Dosen Pengampuh
Arniti,S.Tr.Keb.,M.Keb
DI
OLEH
SI KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
T/A 2021/2022
1. Deskripsi
merawat tali pusat pada bayi baru lahir dengan metode perawatan
kering terbuka.
Tujuan umum
merawat tali pusat yang baik dan benar. Untuk menghindari bayi
Tujuan khusus
dan benar
kering terbuka
3. Indicator
Waktu pelepasan tali pusat, bayi terhindar dari tanda tanda infeksi.
PERSIAPAN
1. Persiapan diri :
c. Ikuti petunjuk.
3. Persiapan Peralatan :
d. Phantoom bayi.
2. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk : Mencuci tangan sesuai standar
pencegahan infeksi
4. Ambil kasa, kemudian bungkus sisa tali pusat Usahakan dibungkus dengan
baik
5. Ikat tali pusat dengan kasa Pastikan tali pusat telah diikat dengan hati-hati
6. Kenakan pakaian pada bayi, lalu rapikan. Usahakan bayi merasa nyaman dan
rapi
7. Bereskan alat. Pastikan sampah dibuang pada tempatnya dan alat disiapkan
8. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk Mencuci tangan sesuai dengan
Penilaian Nilai setiap kinerja langkah yang diamati dengan member tanda silang
2. Mampu : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan, tetapi kurang tepat
berarti .
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan, tepat tanpa
Keterangan :
PEMBAHASAN
Salah satu yang menyebabkan kematian pada bayi baru lahir adalah infeksi tali
pusat yang merupakan jaringan yang sangat unik dan bisa menjadi infeksi pada bayi
baru lahir jika tidak dirawat dengan baik dan benar, setelah bayi baru lahir tali pusat
akan dipotong dan akan membentuk luka dan memungkinkan segala bakteri dan
kuman berkoloni dan hidup didalamnya. Bakteri yang hidup di dalamnya akan
menyebabkan infeksi pada tali pusat atau disebut omphalitis (Sumaryani, 2006, dalam
Permanasari, 2015). Tali pusat dalam istilah medis disebut dengan umbilical cord.
Merupakan saluran kehidupan bagi janin selama bayi di dalam kandungan sebab
semasa dalam rahim, tali pusat ini yang menyalurkan oksigen dan makanan dari
placenta kejanin yang berada didalamnya. Begitu janin dilahirkan, bayi tidak lagi
membutuhkan makanan dan oksigen dari ibunya karena bayi sudah dapat bernafas
sendiri melalui hidungnya. Karena sudah tidak diperlukan lagi maka saluran ini harus
dipotong dan dijepit atau diikat (Wibowo, 2011).
Metode perawatan tali pusat sangat bervariasi mulai dari perawatan secara
modern menggunakan bahan antiseptik, dan perawatan secara tradisional
menggunakan Air Susu Ibu (ASI), minyak ghee (India) madu dll. Penelitian ini
bertujuan mengetahui Efektivitas Perawatan Tali Pusat Dengan Metode Terbuka,
Kolostrum dan Asi. Perawatan tali pusat dengan ASI dapat memberikan keuntungan
baik bagi ibu maupun bayi, keuntungan bagi ibu adalah ibu dapat terhindar dari
bendungan ASI dan bagi bayi waktu pelapasan tali pusat lebih cepat dibandingkan
dengan perawatan kasa steril kering. Dampak yang ditimbulkan dari perawatan tali
pusat dengan ASI minim artinya sangat kecil dan biaya perawatan lebih efisien
(Hartono and Nasrul, 2016). ASI mudah tersedia dan mudah digunakan sebagai
metode noninvasif untuk perawatan tali pusat. Aplikasi ASI memiliki waktu
pemisahan tali pusat yang lebih pendek dibandingkan solusi antiseptic
Sumber acuan :
Buku praktikum asuhan kebidanan neonates, bayi, balita dan anak pra sekolah
DOI : https://doi.org/10.37012/jik.v13i1.412