PENGERTIAN
Membersihkan tubuh bayi dengan cara di lap / mandi rendam pada bak mandi.
TUJUAN
1. Memberikan kenyamanan pada bayi
2. Menjaga kebersihan bayi
ALAT
1. Memandikan bayi :
a. Sabun bayi = 1
b. Sampo bayi =1
c. Kapas bersih
d. Waskom mandi berisi air hangat = 1
e. Handuk = 1
f. Waslap bersih = 2
g. Bedong bayi = 2 bh
h. Baju bayi = 2 bh
i. Popok bayi = 2 bh
j. Keranjang utk baju kotor = 1
k. Pantom bayi = 1
l. Baki & alasnya = 1
Keterangan :
Nilai 4 = Lengkap, tepat,sistematis, memerlukan waktu lebih
Nilai 3 = Lengkap, tidak tepat, tidak sistematis, memerlukan waktu lebih
Nilai 2 = Lengkap, tidak tepat, tidak sistematis, memerlukan waktu lebih
Nilai 1 = Tidak lengkap, tepat,sistematis, memerlukan waktu lebih
IMUNISASI
PENGERTIAN :
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan/vaksin pada
bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit.
Pemberian imunisasi biasanya dilakukan dengan cara injeksi SC, IC dan IM (pada area vastus
lateralis paha luar).
TUJUAN :
Mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu pada bayi.
KONTRA INDIKASI :
1. Bayi / anak yang sedang dalam keadaan sakit atau demam
2. Bayi / anak yang sedang dalam keadaan pengobatan jangka panjang
ALAT :
1. Spuit 1 cc
2. Spuit 3 cc
3. Handscoon
4. Kapas injeksi dalam tempatnya
5. Alkohol kecil
6. Aquabides
7. Bak instrument
8. Bengkok
9. Pantom injeksi
10. Baki & alasnya
PROSEDUR
NILAI
NO KOMPETENSI
1 2 3 4
A. PRE ORIENTASI
1 Mengecek catatan medik dan perawat
memberikan salam terapeutik, evaluasi validasi dan melakukan kontrak
2
(waktu, tempat dan topik)
3 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4 Mencuci tangan
5 Mendekatkan alat ke samping klien
6 Menjaga privacy klien
B. FASE KERJA
1 Menggunakan handsqun bersih
2 Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan
3 Memasang perlak dan pengalas
4 Menentukan tempat penyuntikan dengan benar sesuai dengan jenis dan
imunisasinya :
a. BCG / 0,05 ml melalui IC / sudut 15O / area deltoid kanan
b. Hepatitis B / 0,5 ml melalui IM / sudut 90O / area vastus lateralis kiri
c. DPT / 0,5 ml melalui IM / sudut 90O / area vastus lateralis kiri
d. Polio (IPV) / melalui IM / sudut 90O / area vastus lateralis kanan
Polio (OPV) dalam bentuk pil/cairan / diberikan melalui tetesan
e. Campak / 0,5 ml melaliu SC / sudut 45O / area deltoid kiri
Ket :
IPV (Inactived Polio Vaccine) = virus polio yang dimatikan
OPV (Oral Polio Vaccine) = vaksin hidup yang telah dilemahkan
5 Membebaskan daerah yang akan diinjeksi dari pakaian
Keterangan :
Nilai 4 = Lengkap, tepat,sistematis, memerlukan waktu lebih
Nilai 3 = Lengkap, tidak tepat, tidak sistematis, memerlukan waktu lebih
Nilai 2 = Lengkap, tidak tepat, tidak sistematis, memerlukan waktu lebih
Nilai 1 = Tidak lengkap, tepat,sistematis, memerlukan waktu lebih
PEMASANGAN NGT PADA BAYI
Definisi
Pemasangan selang nasogastrik (NG) meliputi penempatan selang plastik yang lentur
melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen pipa yang
memungkinkan baik pembuangan sekresi lambung dari dan memasukkan larutan ke
dalam lambung
Tujuan
1. Memasukan cairan/obat-obatan cair atau padat yang dicairkan
2. Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada didalam lambung
3. Mengirigasi karna perdarahan/keracunan dalam lambung
4. Mencegah/mengurangi mual/muntah setelah pembedahan atau trauma
5. Mengambil spesimen pada lambung untuk studi laboratorium
Indikasi
1. Pasien tidak sadar (koma)
2. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (mis. Stenosis esofagus, tumor pada
mulut, tumor pada faring atau tumor pada esofagus)
3. Pasien dengan kesulitan menelan
4. Pasien paska bedah mulut, faring atau esofagus
5. Pasien yang mengalami muntah darah
Kotra Indikasi
1. Klien dengan obstruksi pada rongga hidung, nasopharynx
2. Klien dengan radang tenggorokan
Prinsip
Steril dan sistematis
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Persiapan Alat
1. Selang NGT No. 5 Fr
2. Jelly
3. Spuit 20 cc
4. Plester
5. Handscoon
6. Tissue
7. Gunting Perban
8. Korentang dalam tempatnya
9. Bengkok
10. Bak instrumen
11. Handuk kecil
12. Kom berisi air bersih
13. Stetoskop
14. Klem
15. Pantom NGT bayi
16. Baki & alasnya
Persiapan Klien dan perawat
17. Mengecek identitas pasien
18. Memberi tahu dan menjelaskan kepada klien tentang prosedur /
Mengucapkan salam terapeutik*
19. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan berbaring atau posisi semi
fowler
Persiapan lingkungan :
20. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
21. Ciptakan lingkungan yang tenang
22. Membawa alat kedekat klien
Prosedur
23. Mencuci tangan *
24. Menempatkan klien pada posisi fowler atau semi fowler
25. Berdiri disebelah kanan tempat tidur bila pengguna tangan kanan atau
sebaliknya
26. Memasang handuk kecil di atas dada klien dan mengekstensikan sedikit
kepala
27. Cek kepatenan lubang hidung dan minta klien bernafas normal saat
perawat menutup salah satu lubang hidung klien (lakukan pada kedua
lubang hidung)
28. Bersihkan lubang hidung klien
29. Memakai sarung tangan
30. Meminta perawat lain membuka bungkus selang
31. Mengukur panjang selang yang akan dimasukan dengan cara
menempatkan ujung selang dari hidung klien ke ujung telinga atas, lalu
lanjutkan sampai ke processus xiphoideus.
32. Menekuk/menandai ujung dari selang tersebut
33. Meminta perawat lain memberi jeli dari ujung selang tersebut
34. Memasukkan selang ke dalam salah satu lubang hidung sampai batas
yang telah ditentukan
35. Jangan memasukan selang secara paksa jika terasa ada tahanan.
a. Jika klien batuk, bersin, menghentikan dulu lalu mengulang lagi.
b. Jika tetap ada tahanan menarik perlahan-lahan dan memasukkan ke
hidung yang lain lalu memasukkan kembali secara perlahan lahan.
c. Jika klienterlihat akan muntah, menarik tube dan menginspeksi
tenggorokan lalu melanjutkan memasukan selang secara bertahap.
36. Mengecek kepatenan :
a. Menyambungkan syringe dengan ujung NGT menempatkan
stetoskop pada kuadran atas kiri abdomens, memasukan 5 ml udara
dengan cepat sambil diauskultasi.
b. Mengaspirasi secara perlahan melalui syringe dan cek keasamannya
dengan mengunakan kertas lakmus /lihat jika ada cairan.
c. celupkan ujung selang NGT ke dalam air dan perhatikan adanya
gelembung udara/tidak (jika ada gelembung berarti NGT tidak
berhasil, tarik NGT kembali ulangi prosedur ke 13
d. Jika NGT ternyata tidak dilambung, memasukan selang kembali dan
cek kembali
37. Jepit/klem daerah selang NGT
38. Lepaskan handscond
39. Memfiksasi selang pada hidung dengan plester
40. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
41. Rapikan alat-alat
42. Mencuci tangan
Evaluasi
43. Sonde terpasang dengan tepat
44. Makanan dan minuman dapat masuk dan tidak terjadi aspirasi
45. Mengevaluasi respon klien
46. Merencanakan tindak lanjut
47. Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil.( Respons setelah
pemasangan : muntah, batuk, kepatenan selang, distensi abdomen,
bising usus, warna dan jumlah cairan yang keluar)
PEMASANGAN INFUS PADA BAYI
Defenisi :
Suatu tindakan pemasangan IV (intravena) kateter ke dalam tubuh melalui pembuluh darah
vena untuk memasukkan cairan dan obat-obatan.
Tujuan :
1. Memenuhi dan mengganti kebutuhan cairan tubuh, elektrolit, dan nutrisi.
2. Sebagai akses memberikan obat melalui intravena
3. Program pengobatan
Indikasi :
1. Pemberian cairan intravena
2. Pemberian nutrisi parenteral
3. Pemberian kantong darah dan produk darah.
4. Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu).
5. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar
dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok,
juga untuk memudahkan pemberian obat)
6. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok
Kontra Indikasi :
1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
2. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya
lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).
Prinsip : Steril