Kompetensi
Aspek yang dinilai Ya Tdk
Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan medis dan keperawatan pasien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat
a. Bak mandi
b. Bengkok
c. Handscoon
d. Timbangan bayi
e. Thermometer aksila
f. Sisir lembut
g. Korentang
h. Celemek
i. Minyak kelapa atau baby oil
j. Minyak telon
k. Pakaian bersih (selimut, baju, popok, kaos tangan dan kaki, topi)
l. Handuk besar
m. Selimut mandi
n. Washlap (2)
o. Sabun padat atau cair (taruh dalam cucing, jika ada)
p. Shampoo (jika sekaligus keramas dan taruh dalam cucing, jika ada)
q. Kapas air hangat
1) Kapas mata
2) Kapas cebok
r. Kassa steril
s. Air hangat (suhu 36,5-370C)
t. Alcuta
4. Cuci tangan efektif
Tahap Orientasi
5. Salam pembuka dan perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi, 2 identitas (tanyakan nama dan lihat no
RM/tanggal lahir)
7. Jelaskan prosedur
8. Jelaskan tujuan tindakan pada pasien/keluarga
9. Kontrak waktu
10. Tanyakan keluhan pasien dan adanya alergi pada keluarga
11. Berikan kesempatan pasien/keluarga bertanya
Tahap Kerja
12. Sediakan privacy
13. Pakai celemek
14. Cuci tangan efektif dan gunakan handscoon
15. Ukur suhu bayi (36,5-37,50 C)
16. Buka popok dan baju bayi, bila ada mekoneum bersihkan pantat bayi
dari mekoneum tersebut dengan melakukan vulva hygine
17. Siapkan pakaian ganti dan langsung diset
18. Siapkan handuk dan selimut mandi
19. Siapkan air dalam bak mandi, dan ukur suhu air
20. Timbang BB pada timbangan yang sudah berisi alas selimut bayi
21. Ganti selimuti bayi dengan selimut mandi dan mulai mandikan bayi
yang diawali dengan membersihkan mata. Bersihkan mata kiri bayi
dengan kapas mata dari luar ke dalam, begitu juga pada mata kanan
22. Bersihkan mulut bayi menggunakan gaas steril dengan jari kelingking
(k/p)
23. Bersihkan muka bagian kiri dengan waslap lembut tanpa sabun dimulai
dari dahi, muka hingga dagu begitu juga muka bagian kanan
24. Buka pembungkus tali pusat bayi. Jika pembungkus lengket, basahi
dengan kapas air hangat.
25. Jika akan melakukan keramas, ambil waslap dan basahi, kemudian
usapkan waslap basah ke rambut bayi.
26. Ambil shampoo, dan bersihkan rambut bayi dengan lembut.
27. Mulai mandikan bayi dengan membasahi badan bayi menggunakan
waslap yang sudah basah tadi mulai dari leher, dada, perut, tangan,
punggung, pantat, dan kaki.
28. Kemudian ambil sabun menggunakan waslap, busakan sabun dalam
waslap, sabuni bayi mulai dari leher, dada, abdomen dan tali pusat,
punggung, pantat, kaki, dan terakhir sabuni tangan menggunakan sisi
yang lain pada waslap
29. Ambil waslap yang baru, basahi dengan air hangat kemudian lap bayi
mulai dari kepala sampai kaki untuk sedikit menghilangkan busa yang
menempel pada bayi
30. Angkat bayi dengan teknik memegang garpu dan masukkan bayi mulai
dari kaki pelan-pelan ke pantat diikuti punggung dan seluruh tubuh
(tangan kiri menyangga punggung bayi dengan empat jari dibawah
ketiak bayi)
31. Bilas secara hati-hati mulai dari kepala sampai kaki bayi
32. Letakkan selimut mandi yang basah pada ember pakaian kotor, baru
kemudian angkat bayi dari bak mandi dan letakkan pada handuk kering.
33. Pakai Handscoon sterill
34. Keringkan bayi dengan handuk kecuali tali pusat dikeringkan dengan
kassa steril
35. Lakukan perawatan tali pusat
36. Berikan baby oil pada kulit bayi kecuali pada daerah perut
37. Berikan minyak telon pada perut dan kaki secukupnya (k/p)
38. Kenakan pakaian bayi
39. Sisir rambut bayi dan pakaikan topi jika ada
40. Selimuti bayi atau bedong bayi dan letakkan pada box bayi atau
serahkan kepada ibu bayi.
41. Bersihkan alat-alat dan lingkungan
42. Cuci tangan
TAHAP TERMINASI
43. Evaluasi hasil kegiatan (subyektif dan obyektif)
44. Berikan reinforcement positif pada pasien
45. Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu, dan tempat)
46. Beri salam penutup
47. Cuci tangan efektif
DOKUMENTASI
48. Lakukan pendokumentasian : nama klien, tanggal dan waktu, hasil yang
dicapai
Pencapaian (Total item)
PEMBERIAN OBAT PADA ANAK
Pemberian obat intravena merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan
obat tersebut langsung ke pembuluh darah vena. Demi mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam tubuh, obat disiapkan dan diberikan dengan menggunakan prinsip steril, bila telah
terkontaminasi maka akan menyebabkan terjadinya infeksi. Obat-obat yang diberikan melalui
parenteral ini diabsorbsi lebih cepat dibandingkan dengan obat yang diberikan melalui
gastrointestinal, karena obat tidak perlu melewati barier jaringan epitel organ gastrointestinal
sebelum akhirnya masuk ke sirkulasi darah.
Cara parenteral ini dapat dilakukan jika obat tidak dapat diabsorbsi melalui sistem
gastrointestinal atau malah akan dihancurkan oleh sistem gastrointestinal. Obat juga diberikan pada
pasien yang tidak sadar atau tidak kooperatif yang tidak dapat atau tidak mau menelan obat oral.
Obat yang disuntikkan dalam tubuh dapat berupa cair atau suspensi. Larutan cair disiapkan dalam 3
bentuk : ampul, vial, dan unit disposibel.
Tujuan dari penggunaan prinsip pemberian obat adalah untuk mencegah terjadinya cidera
pada pasien karena adanya kesalahan obat ataupun pemberian obat. Sebelum obat diberikan, perawat
harus melakukan pengkajian terutama tentang instruksi dokter, umur, dan berat badan pasien, dan
pencahayaan di ruang persiapan. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mempersiapkan obat adalah :
1. Baca dalam buku referensi obat atau tanyakan pada ahli farmasi untuk obat-obat yang tidak kita
kenal.
2. Bayi dan anak-anak memerlukan dosis obat yang sangat rendah.
3. Pemberian obat cair pada anak akan lebih tepat jika diukur dengan menggunakan spuit daripada
dengan gelas ukur.