Menyeka Bayi Nama klien : By. Ny. A Diagnosa medis : Sepsis Neonatorum
2. Diagnosa keperawatan Hipertermia b.d Proses Penyakit
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional
3.1 Persiapan alat - Pakaian bayi lengkap (baju, popok, kain bedong, kaos kaki, sarung tangan dan topi) - Handuk - Sabun bayi - Waslap 2 buah/secukupnya - Baby oil, baby lotion, baby cologne - Minyak telon - Kassa steril - Kapas mata (dibasahi dengan air matang) - Kom sedang 2, 1 kom berisi hangat dan 1 kom berisi air sabun - Cotton buds - Air hangat - Perlak - Tempat baju kotor - Bedak 3.2 Tahap prainteraksi 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada R: mencegah terjadi kesalahan dalam pemberian program terapi 2. Mencuci tangan R: mencegah transmisi mikroorganisme 3. Menempatkan alat didekat bayi dengan benar R: memudahkan perawat dalam melakukan tindakan 3.3 Tahap kerja 1. Mengisi 2 kom dengan air hangat.salah 1 kom diberi sabun dan 1 kom berisi air hangat saja, jangan lupa periksa suhunya dengan menggunakan siku. 2. Mengalas tempat tidur/ meja dengan handuk 3. Mengatur pakaian bayi yang bersih sesuai dengan urutan. (bedong, baju bayi, popok, topi, kaos kaki, kaos tangan). 4. Letakkan bayi diatas perlak 5. Membuka pakaian bayi sambil memeriksa apakah bayi BAK/BAB, 6. Jika si kecil BAB/BAK, bersihkan terlebih dahulu. 7. Membersihkan mata bayi dengan kapas mata yang sudah dibasahi dengan air matang dari arah luar ke dalam. 8. Membersihkan hidung dan telinga bayi dengan cotton buds. 9. Membersihkan mulut bayi dengan kassa. 10. Membersihkan muka, telinga bayi dengan menggunakan waslap, keringkan dengan handuk. 11. Basahi tubuh bayi dengan waslap yang telah dicelupkan ke kom berisi air sabun, kemudian menyabuni tubuh bayi dengan urutan tubuh, paha, kaki, kedua lengan bagian depan dan belakang, lalu miringkan bayi dan menyabuni tubuh bagian belakang. Jika washlap kotor dapat diganti dengan yang baru. 12. Membersihkan tubuh bayi dari sabun dengan air hangat menggunakan waslap baru hingga bersih 13. Keringkan tubuh bayi secara perlahan-lahan dengan cara menekan-nekan handuk pada tubuh bayi. 14. Rawat tubuh bayi dengan baby oil pada lipatan-lipatan (leher, ketiak, lengan, selangkangan, dengkul) dan beri minyak telon sekitar perut, dada dan punggung, serta beri baby lotion pada daerah lengan dan kaki. 15. Jika belum puput pusar, lepaskan kasa yang membungkus tali pusat. Jika lengket, siram dengan alkohol 70%, bungkus tali pusat dengan kassa steril kering. 16. Kenakan baju bayi dimulai dari gurita (gurita berfungsi untuk fiksasi/pengikat tali pusat, jadi apabila tali pusat sudah lepas gurita tidak perlu digunakan lagi), popok, baju bayi, kaos kaki, kaos tangan, dan bungkus bayi dengan bedong. 17. Sisiri bayi, beri bedak tipis-tipis dan jangan terkena mata atau hidung, lalu beri topi. 18. Tidurkan bayi pada tempat yang aman. 19. Rapikan/bereskan peralatan yang telah digunakan. 3.4 Tahap terminasi 1. Melakukan evaluasi tindakan R: mengetahui respon klien setelah dilakukan tindakan 2. Berpamitan dengan klien/keluarga R: menerapkan etika keperawatan 3. Membereskan alat-alat R: menjaga kerapian 4. Mencuci tangan R: mencegah transmisi mikroorganisme 5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan R: sebagai bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas intervensi yang telah dilakukan
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya - Hindari menyeka tepat sesudah atau sebelum makan. - Jangan meninggalkan bayi sendirian ketika sedang diseka. - Memastikan suhu air tidak terlalu panas maupun terlalu dingin.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
- Memberi rasa nyaman pada bayi - Membuat bayi tetap wangi dan bersih - Mengurangi resiko terjadinya infeksi - Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi
6. Hasil yang di dapat dan maknanya
Bayi menjadi segar dan wangi. Maknanya bayi tampak tenang.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut (mandiri/kolaborasi) - Mengukur suhu tubuh bayi per 2 jam - Menjaga kestabilan suhu tubuh bayi