ANEMIA
B. Pathway (etiologi, tanda dan gejala, kemungkinan komplikasi, diagnosa keperawatan, NIC & NOC)
ETIOLOGI: MANIFESTASI:
Karena cacat sel darah merah (SDM), kekurangan nutrisi/ zat gizi, Kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah, konjungtiva
perdarahan, autoimun, genetik, infeksi, obat-obatan dan zat kimia, anemis, sakit kepala, konstipasi, tidak mampu
trombotik trombositopenia dan syndrome uremik hemolitik, efek berkonsentrasi, dan rentan terhadap infeksi, sakit perut,
fisik, dan penyakit kronis dan maligna. mual muntah, anoreksia, hepatomegali, slenomegali,
dipsnue, BB turun
KLASIFIKASI:
Anemia karena penurunan produksi sel eritrosit KOMPLIKASI:
a. Anemia defisiensi zat besi Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang.
b. Anemia megaloblastik Akibatnya penderita anemia akan mudah terkena infeksi.
c. Anemia defisiensi vitamin B12 (Pernicious Anemia) Mudah terkena infeksi saluran nafas, jantung juga menjadi
d. Anemia defisiensi asam folat gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat.
e. Anemia aplastik Kasus pada ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani
Anemia karena meningkatnya kerusakan eritrosit dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian dan
a. Anemia hemolitik berisiko pada janin. Selain bayi lahir dengan berat badan
rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan
b. Anemia sel sabit organ-organ tubuh termasuk otak.
Nyeri akut
NIC : manajemen nyeri, analgetik
NOC : nyeri hilang / berkurang
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
NIC : pemantauan sirkulasi,
NOC : TTV stabil, sirkulasi baik, kognitif baik, pompa jantung efektif
Defisit perawatan diri
NIC : self care bathing / higene, feeding, toileting, dressing
NOC :melakukan tugas fisik yang paling mendasar dan aktivitas perawatan pribadi ADL secara mandiri dengan atau tanpa bantuan
alat
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
NIC : manajemen nutrisi, monitoring nutrisi
NOC : status nutrisi, BB mrningkat, tidak ada tanda malnutrisi
Intoleransi aktivitas
NIC : terapi aktivitas, memilih aktivitas konsisten dan sesuai
NOC : melakukan ADL secara mandiri, mampu berpindah, kardiopulmonari baik, ventilsi adekuat
konstipasi
NIC : manajemen konstipasi, bising usus, intake cairan, diet, kolaborasi laksatif
NOC : feces lunak dan berbentuk
Ketidakefektifan pola nafas
NIC : manajemen airway,
NOC :status respirasi baik, TTV normal,
C. Pemeriksaan penunjang
Tes darah lengkap (tingkat keparahan dan jenis anemia), biokimiawi pemeriksaan utk mengukur kadar unsur-unsur
yang diperlukan dalam perkembangan sel Fe, asam folat, vit. B12, tes fungsi ginjal (disfungsi ginjal), biopsi sum-sum
tulang (mengevaluasi produksi SDM), MCH (27-31) Hb yang terdapat dalam satu sel darah, MCV (81-96 m) volume
eritrosit rata-rata, MCHC (30-36 g/100ml) konsentrasi hemoglobin rata-rata, Hct (volume darah lengkap / eritrosit)
D. Penatalaksanaan
Dasar pengobatan anemia adalah memberikan bahan-bahan yang kurang untuk pembentukan eritrosit, diet tinggi besi,
atasi penyebab, pemberian preparat seperti zat besi, transfusi darah jika perlu, bila anemia timbul skunder akibat
penyakit lain, dengan pengobatan penyakit dasarnya anemia akan membaik
Derajat Hemoglobin 1
Derajat 0 (nilai normal) Wanita 12-16 gr/dl
Laki-laki 14-18 gr/dl Menurut NCI (National Cancer
Derajat 1 (ringan) 10,0 gr/dl - nilai normal Intitute)
Derajat 2 (sedang) 8 gr/dl 10,0 gr/dl
Gangguan fungsi ginjal Keganasan Kurang nutrisi Syok hipovolemik
Gang produksi hormon eritropoetin Absorbsi Fe, B12, & asam folat kurang Penurunan resistensi
perifer
Stimulus pembentukan SDM di sum- Komponen pembentuk eritrosit kurang Kehilangan komponen darah
sum tulang
Eritrosit tidak sempurna Degenerasi eritrosit Trauma
Depresi sum-sum tulang / kegagalan
sum-sum tulang
Eritrosit mudah pecah Eritrosit rapuh Perdarahan berlebihan