Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR

PENDAMPINGAN (PMTP)
PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Nama Mahasiswa : Tsuwaibatul Aslamiyyah


Nim : 1317018
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Pra Sekolah
Jenis Kompetensi : Konsep Dasar Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Pra Sekolah
Perasat : Perawatan Bayi Baru Lahir
Semester / Kelompok : III / 1

A. Latar Belakang (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan


ditinjau dari aspek fisiologis & patofisiologis serta dampak jika tidak
dilakukan)
Perawatan bayi baru lahir adalah perawatan yang dimulai saat lahir.
Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi
sedini mungkin. Perawatan yaitu berawal dari pengkajian awal hingga
perawatan secara keseluruhan. Perawatan bayi baru lahir meliputi
memandikan bayi dan merawat tali pusat bayi yang merupakan suatu
keterampilan spesifik dan dapat diperoleh melalui proses belajar
(Choirunisa, 2009).
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan
air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan
yang sesuai. Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama
bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan yang benar agar
mandi tak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi mereka.
Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi
sehingga menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya
(Choirunisa, 2009).
Memandikan bayi merupakan saat-saat yang menyenangkan untuk
membangun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak. Jika bayi sedang
gelisah, maka mandi dengan air hangat akan menjadi hal yang baik untuk
menenangkan dan membantunya untuk dapat tidur dengan nyaman. Mandi
mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi,
mandiakan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi. Memandikan bayi
dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti
celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan
dapat mengalami hipotermi (Choirunisa, 2009).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah
pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan
penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berkaitan dengan
kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan semakin
tinggi pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi
kesehatan, bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak begitu sulit untuk
memandikan bayinya sendiri, selain itu juga hal yang penting dalam
perawatan bayi adalah perawatan tali pusat. Kasus kesakitan dan kematian
neonatal yang berhubungan dengan infeksi tali pusat masih banyak
ditemukan kasus kesakitan dan kematian neonatal yang berhubungan dengan
infeksi tali pusat masih banyak ditemukan. Perawatan tali pusat adalah
melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan
pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat (Notoatmodjo, 2003).
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak
positif yaitu tali pusat akan “puput” pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat
mengakibatkan kematian . Untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada
bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus
(clostridium tetani) kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak
steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke
tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Pada tahun 2000, WHO
(Word Hearth Organisation) menemukan angka kematian bayi sebesar
560.000, yang disebabkan oleh infeksi tali pusat, Negara Asia Tenggara
diperkirkan ada 220.000 kematian bayi yang disebabkan karena perawatan
tali pusat yang kurang bersih (Choirunisa, 2009).
Dampak jika tidak dilakukan dalam perawatan tali pusat adalah akan
terjadinya infeksi tetanus neonaturum dan mudah perdarahan. dampak jika
tidak dilakukan dalam memandikan bayi adalah memberikan
ketidaknyamanan pada bayi, bayi menjadi kotor, dan mudah terjadinya
infeksi (Prawirohardjo, 2008).

B. Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara


khusus)
1. Tujuan memandikan bayi menurut Choirunisa (2009) :
a. Memberi rasa nyaman pada bayi
b. Membuat bayi tetap wangi dan bersih
c. Kebersihan kulit pada bayi terjaga
d. Mengurangi resiko terjadinya infeksi
2. Tujuan perawatan tali pusat menurut Choirunisa (2009) :
a. Mencegah terjadinya infeksi tetanus pada bayi baru lahir (BBL)
b. Mempercepat proses penyembuhan tali pusat
c. Memantau perubahan dan kondisi plasenta
d. Mempercepat pelepasan tali pusat

C. Indikasi (Sasaran/objek dari tindakan)


1. Indikasi memandikan bayi menurut Choirunisa (2009) :
a. Pada bayi yang sehat dan tidak sakit
2. Indikasi perawatan tali pusat menurut Choirunisa (2009) :
a. Semua BBL
D. Kontra Indikasi (Sasaran/objek yang tidak boleh dilakukan tindakan)
1. Kontra indikasi memandikan bayi menurut Choirunisa (2009) :
a. Tidak boleh dilakukan pada bayi dalam keadaan sakit
b. Pada bayi memngigil dan kehilangan panas
2. Kontra indikasi perawatan tali pusat menurut Choirunisa (2009) :
a. Tidak ada

E. Persiapan Alat & Bahan (Kebutuhan yang harus dilakukan sesuai dengan
SOP)
1. Memandikan Bayi
a. Kasa
b. Kom berisi air DTT
c. Sabun mandi bayi
d. Shampo bayi
e. Waslap 2 buah
f. Pakaian bayi 1 set
g. Bengkok
h. Bedong
i. Bak mandi
j. Air hangat
k. Baby oil
l. Conton buds
m. Handuk kering 2 buah
2. Perawatan tali Pusat
a. Kassa
b. Kom
c. Air DTT
d. Bengkok

F. Prosedur Pelaksanaan (Urutan sistematik dari tindakan)


a. Prosedur memandikan bayi
1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Menjelaskan prosedure yang akan dilakukan pada keluarga/orang tua
pasien
4. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
5. Menjaga privacy
6. Teruji mendekatkan alat
7. Menyiapkan ruangan dalam keadaan hangat
8. Mencuci tangan
9. Membersihkan mata, hidung, telinga dengan hati-hati :
a) Mata dibersihkan dengan kasa dan air DTT dari arah dalam keluar
b) Hidung dibersihkan dengan cotton buds sampai bersih
c) Telinga dibersihkan dengan cotton buds dengan baby oil hanya
pada luarnya
10. Lepaskan pakaian bayi secara berurutan
11. Jika bayi BAB dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan
kapas basah
12. Bayi diletakkan pada handuk 1 dengan tetap menjaga kehangatan
bayi
13. Air diperiksa dalam keadaan hangat-hangat kuku dengan punggung
tangan
14. Kepala bayi disangga sambil daerah kepala, muka dan tubuh bayi
diusap dengan waslap 1
15. Seluruh badan bayi disabuni kecuali daerah muka dengan waslap 1
16. Bayi dimasukkan kedalam bak mandi/ember bayi dengan
menggunakan perasat garpa
17. Bayi diletakkan dengan posisi lengan tangan kiri menyangga tekuk
bayi, ketiak dipegang dengan 4 jari tangan kiri dan kedua kaki bayi
dipegang dengan tangan kanan
18. Sabun pada tubuh bayi dibilas dengan cepat dengan menggunakan
waslap 2
19. Bagian punggung dibersihkan dengan cara membalik badan bayi
secara hati-hati
20. Bayi dikeringkan dengan handuk 2
21. Pakaian bayi dikenakan secara berurutan
22. Bayi diberikan kepada ibunya untuk diberi ASI
23. Membereskan alat dan mencuci tangan

b. Prosedur perawatan tali pusat


1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Menyiapkan ruangan dalam keadaan hangat
3. Menjelaskan procedure yang akan dilakukan kepada keluarga/orang
tua pasien
4. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
5. Menjaga privacy
6. Mendekatkan alat
7. Menyiapkan ruangan dalam keadaan hangat
8. Mencuci tangan
9. Membuka pakaiaan bayi mulai dari membuka bedong, baju, celana
bayi dengan memegang prinsip pencegahan hipotermi
10. Membersihkan tali pusat menggunakan kasa steril dengan
menggunakan air DTT. Tali pusat dibersihkan mulai dari umbilicus
kearah ujung luka secara hati-hati sampai dengan bersih
11. Tali pusat dikeringkan dengan kasa kering secara hati-hati
12. Tali pusat dipertahankan dalam keadaan terbuka tanpa ditutupi
dengan kasa
13. Memakaikan popok kepada bayi dengan cara popok dilipat dibawah
tali pusat
14. Memakaikan pakaian bayi secara benar mulai dari popok, baju,
sarung tangan, sarung kaki, bedong, penutup kepala bayi
15. Membereskan alat dan mencuci tangan
G. Kesimpulan, Saran & Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan
serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah Pre & Post Test

H. Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan


acuan dalam penulisan) * Minimal 2
Choirunnisa, Ana Maria. 2009. Panduan Terpenting Merawat Bayi Dan

Balita. Yogyakarta : Moncer Publisher

Notoadmojo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

Pati, 8 November 2018


Dosen Pendamping Praktikan

( Puji Hastuti, S.Si.T.,M.Kes ) (Tsuwaibatul Aslamiyyah)

Anda mungkin juga menyukai