Untuk merubah
Untuk membuat dasar miskonsepsi mengenai Untuk meningkatkan
Untuk mengurangi
panduan untuk praktik siapa yang dapat dan kualitas, akses dan
barier medis dalam
Keluarga Berencana tidak dapat penggunaan dalam
praktek (Tidak
pada bukti terbaik yang menggunakan pelayanan Keluarga
berdasarkan bukti)
tersedia kontrasepsi secara Berencana
aman
MEC (MEDICAL E LIGIBILITY C
RITERIA)
• Sebagai pedoman kriteria yang
dapat digunakan untuk memilih
metode kontrasepsi menurut
kondisi kesehatan pasien
• Saat ini sudah selesai
diterjemahkan ke Bahasa
Indonesia, serta telah dibuat
Manual Penggunaan Aplikasi MEC
di smartphone
Utk memudahkan penggunaannya bagi petugas pelayanan KB buku
MEC setebal 276 halaman
Penggunaan metode
ini biasanya tidak
Resiko secara umum direkomendasikan,
3 kecuali metode lain Jangan
melebihi
keuntungan tidak tersedia/tidak gunakan
dapat diterima metode ini
Accept/ Dapat Tidak ada alasan medis untuk menolak sterilisasi pada kondisi
A Diterima ini
0 - 0,9 1-9 10 - 25 26 - 32
Sangat Efektif Efektif Cukup Efektif Kurang Efektif
HOME
Contoh Kasus
KASUS 1
Ny. B, usia 35 tahun, P3A0, baru saja
melahirkan seorang bayi 1 minggu
yang lalu dan saat ini sedang
menyusui. Pasien diketahui menderita
hipertensi sejak 2 tahun yang lalu,
serta tidak rutin minum obat. Tekanan
darah saat ini 160/100 mmHg. Apa
metode kontrasepsi yang terbaik
untuk pasien?
Langkah-langkah:
10-Apr-
Kemudian muncul
diagram. Putar
diagram sampai
terdapat
“Hipertensi”, putar
ke bagian
“>160/>100”.
Kemudian akan
muncul metode-
metode kontrasepsi
yang
direkomendasikan.
10-Apr-19
Pilih “ya”
Kemudian karena
pasien juga memiliki
riwayat Diabetes
Mellitus, pilih tab
“Diabetes”, pilih
“ya” di pertanyaan
berikutnya
10-Apr-
Pilih “Selesai” pada
bagian bawah layar.
Kemudian akan keluar
metode kontrasepsi yang
hasil
disarankan berikut dengan
skor masing-masing metode,
dengan keterangan dan
kondisi yang dapat dilihat jika
memilih tab “Keterangan”
dan “Kondisi”. Pada kasus ini,
metode kontrasepsi yang
direkomendasikan ialah Pil
Kombinasi, Pil Progestin, Injeksi
Progestin, dan Implan
A. Jika kondisi timbul saat menggunakan metode kontrasepsi ini, kontrasepsi tersebut
dapat dilanjutkan selama pengobatan.
Q. Untuk insulin-dependent & non insulin-dependent. Jika terdapat komplikasi atau
durasi >
Langkah selanjutnya adalah menentukan kapan klien dapat
menggunakan metode kontrasepsi tersebut, karena klien sedang dalam
masa pascapersalinan. Untuk itu, buka menu “Kontrasepsi Pasca
Persalinan”
Pada diagram diatas, klien kita masukkan dalam kategori menyusui, dan rentang waktu
48 jam-3 minggu pasca persalinan. Dari diagram dapat terlihat bahwa:
1. Pil Progestin dan Implan dapat digunakan segera
2. AKDR-LNG dan AKDR-Cu baru dapat digunakan setelah 4 minggu pasca persalinan
3. Tubektomi dapat baru dapat dilakukan setelah 6 minggu pasca persalinan
1. BELUM OPTIMALNYA PROMOSI DAN KONSELING
KB PASCA PERSALINAN YANG DILAKUKAN BAIK
DI FASKES ->> adanya pengembangan materi KB
PP PK berupa Mec Wheel KLOP (bentuk aplikasi
dan manual diagram)
2. TERBATASNYA MATERI PROMOSI DAN
KONSELING KB PASCA PERSALINAN DI FASKES
3. BELUM OPTIMALNYA KOMITMEN PELAKSANA
KB
PASCA PERSALINAN
KB PASCA
PERSALINAN
Definisi pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai kurun waktu
42 hari
1. MOW • Dilakukan dalam 48 jam atau 6 minggu Tubektomi dapat langsung dikerjakan • Dirujuk ke Rumah Sakit
pasca persalinan kecuali jika ada perdarahan atau infeksi
Minilaparotomi sesudah keguguran
Trimester I : hari ke 6 – 13 siklus
menstruasi
Sesudah keguguran Trimester II sama
dengan prosedur pasca persalinan
3. IUD/AKDR • Dapat dipasang 10 menit setelah • Trimester I : Dapat segera dipasang jika • Dapat dilakukan oleh tenaga
plasenta lahir, atau dalam 48 jam pasca tidak ada infeksi kesehatan yang telah memiliki
persalinan • Trimester II : Tunda pemasangan 4-6 kompetensi teknis/terlatih
• Bila tidak, dipasang setelah 4 minggu minggu pascakeguguran, kecuali jika
pasca persalinan tersedia tenaga terlatih
4. Implan • Dapat segera dipasang Setelah 4 minggu • Dapat segera dipasang • Dapat dilakukan oleh tenaga
pasca persalinan atau dapat dipasang kesehatan yang telah memiliki
segera apabila memiliki keterbatasan kompetensi teknis/terlatih
akses terhadap pelayanan KB • Bisa dipakai untuk ibu
menyusui
5. Suntik • Digunakan dalam waktu 7 hari pasca Dapat segera digunakan • Bisa dipakai untuk ibu menyusui
persalinan
6. Minipil • Dapat segera digunakan minimal 3 hari Dapat segera digunakan • Bisa dipakai untuk ibu menyusui
pasca persalinan
7. Kondom • Dapat digunakan setiap waktu • Dapat segera digunakan • Pilihan kontrasepsi untuk pria
Sumber : HTA KB Periode Menyusui, Depkes 2010 dan Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (BP3K) Edisi Tahun 2011)
Metode (Pilihan Cepat KB PP ; Faskes), WHO 2016
6 mgg 6 bulan
48 jam 1 mgg 3 mgg 4 mgg
IUD
MOW
MOP
perempuan
Semua
Kondom/ spermisida
Kontrasepsi Darurat
Diafragma /cervical cap
IMPLAN dan progesterone pil
MAL
Menyusui
S
u
n
t
i
k
Menyui
usTida
a
k
n
KOK tidak boleh dimulai oleh para wanita menyusui hingga paling sedikit 6 bulan pasca
persalinan. Selain itu metode “pantang berkala” hanya boleh dimulai jika para ibu telah
3
mengalami 4 kali siuklus haid yang teratur, yang berbeda-beda diantara ibu-ibu tersebut.
b
KBPP menjadi peluang yang
strategis
1. Masih tingginya angka kehamilan → sebagai
sasaran untuk diberikan konseling KB PP pada
saat ANC (cakupan ANC sangat tinggi (97,3%
- 96% menerima ANC dari tenaga kes)
2. Jumlah persalinan di faskes cukup tinggi (63.2%)
3. Mekanisme pelayanan KB yang dapat dibiayai
BPJS; sosialisasi pembiayaan non kapitasi di
FKTP dan FKRTL → dapat diklaim melalui BPJS
bagi peserta JKN
4. Optimalisasi Kelompok kegiatan (poktan) dan
faskes sebagai wadah dalam memberikan
promosi dan konseling KB termasuk KB PP PK