RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR 28 Juni 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.dr.Yusirwan Yusuf, Sp.B.Sp.BA(K)
NIP. 196211221989031001
PENGERTIAN Amnioreduksi merupakan prosedur di mana amniosentesis dilakukan
untuk mengurangi volume cairan amnion.
TUJUAN Mengurangi volume cairan hidramnion
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan bahan :
Several 500-mL evacuation containers
1. Tabung 500 cc
2. Hard-walled arterial tubing with a 3-way stopcock
3. Specimen collection containers
4. Abocath No. 18 atau No. 20
5. Syringe, 50 mL
6. Duk steril
7. Lokal anastesi
8. Handscoen dan handuk steril
9. Fetal monitoring equipment
10. USG
11. Urinebag
PROSEDUR :
1. Dengan guiding dari USG di identifikasi daerah kantong amnion
yang paling banyak cairan ketuban
2. Memastikan tidak ada plasenta atau bagian janin atau tali pusat
berada disekitar daerah penusukan
3. Melakukan penusukan dari dinding abdomen dengan arahan USG
4. Mengalirkan cairan ketuban dengan selang infus atau diaspirasi
dengan spuit 50 cc
5. Pastikan bunyi jantung janin setelah tindakan
6. Tindakan selesai
AMNIOINFUSI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
1/2
RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR 28 Juni 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.dr.Yusirwan Yusuf, Sp.B.Sp.BA(K)
NIP. 196211221989031001
PENGERTIAN Amnioinfusi merupakan suatu prosedur melakukan infusi larutan NaCl
fisiologis atau Ringer laktat ke dalam kavum uteri untuk menambah
volume cairan amnion
KEBIJAKAN
Alat CTG
Alat USG
Infus set
Kapas alkohol
PROSEDUR :
1. Dengan guiding dari USG di identifikasi daerah kantong amnion
yang paling banyak cairan ketuban
2. Memastikan tidak ada plasenta atau bagian janin atau tali pusat
berada disekitar daerah penusukan
3. Melakukan penusukan dari dinding abdomen dengan arahan USG
4. Mengalirkan cairan normal saline dengan selang infus
5. Pastikan bunyi jantung janin setelah tindakan
6. Tindakan selesai
AMNIOSENTESIS
RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR 28 Juni 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.dr.Yusirwan Yusuf, Sp.B.Sp.BA(K)
NIP. 196211221989031001
PENGERTIAN Amniosentesis merupakan suatu prosedur melakukan pengambilan
cairan ketuban dari dalam kantong amnion
KEBIJAKAN
Alat CTG
Alat USG
Infus set
Kapas alkohol
PROSEDUR :
1. Dengan guiding dari USG di identifikasi daerah kantong amnion
yang paling banyak cairan ketuban
2. Memastikan tidak ada plasenta atau bagian janin atau tali pusat
berada disekitar daerah penusukan
3. Melakukan penusukan dari dinding abdomen dengan arahan USG
4. Mengambil cairan amnion dengan aspirasi dengan spuit
secukupnya
5. Pastikan bunyi jantung janin setelah tindakan
6. Tindakan selesai
CORDOSENTESIS
RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR 28 Juni 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.dr.Yusirwan Yusuf, Sp.B.Sp.BA(K)
NIP. 196211221989031001
PENGERTIAN Kordosentesis adalah suatu prosedur mengambil darah dari tali pusat
janin intrauterine
TUJUAN Mendeteksi kondisi bayi dari pemeriksaan darah tali pusat janin
KEBIJAKAN
Alat CTG
Alat USG
Infus set
Kapas alkohol
PROSEDUR :
1. Dengan guiding dari USG di identifikasi daerah intrauterine tempat
tali pusat berada dengan Doppler
2. Memastikan tidak ada plasenta atau bagian janin atau tali pusat
berada disekitar daerah penusukan
3. Melakukan penusukan dari dinding abdomen dengan arahan USG
4. Mengambil darah tali pusat dengan arahan USG
5. Pastikan bunyi jantung janin setelah tindakan
6. Tindakan selesai
KEBIJAKAN
Selimut
USG Abdominal
RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR 28 Juni 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.dr.Yusirwan Yusuf, Sp.B.Sp.BA(K)
NIP. 196211221989031001
PENGERTIAN Pemeriksaan USG abdominal adalah prosedur pemeriksaan tambahan
dengan menggunakan alat USG (ultrasonografi) menggunakan
gelombang suara yang di transmisikan ke dalam bentuk gambar dalam
layar monitor.
KEBIJAKAN
PROSEDUR :
1. Siapkan alat USG, hidupkan tombol “Power”di samping mesin USG
sampai berwarna hijau. Pastikan kabel printer ke kabel pada layar
TV terhubung.
2. Masukan data pasien ke layar monitor USG.
3. Sebelum memulai pemeriksaan perhatikan pengaturan pemindaian,
pada layer monitor akan tampak gambaran tampilan USG
transabdominal. Tentukan mana posisi kanan transduser kemudian
samakan dengan posisi kanan pasien dan kanan layar monitor
4. Setelah pasien tidur terlentang, perut bagian bawah ditampakkan
dengan batas bawah setinggi tepi atas rambut pubis, batas atas
setinggi sternum, dan batas lateral sampai tepi abdomen
5. Letakkan kertas tissue besar pada perut bagian bawah dan bagian
atas untuk melindungi pakaian wanita tersebut dari jelly yang kita
pakai. Taruh jelly secukupnya pada kulit perut, kemudian lakukan
pemeriksaan secara sistematis.
6. Pertama-tama gerakkan transduser secara longitudinal ke atas dan ke
bawah, selanjutnya horizontal ke kiri dan ke kanan. Penjejak
digerakkan dari bawah ke atas, dimulai dari garis tengah perut,
kemudian setelah sampai daerah perut atas transduser digeser ke
sisi kanan kemudian digerakkan ke bawah, selanjutnya transduser
digeser kesisi kiri abdomen dan digerakkan kembali ke arah atas.
7. Selanjutnya gerakan transduser dilakukan kearah lateral kanan secara
horizontal dan sistematis, kemudian dari kanan ke arah kiri dan
terakhir dari kiri bawah ke arah kanan.
8. Secara garis besar, ada empat gerakan dasar transduser pada
pemeriksaan USG transabdominal, yaitu bergeser (sliding),
berputar (rotating), membentuk sudut (angling), dan ditekan
(dipping).
9. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, buat laporan hasil
pemeriksaan dalam status pasien
10. Lakukan penyampaian hasil pemeriksaan ke Pasien.
USG Transvaginal
RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR 28 Juni 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.dr.Yusirwan Yusuf, Sp.B.Sp.BA(K)
NIP. 196211221989031001
PENGERTIAN Pemeriksaan USG Transvaginal adalah prosedur pemeriksaan
tambahan dengan menggunakan alat USG (ultrasonografi) dengan
probe khusus yang dimasukkan melalui vagina yang menggunakan
gelombang suara yang di transmisikan ke dalam bentuk gambar dalam
layar monitor.
Pemeriksaan ini memberikan informasi yang lebih akurat dan rinci dari
organ atau jeringan di rongga pelvis dibandingan periksa dalam dan
USG transabdominal
KEBIJAKAN
PROSEDUR :
1. Sebelum melakukan pemeriksaan, tanyakan apakah ia seorang nona
atau nyonya. Bila statusnya masih nona tetapi sudah tidak gadis
lagi, dan memang perlu dilakukan pemeriksaan transvaginal,
mintakan ijin tertulis (informed consent) dari pasien tersebut dan
pada waktu pemeriksaan harus disertai seorang saksi (seorang
paramedis).
6. Pilih frekuensi yang sesuai, atur fokus agar obyek yang dinilai tetap
berada dalam jangkauan fokus mesin USG dan perhatikan apa
yang dirasakan oleh pasien pada saat pemeriksaan berlangsung.
1.
CTG
RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR 28 Juni 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr.dr.Yusirwan Yusuf, Sp.B.Sp.BA(K)
NIP. 196211221989031001
PENGERTIAN CTG atau juga disebut Fetal Monitor merupakan salah satu alat
elektronik yang digunakan untuk melakukan pemantauan kesejahteraan
dan kondisi kesehatan janin
KEBIJAKAN
PROSEDUR :
1. Persetujuan tindak medik (Informed Consent) :
a. Menjelaskan indikasi
b. Cara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan
didapat.
c. Persetujuan tindak medik ini dilakukan oleh dokter
penanggung jawab pasien (cukup persetujuan lisan).
2. Kosongkan kandung kencing.
3. Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
4. Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi utero-
plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi
oksigen 4 liter / menit.
5. Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak,
presentasi dan punktum maksimum DJJ
6. Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum
dan segera setelah kontraksi berakhir.
7. Pasang transduser untuk tokometri di
daerah fundus uteri dan DJJ di daerah
punktum maksimum.
8. Setelah transduser terpasang baik, beri tahu
ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel
yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang
dirasakan oleh ibu selama perekaman CTG.
9. Hidupkan komputer dan Cardiotocography.
10. Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin
dan hasil yang ingin dicapai).
11. Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk
rumah sakit).
12. Matikan komputer dan mesin Cardiotocography. Bersihkan dan
rapikan kembali
13. Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
14. Berikan hasil rekaman CTG kepada dokter penanggung jawab
atau paramedik membantu membacakan hasil interpretasi
komputer secara lengkap kepada dokter.
2.