Anda di halaman 1dari 34

Persalinan Normal

Azzam
Dzikrina
Raudah
Definisi
 Persalinan adalah proses membukanya dan
menipisnya serviks, dan janin turun ke jalan
lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin
dan ketuban didorong keluar melalui jalan
lahir.

 Persalinan dan kelahiran normal adalah


proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Faktor-Faktor Penting dalam Persalinan

Passage (jalan lahir)


• pelvis (tulang) dan otot-otot dasar panggul

Passanger (janin)
• presentasi, letak dan posisi janin; perkiraan berat janin, jumlah
janin
Power (kontraksi)
• frekuensi, durasi dan intensitas

Psychology (status emosional)


• pengalaman sebelumnya, dukungan keluarga, lingkungan
Passage (Jalan Lahir)
Anatomi jalan lahir terdiri atas:
a. Jalan lahir keras = pelvis = panggul
b. Jalan lahir lunak = SBR, serviks, vagina,
introitus dan vulva

Dalam obstetri, yang dimaksud dg pelvis


adalah pelvis minor yang terdiri atas pintu
atas panggul (PAP), pintu tengah panggul
(PTP), pintu bawah panggul (PBP), atau
juga berturut-turut inlet, mid pelvis dan outlet
v
Anatomi panggul wanita normal dan potongan panggul sagital
Tipe pelvis menurut Caldwell Moloy, dibagi atas tipe ginekoid, android, antropoid
dan platipeloid. Pambagian ini terutama didasarkan atas bentuk PAP.
BIDANG HODGE : garis khayal dalam panggul untuk mengetahui seberapa jauh
penurunan kepala janin pada panggul.

 Bidang Hodge 1 : bidang yg dibentuk pada lingkaran


PAP dengan bagian atas simfisis dan promontorium
 Bidang Hodge 2 : bidang ini sejajar dengan bidang
hodge I, terletak setinggi bagian bawah simfisis pubis
 Bidang Hodge 3 : bidang ini sejajar dengan bidang
Hodge I dan Hodge II, terletak setinggi spina ischiadika
kanan dan kiri
 Bidang Hodge 4 : bidang ini sejajar dengan bidang
Hodge I, II, III, terletak setinggi artikulatio sakrokoksigea
BIDANG HODGE
LETAK PRESENTASI SIKAP POSISI
• kedudukan • bagian janin • hubungan • mengacu kepada

sumbu yang ada di antara kepala hubungan


panjang janin bawah janin terhadap antara salah
sumbu satu bagian
terhadap (preskep/pre panjangnya
sumbu sbo/presenta presentasi
(tubuh),
panjang ibu si bahu) khususnya
janin dengan
(memanjang/ terhadap sisi kanan atau
melintang) kolumna kiri jalan lahir
vertebralis ibu.
(fleksi/defleksi)
 Kontraksi uterus disebut juga his. His inilah yang
menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin
ke bawah.
 Sifat-sifat his yang baik adalah:
a. Teratur
b. Makin lama makin sering, intensitasi= makin kuat,
durasi makin lama
c. Ada dominasi fundus
d. Menghasilkan pembukaan dan atau penurunan
kepala
 Kontraksi dianggap adekuat /memadai jika terjadi 3
kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung
selama 40 detik atau lebih.
Tanda dan Gejala Persalinan
(Inpartu)
 Penipisan dan pembukaan serviks
 Kontraksi uterus yang mengakibatkan
perubahan serviks (frekuensi minimal 2
kali dalam 10 menit)
 Cairan lendir bercampur darah (“bloody
show”) melalui vagina
KALA PERSALINAN
 Kala I : dimulai dari saat persalinan mulai
sampai pembukaan lengkap (10 cm)
 Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap
(10 cm) sampai bayi lahir.
 Kala III: dimulai segera setelah bayi lahir
sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit.
 Kala IV: dimulai dari saat lahirnya plasenta
sampai 2 jam pertama postpartum.
KALA I
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan
serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.

Fase Laten Fase Aktif


-Dimulai sejak awal kontraksi - Frekuensi dan lama durasi kontraksi
yang menyebabkan penipisan uterus biasanya meningkat (kontraksi
dianggap adekuat jika terjadi ≥3x
dan pembukaan serviks dalam 10 menit dan berlangsung ≥40
secara bertahap. detik.
- Sampai pembukaan serviks - Pembukaan serviks dari 4 sampai
< 4cm lengkap (10cm), biasanya dengan
- Biasanya berlangsung ≤ kecepatan rata-rata ≥1 cm /jam.
8jam - Terjadi penurunan bagian terbawah
janin.
KALA II
 His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih
lama,kira-kira 2-3 menit sekali.
 Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang
secara reflektoris menimbulkan rasa ingin
mengedan.
 Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan,vulva
membuka, perineum meregang.
 Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah
kepala, diikuti oleh seluruh badan janin.
 Kala 2 pada primi: 1½- 2 jam, pada multi ½- 1 jam.
KALA III
 Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat
sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus
uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang
menjadi tebal 2x sebelumnya.
 Beberapa saat kemudian, timbul his
pelepasan dan pengeluaran plasenta
dalam waktu 5-10 menit seluruh placenta
terlepas.
 Pengeluaran placenta disertai dengan
pengeluaran darah kira-kira 100-200cc
KALA IV
 Pengawasan selama 1-2 jam setelah bayi dan
plasenta lahir untuk mengamati keadaan ibu
terutama terhadap bahaya perdarahan
postpartum.
 Pantau setiap 15’ dlm 1 jam pertama dan
setiap 30’ dlm 1 jam berikutnya:
- Kontraksi uterus
- PPV
- TFU
Postur Janin dalam Rahim
1. Letak  adalah bagaimana sumbu janin berada
terhadap sumbu ibu. Misalnya letak
lintang/transversal dimana sumbu janin tegak
lurus terhadap sumbu ibu, letak
bujur/longitudinal dimana sumbu janin sejajar
dengan sumbu ibu (terdiri dr letak kepala, dan
letak sungsang), dan letak oblique.
2. Sikap/Habitus  menunjukan
hubungan bagian-bagian janin dengan
sumbu janin, biasanya terhadap tulang
punggungnya. Janin umumnya dalam sikap
flexi yaitu kepala, tulang punggung, dan
kaki dalam keadaan flexi serta lengan
bersilang didada.
 3. Posisi Sebagai indikator untuk
menetapkan arah bagian terbawah janin,
apakah sebelah kanan, kiri, depan,
belakang, terhadap sumbu ibu. Misalnya :
pada letak belakang kepala (LBK), ubun-
ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK kanan
belakang.
 4. Presentasi  Digunakan untuk
menentukan bagian janin yang berada
dibawah rahim. Misalnya : presentasi
kepala, bokong, bahu, dll
Mekanisme
Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
ENGAGEMENT

Adalah peristiwa masuknya kepala janin ke


dalam panggul.
 SINKLITISMUS
 jika arah sumbu
kepala janin tegak
lurus dgn bidang PAP
 sutura sagitalis
melintang  posisi
ubun2 kecil di kiri.

Engagement dan sinklitisme terjadi bila uterus tegak lurus


terhadap PAP dan panggulnya cukup luas.
Stasion
 Desensus adalah turunnya kepala di jalan lahir. Untuk
menggambarkan tingkat desensus digunakan istilah “station”( level
spina ischiadica )
 "0 Station" ("Zero Station") berarti bahwa puncak kepala telah
mengalami desensus setinggi spina ischiadica. Keadaan ini umumnya
disebut sebagai engage oleh karena diameter terbesar kepala
sudah masuk pintu atas panggul.
 Bila puncak kepala masih belum mencapai ketinggian spina ischiadica
maka keadaan ini ditandai dengan angka ( - ) , seperti station -2
berarti bahwa puncak kepala masih berada 2 cm diatas spina
ischiadica, Bila puncak kepala sudah berada dibawah ketinggian spina
ischiadica maka keadaan ini ditandai dengan ( + ), seperti station +2
berarti bahwa puncak kepala sudah berada 2 cm dibawah spina
ischiadica.
 Station -3 menunjukkan bahwa kepala masih “mengapung” dan
station yang lebih besar dari +3 menunjukkan bahwa kepala sudah
mengalami “crowning” dan siap untuk dilahirkan.
FLEXION & DESCENT
 Fleksi penuh/sempurna shg sumbu kepala sejajar sumbu
panggul (membantu penurunan kepala selanjutnya) harus terjadi
agar kepala mampu melewati panggul dengan diameter yang
terkecil, fleksi juga menjamin terjadinya engagement.
 Descent: penurunan kepala lebih lanjut.
INTERNAL ROTATION
INTERNAL ROTATION
(putar paksi dalam)
kepala yg sdg turun
menemui diafragma
pelvis yg berjalan dr
belakang atas dan
bawah depan. Akibat
kombinasi elastisitas
diafragma pelvis dan
tekanan intrauterin
disebabkan oleh HIS yg
berulang-ulang
kepala akan
mengadakan rotasi
EXTENSION
EXTENSION
 selain rotasi, ubun2
kecil akan berputar
ke arah depan  shg
di dasar panggl
ubun2 kecil berada di
bwh simpisis 
maka dgn suboksiput
sbg hipomoklion 
kepala akan ekstensi
utk dpt dilahirkan.
EXTERNAL ROTATION
EXTERNAL
ROTATION/RESTITUSI
 putaran yg terjadi
untuk
menyesuaikan
kedudukan kepala
dgn punggung janin.
PUTAR PAKSI LUAR
Kepala berputar
kembali sesuai
dengan sumbu rotasi
tubuh, bahu masuk
pintu atas panggul
dengan posisi antero
posterior sampai
dibawah simfisis,
kemudian dilahirkan
bahu depan dan bahu
belakang.
Bishop score
 Note :
Tambahkan 1 poin pada total skor untuk:
 Preeklampsia
 Setiap persalinan pervaginam sebelumnya
Kurangi 1 poin pada total skor untuk :
 Kehamilan postdates
 Nullipara
 Prematur atau ketuban pecah dini yang berkepanjangan
Interpretasi :
A. Indikasi pematangan servik dengan prostaglandin
1.Bishop Score < 5 (unfavorable/not ripe)
2. Ketuban utuh/intak
3. Tidak ada kontraksi yang reguler
B. Indikasi persalinan induksi dengan pitocin
1. Bishop Score >5 (favorable/ripe)
2. Ketuban pecah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai