Anda di halaman 1dari 18

PROLAPS TALI PUSAT

Velda Sowandi
C111 12 259
PENDAHULUAN

Merupakan salah satu kegawatdaruratan dalam bidang


obstetri.
Merupakan penyulit di dalam persalinan.
Mortalitas prolaps tali pusat pada janin 11 17 %
Insiden 1 : 3000
DEFINISI

Prolaps tali pusat adalah keluarnya tali pusat secara


prematur dalam persalinan sebelum janin dilahirkan.
Prolaps tali pusat dibedakan atas 3, yaitu :
1. Tali pusat terdepan / terkemuka

Tali pusat berada di


samping bagian besar
janin dapat teraba
kanalis servikalis
Atau lebih rendah dari
bagian bawah janin, dan
ketuban masih intak
2. Tali pusat menumbung / prolapsus
funikuli
Jika tali pusat teraba keluar
atau berada di samping
dan melewati bagian
terendah janin di dalam
jalan lahir setelah ketuban
pecah
Dapat prolaps ke dalam
vagina atau bahkan keluar
vagina
3. Occult prolapsed / tali pusat
tersembunyi
tali pusat terletak di
samping kepala atau di
dekat pelvis
Tali pusat dapat teraba
atau tidak, ketuban dapat
pecah atau tidak
ANATOMI
Panjangnya sekitar 35-70 cm, diameter 1,5 cm.
Terdiri dari dua arteri umbilikalis yang merupakan cabang dari arteri
hipogastrika interna. Fungsinya : mencegah oksigen dan nutrisi dari
janin kembali ke ibu.
Terdiri dari satu vena umblikalis yang masuk menuju sirkulasi utama
melalui vena Ductus Venosus Aranthii yang akhirnya menuju Vena
Kava Inferior. Fungsinya : memberikan oksigen dan nutrisi dari ibu ke
janin.
Terbungkus oleh jelly Wharton sehingga terlindung dari kemungkinan
kompresi yang akan mengganggu aliran darah dari dan menuju janin
melalui retroplasenta sirkulasi. Tali pusat lebih panjang sehingga
tampak berliku-liku dalam jelly Wharton.
Fungsi Tali Pusat

Tali pusat merupakan penyalur nutrisi dan O2 sehingga janin


mendapat kalori yang cukup untuk tumbuh kemban di dalam rahim.
Tali pusat yang cukup panjang akan memberikan kesempatan janin
untuk bergerak sehingga aktivitas otot dan lainnya terlatih sebelum
persalinan berlangsung.
ETIOLOGI
Pada umumnya prolapsus tali pusat terdapat pada keadaan dimana
bagian terendah janin tidak terfiksasi pada pintu atas panggul, misalnya
pada :
Multipara
Letak lintang
Letak sungsang
Letak majemuk
Panggul sempit
Hidrosefalus dan anensefalus
Hidramnion
Plasenta previa
Kehamilan ganda
Disproporsi sefalopelvik
Ketuban pecah dini
Persalinan prematur

Keadaan-keadaan di atas dapat menyebabkan gangguan adaptasi


bagian bawah janin terhadap panggul, sehingga pintu atas panggul
(p.a.p) tidak tertutup oleh bagian bawah janin. Hal tersebut merupakan
predisposisi turunnya tali pusat dan terjadinya tali pusat menumbung
(prolapsus funikuli).
PATOFISIOLOGI
Tali pusat abnormal (lebih panjang atau lebih pendek) (kehamilan kembar, hidroamnion,
kehamilan prematur, janin terlalu kecil, kelainan presentasi dan plasenta previa)

Semua keadaan tersebut akan menyebabkan janin sulit beradaptasi


terhadap panggul ibu
PAP tidak tertutupi oleh bagian bawah janin, dan inilah yang
mengakibatkan tali pusat bergeser atau turun dari tempatnya

prolapsus tali pusat


tali pusat terjepit antara bagian terendah janin dan jalan
lahir

hipoksia fetal
Terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah
umbilikus
menghambat pertukaran gas transport O2 dari ibu ke
janin
gangguan dalam persediaan O2 dan dalarn
melepaskan CO2
Asfiksia

fetal distress

melemahnya DJJ

kematian pada janin


DIAGNOSIS
Inspeksi: melihat tali pusat keluar dari introitus vagina

Pemeriksaan dalam : teraba tali pusat menumbung\

Auskultasi: DJJ yg irregular, sering bradikardi yg jelas, terutama


berhubungan dengan kontraksi uterus

USG

Pemeriksaan kardiotokografi: deselerasi variabel


PENATALAKSANAAN
Jika janin meninggal : kelahiran dapat
ditunggu
Jika janin hidup dan dilatasi serviks tidak
lengkap : SC
Sambil menunggu persiapan SC, tekanan
pd tali pusat oleh bag terendah janin
dapat diminimalisasi dengan posisi knee
chest, Trendelenburg, atau posisi Sim
a. Tali pusat berdenyut
Jika tali pusat berdenyut, berarti janin masih hidup.
Jika ibu berada di kala satu persalinan :
1. Dengan memakai sarung tangan yang steril atau yang didesinfeksi tingkat tinggi
(DTT), masukkan satu tangan ke dalam vagina dan dorong bagian presentasi ke
atas untuk mengurangi tekanan pada tali pusat dan keluarkan bagian presentasi
panggul.
2. Letakkan tangan lain di atas abdomen (suprapubik) untuk menjaga bagian
presentasi tetap berada di luar panggul.
3. Setelah bagian presentasi ditahan dengan kuat di atas pintu atas panggul,
keluarkan tangan dari vagina. Pertahankan tangan di atas abdomen sampai
seksio sesarea dilakukan.
4. Jika tersedia, berikan salbutamol 0,5 mg melalui IV secara perlahan selama dua
menit untuk mengurangi kontraksi
5. Segera lakukan seksio sesaria.
Jika ibu berada di kala dua persalinan
1. Percepat pelahiran dengan episiotomi dan ekstraksi vakum atau dengan
forsep.
2. Jika presentasi bokong, lakukan ekstraksi bokong dan gunakan forsep piper
atau forsep panjang untuk melahirkan kepala pada presentasi bokong.
3. Siapkan resusitasi pada bayi baru lahir.

b. Tali pusat tidak berdenyut


Berarti janin telah mati, lakukan dengan cara yang teraman bagi ibu.
KOMPLIKASI
Asidosis metabolik
Kelahiran prematur
Trauma lahir
Hipoksia janin
PROGNOSIS

Prolapsus tali pusat tidak membahayakan si ibu. Bahaya yang


mengancam adalah bagi si janin, terutama pada letak kepala.
Kompresi tali pusat parsial lebih dan 5 menit
memberikan prognosis buruk.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai