Anda di halaman 1dari 4

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT
Penyuluhan “Jajanan Sehat”

A. LATAR BELAKANG
Jajan, mungkin yang kita ketahui jajan adalah sejenis makanan ringan.
Makanan ringan ini memang banyak diminati oleh orang dewasa maupun
anak-anak. Tapi sebagian besar anak-anak lebih banyak menyukai makanan
ini karena mereka merasa tertarik dengan bentuknya yang menarik, beraneka
ragam, dan rasanya yang enak. Makanan ringan ini sering kita jumpai di depan
sekolah SD, toko-toko, ataupun di supermarket terdekat.
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari
berbagai golongan apapun pada umumnya menyukai jajan. Budaya jajan
menjadi bagian dari keseharian hampir semua kelompok usia dan kelas sosial,
termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja. Kandungan zat gizi pada
makanan jajanan bervariasi, tergantung dari jenisnya yaitu sebagaimana kita
ketahui makanan utama, makanan kecil (snack), maupun minuman.
Makanan jajanan memiliki beberapa keunggulan, akan tetapi makanan
jajanan yang tidak higienis beresiko terhadap kesehatan. Proses pengolahan
yang tidak higienis, adanya campuran pengawet, dll. mengakibatkan makanan
jajanan perlu dihindari dan dikurangi konsumsinya. Terlebih bagi anak yang
tidak terbiasa untuk mengkonsumsi sarapan pagi, jajanan adalah makanan
pertama kali yang masuk kedalam pencernaan, hal ini kurang baik bagi
kesehatan dan kognitif anak saat menjalani pembelajaran di sekolah.
Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
perlu dilakukan penyuluhan sebagai upaya promosi kesehatan terutama
kepada orang tua dan anak-anak sekolah, sehingga tercipta kesadaran untuk
memulai hidup sehat dengan menghindari konsumsi jajanan yang tidak sehat
dan beralih ke jajanan yang lebih sehat.

LAPORAN PUSKESMAS UKM/UKP PKM KASSI-KASSI


B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Anak–anak di zaman sekarang terutama anak–anak yang masih duduk di
bangku sekolah dasar (SD), lebih menyukai jajanan di linkungan sekolah
daripada yang disediakan orangtuanya di rumah (Handayani, 2011).
Kontribusi makanan jajanan terhadap konsumsi anak usia sekolah
memberikan 36% energi dan 29% protein dan zat besi 52%, tetapi keamanan
jajanan tersebut baik dari segi mikrobiologi maupun kimiawi masih
dipertanyakan.
Menurut Rakhmat (2007 dalam Sudarma, 2008) mengatakan bahwa
membangunan generasi yang cerdas dapat dilakukan melalui makanan yang
artinya, dengan memperhatikan gizi makanan, maka proses pendidikan dan
pembelajaran anak akan dapat dilakukan dengan optimal.
Berdasarkan Hasil survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
dalam lima tahun terakhir (2011-2016) menunjukkan bahwa sebanyak 40-44%
jajanan anak di sekolah tidak memenuhi syarat keamanan pangan.
Berdasarkan pengambilan sampel jajanan anak sekolah di 6 ibu kota provinsi
(DKI Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya),
ditemukan 72,08% yang positif mengandung zat berbahaya. Jajanan di
sekolah tersebut mengandung bahan berbahaya yang dilarang digunakan
untuk pangan seperti formalin, boraks, zat pewarna rhodamin B dan methanyl
yellow dimana jika zat tersebut masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan
reaksi akut berupa alergi, batuk, diare, dan keracunan dalam jangka panjang
dapat terakumulasi dan mencetuskan kanker.
Pengetahuan ibu tentang makanan jajanan sangat berpengaruh terhadap
pemilihan makanan jajanan untuk anak. Ibu yang mengerti akan makanan
jajanan yang sehat dan bebas dari cemaran mikroorganisme dan bahan kimia
akan menjamin tumbuh kembang anak yang optimal. Beberapa ibu tidak
memperhatikan pola konsumsi anak-anaknya dan mengetahui bahaya
makanan jajanan. Hal ini juga dikarenakan banyaknya anak yang setiap
harinya diberi keleluasan memilih makanan dan minuman yang tidak sehat
dimana jajanan tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada anak

LAPORAN PUSKESMAS UKM/UKP PKM KASSI-KASSI


terkadang hingga menimbulkan kematian. Secara perlahan hal ini akan
menimbulkan masalah kesehatan pada generasi kita yang akan datang.

C. PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka kami
bermaksud mengadakan penyuluhan dengan materi “Jajanan Sehat”. Adapun
materi yang disampaikan pada penyuluhan ini diantaranya pengertian dan
definisi dari jajanan, jenis makanan jajanan, ciri-ciri jajanan sehat, dampak
kesehatan dari jajan sembarangan, dan upaya orang tua untuk mencegah anak
dari jajan sembarangan.

D. PELAKSANAAN
Penyuluhan kesehatan mengenai Jajanan Sehat ini dilaksanakan pada
hari Kamis, tanggal 25 Agustus 2016. Berlokasi di SD Inpres Perumnas III,
Kel. Kassi-Kassi.
Penyuluhan ini dibawakan dengan metode lisan menggunakan papan
tulis sebagai alat bantu. Selama penyuluhan, pemateri menyampaikan
informasi mengenai pengertian dan definisi dari jajanan, jenis makanan
jajanan, ciri-ciri jajanan sehat, dampak kesehatan dari jajan sembarangan, dan
upaya orang tua untuk mencegah anak dari jajan sembarangan. Kemudian di
akhir kegiatan, pemateri menyempatkan sesi tanya jawab dengan anak-anak
SD dan orang tua mengenai materi yang telah dipaparkan.

E. EVALUASI
 Evaluasi Struktur
Dokter dan petugas puskesmas lainnya datang tepat waktu dimana
anak-anak SD telah menyelesaikan kegiatan belajar dan sedang menunggu
jam pulang.
 Evaluasi Proses

LAPORAN PUSKESMAS UKM/UKP PKM KASSI-KASSI


Pada penyuluhan ini, dokter memberikan penyuluhan dengan
dibantu oleh papan tulis untuk mempermudah anak-anak SD untuk
mengerti mengenai materi tersebut.
 Evaluasi Hasil
Sebagian besar anak-anak dan orang tua yang hadir memahami
tentang pentingnya jajan sehat dan mampu memahami dengan baik semua
informasi dan edukasi yang disampaikan oleh dokter dan petugas
kesehatan.

Peserta Pendamping

dr. Angela Michelle dr. Linda Tanod


NIP. 19571021 198701 002

LAPORAN PUSKESMAS UKM/UKP PKM KASSI-KASSI

Anda mungkin juga menyukai