Anda di halaman 1dari 8

Inersia Uteri

Definisi
Keadaan di mana kontraksi uterus bersifat
tidak teratur, lemah, dan singkat.
Keadaan umum penderita biasanya baik

dengan sedikit keluhan nyeri.


Terdapat 2 (dua) jenis yaitu:

Inersia uteri primer


Inersia uteri sekunder
Etiologi
Faktor sistemik : Faktor lokal :
Primigravida, terutama Overdistensi uterus.
usia tua. Kelainan kongenital uterus
Anemia dan astenia. seperti uterus bikornis
unikollis.
Pengaruh saraf dan
Mioma uterus.
emosi akibat
Malpresentasi, malposisi,
kecemasan dan
dan disproporsi
ketakutan. sefalopelvik.
Hormon: defisiensi Rektum dan vesica
prostaglandin atau urinaria penuh.
oksitosin sebagai Peregangan berlebihan
induktor persalinan. seperti pada kehamilan
Penggunaan analgesia. gmelli dan hidramnion.
Manifestasi Klinis
Persalinan memanjang
Kontraksi uterus tidak teratur, lemah,

singkat.
Dilatasi serviks lambat.
Membran biasanya intak.
Kecenderungan adanya perdarahan

postpartum.
Tokografi: gelombang kontraksi tidak teratur

dengan amplitudo rendah.


Diagnosis

Kontraksi Dilatasi
Uterus Serviks
Tata Laksana
Nilai KU,
serviks,
presentasi dan
posisi janin

CPD (-) CPD (+)

Kepala/ bokong Kepala/ bokong


janin sudah janin belum Seksio sesarea
turun turun
Perangsangan Kontraksi
His
Kontraksi His dapat dirangsang dengan
pemberian oksitosin sebagai berikut:
Kontraksi cukup kuat
untuk persalinan Persalinan normal
normal

5 unit oksitosin dalam Kontraksi lebih dari 60


Hentikan pemberian
larutan glukosa 5% detik, denyut jantung
oksitosin
i.v. janin abnormal

Hentikan. Ulangi atau


Tidak ada respon
seksio sesarea.
Kontraindikasi Oksitosin
Panggul sempit.
Regangan segmen bawah uterus.
Grande multipara.
Ibu yang memiliki riwayat seksio sesarea

atau miomektomi karena beresiko


terjadinya ruptura uteri.

Anda mungkin juga menyukai