Anda di halaman 1dari 7

EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN

ASPIRASI VAKUM MANUAL


No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
PANDUAN KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PRAKTIS KLINIS Ginekologi Keperawatan

1. Pengertian Evakuasi kavum uteri menggunakan aspirasi vakum manual


adalah tindakan mengosongkan kavum uteri dengan menggunakan
aspirasi vakum manual. Tindakan ini merupakan bagian dari
asuhan pasca keguguran.
2. Anamnesis Pada kehamilan trimester pertama, keluar darah bercak-bercak
atau perdarahan merah, bisa disertai rasa mules, kram, atau nyeri
perut.

Pada PUD usia perimeopause: perdarahan per vaginal yang


umumnya berupa siklus anovulatorik
3. Pemeriksaan Pemeriksaan ginekologik
Fisik - Abortus inkomplet: serviks terbuka, dengan teraba jaringan
di serviks atau di luar serviks, ukuran uterus sesuai usia
kehamilan
- Fetal death: serviks tertutup, ada atau tidak ada bercak
perdarahan, ukuran uterus sesuai usia kehamilan
- Blighted ovum/Anembryonic: serviks tertutup, ada atau
tidak ada bercak perdarahan, ukuran uterus sesuai usia
kehamilan
- Abortus insipien: serviks terbuka, perdarahan sedang
berlangsung, bisa terjadi tanda-tanda syok hemorrhagik
- Abortus septik – disertai dengan peningkatan suhu tubuh,
adanya nyeri tekan pada perut, nadi dan respiras bisa
meningkat
- Abortus medisinalis – serviks utuh, mencucu
- PUD: serviks utuh, mencucu, ada perdarahan, ukuran
uterus sebesar telur ayam
4. Pemeriksaan Pemeriksaan penunjang ultrasonografi:
Penunjang - Abortus inkomplet: tampak massa amorf sisa produk
konsepsi
- Fetal death: tampak fetus tanpa pulsasi jantung
- Blighted ovum/Anembryonic: tampak kantong gestasi
tanpa fetus
5. Kriteria Anamnesis, pemeriksaan ginekologik dan pemeriksaan penunjang
Diagnosis
6. Diagnosis Abortus inkomplet
Fetal death
Anembryonic
Abortus septik
Abortus medisinalis
PUD
7. Diagnosis Kehamilan ektopik
Banding Mola hidatidosa
8. Tatalaksana Tatalaksana
1. Dengan obat
Misoprostol, tergantung usia kehamilan
2. Dengan tindakan kuretase tajam
3. Dengan tindakan AVM

Penjelasan untuk tatalaksana dengan tindakan AVM


EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
PANDUAN KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PRAKTIS KLINIS Ginekologi Keperawatan

1. Dokter menjelaskan prosedur yang akan dikerjakan dan risiko


tindakan, dan selanjutnya meminta persetujuan tindakan
medis (informed consent).
2. Persiapan alat dan bahan:
 Meja ginekologi
 Lampu sorot
 Spekulum cocor bebek atau Sims
 Set alat aspirasi vakum manual terdiri dari MVA Double
dan 8 kanula ukuran 4,5,6,7,8,9,10,12 mm
 Tenakulum dan tampon tang
 Kain steril
 Kassa dan kapas steril
 Sarung tangan
 Larutan antiseptik
 Alat perlindungan diri (APD)
 Spuit injeksi 10 ml
 Lidokain 2% 5 Ampul, tidak diencerkan
3. Pasien sudah diberikan antibiotik profilaksis (30-45 menit
sebelum prosedur, tidak lebih dari 2 jam sebelumnya). Pilihan
antibiotik profilaksis adalah:
 Doksisiklin 200 mg PO; atau
 Azitromisin 500 mg PO; atau
 Metronidasol 500 mg PO
4. Bila diperlukan untuk melunakkan serviks, dapat digunakan
misoprostol 400 mcg PO atau vaginal, 2-3 jam sebelum
prosedur.
5. Menyiapkan alat AVM:
 Menyiapkan kanul beberapa ukuran sesuai perkiraan
besarnya uterus, dan ukuran lebih kecil jika diperlukan
untuk dilatasi.
 Cek aspirator untuk retensi vakum.
 Pasang kanul pada aspirator, buat keadaan vakum selama
prosedur dilakukan.
 Letakkan kanul dan alat AVM pada meja instrumen,
beserta peralatan lain.

6. Menyiapkan pasien:
 Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan
melepas pakaian dalam.
 Pasien diposisikan litotomi di meja ginekologis.
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
PANDUAN KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PRAKTIS KLINIS Ginekologi Keperawatan

 Setelah menggunakan sarung tangan, lakukan


pemeriksaan bimanual untuk mengetahui besar dan posisi
uterus (diukur dalam usia kehamilan dalam minggu).
Pemakaian kanula berdasarkan besar uterus, misalnya
besar uterus sesuai dengan usia kehamilan 8 minggu
maka ukuran kanula yang digunakan adalah 8 mm.
7. Memasang spekulum cocor bebek atau sims dengan hati-hati
hingga didapatkan visualisasi serviks yang baik. Bersihkan
serviks dengan larutan povidon iodin, dimulai dengan mulut
serviks dengan satu kassa setiap sapuan dan melingkar keluar
hingga mulut serviks telah tersapu seluruhnya dengan
povidon iodin.

8. Melakukan blok paraservikal dengan lidokain 2% sebanyak


maksimal 200 mg (5 Ampul):
 Suntikkan lidokain sebanyak 1-2 ml di tempat tenakulum
akan dipasang (arah jam 12 atau 6).
 Kemudian stabilisasi serviks dengan tenakulum pada
lokasi yang dianestesi.
 Gunakan traksi ringan untuk menggerakkan serviks agar
bagian forniks dapat tervisualisasi dengan baik untuk
penempatan injeksi tambahan.
Injeksi 1-2 ml lidokain secara perlahan dengan
kedalaman 1,5-3 cm pada 4 titik di forniks
(cervicovaginal junction) pada posisi jam 2, 4, 8, dan 10.
 Lakukan aspirasi sebelum injeksi dilakukan untuk
mencegah injeksi intravaskuler.
 Jika tampak darah di spuit, maka pindahkan tempat
injeksi dan lakukan aspirasi ulang sebelum menyuntik.
 Dilatasi dengan kanula dapat dilakukan 3 menit setelah
blok paraservikal selesai.
 Jika prosedur AVM dikerjakan di kamar operasi dengan
anestesia regional/umum maka blok paraservikal tidak
diperlukan.
 Dosis maksimal lidokain yang direkomendasikan adalah
200 mg (atau 10 ml lidokain 2%).
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
PANDUAN KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PRAKTIS KLINIS Ginekologi Keperawatan

9. Lakukan dilatasi serviks:


 Dilatasi tidak diperlukan bila serviks dapat dimasuki oleh
kanula yang ukurannya cukup untuk melewati mulut
rahim.
 Setelah tenakulum terpasang, lakukan traksi secara terus
menerus dengan hati-hati untuk meluruskan kanalis
servikalis.
 Gunakan dilator mekanik atau kanula AVM dengan
ukuran kecil dan bertahap berpindah ke ukuran yang
lebih besar hingga ukuran kanula yang sesuai besarnya
uterus dapat digunakan.
 Lakukan dilatasi secara perlahan, jangan menggunakan
paksaan, lakukan dengan teknik tanpa-sentuh.
 Jika dilatasi sulit dikerjakan, maka sebaiknya tidak
dipaksa dengan dilator, tetapi ubah arah atau jalur untuk
mencari kanalis servikalis, atau ulangi pemeriksaan
bimanual untuk memastikan posisi uterus.
 Jika dilatasi sangat sulit dilakukan, pertimbangkan
pemberian misoprostol dan tunda tindakan selama 3 jam.
10. Masukkan kanul yang sesuai:
 Jika dilatasi serviks yang sesuai sudah tercapai,
masukkan kanula ke dalam kanalis servikalis menuju
kavum uteri.
 Setelah mencapai fundus, tarik kanula sedikit kearah luar.
 Jangan memasukkan kanula dengan paksa untuk
mencegah trauma pada serviks atau uterus.

Ukuran uterus Ukuran kanula


(minggu sejak haid terakhir) yang disarankan
(mm)
4-6 4-7
7-9 5-10
9-12 8-12
12-14 10-14
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
PANDUAN KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PRAKTIS KLINIS Ginekologi Keperawatan

11. Aspirasi isi uterus:


 Pasang aspirator atau vakum yang telah disiapkan ke
kanula yang sudah dimasukkan ke dalam kanalis
servikalis.
 Pegang tenakulum dan ujung akhir kanula pada satu
tangan dan aspirator di tangan yang lain. Hisapan
(suction) dimulai dengan menekan tombol pada aspirator;
saat tombol ditekan akan langsung terjadi hisapan.

 Evakuasi isi uterus dengan memutar kanul 180º pada


setiap arah secara perlahan dan hati-hati, menggunakan
gerakan maju-mundur. Darah dan jaringan akan terlihat
memasuki silinder pada alat vakum melalui kanula.

 Jangan menarik kanula hingga keluar dari kanalis


servikalis karena akan menghilangkan efek hisapan. Jika
hal tersebut terjadi, atau jika aspirator terisi penuh, maka
lepas kanula dari aspirator, kosongkan aspirator. Pasang
kembali kanul dan ciptakan keadaan vakum. Ulangi
tindakan ini hingga uterus kosong.
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
PANDUAN KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PRAKTIS KLINIS Ginekologi Keperawatan

12. Mengamati tanda-tanda uterus sudah kosong:


 Busa berwarna merah atau merah muda keluar dan tidak
ada lagi jaringan yang terlihat melewati kanula.
 Sensasi rasa seperti berpasir saat kanula melewati
sepanjang permukaan uterus yang dievakuasi.
 Terjadi kontraksi uterus di sekitar kanual.
 Pasien merasakan kram atau nyeri yang semakin
bertambah, yang menunjukkan bahwa uterus sedang
berkontraksi.
13. Ketika tindakan selesai, keluarkan kanula dan tenakulum dari
serviks, usap serviks dengan kassa bersih dan diamati apakah
ada perdarahan banyak dari uterus atau serviks. Spekulum
kemudian dilepas.
14. Periksa jaringan untuk memastikan bahwa prosedur evakuasi
telah lengkap dan didapatkan produk kehamilan dari jaringan
evakuasi. Untuk prosedur diagnostik maka jaringan akan
diperiksa Patologi Anatomi (PA).
15. Bila pasien menghendaki pemasangan IUD maka IUD dapat
segera dipasang setelah prosedur AVM (sebelum melepas
spekulum).
16. Dokter menjelaskan bahwa prosedur sudah selesai dikerjakan
dan mencatat laporan operasi pada lembar rekam medis
berikut instruksi pasca tindakan. Bila tidak ada komplikasi
pasien dapat dipulangkan 2-4 jam pasca tindakan.
Lepas semua APD dan masukkan alat medis ke dalam
larutan dekontaminasi.

9. Edukasi - Berisi edukasi yang perlu disampaikan ke pasien dan/atau


keluarga
- Tidak perlu dituliskan secara detail, poin-poin penting saja.

10. Prognosis - Ad vitam


- Ad functionam
- Ad sanationam
Komplikasi penyakit/kondisi dapat dituliskan
11. Indikator - Tuliskan indikator lama penegakan diagnosis (dalam jam/hari)
Medis yang dihitung dari saat pasien masuk rumah sakit
- Tuliskan perkiraan lama rawat inap dalam hari, jika diperlukan
rawat inap
- Indikator medis yang lain dapat ditambahkan, jika ada
Tuliskan upaya pencegahan, jika ada
12. Syarat Pulang - Tuliskan kriteria pulang untuk pasien yang memerlukan rawat
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
PANDUAN KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PRAKTIS KLINIS Ginekologi Keperawatan

Pasien Rawat inap


Inap - Tuliskan referensi yang diacu beserta derajat bukti ilmiah
dan/atau derajat rekomendasi bila ada
JIKA TIDAK MEMERLUKAN RAWAT INAP, KOSONGI
SAJA

13. Penelaah
Kritis
14. Daftar Pustaka
Ketua Komite Medik Ketua KSM …….

Dr. dr. Supomo, Sp.BTKV Nama Ketua KSM


NIP………….. NIP………….

Anda mungkin juga menyukai