Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

PROSEDUR TINDAKAN OPERASI SEKSIO SESARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PPK/OBGYN/02 00 1 dari 5

PPK Ditetapkan
Tanggal Terbit
PROSEDUR TINDAKAN Direktur,
OPERASI SEKSIO
SESARIA
Diajukan Oleh Disetujui Oleh
Kelompok Staf Medik, Ketua Komite Medik,

(drg. Hayati Purwaningrum,


(dr. Andri Kurniawan, Sp.OG) (dr. Ratri Sulistyowati, Sp.AN) MARS)
Suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu
Pengertian sayatan pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin  500 gram .
1. Indikasi Ibu
- Panggul sempit absolut
- Tumor jalan lahir yang menyebabkan obstruksi
- Stenosis serviks/vagina
- Plasenta previa
- Solusio Plasenta
- Disproporsi sefalopelvik
- Ruptura Uteri membakat
- Eklampsia atau Preeklampsia Berat
Indikasi - Gagal ekstraksi vakum atau forceps
- Distosia
- Gagal Induksi
- Permintaan Pasien
- Infeksi intra partum
- Bekas SC
2. Indikasi Janin
- Kelainan letak atau presentasi
- Gawat Janin
- Makrosomia
- Oligohidramnion Berat
1. Trombositopenia < 50.000
Kontra Indikasi 2. Janin mati
3. Syok, anemia berat yang belum diatasi
4. Kelainan kongenital berat (monster)
Persiapan 1. Pasien / Keluarga :
a. Informed Consent (penjelasan rencana tindakan, alas
an, risiko tindakan, komplikasi)
b. Ijin Prosedur Operasi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PROSEDUR TINDAKAN OPERASI SEKSIO SESARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PPK/OBGYN/02 00 2 dari 5

c. Ijin Pembiusan
d. Puasa 6 Jam Sebelum Operasi Elektif
2. Alat / Barang Habis Pakai
a. Betadine
b. IV catheter/vasofix, Transfusion set
c. Folley catheter, urine bag
d. Cairan: Ringer Laktat, NaCL 0,9%, Aquadest
e. Hand Scoun steril
f. Disposible spuit
g. Jarum spinal
h. Kassa steril
i. Kassa Alkohol
j. Apron
k. Topi operasi
l. Masker operasi
m. Baju operasi disposibel
n. Sabun cuci tangan operasi
o. Benang jahit
p. Jarum jahit
q. Plester anti air
r. Kantung plastik sampah
s. Cairan formalin
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah perifer: hemoglobin, hematokrit, leukosit,
trombosit.
b. Pembekuan darah: Bleeding time, clothing time
c. Gula darah sewaktu
d. Fungsi ginjal: Ureum, kreatinin
e. HbsAg
f. HIV
g. Urine rutin
4. Pemeriksaan Penunjang:
a. Elektrokardiografi
5. Konsultasi dokter spesialis penyakit dalam,
jantung, anestesi, dan atau paru
6. Petugas :
a. SpOG
b. SpAn
c. SpA
d. Perawat OK
e. Perawat Anak
f. Incubator transport
g. Asisten Perawat
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PROSEDUR TINDAKAN OPERASI SEKSIO SESARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PPK/OBGYN/02 00 3 dari 5

7. Obat-obatan:
a. Antibiotika: Cefazolin 1 gram IV
b. Aquabidest for injection
c. Obat-obatan anestesi
d. Oksitosin 10 unit
e. Metilergometrin maleat 0,2 mg
f. Misoprostol 200 ug
Prosedur Tindakan 1. Transport Pasien
2. Memposisikan pasien telentang diatas meja operasi
3. Dilakukan Anestesi spinal atau umum sesuai penilaian dokter
anestesi
4. Pasang kateter urine
5. A dan antisepsis daerah operasi. Antisepsis pada vagina jika
kepala/bokong bayi telah masuk panggul
6. Membuka dinding perut dapat secara mediana atau
Pfannenstiehl, dari kulit hingga fasia:
7. Insisi mediana dianjurkan pada:
i. Perlekatan segmen bawah uterus pada bekas seksio
sesarea
ii. Letak lintang
iii. Kembar siam
iv. Tumor di segmen bawah uterus
v. Hipervaskularisasi segmen bawah uterus (pada plasenta
previa)
vi. Karsinoma serviks
8. Lakukan insisi vertical pada linea alba dari pubis kearah
umbilikus; atau insisi pfannestiehl suprapubis
9. Setelah fasia disayat 2-3 cm, insisi fasia diperluas dengan
gunting secara vertikal (mediana) atau horisontal
(Pfannenstiehl)
10. Pisahkan muskulus rektus abdominis dengan jari atau
gunting
11. Buka peritoneum dekat umbilikus dengan jari atau gunting
12. Pasang retractor kandung kemih di atas tulang pubis
13. Pasang kassa besar basah disekitar korpus depan uterus
14. Segmen bawah uterus disayat melintang kurang lebih 1 cm di
bawah plika vesikouterina sepanjang 3 cm dengan scalpel
15. Insisi diperlebar ke lateral secara tumpul dengan jari tangan
atau secara tajam dengan gunting
16. Pada kasus letak lintang dengan punggung di posterior,
perlekatan vesika urinaria dengan segmen bawah uterus,
plasenta previa dengan insersi plasenta di dinding depan
segmen bawah uterus, uterus disayat vertical pada segmen
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PROSEDUR TINDAKAN OPERASI SEKSIO SESARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PPK/OBGYN/02 00 4 dari 5

atas uterus.
17. Selaput ketuban dipecahkan
18. Masukkan 1 tangan ke dalam kavum uteri antara uterus dan
bagian terendah janin
19. Kepala atau bokong bayi diluksir keluar; dapat dibantu
ekstraksi vakum pada presentasi kepala; dapat menarik kaki
pada presentasi kaki atau letak lintang;
20. Jika kepala atau bokong telah masuk panggul, minta seorang
asisten mendorong ke atas dari vagina secara hati hati
21. Bersihkan mulut dan hidung bayi< lalu lahirkan seluruh
badan
22. Berikan oksitosin 10 unit dalam 500 ml cairan Ringer Laktat
60 tetes/menit selama 1-2 jam
23. Berikan metil ergometrin maleat 0,2 mg IV
24. Jepit dan potong tali pusat, bayi diserahkan pada asisten
25. Berikan antibiotika profilaksis tunggal intaoperatif, setelah
tali pusat dipotong
26. Lahirkan plasenta secara manual.
27. Eksplorasi dan bersihkan kavum uteri
28. Jepit kedua tepi luka dengan klem Fenster, perhatikan adanya
robekan atau cedera vesika urinaria
29. Jahit luka insisi uterus secara jelujur 1 lapis dengan chromic
cat gut no.1 atau poliglikolik no.1; pada insisi uterus vertical,
jahitan uterus dilakukan 2-3 lapis bergantung ketebalan
dinding uterus
30. Jika masih ada perdarahan pada tempat insisi, lakukan jahitan
simpul 8
31. Plika vesikouterina dapat ditutup dengan chromic catgut
no.2,0 maupun tidak
32. Yakinkan tidak ada perdarahan dari insisi uterus
33. Yakinkan kontraksi uterus baik; jika kontraksi tidak baik
dapat diberikan misoprostol 1 tablet digerus secara
sublingual
34. Keluarkan kassa besar
35. Yakinkan tidak ada cedera vesika, usus, maupun omentum
36. Bersihkan sisa darah dan cuci daerah segmen bawah uterus
dengan cairan isotonik
37. Peritoneum dapat dijahit dengan chromic catgut no.2,0
ataupun tidak
38. Fasia abdominalis dijahit jelujur dengan chromic cat gut no.1
atau poliglikolik no.1
39. Kulit dijahit secara subkutikuler dengan chromic cat gut
no.3,0 atau poliglikolik no.3,0 atau monofilament no.3,0
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PROSEDUR TINDAKAN OPERASI SEKSIO SESARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PPK/OBGYN/02 00 5 dari 5

40. Tutup luka dengan perban steril


41. Perhatikan produksi urine
1. Observasi pasca operasi: TNSP, tanda akut abdomen,
perdarahan, kontraksi uterus
2. Pasien dipindahkan ke ruang perawatan setelah dinilai
keadaan umum stabil
3. Antibiotika oral: Cefixime 2x 100 mg 5 hari
4. Analgetika oral: Asam Mefenamat 3x500 mg 5 hari
5. Transfusi darah jika kadar hemoglobin < 8 g%
6. Buka selang infus jika tidak diperlukan lagi > 24 jam pasca
operasi
Pasca Prosedur Tindakan 7. Sulfas ferosus 600 mg/hari selama 5 hari
8. Visite pasca operasi
9. Imobilisasi 24 jam pasca anestesi spinal; mobilisasi dini
pasca anestesi umum
10. Tidak puasa pasca anestesi spinal; diet bertahap setelah
bising usus (+) pasca anestesi umum
11. Buka kateter urine 24 jam pasca operasi
12. Buka perban hari ke 3 pasca operasi
13. Visite pasca operasi
14. Balance Cairan
15. Diet Kalori 35 kal/KgBB/hari dan Protein 2gr/kgBB/hari
Indikator Prosedur Operasi Cessar 60 menit
Tindakan Pendarahan < 500 cc
1. AB Saifuddin, dkk. Editor. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal: Seksio
Kepustakaan Sesarea> Jakarta: YBPSP, 2002: P 31-8
2. Wiknjosastro H, dkk. Editor. Ilmu Bedah
Kebidanan: Seksio Sesarea. Jakarta: YBPSP, 1996: 131-41

Anda mungkin juga menyukai