OPERASIONAL Direktur Rumah sakit Umum Daerah PROSEDUR Datoe Binangkang (SOP) SECTIO Tanggal Terbit: CAESAREA
dr. Abdul Jabar Rijal Ontowirjo,Sp.And
NIP. 19760618 200501 1 009
PENGERTIAN Sectio Cesarea / Cesarean Section (Bedah Cesar) adalah tindakan
mengiris dinding perut dan rahim untuk mengeluarkan janin pada ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 28 minggu TUJUAN 1. Melahirkan janin secepatnya 2. Mencegah komplikasi yang mengancam keselamatan ibu dan janin KEBIJAKAN standar pelayanan Medis RSUD PROSEDUR A. INDIKASI 1. Panggul sempit absolute 2. Disproporsi kepala panggul 3. Plasenta previa / placenta lentak rendah belakang 4. Inkoordinasi uteri 5. Pre eklamsia berat/ eklamsia 6. Ada riwayat secrio caesarea 7. Induksi / stimulasi gagal 8. Tumor jalan lahir yang mengganggu penurunan janin 9. Fetal distress 10. Presentasi bokong dengan tali pusat ditunggangi 11. Presentasi muka dagu belakang 12. Janin tumbuh lambat (kurang dari 70%) 13. Rupture uteri imminens 14. Atas permintaan pasien B. KONTRA INDIKASI Tidak Ada PROSEDUR C. PERSIAPAN ALAT 1. Persiapan Personalia Satu orang dokter obsgyn sebagai operator, satu orang selaku asisten dan satu orang selaku instrument 2. Persiapan pasien a. Stop makan/minum minimal 6 jam sebelum operasi (kecuali emergency) b. Pasang IVFD c. Pasang dauwer kateter d. Bersihkan dinding perut daerah operasi 3. Persiapan operasi a. Konsultasi anastesi b. Pemeriksaan laboratorium (minimal : Hb, AL, AT, CT,BT, HBsAG, Golongan Darah) c. Persediaan darah d. Persiapan alat operasi (oleh petugas IBS) e. Informed consent dari suami atau keluarga D. CARA KERJA 1. Pasien ditidurkan diatas meja operasi dengan sebelumnya diberikan premedikasi diruang persiapan oleh bagian anastesi 2. Dilakukan anastesi oleh dokter anastesi 3. Dilakukan toilet pada daerah operasi dengan betadine kemudian dengan alcohol 70% 4. Pasien ditutup dengan duk steril kecuali daerah operasi 5. Dilakukan irisan pada daerah perut 1 cm diatas SOP kearah pusat sepanjang 10 cm atau irisan melintang (pfanen style), kemudian irisan diperdalam lapis demi lapis (subkutis, fasia, otot, peritoneum parietale) 6. Setelah peritoneum dibuka, pasang tampon usus, dilakukan pembukaan pada plika vesikouterina, kemudian kandung kencing disisihkan sejauh mungkin ke kaudal 7. Dilakukan irisan pada segmen bawah rahim kemudian dilebarkan secara tumpul 8. Tangan kiri operator memegang kepala janin (presentasi kepala), mencari kaki janin, kemudioan melakukan ekstraksi (pada presentasi bokong dan letak lintang), setelah janin lahir dilakukan pemotongan tali pusat (diantara dua klem), muka bayi diusap untuk membersihkan lender, kemudian janin diserahkan kepada perawat/dokter perinatologi untuk resusitasi 9. Plasenta secara manual, kemudian suntuikkan 10 unit oksitosin IM 10. Sudut perdarahan kanan dan kiri diklem, kemudian diikat dengan benang kromik 11. Segmen bawah rahim dijahit dua lapis secara satu-satu atau kros, kemudian plika vesikouterina dijahit secara jeluhjur 12. Tampon usus diangkat, kavum abdominal dibersihkan, control perdarahan UNIT TERKAIT Ruang Bersalin, Ruang Nifas, ICu, IBS, Ruang Bayi