Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SECTIO

CESAREA

RSUD Datoe No Dokumen: No Revisi : Halaman :


Binangkang P/SPO/01/IX/2022 00 1/1

STANDAR Ditetapkan Oleh :


OPERASIONAL Direktur Rumah sakit Umum Daerah
PROSEDUR Datoe Binangkang
(SOP) SECTIO
Tanggal Terbit:
CAESAREA

dr. Abdul Jabar Rijal Ontowirjo,Sp.And


NIP. 19760618 200501 1 009

PENGERTIAN Sectio Cesarea / Cesarean Section (Bedah Cesar) adalah tindakan


mengiris dinding perut dan rahim untuk mengeluarkan janin pada ibu
hamil dengan umur kehamilan lebih dari 28 minggu
TUJUAN 1. Melahirkan janin secepatnya
2. Mencegah komplikasi yang mengancam keselamatan ibu dan
janin
KEBIJAKAN standar pelayanan Medis RSUD
PROSEDUR A. INDIKASI
1. Panggul sempit absolute
2. Disproporsi kepala panggul
3. Plasenta previa / placenta lentak rendah belakang
4. Inkoordinasi uteri
5. Pre eklamsia berat/ eklamsia
6. Ada riwayat secrio caesarea
7. Induksi / stimulasi gagal
8. Tumor jalan lahir yang mengganggu penurunan janin
9. Fetal distress
10. Presentasi bokong dengan tali pusat ditunggangi
11. Presentasi muka dagu belakang
12. Janin tumbuh lambat (kurang dari 70%)
13. Rupture uteri imminens
14. Atas permintaan pasien
B. KONTRA INDIKASI
Tidak Ada
PROSEDUR
C. PERSIAPAN ALAT
1. Persiapan Personalia
Satu orang dokter obsgyn sebagai operator, satu orang selaku asisten
dan satu orang selaku instrument
2. Persiapan pasien
a. Stop makan/minum minimal 6 jam sebelum operasi (kecuali
emergency)
b. Pasang IVFD
c. Pasang dauwer kateter
d. Bersihkan dinding perut daerah operasi
3. Persiapan operasi
a. Konsultasi anastesi
b. Pemeriksaan laboratorium (minimal : Hb, AL, AT, CT,BT, HBsAG,
Golongan Darah)
c. Persediaan darah
d. Persiapan alat operasi (oleh petugas IBS)
e. Informed consent dari suami atau keluarga
D. CARA KERJA
1. Pasien ditidurkan diatas meja operasi dengan sebelumnya diberikan
premedikasi diruang persiapan oleh bagian anastesi
2. Dilakukan anastesi oleh dokter anastesi
3. Dilakukan toilet pada daerah operasi dengan betadine kemudian dengan
alcohol 70%
4. Pasien ditutup dengan duk steril kecuali daerah operasi
5. Dilakukan irisan pada daerah perut 1 cm diatas SOP kearah pusat
sepanjang 10 cm atau irisan melintang (pfanen style), kemudian irisan
diperdalam lapis demi lapis (subkutis, fasia, otot, peritoneum parietale)
6. Setelah peritoneum dibuka, pasang tampon usus, dilakukan pembukaan
pada plika vesikouterina, kemudian kandung kencing disisihkan sejauh
mungkin ke kaudal
7. Dilakukan irisan pada segmen bawah rahim kemudian dilebarkan secara
tumpul
8. Tangan kiri operator memegang kepala janin (presentasi kepala),
mencari kaki janin, kemudioan melakukan ekstraksi (pada presentasi
bokong dan letak lintang), setelah janin lahir dilakukan pemotongan tali
pusat (diantara dua klem), muka bayi diusap untuk membersihkan
lender, kemudian janin diserahkan kepada perawat/dokter perinatologi
untuk resusitasi
9. Plasenta secara manual, kemudian suntuikkan 10 unit oksitosin IM
10. Sudut perdarahan kanan dan kiri diklem, kemudian diikat dengan benang
kromik
11. Segmen bawah rahim dijahit dua lapis secara satu-satu atau kros,
kemudian plika vesikouterina dijahit secara jeluhjur
12. Tampon usus diangkat, kavum abdominal dibersihkan, control
perdarahan
UNIT TERKAIT Ruang Bersalin, Ruang Nifas, ICu, IBS, Ruang Bayi

Anda mungkin juga menyukai