Anda di halaman 1dari 4

PERSALINAN DENGAN SECTIO CAESAREA

PERSALINAN DENGAN SECTIO CAESAREA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01 1/4

Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan Oleh:
PROSEDUR Direktur RS.
OPERASIONAL

PENGERTIAN Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi per
abdominan dengan membuat sayatan pada dinding perut dan rahim atas
indikasi tertentu
TUJUAN Untuk memberikan acuan tindakan sectio caesarea sehingga mendapatkan
hasil tindakan yang optimal dengan morbiditas dan motralitas ibu dan bayi
serendah mungkin
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RS. tentang Operasi Sectio Caesarea.
Tindakan sectio caesarea dilakukan atas indikasi tertentu
dimana bila persalinan dilakukan pervaginam akan meningkatkan risiko
komplikasi pada ibu dan atau bayinya. Tindakan sectio caesarea
dilakukan oleh seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi .

Indikasi sectio caesarea adalah :


1. Disproporsi kepala – panggul.
2. Letak lintang yang tidak berhasil dikoreksi.
3. Letak sungsang dengan taksiran berat badan janin >3500 gram.
4. Letak sungsang dengan ibu panggul sempit relatif.
5. Presentasi kaki.
6. Tumor yang menghalangi jalan lahir.
7. Hidrosefalus dengan jaringan otak yang masih baik.
8. Presentasi dahi.
9. Presentasi muka dengan dagu di belakang.
10. Panggul sempit absolut.
11. Tali pusat menumbung.
12. Plasenta previa totalis.
13. Plasenta previa dengan perdarahan banyak.
14. Plasenta previa lateralis yang menutupi lebih dari setengah
pembukaan serviks.
15. Riwayat seksio sesarea 2 kali.
16. Riwayat operasi pada daerah korpus uteri.
17. Tindakan ekstraksi vakum/ ekstraksi forseps gagal.
18. Plasenta previa lateralis / margiralis dengan plasenta di SBR bagian
belakang.
19. Eklampsia
20. Preeklampsia
21. Ketuban pecah dini
22. Gagal induksi
23. Giant baby
24. Fetal distress
25. Post-term
26. Kematian janin dalam kandungan
27. Gangguan pada ibu, meliputi: penyakit asma, jantung, varises
vagina, dan lain-lain.
PROSEDUR Mempersiapkan tim dan peralatan:
1. Setelah ditetapkan adanya indikasi sectio caesarea, bidan ruang
bersalin menghubungi dokter spesialis anak dan perawat ruang bayi
serta dokter spesialis anestesi dan perawat kamar operasi.
2. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, anestesi dan anak
mendiskusikan keadaan pasien serta penyulit yang mungkin timbul
selama dan setelah operasi serta pilihan cara anestesi.
3. Perawat kamar operasi mempersiapkan peralatan operasi.
4. Perawat kamar bayi mempersiapkan peralatan resusitasi.

Persiapan Pasien:
1. Periksa pasien dan yakinkan kembali indikasi sectio caesarea sudah
tepat.
2. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan serta penyulit yang mungkin timbul.
3. Pasien dan keluarga menandatangani formulir izin / persetujuan
tindakan.
4. Pasang infus jaga dan siapkan darah untuk kemungkinan transfusi.
5. Pasang kateter.
6. Ganti pakaian dengan pakain khusus kamar operasi.

Persiapan Penolong :
1. Penolong dan asisten memakai baju khusus kamar operasi lengkap
dengan topi dan masker.
2. Penolong memakai short plastik.
3. Penolong dan asisten mencuci tangan sebelum tindakan.
4. Pakai jas operasi dan sarung tangan steril.

Teknik Operasi :
1. Pasien dalam keadaan telentang.
2. Dokter spesialis anestesi / penata anestesi melakukan tindakan
anestesi.
3. Sisihkan pakaian pasien.
4. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan
sekitarnya.
5. Buat sayatan memanjang pfannenstiehl sepanjang ± 10 cm pada
dinding perut pasien, selanjutnya buka lapis demi lapis sampai
menembus peritoneum.
6. Bila perlu, pasang kassa perut di sekitar uterus untuk melindungi
usus.
7. Identifikasi plika vesikouterina, sayat dengan gunting dan lebarkan ke
kiri dan kanan ke arah pangkal lig.rotundum, sisihkan ke bawah dan
tahan dengan retraktor.
8. Buat sayatan melintang pada bagian depan segmen bawah rahim,
bagian tengahnya ditembus dan diperlebar ke kiri dan kanan dengan
gunting atau secara tumpul.
9. Bila ketuban masih utuh, lakukan amniotomi.
10. Lahirkan bayi sesuai dengan cara yang seharusnya.
11. Lakukan pemotongan tali pusat dan serahkan bayi pada asisten.
12. Untuk selanjutnya perawatan bayi diserahkan pada dokter spesialis
anak dan perawat kamar bayi.
13. Suntikkan oksitosin 10 IU intramural dan minta bantuan perawat
untuk memasukkan 20 IU oksitosin dalam cairan infus.
14. Lahirkan plasenta dengan cara menarik tali pusat.
15. Minta perawat untuk menyuntikkan ergometrin 0,2 m iv. dan nilai
kontraksi uterus.
16. Jepit ujung dan tepi luka dengan venster klem.
17. Lakukan eksplorasi ke dalam kavum uteri untuk memastikan tidak
ada bagian plasenta yang tertinggal.
18. Buat jahitan angka delapan untuk hemostasis pada kedua ujung
sayatan dengan benang chromic no.2. Bagian tengah sayatan dijahit 2
lapis dengan jahitan jelujur.
19. Yakinkan tidak ada lagi perdarahan dari tempat sayatan.
20. Lakukan reperitonealisasi dengan aproksimasi plika
vesikouterina.
21. Angkat kassa perut dan bersihkan rongga perut dari sisa dan bekuan
darah.
22. Lakukan penutupan lapis demi lapis.
23. Setelah luka operasi pada dinding perut dijahit, tutup luka
dengan kassa yang dibasahi betadine.
24. Angkat doek penutup.
25. Bersihkan vagina dari sisa darah dan bekuan darah.
26. Bersihkan dan rapikan pasien kembali.

Pasca Operasi :
1. Masukkan semua alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% dan
rendam selanjutnya selama 10 menit sebelum diproses.
2. Buang kassa bekas dan sisa darah dalam tempat sampah
medis.
3. Cuci sarung tangan sebelum dilepas dalam larutan klorin 0,5%,
lepaskan terbalik dan rendam dalam larutan tersebut selama 10 menit.
4. Penolong dan asisten mencuci tangan selesai tindakan.
5. Nilai kontraksi uterus dan awasi perdarahan pasca operasi.
6. Periksa ulang tanda-tanda vital pasien.
7. Buat laporan operasi dan masukkan dalam status pasien, lengkapi
dengan instruksi selanjutnya.
8. Beritahu keluarga pasien bahwa operasi telah selesai, sampaikan
hasil operasi serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
perawatan pasien pasca operasi. Sampaikan juga risiko terhadap
kehamilan dan persalinan selanjutnya serta anjuran yang
berhubungan dengan hal tersebut.
UNIT TERKAIT Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Dokter Spesialis Anak.
Dokter Spesialis Anesthesi.
Perawat Kamar Operasi.
Penata Anesthesi.
Perawat Ruang Perinatologi.
Perawat Ruang Kebidanan (VK)

Anda mungkin juga menyukai