9)
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
/
RSUP Dr. SARDJITO
1. Wewanti PPK ini dibuat untuk pengelolaan perdarahan uterus abnormal oleh
karena tindakan medis.
PPK ini berlaku sejak tanggal diterbitkan hingga revisi berikutnya.
PPK ini berisi panduan praktis, tidak berisi uraian lengkap tentang
penyakit
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/
RSUP Dr. SARDJITO
Panduan
Praktis
Klinis
2
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/
RSUP Dr. SARDJITO
Panduan
Praktis
Klinis
2. Pengertian PUA akut adalah perdarahan banyak yang bersalah dari corpus uteri,
yang berlangsung pada suatu waktu, dengan kehilangan jumlah darah
tersebut, membutuhkan intervensi sesegera mungkin untuk mencegah
kehilangan darah lebih lanjut.3
PUA kronik adalah perdarahan tidak normal yang berasal dari corpus
uteri, dalam hal volume, keteraturan, dan atau waktu terjadinya
perdarahan tersebut (lebih dari 6 bulan), dan tidak membutuhkan
intervensi medis sesegera mungkin.3
PUA iatrogenik dikelompokkan untuk PUA yang terkait dengan
penggunaan steroid sintesis, AKDR, atau agen yang mempengaruhi
lokal maupun sistemik.3
3
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/
RSUP Dr. SARDJITO
Panduan
Praktis
Klinis
3. Anamnesis Gejala yang mengarah menuju anemia (pusing, sesak saat beraktivitas)
Riwayat hubungan seksual dan reproduksi (seperti kontrasepsi, resiko
kehamilan dan infeksi menular seksual, menginginkan kehamilan,
infertil, dan skrining servik).2,4
Dampak dari hubungan sosial dan seksual terhadap kualitas hidup.2,4
Gejala yang mengarah pada perdarahan secara sistemik, seperti
hipotiroid, hiperprolaktinemia, gangguan koagulasi, sindrom ovarium
polikistik, gangguan adrenal atau hipotalamus.2,4
Gejala yang berkaitan dengan lendir atau bau yang tak sedap dari
vagina, nyeri pelvis dan tekanan.2,4
Beberapa obat – obatan yang berhubungan dengan PUA iatrogenik
adalah:2,4
Antikoagulan
Anti depresan (SSRI dan trisiklik)
Kontrasepsi hormonal
Tamoxifen
Anti psikotik (generasi pertama dan risperidone)
Kostikosteroid
Obata – obatan herbal dan jamu - jamuan
Jarak antar menstruasi (jumlah hari dan teratur atau tidak).2,4
Jumlah perdarahan (banyak, sedikit, atau bervariasi).2,4
Lamanya menstruasi (normal atau memanjang, konsisten atau
bervariasi).2,4
Onset dari menstruasi abnormal (perimenarche, tiba – tiba, atau
berdegradasi).2,4
Keadaan yang terkait (post coital, post partum, post pill, penambahan
atau kehilangan berat badan).2,4
Gejala yang terkait (dismenorea, dispareunia, galactorea, atau
hairsutism).2,4
Penyakit sistemik yang mendasari (renal, hepartic, hemopoetic dan
tyroid).2,4
Pengobatan yang sedang dilakukan (hormonal, anti koagulan).2,4
4
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/
RSUP Dr. SARDJITO
Panduan
Praktis
Klinis
4. Pemeriksaan Fisik Memeriksa organ extra uterine, misal uretra (ureteritis), kandung
kemih (infeksi saluran kemih, kanker), vagina (vaginitis atau lesi
ulserativ), cervix (ektropion, cercivitis, polip, lesi fokal), vulva
(trauma, lesi kulit), dan anus serta rectum (fisura anal, hemoroid,
penyakit inflamasi usu, kanker).2,4
Pemeriksaan juga mencakup mendefisikan ukuran uterus (normal atau
membesar), kontur (licin, simetris, atau ireguler), konsistensi (lunak
atau keras) dan nyaman atau tidaknya pemeriksaan.2,4
5. Pemeriksaan Pemeriksaan darah rutin dan urin rutin termasuk tes kehamilan (II-
Penunjang 2A).4
Memeriksa kadar progesteron serum (hari ke 22 – 24).4
Biopsi endometrium.4
Tes Chlamydia, Gonorhea dan preparat basah pada wanita yang aktif
secara seksual.4
Cek kadara serum TSH untuk menyingkirkan gangguan tiroid (II-2D).4
Cek tes fungsi liver atau renal jika dicurigai kuat berasal dari organ
tersebut.4
Cek koagulasi, temasuk jumlah trombosit, PPT dan APTT, von
Willebrand dan faktor VIII, serta golongan darah (II-2B).4
Ultrasonography, histeroskopy dan MRI untuk menyingkirkan
kelainan yang terdapat di uterus, seperti: (I-A).4
1. Menstruasi teratur dengan peningkatan volume atau durasi mens
2. Menstruasi teratur dengan perdarahan diantra waktu menstruasi,
tanpa danya lesi vaginal atau cervical
3. Kegagalan manajemen empiris
4. Perdarahan abnormal meskipun didapatkan bukti pengukuran
serum progesteron (> 3ng/ml) atau dari sampel endometrium
(endometrium fase sekretory)
5
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/
RSUP Dr. SARDJITO
Panduan
Praktis
Klinis
(ICD 10)
(AAFP, 2016)
6
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/
RSUP Dr. SARDJITO
Panduan
Praktis
Klinis
Panduan
Praktis
Klinis
Dr. Kartono, SpTHT-KL(K) Dr. Detty Siti Nurdiati, MPH., Ph.D., Sp.OG(K)
NIP 19520116 197912 1002
8
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/
RSUP Dr. SARDJITO
Panduan
Praktis
Klinis
9
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/
RSUP Dr. SARDJITO
Panduan
Praktis
Klinis
Derajat Acuan
BuktiIlmiah
I Meta analisis atau review sistematik dari uji klinik acak terkendali (RCT)
ATAU
Satu atau beberapa RCT
II Meta analisis atau review sistematik dari penelitian kohort atau kasus kontrol
ATAU
Beberapa penelitian kohort atau kasus kontrol
III Studi non analitik (laporankasus, kasusseri)
IV Pendapatataukonsensusparaahli
Derajat Rekomendasi
DerajatRekomendasi Acuan
A Meta analisis atau review sistematik dari uji klinik acak terkendali (RCT)
ATAU
Satu atau beberapa RCT
B Meta analisis atau review sistematik dari penelitian kohort atau kasus kontrol
C Satu atau beberapa penelitian kohort atau kasus kontrol
D Studi non analitik (laporankasus, kasusseri), pendapat,ataukonsensusparaahli
10