Anda di halaman 1dari 28

Perdarahan Post-Partum o/k

Retensi Sisa Plasenta


Muhammad Audi Muttaqin

RSUD Banyumas, 15 Oktober 2016


Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Tanggal Lahir/Umur : 25 Nop 1996 / 19 tahun
• Alamat : Pageralang
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anamnesis
• Pasien merupakan pasien post partum spontan P2A0
dengan PEB yang baru bersalin di RSUD Banyumas
pada tanggal 10 Oktober 2016

• Pada Nifas Hari pertama pasien mengeluhkan


perdarahan dari jalan lahir, dengan jumlah sedang,
darah campuran antara kental dan encer

• Pasien mengeluhkan lemas, merasa tidak berenergi


• Riwayat Obstetri
– I. 2014, laki-laki, 2425 gr, spontan, bidan, sehat
– II. 2016, perempuan, 2200 gr, spontan, bidan, sehat

• Riwayat Pernikahan
– 2x

• Riwayat KB
– (-)

• Riwayat Menstruasi
– Menarche 13 tahun, teratur, durasi 3 hari, dysmenorrhea (+)

• Riwayat Penyakit Lain


– hipertensi (-), DM (-), asma (-), penyakit jantung (-), alergi (-)
Pemeriksaan

• KU sedang, CM, • TB : 150 cm


anemis • BB : 60 kg
• TD : 130/80 mmHg
• N : 92 kpm
• R : 240 kpm
• S : 37oC
Pemeriksaan
• Pemeriksaan sistem:
– Gizi : baik
– Kulit : normal
– Kepala : normal
– Gigi-Mulut : normal
– Mata : Conjunctiva anemis (+/+)
– Leher : normal
– Dada
• Jantung : normal
• Paru : normal
– Perut
• Palpasi supel, teraba uterus setinggi pusar, kontraksi baik
• Hati : normal
• Limpa : normal
– Ekstremitas Atas : normal
– Ekstremitas Bawah : normal
Pemeriksaan
• Pemeriksaan anogenital
– Inspeksi: terlihat lendir berwarna kemerahan dan
putih kekuningan,
– Toucher: v/u tenang, dinding vagina licin, serviks
tebal, konsistensi sedang, pembukaan 1 jari, STLD
(+)
Pemeriksaan
• Laboratorium
– Laboratorium
• Darah
– Hb : 10,4 g/dL
– AL : 21.300/uL
– HBsAg : (-)
• Proteinuria : +/-
Asesmen
• Perdarahan post partum o/k susp. retensi sisa
plasenta pada P2A0 Post Partum Spontan
NH0; anemia
Plan
• Monitor KU, TV, perdarahan
• Rencana USG radiologi
• Cek darah rutin
• Amoxicillin 3x500
• Asam mefenamat 3x500
• Sulfas Ferosus 1x1
FOLLOW UP
11/10/2016 12/10/2016 13/10/2016 14/10/2016

06.00 17.00

•S : Perdarahan pervaginam •S : Perdarahan pervaginam


(+), BAK (+), BAB (+), (+), BAK (+), BAB (+),
mobilisasi (+), badan terasa mobilisasi (+), badan terasa
lemas lemas
•O : KU sedang, CM, anemis •O : KU sedang, CM, anemis
TD 120/80; N 108; R 18; S TD 130/80; N 110; R 18; S
afebris afebris, USG Rad (+), Hb 6,84
A : Perdarahan post partum A : Perdarahan post partum
o/k susp. retensi sisa plasenta o/k retensi sisa plasenta
pada P2A0 Post Partum pada P2A0 Post Partum
Spontan NH1; anemia Spontan NH1; anemia
•P : monitor KU, TV, •P : monitor KU, TV,
perdarahan, tunggu hasil USG perdarahan, lanjutkan
radiologi, tunggu hasil darah pengobatan sebelumnya,
rutin, lanjutkan pengobatan transfusi PRC 3 kolf, rencana
sebelumnya kuretase setelah perbaikan KU
Hasil USG Radiologi
– Uterus tampak tebal,
membesar, antefleksi
– Terlihat jaringan intrauteri
dengan estimasi volume 66 cc
11/10/2016 12/10/2016 13/10/2016 14/10/2016

06.00 17.00

•S : Perdarahan pervaginam •S : Perdarahan pervaginam


(+), BAK (+), BAB (+), (+), BAK (+), BAB (+),
mobilisasi (+), badan terasa mobilisasi (+), badan terasa
lemas lemas
•O : KU sedang, CM, anemis •O : KU baik, CM, tidak anemis
TD 120/90; N 102; R 20; S TD 120/90; N 108; R 18; S
afebris afebris, Hb post transfusi 9,3
•A : Perdarahan post partum •A : Perdarahan post partum
o/k retensi sisa plasenta o/k retensi sisa plasenta
pada P2A0 Post Partum pada P2A0 Post Partum
Spontan NH2; anemia on Spontan NH2; anemia
transfusi prc •P : monitor KU, TV,
•P : monitor KU, TV, perdarahan, lanjutkan
perdarahan, lanjutkan pengobatan sebelumnya,
pengobatan sebelumnya, cek rencana kuretase besok
Hb post transfusi, rencana (13/10)
kuretasi setelah perbaikan KU
11/10/2016 12/10/2016 13/10/2016 14/10/2016

06.00 17.30

•S : Perdarahan pervaginam •S : Perdarahan pervaginam


(+), BAK (+), BAB (+), (-), BAK (+), BAB (+),
mobilisasi (+), badan terasa mobilisasi (+), badan terasa
lemas lemas
•O : KU baik, CM, tidak anemis •O : KU baik, CM, anemis
TD 130/90; N 100; R 16; S TD 120/90; N 98; R 18; S
afebris afebris
•A : Perdarahan post partum •A : Post kuretase a.i Perdarahan
o/k retensi sisa plasenta post partum o/k retensi sisa
pada P2A0 Postpartum plasenta pada P2A0
Spontan NH3 Postpartum Spontan NH3
•P : monitor KU, TV, •P : monitor KU, TV,
perdarahan, lanjutkan perdarahan, metilate 3x1,
pengobatan sebelumnya, asam mefenamat 3x500,
rencana kuretase hari ini, drip amoxicillin 3x500
oksitosin 1 amp/500 ml RL 20
tpm
11/10/2016 12/10/2016 13/10/2016 14/10/2016

06.00

•S : Perdarahan pervaginam
(+), BAK (+), BAB (+),
mobilisasi (+), badan terasa
lemas
•O : KU baik, CM, tidak anemis
TD 130/100; N 80; R 20; S
afebris
•A : Post kuretase a.i Perdarahan
post partum o/k retensi sisa
plasenta pada P2A0
Postpartum Spontan NH3
•P : Asam mefenamat 3x500, SF
1x1, Amoxicillin 3x500

Pasien diperbolehkan pulang


DISKUSI
Perdarahan Pasca-Salin
• Perdarahan pascasalin merupakan kehilangan darah
pervaginam >500 mL setelah persalinan pervaginam atau
>1000 mL setelah melahirkan secara SC (WHO, 2009)
• Perdarahan pascasalin dapat disebabkan 4 faktor, yaitu
tonus, trauma, tissue, dan thrombin
• Perdarahan pascasalin merupakan penyebab kemtian
maternal yang penting meliputi hampir ¼ dari seluruh
kematian maternal di seluruh dunia (RCOG, 2014)
• Perdarahan pascasalin diklasifikasikan menjadi PPS primer
(terjadi dalam 24 jam pascasalin) dan sekunder (setelah
periode 24 jam)
• PPS primer memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang
lebih tinggi dibandingkan dengan PPS sekunder
Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran,
Perdarahan Pasca-Salin,
POGI 2016
Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran,
Perdarahan Pasca-Salin,
POGI 2016
Perdarahan post partum o/k sisa
plasenta
• Definisi
Perdarahan sisa plasenta adalah perdarahan
yang terjadi akibat tertinggalnya kotiledon dan
selaput kulit ketuban yang mengganggu
kontraksi uterus dalam menjepit pembuluh
darah dalam uterus sehingga mengakibatkan
perdarahan (Wiknjosastro, 2008)
Perdarahan post partum o/k sisa
plasenta
• Epidemiologi
– Retensi sisa plasenta merupakan komplikasi dari
2% dari total persalinan dan kasus mortalitas yang
mendekati 10% di daerah pinggiran (Weeks, 2001)
Perdarahan post partum o/k sisa
plasenta
• Etiologi
– Manajemen aktif kala III yang tidak adekuat
– Tarikan tali pusat yang terlalu keras saat
melahirkan plasenta
– Kelainan implantasi plasenta
Perdarahan post partum o/k sisa
plasenta
• Tanda dan gejala
– Perdarahan terus menerus
– Uterus berkontraksi tapi tinggi fundus tidak
berkurang
– Plasenta tidak lengkap/utuh saat dilahirkan
– Adanya tanda-tanda syok (mual, gelisah,
peningkatan nadi, penurunan tekanan darah)
– Masih terdapat pembukaan
Perdarahan post partum o/k sisa
plasenta
• Diagnosis
– Palpasi uterus
– Pemeriksaan inspekulo dan bimanual
– USG
Perdarahan post partum o/k sisa
plasenta
• Tatalaksana
– Pasang infus
– Antibiotika adekuat
• Antibiotik kombinasi
– Ampisilin 1gr i.v, dilanjutkan ampisilin 3x1 gr p.o dikombinasi
dengan Metronidazol 1 gr supp dilanjutkan metronidazol
3x500mg p.o
– Pemberian uterotonik (oksitosin atau metergin)
– Eksplorasi digital bila serviks masih membuka atau
dilatasi dan kuretase bila serviks telah menutup
– Jika perdarahan berlanjut, lakukan cek faal koagulasi
untuk memeriksa kemungkinan koagulopati
Perdarahan post partum o/k sisa
plasenta
• Komplikasi
– Sumber infeksi -> sepsis puerperalis
– potensial perdarahan -> syok
– Terjadinya polip plasenta
– Gangguan pembekuan darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai