Anda di halaman 1dari 24

Refleksi Kasus

Congestive Heart Failure

Karina Kristanti
12/338829/KU/15347

Pembimbing:
dr. Yana Supriatna, PhD, Sp.Rad
Identitas Pasien
 Nama : Tn. W
 Umur : 53 tahun
 No RM : 01.50.49.xx
 Pekerjaan : Pegawai Swasta
 Alamat : Sleman
 Diagnosis :
Diagnosis Fungsional
CHF CF III
Diagnosis Etiologi
Right Heart Diasease
Diagnosis Anatomis
Mitral Stenosis severe
Mitral regurgitation moderate-severe
Tricuspid Regurgitation severe
Anamnesis
 KU :
kaki bengkak dan sesak nafas
 RPS:
 2 HSMRS pasien mengalami kaki bengkak dan batuk dengan dyspneu d’effort(+),
orthopnea(+), paraxysmal nocturnal dyspnea(+), demam (-), dada sesak (-).
 HMRS pasien masuk IGD RSS dengan sesak nafas dan kaki bengkak. Os merasa nyaman
tidur dengan 2 bantal. Batuk (+), dyspneu d’effort(+), orthopnea(+). Dada berdebar (-),
demam (-)
 os telah terdiagnosis severe mitral stenosis sejak 2017 dan rutin meminum obat simarc
(warfarin) 1x2 mg, ospen (phenoxymethylpenicillin) 2x250 mg, furosemid 40 mg-0-0, dan
digoxin 1x 0.25 mg
 RPD :
 pasien memiliki riwayat mondok 2 BSMRS dengan keluhan serupa, yaitu sesak napas dan
kaki bengkak.
 HT (-), DM (-) ,dislipidemia (-)
 RPK :
 Riwayat keluarga dengan keluhan serupa (-), riwayat DM (-), HT (-), keganasan (-)
Pemeriksaan Fisik
 KU : pasien nampak sesak, lemah, compos mentis
 Tanda vital
 HR 90 kpm ireguler
 RR 24 kpm
 Suhu 36.70 C
 TD 107/69
 Kepala & leher
CA (-), SI(-), JVP meningkat 5+3 cmH20, lnn tidak teraba

 Thorax
Simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi (-)
Cor:
I : ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis teraba 2 jari di SIC IV LMCS
P: cardiomegaly (+)
A: S1-S2 ireguler, bising diastolik di apex, bising pansistolik murmur di SIC III-IV LPS (S)
Pulmo:
I: pengembangan dada simetris
P: redup pada SIC III ke bawah lapang paru ka/ki
P: fremitus taktil dalam batas normal
A: vesikular +/+, rhonki basah basal +/+, ronkhi basah kasar -/-

 Abdomen:
I: distensi (+)
A: 8 kpm
P: shifting dullness (+)
P: hepar lien sulit teraba, NT (-)

 Extremitas
Piting Oedema pada kedua ekstremitas bawah
Hasil Pemeriksaan Foto Thorax
Foto thorax, proyeksi AP, posisi supine, asimetris, inspirasi
dan kondisi cukup, hasil:
 Tampak corakan vaskular pulmo di laterobasal
hemithorax dextra yang melebarkan pleural space
dextra
 Sinus costophrenicus sinistra tertutup bayangan
jantung
 Tampak hemidiafragma dextra licin dan tak
mendatar, hemidiafragma sinistra tertutup bayangan
jantung
 Cor: CTR= 0.75. Tampak batas kiri jantung menyentuh
tepi lateral hemithorax sinistra, pinggang jantung
menghilang, tampak batas kanan jantung melebihi
1/3 lebar hemithorax dextra dengan bayangan
double contour (+)
 Sistema tulang yang tervisualisasi intact
Kesan:
Oedema pulmonus
Efusi pleura dextra minimal
Cardiomegali dengan pembesaran all chamber
Plan
 Inj.Furosemide 2A/8 jam
 Ospen 2x250 mg
 Simarc 1x2 mg
 Digoxin 1x 0.25 mg
 Spironolakton 1x25 mg
Posisi PA

Batas kanan : atrium kanan.


Batas kiri : arcus aorta (paling superior), LAA (Left Atrium
Appendage/ tepi atrium kiri), dan ventrikel kiri
Pada proyeksi PA normal, ventrikel kanan tidak pernah membentuk
batas jantung.
Batas-batas gambaran jantung posisi PA
 RA (right atrium)
 LV (left ventricle),
 LAA (Left Atrium Appendage)
 Ao (aorta)
 LPA (left pulmonary arteri)
 RPA (right pulmonary arteri)
 MPA (Main Pulmonary Artery/ trunkus
pulmonalis). Pada orang tua/lansia,
arcus aorta tampak menonjol karena
terdapat sclerosis pada dinding arcus
aorta.
Posisi Left Lateral

 Batas anterior : arteri pulmonalis (superior; P) dan ventrikel kanan


(inferior; RV) .
 Batas posterior: atrium kiri dan ventrikel kiri.
Right Lateral Oblique

 Vertebrae ada pada sisi kanan pasien (atau sisi kanan gambar
rontgen)
 Batas anterior: ventrikel kanan (RV)
 Batas posterior: atrium kiri (LA)
Left Lateral Oblique

 Vertebrae ada pada sisi kiri pasien (atau sisi kiri gambar rontgen)
 Batas anterior : aorta ascendens (superior; A), tepi atrium kanan
(Right Atrium Appendage), dan ventrikel kanan (inferior; RV)
 Batas posterior : atrium kiri (superior; LA) dan ventrikel kiri (inferior; LV)
Pengukuran Jantung

CTR = (A+B)/(T1+T2)
Normalnya CTR < 50% pada orang
dewasa. Pada anak – anak
kurang dari 1 tahun, CTR 60%
masih dikatakan normal.

Dikatakan ada pembesaran


jantung bila CTR >0.5
Ciri khas gagal jantung pada gambaran chest x-ray,
diantaranya :
 perbesaran jantung yang disertai tanda gagal jantung lainnya
(seperti vasa darah di apex jantung lebih ramai dibandingkan
dibagian bawah, edema pulmo dan efusi pleura).
 Edem pulmo diantaranya edema interstisial (septal line) dan
edema alveolar (consolidation).
 CTR >50%
 Vasa darah bagain atas membesar yang merupakan tanda
dari hipertensi pulmo.
 Adanya kerley B line, yang merupakan tanda dari edema
interstisial.
 Airspace shadowing, yang dikarenakan edema pada
alveolus atau ditemukannya bat’s wing pada bagian perihilar.
 Angulus kostovertebra menumpul, akibat efusi pleura.
Stage I- Redistribution
Pada keadaan normal dengan
posisi erect, vascularisasi pulmo
akan nampak lebih kecil dan
sedikit pada bagian atas pulmo.

Dengan adanya aliran darah yang


terhambat pada pulmo,
menyebabkan penyebaran aliran
darah pada pulmo (redistribution)
sehingga corakan bagian atas
pulmo akan sama dengan bagian
bawah pulmo
Stage II- Interstitial Edema
Stage II ditandai dengan adanya
tanda ekstravasasi cairan menuju
interstitial interlobular dan
peribronchial

Saat cairan memasuki septum


interlobular peripher dapat terlihat
Kerley B (garis horizontal 1-2 cm
dekat dengan sudut
costophrenicus)
Stage II- Interstitial Edema
Jika cairan masuk ke interstital
peribronchovascular, akan terlihat
penebalan dinding bronchial
(peribronchial cuffing) dan
pembuluh darah akan nampak
kabur (perihilar haze)

Pada gambar sebelah kiri


didapatkan peningkatan corakan
vaskular pulmo dan perihilar haze
karena pembuluh darah dikelilingi
oleh edema
Stage III- Alveolar Edema
Stage ini terjadi saat cairan pada
pulmo tidak dapat terabsorbsi oleh
aliran limfe. Cairan akan masuk ke
alveoli (menyebabkan alveolar
edema) dan cavum pleura
(menyebabkan pleural effusion)

alveolar edema with perihilar consolidations and air


bronchograms (yellow arrows); pleural fluid (blue arrow);
prominent azygos vein and increased width of the vascular
pedicle (red arrow) and an enlarged cardiac silhouette (arrow
heads).

Anda mungkin juga menyukai