PENDAHULUAN
PPP Perdarahan yang > 500 ml setelah bayi lahir.
PPP primer, terjadi dalam 24 jam pertama dan biasanya disebabkan
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. W
Umur
: 17 tahun
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat
: Melayu / Indonesia
: Islam
KELUHAN UTAMA
partus spontan dengan Perdarahan Post Parum lanjut e.c sisa plasenta
Os datang dengan perdarahan dari jalan lahir sejak 3 hari SMRS,
pinggang (+), keluar lendir campur darah (+), keluar air-air (+), dan
sekitar pukul 04.00 WIB (Sabtu, 27/09) Os mengaku melahirkan sendiri
di dalam kamar mandi tanpa bantuan dengan keadaan bayi meninggal,
tali pusat terlepas sendiri, dan ari-ari tidak lahir.
CONT
post partus spontan dengan PPP lanjut e.c sisa plasenta. Riwayat
diurut (-), riwayat minum jamu-jamuan (-), riwayat terjatuh (-).
DATA KEBIDANAN
Haid
Menarche : 12 tahun
HPHT :
21/01/2014
Lama haid : 7 hari
Siklus
: 28 hari
Dismenorrhea :
Tidak
Riwayat Perkawinan
: Pasien belum
menikah
Riwayat
Kehamilan,
Persalinan dan
nifas yang lalu:
Ini
Riw. KB: Pasien
tidak pernah
menjadi aseptor
KB
Riwayat kehamilan
sekarang
GPA
: G1P0A0
HPHT :
21/01/2014
TP
:
28/10/2014
UK : 35 minggu
4 hari
ANC : -Imunisasi : --
Pemeriksaan Fisik
KU
: Lemah
Kesadaran : CM
Tanda Vital :
TD
: 100/70
mmHg
HR
: 90
x/menit
RR
: 18
x/menit
Temp
: 36,4
C
Kenaikan berat badan
selama hamil : 5 Kg
Tinggi badan : 165
cm
Thorax
Inspeksi
: Simetris kanan
dan kiri, retraksi (-), mammae
dbn
Palpasi
: Stem fremitus
kanan = kiri
Perkusi
: Sonor pada
semua lapangan paru
Auskultasi :
Pulmo : Vesikuler (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ I-II reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
: Cembung,
membesar asimetris, linea
nigra (+), striae albicans (+)
Genitalia Eks : Labia
mayora/minora simetris,
Ekstremitas : Simetris (+),
akral dingin (-/-), edema (-/-)
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan luar
TFU
: 3 jari di atas pusat
Pemeriksaan dalam
Inspekulo :
Portio
: Livide
OUE
: Terbuka, tampak
plasenta tanpa tali
pusat
Fluksus
: Perdarahan (+)
aktif
Fluor
:Erosi
:Laserasi
:Polip
:Cavum Douglas : Tidak
menonjol
Vaginal Touche:
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
Hb
: 4,1 gr/dl
Ht
: 13,9 L %
Eritrosit
: 1,78 106/mm3
Leukosit
: 6,1 H 103/mm3
Trombosit
: 344 103/mm3
Golongan Darah
: B+
Kimia darah
GDS
Urine rutin
: 96 mg/dl
: Tidak dilakukan
Diagnosis Kerja
Perdarahan Post Partum
e.c retensio plasenta, P1A0
post partus spontan +
Anemia berat
Prognosis
Dubia ad bonam
TATALAKSANA
TATALAKSANA VK
01.00 05.00 WIB
IVFD 2 line RL 30 gtt/i
Transfusi PRC kolf ke-1
jam 01.30 WIB
Inspekulo Tampak
plasenta di mulut portio
Digitalisasi Plasenta
keluar tidak lengkap 250
gr
Pemasangan kateter
(urine 1000 cc)
Jam 05.00 WIB transfusi
PRC 1 kolf habis
FOLLOW UP
Tanggal
Follow up
01/10/14 S : Os lemas
P : - IVFD RL 30 gtt/i
- Transfusi PRC kolf ke-II jam 15.20 WIB
Ket.
02/10/14
S : Os lemas
O : K/U : sedang, TD : 120/80 mmHg, HR : 80x/i
RR : 20x/i, T : 36C
TFU : 2 jari di bawah pusar
Kontraksi uterus : Baik, lochea rubra (+)
Hb: 4,1 g/dl
A : Post manual plasenta a/i HPP e.c retensio plasenta hari ke2, P1A0 post partus spontan hari ke-5 + anemia berat
P : - IVFD RL + 1 amp induxcin + 1 amp metergin 20 gtt/i
-
03/10/14
S : (-)
O : K/U : sedang, TD : 110/70 mmHg, HR : 80x/i
RR : 22x/i, T : 36C
TFU : 2 jari di bawah pusar
Kontraksi uterus : Baik
Darah rutin
Dilakukan USG
Hb
: 10,8 gr/dl
Ht
: 32,4 L %
Eritrosit
: 4,01 106/mm3
Leukosit
: 8,7 103/mm3
Post manual plasenta a/i HPP e.c retensio plasenta hari ke-3, P1A0
04/10/14
manual plasenta a/i HPP e.c retensio plasenta hari ke-4, P1A0
post partus spontan hari ke-7 + anemia ringan
P : - Premedikasi
- Kuretase
Laporan kuretase a/i sisa plasenta:
1. Pasien dibaringkan di atas meja ginekologi
2. Pasien diatur posisinya dengan letak lithotomi
3. Lakukan premedikasi dengan anastesi
4. Lakukan tindakan septik dan antiseptik
5. Lakukan pemasangan sims atas dan bawah
6. Portio dijepit dengan tenakulum arah jam 11
7. Masukkan sonde 10 cm
8. Kuretase dimulai searah jarum jam, didapatkan darah 30 cc
9. Kuretase selesai
Terapi:
IVFD RL + Metergin 1 amp, Phitosin 1 amp
Ciprofloxacin 2x1
Paracetamol 3x1
05/10/14
P:
- Metronidazol 3x1
- Paracetamol 3x1
- Cefadroxil 2x1
06/10/14
anemia perbaikan
TINJAUAN PUSTAKA
Perdarahan pasca persalinan
PPP primer/dini, terjadi dalam 24 jam pertama persalinan dan
Diagnosis Kerja
Uterus tidak berkontraksi dan lembek, Syok, bekuan darah pada serviks atau Atonia Uteri
perdarahan segera setelah anak lahir
posisi
telentang
akan
menghambat
Darah
segar
yang
mengalir
segera Pucat
Menggigil
Plasenta belum lahir setelah 30 menit, Tali pusat putus akibat traksi berlebihan, Retensio plasenta
perdarahan
segera
(P3),
uterus inversion
atau
sebagian
uteri
akibat
tarikan,
perdarahan lanjutan
selaput Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus Tertinggalnya
sebagian
plasenta
atau
ketuban
Inversio Uteri
dimungkinkan
Lakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi kesadaran
RETENSIO PLASENTA
KLASIFIKASI
Plasenta adhesive
GEJALA KLINIS
Gejala
Separasi/akreta
Plasenta
parsial
Inkarserata
Kenyal
Keras
Cukup
Tinggi fundus
Sepusat
Sepusat
Bentuk uterus
Discoid
agak globuler
Discoid
Perdarahan
Sedang-banyak
Sedang
Sedikit/tidak ada
Tali pusat
Terjulur sebagian
Terjulur
Tidak terjulur
Ostium uteri
Terbuka
konstriksi
Terbuka
Separasi
Lepas sebagian
Sudah lepas
Melekat seluruhnya
Sering
jarang
Konsistensi
Plasenta akreta
uterus
plasenta
Syok
akibat
inversion
oleh
MANUAL PLASENTA
INDIKASI:
Perdarahan pada kala III
ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
SMRS
Os mengaku melahirkan sendiri di dalam kamar mandi tanpa
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik umum os lemas, tampak pucat,
Hal ini sesuai literatur bahwa tanda dan gejala PPP yang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pemeriksaan darah rutin didapatkan hasil Hb 4,1 g/dl yang
lepas dari dinding uterus atau karena plasenta sudah lepas, akan
tetapi belum dilahirkan.
Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum
yang
suhu
Pemberian cairan atau transfusi darah
Cari penyebab perdarahan pemeriksaan atasi
penyebab
tindakan kuretase.
Pasien tetap diobservasi KU, TTV, serta perdarahannya
KESIMPULAN
Retensio plasenta merupakan etiologi tersering kedua dari