Fakultas Kedokteran
Tutorial Klinik
Universitas Mulawarman
RETENSIO PLASENTA
Keluhan Utama
Ari ari bayi belum lahir setelah melahirkan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien rujukan puskesmas rawat inap palaran dengan
diagnosis P3A0 + retensio plasenta
•Kondisi Terpasang infus 2 line (Guyur RL dan oksitosin dalam
RL)
•Merasa lemas dan perut terasa mual
•BAB (-), BAK (-)
5
Anamnesis
Riwayat Haid
Menarche : Usia 14 tahun
Lama haid : 87hari Riwayat Penyakit Dahulu
Siklus Haid : 28 hari, teratur Pasien memiliki riwayat penyakit tertentu
Banyak Perdarahan : 3-4 kali ganti pembalut perhari sebelunya saat anak pertama tahun 2010.
Hipertensi (-), Diabetes melitus (-), alergi (-),
dan Asma (-)
Riwayat Penikahan:
Menikah 1 kali sejak usia 20 tahun. Riwayat Penyakit Keluarga
Lama usia pernikahan sekarang 10 bulan HT (-), DM (-) Asma (-)
Riwayat Kontrasepsi
Pasien pernah menggunakan pil KB selama 4 tahun (tahun 2014-2018)
6
Anamnesis
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
7
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis / E4V5M6
TTV TD : 90/60 mmHg RR :22 x/menit
Nadi : 112 x/menit T : 36,5oC, SPO2 99%
BB : 51 kg
TB : 153 cm
Kepala/leher : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-), sianosis (-), pembesaran KGB (-)
Toraks : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
S1 S2 tunggal reguler, tidak ada bising jantung (murmur dan gallop)
Abdomen:
Inspeksi : flat, linea (-), striae (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal
9
Pemeriksaan Penunjang
10
Diagnosis
P3003A000 + Retensio Plasenta + Anemia
Penatalaksanaan
Manual plasenta, jika gagal lanjutkan drip oxytocin 2 ampul
dalam cairan RL 500 cc, 28 tpm
Transfusi PRC 1 kolf
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam IV
11
Tanggal/Ja
m
07-02-2019 S : Menerima pasien baru di VK dengan keluhan plasenta belum lahir 3
06.20
VK jam setelah bayi lahir.
O: Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Nadi : 104 kali/menit, Pernapasan : 22
kali/menit; Suhu : 36,3 ºC.
Konjungtiva anemis (+/+)
Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat, kontraksi: baik
Perdarahan minimal: hanya bercak darah
A : P3003A000 + retensio plasenta + Anemia
P:
Manual plasenta, jika gagal lanjutkan drip oxytocin 2 ampul dalam cairan
RL 500 cc, 28 tpm
Transfusi PRC 1 kolf
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam IV
Tanggal/Jam
01.10
S : perut ibu terasa mules, plasenta lahir lengkap
O : Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 90/60 mmHg, Nadi : 102 kali/menit,
Pernapasan : 20 kali/menit; Suhu : 36,0ºC.
Konjungtiva anemis (+/+)
Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat, kontraksi: baik
A : P3003A000 post pp spontan post manual plasenta + kala IV
P : Manajemen kala IV
Transfusi PRC 1 kolf
Tanggal/Jam
07.00
S : lemas
O : Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Nadi : 84 kali/menit,
Pernapasan : 20 kali/menit; Suhu : 36,0ºC.
Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat, kontraksi: baik
Perdarahan minimal, tidak aktif
Ultrasonografi
A : P3003A000 post pp spontan H-0
P:
Cek Darah Lengkap post transfusi
Paracetamol 3 x 500 mg PO
Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr
Tablet tambah darah 1 x 1 tab
Tanggal/Jam/Rua
ngan
11.20 Advice dr. Sp. OG :
Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr
Aff DC
Acc pindah nifas
19-03-2019 S : pasien tidak ada keluhan
07.00
MAWAR O : Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 100/70 mmHg, Nadi : 81 kali/menit, Pernapasan :
20 kali/menit; Suhu : 36,1 ºC.
A : P3003A000 post pp spontan H-1
P : Rencana pulang, obat pulang :
Asam mefenamat 3 x 500 mg PO
Tablet tambah darah 1 x 1 tab PO
Cefotaxime 3 x 1 tab PO
06.35 Lapor dr. Sp. OG mendapatkan advis :
Transfusi darah 1 kolf.
10.00 Visite dr. Sp.OG:
P:
Inj. Cefotaxime 1gr/12 jam IV
Asam Mefenamat 500mg/8jam PO
Biosanbe 1x1
Post transfusi 6 jam cek laboratorium. Jika HB ≤ 8 mg/dL, ditranfusi lagi.
13.00 Melakukan aff tampon. perdarahan (-)
Melakukan transfusi darah 1 kolf
15.00 Cek darah post transfusi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Apabila plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir, maka
disebut retensio plasenta.
EPIDEMIOLOGI
Di Inggris, separuh kematian ibu hamil akibat perdarahan
disebabkan oleh proses pasca persalinan.
Frekuensi perdarahan pasca persalinan 4/5-15% dari seluruh
persalinan. Berdasarkan penyebabnya, perdarahan pasca
persalinan berturut-turut dari yang paling banyak disebabkan
oleh atonia uteri (50-60%), sisa plasenta (23-24%), retensio
plasenta (16-17%), laserasi jalan lahir (4-5%) dan kelainan
darah (0,3-0,8%)
Di Indonesia perdarahan merupakan penyebab pertama
kematian ibu melahirkan (40-60%). Insiden perdarahan pasca
persalinan akibat retensio plasenta dilaporkan berkisar 16-
17%.1
ETIOLOGI
Fungsional
- His kurang kuat (penyebab terpenting).
- Plasenta sukar terlepas karena tempatnya (insersi di sudut tuba),
bentuknya (plasenta membranasea, plasenta anularis); dan ukurannya
(plasenta yang sangat kecil).
Patolgi Anatomi
Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tumbuh
lebih dalam
Plasenta Adhesiva
Adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
Plasenta Akreta
Adalah implantasi jonjot korion plasetita hingga memasuki sebagian
lapisan miornetrium.
Plasenta Inkreta
Adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai / memasuki
miornetnum.
Plasenta Perlireta
Adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot
hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
Plaserita Inkarserata
Adalah tertahannya plasenta di dalam kavum utrri disebabkan oleh
kontriksi osteuni uteri.
Faktor Resiko
Faktor maternal Pembentukan contraction ring
• Gravida berusia lanjut • Bekas curetage uterus yang terutama
•Multiparitas. dilakukan setelah abortus
• Bekas pengeluaran plasenta secara manual
Faktor uterus • Bekas ondometritis
• Bekas sectio caesaria, sering plasenta
tertanam pada jaringan
cicatrixuterus Faktor placenta
• Bekas pembedahan uterus •Plasenta previa
•Anomali uterus •Implantasi cornual
• Tidak efektif kontraksi uterus
•Plasenta akreta
•
•Kelainan bentuk plasenta
PATOGENESIS
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Gejala Akreta parsial Inkarserata Akreta
Konsistensi uterus Kenyal Keras Cukup
Perasat Brandt-Andrews
Keluarkan plasenta dengan tangan (manual plasenta)
Manual plasenta adalah tindakan invasif dan, kadang memerlukan anestesia.
Kuretase
Seringkali pelepasan sebagian plasenta dapat dilakukan dengan manual plasenta
dan kuretase digunakan untuk mengeluarkan sebanyak mungkin jaringan yang
tersisa.
Tindakan bedah
Jika faktor risiko dan gambaran prenatal sangat mendukung diagnosis
perlengketan plasenta, Cesarean hysterectomy umumnya di rencanakan, terutama
pada pasien yang tidak berharap untuk mempertahankan kehamilan.
Prognosis