Anda di halaman 1dari 37

Lab/SMF Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran
Tutorial Klinik
Universitas Mulawarman
RETENSIO PLASENTA

 Dhita Cindyati 1610029049


 Ulfah Wisdayanti 1710029019
 Joko Tri Sutrisno F.M. 1710029081
 Jumadil Akbarriansyah 1710029077
 I Wayan Saka W. 1810029015

Pembimbing: dr. H. Handy Wiradharma, SpOG


Pendahuluan
Perdarahan merupakan penyebab kematian nomor satu (40%-60%)
kematian ibu melahirkan di Indonesia
Insidens perdarahan pasca persalinan akibat retensio plasenta dilaporkan
berkisar 16%-17%
Perdarahan pasca persalinan dini jarang disebabkan oleh retensi
potongan plasenta kecil, tetapi plasenta yang tersisa sering menyebabkan
perdarahan pada akhir masa nifas
Apabila ada bagian plasenta yang hilang, uterus harus dieksplorasi dan
sisa plasenta dikeluarkan.
Laporan Kasus
Anamnesis

Identitas pasien: Identitas Suami pasien:


Nama : Ny. A Nama : Tn. J
Usia : 32 tahun. Usia : 33 tahun.
Alamat : Jl. Irigasi RT 13, Alamat : Jl. Irigasi RT 13,
Samarinda Samarinda
Pekerjaan : (IRT) Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam

Masuk ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Abdul


Wahab Sjahranie Samarinda pada hari Senin, 18
Maret 2019 pukul 123.40 WITA.
Anamnesis

Keluhan Utama
Ari ari bayi belum lahir setelah melahirkan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien rujukan puskesmas rawat inap palaran dengan
diagnosis P3A0 + retensio plasenta
•Kondisi Terpasang infus 2 line (Guyur RL dan oksitosin dalam
RL)
•Merasa lemas dan perut terasa mual
•BAB (-), BAK (-)

5
Anamnesis
Riwayat Haid
Menarche : Usia 14 tahun
Lama haid : 87hari Riwayat Penyakit Dahulu
Siklus Haid : 28 hari, teratur Pasien memiliki riwayat penyakit tertentu
Banyak Perdarahan : 3-4 kali ganti pembalut perhari sebelunya saat anak pertama tahun 2010.
Hipertensi (-), Diabetes melitus (-), alergi (-),
dan Asma (-)
Riwayat Penikahan:
Menikah 1 kali sejak usia 20 tahun. Riwayat Penyakit Keluarga
Lama usia pernikahan sekarang 10 bulan HT (-), DM (-) Asma (-)

Riwayat Kontrasepsi
Pasien pernah menggunakan pil KB selama 4 tahun (tahun 2014-2018)

6
Anamnesis
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Tgl/Bln/ Tempa Umur Jenis Penolon Penyulit BB Lahir Hidup/


Thn t Hamil Persalina g Mati
Partus Partus n Persalina
n
2010 RS Aterm Spontan Bidan Retensio P/3200gr Hidup
Plasenta
2014 RS Aterm Spontan Bidan - P/3200gr Hidup
2019 Puskes Aterm Spontan Bidan Retensio P/3040gr Hidup
mas Plasenta

7
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis / E4V5M6
TTV TD : 90/60 mmHg RR :22 x/menit
Nadi : 112 x/menit T : 36,5oC, SPO2 99%
BB : 51 kg
TB : 153 cm

Kepala/leher : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-), sianosis (-), pembesaran KGB (-)
Toraks : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
S1 S2 tunggal reguler, tidak ada bising jantung (murmur dan gallop)
 Abdomen:
Inspeksi : flat, linea (-), striae (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas atas : edema (-/-) , akral hangat


Ekstremitas bawah : edema (-/-), akral hangat
8
Status Obstetrik dan Ginekologi
Inspeksi : flat, striae (-), linea (-), vulva vagina normal.
Palpasi : Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat, kontraksi: baik
Perdarahan Tidak aktif, kandung kemih kosong

VT : Pembukaan 6 cm, teraba jaringan plasenta, tali pusat menjulur sampai


di luar vulva, perdarahan (+) tidak aktif

9
Pemeriksaan Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal


19.790 4800-10.800
Leu
sel/mm3 sel/mm3
Hb 8.3 mg/dl 12,0-16,00 mg/dl
Hct 25.1 % 37-54%
282.000 150.000-450.000
PLT
sel/mm3 sel/mm3
BT 3’ 1-6’
CT 9’ 1-15’

10
Diagnosis
P3003A000 + Retensio Plasenta + Anemia

Penatalaksanaan
Manual plasenta, jika gagal lanjutkan drip oxytocin 2 ampul
dalam cairan RL 500 cc, 28 tpm
Transfusi PRC 1 kolf
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam IV

11
Tanggal/Ja
m
07-02-2019 S : Menerima pasien baru di VK dengan keluhan plasenta belum lahir 3
06.20
VK jam setelah bayi lahir.
O: Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Nadi : 104 kali/menit, Pernapasan : 22
kali/menit; Suhu : 36,3 ºC.
Konjungtiva anemis (+/+)
Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat, kontraksi: baik
Perdarahan minimal: hanya bercak darah
A : P3003A000 + retensio plasenta + Anemia
P:
Manual plasenta, jika gagal lanjutkan drip oxytocin 2 ampul dalam cairan
RL 500 cc, 28 tpm
Transfusi PRC 1 kolf
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam IV
Tanggal/Jam
01.10
S : perut ibu terasa mules, plasenta lahir lengkap
O : Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 90/60 mmHg, Nadi : 102 kali/menit,
Pernapasan : 20 kali/menit; Suhu : 36,0ºC.
Konjungtiva anemis (+/+)
Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat, kontraksi: baik
A : P3003A000 post pp spontan post manual plasenta + kala IV
P : Manajemen kala IV
Transfusi PRC 1 kolf
Tanggal/Jam
07.00
S : lemas
O : Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Nadi : 84 kali/menit,
Pernapasan : 20 kali/menit; Suhu : 36,0ºC.
Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah pusat, kontraksi: baik
Perdarahan minimal, tidak aktif
Ultrasonografi
A : P3003A000 post pp spontan H-0
P:
Cek Darah Lengkap post transfusi
Paracetamol 3 x 500 mg PO
Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr
Tablet tambah darah 1 x 1 tab
Tanggal/Jam/Rua
ngan
11.20 Advice dr. Sp. OG :
Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr
Aff DC
Acc pindah nifas
19-03-2019 S : pasien tidak ada keluhan
07.00
MAWAR O : Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 100/70 mmHg, Nadi : 81 kali/menit, Pernapasan :
20 kali/menit; Suhu : 36,1 ºC.
A : P3003A000 post pp spontan H-1
P : Rencana pulang, obat pulang :
Asam mefenamat 3 x 500 mg PO
Tablet tambah darah 1 x 1 tab PO
Cefotaxime 3 x 1 tab PO
06.35 Lapor dr. Sp. OG mendapatkan advis :
 Transfusi darah 1 kolf.
10.00 Visite dr. Sp.OG:
P:
Inj. Cefotaxime 1gr/12 jam IV
Asam Mefenamat 500mg/8jam PO
Biosanbe 1x1
Post transfusi 6 jam cek laboratorium. Jika HB ≤ 8 mg/dL, ditranfusi lagi.
13.00 Melakukan aff tampon. perdarahan (-)
Melakukan transfusi darah 1 kolf
15.00 Cek darah post transfusi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Apabila plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir, maka
disebut retensio plasenta.
EPIDEMIOLOGI
 Di Inggris, separuh kematian ibu hamil akibat perdarahan
disebabkan oleh proses pasca persalinan.
 Frekuensi perdarahan pasca persalinan 4/5-15% dari seluruh
persalinan. Berdasarkan penyebabnya, perdarahan pasca
persalinan berturut-turut dari yang paling banyak disebabkan
oleh atonia uteri (50-60%), sisa plasenta (23-24%), retensio
plasenta (16-17%), laserasi jalan lahir (4-5%) dan kelainan
darah (0,3-0,8%)
 Di Indonesia perdarahan merupakan penyebab pertama
kematian ibu melahirkan (40-60%). Insiden perdarahan pasca
persalinan akibat retensio plasenta dilaporkan berkisar 16-
17%.1
ETIOLOGI
Fungsional
- His kurang kuat (penyebab terpenting).
- Plasenta sukar terlepas karena tempatnya (insersi di sudut tuba),
bentuknya (plasenta membranasea, plasenta anularis); dan ukurannya
(plasenta yang sangat kecil).
Patolgi Anatomi
Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tumbuh
lebih dalam

Plasenta Adhesiva
Adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
Plasenta Akreta
Adalah implantasi jonjot korion plasetita hingga memasuki sebagian
lapisan miornetrium.
Plasenta Inkreta
Adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai / memasuki
miornetnum.
Plasenta Perlireta
Adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot
hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
Plaserita Inkarserata
Adalah tertahannya plasenta di dalam kavum utrri disebabkan oleh
kontriksi osteuni uteri.
Faktor Resiko
Faktor maternal Pembentukan contraction ring
• Gravida berusia lanjut • Bekas curetage uterus yang terutama
•Multiparitas. dilakukan setelah abortus
• Bekas pengeluaran plasenta secara manual
Faktor uterus • Bekas ondometritis
• Bekas sectio caesaria, sering plasenta
tertanam pada jaringan
cicatrixuterus Faktor placenta
• Bekas pembedahan uterus •Plasenta previa
•Anomali uterus •Implantasi cornual
• Tidak efektif kontraksi uterus
•Plasenta akreta

•Kelainan bentuk plasenta
PATOGENESIS
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Gejala Akreta parsial Inkarserata Akreta
Konsistensi uterus Kenyal Keras Cukup

Tinggi fundus Sepusat 2 jari bawah Sepusat


pusat
Bentuk uterus Diskoid Agak globuler Diskoid
Perdarahan Sedang- banyak Sedang Sedikit/ tidak ada
Tali pusat Terjulur Terjulur Tidak terjulur
sebagian
Ostium uteri Terbuka Konstriksi Terbuka
Pelepasan plasenta Lepas sebagian Sudah lepas Melekat seluruhnya

Syok Sering Jarang Jarang sekali, kecuali akibat inversio


oleh tarikan kuat pada tali pusat
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Meliputi pertanyaan tentang periode prenatal meminta informasimengenai episode perdarahan postpartum
sebelumnya paritas serta riwayat multipelfetus dan polihidramnion. Serta riwayat pospartum sekarang
dimana plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.
Pemeriksaan pervaginam
Plasenta tidak ditemukan di dalam kanalis servikalistetapi secara parsial atau lengkap menempel di dalam
uterus
Pemeriksaan Penunjang
- Hitung darah lengkap
Untuk menentukan tingkat hemoglobin (hb) danhematokrit (hct), melihat adanya trombositopenia serta
jumlah leukosit. Padakeadaan yang disertai dengan infeksi leukosit biasanya meningkat.
- Menentukan adanya gangguan koagulasi
Dengan hitung protrombin time (PT)dan activated Partial Tromboplastin Time (aPTT) atau yang sederhana
dengan clotting time atau bleeding time. Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan yang disebabkan
oleh faktor lain.
 USG
 Diagnosis plasenta akreta melalui pemeriksaan USG dapat ditemukan lapisan miometrium
dibagian basal plasenta terlihat menipis atau menghilang. Pada plasenta perkreta vena-vena
subplasenta terlihat berada di bagian dinding kandung kemih.
PENATALAKSANAAN
Coba 1 – 2 kali dengan perasat Crede’
Perasat Crede’ bermaksud melahirkan plasenta yang belum terlepas dengan
ekspresi. Syaratnya yaitu uterus berkontraksi baik dan vesika urinaria kosong.

Perasat Brandt-Andrews
Keluarkan plasenta dengan tangan (manual plasenta)
Manual plasenta adalah tindakan invasif dan, kadang memerlukan anestesia.
Kuretase
Seringkali pelepasan sebagian plasenta dapat dilakukan dengan manual plasenta
dan kuretase digunakan untuk mengeluarkan sebanyak mungkin jaringan yang
tersisa.

Tindakan bedah
Jika faktor risiko dan gambaran prenatal sangat mendukung diagnosis
perlengketan plasenta, Cesarean hysterectomy umumnya di rencanakan, terutama
pada pasien yang tidak berharap untuk mempertahankan kehamilan.

Bila perdarahan banyak berikan transfusi darah

Berikan juga obat-obatan seperti uterotonika dan antibiotika


PENCEGAHAN
Pencegahan dilakukan dengan menajemen aktif kala III, yaitu:
Memberikan oksitosin
Klem dan potong tali pusat
Traksi terkendali tali pusat


Prognosis

Prognosis tergantung dari lamanya, jumlah darah yang hilang,


keadaan sebelumnya serta efektifitas terapi. Diagnosa dan
penatalaksanaan yang tepat sangat penting.
PEMBAHASAN
Anamnesis
Teori Kasus
Plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir - Pasien datang ke IGD atas rujukan dari
Plasenta belum lepas dari dinding uterus dapat karena Puskesmas Rawat Inap Palaran dengan
: diagnosisP3A0 + retensio plasenta.
a.Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan - Plasenta belum lahir setelah bayi lahir pada
plasenta (plasenta adhesive) pukul 21.15 (3 jam sebelum masuk rumah
b.Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sakit).
sebab vili korialis menembus desidua sampai - Pasien pernah mengalami hal yang sama
miometrium – sampai dibawah peritoneum (plasenta sebelumnya saat melahirkan anak pertama
akreta – perkreta) pada tahun 2010.
- Saat ini, pasien mengeluhkan lemas dan perut
terasa mules.
Pemeriksaan fisik
Teori Kasus
 Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta Inspeksi : flat, striae (-), linea nigra (-
tidak ditemukan di dalam kanalis ), vulva vagina normal, tampak tali pusat
servikalis tetapi secara parsial atau menjulur di introitus vagina, perdarahan
lengkap menempel di dalam uterus, tidak aktif.
tampak tali pusat Palpasi :Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah
pusat, kontraksi keras bulat, kandung
kemih kosong.
Perdarahan minimal, hanya berupa flek
Pemeriksaan penunjang
Teori Kasus
Menentukan tingat perdarahan dari Darah Rutin
tingkat hemoglobin (hb) danhematokrit  Hemoglobin : 8.3 gr %
(hct), melihat adanya trombositopenia  Hematokrit : 25.1%
serta jumlah leukosit. Padakeadaan yang  Leukosit : 19.790/mm3
disertai dengan infeksi leukosit biasanya  Trombosit : 282.000 / mm3
meningkat.  Bleeding Time : 3 menit
 Clotting Time : 9 menit
Penatalaksanaan
Teori Kasus
- Retensio plasenta tanpa perdarahan masih - Manual plasenta, jika gagal lanjutkan
dapat menunggu. Sementara itu kandung drip oxytocin 2 ampul dalam cairan RL
kemih dikosongkan, masase uterus 500 cc, 28 tpm
dansuntikan oksitosin (i.v. atau i.m. atau - Transfusi PRC 1 kolf
melalui infus). - Inj. Cefotaxime 1gr/12 jam IV
- Perasat Crede
- Perasat Brandt
- Manual Plasenta

Anda mungkin juga menyukai