DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Infeksi
Faktor
Predisp
osisi
lainnay
Kelaina
n
Ketuban
KPD
Penyaki
t
Pember
at
Pengaru
h
Hormon
Faktor
Umur
dan
Paritas
KLASIFIKASI
PPROM
< 37
minggu
TPROM
> 37
minggu
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
1.
2.
3.
4.
5.
DIAGNOSA BANDING
Fistula vesiko vaginal dengan
kehamilan
Stress inkotinensia
PENANGANAN
Konservatif
Rawat di rumah sakit, berikan
antibiotik (ampicillin 4 x 500 mg atau
eritromisin bila tidak tahan ampicillin
dan metronidazole 2 x 500 mg
selama 7 hari). Jika umur kehamilan
< 32 34 minggu, dirawat selama
air ketuban masih keluar, atau
sampai air ketuban tidak lagi keluar.
Aktif
Kehamilan > 37 minggu induksi dengan
oksitosin. Bila gagal seksio sesaria, dapat pula
diberikan misoprostol 25 50 g intravaginal
tiap 6 jam maksimal 4 kali. Bila ada tanda
tanda infeksi, berikan antibiotik dosis tinggi dan
persalinan diakhiri.
Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan
serviks, kemudian induksi. Jika tidak berhasil,
akhiri persalinan dengan seksio sesarea.
Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan.
KOMPLIKASI
Persalina
n
Prematu
r
Sindrom
Deformit
as Janin
Infeksi
Hipoksia
dan
Asfiksia
PROGNOSA
Usia
kehamil
an
Kondisi
ibu dan
anak
Bergantu
ng pada
Penyu
lit
yang
ada
Penang
anan
yang
diberik
an
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS PRIBADI
Nama
: Ny. F
Umur : 36 tahun
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Agama : Kristen Protestan
Tanggal masuk : 13 Februari 2016
Jam masuk : 03.10 WIB
No MR: 00.83.53.72
ANAMNESIS UMUM
Ny. F, 36 tahun, G4P2A1, Batak, Kristen
Protestan, SMA, IRT, i/d. Tn. S, 42
tahun, Batak, Kristen Protestan, SMA,
Wiraswasta, datang ke IGD RSUPM
pada tanggal 13 Februari 2016 pkl.
03.10 wib dengan keluhan :
Keluhan Utama :
Keluar air- air dari kemaluan
Telaah
RIWAYAT HAID
HPHT : 10 05 - 2015
TTP : 17 02 - 2016
ANC : Bidan 4x
RIWAYAT PERSALINAN
1. Perempuan, 3000 gram, aterm,
PSP, bidan, klinik, 17 tahun,
sehat.
2. Perempuan, 2900 gram, aterm,
PSP, bidan, klinik, 13 tahun,
sehat.
3. Abortus (2015) kuretase
4. Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
Sens : CM Anemis : (-)
TD : 120/80 mmHg Ikterik : (-)
Nadi : 84 x/i, reguler Sianosis : (-)
RR : 20 x/i, reguler Dispnea : (-)
T : 36,2o C Oedema : (-)
STATUS OBSTETRIKUS
Abdomen : Membesar asimetris
TFU
: 3 jari bpx (32 cm)
Teregang : Kanan
Terbawah : Kepala
Gerak
: (+) aktif
His
: (-)
DJJ
: 148 x/i, reguler
STATUS GINEKOLOGIS
Inspekulo :
Portio licin (+), erosi (-), lividae (+), F/A
(-), darah (-). Tampak cairan menggenang
di introitus vagina, dibersihkan.
Kesan: Mengalir aktif
Nitrazin test (+), valsava test (+)
VT :
Cervix sacral tertutup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG TAS : Janin tunggal, intrauterine,
presentasi kepala, anak hidup
FM (+), FHR (+)
BPD : 93,9 mm
FL
: 72,8 mm
AC : 302,8 mm
Placenta fundal grade III
AFI : 15,8 cm
EFW : 3100 gram
LABORATORIUM
WBC/RBC/HGB/HCT/PLT :
9.200/4,02 x106/11,40/33,90/261.000
PT/INR/aPTT :
13,3 (c: 13,9)/ 1,06/ 41,6 (c: 36,0)
SGOT/SGPT/ALP/ Tot. Bilirubin / Dir.Bilirubun :
16/ 17/ 54 / 0,29/ 0,07
Ur/ Cr/ As. Urat : 13/ 0,4/ 4,1
Na/ K/ Cl : 134/ 3,9/ 113
KGD adrandom : 114
DIAGNOSA
PROM + MG + KDR (38-40) minggu +
PK + AH + Belum inpartu
TERAPI
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime 1 mg/ 12 jam (skin test)
Amoxicilin 3 x 500 mg tab
RENCANA
Pantau tanda-tanda inpartu
Pantau vital sign dan DJJ
Mules
mules
mau
melahirk
an
Sens : CM
TD : 120/70 mmHg
HR : 84 x/i
RR : 20 x/i
T : 36 C
Status Obstetrikus :
Abd : membesar asimetris
TFU : 3 jari BPX
Teregang : Kanan
Terbawah : Kepala
Gerak : (+)
His : (+) 3 x 20/10
DJJ : 148 x/i
VT : Servix axial, Pembukaan 4
cm, eff 60 %, H I-II, UUK jam 3,
lendir darah (+), air ketuban (+)
MG +
KDR
(38-39)
minggu
+ PK +
AH +
Inpartu
R/
Pantau
kemajuan
persalinan
berdasarka
n partograf
Awasi His,
DJJ
Mules
mules
mau
melahirk
an
Sens : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 86 x/i
RR : 18 x/i
T : 36.2 C
Status Obstetrikus :
Abd : membesar asimetris
TFU : 3 jari BPX
Teregang : Kanan
Terbawah : Kepala
Gerak : (+)
His : (+) 4 x 40/10
DJJ : 150 x/i
VT : Servix axial,
Pembukaan 9 cm, eff 90 %,
H IV, UUK jam 12, lendir
darah (+), air ketuban (+)
MG + KDR
(38-39)
minggu +
PK + AH +
Inpartu
P
R/
Pantau
kemajuan
persalinan
Awasi VS,
His, DJJ
O
Sens : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 86 x/i
RR : 20 x/i
T : 36.4 C
Status Obstetrikus :
Abd : membesar asimetris
TFU : 3 jari BPX
Teregang : Kanan
Terbawah : Kepala
Gerak : (+)
His : (+) 4 x 40/10
DJJ : 146 x/i
VT : Servix axial, Pembukaan
10 cm, eff 100 %, H IV, UUK
jam 12, lendir darah (+), air
ketuban (+)
MG + KDR
(38-39)
minggu +
PK + AH +
Inpartu
IVFD RL 20
gtt/I
R/
Pimpin
persalinan
LAPORAN PSP
No Jam
Katerangan
08.55 Pada his yang adekuat tampak kepala bayi maju mundur di introitus
vagina dan kemudian menetap.
09.20 Pada his yang adekuat berikutnya, ibu dipimpin bersalin, dengan
subocciput sebagai hipmoklion, lahir berturut-turut fontanela minor,
fontanella mayor, dahi, dan seluruh wajah.
No Jam Keterangan
6
TERAPI
- Cefadroxil 2x500 mg tab.
- Asam Mafenamat 3x500 mg.
- B. complex 2x1.
ANJURAN
Awasi perdarahan pervaginam,
kontraksi uterus dan vital sign.
Cek darah rutin 2 jam post PSP.
per
menit
11.00
11.30
12.00
12.30
80
78
78
80
110/70
110/70
110/70
110/70
24
24
24
24
24
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
lemah
5 cc
5 cc
5 cc
5 cc
5 cc
76
TD (mmHg) 110/70
Pernafasan
permenit
Kontraksi
Perdarahan
(cc)
O
Sens : CM
TD : 110/60 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 18 x/i
T : 36.5 C
Status Lokalisata :
Abd : soepel,
peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah
pusat, kontraksi kuat
P/V : (-) locia (+)
rubra
BAK : (+) N
BAB : (-)
A
Post PSP a/i
PBK + NH1
P
Cefadroxil 2
x 500 mg
tab
As.
Mefenamat
3 x 500 mg
Vit B. Comp
2x1
R/ PBJ
ANALISA KASUS
Teori
Ketuban
pecah
Kasus
dini
spontaneous/early/premature
rupture
(PROM)
selaput
of
the
adalah
ketuban
membrane KDR
(38-39)
minggu
tanpa
Ketuban
Teori
pecah
dini
diklasifikasikan
berdasarkan
dapat Pada
Kasus
kasus ini,
pasien
kehamilan, yaitu:
39)
minggu
sehingga
dalam
Membrane).
of
The
Teori
Kasus
Pada anamnesa didapatkan Pada kasus ini, pasien datang
pasien merasa basah pada dengan keluhan utama keluar airvagina
atau
sedikit-sedikit demam.
dari
jalan
tersebut
lahir.
dapat
mengeluhkan
adanya
Teori
Pada pemeriksaan fisik
Kasus
Pada kasus ini, pasien dilakukan
pemeriksaan
hasil
x/menit.
abdomen
abdomen
dengan
membesar
Teori
Pemeriksaan spekulum pertama kali Pada
Kasus
kasus
ini,
air
ketuban
di
forniks
dibersihkan.
Teori
Pemeriksaan
Kasus
leukosit Pada kasus ini, leukosit pasien
Teori
Kasus
Pemeriksaan pH air ketuban : Pada kasus ini, pasien dilakukan
vagina mempunyai keasaman Nitrazine test dengan hasil positif
4,5 5,5 sedangkan air (lakmus merah menjadi biru).
ketuban mempunyai pH 7,0
7,5.
Sehingga
pecahnya selaput
dengan
ketuban
cairan
ketuban
Teori
Kasus
Pemeriksaan
Ultrasonografi -JT, LK, AH
(USG)
cairan
kehamilan,
plasenta,
ketuban.
letak
serta
amnion,
janin,
jumlah
Teori
Kasus
Penatalaksanaan kasus ketuban pecah dini Pada
kasus
terbagi dua, yaitu:
pasien direncanakan
aktif,
memantau
inpartu.
Pasien direncanakan
ini,
Teori
Prognosis pada ketuban pecah Pada
Kasus
kasus ini, prognosisnya
dini bergantung pada kondisi ibu dubia ad bonam karena tidak ada
dan
anak,
usia
kehamilan, penyulit.
yang
umumnya,
pecah
dini
ada.
prognosis
adalah
Pada
ketuban
ragu-ragu
sepsis,
prognosis
akan
Permasalahan
Apakah penanganan untuk pasien
ini sudah tepat ?
Sebagai dokter umum di level
puskesmas, apabila menemukan
kasus sperti ini apa yang harus
dilakukan ?
TERIMA KASIH