Nama Ny.A
Tempat, Tanggal, Lahir Cianjur, 3 Agustus 1990
Usia 29 Tahun 2 Bulan 26 Hari
Alamat Karamat 002/005 Girimulya
Tanggal Masuk Senin, 29 Oktober 2019
Tanggal Pemeriksaan Selasa, 30 Oktober 2019
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir SD
Cara masuk RS Diantar keluarga
IDENTITAS SUAMI PASIEN
Nama Tn. I
Usia 35 Tahun
Pekerjaan Wiraswasta
Alamat Karamat 002/005 Girimulya
Pendidikan Terakhir SMP
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Keluhan utama
Pasien hamil 9 bulan mengeluh mules, keluar air – air.
Riwayat Pengobatan
Tidak ada
Riwayat Alergi
Tidak ada
Riwayat Psikososial
Seorang IRT , minum alkohol disangkal, minum kopi jarang, dan tidak
merokok
Riwayat Pernikahan
Sekarang merupakan pernikahan ketiga, pasien menikah pertama
kali pada usia 18 tahun. Pernikahan kedua pada usia 23 tahun, dan
ketiga pada usia 27 tahun.
ANAMNESIS
Riwayat Menstruasi
Menarke : 13 tahun
HPHT : 10 Januari 2019
Siklus : Teratur
Durasi : 6 hari
Riwayat Kontrasepsi
Pernah memakai kb suntik satu tahun yang lalu
Riwayat Persalinan
Ini merupakan kehamilan pertama
STATUS OBSGYN
PEMERIKSAAN LUAR
TFU 29 cm
DJJ 162 cm
HIS 2 x 10’ 20”
L1 Bulat kenyal (bokong)
L2 Keras memanjang di sebelah kanan (puka)
L3 Bulat dan keras (Kepala)
L4 Divergen
PEMERIKSAAN DALAM
DASAR DIAGNOSIS
G1P0A0 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis pasien, pasien
mengaku saat ini merupakan kehamilan yang pertama dari
tiga kali pernikahan.
HPHT pasien yaitu tanggal 10 Januari 2019.
Gravida 38 – 39
minggu
DASAR DIAGNOSIS
Kala I Fase Laten Kala I dimulai dari his persalinan yang pertama sampai
pembukaan cervix menjadi lengkap. Pasien datang dengan
pembukaan 3 – 4 cm dengan his 2 x10’20’’.
• Tercium bau khas ketuban
Pecah • Terdapat cairan ketuban pada forniks posterior
Ketuban
• Terdapat cairan ketuban di vagina, dengan cara
Dini menggerakan sedikit bagian terbawah janin atau eminta
pasien membatukkan atau mengejan
• Tidak ada tanda inpartu
G1P0A0 GRAVIDA 38-39 MINGGU KALA 1
FASE LATEN DENGAN KPD
DASAR DIAGNOSIS
• Pada pasien ditemukan cairan yang keluar dari vagina, berbau, serta leukosit yang meningkat
menjadi lebih tinggi dari normal. Kondisi pasien menjadi cukup perlu diperhatikan dengan
meningkatnya DJJ. Serta kehamilan juga berumur 40 – 41 minggu.
• Diagnosis yang lebih tepat: G1P0A0 Gravida 40 – 41 minggu Kala 1 Fase Laten dengan KPD +
Mekonium + Gawat Janin
RENCANA TINDAKAN
RENCANA TINDAKAN
Diagnosis Akhir
P1A0 Partus Prematurus SC dengan indikasi KPD > 12 jam + Mekonium + Gawat Janin
FOLLOW UP
FOLLOW UP IBU
Tanggal S O A P
30 / 10 / 19 Mules, gerakan TD: 120/80 G1P0A0 Gravida 38 – 39 Observasi TTV, KU,
(10.00) janin (+) N: 83x/mnt minggu Kala 1 Fase Aktif His, DJJ,
R: 20x/mnt dengan KPD + Mekonium + Pembukaan
S: 36.7 oC Gawat Janin
DJJ: 162
30 / 10 / 19 Nyeri luka operasi TD: 120/80 P1A0 Partus Prematurus SC Observasi TTV
(15.00) skala 4 N: 83x/mnt dengan indikasi KPD > 12 Cefotaxime 2x1
jam + Mekonium + Gawat
R: 20x/mnt Janin Metronidazol 2x1
S: 36.7 oC Kerorolac 2x1
Tanggal S O A P
30 / 10 / 19 Sesak (+) A/S: 4/6 Asfiksia sedang + Gawat Inf D10%
(15.00) Menangis (+) N: 142x/mnt janin Inj Ampisilin
R: 65x/mnt Inj Gentamisin
S: 36.8 oC
Hari
pemeriksaan – HPHT x 4 1/3 dan didapat hasil usia kehamilan
yaitu 41 minggu dan 5 hari.
Pada saat pasien datang ke IGD Kebidanan sudah dalam
keadaan pembukaan 3 – 4 cm dengan his 2 x 10’ 20”. Kala I
1. APAKAH DIAGNOSIS PASIEN
SUDAH TEPAT?
Manajemen Aktif:
Pada pasien KPD > 37 minggu, penatalaksanaannya difokuskan
untuk induksi persalinan dengan oksitosin.