Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

PLASENTA PREVIA
PEMBIMBING
G4P3A0 GRAVIDA 34- DR. EKO.H.SUTANTO, SPOG
(K),M.KES
35 MINGGU DENGAN
PAP ec Plasenta OLEH
CENDY ANDESTRIA
Previa Marginalis (2015730020)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RSUD SAYANG– CIANJUR
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. HS
Usia : 37 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : JL. Bojong Nangka
RT01/RW03 Cisarandi, Warung
Kondang, Cianjur
Tanggal Masuk RS : 01/11/2019
ANAMNESIS
(Autoanamnesis, tgl 01/11/2019, pkl 10.30, Ruang IGD)

 KELUHAN UTAMA
Perdarahan dari jalan lahir sejak 1 ½ jam yang lalu SMRS

 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


OS datang ke IGD Kebidanan RSUD Sayang dengan
keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1 ½ jam SMRS (Pukul
09.00). OS mengaku darah yang keluar cukup banyak sehingga
harus mengganti pembalut 3 x dalam waktu ± 1 ½ jam. Darah
yang keluar berwarna merah segar encer, menggumpal (-),
bercampur lendir (-). Saat ini OS mengaku sedang hamil 8 bulan
lebih. Keluhan disertai dengan pusing, lemas. OS mengaku gerak
janin masih terasa. Keluhan nyeri pada perut disangkal, mulas-
mulas sebelumnya disangkal, keluar air-air ketuban disangkal.
Demam (-), nyeri kepala (-), sesak (-), BAK dan BAB tidak ada
gangguannya
Sebelum terjadinya perdarahan, OS mengaku
sedang mengendarai motor, lalu perut OS terasa tidak
nyaman (mengganjal) rasanya seperti ingin BAK,
namun ternyata setelah di cek OS mengalami
perdarahan. Selanjutnya OS langsung ke
Puskesmas untuk berobat.
Saat di Puskesmas, OS di USG dan dokter
mengatakan bahwa perdarahannya disebabkan oleh
posisi plasenta berada di bagian bawah rahim,
selanjutnya OS dirujuk ke RS.
OK mengaku perdarahan ini terjadi pertama kali
dan tidak ada riwayat perdarahan dikehamilan
sebelumnya. OK mengaku tidak bekerja yang berat-
berat selama kehamilan.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien sebelumnya tidak ada riwayat hipertensi,
diabetes (-), penyakit kardiovaskuler (-), penyakit paru
(-), penyakit ginjal (-), dan penyakit liver (-). Riwayat
operasi (-). Riwayat keguguran (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien menyangkal dikeluarga terdapat penyakit
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler,
penyakit paru, hati dan ginjal sebelumnya.
RIWAYAT ALERGI
Pasien tidak terdapat alergi terhadap obat-
obatan, makanan, minuman, cuaca atau suhu tertentu
dan debu.
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien mengaku selama hamil mengonsumsi
asam folat dan penambah darah yang diberikan oleh
bidan dan rutin dikonsumsi.
ANAMNESIS
 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pola makan pasien tidak teratur, 2-3 x/hari. Sehari-
hari pasien mengonsumsi nasih putih, lauk pauk, dan
sayur-sayuran jarang mengonsumsi buah dan tidak suka
makanan pedas. Pasien mengaku tidak mengonsumsi
alkohol, merokok (-),kopi (-) serta jarang berolahraga.
Saat awal kehamilan pasien mengaku mengalami mual &
muntah namun tidak menganggu aktivitas.
 RIWAYAT PENIKAHAN
Saat ini merupakan pernikahan pasien yang
pertama dan telah berjalan selama 17 tahun, pasien
menikah pada usia 20 tahun.
 RIWAYAT MENSTRUASI
 Menarche : usia 14 tahun (saat SMP)
 Siklus Haid : teratur
 Lama haid : 5 – 7 hari
 Panjang siklus : 28 – 30 hari
 Hari Pertama Haid Terakhir : 5 Maret 2019
 RIWAYAT PERSALINAN
ANAMNESIS
No Tempat Penolong Tahun Usia Jenis Penyulit Anak
Bersalin Hamil Persalinan JK BB Keadaan
(g)
1. RB Bidan 2003 Aterm Normal t.a.k L 4500 Sehat
2. RB Bidan 2006 Aterm Normal t.a.k L 4000 Sehat
3. RB Bidan 2012 Aterm Normal t.a.k L 3500 Sehat

 RIWAYAT KONTRASEPSI
OS mengaku sebelummnya menggunakan KB suntik
& KB Implan (terakhir) selama 2 tahun dan baru dilepas
pada bulan Januari 2019.
 RIWAYAT OBSTETRIK
 Hari Pertama Haid Terakhir : 5 Maret 2019
 Taksiran persalinan : 12 Desember 2019
 Gravida : G4P0A0
 Usia kehamilan : 34 - 35 minggu
 ANC : rutin setiap bulan ke bidan
STATUS FISIK GENERALIS

(Pemeriksaan tgl 01/11/2019, pukul 10.45, Ruang IGD)

Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda-tanda vital
• Tekanan darah : 110/80 mmHg
• Nadi : 92 x/menit
• Pernapasan : 21 x/menit
• Suhu : 36.7 ºC
 Status Gizi
• BB : 66 kg
• TB : 154 cm
• IMT : 27,8 kg/cm²
• LILA : 28 cm
STATUS FISIK GENERALIS
 Kepala : normocephal , trauma (-)
 Wajah : chloasma gravidarum(-)
 M ata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
RCL (+/+), pupil bul at & isokor
 M ulut : mukosa bibir l embab, sianosis (-/-)
 Leher : pembesaran KGB (-/-)
 Payudara : simetris, hiperpigmentasi pada kedua areola
mamae, puting menonjol (+), A SI (-)
 Thorax
 Paru-paru
 I nspeksi : normochest, dinding dada simetris, tanda l uka (-)
 Palpasi : v ocal fremitus teraba sama
 Perkusi : sonor pada kedua l apang paru
 A uskultasi : v esikular (+/+)
 Jantung : BJ I /BJ I I regular
 A bdomen : cembung l unak, teraba masa
 Ekstremitas atas : akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT ≤ 2 s
bawah : akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT ≤ 2 s
STATUS
OBSTETRIK& GINEKOLOGI
 Pemeriksaan Luar
 Inspeksi :
- Abdomen : cembung (+), linea nigra (+), striae gravidarum
(+), bekas operasi (-)
- Alat kelamin : tampak adanya bercak darah namun tidak
begitu banyak
 HIS : (-)
 Palpasi : TFU 30 cm {TBJ : (30 – 12) X 155 = 2790 g}

 Leopold I : teraba lunak, bulat agak lebar (bokong)


 Leopold II : teraba punggung di sebelah sisi kanan dan
bagian-bagian kecil di sebelah sisi kiri
 Leopold III : teraba keras dan bulat (kepala)
 Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP
 Auskultasi : DJJ 148 x/menit
 Pemeriksaan Dalam/VT : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Tanggal : 01 November 2019, pukul 11.46 , IGD Kebidanan

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


HEMATOLOGI
Hemoglobin 11 12 – 16 g/dL
Hematokrit 31.0 37 – 47 %
Eritrosit 3.44 4.2 – 5.4 106/µL
Leukosit 8.4 4.8 – 10.8 103/µl
Trombosit 127 150 – 450 103/µl
MCV 90.1 80 – 94 fL
MCH 32.0 27 – 31 pg
CHCM 34.9 33 – 37 %
RDW-CV 16.2 10 - 15 fL
HDW 3.4 2.2 – 3.2 fL
MPV 9.1 8 – 12 Fl
DIFFERENTIAL
Limfosit % 12.3 26 - 36 %
Monosit % 4.2 4-8 %
Neutrofil % 80.2 40 - 70 %
Eosinofil % 1.0 1–3 %
Basofil % 0.50 0 – 0.2 %
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

ABSOLUT
Limfosit # 1.03 1.00 – 1.43 103/µl
Monosit # 0.35 0.16 - 1.0 103/µl
Neutrofil # 6.72 1.8 – 7.6 103/µl
Eosinofil # 0.3 0 – 0.8 103/µl
Basofil # 0.05 0 – 0.2 103/µl
LUC # 0.14 0 – 0.4 103/µl
KIMIA KLINIK
GDS 77 74 – 106 mg%
Fungsi Hati U/L
AST (SGOT) 20 < 31 U/L
ALT (SGPT) 14 < 32
Fungsi Ginjal
Ureum 17.5 10 – 50 mg%
Kreatinin 0.6 0.5 – 1.0 mg%
Elektrolit
Natrium 139.9 135 – 148 mEq/L
Kalium 3.56 3.50 – 5.30 mEq/L
Calcium ion 1.16 1.15 – 1.29 mmol/L
IMUNOSEROLOGI
HBsAg NR NR
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
RESUME
Ny. HS datang ke IGD Kebidanan RSUD Sayang dengan
keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 1 ½ jam SMRS (Pukul
09.00) tanpa disertai nyeri dan baru pertama kali. Darah yang
keluar cukup banyak sehingga harus mengganti pembalut 3 x
dalam waktu ± 1 ½ jam. Darah yang keluar berwarna merah
segar encer, menggumpal (-), bercampur lendir (-). Saat ini OS
mengaku sedang hamil 8 bulan lebih. Keluhan disertai dengan
pusing, lemas, gerak janin masih terasa.
Sebelum ke RS, OS ke Puskesmas dan di USG dan
dikatakan kehamilannya dengan plasenta berada dibagian
bawah rahim.
OS sedang hamil 34 – 35 mgg, dengan HPHT 5 Maret
2019. TP 12 Desember 2019. TTV dalam batas normal.
Pemeriksaan generalis : CA (-/-), akral hangat, CRT ≤ 2 detik.
Pemeriksaan luar : TFU 30 cm, LI : bokong, LII : puka, LIII : kepala,
LIV : belum masuk PAP. Pemerikaan dalam : Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Lab : Hb (11 g/dL), Ht (31.0 %), Trombosit
(127 103/µl)
Diagnosis G4P3A0 gravida 34 – 35 minggu dengan PAP
masuk ec plasenta previa marginalis
• Observasi KU, TTV, DJJ
Tindakan • Cek analyzer, PICT, HBsAg
• USG
• Rawat inap
• Infus RL 20 tpm
• Dexamethasone 2 x 1 amp (selama 2 hari)
Tatalaksana
• Nifedipine 3 x 2 tab (bila mulas)
• Biosanbe 1 x 1 tab
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
01/11/19 Perdarahan (+) KU : baik G4P3A0 gravida - Observasi KU,
14.30 34-35 minggu d/
sedikit, gerakan Kes : CM TTV, DJJ
PAP ec plasenta
janin (+), mulas (-), TD: 1mmHg previa marginalis - R/ konservatif
N: 72x/mnt - Terapi lanjut
R: 20 x/mnt
DJJ : 140 x/mnt
01/11/19 Perdarahan (-), KU : baik G4P3A0 gravida - Ganti cairan
20.00 34-35 minggu d/ infus
gerakan janin (+), Kes : CM - Terapi : dexa 1
PAP ec plasenta
mulas (-), TD: 110/80 mmHg amp jam 01.00
previa marginalis
N: 80x/mnt
R: 18 x/mnt
DJJ : 143 x/mnt
02/11/19 Perdarahan (-), KU : baik, Kes : CM G4P3A0 gravida - Terapi lanjut
08.30 34-35 minggu d/
mulas (-), gerakan TD: 11/80 mmHg - Bila terapi dexa
PAP ec plasenta
janin (+) N: 78 x/mnt previa marginalis selesai BLPL
R: 18 x/mnt - Lepas infus
DJJ : 141 x/mnt
ANALISA KASUS
Anamnesis
Teori Kasus
 Keluar darah pervaginam  Ibu mengeluhakan
tanpa disertai rasa nyeri perdarahan tanpa rasa nyeri
(biasanya timbul setelah bulan sejak 1 ½ jam SMRS. Saat ini
ke-7) sedang hamil 34-35 mgg.
Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
 Pemeriksaan generalis :  Pemeriksaan generalis : Ibu tidak
tampak anemis (pada pasien tampak anemis
 Pemeriksaan luar : Pada
dengan perdarahan yang
pemeriksaan Leopold IV, kepala
cukup banyak)
belum masuk PAP dan teraba
 Pemeriksaan luar : bagian tinggi.
terbawah janin masih  Pemeriksaan dalam : TIDAK
tinggi/belum masuk PAP DILAKUKAN
 Pemeriksaan dalam : TIDAK
DILAKUKAN
ANALISA KASUS
Pemeriksaan Penunjang
Teori Kasus
 USG transabdominal /  Pada pasien dilakukan
transvaginal untuk mendeteksi pemeriksaan USG (hasil
plasenta previa/letak rendah. terlampir)
Tatalaksana
Teori Kasus
 Pasif  ekspektatif  Pasif  ekspektatif
 Aktif  terminasi kehamilan  Dirawat inap selama 2 hari,
segera dipantau TTV, DJJ, dan
• Sectio caesarea perdarahan
• Pervaginam  Tirah baring dan diberikan
antibiotik profilaksis
 Dilakukan pemeriksaan USG,
Hb dan Ht
 Diberikan pematangan paru :
dexametasone
 Diberikan tokolitik (nifedipine)
 dikonsumsi bila mulas
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI & ETIOLOGI
 DEFINISI
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi
rendah sehingga menutupi sebagian/seluruh ostium uteri
internum. (L.prae = di depan, vias = jalan).
 ETIOLOGI
Plasenta previa meningkat kejadiannya pada
keadaan ketika endometrium kurang baik, misalnya akibat
atrofi endometrium atau vaskularisasi desidua yang kurang
baik. Keadaan ini dapat ditemukan pada :
1. Multipara, terutama kalau jarak antar kehamilannya
pendek
2. Mioma uteri
3. Kuretase berulang
4. Umur berlanjut
5. Bekas seksio sesarea
6. Perubahan inflamasi atau atrofi
KLASIFIKASI

 KLASIFIKASI
 Plasenta previa totalis  23 31.3%
 Plasenta previa lateralis/parsialis  20.6 – 33 %
 Plasenta previa marginalis
 Plasenta letak rendah  37 – 54.9%
 Vasa previa
PATOFISIOLOGI
 PATOFISIOLOGI
 Setelah bulan ke-4, terjadi renggangan dinding rahim karena isi
rahim > cepat tumbuh drpd rahim sendiri.
 Akibatnya isthmus uteri tertarik menjadi bagian dinding corpus
uteri yang disebut segmen bawah rahim.
 Pada plasenta previa, hal ini menyebakan lepasnya tapak dari
plasenta. Tapak plasenta terbentuk dari jaringan maternal yaitu
bagian dari desidua basalis yang bertumbuh menjadi bagian dari
uri. Darah terutama berasal dari ibu yaitu dari ruangan intervilosa.
 Perdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak
berakibat fatal.
 Namun semakin bertambahnya usia kehamilan, perdarahan akan
semakin banyak.
 Perdarahan relatif lebih banyak oleh karena segmen bawah
rahim dan serviks tidak mampu berkontraksi dengan kuat
oleh karena elemen otot yang dimiliki sangat minimal.
 Demikianlah perdarahan akan berulang tanpa sebab, tanpa nyeri
dan darah berwarna merah segar.
GEJALA
 GEJALA
1. Perdarahan tanpa nyeri  baru timbul setelah bulan ke-
7
2. Bagian terendah anak sangat tinggi  disebabkan oleh
plasenta terletak di kutub bawah rahim sehingga bagian
terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul
3. Kelainan letak janin

KEMUNGKINAN : terjadinya perdarahan pascasalin & infeksi


saat masa nifas.
 BAHAYA PEMERIKSAAN
Perdarahan pada wanita hamil trimester III  curiga solusio
plasenta/plasenta previa  RUJUK  TIDAK PD & pasang
tampon  di RS  dilakukan pemeriksaan inspekulo &
fornises
DIAGNOSIS

 DIAGNOSIS
Bila perdarahan pada trimester III CURIGAI plasenta
previa/solusio plasenta,
 Anamnesis  perdarahan tanpa keluhan berulang
dan tidak nyeri, kadang tidak dirasa.
 Pemeriksaan fisik  perdarahan banyak dapat
memperlihatkan gambaran klinis anemia
 Pemeriksaan luar  Janin belum cukup bulan, TFU
masih rendah, bagian terbawah janin masih
tinggi/belum turun PAP
 Pemeriksaan dalam  TIDAK DIBOLEHKAN
 Pemeriksaan penunjang  USG
transabdominal/transvaginal
PENATALAKSANAAN
 PENATALAKSANAAN :
1. Terapi pasif (Ekspektatif) dilakukan bila janin masih kecil
dan kemungkinan hidup di luar kecil. Syarat eskpekatif :
Keadaan ibu & janin baik (HB normal) & Perdarahan
tidak terlalu banyak

 Pasien dirawat hingga BB janin anak ± 2500 gr atau


kehamilan telah mencapai 37 minggu
 Awasi tanda vital ibu, perdarahan, dan DJJ
 Tirah baring dan diberikan antibiotik profilaksis
 Pemeriksaan USG, Hb, Ht, golongan darah.
 Berikan tokolitik bila ada kontraksi (Nifedipine 3 x 20
mg/hari)
 Berikan pematangan paru :
dexametahsone/betamethason
 Perbaiki anemia dengan pemberian sulfas ferosus atau
ferous fumarat per oral 60 mg selama 1 bulan.
PENATALAKSANAAN
2. Terapi Aktif  terminasi kehamilan segera
Terapi aktif dilakukan apabila ditemukan beberapa syarat,
yaitu :
 Perdarahan yang telah berlangsung atau akan
berlangsung dapat membahayakan ibu dan janin
 Kehamilan telah cukup 37 minggu atau berat janin telah
mencapai 2500 gram
 Sudah inpartu
PENATALAKSANAAN

 Sectio Cesaria
Seksio sesaria dilakukan dengan indikasi :
 Semua plasenta previa totalis, janin hidup atau
meninggal.
 Semua plasenta previa dengan perdarahan yang
banyak dan tidak berhenti dengan tindakan-tindakan
yang ada.
 Plasenta previa dengan panggul sempit letak lintang.

Tujuan seksio sesaria :


 Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat
segera berkontraksi dan menghentikan perdarahan.
 Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada
serviks uteri jika janin dilahirkan pervaginam
PENATALAKSANAAN
 Pervaginam
Melakukan tekanan pada plasenta supaya pembuluh-
pembuluh darah yang terbuka dapat tertutup kembali
(tamponade pada plasenta).
1. Amniotomi (pemecahan selaput ketuban)
Cara ini merupakan cara yang dipilih untuk
melancarkan persalinan pervaginam. Cara ini dilakukan
apabila plasenta previa lateralis, plasenta previa
marginalis atau plasenta letak rendah, bila ada
pembukaan pada primigravida telah terjadi pembukaan 4
cm atau lebih.
1. Versi Braxton Hicks
Tujuan : mengadakan temponade plasenta
dengan bokong (dan kaki) janin. Versi Braxton Hicks tidak
dilakukan pada janin yang masih hidup. Syarat melakukan
versi ini ialah pembukaan harus dapat dilalui oleh 2 jari
supaya dapat menurunkan kaki.
KOMPLIKASI

 Perdarahan, anemia, syok bahkan


morbiditas
 Plasenta akreta, inkreta atau bahkan
plasenta perkreta
 Malpresentasi janin
 Prematuritas, gawat janin bahkan lahir mati.
 Infeksi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai