Anda di halaman 1dari 19

Laporan Kasus

Abortus Incoplete

Oleh :
Mokhamad Abdullah
16710302

Pembimbing :
dr. Novida Ariani, Sp.OG, M.Kes
PENDAHULUAN

Menurut data World Health Organization (WHO) persentase kemungkinan


terjadinya abortus cukup tinggi. Sekitar 15-40% angka kejadian, diketahui pada ibu
yang sudah dinyatakan positif hamil, dan 60-75% angka abortusterjadi sebelum usia
kehamilan mencapai 12 minggu. Diperkirakan frekuensi keguguran spontan
berkisar antara 10-15 %. Namun demikian, frekuensi seluruh keguguran yang pasti
sukar ditentukan, karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila
telah terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2010)
TINJAUAN PUSTAKA

Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi


pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa
tertinggal dalam uterus (Wiknjosastro, 2002).
EPIDEMIOLOGI

Insiden abortus inkomplit belum diketahui secara pasti, namun


demikian disebutkan sekitar 60 persen dari wanita hamil dirawat
dirumah sakit dengan perdarahan akibat mengalami abortus
inkomplit. Insiden abortus sLebih dari 80% abortus terjadi dalam 12
minggu pertama kehamilan dan angka tersebut kemudian menurun
secara cepat pada umur kehamilan selanjutnya. pontan secara
umum disebutkan sebesar 10% dari seluruh kehamilan.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya abortus incomplete antara
lain:
Perkembangan Zigot yang Abnormal
Faktor Maternal : 1. Infeksi
2. Penyakit-Penyakit Kronis yang Melemahkan
3. Pengaruh Endokrin
4. Nutrisi
5. Obat-Obatan dan Toksin Lingkungan
6. Gamet yang Menua
7. Laparotomi
8. Trauma Fisik dan Trauma Emosional
9. Kelainan Uterus
10. Inkompetensi serviks
Faktor Paternal
PATOGENESIS

Proses abortus inkomplit dapat secara spontan maupun sebagai komplikasi dari abortus provokatus.
Proses terjadinya berawal dari pendarahan pada desidua basalis yang menyebabkan nekrosis jaringan di
atasnya. Selanjutnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas dari dinding uterus. Hasil konsepsi
yang terlepas menjadi benda asing terhadap uterus sehingga akan dikeluarkan langsung atau bertahan
beberapa waktu.
GEJALA KLINIS

Gejala umum yang berupa perdarahan pervaginam


Nyeri perut
Keluarnya sebagian jaringan
1. Anamnesa
Diagnosis 2. Pemeriksaan fisik (inspikulo, VT)
3. Pemeriksaan penunjang (USG)
Diagnosa

1. Abortus iminens
Diagnosa Banding 2. KET
3. Abortus Mola
KOMPLIKASI

Komplikasi jangka pendek: 1. Muntah-muntah, bradikardi, cardiac arrest


2. Perforasi uterus yang disebabkan Sondase
3. Servik robek disebabkan tenakulum
4. Infeksi Akut

Komplikasi jangka panjang: 1. Infertilitas


2. Nyeri pelvis kronis
PENATALAKSANAAN
Terlebih dahulu dilakukan penilaian mengenai keadaan pasien dan diperiksa
apakah ada tanda-tanda syok.
Penatalaksanaan abortus spontan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
pembedahan maupun medis.
Teknik pembedahan dapat dilakukan dengan pengosongan isi uterus baik dengan
cara kuretase maupun aspirasi vakum.
Induksi abortus dengan tindakan medis menggunakan preparat antara lain :
oksitosin intravenus, larutan hiperosmotik intraamnion seperti larutan salin 20%
atau urea 30%, prostaglandin E2, F2a dan analog prostaglandin yang dapat berupa
injeksi intraamnion, injeksi ekstraokuler, insersi vagina, injeksi parenteral maupun
per oral, antiprogesteron - RU 486 (mefepriston), atau berbagai kombinasi
tindakan tersebut diatas, Pada kasus-kasus abortus inkomplit, dilatasi serviks
sebelum tindakan kuretase sering tidak diperlukan.
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
No RM : 00-32-98-12
Nama : Ny. N
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Lama Menikah : menikah 1 x, 12 tahun
Nama Suami : Tn. A
Umur : 34 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Karyawan proyek
Alamat : Gedung, RT 01/ RW 05,Kemantren Rejo Rejoso- Pasuruan
MRS : 08 Mei 2017 pukul 19.54
KRS : 10 Mei 2017
Ruang : Delima 10
Keluhan Utama
Mules-mules dan keluar darah di jalan lahir.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien rujukan dari PKM Rejoso, mengatakan hamil 8 minggu, dengan keluhan perut mules-mules
dan keluar darah seperti mens mulai tgl 3 mei 2017. Keluar darah banyak bergumpal mulai jam
16.30.
HPHT : 17 februari 2017
TP : 24 november 2017
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 27 hari
Lama haid: 6 hari
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat DM (-) HT (-) Asma (-) Riwayat Plasenta Previa Sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat DM (-) HT (-)
Riwayat Persalinan

No At-P-I-Ab-E BBL Cara Lahir Penolong L/P Umur H/M

1 Aterm 3800 gr Spontan Bidan L 11 th H

2 Aterm 4100 Spontan dokter P 5 th H

Hamil ini
3
Riwayat Kontrasepsi
KB implan selama 3 tahun
Riwayat Pengobatan
(-)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :Baik
Kesadaran :Compos mentis, GCS 4-5-6
Tanda vital :
Tensi : 110/70 mmHg (berbaring)
Nadi : 88x/mnt, reguler,
RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,2C (aksiler)
Kepala Leher : Anemis (-/-), icterus (-/-), Cyanosis(-), Dyspneu (-) Pembesaran KGB (-)
Hidung : Epistaksis (-), Deformitas (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut : Bibir pucat (-), hipertrofi gingiva (-), perdarahan gusi (-)
Thorax : Bentuk normal, sela iga tidak melebar
Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : V/V ; Rh -/-; Wh -/-
Abdomen : Nyeri tekan (-), massa (-)
Genitalia Eksterna : Fluxus (+) , fluor (-)
Vaginal Toucher : Vulva vagina licin
Fluxus (+), Fluor (-)
Pembukaan (+) jari teraba jaringan dari dalam pembukaan
portio.
Aliran darah (+)
Inspekulo : Vulvovagina fluxus (+); tampak darah keluar dari Ostium
Porti multipara, terbuka, aliran darah (+), jaringan (+)
Darah Lengkap NILAI NILAI RUJUKAN
Leukosit 20,5 3,70 10,1
Eritrosit 3,520 4,2 11,0
Hb 12,0 16,0
9,80
HCT 38,0 47,0
27,70
MCV 81,10 96,0
78,90
MCH 27,0 31,2
27,90
MCHC 31,8 35,4
35,30
RDW 11,5 14,5
10,70
PLT 155 366
Assessment
Abortus incomplete

Planning
PDx : USG
PTx :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 2 g (profilaksis)
- Pro kuretase tgl 9 Mei 2017
PEd : KIE pasien dan keluarga mengenai : 1. Kondisi pasien
2. Prosedur tindakan medis
3.Efek samping dari tindakan yang dilakukan
4.Prognosis
PEMBAHASAN

Pasien hamil 8 minggu


Perdarahan di jalan vagina
Keluar darah bergumpal
Pada pemeriksaan penunjang (USG) tampak sisa jaringan
Dilakukan terapi IVFD RL 20 gtt/i , Inj. Ceftriaxone 2 g (profilaksis) Pro kuretase tgl 9 Mei 2017
Pasien akhirnya kuretase
KESIMPULAN

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada kasus
ny. N mengarah pada Abortus incomplete. Tindakan selanjutnya untuk pasien ny. N yaitu dengan
IVFD RL 20 gtt/i, Inj. Ceftriaxone 2 g (profilaksis) ,Pro kuretase tgl 9 Mei 2017.

Anda mungkin juga menyukai