Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

KASUS
dr. Kurnia Hasanah
DATA PASIEN

IDENTITAS

Nama : Ny. R
Umur : 20 tahun
Alamat : Kp. Cigantung, Purwakarta
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Ruangan : Flamboyan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 10 Januari 2023
Tanggal Pemeriksaan : 11 Januari 2023
2
ANAMNESIS

Keluhan Utama:
Perdarahan pervaginam
Anamnesa Khusus:
Pasien datang ke poliklinik Obgyn RSBA untuk kontrol post rawat 2 minggu yll dengan
diagnosis colic abdomen. Perdarahan pervaginaam sudah dialami pasien sejak 1 minggu
SMRS. Perdarahan pervaginam berupa flek-flek, sedikit-sedikit, berwarna kecoklatan, dan
keluar terus menerus. Pasien juga mengeluh nyeri perut bagian bawah hilang timbul. Saat ini
pasien mengaku sedang hamil 3 bulan. Keluhan mual-mual ringan tanpa disertai muntah juga
dirasakan oleh os sejak awal kehamilannya, keluhan ini terutama dirasakan di pagi hari. Tidak
ada keluhan BAK dan BAB. Riwayat pingsan, panas badan disangkal oleh pasien.

3
Riwayat Obstetri:

4
ANAMNESIS
Riwayat Perkawinan:
Status : Menikah pertama kali
Usia saat menikah :
Istri : 16 tahun
Suami: 19 tahun

Haid
Siklus : Teratur
Durasi : 6-7 hari
Volume : 2-3 kali ganti pembalut
HPHT : Pasien lupa
 
Riwayat Kontrasepsi: Suntik
 
Prenatal Care
Kontrol kehamilan : bidan
Jumlah kunjungan : 1 kali
Terakhir ANC : 2 minggu yang lalu (usia kehamilan 5 minggu)

Riwayat Penyakit Dahulu: - 5


PEMERIKSAAN
FISIK
Kondisi Umum : Sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 105/63 mmHg

Nadi : 103 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Status General :

Mata : Konjungtiva anemia -/- , ikterus -/-

Leher : Pembesaran KGB dan tiroid (-)

Thoraks : Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)

Pulmo : Ves +/+, rh -/-, wh -/-

Abdomen : ~ Status ginekologi

Ekstremitas : Akral hangat, odem (-/-) 6


PEMERIKSAAN
FISIK

Status Obstetri:

Abdomen:

Inspeksi : Tampak agak membuncit, tidak ada tanda-tanda peradangan

Palpasi : TFU : belum teraba

Nyeri tekan : (+)

Shifting dullness: (+)

Status Ginekologi:

Inspeksi : darah (+)

VT : Nyeri goyang portio (+), cavum douglas: menonjol, p/v (+)


sedikit 7
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
10/01/2023

Indikator Hasil Nilai Normal


Hemoglobin (mg/dl) 10.6 12.0 – 16.0
Hematokrit (%) 30.0 35 – 47
Leukosit (/mm3) 6.3 3.800 – 10.600
Trombosit (/mm3) 271 150.000 – 440.000
Eritrosit (juta/mm3) 3.46 3,6 – 5,8
MCV (fl) 87 71.80 – 92.00
MCH (pg) 30,6 22.60 – 31.00
MCHC g/dl) 35,3 30.80 – 35.20
Golongan Darah O  
Rhesus POSITIF  
Waktu Pembekuan 2xxx
(menit) 2xxx
12’00” 2xxx
9 – 15
Waktu Perdarahan (menit) 2’30” 1–6 8
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
10/01/2023

Indikator Hasil Nilai Normal


HIV NON REAKTIF NON REAKTIF
HBsAg NON REAKTIF NON REAKTIF

Indikator Hasil Nilai Normal


Rapid Antigen SARS Cov-2 Negatif Negatif

Ultrasonografi (USG):

 Uterus ukuran 6,1 x 4,7 x 3,5 cm


 GS intrauterin (-)
 Fluid collection di cavum douglas

Kesan: Kehamilan ektopik terganggu 9


DIAGNOSIS

DIAGNOSIS
BANDING
Kehamilan Ektopik Terganggu

Abortus Imminens

DIAGNOSIS
G2P1A0 Gravida 6-7 minggu
dengan KET

1
0
PENATALAKSAN
AAN
Ringkasan Laporan Operasi (11 Januari 2023):
Laparatomi eksplorasi
IVFD RL 20 tpm  Pada eksplorasi tampak massa rapuh bercampur gumpalan darah berasal
As. Traneksamat 3x500 mg IV dari ovarium kanan
Puasa 6 jam
 Ovarium kanan tampak robek compang-camping
Konsul anestesi
 Kesan: ruptur kehamilan ovarial kanan

Instruksi Post Operasi:  Dilakukan salpingo-ovariectomy kanan

Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital  

IVFD RL + tramadol 100mg -> 20 tpm

Kaltrofen supp 3 x 100 mg

Sanmol 3 x 500 mg (prn)

Cefazolin 2 x 1 gr

DC kateter 24 jam
FOLLOW
UP

Tanggal SOAP
12/01/2023 S: Nyeri luka OP, pasien sudah buang angin
O: KU: sedang, Kes: CM
TD: 122/78 mmHg, N: 88 x/m, RR: 20 x/m, S: 36,4,
SpO2: 98%
Status Ginekologi: v/v tenang
Status Lokalis: Luka tertutup kassa, rembesan (-),
darah (-)
A: Post laparatomi eksplorasi + salpingo-ovariectomy
dextra a/i KET (Ruptur Kehamilan Ovarial Dextra)
P: Terapi lanjut
PROGNOSI
S

Quo ad vitam : Ad bonam

Quo ad functionam : Dubia Ad bonam

Quo ad sanationam : Dubia

 
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan dengan pertumbuhan sel


telur yang telah dibuahi dan tidak menempel pada dinding
endometrium kavum uteri. Bila kehamilan tersebut mengalami
proses pengakhiran (abortus) maka disebut dengan kehamilan
ektopik terganggu (KET). Kehamilan ektopik dapat terjadi diluar
rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat
juga terjadi didalam rahim misalnya dalam cervix, pars interstitialis
tuba atau dalam tanduk rudimenter rahim.

Pada umumnya, etiologi kehamilan ektopik adalah transportasi embrio abnormal


dan perubahan lingkungan tuba, yang memungkinkan terjadinya implantasi
abnormal. Ada beberapa faktor seperti toksin, usia, infeksi, gangguan imunologis,
riwayat kebidanan yang lalu, dan riwayat kontrasepsi menjadi faktor resiko
terjadinya kehamilan ektopik terganggu

1
5
PENEGAKAN
DIAGNOSIS

No. Teori Pasien


1. Anamnesis Anamnesis

Trias klasik KET - Riwayat telat haid (+)

- Amenorea - Nyeri perut mendadak di seluruh perut


bawah yang berat dan terus menerus.
- Nyeri perut
- Flek-flek berwarna kecoklatan.
- Perdarahan pervaginam
- Mual-mual ringan terutama di pagi hari
Tanda-tanda hamil muda sejak mulai merasa telat haid.
- Mual-muntah

- Rasa tegang pada payudara

1
6
PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda syok: - Pada pasien belum dijumpai tanda-tanda syok walaupun


tekanan darah sudah mulai sedikit turun dan nadi sudah
- Tekanan darah menurun (sistolik < 90 mmHg) mulai sedikit cepat tapi keadaan umum pasien tampak
sedang dan pasien terlihat tenang.
- Nadi cepat dan lemah (> 110 kali permenit)
- Status Ginekologi:
- Pucat, berkeringat dingin, kulit yang lembab
Abdomen:
- Nafas cepat (> 30 kali permenit)
Nyeri tekan (+)
- Cemas, kesadaran berkurang atau tidak sadar.
Vagina :
Gejala akut abdomen
VT: Portio kuncup, nyeri goyang portio (+), p/v (+) sedikit
- Nyeri tekan
 
- Defance musculare

Pemeriksaan ginekologi

- Servik teraba lunak,

- Nyeri goyang,

- Korpus uteri normal atau sedikit membesar,

- Kavum Douglas menonjol oleh karena terisi darah. 1


7
 
3. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Laboratorium

- Hb menurun - Hb: 10,6 g/dL

- Leukosit normal/meningkat USG

USG - GS intrauterin (-)

- GS (-) intrauterin - Fluid collection di cavum douglas

- Tanda cairan bebas pada kavum abdomen Kesan: Kehamilan ektopik terganggu

- Massa abnormal di daerah pelvis

Pemeriksaan ß-hCG

- Pada kehamilan normal, kadar β-hCG berlipat ganda setiap 48–


72 jam hingga mencapai 10.000–20.000 mIU/mL. Pada
kehamilan ektopik, kadar β-hCG biasanya meningkat lebih
sedikit.

- Zona diskriminatif β-hCG adalah tingkat di mana kehamilan


intrauterin normal dapat divisualisasikan. Kadar 700–1000
mIU/mL, GS terlihat pada ultrasonografi transvaginal, setelah
mencapai 6500 mIU/mL, GS terlihat pada USG abdomen.

- Tidak adanya kehamilan intrauterin saat kadar β-hCG berada di


atas zona diskriminatif bisa menandakan kehamilan ektopik.

Kadar progesteron < 5 ng/mL

Laparoskopi

Jika pencitraan radiologi gagal untuk mengonfirmasi adanya kehamilan


ektopik secara memadai, visualisasi langsung dari massa yang
mencurigakan dapat dilakukan melalui laparoskopi diagnostik.
1
8
KESIMPULAN
DIAGNOSIS

Pada pasien diketahui umur kehamilan dilihat dari USG 2 minggu


SMRS pada saat pasien memeriksakan kandungannya ke bidan yaitu 5
minggu, dan hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa
sebagian besar kehamilan ektopik akan terganggu pada umur
kehamilan antara 5 – 10 minggu

Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami nyeri perut yang berat


dan mendadak. Pada umumnya nyeri seperti ini terjadi ketika sudah
terjadi ruptur akibat darah yang mengalir deras ke dalam kavum
peritonei.

Flek-flek yang dialami oleh pasien merupakan tanda penting kedua


pada kehamilan ektopik. Flek-flek ini merupakan akibat dari
perdarahan yang berasal dari uterus. Selama fungsi endokrin plasenta
masih bertahan, perdarahan uterus biasanya tidak ditemukan.

1
9
KESIMPULAN
DIAGNOSIS

Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien sedang,


tekanan darah sudah mulai sedikit turun dan nadi sudah mulai sedikit
cepat, respirasi pasien masih dalam batas normal. Hal ini merupakan
tanda bahwa perdarahan ke dalam rongga perut sudah terjadi,
komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien dengan KET yakni
terjadi syok.
Pemeriksaan pada abdomen pasien, ditemukan fundus uteri yang masih tidak teraba,
hal ini sesuai dengan umur kehamilan pasien 6-7 minggu. Pada kehamilan ektopik,
uterus juga membesar karena pengaruh hormon-hormon kehamilan, terutama
selama 3 bulan pertama, dimana tetap terjadi pertumbuhan uterus hingga mencapai
ukuran yang hampir mendekati ukuran uterus pada kehamilan intrauteri.

Pemeriksaan dalam pada vagina terdapat nyeri goyang pada porsio, serta perabaan
cavum douglas yang menonjol. Nyeri goyang pada porsio mendukung adanya
rangsangan (iritasi) oleh darah pada peritoneum. Ditemukan kavum douglas dalam
keadaan menonjol, menunjukan adanya pendesakan oleh cairan dalam rongga pelvis,
dimana cairan tersebut dapat berupa darah akibat ruptur ovarium.
2
0
KESIMPULAN
DIAGNOSIS

Dari pemeriksaan laboratorium, didapatkan hemoglobin (Hb) 10,6. Dari


penurunan kadar Hb ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
perdarahan dalam tubuh pasien walupun penurunan Hb belum bersifat
massif.

2
1
EKTOPIK INTRAUTERIN

KLINIS KLINIS

Nyeri perut berat, mendadak/perlahan,lahan Nyeri perut berat, mendadak/perlahan,lahan

Perdarahan pervaginam sedikit-sedikit, Perdarahan pervaginam sedikit-sedikit,


berwarna kecoklatan berwarna kecoklatan
Mual-muntah <<< Mual-muntah <<<

USG USG

GS intrauterin (-) GS intrauterin (+)

Tanda cairan bebas (+) Endometrial line (+)


Massa abnormal di daerah pelvis
Tanda cairan bebas (-)

BIOMARKER BIOMARKER

ß-hCG > 1500 mIU/mL ß-hCG > 6500 mIU/mL


Progesteron < 5 ng/mL Progesteron > 25 ng/mL
Algoritma yang disarankan untuk mengevaluasi seorang
wanita dengan dugaan kehamilan ektopik
2
3
TERIMAKA
SIH

2
4

Anda mungkin juga menyukai