Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

“PARTUS PREMATURUS DENGAN SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI


PREMATUR KONTRAKSI’’

Oleh :
Kezia A Rumsowek

Pembimbing :
dr. Josef W. Wattimury, Sp.OG
PENGANTAR

• Persalinan preterm didefinisikan sebagai persalinan pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
setelah dianggap viabel. Insidens persalinan preterm berbeda-beda antar negara.
• Angka persalinan preterm adi Indonesia mencapai 15,5% pada tahun 2010.
• Persalinan preterm berkontribusi langsung terhadap risiko morbiditas dan mortalitas maternal,
janin, dan neonatus.
• Persalinan sectio caesarea (SC) merupakan proses pembedahan untuk melahirkan janin melalui
irisan pada dinding perut dan dinding rahim.
Rumusan Masalah :

1. Apakah diagnosis pada pasien sudah tepat ?

2. Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat ?


IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S.S


Umur : 26 tahun
Alamat : DOK VIII
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Serui/Papua
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 10/09/2022 (16.30 WIT)
Jaminan : KPS
KU Pasien datang dengan membawa pengantar dari PKM Imbi dengan diagnosa G3P2A0 + BSC 1x

RPS Pasien G3P2A0 mengaku hamil 8 bulan, datang membawa pengantar dari PKM dengan diagnosa G3P2A0
Gravida Preterm 35-36 minggu + BSC 1x Pro SC. Pasien mengaku merasakan mules-mules hilang timbul (+),
keluar air-air dari jalan lahir (+) ± , berbau (-), keluar lendir-lendir bercampur darah dari jalan lahir (+),
perdarahan aktif dari jalan lahir (-), gerakan janin dirasakan aktif (+), keputihan (-), gatal (-), bau (-).

HPHT : 01-01-2022 TP : 08-10-2022 (Rumus Neagle) (UK: 35-36 minggu)

R.Kontrol ANC : 1x
Kehamilan PKM : 1x (UK 28 minggu)
Sp. OG : -
TT : -
RPD Riwayat HT (-), DM (-), Jantung (-), Ginjal (-), Asma (-), Alergi (-)

RPK Riwayat HT (-), DM (-), Jantung (-), Ginjal (-), Asma (-), Alergi (-)

R. Menstruasi Menarche umur 15 tahun, lamanya haid 6 hari, siklus haid 28 hari , nyeri haid (-)

R Pernikahan Belum menikah sah, tinggal bersama ± 2 tahun


• Riwayat Kontrasepsi sebelum kehamilan : -

• Riwayat Pernikahan:
Suami : 42 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : SWASTA
Istri : 40 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
RIWAYAT OBSTETRI

NO Tempat bersalin Penolong Jenis JK BB Lahir Umur Hidup/Mati


Persalinan Sekarang

I Rumah Orang tua Spontan Laki-laki 2800 gr 2 Tahun Hidup

II RS Dokter SC Perempuan 3500 gr 1 Tahun Hidup

III Hamil ini


Status Generalis

 Pemeriksaan Fisik : Kepala: Mata : Conjungtiva anemis -/- sklera ikterik -/-, refleks cahaya (+/+)
Keadaan Umum: Tampak Sakit Hidung : Deformitas (-), deviasi (-), sekret (-/-), darah (-/-)
Sedang Telinga : Deformitas (-), sekret (-/-)
Kesadaran: Compos Mentis Mulut : Bibir sianosis (-), oral candidiasis (-)
Berat Badan: 65 kg Leher : Pembesaran KGB (-)
Tinggi Badan : 155 cm Thoraks : Paru : Suara napas vesikuler, rhonki tidak ada, wheezing tidak ada,
Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, gallop (-), murmur (-)
 Tanda-tanda vital : Abdomen : Inspeksi : Tampak cembung
Tekanan darah : 120/80 mmHg Auskultasi : bising usus (+) normal
Nadi : 102 x/m Palpasi : Supel (+), nyeri tekan (-)
Respirasi : 20 x/m Perkusi : Timpani, shifting dulness (-)
Suhu badan : 36.7 0C
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2’’, edema (-/-)
Sp02 : 99% spontan
Refleks : Dalam Batas Normal
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan Luar : Pemeriksaan Dalam :

● TFU : 29 cm ● Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan


● LA : Memanjang, punggung kanan, letak ● Portio : Tebal, lunak, arah posterior
kepala, penurunan kepala 4/5 ● Pembukaan : 1 cm
● DJJ : 132x/m ● Ketuban : (+)
● HIS : 2x/10’/20’’ ● Presentasi : Belakang kepala, station (-4),
● TBBJ : 2480 gr (Jhonson Tossack) sutura sagitalis sulit dinilai
Pemeriksaan Laboratorium (10-09-2022)

Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hemoglobin 11.5 11.0 - 14.7 g/dL

Hematokrit 34.5 35.2 - 46.7 %

Leukosit 10.71 3.37 - 8.38 x 103 Unit/Liter

Pemeriksaan CTG : Tidak dilakukan Trombosit 294 140 - 400 x 103 Unit/Liter
Pemeriksaan USG : Tidak dilakukan
Eritrosit 4.57 3.69 – 5.46 x Unit/Liter
106
Malaria Negatif
PT 10.8 10.2-12.1 Detik
APTT 27.2 24.8-34.4 Detik
GDS 93 <= 140 mg/dL
HBsAg Non Reaktif
Anti HIV -
RESUME
Pasien atas nama Ny. S.S (26 thn) G3P2A0 datang ke IGD kebidanan RSUD Dok II. Pasien
G3P2A0 mengaku hamil 8 bulan, datang membawa pengantar dari PKM dengan diagnosa G3P2A0 Gravida
Preterm 35-36 minggu + BSC 1x Pro SC. Pasien mengaku merasakan mules-mules hilang timbul (+), keluar
air-air dari jalan lahir (-), keluar lendir-lendir bercampur darah dari jalan lahir (+), gerakan janin dirasakan aktif
(+), keputihan (-), gatal (-), bau (-).

Pada pemeriksaan fisik didapatkan, BB 65kg, TB 155 Cm, tanda-tanda vital berupa tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 105x/m, respirasi 21x/m, suhu badan 36.7 °C, saturasi oksigen 99% spontan. Pada
pemeriksaan status generalis tidak didapatkan konjungtiva anemis (-/-). Dari pemeriksaan obstetric pada
pemeriksaan luar didapatkan TFU 29 Cm, DJJ 132x/menit, TBBJ 2480 gr (Jhonson Toshack), HIS 2x/10’/20’’,
letak anak memanjang, punggung kanan, letak kepala, penurunan kepala 4/5. Pada pemeriksaaan dalam
didapatkan vulva/vagina tidak ada kelainan, portio tebal, lunak, arah posterior, pembukaan 1Cm, ketuban (+),
presentasi belakang kepala, station (-4), sutura sagitalis sulit dinilai.

Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan hemoglobin 11.5 g/dL, hematokrit 34.5 %,
leukosit 10.71 U/L, eritrosit 4.57 U/L.
Diagnosis Awal

G3P2A0 Gravida Preterm 35-36 Minggu + Prematur Kontraksi + BSC 1x

Rencana Tindakan
Lapor dokter. Sp.OG, advice :
• Pro Sectio Caesarea a/i Prematur Kontraksi
• Informed Consent SC
• Konsul Anastesi
• Hubungi Perinatologi
• Pasang Foley Catheter
• Inj. Ceftriaxone 2 gr IV (skin test dahulu)
LAPORAN OPERASI SECTIO CAESAREA
 Pasien dalam posisi tidur terlentang di atas meja operasi dalam anestesi spinal
 Dilakukan aseptik dan antisepsik daerah operasi dan sekitarnya
 Dilakukan sayatan pfannenstiel, abdomen ditembus secara tajam dan tumpul
 Setelah peritoneum dibuka tampak uterus gravidarum, insisi SBU secara semilunar, SBU ditembus
secara tumpul. Keluar air ketuban jernih
 Dengan meluksir kepala, lahir bayi perempuan pukul : 10.28 WIT, BB: 2500 gram, PB: 45 cm,
Apgar Score menit pertama: 6 , menit kelima :8, sisa ketuban jernih, NBS : 35 (NCB/SMK)
 Injeksi oxytocin 1 ampul dan 1 ampul metergin pada fundus uteri.
 Dengan tarikan ringan pada tali pusat, dilahirkan lengkap plasenta pukul 10.33 WIT
 Eksplorasi kavum uteri dengan kasa dan betadine
 Dilakukan penjahitan pada SBU dengan vicryl No.1
 Jahit dinding abdomen lapis demi lapis
 Peritonium di jahit dengan vicryl No. 2.0
 Fascia dijahit dengan vicryl No.1
 Kulit dijahit dengan Vicryl No.3.0 dengan teknik subcuticular
 Luka jahitan di tutup
 Perdarahan intraoperasi ± 150 cc
 Operasi selesai
PEMBAHASAN
1. Apakah diagnosis saat masuk dan saat keluar pada pasien ini sudah tepat ?

Diagnosis saat masuk


Tanda-tanda Inpartu :
Pada kasus ini pasien di diagnosis awal dengan
G3P2A0 Gravida Preterm 35-36 minggu + BSC 1x. • Rasa nyeri oleh adanya HIS yang lebih kuat, sering
Dan dari pemeriksaan dalam pada Vulva/Vagina tidak dan teratur
ada kelainan, Portio, tebal, lunak, arah posterior, • Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak
pembukaan 1 Cm, ketuban masih utuh, dan presentasi karena robekan-robekan kecil pada serviks
belakang kepala, station (-4),sutura sagitalis sulit dinilai, • Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya
• Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan
telah ada pembukaan.

Pada kasus sudah ada HIS dan juga sudah ada


pembukaan seharusnya pasien di diagnosis
dengan G3P2A0 Parturien Preterm 35-36
minggu + Prematur Kontraksi + BSC1x karena
saat datang pasien sudah mengalami kontraksi
dan sudah ada pembukaan serviks.
Diagnosis saat keluar Menurut teori bekas seksio sesarea adalah ibu
yang pernah mengalami pembedahan atau
Pada kasus ini diagnosis saat keluar seksio sesarea untuk mengakhiri kehamilan
kurang tepat, karena diagnosis saat sebelumnya, Indikasi dilakukan sectio caesarea
adalah :
keluar adalah P3A0 Partus Prematurus
• Cephalopelvic Disproportion (CPD)
dengan SC a/i Prematur Kontraksi + • Pre-eklamsia-eklamsia Preeklamsia
BSC 1x, yang seharusnya diagnosis • Partus Lama
keluar yang tepat adalah P3A0 Partus • Bekas Sectio Caesarea
Prematurus dengan SC a/i BSC 1x,
karena indikasi sectio caesarea pada
kasus ini adalah bekas sectio1x bukan Pada anamnesis di dapatkan bahwa pasien mengaku
pernah sectio caesarea pada kehamilan kedua
karena prematur kontraksi. karena gawat janin. Sesuai dengan teori indikasi
sectio caesarea adalah bekas sectio caesarea.
Sehingga diagnosis saat keluar yang lewat adalah
P3A0 Partus Prematurus dengan SC a/i BSC 1x.
PERSALINAN PREMATUR
• Persalinan preterm didefinisikan sebagai persalinan
Definisi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu setelah
dianggap viabel.

• Secara umum, persalinan preterm dibagi menjadi 4,


yaitu: „Sangat-sangat preterm: usia kehamilan kurang
dari 28 minggu (5%) „Sangat preterm: usia kehamilan
Klasifikasi antara 28- 31 minggu (15%) „ Preterm sedang: usia
kehamilan 32-33 minggu (20%) „ Mendekati aterm:
usia kehamilan 34-36 minggu (60-70%)

• Persalinan preterm dapat disebabkan dari faktor


Faktor Risiko maternal, janin, paternal, lingkungan, dan genetik.
PATOFISIOLOGI
Secara umum, penyebab persalinan prematur dapat dikelompokan dalam 4 golongan yaitu :

1. Aktivasi prematur dari pencetus terjadinya persalinan


2. Inflamasi/infeksi
3. Perdarahan plasenta
4. Peregangan yang berlebihan pada uterus
Timbul insufisiensi
Stres fisik dan psikologi Aktivasi prematur HPA
uteroplasenta

↑ pelepasan hormon (CRH), perubahan


pada (ACTH), prostaglandin, reseptor
Persalinan prematur oksitosin, (MMP), interleukin-8, Ibu dan Janin stres
cyclooksigenase-2, dehydroepiandrosteron
sulfate (DHEAS), estrogen plasenta dan
pembesaran kelenjar adrenal
CRH, yang akan
Pro-inflamatory merangsang aksis
Infeksi bakteri Infeksi intraamnion sitokin (IL-1β, IL-6, HPA janin dan
IL-8, dan TNF-α ). menghasilkan
kortisol dan DHEAS

Untuk sintesis
Meningkatkan
uterotonin
Persalinan prematur pelepasan protease
(prostaglandin dan
(MMP)
endotelin)
Perdarahan pada plasenta Faktor pembekuan Xa
dan desidua (protombinase)

Trombin menstimulasi
Protrombin menjadi trombin
kontraksi miometrium
• Mekanisme persalinan preterm tidak berbeda dengan
persalinan aterm, yaitu kontraktilitas uterus,
pematangan serviks, dan ruptur membran. Perbedaan
Mekanisme fundamental ialah bahwa proses aktivasi pada
persalinan aterm merupakan bagian dari aktivasi
fisiologis, sedangkan pada persalinan preterm bersifat
patologis.

Tatalaksana • Kortikosteroid, Magnesium sulfat , Tokolitik


PEMBAHASAN
2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat?

Pada pasien ini, dilakukan pertolongan persalinan dengan sectio caesarea a/i
prematur kontraksi. Namun persalinan dengan sectio caesarea a/i prematur
kontraksi ini kurang tepat karena pasien dengan premature kontraksi dapat ditunda
persalinannya terlebih dahulu dan memberikan obat golongan tokolitik untuk
menghambat kontraksi uterus. Indikasi penatalaksanaan persalinan yang tepat
pada kasus ini adalah dengan sectio caesarea karena adanya bekas sectio
caesarea 1x.
BEKAS SECTIO CAESAREA
Bekas sectio caesarea adalah ibu yang pernah mengalami pembedahan atau
sectio caesarea untuk mengakhiri kehamilan sebelumnya, maupun operasi-
operasi lain (miomektomi) yang irisannya menembus hingga mencapai kavum
uteri.

Indikasi Sectio Caesarea :


• Faktor Ibu : Cephalopelvic Disproportion (CPD) , Pre-eklamsia-eklamsia Preeklamsia ,
Ketuban Pecah Dini , Partus lama , Bekas Sectio Caesarea

• Faktor Janin : Bayi terlalu besar (makrosomia) , Kelainan letak janin , Gawat janin ,
Faktor plasenta , Kelainan tali pusat , Janin kembar
Penataan persalinan pada kehamilan dengan
bekas Sectio Caesarea
Sebagai usaha untuk mengurangi angka kejadian SC, American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG) merekomendasikan bahwa ibu yang memiliki riwayat SC dengan insisi
uterus transversal pada segmen bawah rahim dapat melakukan konseling untuk mencoba
melakukan persalinan normal pada kehamilan berikutnya atau yang dikenal dengan sebutan
Vaginal Birth After Cesarean-sectio (VBAC) untuk menurunkan angka kejadian persalinan sesar.
Berdasarkan skor VBAC dapat disimpulkan
bahwa pasien berusia 26 tahun ( < 40 tahun =
2 poin ), memiliki satu riwayat persalinan
pervaginam sebelum riwayat persalinan
dengan sectio caesarea (1 poin). Ada alasan
sectio caesarea sebelumnya = 1 poin). Maka
dari parameter tersebut didapatkan VBAC
skor = 4 yang dimana interpretasinya pada
pasien ini dapat melahirkan pervaginam.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


tatalaksana persalinan secara sectio caesarea
a/i BSC 1x juga kurang tepat karena menurut
VBAC Skor, pasien dapat melahirkan
pervaginam.
KESIMPULAN
• Diagnosis pada kasus kurang tepat, karena pada kasus sudah ada HIS dan juga sudah
ada pembukaan seharusnya pasien di diagnosis dengan G3P2A0 Parturien Preterm 35-
36 minggu + Prematur Kontraksi + BSC1x karena saat datang pasien sudah mengalami
kontraksi dan sudah ada pembukaan serviks

• Pada kasus dilakukan pertolongan persalinan dengan section caesarea a/i prematur
kontraksi. Namun persalinan dengan section caesarea a/i prematur kontraksi ini kurang
tepat karena pasien dengan premature kontraksi dapat ditunda persalinannya terlebih
dahulu dan memberikan obat golongan tokolitik untuk menghambat kontraksi uterus.
• Indikasi penatalaksanaan persalinan pada kasus ini adalah dengan sectio caesarea
pada pasien karena adanya bekas section caesare 1x. Namun tatalaksana persalinan
secara sectio caesarea a/i BSC 1x juga kurang tepat karena menurut VBAC Skor, pasien
dapat melahirkan pervaginam.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai