Anda di halaman 1dari 50

KASUS NO

IDENTITAS
Pasien Suami
Nama : Ny. N Nama : Tn. N
Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun
MR : 011436 Pendidikan : SMK
Pendidikan : SMK Pekerjaan : Swasta
Pekerjaan : Pegawai RS Alamat : Binuang, Padang
Alamat : Binuang, Padang
Tanggal masuk : 22/05/2023
Data Klinis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
22-05-2023 Anamnesis KU Kes TD Nd Nf T SpO2 Diagnosis Pre Tindakan
Sedang CMC 121/80 100 20. 36,5 99% G3P2A0H2 parturien aterm 37-38 minggu kala 1 fase laten + bekas SC 2x
- Pasien datang sendiri dengan keluhan keluar lendir campur
darah dari kemaluan sejak 4 jam SMRS. BB sebelum hamil : 54 kg Rencana Tindakan : SC elektif
- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (-) BB saat hamil : 65 kg
TB  : 155 cm
- Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-) BMI :  22.4(normoweight) Instruksi
- Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-) LILA : 26 cm • Kontrol KU, VS, DJJ
Urin : 250 cc /2 jam (kuning) • Informed consent
- Tidak haid sejak 9.5 bulan yang lalu Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik • IVFD RL 20 tpm
- Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu Thorak : Cor dan pulmo dalam batas normal • Inj. Ceftriaxon 2x1 gram
- HPHT : 01-09-2022 TP : 08-06-2023 Abdomen : • Konsul perinatologi, interne, Anestesi
Tampak membuncit sesuai usia kehamilan, striae gravidarum (+), linea • Lapor OK
- RHM/RHT : mual (-), muntah (-), perdarahan (-) mediana hiperpigmentasi (+), Sikatrik (+) linea mediana
- ANC : ke bidan 2x pada usia kehamilan 4 dan 5 bulan, ANC ke L1 : FUT teraba 3 jari dibawah processus xiphoideus. Teraba massa besar, Dilakukan SC pukul 15.30
SpOG 4x usia kehamilan 6,7,8 dan 9 bulan lunak, nodular
L2 : Teraba tahanan terbesar di sisi kiri, teraba bagian-bagian kecil di sisi Lahir bayi laki-laki pukul 15.40 dengan meluksir kepala
- Riwayat batuk (-), sesak (-), demam (-), riwayat berpergian kanan. BB : 3335 gram
keluar sumbar (-). Riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi L3 : Teraba massa bulat, keras, tidak terfiksir PB : 48 cm
covid (-) L4 : konvergen A/S : 8/9
His : (-) DJJ : 140-150x/i TFU : 33 cm
TBJ : 3100 gr Plasenta lahir lengkap 1 buah, ukuran 16x14x2,5 cm, berat 500 gram
Riwayat Penyakit Dahulu : Genitalia : Perdarahan selama Tindakan 250 cc
Tidak ada Riwayat HT, DM, paru, hati, ginjal, kelainan jantung I : V/U tenang, PPV (-)
VT : pembukaan 2-3, portio media tebal, eff 20-30 %, ketuban (+) kepala di Diagnosis Post Tindakan
H1-2 P3A0H3 post SCTPP ai Bekas SC2x
Riwayat Penyakit Keluarga :
Ektremitas : Edema -/-, refleks patella +/+ Normal
Tidak ada riwayat penyakit menular, keturanan, kejiwaan Instruksi
USG : • Kontrol KU, VS, PPV, kontraksi, balance cairan
Pernikahan 1x, tahun 2014 Kesan gravid 37-38 minggu sesuai biometri • IVFD RL + Oxytocin 10 IU metergin 0.2 mg 20 tpm IV
Riwayat Kehamilan/Abortus/Persalinan: 3/0/2 Janin hidup tunggal intrauterin, letak memanjang, presentasi kepala • Inj. Cexftriaxone 2x1 gr IV
CTG 1: • Pronalges supp II (K/P) rektal
1. 2016/1800/perempuan/preterm/sc ai PEB/hidup • Cek labor DR 6 jam post operasi
2. 2018/2600gr/ perempuan/aterm/sc ai bekas sc/hidup Kategori 1 Rawat HCU Kebidanan

3. kehamilan sekarang
Laboratorium 13-01-2022 Proses
Hb /Ht/L/Tr: 13/ 37.6 / 8.200 / 231.000
PT/APTT : 7.1/22.0 G3P2A0H2 parturien aterm 37-38 minggu + bekas SC 2x --> SCTPP
GDS : 110
Na/K/Cl : 139/ 3.9 / 108
HBsAg/Anti HIV : NR/NR
Na/K/Cl : 138 / 3.8 / 111
Surat Rawat
Laboratorium 22-05-2023
USG 22-05-2023
USG 22-05-2023
USG
Janin hidup tunggal intrauterin, letak memanjang, presentasi kepala
Aktivitas gerak janin baik
Biometri
BPD: 9.20 cm EFW : 3120 gr
AC : 33.34 cm FL : 7.23 cm
FHR : 158 bpm

Plasenta implantasi di fundus maturasi grade II

Kesan :
Gravid 37-38 minggu sesuai biometri
Janin hidup tunggal intrauterin, letak memanjang, presentasi kepala
Laporan Operasi
• Pasien posisi terlentang dalam spinal anestesi
• Dilakukan tindakan antispetik dan aseptik, dipasang
duk steril
• Dilakukan insisi secara pfanenstiel, dinding abdomen
dibuka lapis demi lapis hingga menembus peritoneum
• Dilakukan insisi semilunar pada segmen bawah rahim
• Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala, lahir bayi laki
laki BB : 3335 gr PB : 48 cm A/S : 8/9
• Plasenta lahir dengan sedikit tarikan ringan, lengkap 1
buah, ukuran 16x14x2,5 cm, berat 500 gram
• Uterus dijahit 2 lapis, plika dijahit 1 lapis
• Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis
• Kulit dijahit subkutikuler
• Perdarahan intra operasi 250 cc
Follow Up 22-05-2023 (17.00) Follow Up 23-05-2023 (07.00)

S/ Nyeri post op (+) S/ Nyeri post op (+)

O/ GA       Cons         BP            HR           RR          T    ​ O/ GA       Cons         BP            HR           RR          T    ​
mdrt     CMC      120/70       79       19     36.5     ​ mdrt     CMC      110/70      90          20      36.5     ​
​ ​
Abd  : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) Abd  : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+)
Genitalia : V/U tenang, ppv (-) Genitalia : V/U tenang, ppv (-)

A/ A/

P3A0H3 post SCTPP ai bekas SC 2x P3A0H3 post SCTPP ai bekas SC 2x

P/ • Kontrol KU, VS, PPV, kontraksi, balance cairan


P/ • Kontrol KU, VS, PPV, kontraksi, balance cairan • IVFD RL + Oxytocin 10 IU metergin 0.2 mg 20 tpm IV
• IVFD RL + Oxytocin 10 IU metergin 0.2 mg 20 tpm IV • Inj. Cexftriaxone 2x1 gr IV
• Inj. Cexftriaxone 2x1 gr IV • Pronalges supp II (K/P) rektal
• Pronalges supp II (K/P) rektal
Laboratorium Post Op 23-05-2023
Foto Bayi dan Plasenta
Kurva Lubchenko
Terima Kasih
Tinjauan Pustaka
SECTIO CESSAREA
Definisi
Suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan
dinding Rahim dengan syarat uterus dalam keadaan utuh dan berat janin diatas 500 gr.
Indikasi Umum
 Panggul sempit (CPD)  Sungsang
 Janin Makrosomia (> 4500 gr)  Hamil kembar
 Placenta previa  Letak lintang
 Fistula Vesiko-vaginal  Ca cervix / obstruksi jalan lahir karena tumor
 HIV
 Herpes aktif
 Riwayat SC
 Riwayat operasi uterus
(Hystrotomi; Myomektomi)
 PJT berat
Indikasi Kedaruratan
 Pre-eklampsia berat
 Solusio plasenta
 Gawat janin
 Kala 2 lama
 Prolapsus tali pusat
 Partus tak maju
 Gagal induksi
 Malpresentasi  Dahi, dagu posterior, bahu dan presentasi majemuk, sungsang
 Gawat janin
 Perdarahan antepartum
Indikasi Waktu Perencanaan
 Untuk Ibu  tidak ada pilihan
 Untuk janin  pertimbangkan kematangan & kondisi janin
 Biasanya dilakukan pada 38 minggu
Persiapan Sebelum SC Darurat
 Penjelasan kepada suami / keluarga
 Hubungi Sp.An dan Sp.A
 Berikan oksigen 100% jika ada gawat janin
 Ambil darah rutin serta persiapan cross-match untuk transfusi
 Pasang kateter urin
 Berikan antibiotik profilaksis
Persiapan Instrumen
1. 1 buah Washing and Dressing Forcep (desinfeksi 13. 1 buah Surgical needle : round body taper cutting
klem) 14. 1 buah Mikulicz (peritoneum klem)
2. 5 buah Towel Clems (Doek Klem) 15. 2 buah Abdominal retractors Fritsch (hak berdaun
3. 3 buah Dissecting Forcep (pinset anatomis) dalam)
4. 3 buah Tissue Forcep (pinset anatomis) 16. 2 buah Retractors kokher (haak tajam gigi 4)
5. 1 buah Scalp Blade and handle (Hand fat mess) 17. 1 buah Canule suction (ujung suction)
6. 6 buah Delicate Hemostatic forceps pean (mosquito
klem pean bengkok kecil)
7. 2 buah Retractor US army (langeenbeck)
8. 2 buah Delicate hemostatic forceps kocher (klem
kokher)
9. 1 buah Metzenboum scissor (gunting metzenboum)
10. 1 buah Surgical scissor (gunting jaringan kasar
bengkok)
11. 1 buah Gunting benang lurus
12. 1 buah Needle holder (nald foeder)
Persiapan Instrumen
Jenis
 Sectio Caesaria Trans Peritoneal Provunda (SCTPP)
 Sectio Caesaria Corporal (SCC/SCK)
Indikasinya:
 Letak lintang dengan Ketuban pecah
 Struktur abnormal yang menjadi penyulit pervaginam
 Lingkaran retraksi patologis / Bandl’s Ring / Tanda Ruptur Uteri Imminent (RUI)
 Jaringan fibroid pada segmen bawah rahim
 Plasenta Previa Totalis dan pembuluh darah abnormal pada segmen bawah Rahim
 Kematian ibu dan terminasi kehamilan dipercepat
 Janin preterm dengan letak sungsang
 SC Hysterektomi; SC extra peritoneal; SC vagina
Komplikasi
INTRAOPERATIVE
 Perdarahan sampai memerlukan transfusi
 Histerektomi
 Komplikasi dari obat anestesi
 Perlukaan pada Vesika Urinaria, Ureter, Kolon, selaput plasenta yang menetap
 Luka pada janin
Komplikasi
POSTOPERATIVE
 Kembung
 Ileus paralitik
 Luka yang tidak menyatu & terinfeksi
 Infeksi nifas
 Infeksi saluran kemih
 Emboli paru
 Kematian
 Fistula vesika-uteri
 Kemungkinan ruptur uteri meningkat untuk kehamilan berukutnya
Kontraindikasi
 Janin mati  (sedih, indikasi social)
 Syok, anemia berat
 Kelainan kongenital berat (monster)
Regio Abdomen
Garis Langer’s
Garis Langer's ( Langer 1861 ) : garis-garis tranversal sejajar pada tubuh manusia
Lapisan Abdomen
Teknik Insisi
Topografi
Topografi
Anatomi Uterus
Insisi Abdomen
SCC / SCK

1. Dibuat insisi pada dinding abdomen, cavum peritonei terbuka


 daerah sekitar rahim dilingkari dengan darmgass.
2. Insisi diperlebar secara tajam dengan pisau pada segmen atas Rahim
 diperlebar secara sagital dengan gunting.
3. Cavum uteri terbuka.
 Ketuban dipecahkan, janin dilahirkan dengan meluksir kepala dan mendorong fundus uteri.
4. Setelah janin lahir.
 tali pusat dipotong, placenta dilahirkan manual, suntikkan 10 µ oxytocin i.m.
SCC / SCK
5. Dinding SAR dijahit kembali.
 Lapisan I : Endometrium – Myometrium  Jelujur
 Lapisan II : Hanya myometrium saja (karena otot SAR sangat tebal)
 Lapisan III : Perimetrium saja  Simpul
6. Selesai dijahit kedua adnexa di eksplorasi.
7. Cavum abdomen dibersihkan dari sisa darah, dinding abdomen dijahit kembali.
Keuntungan
 Lebih mudah dan cepat
 Tidak akan terjadi perlekatan-perlekatan kandung seni pada rahim, sehingga mempermudah SC
berikutnya.
 Baik untuk operasi pada placenta previa.
SCTPP
SCTPP
1. Dibuat bladder flap dengan menggunting peritoneum.
 Kandung seni (Plica vesico uterina) didepan rahim.
 Bladder flap disisihkan kearah samping dan bawah.
 Dinding SBR terlihat.
2. Dibuat insisi pada SBR dengan scalpel.
 Diperlebar secara tumpul ke arah transversal.
Insisi transversal ; metode kerr.
Insisi sagital : metode kronig.
3. Cavum uteri dibuka.
 Ketuban dipecah, janin dilahirkan dengan meluksir kepala dan mendorong fundus uteri.
4. Setelah janin lahir.
 tali pusat dipotong, placenta dilahirkan manual, suntikkan 10 µ oxytocin i.m.
SCTPP
5. Dinding SAR dijahit kembali.
 Lapisan I : Endometrium – Myometrium  Jelujur
 Lapisan II : Hanya myometrium saja  Jelujur
 Lapisan III : Plica vesico-uterina  Jelujur
6. Selesai dijahit kedua adnexa di eksplorasi.
7. Cavum abdomen dibersihkan dari sisa darah, dinding abdomen dijahit kembali.
Keuntungan
 Karena insisi dibawah, dapat mengurangi bahaya infeksi pasca bedah.
 Mengurangi intestinal distension.
 Insisi pada SBR berarti suatu jaringan dengan aktivitas paling minim.
 Kemungkinan ruptura pada jaringan parut pada kehamilan berikut kecil.
 Perdarahan lebih sedikit.
Meluksir
1 PERSIAPAN 2.8 Melahirkan plasenta

Mereparasi uterus, tepi luka dijahit dengan simpul 8, lapis pertama dijahit secara
1.1 Memberikan penjelasan dan izin tindakan 2.9
jelujur dengan kronik No. 1, atau seksio interrupted, tepi kedua secara jelujur.

1.2 Menetapkan indikasi seksio sesarea 2.10 Melakukan reperionisasi dengan plikavesikouterina

1.3 Menentukan jenis seksio sesarea 2.11 Mengeksplorasi genitalia interna dan melepaskan kasa perut dasar

1.4 Mempersiapkan tim 2.12. Menjahit peritoneum secara jelujur dengan benang plain cut gut No. 2-0

1.5 Memasang folley kateter 2.13 Menjahit fasia dengan dexon atau vicryl No. 1 secara jelujur

1.6 Melakukan a dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya 2.14 Menjahit subkutis dengan beberapa simpul cat gut

2 TEKNIK 2.15 Menjahit kulit

2.1 Melakukan insisi abdomen 3 PASCA BEDAH

2.2 Mengeskplorasi uterus dan organ genitalia lainnya 3.1 Menutup luka operasi

2.3 Memasang kasa perut basah 3.2 Mengawasi fungsi / tanda vital ibu

2.4 Mengidentifikasi dan menyayat plikavesikouterina, kandung kemih disisihkan ke bawah 3.3 Membuat catatan rekam medik, termasuk rencana penatalaksanaan selanjutnya

2.5 Menyayat SBU 2-3 cm dan dilebarkan secara tajam ke samping berbentuk semilunar atau U 3.4 Merencanakan rawat gabung sedini mungkin

2.6 Memecahkan ketuban dan melahirkan janin 3.5 Memberi informasi pada kasus dan keluarganya

2.7 Menjepit insisi uterus dengan klem

Anda mungkin juga menyukai