Anda di halaman 1dari 50

Case Report Session (CRS)

G4P2A1 UK 38-39 minggu dengan


Plasenta Previa Letak Rendah + BSC 1X,
JTH IU + Preskep
Oleh:
Assyifa Qalbiyah
G 1 A 2 2 11 0 8

Pembimbing:
d r. A d e P e r m a n a , S p . O G , S u b s . F E R , M A R S
BAB I
PENDAHULUAN
• Perdarahan antepartum → perdarahan yang terjadi pada umur
yang lebih tua terutama setelah melewati trimester III
kehamilan
• Perdarahan obstetric yang terjadi pada kehamilan trimester
ketiga dan yang terjadi setelah anak plasenta lahir pada
umumnya → perdarahan yang berat
• Plasenta previa → komplikasi yang terjadi pada kira-kira 1
dari 200 kehamilan dan merupakan salah satu penyebab
utama perdarahan pervaginam pada trimester ke 2 dan ke 3
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. S

Umur : 40 Tahun

Suku/Bangsa : Melayu

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : Muaro Jambi

MRS : 03 Mei 2023


VISION
KELUHAN UTAMA : Keluar darah dari jalan lahir sejak ± 4 jam SMRS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

Pasien datang ke IGD RSUD Raden Mattaher dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak
4 jam SMRS. Darah keluar terus-menerus berwarna merah segar, tidak bergumpal, tidak
berlendir, tidak nyeri maupun mules dan tidak disertai dengan keluar air-air. Darah merembes
terus-menerus sampai menghabiskan ± 2 pembalut SMRS. Pasien mengaku masih merasakan
gerakan janinnya. Keluhan lain seperti mual, muntah, pusing, sesak, ingin melahirkan
disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : VISION
Sejak ± 20 hari SMRS, pasien juga mengeluhkan keluar bercak darah berwarna merah segar
dari jalan lahir, tidak bergumpal, lendir (-) dan tidak nyeri. Kemudian pasien berobat dan
dilakukan USG dan dokter mengatakan plasenta berada disamping jalan lahir dan dokter
menyarankan untuk dirujuk ke RS Daud Arif dan dirawat selama 3 hari kemudan diperbolehkan
pulang.

Pasien menyangkal adanya riwayat trauma. Pasien sebelumnya telah melakukan ANC sebanyak
4 kali di puskesmas dengan bidan dan melakukan USG dengan dokter Sp.OG sebanyak 1 x dan
didiagnosis dengan plasenta previa.
RIWAYAT RIWAYAT RIWAYAT SOSIAL
PENYAKIT PENYAKIT EKONOMI
DAHULU KELUARGA

• Riwayat Hipertensi • Riwayat Hipertensi • Pasien Riwayat


(-) (-) kebiasaan : pasien
• Riwayat Diabetes • Riwayat Diabetes menyangkal adanya
Mellitus (-) Mellitus (-) kebiasaan diurut,
• Riwayat Asma (-) • Riwayat Asma (-) merokok dan minum
• Riwayat Malaria (-) • Riwayat Malaria (-) alkohol/jamu.
• Riwayat Penyakit • Riwayat Penyakit • Sosial ekonomi
Jantung (-) Jantung (-) menengah
RIWAYAT HAID RIWAYAT PERKAWINAN

• Menarche : 13 tahun
• Haid : Teratur
• Status pernikahan : Menikah
• Lama haid : 6 hari
• Siklus : 28 hari • Jumlah : 1 kali

• Dismenore : Tidak • Lama pernikahan : 15 tahun

• Warna : Merah segar • Usia saat menikah : 24 tahun


• Bau Haid : Anyir
• Fluor Albus : Tidak ada
RIWAYAT OBSTETRI

• GPA : G4P2A1
• HPHT : 19 Agustus 2022
• TP : 26 Mei 2023
• UK : 38-39 minggu
• Hamil muda : mual (+), muntah (+), perdarahan (-), Kejang
(-)
• Hamil tua : sakit kepala (-), mual (-), muntah (-),
perdarahan (-), kejang (-)
• ANC : 4 kali selama kehamilan (ke Bidan)
• Imunisasi TT: -
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang
lalu
Anak
Tahun Jenis
No Umur Kehamilan Penolong Penyulit Ket
Partus Persalinan
JK BB (gram)

Pervaginam(
1 2009 38-39 minggu Bidan - Perempuan 3000gr Hidup
Spontan)

Dokter
2 2015 37-38 minggu SC Letal Lintang Laki-laki 3000gr Hidup
Sp.OG

Pervaginam (
3 2018 10 minggu - - - - Tidak dilakukan kuretase
Spontan)

Plasenta
Dokter
4 2023 38-39 minggu SC previa letak Perempuan 3200gr Hidup
Sp.OG
rendah
PEMERIKSAAN
FISIK
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis (E4M6V5)
• Tekanan Darah : 125/83 mmHg
• Nadi : 100 kali/menit
• Respiratory Rate : 21 x/menit
• Suhu : 36,5ºC
• BB sebelum hamil : 60 kg
• BB saat hamil : 70 kg
• Tinggi badan : 160 cm
Mata
Kulit
CA (-/-), SI (-/-), reflek cahaya
Kuning langsat, Ikterik (-), pitting edema
(+/+), pupil isokor
(-), jaringan parut (-),
Ekimosis (-)

Hidung
Serumen minimal, deviasi Kepala

septum (-) Normochepal, wajah pucat, rambut tidak mudah


dicabut.

Leher Telinga
Pembesaran kelenjar getah bening Serumen minimal.
(-), struma (-)

Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-), hiperemis (-).
Paru Jantung
• Inspeksi : Pergerakan dinding • Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
dada simetris • Palpasi : Iktus kordis teraba ICS V Linea
• Palpasi : Nyeri tekan (-), midclavicula sinistra
Krepitasi (-) • Perkusi :
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rh Atas : ICS II Linea parasternalis sinistra
(-/-), Whz (-/-) Kanan : ICS IV Linea parasternalis dextra
Kiri : ICS V Linea midclavicula sinistra

• Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop


(-)
Ekstremitas Superior
Abdomen Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
• Inspeksi : Striae gravidarum
(-), linea nigra (+), bekas
operasi caesar (+)
• Auskultasi : bising usus sulit
dinilai
• Palpasi : Hepar dan Lien
(tidak teraba)
• Perkusi : Timpani (+)

Ekstremitas Inferior
Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-)
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan Luar
• Leopold I : TFU 34 cm, teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
• Leopold II : Kanan → teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstrimitas), Kiri → teraba bagian janin yang rata dan
memanjang (punggung)
• Leopold III : Teraba bagian keras, bulat dan melenting
(kepala)
• Leopold IV : Konvergen
• TBJ : (34-12) x 155 = 3410 gram
• HIS : Tidak ada
• DJJ : 150 x/menit
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan Dalam
• VT tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Darah Rutin (03-05-2023)
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

Hemoglobin 9.31 g/dL 13.4 – 15.5

Hematokrit 24.7 % 34.5 – 54

MCV 87.7 fL 80-96

MCH 27.2 Pg 27-31

MCHC 33.7 g/dl 32-36

Trombosit 390 103/uL 184 – 488

Leukosit 10.8 103/uL 4 – 10

Clotting Time 3 Menit 2-6

Bleeding Time 1 menit 1-3

Kesan: Anemia Normositik Normokromik


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Darah Rutin (05-05-2023)
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

Hemoglobin 8.31 g/dL 13.4 – 15.5

Hematokrit 24.5 % 34.5 – 54

MCV 77.1 fL 80-96

MCH 26.2 Pg 27-31

MCHC 34.0 g/dl 32-36

Trombosit 376 103/uL 184 – 488

Leukosit 16.3 103/uL 4 – 10

Kesan: Anemia Normositik Normokromik


Pemeriksaan USG

4 Mei 2023 (UK 38-39 minggu)

• Janin Tunggal Hidup (JTH),


preskep
• DJJ (+)
• Plasenta previa
• Ketuban (+)

Kesimpulan: Plasenta Previa Letak Rendah


LAPORAN OPERASI

• Nama Operator : dr. Paryanto, Sp.OG


• Diagnosis Preoperatif : G4P2A1 UK 38-39 minggu dengan

Plasenta Previa Letak Rendah + BSC 1X, JTH IU + Preskep


• Diagnosis Postoperatif : P3A1 post SC a.i. Plasenta Previa

Letak Rendah
• Estimasi keluar darah : ± 450 cc
• Nama/Macam operasi : SC
• Tanggal Operasi : Kamis, 04 Mei 2023
DIAGNOSIS TATALAKSANA

G4P2A1 UK 38-39 minggu dengan Medikamentosa:


Plasenta Previa Letak Rendah + • IVFD RL 20 tpm
BSC 1X, • Inj. Ceftriaxone 1x2 gram
JTH IU + Preskep • Inj. Asam Tranexamat 500mg
• Pronalges supp 2 kaps

Non-Medikamentosa:
• Observasi KU, TTV pasien dan
perdarahan
• Pro SC
PROGNOSIS
• Quo ad vitam → ad bonam
• Quo ad functionam → ad bonam
• Quo ad sanactionam → ad bonam
FOLLOW-UP
S : Nyeri perut bawah (+), perdarahan pervaginam (+)
O:
• KU : Tampak sakit sedang
• Kesadaran: Compos Mentis
• TD : 120/80 mmHg
• N: 80  x/i
• S : 36,4 ºC.
• RR : 20x/i
05 Mei 2023              
A : P3A1 + Post op SC a/I Plasenta Previa Letak Rendah
P:
• IVFD RL 20 tpm
• Inj. Ceftriaxone 1x2 gram
• Pronalges supp 2 kaps
• PO Asam Mafenamat 3x500mg
• PO Ciprofloxacin 3x500mg
• Observasi KU, TTV
FOLLOW-UP
S : Nyeri perut bawah (+), perdarahan pervaginam (+)
O:
• KU : Tampak sakit sedang
• Kesadaran: Compos Mentis
• TD : 110/80 mmHg
• N: 80  x/i
• S : 36,4 ºC.
• RR : 20x/i
06 Mei 2023              
A : P3A1 + Post op SC a/I Plasenta Previa Letak Rendah
P:
• IVFD RL 20tpm
• PO Ciprofloxacin 3x500 mg
• PO Asam Mefenamat 3x500 m
• Observasi KU, TTV, perdarahan

PASIEN PULANG
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Plasenta mempunyai dua permukaan:
• Bagian maternal: permukaan lebih
kasar dan agak lunak, mempunyai
struktur poligonal (kotiledon),
terbentuk berdasarkan penyebaran
cabang dari pembuluh darah fetal
yang akan menvaskularisasi stem vili
dan cabang-cabangnya.
• Bagian fetal
DEFINISI
• Perdarahan antepartum → perdarahan pada triwulan terakhir
kehamilan, yaitu usia kehamilan 20 minggu atau lebih.
• Pada trimester terakhir kehamilan sebab-sebab utama
perdarahan adalah plasenta previa, solusio plasenta dan
ruptura uteri.
• Penyebab lain → ditimbulkan oleh luka-luka pada jalan lahir
karena trauma, koitus atau varises yang pecah dan oleh
kelainan serviks seperti karsinoma, erosi atau polip.
VISION
PERDARAHAN POST PARTUM

Perdarahan antepartum adalah perdarahan pada


KLASIFIKASI RCOG
kehamilan diatas 20 minggu hingga menjelang • Spotting : Flek
persalinan • Minor : perdarahan < 50 mL
• Major : Perdarahan 50-1000 mL
• Angka kejadian : 3-5%
• Massive : Perdarahan > 1000 mL
• 500.000 kematian ibu/tahun karena PAP
dan/atau tanda syok
• Penyebab terbanyak plasenta previa
PLASENTA PREVIA
Plasenta yang berimplantasi rendah sekali
di segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian/seluruh ostium uteri internum.

• Angka kejadian : 1 diantara 200


persalinan
• Proporsi plasenta previa sebanyak 82,9%
pada perdarahan antepartum.
PATOFISIOLOGI
• SBR dan serviks tidak
Terbentuknya SBR atau memiliki otot minimal →
Tapak plasenta terlepas
pembukaan dan kontraksi kurang →
pendataran serviks perdarahan >>
• Pembentukan SBR bertahap
dan progresif → perdarahan
Plasenta di daerah berulang
Perdarahan dari
tersebut mengalami • Waspadai plasenta akreta
sirkulasi maternal
laserasi → struktur SBR tipis
mudah diinvasi trofoblas
PATOGENESIS
KLASIFIKASI VISION

• Plasenta Previa Letak


Rendah
• Plasenta Previa Lateralis
• Plasenta Previa
Marginalis
• Plasenta Previsa Totalis
FAKTOR RESIKO Larana, Inc.

Riwayat sesar/ Kuretase


Usia Ibu Multiparitas histerotomi uterus
sebelumnya

Ablasi Asherman Anomali Rahim


Leiomyoma
endometrium syndrome

Hipertensi
Multifetal
dalam Merokok
gestation
kehamilan
TANDA DAN GEJALA

• Perdarahan terjadi tanpa rasa sakit


• Sering terjadi pada malam hari saat

pembentukan SBR
• Perdarahan dapat terjadi sedikit atau

banyak sehingga menimbulkan gejala


• Perdarahan berwarna merah segar
• Letak janin abnormal
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG

• Tidak menunjukkan • Menyingkirkan • Ultrasonografi

gejala nyeri penyebab sumber • MRI


• Perdarahan vaginal perdarahan lain • Patologi Anatomi
• Keluhan yang
berkaitan dengan
plasenta previa
DIAGNOSIS
Anamnesis

Gambaran Klinis :
• Perdarahan tanpa nyeri (dapat dimulai usia kehamilan >20

minggu)
• Darah warna merah segar
• Perdarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak,

tetapi perdarahan berikutnya (recurrent bleeding) biasanya


lebih banyak.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan Luar : Bagian terendah janin tinggi (floating),

sering dijumpai kelainan letak janin.


• Inspekulo : darah berasal dari OUE

Pemeriksaan Penunjang

• Tidak Langsung : USG


• Langsung : PDMO (Periksa Dalam Meja Operasi)/Double
Set Examination
Pemeriksaan Penunjang - USG

USG transvaginal adalah pemeriksaan gold standar untuk diagnosis


plasenta previa. Pemeriksaan ini sangat aman untuk ibu hamil.
Plasenta previa dapat didiagnosis sebelum trimester ketiga
TATALAKSANA VISION
Tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam
Tatalaksana umum
Perdarahan hebat → manajemen segera untuk melahirkan janin dan plasenta, terlepas
usia kehamilannya

Syarat :
• Keadaan umum ibu dan anak baik
• Perdarahan sedikit
Ekspetatif
• Usia kehamilan < 37 minggu atau taksiran BB janin <
2500 gr
• Tidak ada his persalinan
TATALAKSANA VISION

• Rawat inap tirah baring


• USG
• Tokolitik
• MgSO4 4g IV dosis awal dilanjutkan 4 g tiap 6 jam
• Nifedipin 3 x 20 mg/hari
• Terbutalin, Salbutamol, Ritrodim
• Pematangan Paru
• Dexamethason 6 mg/12 jam selama 2 hari
• Betamethason 12 mg IV
EVALUASI
Aktif Sectio Cesarea Pervaginam

• Perdarahan banyak dan Pada plasenta previa totalis Pada plasenta letak rendah,
plasenta marginalis dan
bayi viabel: terminasi dan pada plasenta previa
plasenta previa lateralis yang
• Aterm atau janin mati lainnya jika perdarahan menutup ostium kurang dari
setengah bagian
• Terdapat tanda-tanda hebat dan distres janin
Dilakukan dengan cara:
inpartu • Amniotomi dan akselerasi
• Versi Braxton Hicks
• Traksi dengan Cunam Willet
BAB IV
ANALISA KASUS
Gejala klinis plasenta previa pada kasus
Diagnosa perdarahan antepartum: ini:

• Perdarahan pada umur kehamilan • Perdarahan dengan warna darah


> 22 minggu plasenta previa atau merah segar yang tidak disertai
solusio plasenta → gejala klinis nyeri perut
yang dialami pasien lebih • Perdarahan tanpa sebab,
mendekati gejala plasenta previa • Jumlah perdarahan sesuai dengan
dibandingkan gejala solusio kondisi pasien
plasenta. • Bagian terbawah janin belum masuk
pintu atas panggul, dan kondisi janin
dalam keadaan baik.
VISION
Pemeriksaan USG → adanya implantasi
Pemeriksaan inspekulo → perdarahan
plasenta pada Segmen Bawah Rahim
tidak aktif, tidak didapatkan adanya
bagian depan, meluas sampai pada
darah yang keluar dari ostium uteri
pinggir ostium uteri internum.
internum

Kesimpulan: perdarahan antepartum


e.c plasenta previa
Pada pasien ini dilakukan
penanganan aktif dengan terminasi
persalinan secara Sectio Caesarea.
• Usia kehamilan yang sudah
aterm
• Taksiran berat janin sudah > Terapi medikamentosa
2500 gram • Inj. ceftriaxone 2x1 gr
Untuk mengurangi infeksi post
operasi SC dan kejadian
endometritis berkurang
• PO asam Mefenamat 3x500 mg

Efek analgesik
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Plasenta previa → keadaan dimana plasenta berimplantasi pada
tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh dari ostium uteri internum
(pembukaan jalan lahir).
• Penanganan plasenta previa bergantung kepada keadaan umum
pasien, kadar HB, jumlah perdarahan yang terjadi, umur
kehamilan/taksiran BB janin, jenis plasenta previa, paritas dan
kemajuan persalinan.
Case Report Session (CRS)

TERIMA
KASIH

-Assyifa Qalbiyah-

Anda mungkin juga menyukai