Vocal nodule (Nodul pita suara) merupakan salah satu penyebab tersering disfonia.

Isitilah disfonia dipakai secara umum untuk setiap gangguan suara yang disebabkan
oleh kelaian pada organ-organ fonasi, terutama laring baik yang bersifat organik
maupun fungsional. dapat dijumpai pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang
pekerjaannya dengan tuntutan suara yang tinggi, terutama pada wanita. Profesi guru
menjadi salah satu kelompok utama pengguna suara profesional yang berisiko tinggi
terkena nodul vocal. Adanya nodul sering mengganggu penutupan pita suara dan
biasanya timbul dengan suara serak dan kadang-kadang disertai sesak. Hal ini
biasanya, terjadi akibat deposisi bekas luka subepitel dan karena adanya penutupan
pita suara yang
tidak lengkap, mungkin ada penurunan jangkauan dan peningkatan kelelahan vokal,
lebih
terlihat pada pengguna suara profesional. Namun, terdapat banyak kasus yang tidak
terdiagnosis atau nodul vocal yang tidak terobati, terutama pada penyanyi oleh
karena, sedikitnya atau tidak terdapat masalah dalam performanya. Oleh karena itu,
penentuan untuk merawat secara agresif atau konservatif, harus bersifat individual
dan berdasarkan pada riwayat komprehensif dan pemeriksaan fisik

Penyebab tersering disfonia adalah nodul pada pita suara dan merupakan salah satu
kasus yang sering dijumpai pada praktek di lapangan oleh dokter spesialis Telinga
Hidung Tenggorok Kepala Leher (THT-KL). Prevalensi nodul pita suara pada
populasi umum tidak dapat diketahui secara pasti. Terdapat lebih dari 50% pasien
dengan keluhan suara serak ternyata disebabkan oleh lesi jinak pita suara. Brodnitz
mengatakan bahwa sekitar 45% penderita dengan kelainan berupa nodul, polip atau
polipoid, sedangkan Kleinsasser melaporkan bahwa dari 2618 pasien, lebih dari 50%
merupakan lesi jinak pita suara. Pada studi di Spanyol didapatkan 43% dari 218 kasus
disfonia pada 1046 guru wanita disebabkan oleh nodul pita suara. Pada penyanyi
dengan keluhan bersuara serak
ditemukan 25% mengalami nodul pita suara