Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

Ketuban Pecah Dini

Oleh:
Frisca Sidabalok (213210001)
Syahputra Oloan Harahap (71160891816)
Vicky Simbolon (13000049)

Pembimbing: dr. Hj. Suty Nasution, Sp.OG(K)


Latar Belakang
• Ketuban pecah dini (KPD) merupakan keadaan

pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan.

Berkaitan dengan perubahan proses biokimiawi.

• WHO => Kematian ibu, 20% oleh KPD

• SDKI => KPD 21%


Definisi

Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya

selaput ketuban sebelum persalinan

dan sebelum 37 minggu.


Klasifikasi
KPD

KPD Preterm KPD Aterm


(PPROM) (PROM)
<37 minggu >37 minggu
Etiologi ??? =>> Belum diketahui pasti

Penurunan jumlah
kolagen dari
Riwayat infeksi membran amnion
menular seksual
Perokok
Faktor
Infeksi Risiko
Riwayat ketuban
Intraamnion
pecah dini pada
Sosioekonomi kehamilan
rendah sebelumnya
Patofisiologi KPD

Degradasi kolagen matriks metalloproteinase (MMP)


MMP dihambat: inhibitor jaringan spesifik dan protease

Mendekati waktu persalinan, keseimbangan antara MMP dan tissueinhibitors


metalloproteinase-I (TIMP-1) mengarah pada degradasi pada proteolitik dari
matriks ekstraseluler dan membran janin, Aktivitas ini meningkat menjelang
persalinan
ppPTrimester ketiga selaput ketuban mudah pecah,
Selaput ketuban melemah pembesaran uterus,
kontraksi rahim dan gerakan janin

Trimester terakhir perubahan biokimia selaput ketuban


Pada kehamilan aterm fisiologis.
Kehamilan preterm faktor eksternal: Infeksi
Gambaran klinis dan Diagnosis

• Anamnesis
Keluarnya cairan dari vagina

• Pemeriksaan Fisik
1. Palpasi
Uterus lunak dan nyeri tekan (-)
2. Inspekulo dan Pemeriksaan Dalam
Air ketuban mengalir keluar dari kanalis
servikalis.
Pemeriksaan Penunjang
 Nitrazin Test : lakmus

 Fern Test : gambaran daun pakis

 Urine/Darah Lengkap : leukositosis

 Ultrasonografi : menilai indeks cairan amnion


Diagnosis Banding

*Fistula vesikovaginal dengan


kehamilan

*Stress Inkontinentia
Penatalaksanaan
Konservatif
• Rawat RS
• Ampisilin 4 x 500 mg atau eritromisin
metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari
• KDR < 32 – 34 minggu, rawatan sampai air
ketuban berhenti mengalir
*KDR 32-37 minggu, inpartu (-), infeksi (-):
•Lung maturation, observasi tanda infeksi
•Terminasi pada UK 37 minggu.
*KDR 32-37 minggu, in partu (+), infeksi (-):
• Tokolitik (salbutamol), deksametason
• Induksi sesudah 24 jam.
*KDR 32-34 minggu, infeksi (+)
• Berikan antibiotik
• Induksi persalinan
• Tanda-tanda inkesi : demam, nadi cepat
berkeringat, uterus lembek, cairan berbau
*KDR 32-34 minggu Lung maturation

• betametason 12 mg (dosis tunggal) 2 hari

• deksametason 5 mg setiap 6 jam 4 kali


Aktif
• KDR >37 minggu, induksi dengan oksitosin,
gagal pikirkan seksio sesarea.
• Dapat pula diberikan misoprostol 50µg
tiap 6 jam maksimal 4 kali.
•Tanda-tanda infeksi antibiotik dan induksi

* Skor pelvik < 5: pematangan serviks, kemudian


induksi. Gagal, seksio sesarea.

* Skor pelvik > 5: induksi persalinan, partus


pervaginam.
STATUS PASIEN
* Anamnesa Pribadi
Nama : Doris Hutabarat
Umur : 38 tahun
Suku : Batak
Alamat : Jln. Tangkul 1, Medan Tembung.
Agama : Protestan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan: SLTA
Status : Menikah
Tanggal MRS : 02 november 2018
Jam masuk : 03.12 WIB
*Anamnesa
Ny. D, 38 tahun, G4P3A0, Protestan, SMA, IRT,
i/d Tn. H, usia 40 tahun, Protestan, SMA,
Wiraswasta, datang ke RSUD Pirngadi dengan :

Keluhan utama: Keluar air-air dari kemaluan


* Anamnesa
Telaah:
Dialami 3 jam sebelum masuk Rumah Sakit.
Volume cairan membasahi pakaian, putih jernih,
bau (-), keluar lendir darah (-), Mules (-),
BAB dan BAK (+) normal.
Pasien dirujuk oleh bidan KPD
Riwayat Penyakit Terdahulu : (-)
Riwayat Pemakaian Obat : (-)
RIWAYAT HAID
HPHT : 03/ 02/ 2018
TTP : 10/ 11/ 2018
Siklus Haid : Teratur
Volume Haid : 2 kali ganti doek/ hari
Lama Siklus : 28 hari
Lama Haid : 5-7 hari
ANTENATAL CARE
4x Bidan, 1x Sp.OG

RIWAYAT PERSALINAN
1. Perempuan, 4500 gram, aterm, PSP, Bidan,Klinik, 17 tahun,
sehat
2. Laki-laki, 4300 gram, aterm, PSP, Bidan, Klinik, 11 tahun,
sehat
3. Laki-laki, 4200 gram, aterm, PSP, Bidan, Klinik, 10 tahun,
Status Presens
Sensorium : Compos mentis Anemis :-

Tekanan Darah : 120/80 mmHg Ikterik :-

Frek. Nadi : 88 x/i Sianosis : -

Frek. Napas : 22 x/i Dyspnoe : -

Temperatur : 37,0ºC Oedema : -


Status Generalisata
Kepala : Dalam batas normal

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks


cahaya (+/+), isokor, ka=ki

Leher : TVJ R + 2 cm H2O


Thorax
inspeksi : simetris fusiformis
Palpasi : SF ka=ki
Perkusi : Sonor di kedua lapangan
Paru
Auskultasi
Jantung : S1(N) S2 (n) S3 (N), Reguler,
Murmur (-)
Paru : SP : Vesikuler
ST : Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2
detik
Status Lokalisata
Abdomen: Membesar asimetris, soepel,
peristaltik (+) N, Nyeri tekan
(-)
TFU : 3 jari di bawah processus
xyphoideus, kontraksi
adekuat (+)
Teregang : Kiri
*Terbawah : Kepala
*Gerak : (+)
*HIS :-
*DJJ : 156 x/ menit
*P/V :-
Status Ginekologis
Inspekulo : cairan ketuban (+), kesan mengalir dari
OUE, portio licin, erosi (-), Flour/Albus
(-), Nitrazin test (+), Valsava test (+)

VT : Vulva vagina normal, portio tebal


lunak, cervix sacral tertutup, cervical
effacement 30%, kepala di Hodge I,
bagian terbawah janin kepala

ST : Lendir darah (-), air ketuban (+)


*Laboratorium (02 November 2018)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
WBC 10,070 /µL 4.000 – 10.000
RBC 4,14 106 /µL 4,50 – 5,50
HGB 9,8 g/dL 12,00 – 14,00
HCT 29 % 36,00 – 42,00
PLT 322.000,00 / µL 440.000,00 – 150.000,00

Elisa Tes R3 - Non Reaktif


Ureum 13,00 mg/dl 10,00 – 50,00
Creatinin 0,56 mg/dl 0,60 – 1,20
Uric Acid 5,80 mg/dl 3,50 – 7,00
Glukosa ad Random 142,00 mg/dl 0,00 – 140,00
Natrium 141,00 mmol/L 136,00 – 155,00
Kalium 3,50 mmol/L 3,50 – 5,50
DIAGNOSIS
PROM + MG + KDR (36-38) minggu + PK + AH

RENCANA
•Monitoring vital sign, kontraksi uterus, DJJ, tanda-
tanda inpartu, serta tanda-tanda korioamnionitis
•USG konfirmasi cairan ketuban
•Induksi persalinan → Ripening of cervix (Oxytocin 5 IU
dalam 500 cc RL 4gtt/menit diberikan sesuai dengan
SOP)
•Terminasi kehamilan: Partus Spontan Pervaginan (PSP)
TERAPI
•Bed Rest, Posisi Trendelenburg
•IVFD RL 20gtt/menit
•Inj. Ceftriaxone 1 gram/ 12 jam
Follow Up
Tanggal Jumat, 02 November 2018 (03.30 WIB)
Keluhan utama Nyeri luka operasi
Status Presens Sens : Compos mentis
Anemis :-
TD : 130/70 mmHg
Ikterik :-
HR : 88 x/i
Sianosis :-
RR : 22 x/i
Dyspnoe : -
T : 37,0º C
Edema :-
Status Lokalisata Abdomen : Soepel, peristaltic (+) Normal
TFU : 3 jari di processus xyphoideus
Teregang : Kiri
Terbawah : Kepala (5/5)
HIS : (-)
Status Lokalisata DJJ : 156x/i

P/V : (-)
Cervix sacral tertutup,
VT :
portio tebal lunak,
cervical effacement
30%, kepala di Hodge I,
bagian terbawah janin
kepala
ST : Lendir darah (-), air
ketuban (+)
Diagnosa - PROM + MG + KDR (37-38 mingu) +
Presentasi kepala + Anak hidup

Terapi - Bed rest, posisi Trendelenburg


- IVFD NaCl 4gtt/i + Oxytocin 5 IU
(Induksi)
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12jam
Rencana - Awasi kontraksi uterus, DJJ, tanda-
tanda inpartu,
tanda-tanda korioamnionitis
- Lanjutkan induksi persalinan → Ripening
of cervix
- Terminasi kehamilan: PSP
Follow Up
Tanggal Jumat, 02 November 2018 (07.30 WIB)
Keluhan utama Rasa ingin mengedan
Status Presens Sens : Compos mentis
Anemis :-
TD : 130/70 mmHg
Ikterik :-
HR : 88 x/i
Sianosis :-
RR : 21 x/i
Dyspnoe :-
T : 36,9º C
Edema :-
Status Abdomen : Soepel, peristaltic (+) Normal
Lokalisata
TFU : 3 jari di processus xyphoideus
Teregang : Kiri
Terbawa : Kepala (0/5)
h
Status Lokalisata DJJ : 155x/i

P/V : (+)
Cervix pembukaan
VT :
lengkap, teraba kepala
dengan kaput sebesar
5x5 cm UUK jam 12
Diagnosa - MG + KDR (37-38) Minggu + PK + AH + Kala II

Terapi - IVFD RL Cor 1fls


- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12jam

Rencana - Pimpin Persalinana


LAPORAN PARTUS SPONTAN PERVAGINAM
*Pasien dibaringkan di atas meja ginekologi
dengan posisi Mc Robert.

*Cuci tangan dan memakai sarung tangan steril.


*Kontraksi adekuat, kepala tampak maju mundur
di introitus vagina.
*Ibu dibantu mengedan, tampak UUK, UUB,
dahi, hidung dan mulut. Kepala di pegang
pada biparental dikeluarkan semua bahu
kemudian seluruh tubuh. Lahir bayi
perempuan, BB : 3100 gram, PB : 40cm , A/S :
9/10, Anus (+)
*Tali pusar di klem di dua tempat, digunting
diantara manajemen aktif kala III, PTT, lahir
plasenta lengkap kontraksi adekuat.

*Evaluasi vagina untuk ruptur peritoneum.


*Evaluasi perdarahan
* ANALISA MASALAH
Ny.D, 38 tahun, G4P3A0, Batak, Protestan, SLTA,
Ibu rumah tangga, i/d Tn. H, 40 tahun, suku
Batak, Protestan, SMA, Wiraswasta, datang ke
RSUD Pirngadi dengan keluhan keluar cairan dari
kemaluan.
Terjadi 3 jam sebelum masuk RS
Cairan berwarna putih jernih,
berbau (-)
Keluar lendir dara (-)
Mules (-)
Riwayat HPHT 03-02-2018
*pemeriksaan ginekologi
inspekulo tampak cairan ketuban di introitus
vagina, kesan mengalir dari OUE, portio licin,
erosi (-), Flour/Albus (-), Nitrazin test (+),
Valsava test (+)
*tatalaksana awal dengan memposisikan pasien
dengan posisi trendelenburg

*Oxytocin 5 IU dalam 500 cc RL 4 tetes/menit


(maksimal 40 tetes/menit)

*Ceftriaxone 1gr/12jam sebagai profilaksis.


*riwayat trauma (-)
*riwayat merokok (-)
*Faktor risiko yaitu sosial ekonomi rendah.
* Ketuban pecah dini mengakibatkan asfiksia,
sindrom gawat napas, gangguan plasenta maupun infeksi.
PERMASALAHAN
• Pada kehamilan pertama sampai ketiga, pasien ini
tidak mendapat informasi dengan baik dan benar
oleh karena pasien hanya melakukan ANC pada bidan
saja. Dimana bidan tidak memiliki kompetensi dalam
melakukan pemeriksaan dengan USG untuk
mengetahui BBL bayi. Pada pasien ini memiliki
riwayat persalinan dengan makrosmia yang
seharusnya diindikasikan untuk sectio caesarea.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai