Anda di halaman 1dari 13

BAB III

LAPORAN KASUS

STATUS IBU HAMIL


Anamnesa Pribadi
Nama : Dewi sartika
Umur : 34 Tahun
Alamat : Jl.Nikel Medan denai
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Tamat SD
Status : Menikah
Tanggal masuk : 30 September 2017
Pukul : 01.02 WIB

Anamnesa Penyakit
Ny. d, 35 tahun, G1 P0 A0, Islam, SD, IRT, i/d. Tn.S, 40 tahun, Islam, SMA, Tukang Becak
Datang ke IGD RSUPM pada tanggal 30 september 2017, pukul 01.02 WIB dengan
Keluhan Utama : Tekanan Darah Tinggi
Telaah : hal ini di alami pasien sejak umur kandungan berusia 7 bulan
diketahui saat kontrol dibidan. Riwayat tekanan darah tinggi
sebelum hamil (-), riwayat kejang (-), riwayat mual muntah (-)
nyeri ulu hati (-) riwayat pandangan mata kabur (-), riwayat
sakit kepala (+) sejak ± 10 jam yang lalu, riwayat mules mules
mau melahirkan (+), riwayat keluar air air dari kemaluan (+)
riwayat keluar lendir darah (+) BAK (+) N, BAB (+)
RPT : -
RPO : -
RIWAYAT HAID
HPHT : 4 Desember 2016
TTP : 11 September 2017
ANC : Bidan 3x
RIWAYAT PERSALINAN

1. Hamil ini

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENS
Sens : compos mentis
TD : 160/110 mmHg
HR : 92x/i
RR : 22x/i
T : 36,70C

STATUS OBSTETRIKUS
Abdomen : Membesar asimetris
TFU : 3 jari dibawah proc. xyphoideus
Teregang : Kiri
Terbawah : Kepala
Gerak : (+)
His : (+)
DJJ : 158 x/i, reguler (+)
VT : cervical sacral , diameter +/-3cm , Effacement 40% sekret (-)

USG TAS :
 Janin Tunggal, Presentasi Kepala, Anak Hidup
 Fetal Movement (+), Fetal Heart Rate (+) 152x/i
 Biparietal Diameter : 85,4 mm
 Femur Length : 73,4 mm
 Abdomen Cavitty : 321,7 mm
 Air Ketuban : (+) cukup.
 Estimated fetal/baby weight : 2637 gr
 Plasenta : Corpus Posterior grade III
 Kesan : IUP (36-38) mgg +PK+AH

LABORATORIUM
30 September 2017
Hb :11,40 gr/dl
Ht : 35,0 %
Leukosit : 30,07 /ul
Eritrosit : 5,22 x 106 ul
Trombosit : 355.000/ul
MCV : 73,5, %
MCH : 23.2 %
MCHC : 31,5 %
LFT
SGOT : 18,48 u/l
SGPT : 11,42 u/l
Total Bilirubin: 0,40 u/l
Direct Bilirubin: 0,17 u/l
HST
Waktu Perdarahan : 4 menit
Protombin time : 13,9 detik
INR : 1,14 detik
APTT : 37,7 detik

KGD Adr : 141,07 mg/dl


Ur/Cr : 16,48/ 0,68
Uric Acid : 4,92 mg/dl
HbsAg/ HIV : -/-

DIAGNOSA SEMENTARA
Preeklampsia berat + PG + KDR (36+ 38) mnggu + PK + AH

TERAPI
- Inj. MgSO4 20% (20cc) 4gr  bolus IV perlahan (loading dose)
- IVFD RL 20 gtt /i
- IVFD RL+ Inj. MgSO4 40% (30cc) 12gr  14 gtt/i maintenance dose
- Inj. Ceftriaxone 2gr  profilaksis (Skin test)
- Nifedipin tab 3x10mg

RENCANA
- Sectio Caesaria

Pasien direncanakan tindakan Sectio Caesarea cito di KBE pukul 07.00 WIB a/i
Preeklampsia berat + PG + KDR (36+ 38) minggu + PK + AH

Rencana:
- Konsul Anestesia untuk tindakan anestesi pro sectio caesarea
- Konsul Perinatologi untuk perawatan awal bayi post sectio caesarea
Jawaban Konsul:
- Anestesia : acc tindakan anestesi
- Perinatologi: acc tindakan perawatan bayi baru lahir

Laporan Pembedahan sectio caesaria

Tanggal SC : 30 September 2017 pukul 07.30 Wib


Uraian
- Pasien dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik
- Dilakukan Spinal Anastesi, Dilakukan aseptic dan antiseptic dengan betadine dan
alkohol 70% pada lapangan abdomen kemudian ditutup dengan doek steril kecuali
lapangan operasi
- Dilakukan insisi Pfannensteil mulai dari kutis, subkutis ± 10 cm, lalu fascia digunting
ke kiri dan ke kanan, otot dan peritoneum dikuakkan secara tumpul peritonium
digunting ke atas dan kebawah.
- Tampak uterus gravidarum sesuai usia kehamilan. Dilakukan evaluasi segmen bawah
rahim
- Dilakukan insisi low cervical pada segmen bawah rahim, subendometrium lalu
ditembus secara tumpul dan dilebarkan sayatan, tampak air ketuban jernih.
- Dengan meluksir kepala lahir bayi perempuan , 2800 gram, PB 47 cm, A/S: 8/9, anus
(+)
- Plasenta dilahirkan secara PTT, kesan lengkap
- Pinggir uterus diklem di kedua sisi lalu cavum uteri dibersihkan dan sisa darah, cairan
ketuban dan meconium, kesan bersih
- Dilakukan penjahitan pada uterus secara continuous interlocking dengan vicryl no.1
cutting. Evaluasi perdarahan, kesan terkontrol
- Peritoneum dijahit secara continuous dengan chromic 2.0. fascia dijahit secara
continuous dengan vicryl no.1 cutting, subkutis dijahit simple dengan chromic 2.0.
kutis dijahit subkutikuler dengan vicryl 3.0 cutting.
- Luka operasi ditutup dengan supratule, kasa steril dan hipafix
- Keadaan ibu post SC stabil

TERAPI
- IVFD RL + Oxitosin 10-10-5-5 IU 20 gtt/i
- IVFD RL+MgSO4 40% (30cc)14 gtt/i  24 jam
- Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam
- Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
- Nifedipine 4 x10 mg

RENCANA
Pantau Vital Sign, kontraksi uterus dan perdarahan
Cek Darah Rutin 2 jam post operasi
PEMANTAUAN POST SC
Jam ( WIB ) 08.30 09.00 09.30 10.00 10.30
Nadi permenit 80 82 82 82 80
TD ( mmHg ) 150/100 150/100 140/90 140/90 140/90
Pernafasan 20 20 20 20 20
permenit
Perdarahan 50 cc 50 cc 50 cc 50 cc 50 cc
Kontraksi Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat

FOLLOW UP PASIEN
01 oktober 2017
S -
O Status Present :
Sensorium : Compos Mentis
TD : 140 / 90 mmHg
HR : 76 x/i
RR : 20 x/i
T : 37,1oC
Peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi (+) kuat
L/O : tertutup verban, kesan : kering
P/V : (-) lochia (+) rubra
BAK : (+) via kateter
Status Lokalisata :
Kepala
Mata : palpebral inferior anemis -/-
T/H/M : dbn
Thorax : SP: vesikuler, ST: (-)
Abdomen : Lihat status obstetri
Ekstremitas : Akral Hangat, CRT <3dt ,Oedem pretibial (-)

Status Obstetrikus :
Abdomen : Soepel ,
, UOP ± 50 cc/jam, kuning jernih,
BAB : (-) flatus (+)
A Post SC a/i PEB + NH1
P Th/
 IVFD RL+ oxytocin 5-5 IU20gtt/i
 IVFD RL + MgSO4 40% (30cc)  14 gtt/i
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 30 mg /8 jam
 Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
 Nifedipin 4x 10 mg
R/
 Awasi Vital Sign, Kontraksi uterus, UOP dan tanda - tanda
perdarahan
 Aff Oxytocin dan MgSO4 setelah 24 jam

2 oktober 2017
S
O Status Present :
Sensorium : Compos Mentis
TD : 140 / 80 mmHg
HR : 73 x/i
RR : 18 x/i
T : 37,5oC
Peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi (+) kuat
L/O : tertutup verban, kesan : kering
P/V : (-) lochia (+) rubra
BAK : (+) via kateter
Status Lokalisata :
Kepala
Mata : palpebral inferior anemis -/-
T/H/M : dbn
Thorax : SP: vesikuler, ST: (-)
Abdomen : Lihat status obstetri
Ekstremitas : Akral Hangat, CRT <3dt ,Oedem pretibial (-)

Status Obstetrikus :
Abdomen : Soepel ,
, UOP ± 50 cc/jam, kuning jernih,
BAB : (-) flatus (+)
A Post SC a/i PEB + NH2
P Th/
 IVFD RL 20gtt/i
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 30 mg /8 jam
 Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
 Nifedipin 4x 10 mg
R/
 Awasi Vital Sign.

03 oktober 2017
S -
O Status Present :
Sensorium : Compos Mentis
TD : 130 / 70 mmHg
HR : 86 x/i
RR : 20x/i
T : 37,0oC
Status Obstetrikus :
Abdomen : Soepel ,Peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi (+) kuat
L/O : tertutup verban, kesan : kering
P/V : (-) lochia (+) rubra
BAK : (+) via kateter, via kateter ± 60 cc/jam
BAB : (-) flatus (+)
A Post SC a/i PEB + NH3
P Th/
 IVFD RL 20gtt/i
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
R/
 Besok PBJ
Obat diganti Oral

04 Oktober 17
S -
O Status Present :
Sensorium : Compos Mentis
TD : 120 / 80 mmHg
HR : 76 x/i
RR : 20x/i
T : 37,3oC

Status Obstetrikus :
Abdomen : Soepel ,Peristaltik (+) N
TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi (+) kuat
L/O : tertutup verban, kesan : kering
P/V : (-) lochia (+) rubra
BAK : (+) normal
BAB : (+)
A Post SC a/i PEB + NH4
P
Th/ - cefadroxil 2x500 mg
- Asam Mefenamat 3x 500 mg
- Vitamin B Complex 2x1
- GV Kering  PBJ
BAB IV
ANALISA KASUS

Ny. d, 35 tahun, G1 P0 A0, Islam, SD, IRT, i/d. Tn.S, 40 tahun, Islam, SMA, Tukang Becak
Datang ke IGD RSUPM pada tanggal 30 september 2017, pukul 01.02 WIB dengan
Keluhan Utama Tekanan Darah Tinggi, hal ini di alami pasien sejak umur kandungan berusia
7 bulan diketahui saat kontrol dibidan. Riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil (-),
riwayat kejang (-), riwayat mual muntah (-) nyeri ulu hati (-) riwayat pandangan mata kabur
(-), riwayat sakit kepala (+) sejak ± 10 jam yang lalu, riwayat keluar air air dari kemaluan
(+), riwayat mules mau melahirkan (+) riwayat keluar lendir darah (+) BAK (+) N, BAB (+)
Pasien datang ke IGD dengan tekanan darah 160/110 mmHg, didiagnosa dengan PEB
+ PG +KDR (36-38) minggu +PK+AH. Setelah dilakukan SC lahir bayi laki-laki BB 2800 gr,
PBL: 47 cm . A/S : 8/9, anus (+).

DISKUSI

TEORI KASUS

 Preeklampsi merupakan kumpulan  Pada kasus ini ditemukan tekanan darah


gejala atau sindrom yang mengenai usia pasien saat masuk yaitu 160/110 mmHg,
kehamilan > 20 minggu dengan tanda dan usia kehamilan >20 minggu.
utama hipertensi (> 140/90 mmHg) dan
proteinuria disertai adanya gangguan
organ.
 Faktor risiko preeklampsia antara lain: Pada kasus ini dijumpai pasien wanita 34
1. Primigravida, primipaternitas tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan (36 -
2. Hiperplasentosis, seperti mola 38) minggu datang dengan keluhan utama
hidatidosa, kehamilan ganda, diabetes tekanan darah tinggi TD 160/110 mmHg ,
melitus, hidrops fetalis, bayi besar dengan diagnosa PEB + PG + KDR (36 - 38)
3. Umur yang ekstrim, < 20 tahun atau > minggu + PK + AH.
35 tahun  Dilakukan terminasi kehamilan. ( dengan
4. Riwayat keluarga yang pernah tindakan SC)
mengalami preeklampsia/eklampsia
5. Penyakit ginjal dan hipertensi yang
sudah ada sebelum hamil
Diagnosa pada pre eklamsi ditegakkan
bedasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
penunjang .

Penatalaksanaan pre eklampsi berat (PEB),


Terapi pada pasien ini:
penanganan terdiri dari penanganan aktif dan
- Ibu dimiringkan ke arah sebelah kiri
penanganan ekspektatif. Wanita hamil
- MgSO4 40% 10cc (loading dose)
dengan PEB umumnya dilakukan persalinan
- IVFD RL + MgSO4 40 % 12 gr 30 cc  14
tanpa ada penundaan.
gtt/I
Adapun terapi medikamentosa yang
- Inj.Ceftriaxone 1gr/12jam
diberikan pada pasien dengan PEB antara
- Nifedipin tab 10 mg
lain :
- Pemasangan foley catheter
 Dilakukan terminasi kehamilan.  dengan
- Pemberian MgSO4
SC
- Pemberian obat anti hipertensi.
Manajemen aktif dapat dilakukan bila :
- Dilakukan pemantauan VS, Kontraksi, dan
- ibu
perdarahan
a. usia kehamilan ≥ 37 minggu
b. ada tanda-tanda impending eclampsia
c. kegagalan terapi konservatif, yaitu
keadaan klinik atau laboratorik tidak
membaik
d. diduga solusio plasenta
e. timbul onset persalinan, ketuban
pecah, atau perdarahan
- Janin
a. ada tanda-tanda fetal distress
b. ada tanda-tanda IUGR
c. NST nonreaktif dengan profil
biofifik abnormal
d. Terjadi oligohidramnion
- Laboratorik
f. Ada tanda-tanda Sindrom HELLP

PERMASALAHAN
1) Apakah penanganan untuk pasien ini sudah tepat?
2) Sebagai dokter umum di level puskesmas, apabila menemukan kasus seperti ini apa
yang harus dilakukan?

Anda mungkin juga menyukai