Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien:
Nama : Ny. M
Umur : 25 tahun
Tinggi badan : 147 cm
Pekerjaaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tanggal masuk : 21 Agustus 2015
Jam masuk : 14.49 WIB
No.RM : 89.17.62

Anamnesis:
Ny.M, 25 tahun, G2P1A0, mules-mules mau melahirkan, dialami os sejak tanggal 21
Agustus 2013 pukul 05.00 WIB. Riwayat keluar lendir darah (+). Riwayat keluar air-air dari
kemaluan (-). riwayat persalinan sebelumya SC oleh Sp. OG luar atas indikasi panggul sempit.
BAK(+) N. BAB (+) N.
RPT: -
RPO: -
Riwayat Haid
HPHT : ?-11-12
TTP : ?-08-13
ANC : Bidan 2 x
Riwayat Persalinan
1. Laki-laki, preterm, SC a/i panggul sempit, Dokter, 2000 gram, 1 tahun 11 bulan, sehat
2. Hamil ini

Pemeriksaan Fisik:
 Keadaan Umum: compos mentis Anemis :-

TD : 120/80 mmHg Ikterik :-


HR : 80 x/i Dyspnoe :-
RR : 22 x/i Sianosis :-
T : 36,7ºC Oedema :-

Status obstetrikus
 Abdomen : membesar asimetris
 TFU : 3 jari bawah proc. xipoideus (34 cm)
 Tegang : kanan
 Bawah : kepala
 Gerak : (+)
 His : 2x20”/10’
 DJJ : 142x/menit
 EFW : 3200-3400 gram

Status Ginekologis
VT : Cervix sacral diameter 2 cm, eff 100%, Selaput ketuban (+), kepala H1, UUK?

Adekuasi panggul :
- Promontorium teraba (CD : 9 cm, CV : 7,5 cm)
- Linea inominata teraba seluruhnya
- Spina Ischiadica tidak menonjol
- Arcus pubis tumpul
- Os Coccygeus cekung
- Os Sacrum mobile
Kesan panggul sempit Tingkat III (extrime).
ST : Lendir darah (+), air ketuban (-)

USG TAS
Janin tunggal, Letak kepala, Anak hidup
Fetal movemen (+), fetal heart rate (+)
Plasenta fundal Grade III
AFI cukup
BPD : 97,9 mm ( 40 W 1 D)
FL : 74,5 (30 W 1 D)
AC : 342 mm
EFW 3290 gr

Kesan : IUP (38-40)minggu + PK + AH


Laboratorium :
Hb : 11,4 gr/dl
Ht : 34,5 %
Leukosit 9700 ul
Trombosit 300.000 ul

Dx : Prev Sc 1x a/i Panggul sempit + SG + KDR (38-40) mggu + PK + AH + Inpartu

Rencana : Repeat SC Emergency

Laporan Sc a/i Panggul Sempit


 Ibu di banringkan dimeja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik
 Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi
 Dibawah tindakan spinal anastesia dilakukan insisi pfannensteil mengikuti bekas luka
yang lama, dimulai dari kutis, subcutis, hingga tampak fascia, fascia digunting kekiri dan
kekanan, otot dikuakkan secara tumpul.
 Peritoneum digunting keatas dan kebawah
 Tampak uterus gravidarum sesuai usia kehamilan, lalu di insisi secara konkaf, dengan
meluksir kepala lahir bayi laki-laki BB : 3250 gr, PB 45 cm, A/S 9/10, anus (+)
 Talipusat di klem di dua tempat lalu di gunting diantaranya
 Kemudian plasenta dilahirkan secara PTT, kesan lengkap.
 Lalu uterus di jahit dengan hemostatik suture figure of eight, lalu dikontinous
interlocking, lalu overhecting.
 Lalu dilakukan penjahitan dinding abdomen lapis demi lapis
 Ku Ibu post Op Baik.

TERAPY
 IVFD RL + Oxitocin 10-10-5-5 20 gtt/i
 Inj. Viccillin Sx 1,5 gr/ 8 jam
 Inj. Ketorolac 1 amp / 8 jam
 Inj. Transamin 1 amp / 8 jam  24 jam
 Inj. Ranitidin 1 amp / 8 jam

Rencana :Cek darah rutin 2 jam post SC


Kala IV
Pukul (WIB) 15.30 16.00 16.30 17.00 17.30
HR (x/i) 72 78 78 78 78
TD (mmHg) 120/70 120/80 120/80 110/70 110/70
RR (x/i) 24 24 24 24 24
Kontraksi 2 2 2 2 2
Perdarahan ± 5 cc ± 5 cc ± 5 cc ± 5 cc ± 5 cc

Pemeriksaan Laboratorium 2 jam Post Operasi


 Hb : 9,4 gr/ dl
 Ht : 28,1 %
 Leukosit : 14600 ul
 Trombosit : 186000 ul

Follow up Pasien
Tanggal 22/ 08/ 2013
 S:
 O : SP : Sens : Compos mentis Anemis :-

TD : 120/80 mmHg Ikterik :-


HR : 80 x/i Dyspnoe :-
RR : 22 x/i Sianosis :-
T : 36,7ºC Oedema :-

SO : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+), Normal


TFU : 1 Jari di bawah Umbilikus
BAB : (-) Flatus (+)
BAK : (+)
P/V : (-) Lochia rubra (+)
L/O : Tertutup Verband Kesan kering
 A : Post repeat SC a/i Prev SC 1x + NH1
 P:
 IVFD RL + oxitocin 10-10-5-5  20 gtt/i
 Inj. Viccillin Sx 1,5 gr/ 8 jam
 Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam
 Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam
 Inj. Transamin 1 amp / 12 jam

Rencana :
Aff infus dan kateter sore.
Tanggal 23/ 08/ 2013
 S:
 O : SP : Sens : Compos mentis Anemis :-

TD : 120/80 mmHg Ikterik :-


HR : 80 x/i Dyspnoe :-
RR : 22 x/i Sianosis :-
T : 36,7ºC Oedema :-

SO : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+), Normal


TFU : 1 Jari di bawah Umbilikus
BAB : (+) Flatus (+)
BAK : (+)
P/V : (-) Lochia rubra (+)
L/O : Tertutup Verband Kesan kering
 A : Post repeat SC a/i Prev SC 1x + NH2
 P:
 Amoxicillin tab 3 x 500 mg
 As. Mafenamat tab 3 x 500 mg
 Vit B comp. Tab 3 x 1
Tanggal 24/ 08/ 2013
 S:
 O : SP : Sens : Compos mentis Anemis :-

TD : 120/80 mmHg Ikterik :-


HR : 80 x/i Dyspnoe :-
RR : 22 x/i Sianosis :-
T : 36,7ºC Oedema :-
SO : Abdomen : Soepel, Peristaltik (+), Normal
L/O : Tertutup Verband Kesan kering
TFU : 1 Jari di bawah Umbilikus
BAB : (+) Flatus (+)
BAK : (+)
P/V : (-) Lochia rubra (+)
 A : Post repeat SC a/i Prev SC 1x + NH3
 P:
 Amoxicillin tab 3 x 500 mg
 As. Mafenamat tab 3 x 500 mg
 Vit B comp. Tab 3 x 1
 Rencana PBJ
RESUME
Ny.M, 25 tahun, G2P1A0 datang ke IGD RSUPM dengan keluhan mules-mules mau
melahirkan, Hal ini dialami os sejak tanggal 21 Agustus 2013 pukul 05.00 WIB. Riwayat keluar
lendir darah (-).Riwayat keluar air-air dari kemaluan (-). BAK (+) N. BAN (+) N. HPHT : ?-11-
12, TTP : ?-08-13, ANC: Bidan 2x, Status Present : Sensorium: compos mentis, TD :120/80
mmHg, HR : 80 x/i, RR : 22 x/i, T : 36,7ºC, Pasien di diagnosa dengan Prev Sc 1x a/i Panggul
sempit + SG + KDR (38-40) minggu + PK + AH + Inpartu. Dilakukan SC tanggal 21 Agustus
2013 pukul 14.00 – 15.10 WIB. Lahir bayi laki-laki BB : 3250 gr, PB 45 cm, A/S 9/10, anus (+),
keadaan Ibu Post Operasi : Stabil. Os di rawat di ruangan Selama 3 hari, pdaha hari ke 3
dilakukan GV kepada Os, kesan Verban kering Os di bolehkan pulang, dan di suruh kontrol uang
ke poli PIH pada tanggal 27 Agustus 2013.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Analisis Kasus
Panggul dikatakan sempit (Pelvic Contracture) apabila ukurannya 1-2 cm kurang ukuran
yang normal. Kesempitan panggul bisa pada inlet (pintu atas panggul), midpelvis (ruang tengah
panggul), outlet (pintu bawah panggul), atau kombinasi dari inlet, midpelvis, atau outlet. Ukuran
pelvis normal (untuk janin rata-rata) termasuk conjugata diagonalis θ 12,5 cm, conjugata
obstetrik(anteroposterior dari inlet) θ 10 cm, dan tranversal dari midpelvis θ 9,5 cm. Dalam
banyak kasus ukuran dan bentuk panggul yang abnormal dideteksi pada primigravida dengan
mengukur tinggi badan (wanita dengan tinggi kurang dari 150 cm mungkin mempunyai panggul
kecil).
Pada kasus ini, seorang pasien Ny. M, 25 tahun, G 2P1A0, datang ke IGD RSUPMdengan
keluhan Utama Mulas-mulas mau melahirkan.Pasien merupakan rujukandari bidan dengan
diagnosis panggul sempit.Pada kasus ini, pasien datang dengan status presens: sensorium:
compos mentis,TD: 120/80 mmHg, HR: 88 x/i, RR : 20 x/i, Temp: 36,7ºC, dan TB: 147 cm.
Pembagian tingkat kesempitan panggul berdasarkan nilai konjugata vera (CV):
Tingkat I : panggul sempit borderline dengan CV = 9-10 cm;
Tingkat II : panggul sempit relative dengan CV = 8-9 cm;
Tingkat III : panggul sempit ekstrim dengan CV = 6-8 cm;
Tingkat IV : panggul sempit absolut (mutlak) dengan CV = 6 cm.
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan dalam untuk menilai adekuasi panggul,
dijumpai:
Promontorium teraba, konjugata diagonal: 9 cm, konjugata vera: 7.5 cm
Linea innominata teraba seluruhnya
Spina ischiadica tidak menonjol
Arcus pubis tumpul
Os Sacrum cekung
Os coccygeus mobile
Dari pemeriksaan tersebut pasien dengan konjugata vera 7.5 cm, dikategorikanpanggul sempit
tingkat III (panggul sempit ekstrim).
Pembagian panggul sempit menurut tindakan :
1. CV = 11 cm partus biasa
2. CV = 8-10 cm partus percobaan
3. CV = 6-8 cm SC primer
Pada pasien ini dilakukan tindakan persalinan dengan sectio caesaria, lahir bayiperempuan
dengan BBL 3250 gr, PBL 45 cm, AS: 9/10, anus (+). Keadaan anakdan ibu post operasi baik.

4.2. Permasalahan
1. Kenapa dilakukan SC emergency pada khasus ini, sedangkan kita tahu bahwa pada pasien
panggul sempit biasanya dilakukan SC elektif ? Karna Os datang ke RS dengan keadaan inparu,
sehingga dibutuhkan penanganan yang cepat dan cermat, sehingga hal-hal yang ditakutkan
terjadi pada feto maternal dapat dihindari, oleh sebab itu Sc emergency merupaka pilihan utama
pada pasien ini, seandainya pasien di rujuk lebih awal oleh petugas ANC dengan pertimbangan
sebelumnya OS pernah SC atas indikasi panggul sempit, maka SC electif merupakan pilihan
yang tepat.
2. Apakah semua pasien dengan panggul sempit harus di SC ? Tidak semua pasien dengan
panggul sempit kita lakukan SC, pasien dengan CV = 8-10 cm partus percobaan, jika partus
percobaab gagal, maka dilakukan persalinan inter abdominal.

Anda mungkin juga menyukai