BAB IV

LAPORAN KASUS

ANAMNESA PRIBADI
Nama : Ny. Juli Hasna
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Sisalean, RT RW KEC.Barunun KAB/KODYA : Padang lawas
Agama : Islam
Berat badan : 52 kg
RM : 95.43.86

ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan utama : Riwayat keluar darah dari kemaluan
Telaah : Hal ini dialami os sejak 5 bulan ini. hilang timbul,merah kemerahan,vol
1-2 x ganti doek/ hari.riwayat keputihan (-), riwayat teraba benjolan d perut (+) sejak 2 bulan
ini.Riwayat perut membesar (+) 2 bulan. Nyeri (+). Penurunan BB (-)
Riwayat menarche (+) 14 tahun. BAB (+) normal, BAK (+) sseing dan tidak lancar.
RPT :-
RPO :-

ANAMNESA PRA BEDAH

Status Present
Sensorium : compos mentis Anemis : (-)
KU/KP/KG : sedang/buruk/baik Ikterik : (-)
Tekanan Darah : 130/80 mmHg Sianosis : (-)
Frekuensi Nadi : 86x/I regular Dypsnoe : (-)
Frekuensi nafas : 20x/I regular Oedem : (-)
Temperatur : 36,4oC

1
Status Lokalisata
a) Kepala
Mata : RC (+/+), pupil isokor kanan=kiri, konjungtiva palpebra
inferior pucat (-/-)
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
b) Leher
Struma medial, TVJ R-2 cmH2O, pembengkakan KGB (-)
c) Thoraks
Inspeksi : simetris fisiformis
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : SP à vesikuler
ST à tidak dijumpai
d) Abdomen
Inspeksi : simetris fisiformis
Palpasi : teraba massa kistik di bawah pusat sebesar kepala janin dengan
konsistensi kenyal, mobile dan nyeri tekan (+)
e) Extremitas superior
Akral hangat, CRT < 3”, T/V cukup

f) Ekstremitas inferior
Oedem (-/-)
g) Genetalia eksterna
Tampak darah dari kemaluan

Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
Hb : 13,2
Ht : 38,9

2
 Trombosit : 256.000
Leukosit : 7630
KGD Adrandom : 83 mg/dL
Elektrolit
Natrium : 141
Kalium : 4,4
Clorida : 113
LFT
SGOT : 20
SGPT : 10
RFT
Ureum : 15
Kreatinin : 0,65
Albumin : 3,4
Foto Thorax
Tidak tampak kelainan pada cor dan pulmo
USG
Kista ovarium
` BNO IVP
Nefrolitiasis kiri

KEADAAN PRABEDAH (FOLLOW UP PASIEN)

B1 (breath)
Airway : clear
RR : 20x/i
SP : vesikuler
ST :-
Riwayat asma, sesak, batuk, alergi : tidak dijumpai

B2 (Blood)
Akral : Hangat/Merah/Kering

3
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
Frekuensi nadi : 86x/i
T/V : cukup

B3 (Brain)
Sensorium : compos mentis
Reflex cahaya : (+/+)
Pupil : isokor kanan = kiri
Refleks fisiologis : (+)
Refleks patologis : (-)
Riwayat kejang : (-)

B4 (Bledder)
Urine : (+)
Volume : cukup
Warna : kuning
Kateter : (-)

B5 (Bowel)
Abdomen : soepel, teraba massa dibawah pusat disertai nyeri tekan
Peristaltik : (+) normal
Mual/muntah : -/-
BAB/flatus : +/+
NGT :-
MMT : 00.00 WIB

B6 (Bone)
Fraktur : (-)
Luka : (-)
Oedem : (-)

4
 Diagnosa
Kista Ovarium dan Nefrolitiasis

Status fisik
ASA 3

Rencana Tindakan
TAH BSO + UK

Rencana Anastesi
GA-ETT (General Anasthesia – Endotracheal Tube)

ANASTESI
Persiapan Pasien
- Pasien puasa sejak 6-8 jam sebelum operasi
- Pemasangan infus pada dorsum manus sinistra dengan cairan RL

Persiapan Alat
- Stetoskop
- Tensimeter
- Meja operasi dan perangkat operasi
- Mesin anastesi dan perangkat anastesi umum
- Abocath no.18G
- Infuset
- Spuit 3 cc, 5 cc, 10 cc
- Suction set

Obat – obat yang dipakai

- Premedikasi
Midazolam 5 mg (0,07-0,1 mg/kgBB)
Fentanyl 100 mikrogram (1-2 mikro/kgBB)

5
- Medikasi
Asam traneksamat 500 mg
Propofol 100 mg (2-2.5 mg/kgBB)
Atracoriun
Sulfas Atropin 2x0,25 mg
Prostigmin
ketorolac
- Inhalasi
N2O 2 liter/i
O2 2 liter/i
Isofluran 0,5-1 %

Urutan Pelaksanaan Anastesi

- Cairan pre-operasi : RL 500 mL
- Sebelum induksi
 Pasien dibaringkan di meja operasi dalam posisi supine, ekstensi kepala
 Infuse RL terpasang dilengan kiri
 Pemasangan tensimeter di lengan kanan
 Pemasangan oksimetri di jari kanan pasien
 Pemasangan elektroda à pengukuran frekuensi nadi dan frekuensi nafas
 Posisi kepala head up à preoksigenasi 5-10 menit
- Premedikasi
 Fentanyl 100 mikrogram
 Midazolam 5 mg
- Induksi
 Injeksi propofol 100 mg à sleep non apnoe
 Injeksi atracoriumà sleep apnoe
 Insersi ETT no.7
 SP kanan = kiri à fiksasi
 Alirkan N2O dan O2 dengan perbandingan 2 : 2
 Alirkan isofluran 0,5 – 1 %

6
DURANTE OPERASI
1. Mempertahankan dan monitor cairan infuse
2. Memonitor saturasi O2, tekanan darah, nadi dan nafas setiap 15 menit
Jam TD Nadi (x/i) Nafas (x/i) Medikasi
(mmHg)
09.25 140/90 86 20 Propofol,
atracorium
09.40 130/90 80 20
09.55 130/80 75 18
10.10 120/80 78 18
10.25 120/70 82 16
10.40 130/80 88 18
10.55 130/70 80 16
11.10 160/100 72 16 Asam traneksamat
12.55 150/100 76 18 Ketorolac 30 mg
13.10 120/80 75 20
13.25 120/80 89 22
13.40 130/90 82 22 Sulfa Atropin,
prostigmin.

3. Monitoring perdarahan
 Perdarahan : kasa basah : 47 x 10 cc = 470 cc
Kasa ½ basah : -
Handuk : 1 x 100 = 100 cc
Suction : 400 cc
TOTAL : 970 mL
 Infus RL o/t region dorsum manus sinistra
Pre operasi : RL 500 mL
Durante operasi :
(cairan intra operatif + cairan maintenance + cairan keluar)
[(6 x BB x lama op) + (2 x BB x lama op) + (3 x 190 cc)]
[(6 x 52 x 3) + (2 x 52 x 3) + (3 x 190)]
[(936) + (312) + (570)]

7
 1818 mL
UOP à 900 mL è preoperasi : kateter terpasang
èdurante operasi : kateter terpasang
4. Monitoring sirkuit apakah ada kebocoran atau tidak

KETERANGAN TAMBAHAN
- Diagnosa pasca bedah : post laparactomy a/I kista ovarium
- Lama anastesi : 09.25 – 13.45
- Lama operasi : 11.55 – 13.40
- EBV = 65 x BB 10% = 338 mL
= 65 x 52 kg 20% = 676 mL
= 3380 mL 30% = 1014 mL
- Terapi post operasi
Bed rest, awasi vital sign
IVFD RL 20 gtt/I macro
Injeksi ketorolac 30 mg / 8 jam IV
Injeksi metoclopramide 10 mg / 8 jam IV
Cek DR, KGD adr, elektrolit 2 jam post operasi
Antibiotik dan obat-obatan sesuai TS

DAFTAR PUSTAKA

8
1. Siahaan O. 2014. Anestesi Umum dan Anestesi Lokal. Dosen Anestesiologi Fakultas
Kedokteran UMI/ UNPRI Medan. Pp 1-7, 18-38
2. Latif SA, Suryadi KA & Dachlan MR. 2007. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi 2.
Jakarta : Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UI. Pp 29-54, 66-
69
3. Aitkenhead AR, Rowbotham DJ & Smith G. 2002. Textbook of Anaesthesia. Ed 4.
United Kingdom : Elsevier Science. Pp 417-428, 460-469
4. Longnecker DA, et al. 2008. Anesthesiology. United States of America : McGraw Hill
Company. Pp 718-738
5. Gunawan SG. 2009. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Departemen Farmakologi
dan Terapeutik FK UI. Pp 122-138
6. http://kistaovarium.org/
7. http://ratnarhiry.blogspot.com/2013/06/makalah-kista-ovarium-v_18.html
8. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Edisi 4. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
9. http://download.portalgaruda.org/articl e.php?article=146291&val=1001. 7. Purnomo BB.
Dasar-Dasar Urologi. 3rd ed.
10. Sudoyo, aru. 2009. Batu Saluran Kemih Dalam Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2.
Jakarta: Interna Publishing.
11. Purnomo,basuki B. 2005. Dasar- dasar Urologi. Edisi 3. Jakarta : CV. Sagung Seto.