Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD Asering 30 gtt/i
O2 sungkup 12-14L/i
Medikamentosa:
Drip Rispar vial 5000 mg 20 gtt
Inj.Ceftozidine 1 gr/ 12 j
Inj. Paracetamol /8j
Inj. Vitamin C 1000 g/hr
Inj. Omeprazole 1 amp/ 12j
Inj. Furosemide 1 amp/ hr
Lesipar tab 2x1
Zinc tab 1x1
Vitamin D tab 1x1
Loratadine tab 1x1
Azitromisin tab 500 mg 1x1
Tamiflu tab 2x1
Sucralfat syr 3xCII
Diagnosa :
Probable Covid 19+ Pneumonia Bilateral + Hipoxemia
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD Asering 30 gtt/i
O2 NRM 12-14L/i
Medikamentosa:
Drip Rispar vial 5000 mg 20 gtt
Inj.Ceftozidine 1 gr/ 12 j
Inj. Paracetamol /8j
Inj. Vitamin C 1000 g/hr
Inj. Omeprazole 1 amp/ 12j
Inj. Furosemide 1 amp/ hr
Lesipar tab 2x1
Zinc tab 1x1
Vitamin D tab 1x1
Loratadine tab 1x1
Azitromisin tab 500 mg 1x1
Tamiflu tab 2x1
Sucralfat syr 3xCII
Kegawatdaruratan- IGD
3. Ny. Indah; 25 thn; 56 kg; 150 cm
Keluhan : Perdarahan pervaginam
Pasien dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak 12 jam yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Warna darah merah segar sekitar 6 jam yang lalu keluar gumpalan seperti
daging. o.s mengaku sudah dua bulan tidak menstruasi. Nyeri perut (+) terus menerus,
demam (-), mual (-), muntah (-).
Pemeriksaan Fisik:
TD : 130/ 70 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5oc
SpO2 : 98%
Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+); ikterik(-/-))
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (-/-); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 8x/i. Nyeri tekan pada regio hipogastric.
Genital : Darah segar dan gumpalan daging.
Extremitas : DBN
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin, Leucosit count, KGDs,
Tes kehamilan : Negatif
ALC : 3722.94 juta/L
KGD : 101 mg/dl
Clothing time :8
Diagnosa :
Abnormal Uterine Bleeding
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD RL 30 gtt/i
Medikamentosa:
Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Inj. Kalnex 500 mg / 8 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
Inj. Ketorolac 3%/ 12 jam
Bedah-IGD
4. An. MRF; 17 thn; 50 kg;170 cm
Keluhan : Kaki kanan sulit di gerakkan
Pasien datang dengan keluhan kaki kanan sulit digerakkan sejak tadi pagi.
Sebelumnya o.s jatuh terpleset di kamar mandi. 3 minggu yang lalu o.s post op ROI.
Nyeri (+), bengkak (+).
Pemeriksaan Fisik:
TD : 120/ 70 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5oc
SpO2 : 98%
Mata : Konjungtiva (Anemis (-/-); ikterik(-/-))
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (-/-); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 8x/i. N
Extremitas : tumor (+) dolor (+), kalor (+). Rubor (+). ROM terbatas
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin, Leucosit count, KGDs.
Foto Rontgen : p/o femur dextra 1/3 distal spiral fracture
Diagnosa :
Close fracture femur dextra
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD RL 30 gtt/i
Medikamentosa:
Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
Inj. Ketorolac 3%/ 12 jam
Medik- IGD
5. Nn. J; 26 thn; 35 kg; 150 cm
Keluhan utama : Mencret 2 minggu
Pasien datang dengan keluha mencret sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah
sakit. Pada hari ini pasien sudah mencret lebih dari 5 kali. BAB cair dan tidak ada
ampas. Darah (-), lendir (-). Pasien juga mengeluhkan lema, demam (+) naik turun,
mual (+) muntah (+) dan batuk (+) berdahak berwarna putih. Frekuensi muntah lebih
dari 5 kali. Pasien juga mengeluhkan sariawan yang tidak pernah sembuh. Berat
badan pasien terus berkurang sejak 1 tahun yang lalu. Pengobatan ARV disangkal
RPT : Kandidiasis oral (+), tinea corporis (+), TB 4 tahun yang lalu
RPO : OAT tuntas
Pemeriksaan Fisik:
TD : 80/ 50 mmHg
HR : 108 x/i
RR : 22 x/i
T : 37,5oc
SpO2 : 98%
Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+); ikterik(-/-))
Mulut : bercak putih pada permukaan bagian palatum, bucal.
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (+/+); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 4x/i. Nyeri pada seluruh regio abdomen
Extremitas : DBN
Pemeriksaan Lanjutan :
Hb : 7,72 g/dl
Leukosit : 11.850
Eosinofil : 0,0
Nitrofil : 86,89
Limfosit :9.24
Monosit :3.38
NLR :9.40
KGDs : 97 mg /dl
HIV : Reaktif
Diagnosa :
HIV stadium III+
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD NaCl 0,9 % 1 fls selanjutnya 30 gtt/i
Medikamentosa:
Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Inj. Omeprazole/ 12 jam
Inj. Ondansetron 1 amp/ 8 jam
Drip paracetamol 1 fls/12jam k/p
Sucralfat syr 3xCI
Lacbon tab 3x1
Diaform tab 3x2
Konsul VCT
Pemeriksaan Fisik:
TD : 140/90 mmhg
HR : 98 x/i
RR : 26 x/i
SpO2 : 96 %
Pemeriksaan Penunjang:
EKG : Kesan menunjukkan Atrial Fibrilasi
Thorax : Kesan menunjukkan kardiomegali
Laboratorium : Darah rutin, Leucosit count, KGDs, RFT, golda
Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa :
IVFD NaCl 0,9 % mikro
O2 nasal kanul 3-4 L
Medikamentosa
Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
Inj. Furosemide 2 amp/ 8 jam
Azitromisin 1x1
Sucralfat syr 3xCI
Simvastatin 1x1
Amlodipine 1x1 (malam)
Pemeriksaan Penunjang :
EKG : Q patologis pada lead III, avF, avR
X-Ray : Kesan menunjukkan kardiomegali dan edema paru.
Laboratorium : KGDs : 265 mg//dl
Choesterol total : 350 mg/dl
Diagnosa : CHF
Penatalaksanaan:
Non-medikamentosa:
IVFD NaCl 0,9 mikro
O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa :
Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
Inj. Ondansentron 1 amp/ 12 jam
Inj. Lasix 1 amp/12 jam
Inj. Furosemide 1 amp/12 jam
Inj. Lantus 20 IU
Copidogrel tab 1x1
Candesartan 16 mg 1x1 (pagi)
Amlodipine 10 mh 1x1 (malam)
Concor 2,5 mg 1x1
Simvastatin 20 mg 1x1
Lansoprazole 1x1
Pemeriksaan Penunjang :
EKG : Q patologis
X-Ray : Kesan kardiomegali dan oedem paru.
Laboratorium :
Hb : 9,93 g/dl
HCT : 20,77 %
Ureum : 177 mg/dl
Kreatinin : 3,74 mg/dl
Asam urat : 14,5 mg/dl
KGDs : 189 mg/dl
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD NaCl 0,9 % mikro
O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa:
Inj. Furosemide 2cc/ jam
Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam
Inj. Ondansetron 1 amp/12 jam
Spironolacton 50 mg 1x1
Copidogrel tab 1x1
Ramipril tab 2,5 mg 1x1
Simvastatin 20mg tab 1x1
Curcuma tab 1x1
Sucralfat syr 3xCI
Pemeriksaan Penunjang :
Anjuran CT Scan
LabLaboratorium :
Hb : 13,93 g/dl
HCT : 20,77 %
Ureum : 177 mg/dl
Kreatinin : 3,74 mg/dl
Asam urat : 14,5 mg/dl
Kolesterol : 250 mg/dl
KGDs : 269 mg/dl
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD NaCl 0,9 % mikro
O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa:
Inj. Manitol 100cc/8jam
Inj. Citicolin 500 mg/ 12 jam
Inj. Ceftriaxone 1000 mg / 12 jam
Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
Inj. Amlodipine 10 mg/24 jam/NGT
Inj. Simvastatin 20 mg/24 jam/ NGT
Inj. Alupurinol 300 mg /24 jam/NGT
Inj. Lantus 20 IU/24 jam
S: Penurunan kesadaran
Tn. T usia 28 tahun datang dengan penurunan kesadaran setelah ditemukan oleh penduduk
sekitar terjatuh dari pohon kelapa dengan tinggi sekitar 7 meter, posisi pertama kali jatuh
tidak diketahui, namun OS ditemukan dalam kondisi telentang dengan kepala menunduk dan
memegang dada kesakitan.
HR: 90x/menit
RR: 29x/menit
Temp: 37oC
SpO2: 85%
Pemeriksaan Fisik:
Kepala: normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
Leher : Pembesaran KGB (-),
Thorax:
Pulmo : simetris, retraksi (-), SP= vesikuler mengeras pada lapangan paru kiri, WH(-/-), RH
(-/-) cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),
Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-), tampak jejas di
bagian perut kanan
Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-), CRT <2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
Foto thorax
Diagnosis
Pneumothorax
Tindakan Medis
Pemasangan infus
Kateter urin
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
O2 5 lpm via Non-rebreathing mask
IVFD RL 15 tpm makro
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Ketorolac 1gr
Pemeriksaan Penunjang :
Urin rutin :
Amphetamin : Positif
Benzodiazepine : Negatif
THC : Negatif
Rapid Test : Non-reaktif
Diagnosa : Skizofrenia e.c penggunaan narkoba
Penatalaksanaan :
Medikamentosa:
Inj. Lodomer 1 amp (ekstra)
Inj. Diazepam 1 amp (ekstra)
Clozapin tab 1x1
THP 2x1
Asam folat 2x400 mg
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 150/90 mmHg
HR : 110 x/i
RR : 30 x/i
T : 37,6oc
SpO2 : 87% dengan sungkup
Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin
Hb : 14,5 g/dL
Leukosit : 10.780uL
Trombosit : 99.000 uL
LFT
Bilirubin : 1,1 g/dL
SGOT : 40 u/l
SGPT : 45 u/l
RFT
Uric acid : 10,3 mg/dl
Ureum : 168 mg/dl
Creatinine : 3,36 mg/dl
Glukosa
KGDs : 305 mg/dl
Rapid test
IgG : reaktif
IgM : reaktif
Swab Antigen
Foto thorax : kesan pneumonia pada thorax dextra
Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa:
IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
O2 10-15 L/i NRM
Medikamentosa :
Inj. Ceftazidime 1gr/12 jam
IVFD Vit C 200 mg/100 cc NaCl 0,9%
Inj. Resfar 1fl/hr
Inj. Norages 1 amp/12 jam
Inj. Omeprazole 1 amp/12 jam
Azithromisin 1x500 mg
Oseltamivir 2x75 mg
Vitamin D 2x1
Curcuma tab 3x1
Codein tab 3x20 mg
Pemeriksaan penunjang:
Darah rutin
LFT
RFT
KGD
Diagnosa : Drugs eruption dd: TEN; SJS
Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa :
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Medikamentosa :
Inj. Metilprednisolon 1 vial/hari
Inj. Omeprazole 1 vial /12 jam
Loratadine 1x1
Desoximetasone cream 2x1
Pemeriksaan fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 125 x/i
RR : 24 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 98 %
Pemeriksaan Penunjang :
Darah rutin :
Hb : 12 mg/dl
Leukosit : 20.000 uL
Trombosit : 250.000 uL
HBsAg : Negatif
Anti HCV : Negatif
Anti HIV : non-reaktif
VDRL : non-reaktif
USG menyusul
Pemeriksaan fisik :
GCS : E1V1M1
TD : 220/140 mmHg
HR : 130x/i
RR : 24 x/i
T : 36oc
SpO2 : 91% dengan nasal kanul
Pemeriksaan Penunjang :
Urin rutin : Proteinuria (+++)
KGDs : 150 mg/dl
Diagnosa :Eklampsia
Penatalaksanaan:
Non-medikamentosa :
O2 nasal kanul 3-4 L/i
Kateter
NGT
Medikamentosa :
Bolus MgSO4 40% 4 gr (10cc)
Bolus MgSO4 40% 15 cc dalam infus habis dalam 6 jam
Inj. Dexametasone 2 amp (ekstra)
Inj. Lasix 1 amp (ekstra)
Nifedipin 10 mg sublingual (ekstra)
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 50 x/i
RR : 36 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %
Pemeriksaan Fisik :
GCS : 15 / tampak kesakitan
TD : 100/70 mmHg
HR : 97 x/i
T : 39 oc
SpO2 : 98 %
Pemeriksaan Lain:
Hb : 11,8 gr%
Ht : 34,8%
WBC : 18.300
Trom : 177.000
GDS : 81 mg/dl
SGOT : 17 u/L
SGPT : 11 u/L
Ureum : 63,2 mg/dl
Cr : 1,49 mg/dl
Elektrolit
Natrium 131.0 mEq/L
Kalium 3.6 mEq/L
Chlorida 105.0 mEq/L
Penatalaksaan :
Non-medikamentosa
Konsul Sp.B
IVFD RL 28 tpm
Medikamentosa
Inj. Ceftriaxon 1 g/ 12 jam
Inj. Ketorolac 3%/ 12 jam
Inj. Ondansentron 1 amp/ 12jam
Inj. Omeprazole 1 amp/ 12jam
Paracetamol tab 3 x 500 mg
Pemeriksaan Lain
Hb 13.7 gr%
Ht 40.8%
Eritrosit 5.08
Leukosit 7.800
Trombosit 237.000
HasilLaboratorium:
Hb 12.4 gr%
Ht36.2%
Eritrosit 4.47
Leukosit 16.900
Trombosit 338.000
GDS 78 mg%
SGOT 16 u/L
SGPT 25 u/L
Hasil EKG (+) :Kesan Normal sinus rhythm. Right Bundle Branch Block. Marked ST
Abnormal.
Foto thorax (+) : kesan paru-paru terlihat mengembang secara berlebihan, diafragma yang
datar. Corakan vaskular menghilang.
Penatalaksanaan:
Non- Medikamentosa
Medikamentosa
Ceftazidime 3x1 gr IV
Pantoprazole 2x40 mg
Furosemide 2x20mg IV
Loading Aspilet 160mg PO
Loading Clopidogrel 300mg PO
Ambroxol tab 3x30mg PO
Movibet 1x400mg IV
S= Pasien datang diantar keluarga dengan penurunan kesadaran sejak pukul 06.00 WIB pagi
SMRS setelah ditemukan jatuh tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tidak berpakaian.
Menurut keluarga, os saat itu sebelumnya hendak mandi pagi. Nyeri kepala sebelumnya (+).
Muntah (-). Riwayat HT (+). Riwayat DM tidak diketahui sebelumnya. Riwayat penyakit
jantung (-) Riwayat trauma (-) Riwayat stroke sebelumnya (-)
O= KesadaranSopor, E2V2M3.
TD 160/90 mmHg
N 77x/m
RR 24
Suhu 36.7
SpO2 97% on O2 5 lpm nasal canule
Kepala: Normocephal. Luka (-) Jejas (-)
Mata: Konungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-) Pupil Bulat Isokhor (+/+) 2mm/2mm.
Reflek Cahaya Langsung (+/+) Reflek Cahaya Tidak Langsung (+/+)
Hidung: Pernapasan Cuping Hidung (-) Darah keluar (-)
Bibir: Sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat. Kaku kuduk sulit dinilai, pasien tidak
kooperatif
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop(-). Pulmo VBS (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki
(-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bisingusus (+)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Refleks Patologis Babinsky (-/+)
Refleks Fisiologi ssulit dinilai
Hasil Laboratorium:
Hb 17.3 gr%
Ht 50.2%
Eritrosit 6.23
Leukosit 31.700
Trombosit 343.000
Penatalaksanaan:
1. Pro-ICU
2. O2 4 lpm on nasal canule
3. IVFD Asering 20 tpm makro drip
4. Imipenem 2x1 gr IV
5. Manitol 4 x 125 ml
6. As. Tranexamat 3x 500mg IV
7. Citicolin 2x 1 gr IV
8. Piracetam 2x 3gr IV
9. Pantoprazole 2x 40mg IV
10. Insulin NR 8-8-8 IU SC
11. Pacang DC dan NGT
22. Identitas: Tn. S, Usia 84 th, RM 351891
S= Pasien datang dengan keluhan bengkak di kedua kaki sejak +/- 2 bulan SMRS disertai
nyeri pada keduakakinya. Semakin lama, nyeri dirasakan semakin bertambah. Bengkak juga
awalnya hanya kecil, lalu semakin lama bengkak semakin membesar. Kedua hal tersebut
membuat Os kesulitan untuk berjalan. Hampir 2 bulan ini, Os hanya bisa duduk dan tiduran.
Kakinya sulit diluruskan karena terbatas nyeri. 3 hari SMRS, Os mengeluh timbul nanah
berwarna putih di bagian punggung kaki kirinya. Riwayat DM dan HT tidak diketahui
sebelumnya.Os mengaku memilikiri wayat asam urat. Selama 2 bulan ini, Os berobat di
dokter umum untuk keluhan kedua kakinya.
O= CM/Sakit sedang
TD 160/90 mmHg
N 78x/m
R 22x/m
Suhu 37.1 C
SpO2 96%
Status Generalis
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-)
Thorax: CorB.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop(-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel(+) B. Usus (+) normal.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik
Status Lokalis
Ekstremitas Inferior Dextra: Tampak pitting edema dari pedis hingga ½ peritibial. Warna
kulit sama dengan warna kulit sekitar. Teraba nyeri (+) Hangat (-)
Ekstremitas Inferior Sinistra: Tampak pitting edema a/rpedis. Warna kulit kemerahan (+)
Teraba hangat (+) Tampak pus warna putih pada bagian dorsum pedis sinistra.
Kedua Ekstremitas Inferior sulitdigerakkan dandiluruskan terbatas nyeri.
HasilLaboratorium:
Hb 10.5 gr%
Ht 30.8%
Eritrosit 3.62
Leukosit 5.200
Trombosit 221.000
Penatalaksanaan:
1. Wound Toilet Abses
2. IVFD RL 1000 CC/24 jam
3. Ceftriaxone 2x1 gr IV
4. Ketorolac 2x30mg IV
5. Amlodipin 1x10mg PO
6. Albumin caps 2x1 PO
Pemeriksaan fisik:
TD : 130/90 mmHg
HR : 101 x/i
RR : 32 x/i
T : 37,0 Oc
SpO2 : 89 %
Pemeriksaan lanjutan :
Foto thorax : kesan tumor paru, atelektasis
CT-Scan : masa paru kanan sentral
Lab : Leukosit : 14.560
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya melalui IGD dengan keluhan sesak
napas sejak ± 5 hari SMRS, sesak memberat saat pasien menangis, kemudian muncul
kebiruan pada bibir dan ujung jari tangan dan kaki. Saat lahir pasien langsung
menangis dan terlihat biru. OS mulai sesak setelah umur 4 bulan, sering terbangun
malam hari karena sesak dan kemudian batuk (+), suara mengik (-), sehabis sesak dan
biru os pingsan (-)/kejang (-), nyeri dada dan dada berdebar-debar (-), bengkak
tungkai kaki (-). Pasien sering sakit setiap bulan, berat badan turun naik, bahkan
cenderung tetap, selain sesak saat berobat ke IGD os lemas (+), batuk (+) berdahak,
dahak warna putih, batuk berdarah (-), keringat malam (-), orang dewasa/tetangga
yang batuk lama/ konsumsi obat 6 bulan (-), sering main tanah (-), batuk tidak
dipengaruhi udara/obat/makanan, riwayat tersedak (-), sehabis batuk muntah (-), pilek
(+), demam (+) sejak ± 5 hari SMRS, turun naik (-), bercak kemerahan di kulit (-),
gusi berdarah (-), mimisan (-), sakit kapala (-), mual (-), muntah (-), kembung (-),
nyeri perut (-), mencret (-), menggigil (-), nyeri sendi (-), sakit tenggorok (-), sakit
saat BAK (-), BAB normal, telinga berair dan sakit (-). Ketika bayi menghisap ASI
sering terputus 4-5 kali hisap, pasien menarik napas dalam.
Pemeriksaan Fisik
HR : 136 x/i
RR : 32 x/i
T : 37,0 Oc
SpO2 : 92 %
Pemeriksaan lanjutan :
Foto thorax : Boot shaped (+)
Lab : Leukosit : 14.560
Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 90 x/i
RR : 24 x/i
SpO2 : 90 %
Mata : konjungtiva (anemis (+/+)
Bibir : Pucat (+)
Thorax : vesikuler (+); rhonki (+/+); wheezing (-/-)
Cor : BJ 1 > BJ II; reguler
Abdomen : soepel (+); nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : Oedem Pretibial; CRT > 2 detik
Pemeriksaan Lanjutan
Hb : 6,93 g/dl
Ureum : 350 mg/dl
Kreatinin : 3,74 mg/dl
Asam urat : 14,5 mg/dl
KGDs : 269 mg/dl
EKG : Normal Sinus Rythm
Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa
O2 Nasal Canul 3-4 L/i
Threeway
Medikamentosa
Inj. Furosemide 2 amp/ 8 jam
Inj. Omeprazole 1 amp/ 12 jam
Inj. Ondansentron 1 amp/ 12 jam
Sucralfat syr 3xCI
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu ini dan memberat pada 2
hari ini. Sesak nafas dirasakan terus menerus, perbaikan posisi pun tidak mengurangi sesak
nafas. Pasien juga mengeluhkan demam naik turun sejak 10 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan sakit kepala (+), lemas (+) dan batuk berdahak (+). Pasien menyangkal
kehilangan indra penciuman dan perasanya. Pasien menyangkal tidak pernah melakukan
perjalanan keluar kota dan tidak pernah memiliki keluhan seperti ini.
Pemeriksaan fisik :
TD : 90/70 mmHg
HR : 115 x/i
RR : 32 x/i
T : 38,0oc
SpO2 : 80%
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Darah rutin
Hb : 10,25 gr/dl
Leukosit : 12,85 ribu/uL
Trombosit : 220 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 6.35 %
Monosit : 7.38 %
KGD : 100 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Swab : Positif
Foto Thorax : Kesan Pneumonia Bilateral
Pemeriksaan Lnjutan :
RFT; LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit.
Diagnosa :
Probable Covid 19+ Pneumonia Bilateral + Hipoxemia
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD Asering 30 gtt/i
O2 sungkup 12-14L/i
Medikamentosa:
Drip Rispar vial 5000 mg 20 gtt
Inj.Ceftozidine 1 gr/ 12 j
Inj. Paracetamol /8j
Inj. Vitamin C 1000 g/hr
Inj. Omeprazole 1 amp/ 12j
Inj. Furosemide 1 amp/ hr
Lesipar tab 2x1
Zinc tab 1x1
Vitamin D tab 1x1
Loratadine tab 1x1
Azitromisin tab 500 mg 1x1
Tamiflu tab 2x1
Sucralfat syr 3xCII
Pemeriksaan fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 90 x/i
RR : 20 x/i
T : 38oc
SpO2 : 92 %
Status lokalisata :
Dijumpai jaringan nekrotik pada ibu jari sebesar 3x3x2 cm. Dijumpai kaki kemerahan
kehitaman, adanya pus (+), nyeri (+)
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Hb : 9,25 gr/dl
Leukosit : 24,85 ribu/uL
Trombosit : 220 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 7.54 %
Monosit : 8.43 %
KGD : 365 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Foto Thorax : Kesan Pneumonia Bilateral
Pemeriksaan Lnjutan :
RFT; LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit, SWAB
Diagnosa :
DM Tipe 2 dengan Gastropati Diabetikum + Pneumonia Bilateral Covid 19+ Gangrene
Diabetikum
Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa :
Medikamentosa
TD : 140/ 80 mmHg
HR : 120 x/i
RR : 28 x/i
T : 37, 8oc
SpO2 : 94%
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Hb : 6,25 gr/dl
Leukosit : 24,85 ribu/uL
Trombosit : 220 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 7.54 %
Monosit : 8.43 %
RFT
Ureum : 245 mg/dl
Creatinin : 3,82 mg/dl
Asam urat : 6,23 mg/dl
KGD : 100 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Swab : Positif
Foto Thorax : Kesan Pneumonia Bilateral
Pemeriksaan Lnjutan :
LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit
Diagnosa :
CKD + Corona
Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa :
Threeway
O2 Nasal Canul 3-4 L/i
Medikamentosa
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD Asering 30 gtt/i
O2 sungkup 12-14L/i
Medikamentosa:
Drip Rispar vial 5000 mg 20 gtt
Inj.Ceftozidine 1 gr/ 12 j
Inj. Paracetamol /8j
Inj. Vitamin C 1000 g/hr
Inj. Omeprazole 1 amp/ 12j
Inj. Furosemide 1 amp/ hr
Lesipar tab 2x1
Zinc tab 1x1
Vitamin D tab 1x1
Loratadine tab 1x1
Azitromisin tab 500 mg 1x1
Tamiflu tab 2x1
Sucralfat syr 3xCII
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan sesak
secara tiba-tiba. Sebelumnya pasien mengeluhkan demam naik turun dan sembuh ketika
minum obat. Pasien juga mengeluhkan batuk (+) berdahak bewarna putih kekuningan. Pasien
juga mengeluhkan mual dan muntah (+) dengan frekuensi 8 kali. Pasien sedang mengandung
anak kedua. Sebelumnya pasien tidak pernah merasakan gejala seperti ini. Pasien mengaku
bahwa suami pasien menderita TB paru dan dinyatakan sudah sembuh.
RPT : HT (+) terkontrol; DM (-)
Pemeriksaan Fisik:
TD : 130/ 70 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 30 x/i
T : 38,0oc
SpO2 : 95%
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD Asering 30 gtt/i
O2 Nasal Canul 3-4 /i
Medikamentosa:
Drip Neurobion 1 flsh/ 12 jam
Inj. Cefotaxime 1 gr / 12 jam
Inj. Omeprazole 1 vial/ 12 jam
Inj. Vit C 1000 gr/ hr
Lesipar 2x1
Vit D 1x1
Codein 3x20 mg
Natur E 2x1
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 150/90 mmHg
HR : 110 x/i
RR : 30 x/i
T : 37,6oc
SpO2 : 87% dengan sungkup
Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin
Hb : 14,5 g/dL
Leukosit : 10.780uL
Trombosit : 99.000 uL
LFT
Bilirubin : 1,1 g/dL
SGOT : 40 u/l
SGPT : 45 u/l
RFT
Uric acid : 10,3 mg/dl
Ureum : 168 mg/dl
Creatinine : 3,36 mg/dl
Glukosa
KGDs : 305 mg/dl
Rapid test
IgG : reaktif
IgM : reaktif
Swab Antigen
Foto thorax : kesan pneumonia pada thorax dextra
Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa:
IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
O2 10-15 L/i NRM
Medikamentosa :
Inj. Ceftazidime 1gr/12 jam
IVFD Vit C 200 mg/100 cc NaCl 0,9%
Inj. Resfar 1fl/hr
Inj. Norages 1 amp/12 jam
Inj. Omeprazole 1 amp/12 jam
Azithromisin 1x500 mg
Oseltamivir 2x75 mg
Vitamin D 2x1
Curcuma tab 3x1
Codein tab 3x20 mg
34. Tn. A; 27 tahun; 45 kg; 160 cm
Keluhan utama : Gangguan perilaku
Pasien datang diantar oleh polisi dan keluarganya dengan keluhan gangguan perilaku
sejak 3 hari yang lalu. Pasien sering melemparkan barang dirumah maupun di tempat
kerjanya. Pasien juga sering menganggu orang sekitar dan hampir mencelakai orang.
Pasien sering berbicara sendiri dan mengaku sering mendengar suara-suara yang tidak
dikenalnya.
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum : pasien tampak gelisah, memberontak dan kedua tangannya diikat.
Penampilan sesuai usia dan jenis kelaminnya. Mood disforik dan afek terbatas. Pasien
menjawab wawancara satu-satu kata, tidak jelas dan tidak koperatif.
TD : 120/80 mmHg
HR : 85 x/i reguler
RR : 20 x/i
SpO2 : 99%
Pemeriksaan Penunjang :
Urin rutin :
Amphetamin : Negatif
Benzodiazepine : Negatif
THC : Negatif
Rapid Test : Non-reaktif
Diagnosa : Skizofrenia
Penatalaksanaan :
Medikamentosa:
Inj. Lodomer 1 amp (ekstra)
Inj. Diazepam 1 amp (ekstra)
Clozapin tab 1x1
THP 2x1
Asam folat 2x400 mg
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %
Status lokalis
Look : tampak massa sebesar 2x2x1cm, deformitas (-), rubor (-)
Feel : nyeri tekan (+), permukaan halus, kenyal, bebas dari kulit di atasnya, tidak bisa
digerakkan dari dasarnya, kalor (-). Movement : tidak ada keterbatasan
Diagnosa : Limpoma
Penatalaksanaan :
Wound Toilet
Eksisi Limpoma
Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
Inj. Ceftriakson 1 gr / 12jam
Sucralfat syr 3xCI
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 150/90 mmHg
HR : 110 x/i
RR : 24 x/i
T : 38oc
SpO2 : 95%
Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin
Hb : 14,5 g/dL
Leukosit : 18.780uL
Trombosit : 220.000 uL
LFT
Bilirubin : 1,1 g/dL
SGOT : 40 u/l
SGPT : 45 u/l
RFT
Uric acid : 10,3 mg/dl
Ureum : 168 mg/dl
Creatinine : 3,36 mg/dl
Glukosa
KGDs : 305 mg/dl
Rapid test
IgG : reaktif
IgM : reaktif
Viral Marker
HIV : Non- Reaktif
Rapid test : Reaktif
Swab : Negatif
Foto thorax : tampak bercak infiltrat pada apex kedua paru dengan batas
tidak tegas
Diagnosa : TB Paru
Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa:
IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
IVFD Aminofluid/ 12 jam
O2 Nasal Canul 3-4 L/i
Medikamentosa :
Inj. Ceftriakson 1gr/ 12jam
Drip Paracetamol 1 fls/ hr
Inj. Omeprazole 1 vial/ 12 jam
RHZE 3 Tab 4KDT
Lesipar 2x1
Curcuma tab 3x1
Codein tab 3x20 mg
Pemeriksaan Penunjang :
Urin rutin : Proteinuria (+++)
KGDs : 150 mg/dl
Diagnosa :Eklampsia
Penatalaksanaan:
Non-medikamentosa :
O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa :
Bolus MgSO4 40% 4 gr (10cc)
Bolus MgSO4 40% 15 cc dalam infus habis dalam 6 jam
Inj. Dexametasone 2 amp (ekstra)
Inj. Lasix 1 amp (ekstra)
Nifedipin 10 mg sublingual (ekstra)
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %
Diagnosa : Orchitis
Penatalaksanaan :
IVFD RL 20 gttt/i
Inj. Ketorolac 3%/ 8 jam
Inj. Ceftriakson 1gr/12 jam
Inj. Omeprazole 1 amp/12 jam
Sucralfat syr 3xCI
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya melalui IGD dengan keluhan sesak
napas sejak ± 5 hari SMRS, sesak memberat saat pasien menangis, kemudian muncul
kebiruan pada bibir dan ujung jari tangan dan kaki. Saat lahir pasien langsung
menangis dan terlihat biru. OS mulai sesak setelah umur 4 bulan, sering terbangun
malam hari karena sesak dan kemudian batuk (+), suara mengik (-), sehabis sesak dan
biru os pingsan (-)/kejang (-), nyeri dada dan dada berdebar-debar (-), bengkak
tungkai kaki (-). Pasien sering sakit setiap bulan, berat badan turun naik, bahkan
cenderung tetap, selain sesak saat berobat ke IGD os lemas (+), batuk (+) berdahak,
dahak warna putih, batuk berdarah (-), keringat malam (-), orang dewasa/tetangga
yang batuk lama/ konsumsi obat 6 bulan (-), sering main tanah (-), batuk tidak
dipengaruhi udara/obat/makanan, riwayat tersedak (-), sehabis batuk muntah (-), pilek
(+), demam (+) sejak ± 5 hari SMRS, turun naik (-), bercak kemerahan di kulit (-),
gusi berdarah (-), mimisan (-), sakit kapala (-), mual (-), muntah (-), kembung (-),
nyeri perut (-), mencret (-), menggigil (-), nyeri sendi (-), sakit tenggorok (-), sakit
saat BAK (-), BAB normal, telinga berair dan sakit (-). Ketika bayi menghisap ASI
sering terputus 4-5 kali hisap, pasien menarik napas dalam.
Pemeriksaan Fisik
HR : 120 x/i
RR : 32 x/i
T : 37,0 Oc
SpO2 : 93 %
Pemeriksaan lanjutan :
Foto thorax : Boot shaped (+)
Lab : Leukosit : 12.560
Pemeriksaan Penunjang :
Anjuran CT Scan
LabLaboratorium :
Hb : 13,93 g/dl
HCT : 20,77 %
Ureum : 54 mg/dl
Kreatinin : 0,4 mg/dl
Asam urat : 14,5 mg/dl
Kolesterol : 250 mg/dl
KGDs : 355 mg/dl
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
IVFD NaCl 0,9 % mikro
O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa:
Inj. Manitol 100cc/8jam
Inj. Citicolin 500 mg/ 12 jam
Inj. Ceftriaxone 1000 mg / 12 jam
Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
Inj. Amlodipine 10 mg/24 jam/NGT
Inj. Simvastatin 20 mg/24 jam/ NGT
Inj. Alupurinol 300 mg /24 jam/NGT
Inj. Lantus 20 IU/24 jam
Pemeriksaan fisik :
TD : 160/100 mmHg
HR : 110 x/i
RR : 26 x/i
T : 39oc
SpO2 : 90%