Anda di halaman 1dari 59

Kegawatdaruratan-IGD

1. Ny. M; 46 thn; 60 kg; 154 cm


Keluhan utama : Sesak Nafas
Pasien dirujuk ke RSU Cut Meutia dengan keluhan sesak nafas sejak beberapa hari yang
lalu dan memberat 2 hari ini. Sesak nafas dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluhkan
demam (+) sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai batuk (+) ,sakit kepala (+) dan lemas
(+). Batuk disertai dahak berwarna putih kehijauan. Pasien mengaku tidak melakukan
perjalanan luar kota.
RPT : HT (+) terkontrol; DM (-)
Pemeriksaan Fisik:
TD : 140/ 90 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 30 x/i
T : 38,0oc
SpO2 : 85%
Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+); ikterik(-/-))
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (+/+); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 8x/i
Extremitas : Akral hangat (+); CRT < 2 detik
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Hb : 12,25 gr/dl
Leukosit : 10,85 ribu/uL
Trombosit : 250 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 5.35 %
Monosit : 3.38 %
KGD : 98 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Swab : Positif
Foto Thorax : Kardiomegali dan kesan Pneumonia Bilateral
Pemeriksaan Lnjutan :
RFT; LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit.
Diagnosa :
Probable Covid 19+ Pneumonia Bilateral + Hipoxemia

Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD Asering 30 gtt/i
 O2 sungkup 12-14L/i
Medikamentosa:
 Drip Rispar vial 5000 mg 20 gtt
 Inj.Ceftozidine 1 gr/ 12 j
 Inj. Paracetamol /8j
 Inj. Vitamin C 1000 g/hr
 Inj. Omeprazole 1 amp/ 12j
 Inj. Furosemide 1 amp/ hr
 Lesipar tab 2x1
 Zinc tab 1x1
 Vitamin D tab 1x1
 Loratadine tab 1x1
 Azitromisin tab 500 mg 1x1
 Tamiflu tab 2x1
 Sucralfat syr 3xCII

2. Tn. W; 40 thn; 60 kg; 160 cm


Keluhan : Sesak nafas
Pasien dirujuk ke RSU Cut Meutia dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu.
Sesak nafas dirasakan terus menerus. Perbaikan posisi pun tidak meringankan keluhan.
Sebelumnya pasien pulang dari Jakarta 2 minggu yang lalu. Demam (+), batuk (+)
berdahak, sakit kepala (+), kehilangan indra perasa dan penciuman (+).
Pemeriksaan Fisik:
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 32 x/i
T : 38,0oc
SpO2 : 75%
Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+); ikterik(-/-))
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (+/+); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 8x/i
Extremitas : DBN
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin, RFT, LFT, CFP, Agda Elektrolit, d-Dimer dan Swab
KGD : 131 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Thorax : kesan Pneumonia Bilateral pada Thorax dextra

Diagnosa :
Probable Covid 19+ Pneumonia Bilateral + Hipoxemia

Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD Asering 30 gtt/i
 O2 NRM 12-14L/i
Medikamentosa:
 Drip Rispar vial 5000 mg 20 gtt
 Inj.Ceftozidine 1 gr/ 12 j
 Inj. Paracetamol /8j
 Inj. Vitamin C 1000 g/hr
 Inj. Omeprazole 1 amp/ 12j
 Inj. Furosemide 1 amp/ hr
 Lesipar tab 2x1
 Zinc tab 1x1
 Vitamin D tab 1x1
 Loratadine tab 1x1
 Azitromisin tab 500 mg 1x1
 Tamiflu tab 2x1
 Sucralfat syr 3xCII
Kegawatdaruratan- IGD
3. Ny. Indah; 25 thn; 56 kg; 150 cm
Keluhan : Perdarahan pervaginam
Pasien dengan keluhan perdarahan pervaginam sejak 12 jam yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Warna darah merah segar sekitar 6 jam yang lalu keluar gumpalan seperti
daging. o.s mengaku sudah dua bulan tidak menstruasi. Nyeri perut (+) terus menerus,
demam (-), mual (-), muntah (-).
Pemeriksaan Fisik:
TD : 130/ 70 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5oc
SpO2 : 98%
Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+); ikterik(-/-))
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (-/-); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 8x/i. Nyeri tekan pada regio hipogastric.
Genital : Darah segar dan gumpalan daging.
Extremitas : DBN
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin, Leucosit count, KGDs,
Tes kehamilan : Negatif
ALC : 3722.94 juta/L
KGD : 101 mg/dl
Clothing time :8
Diagnosa :
Abnormal Uterine Bleeding
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD RL 30 gtt/i
Medikamentosa:
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Inj. Kalnex 500 mg / 8 jam
 Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 3%/ 12 jam

Bedah-IGD
4. An. MRF; 17 thn; 50 kg;170 cm
Keluhan : Kaki kanan sulit di gerakkan
Pasien datang dengan keluhan kaki kanan sulit digerakkan sejak tadi pagi.
Sebelumnya o.s jatuh terpleset di kamar mandi. 3 minggu yang lalu o.s post op ROI.
Nyeri (+), bengkak (+).
Pemeriksaan Fisik:
TD : 120/ 70 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5oc
SpO2 : 98%
Mata : Konjungtiva (Anemis (-/-); ikterik(-/-))
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (-/-); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 8x/i. N
Extremitas : tumor (+) dolor (+), kalor (+). Rubor (+). ROM terbatas
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin, Leucosit count, KGDs.
Foto Rontgen : p/o femur dextra 1/3 distal spiral fracture
Diagnosa :
Close fracture femur dextra
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD RL 30 gtt/i
Medikamentosa:
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Inj. Ranitidine 50 mg/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 3%/ 12 jam
Medik- IGD
5. Nn. J; 26 thn; 35 kg; 150 cm
Keluhan utama : Mencret 2 minggu
Pasien datang dengan keluha mencret sejak 2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah
sakit. Pada hari ini pasien sudah mencret lebih dari 5 kali. BAB cair dan tidak ada
ampas. Darah (-), lendir (-). Pasien juga mengeluhkan lema, demam (+) naik turun,
mual (+) muntah (+) dan batuk (+) berdahak berwarna putih. Frekuensi muntah lebih
dari 5 kali. Pasien juga mengeluhkan sariawan yang tidak pernah sembuh. Berat
badan pasien terus berkurang sejak 1 tahun yang lalu. Pengobatan ARV disangkal
RPT : Kandidiasis oral (+), tinea corporis (+), TB 4 tahun yang lalu
RPO : OAT tuntas

Pemeriksaan Fisik:
TD : 80/ 50 mmHg
HR : 108 x/i
RR : 22 x/i
T : 37,5oc
SpO2 : 98%
Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+); ikterik(-/-))
Mulut : bercak putih pada permukaan bagian palatum, bucal.
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (+/+); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 4x/i. Nyeri pada seluruh regio abdomen
Extremitas : DBN
Pemeriksaan Lanjutan :
Hb : 7,72 g/dl
Leukosit : 11.850
Eosinofil : 0,0
Nitrofil : 86,89
Limfosit :9.24
Monosit :3.38
NLR :9.40
KGDs : 97 mg /dl
HIV : Reaktif
Diagnosa :
HIV stadium III+
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD NaCl 0,9 % 1 fls selanjutnya 30 gtt/i
Medikamentosa:
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ondansetron 1 amp/ 8 jam
 Drip paracetamol 1 fls/12jam k/p
 Sucralfat syr 3xCI
 Lacbon tab 3x1
 Diaform tab 3x2

Konsul VCT

6. Ny. S; 68 thn; 56 kg;160 cm


Keluhan utama : Sesak nafas
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi malam. Sesak terus menerus
walaupun sudah berpindah posisi. Batuk (+) sekali sekali. Pasien juga mudah lelah
dan sering lemas. Mudah lelah saat melakukan aktivitas ringan sehari-hari seperti
pergi ke kamar mandi. Pasien baru pulang rawat inap tanggal 25 februari 2021 dengan
diagnosa Atrial Fibrilasi+CAD+HHD
RPT : Stroke iskemik dan Hipertensi
RPO : Simbicort, codein, valsartan, furosemide.

Pemeriksaan Fisik:
TD : 140/90 mmhg
HR : 98 x/i
RR : 26 x/i
SpO2 : 96 %

Mata : Konjungtiva (Anemis (-/-))


Thorax :Vesikuler (+/+), rhonki (+/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Soepel (+), peristaltik (+) 8x/i.
Extremitas Inf&Sup : Hemiparase pada dextra.

Pemeriksaan Penunjang:
EKG : Kesan menunjukkan Atrial Fibrilasi
Thorax : Kesan menunjukkan kardiomegali
Laboratorium : Darah rutin, Leucosit count, KGDs, RFT, golda

Diagnosa : Atrial Fibrilasi+ CHF

Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa :
 IVFD NaCl 0,9 % mikro
 O2 nasal kanul 3-4 L

Medikamentosa
 Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
 Inj. Furosemide 2 amp/ 8 jam
 Azitromisin 1x1
 Sucralfat syr 3xCI
 Simvastatin 1x1
 Amlodipine 1x1 (malam)

7. Tn. AW; 65 thn; 50 kg; 170 cm


Keluhan utama : Sesak nafas
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi pagi. Sesak memberat saat
melakukan aktivitas berat maupun ringan. Pasien juga mengeluh sering nyeri dada
sebelah kiri dan menusuk bahu belakang. Pasien juga mengeluhkan perut sering
kebung, mual (+) dan muntah (+).Batuk disangkal oleh pasien. BAB dan BAK dalam
batas normal.
RPT : Hipertensi stage II
RPO : Amlodipine, CPG dan Concor
Pemeriksaan fisik:
TD : 183/137 mmhg
HR : 85 x/i
RR : 24 x/i
T : 36oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (Anemis (-/-))


Thorax : Simetris (+), vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen : Soepel (+), peristaltik (+)
Extremitas : Oedem pretibial

Pemeriksaan Penunjang :
EKG : Q patologis pada lead III, avF, avR
X-Ray : Kesan menunjukkan kardiomegali dan edema paru.
Laboratorium : KGDs : 265 mg//dl
Choesterol total : 350 mg/dl

Diagnosa : CHF

Penatalaksanaan:
Non-medikamentosa:
 IVFD NaCl 0,9 mikro
 O2 nasal kanul 3-4 L/i

Medikamentosa :
 Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
 Inj. Ondansentron 1 amp/ 12 jam
 Inj. Lasix 1 amp/12 jam
 Inj. Furosemide 1 amp/12 jam
 Inj. Lantus 20 IU
 Copidogrel tab 1x1
 Candesartan 16 mg 1x1 (pagi)
 Amlodipine 10 mh 1x1 (malam)
 Concor 2,5 mg 1x1
 Simvastatin 20 mg 1x1
 Lansoprazole 1x1

8. Ny. D; 67 thn; 60 kg; 150 cm


Keluhan utama : Kaki bengkak
Pasien datang dengan keluhan kaki bengkak 15 hari yang lalu. Mudah lelah saat
melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien juga sering nyeri dada sebelah kiri dan sering
sesak nafas pada malam hari. Mual dan muntah disangkal. Pasien juga sering batuk
pada malam hari.
RPT : Hipertensi dan Diabetes Mellitus
RPO : Amlodipine, Glibenklamid, Furosemide, Concor, CPG
Pemeriksaan fisik:
TD : 160/100 mmHg
HR : 103 x/i reguler
RR : 21 x/i
SpO2 : 97%

Mata : Konjugtiva (Anemis (+/+)


Thorax : Vesikuler (+/+), rhonkhi (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen : Soepel (+)
Extremitas : Oedem pretibial

Pemeriksaan Penunjang :
EKG : Q patologis
X-Ray : Kesan kardiomegali dan oedem paru.
Laboratorium :
 Hb : 9,93 g/dl
 HCT : 20,77 %
 Ureum : 177 mg/dl
 Kreatinin : 3,74 mg/dl
 Asam urat : 14,5 mg/dl
 KGDs : 189 mg/dl

Diagnosa : CHF CAD HHD

Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD NaCl 0,9 % mikro
 O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa:
 Inj. Furosemide 2cc/ jam
 Inj. Ranitidine 1 amp/12 jam
 Inj. Ondansetron 1 amp/12 jam
 Spironolacton 50 mg 1x1
 Copidogrel tab 1x1
 Ramipril tab 2,5 mg 1x1
 Simvastatin 20mg tab 1x1
 Curcuma tab 1x1
 Sucralfat syr 3xCI

9. Ny. F; 60 thn; 45 kg; 150 cm *


Keluhan utama : Penurunan kesadaran
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 3 jam sebelum masuk
rumah sakit. Menurut keluarga, pasien tinggal sendiri dan jatuh di kamar mandi.
Sebelumnya pasien Keluhan ini dialami secara tiba-tiba. Sebelumnya pasien
mengeluhkan sakit kepala pada malam harinya disertai mual dan muntah.Demam (-)
BAK dan BAB normal.
RPO : Amlodipin dan Omeprazole
RPT : Trauma kapitis (-); Hipertensi (+), Diabetes Melitus (-)
Pemeriksaan fisik:
GCS : E2 V3 M4
TD : 200/100 mmHg
HR : 85 x/i reguler
RR : 20 x/i
SpO2 : 97%

Mata : Konjugtiva (Anemis (+/+), Pupil : Isokor (2mm/2mm), Reflek


cahaya (+/+)
Thorax : Vesikuler (+/+), rhonkhi (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen : Soepel (+)
Extremitas Inf & Sup : Hemiparase sinistra. Babinski (-/+)

Pemeriksaan Penunjang :
Anjuran CT Scan
LabLaboratorium :
 Hb : 13,93 g/dl
 HCT : 20,77 %
 Ureum : 177 mg/dl
 Kreatinin : 3,74 mg/dl
 Asam urat : 14,5 mg/dl
 Kolesterol : 250 mg/dl
 KGDs : 269 mg/dl

Diagnosa : Stroke Iskemik+ Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD NaCl 0,9 % mikro
 O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa:
 Inj. Manitol 100cc/8jam
 Inj. Citicolin 500 mg/ 12 jam
 Inj. Ceftriaxone 1000 mg / 12 jam
 Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
 Inj. Amlodipine 10 mg/24 jam/NGT
 Inj. Simvastatin 20 mg/24 jam/ NGT
 Inj. Alupurinol 300 mg /24 jam/NGT
 Inj. Lantus 20 IU/24 jam

10. Tn. Tri; 28tahun; 170cm; 65kg


Keluhan utama : Penurunan Kesadaran

S: Penurunan kesadaran

Tn. T usia 28 tahun datang dengan penurunan kesadaran setelah ditemukan oleh penduduk
sekitar terjatuh dari pohon kelapa dengan tinggi sekitar 7 meter, posisi pertama kali jatuh
tidak diketahui, namun OS ditemukan dalam kondisi telentang dengan kepala menunduk dan
memegang dada kesakitan.

KU : Tampak sakit sedang ; Kes : Koma; GCS E2 V2 M3

TD: 120/80 mmHg

HR: 90x/menit

RR: 29x/menit

Temp: 37oC

SpO2: 85%

Pemeriksaan Fisik:
Kepala: normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidnung (-/-),
Leher : Pembesaran KGB (-),
Thorax:
Pulmo : simetris, retraksi (-), SP= vesikuler mengeras pada lapangan paru kiri, WH(-/-), RH
(-/-) cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),
Abdomen : datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-), tampak jejas di
bagian perut kanan
Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-), CRT <2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
Foto thorax
Diagnosis
Pneumothorax

Tindakan Medis

Pemasangan infus
Kateter urin

Isi data Penatalaksanaan

PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
 O2 5 lpm via Non-rebreathing mask
 IVFD RL 15 tpm makro
 Inj. Ceftriaxone 2x1gr
 Inj. Ketorolac 1gr

11. Tn. IM; 30 tahun; 45 kg; 160 cm


Keluhan utama : Gangguan perilaku
Pasien datang diantar oleh polisi dan keluarganya dengan keluhan gangguan perilaku
sejak 3 hari yang lalu. Pasien sering melemparkan barang dirumah maupun di tempat
kerjanya. Pasien juga sering menganggu orang sekitar dan hampir mencelakai orang.
Pasien sering berbicara sendiri dan mengaku sering mendengar suara-suara yang tidak
dikenalnya. Dua tahun lalu pasien di rehabilitasi karena pemakaian narkoba
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum : pasien tampak gelisah, memberontak dan kedua tangannya diikat.
Penampilan sesuai usia dan jenis kelaminnya. Mood disforik dan afek terbatas. Pasien
menjawab wawancara satu-satu kata, tidak jelas dan tidak koperatif.
TD : 120/80 mmHg
HR : 85 x/i reguler
RR : 20 x/i
SpO2 : 99%

Pemeriksaan Penunjang :
Urin rutin :
 Amphetamin : Positif
 Benzodiazepine : Negatif
 THC : Negatif
Rapid Test : Non-reaktif
Diagnosa : Skizofrenia e.c penggunaan narkoba

Penatalaksanaan :
Medikamentosa:
 Inj. Lodomer 1 amp (ekstra)
 Inj. Diazepam 1 amp (ekstra)
 Clozapin tab 1x1
 THP 2x1
 Asam folat 2x400 mg

12. Ny. K; 66 tahun; 58 kg; 150 cm


Keluhan utama : demam sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam naik turun.
Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 2 minggu yang lalu, batuk disertai dahak
berwana kuning kehijauan. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas (+) sesak nafas terus
menerus selama 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Mual (+), muntah (+), lemas (+)
dan nyeri ulu hati (+). Pasien menyangkal kehilangan indra penciuman dan bepergian
ke luar kota sejak beberapa bulan ini.
RPT : Diabetes Mellitus, Hipertensi dan Asma

Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 150/90 mmHg
HR : 110 x/i
RR : 30 x/i
T : 37,6oc
SpO2 : 87% dengan sungkup

Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin
 Hb : 14,5 g/dL
 Leukosit : 10.780uL
 Trombosit : 99.000 uL
LFT
 Bilirubin : 1,1 g/dL
 SGOT : 40 u/l
 SGPT : 45 u/l
RFT
 Uric acid : 10,3 mg/dl
 Ureum : 168 mg/dl
 Creatinine : 3,36 mg/dl
Glukosa
 KGDs : 305 mg/dl
Rapid test
 IgG : reaktif
 IgM : reaktif
Swab Antigen
Foto thorax : kesan pneumonia pada thorax dextra

Diagnosa : Susp. Pneumonia (susp. Covid 19)+DBD+PJK+DM Tipe 2+HHD

Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa:
 IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
 O2 10-15 L/i NRM
Medikamentosa :
 Inj. Ceftazidime 1gr/12 jam
 IVFD Vit C 200 mg/100 cc NaCl 0,9%
 Inj. Resfar 1fl/hr
 Inj. Norages 1 amp/12 jam
 Inj. Omeprazole 1 amp/12 jam
 Azithromisin 1x500 mg
 Oseltamivir 2x75 mg
 Vitamin D 2x1
 Curcuma tab 3x1
 Codein tab 3x20 mg

13. Ny. H; 57 thn; 60 kg; 150 cm

Pemeriksaan penunjang:
 Darah rutin
 LFT
 RFT
 KGD
Diagnosa : Drugs eruption dd: TEN; SJS
Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa :
 IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Medikamentosa :
 Inj. Metilprednisolon 1 vial/hari
 Inj. Omeprazole 1 vial /12 jam
 Loratadine 1x1
 Desoximetasone cream 2x1

14. Ny. M; 25 tahun; 57 kg; 150 cm


Keluhan utama : nyeri perut bagian bawah sejak 1 hari ini.
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah 1 hari ini. Nyeri perut seperti
tertusuk-tusuk. Saat ini o.s sedang haid hari ke-4 dari 7 hari. Siklus haid pasien 28-30
hari, lama haid sekitar 5-7 hari, banyaknya haid sekitar 2-4 kali ganti pembalut/hari.
Riwayat nyeri saat haid (+), mual (+), muntah (-). Riwayat keguguran 3 kali. Riwayat
keluar darah dan nyeri saat berhubungan intim (+)

Pemeriksaan fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 125 x/i
RR : 24 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 98 %

Pemeriksaan Penunjang :
Darah rutin :
 Hb : 12 mg/dl
 Leukosit : 20.000 uL
 Trombosit : 250.000 uL
HBsAg : Negatif
Anti HCV : Negatif
Anti HIV : non-reaktif
VDRL : non-reaktif
USG menyusul

Diagnosa : Acute abdomen e.c endometriosis


Penatalasanaan
Non-Medikamentosa
 IVFD RL 30 gtt/i
Medikamentosa
 Inj. Levofloxacin 1amp/ 12 jam
 Inj. Omeprazole 1 amp/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 1 amp/ 8 jam
 Gabapentin tab 1x30 mg

15. Ny. MS; 36 tahun; 75 kg; 150 cm *


Keluhan utama : penurunan kesadaran
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu. Awalnya
pasien kejang selama 10 menit, badan, tangan serta kaki kaku. Setelah kejang pasien
lemas. Kejang sebnayak 2 kali selama seharian ini. Sebelumnya pasien mempunyai
riwayat pre eklamsi dan rutin kontrol kehamilan.
G3P2AO+ 34-36 minggu+ Janin hidup
HPHT : 10-07-2020
TTP : 17-04-2021

Pemeriksaan fisik :
GCS : E1V1M1
TD : 220/140 mmHg
HR : 130x/i
RR : 24 x/i
T : 36oc
SpO2 : 91% dengan nasal kanul

Mata : Konjungtia (anemis (-/-)


Thorax : vesikuler (+/+) , rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen : TFU 29 cm; DJJ : 145 x/i
Kateter : 70 cc urin berwarna coklat pekat

Pemeriksaan Penunjang :
Urin rutin : Proteinuria (+++)
KGDs : 150 mg/dl

Diagnosa :Eklampsia

Penatalaksanaan:
Non-medikamentosa :
 O2 nasal kanul 3-4 L/i
 Kateter
 NGT
Medikamentosa :
 Bolus MgSO4 40% 4 gr (10cc)
 Bolus MgSO4 40% 15 cc dalam infus habis dalam 6 jam
 Inj. Dexametasone 2 amp (ekstra)
 Inj. Lasix 1 amp (ekstra)
 Nifedipin 10 mg sublingual (ekstra)

16. Tn. E; 46 thn; 56 kg; 160 cm *


Keluhan utama : digigit ular
Pasien datang dengan keluhan tungkai kaki sebelah kanan bengkak setelah digigit ular
lebih kurang 2 jam yang lalu. Awalnya pasien sedang berkebun di dekat rumahnya.
Nyeri (+), mual (-), muntah (-), sulit bernafas (-), lemas (-)
Pemeriksaan fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 24 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (anemis (-/-))


Thorax : Vesikuler (+/+) rh/wh (-/-)
Abdomen : soepel (+)
Extremitas Inf: nyeri (+) bengkak (+) ROM bebas
Diagnosa : Snake bite
Penatalasanaan
Non-Medikamentosa
 IVFD RL 30 gtt/i
 Bidai
Medikamentosa
 Inj. SABU extra
 Inj. Dexametason 5mg/12 jam
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 3% / 8 jam
 Inj. ATS extra
17. Tn F; 36 thn; 60 kg; 170 cm
Keluhan utama : sesak nafas
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak lebih kurang 1 jam yang lalu. Pasien
bekerja di pembakaran kelapa sawit dan terhirup zat pembakaran. Mual (+), muntah
(+), nyeri kepala (+), mulut berbusa (-), hipersaliva (+).

Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan fisik :
TD : 120/80 mmHg
HR : 50 x/i
RR : 36 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (anemis (+/+)) pupil (miosis (+/+))


Thorax : Vesikuler (+/+) rh/wh (-/-)
Abdomen : soepel (+)
Extremitas : akral (dingin)

Diagnosa : Acute trauma inhalation


Penatalasanaan
Non-Medikamentosa
 IVFD RL 30 gtt/i
 O2 Face Mask 12 l/i
Medikamentosa
 Inj. Atropin 1 mg (4 amp) ekstra
 Inj. Dexametason 5mg/12 jam
 Inj. Levofloxacin 1 gr/ 12 jam
 Inj. Ondansentron 1 amp/ 12 jam
 Inj. Omeprazole 1 amp/ 12 jam
 Paracetamol tab 3x500 mg
 Sucralfat syr 3xCI
18. Tn. J; 63 thn; 56 kg; 160 cm
Keluhan utama : Nyeri perut sejak 2 hari yang lalu
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri perut timbul mendadak dan paling dirasakan pada perut bagian
kanan bawah. Nyeri perut memberat sejak pagi hari. Keluhan disertai dengan mual
(+), muntah (-), demam (+). Os merasa belum BAB sejak awal nyeri perut. Terkadang
o.s sering merasa nyeri bila BAK. Namun BAK lancar dan tidak tersendat.
RPT: Hipertensi (-), DM (-), Penyakit Jantung (-)

Pemeriksaan Fisik :
GCS : 15 / tampak kesakitan
TD : 100/70 mmHg
HR : 97 x/i
T : 39 oc
SpO2 : 98 %

Mata : Konjungtiva anemis (-/-); sklera ikterik (-/-)


Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Vesikuler (+/+); rh/wh (-/-)
Cor : BJ 1> BJ 2; reguler
Abdomen : Datar (+); soepel (+); peristaltik (+); nyeri tekan ulu hati (-); nyeri
tekan RLQ (+); Blumberg sign (+); Psoas sign (+); Rovsign sign (+)
Ekstremita : akral hangat (+/+)

Pemeriksaan Lain:
Hb : 11,8 gr%
Ht : 34,8%
WBC : 18.300
Trom : 177.000

GDS : 81 mg/dl
SGOT : 17 u/L
SGPT : 11 u/L
Ureum : 63,2 mg/dl
Cr : 1,49 mg/dl

Elektrolit
Natrium 131.0 mEq/L
Kalium 3.6 mEq/L
Chlorida 105.0 mEq/L

Diagnosa : Appendicitis Acite

Penatalaksaan :
Non-medikamentosa
 Konsul Sp.B
 IVFD RL 28 tpm
Medikamentosa
 Inj. Ceftriaxon 1 g/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 3%/ 12 jam
 Inj. Ondansentron 1 amp/ 12jam
 Inj. Omeprazole 1 amp/ 12jam
 Paracetamol tab 3 x 500 mg

19. Tn. E; 77 thn; 60 kg; 170 cm


Keluhan : sesak nafas
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 6 jam yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan sesak disertai batuk yang terus menerus, terasa gatal di
tenggorokan. Batuk berdahak dirasakan sudah sejak lebih kurang 1 bulan yang lalu,
tidak kunjung sembuh walaupun sudah berobat ke dokter. Batuk berdahak bercampur
darah. Nyeri dada (-). Riwayat batuk berdarah bercampur darah (+). Os mengaku
pernah menjalani pengobatan TB selama 9 bulan dan tuntas 1 tahun yang lalu. Os
juga mengeluh saat ini sering demam (+) hilang timbul. Mual (+), muntah (-)
RPT : Hipertensi (-), DM (-), Peny. Jantung (-)
Pemeriksaan fisik
GCS : 15/ tampak sesak
TD : 110/ 60 mmHg
HR : 78x/i, reguler
RR : 40 x/i
T : 37,6oc
SpO2 : 75 %

Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)


Hidung: Pernapasan CupingHidung (-)
Mulut: Bibir tidak sianosis
Thorax: CorB.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop(-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (+/+) Wheezing (+/+)
Abdomen: Datar (+) Soepel(+) B. Usus (+) normal. NyeriTekan (-)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Pemeriksaan Lain
Hb 13.7 gr%
Ht 40.8%
Eritrosit 5.08
Leukosit 7.800
Trombosit 237.000

GDS 128 mg%


Kolesterol Total 188 mg/dL
SGOT 20 u/L
SGPT 21 u/L

Ureum 53.5 mg/dl


Creatinin 1.20 mg/d
Hasil EKG (+) :Kesan Sinus Tachycardia

Diagnosa : Obs. Dyspneuc Syndrome Obstructive


Penatalaksanaan
Non-medikamentosa
1. O2 8—15lpm on NPMTarget SpO2 90—96%
2. IVFD RL 1000 cc/ 24 jam
Medikamentosa
3. Ceftazidime 3x1 gr IV
4. Nebu Combivent/8 jam
5. Pantoprazole 2x40mg IV
6. Ambroxol tab 3x30mg PO

20. Tn. R; 80 thn; 50 kg; 160 cm


S= Pasien datang dengan keluhan sesak sejak beberapa bulan SMRS. Namun sesak
memberat +/- 1 minggu SMRS. Os juga mengeluhkan sering nyeri dada. Nyeri dada
dirasakan hilang timbul. Saat ini Os mengatakan tidak terasa nyeri dada tetapi lebih
terasa sesaknya. Os mengaku saat ini juga sedang batuk berdahak yang dirasakannya
sudah lebih dari 1 bulan tidak kunjung sembuh. Batuk berdahak warna putih sampai
kehijauan kental. Batuk berdahak tidak disertai darah. Os juga mengeluh sering
demam hilang timbul, rasa meriang. Os mengaku pernah pengobatan TB selama 6
bulan tuntas +/- 3 tahun yang lalu SMRS. Osmemiliki riwayat menjadi perokok sejak
sekolah MTs sampai usia 60 tahun. Riwayat HT (-) DM (-) Peny. Jantung (-).

O= CM/Sat Sedang, Sesak


TD 130/70 mmHg
N 78x/m, reguler, isicukup, kuatangkat
R 44x/m
Suhu 37.6
SpO2 89—90 %
Status Generalis
Mata: KonjungtivaAnemis (-/-) SkleraIkterik (-/-)
Hidung: PernapasanCupingHidung (-)
Mulut: Bibirtidaksianosis
Pembesaran KGB: (-)
JVP: Tidakmeningkat
Thorax: CorB.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop(-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (+/+) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel(+) B. Usus (+) normal. NyeriTekan (-)
Ekstremitas: AkralHangat (+/+) CRT<2 detik

HasilLaboratorium:
Hb 12.4 gr%
Ht36.2%
Eritrosit 4.47
Leukosit 16.900
Trombosit 338.000

GDS 78 mg%
SGOT 16 u/L
SGPT 25 u/L

Ureum 59.0 mg/dL


Creatinin 0.87 mg/Dl

Hasil EKG (+) :Kesan Normal sinus rhythm. Right Bundle Branch Block. Marked ST
Abnormal.
Foto thorax (+) : kesan paru-paru terlihat mengembang secara berlebihan, diafragma yang
datar. Corakan vaskular menghilang.

A= Obs. Dyspneuec. PPOK + NSTEMI + RBBB

Penatalaksanaan:

Non- Medikamentosa

 O2 6 lpm on nasal canulePertahankan SpO2 90—96%


 IVFD RL 1000 cc/24 jam

Medikamentosa

 Ceftazidime 3x1 gr IV
 Pantoprazole 2x40 mg
 Furosemide 2x20mg IV
 Loading Aspilet 160mg PO
 Loading Clopidogrel 300mg PO
 Ambroxol tab 3x30mg PO
 Movibet 1x400mg IV

21. Identitas: Ny. R, Usia 65th, 58 kg;150 cm

S= Pasien datang diantar keluarga dengan penurunan kesadaran sejak pukul 06.00 WIB pagi
SMRS setelah ditemukan jatuh tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tidak berpakaian.
Menurut keluarga, os saat itu sebelumnya hendak mandi pagi. Nyeri kepala sebelumnya (+).
Muntah (-). Riwayat HT (+). Riwayat DM tidak diketahui sebelumnya. Riwayat penyakit
jantung (-) Riwayat trauma (-) Riwayat stroke sebelumnya (-)

O= KesadaranSopor, E2V2M3.
TD 160/90 mmHg
N 77x/m
RR 24
Suhu 36.7
SpO2 97% on O2 5 lpm nasal canule
Kepala: Normocephal. Luka (-) Jejas (-)
Mata: Konungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-) Pupil Bulat Isokhor (+/+) 2mm/2mm.
Reflek Cahaya Langsung (+/+) Reflek Cahaya Tidak Langsung (+/+)
Hidung: Pernapasan Cuping Hidung (-) Darah keluar (-)
Bibir: Sianosis (-)
Leher: Pembesaran KGB (-) JVP tidak meningkat. Kaku kuduk sulit dinilai, pasien tidak
kooperatif
Thorax: Cor S1/S1 Reguler, murmur (-) gallop(-). Pulmo VBS (+/+) Wheezing (-/-) Rhonki
(-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel (+) Bisingusus (+)
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) Refleks Patologis Babinsky (-/+)
Refleks Fisiologi ssulit dinilai
Hasil Laboratorium:
Hb 17.3 gr%
Ht 50.2%
Eritrosit 6.23
Leukosit 31.700
Trombosit 343.000

GDS 274 mg%


SGOT 23 u/L
SGPT 20 u/L

Ureum 15.2 mg/dl


Creatinin 0.80 mg/d

Hasil CT Scan: Kesan Subarachnoid Hemorhhage.

A= PenurunanKesadaran ec Subarachnoid Haemorrhage + Susp. Pneumonia Sepsis +


Diabetes MelitusTipe 2

Penatalaksanaan:
1. Pro-ICU
2. O2 4 lpm on nasal canule
3. IVFD Asering 20 tpm makro drip
4. Imipenem 2x1 gr IV
5. Manitol 4 x 125 ml
6. As. Tranexamat 3x 500mg IV
7. Citicolin 2x 1 gr IV
8. Piracetam 2x 3gr IV
9. Pantoprazole 2x 40mg IV
10. Insulin NR 8-8-8 IU SC
11. Pacang DC dan NGT
22. Identitas: Tn. S, Usia 84 th, RM 351891

S= Pasien datang dengan keluhan bengkak di kedua kaki sejak +/- 2 bulan SMRS disertai
nyeri pada keduakakinya. Semakin lama, nyeri dirasakan semakin bertambah. Bengkak juga
awalnya hanya kecil, lalu semakin lama bengkak semakin membesar. Kedua hal tersebut
membuat Os kesulitan untuk berjalan. Hampir 2 bulan ini, Os hanya bisa duduk dan tiduran.
Kakinya sulit diluruskan karena terbatas nyeri. 3 hari SMRS, Os mengeluh timbul nanah
berwarna putih di bagian punggung kaki kirinya. Riwayat DM dan HT tidak diketahui
sebelumnya.Os mengaku memilikiri wayat asam urat. Selama 2 bulan ini, Os berobat di
dokter umum untuk keluhan kedua kakinya.

O= CM/Sakit sedang
TD 160/90 mmHg
N 78x/m
R 22x/m
Suhu 37.1 C
SpO2 96%
Status Generalis
Mata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Pembesaran KGB: (-)
Thorax: CorB.Jantung S1/S2 regular (+) murmur (-) gallop(-)
Pulmo: Vesikuler (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen: Datar (+) Soepel(+) B. Usus (+) normal.
Ekstremitas: Akral Hangat (+/+) CRT<2 detik

Status Lokalis
Ekstremitas Inferior Dextra: Tampak pitting edema dari pedis hingga ½ peritibial. Warna
kulit sama dengan warna kulit sekitar. Teraba nyeri (+) Hangat (-)
Ekstremitas Inferior Sinistra: Tampak pitting edema a/rpedis. Warna kulit kemerahan (+)
Teraba hangat (+) Tampak pus warna putih pada bagian dorsum pedis sinistra.
Kedua Ekstremitas Inferior sulitdigerakkan dandiluruskan terbatas nyeri.

HasilLaboratorium:
Hb 10.5 gr%
Ht 30.8%
Eritrosit 3.62
Leukosit 5.200
Trombosit 221.000

GDS 102 mg%


SGOT 18 u/L
SGPT 11 u/L

Albumin 2.69 (Hipoalbumin)

Ureum 63.2 mg/dl


Creatinin 1.49 mg/dl
AsamUrat 4.9mg/dl

Natrium 140.0 mEq/L


Kalium 4.1 mEq/L
Chlorida 110.0 mEq/L

A= Abses Pedis Sinistra + Hipoalbumin+ Hipertensi Stage II

Penatalaksanaan:
1. Wound Toilet Abses
2. IVFD RL 1000 CC/24 jam
3. Ceftriaxone 2x1 gr IV
4. Ketorolac 2x30mg IV
5. Amlodipin 1x10mg PO
6. Albumin caps 2x1 PO

23. Tn. BS; 50 thn; 40 kg; 160 cm


Keluhan utama : sesak nafas
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 bulan ini. Sesak nafas dirasakan
terus menerus. Keluhan sesak memberat pada 2 hari ini. Keluhan sesak tidak
berkurang jika berpindah posisi. Pasien juga mengeluhkan batuk yang tidak disertai
dengan dahak. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati (+) ,mual (+), muntah (+), dan
suara sesak (+). Sebelumnya pasien juga pernah di rawat di RSUZA dengan keluhan
yang sama.

Pemeriksaan fisik:
TD : 130/90 mmHg
HR : 101 x/i
RR : 32 x/i
T : 37,0 Oc
SpO2 : 89 %

Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+)


Thorax : vesikuler (+/+) pada ICS III pulmo dextra suara menghilang; rhonki
(+/+); wheezing (-/-)
Cor : BJ 1> BJ II, reguler
Abdomen : peristaltik (+); soepel (+)

Pemeriksaan lanjutan :
Foto thorax : kesan tumor paru, atelektasis
CT-Scan : masa paru kanan sentral
Lab : Leukosit : 14.560

Diagnosa : Tumor paru + atelektasis paru kanan


Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa
 O2 Nasal Canul 3-4 L/i
 IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i
 IVFD aminofluid 1fl/24 jam
Medikamentosa
 Inj. Dexametasone 1 amp/8 jam
 Inj. Omeprazole 40 mg/12 jam
 Inj. Ceftriakson 1gr/12 jam
 Paracetamol 3x500 mg
 Codein 3x20 mg
 Neurodex 2x1

24. An. C; 13 bulan; 12 kg; 90 cm


Keluhan utama : Akral Membiru

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya melalui IGD dengan keluhan sesak
napas sejak ± 5 hari SMRS, sesak memberat saat pasien menangis, kemudian muncul
kebiruan pada bibir dan ujung jari tangan dan kaki. Saat lahir pasien langsung
menangis dan terlihat biru. OS mulai sesak setelah umur 4 bulan, sering terbangun
malam hari karena sesak dan kemudian batuk (+), suara mengik (-), sehabis sesak dan
biru os pingsan (-)/kejang (-), nyeri dada dan dada berdebar-debar (-), bengkak
tungkai kaki (-). Pasien sering sakit setiap bulan, berat badan turun naik, bahkan
cenderung tetap, selain sesak saat berobat ke IGD os lemas (+), batuk (+) berdahak,
dahak warna putih, batuk berdarah (-), keringat malam (-), orang dewasa/tetangga
yang batuk lama/ konsumsi obat 6 bulan (-), sering main tanah (-), batuk tidak
dipengaruhi udara/obat/makanan, riwayat tersedak (-), sehabis batuk muntah (-), pilek
(+), demam (+) sejak ± 5 hari SMRS, turun naik (-), bercak kemerahan di kulit (-),
gusi berdarah (-), mimisan (-), sakit kapala (-), mual (-), muntah (-), kembung (-),
nyeri perut (-), mencret (-), menggigil (-), nyeri sendi (-), sakit tenggorok (-), sakit
saat BAK (-), BAB normal, telinga berair dan sakit (-). Ketika bayi menghisap ASI
sering terputus 4-5 kali hisap, pasien menarik napas dalam.

Pemeriksaan Fisik
HR : 136 x/i
RR : 32 x/i
T : 37,0 Oc
SpO2 : 92 %

Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+)


Bibir : sianosis (+)
Thorax : vesikuler (+/+); rhonki (+/+); wheezing (-/-)
Cor : BJ 1> BJ II, reguler. Murmur (+)
Abdomen : peristaltik (+); soepel (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+), sianosis (+), CRT< 2detik

Pemeriksaan lanjutan :
Foto thorax : Boot shaped (+)
Lab : Leukosit : 14.560

Diagnosa : Tetralogy of Fallot


Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa
 O2 Nasal Canul 3-4 L/i
 IVFD NaCl 0,9% 8 gtt/i
Medikamentosa
 Inj. Ceftriakson 250 gr/12 jam
 Inj. Ranitidin ¼ amp/12 jam
 Paracetamol syr 3x0,8 gtt

25. Tn. S; 55 thn; 60 kg; 160 cm


Keluhan utama : Kedua tungkai bengkak
Pasien datang dengan keluhan kedua tungkai bengkak sejak 5 hari yang lalu. Bengkak
awalnya dirasakan muncul terlebih dahulu pada tungkai kiri dan disusul dengan
bengkak pada tungkai kanan, bengkak dirasakan semakin lama semakin membesar
dan semakin mengkilat, tungkai dikatakan tidak terasa nyeri dan tidak terasa panas.
Pasien juga mengeluhkan lemas sejak 1 bulan ini. BAK dikatakan hanya 1-2 kali
dalam sehari. BAB normal.
RPT : Hipertensi (+). DM (+)

Pemeriksaan Fisik :
TD : 140/90 mmHg
HR : 90 x/i
RR : 24 x/i
SpO2 : 90 %
Mata : konjungtiva (anemis (+/+)
Bibir : Pucat (+)
Thorax : vesikuler (+); rhonki (+/+); wheezing (-/-)
Cor : BJ 1 > BJ II; reguler
Abdomen : soepel (+); nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : Oedem Pretibial; CRT > 2 detik

Pemeriksaan Lanjutan
 Hb : 6,93 g/dl
 Ureum : 350 mg/dl
 Kreatinin : 3,74 mg/dl
 Asam urat : 14,5 mg/dl
 KGDs : 269 mg/dl
EKG : Normal Sinus Rythm

Diagnosa : CKD stage V

Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa
 O2 Nasal Canul 3-4 L/i
 Threeway
Medikamentosa
 Inj. Furosemide 2 amp/ 8 jam
 Inj. Omeprazole 1 amp/ 12 jam
 Inj. Ondansentron 1 amp/ 12 jam
 Sucralfat syr 3xCI

26. Tn M; 17 thn; 69 kg; 170 cm


Keluhan utama : luka robek pada kaki sebelah kanan.
Pasien dibawa oleh keluarganya dengan keluhan luka pada kaki sebelah kanan sejak 2
jam yang lalu. Pasien tersandung dan tidak tahu terkena apa. Pasien mengeluhkan
nyeri disekitar luka Kebas (-), ROM terbatas (-), mual (-), Muntah (-)
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (anemis (-/-)


Thoraks : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing -/-
Abdomen : soepel (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+)
Status Lokalisata
Vulnus Laceratum a/r pedis dextra dengan ukuran 3x2x1 cm. Nyeri (+), ROM terbatas
(-).

Diagnosa : Vulnus Laceratum


Penatalaksanaan :
 Wound Toilet
 Amoksisilin tab 3x500 mg
 Asam Mefenamat 3x500 mg
 Sucralfat syr 3xCI

27. An. R; 10 thn; 35 kg; 140 cm


Keluhan utama : luka robek pada tangan kiri dan kaki sebelah kiri.
Pasien diantar keluarganya dengan luka robek pada tangan kiri dan kaki sebelah kiri
akibat jatuh dari sepeda sejak 2 jam yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri disekitar
luka Kebas (-), ROM terbatas (-), mual (-), Muntah (-)

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (anemis (-/-)


Thoraks : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing -/-
Abdomen : soepel (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+)
Status Lokalisata
Multiple Laceratum a/r brachialis sinistra ukuran 4x2x1 cm dan pedis sistra ukuran
3x2x1 cm.
Diagnosa : Vulnus Laceratum
Penatalaksanaan :
 Wound Toilet
 Amoksisilin tab 3x500 mg
 Asam Mefenamat 3x500 mg
 Sucralfat syr 3xCI

28. Tn. U; 27 thn; 54 kg; 165 cm


Keluhan utama : sesak nafas

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu ini dan memberat pada 2
hari ini. Sesak nafas dirasakan terus menerus, perbaikan posisi pun tidak mengurangi sesak
nafas. Pasien juga mengeluhkan demam naik turun sejak 10 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan sakit kepala (+), lemas (+) dan batuk berdahak (+). Pasien menyangkal
kehilangan indra penciuman dan perasanya. Pasien menyangkal tidak pernah melakukan
perjalanan keluar kota dan tidak pernah memiliki keluhan seperti ini.

RPT : HT (-); DM (-); Asma (-)

Pemeriksaan fisik :
TD : 90/70 mmHg
HR : 115 x/i
RR : 32 x/i
T : 38,0oc
SpO2 : 80%

Mata : Konjungtiva (Anemis (-/-)); sklera (ikterik (-/-))


Mulut : sianosis (-)
Leher : TVJ <4 cm; KGB (-)
Thoraks : Vesikuler (+/+); rhonki (+/+); wheezing (-/-)
Abdomen : soepel (+); perisaltik (8x/i)
Ekstremitas : akral (dingin (+/+)); CRT <2 detik

Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Darah rutin
Hb : 10,25 gr/dl
Leukosit : 12,85 ribu/uL
Trombosit : 220 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 6.35 %
Monosit : 7.38 %
KGD : 100 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Swab : Positif
Foto Thorax : Kesan Pneumonia Bilateral
Pemeriksaan Lnjutan :
RFT; LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit.
Diagnosa :
Probable Covid 19+ Pneumonia Bilateral + Hipoxemia

Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD Asering 30 gtt/i
 O2 sungkup 12-14L/i
Medikamentosa:
 Drip Rispar vial 5000 mg 20 gtt
 Inj.Ceftozidine 1 gr/ 12 j
 Inj. Paracetamol /8j
 Inj. Vitamin C 1000 g/hr
 Inj. Omeprazole 1 amp/ 12j
 Inj. Furosemide 1 amp/ hr
 Lesipar tab 2x1
 Zinc tab 1x1
 Vitamin D tab 1x1
 Loratadine tab 1x1
 Azitromisin tab 500 mg 1x1
 Tamiflu tab 2x1
 Sucralfat syr 3xCII

29. Ny. Y; 40 thn; 58 kg ; 155 cm


Keluhan utama : Lemas
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 bulan ini. Pasien mengeluhkan sering BAK pada
malam hari.Pasien juga mengeluhkan demam naik turun sejak 1 minggu ini. Pasien juga
mengeluhkan batuk berdahak (+) berwarna putih kekuningan. Mual (+), muntah (+), sesak
nafas (-). Pasien juga mengeluhkan adanya luka pada kaki kiri yang semakin meluas.
Awalnya hanya di ibu jari kaki sebelah kiri, kemudian meluas ke telapak kaki sebelah kiri.
RPT : HT (-); DM (+) tidak terkontrol

Pemeriksaan fisik :
TD : 130/90 mmHg
HR : 90 x/i
RR : 20 x/i
T : 38oc
SpO2 : 92 %

Mata : Konjungtiva (Anemis (-/-)); sklera (ikterik (-/-))


Mulut : sianosis (-)
Leher : TVJ <4 cm; KGB (-)
Thoraks : Vesikuler (+/+); rhonki (-/-); wheezing (-/-)
Abdomen : soepel (+); perisaltik (8x/i)
Ekstremitas : akral (dingin (+/+)); CRT <2 detik

Status lokalisata :
Dijumpai jaringan nekrotik pada ibu jari sebesar 3x3x2 cm. Dijumpai kaki kemerahan
kehitaman, adanya pus (+), nyeri (+)

Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Hb : 9,25 gr/dl
Leukosit : 24,85 ribu/uL
Trombosit : 220 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 7.54 %
Monosit : 8.43 %
KGD : 365 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Foto Thorax : Kesan Pneumonia Bilateral
Pemeriksaan Lnjutan :
RFT; LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit, SWAB
Diagnosa :
DM Tipe 2 dengan Gastropati Diabetikum + Pneumonia Bilateral Covid 19+ Gangrene
Diabetikum

Penatalaksanaan :

Non-medikamentosa :

 IVFD Aseing 20 TPM


 O2 Nasal Canul 3-4 L/i

Medikamentosa

 Inj. Novorapid 20-20-20


 Inj. Omeprazole 1 vial/ 12 jam
 Inj. Ondancetron 1 amp/ 12 jam
 Inj. Meropenem 1gr/ 12 jam
 Inj. Ketorolac 1 amp / hari
 Codein tab 3x10 mg
 Lesipar 2x1
 Vitamin D 1x1
 Sucralfat syr 3xCI

30. Nn. H; 22 thn; 45 kg; 150 cm


Keluhan utama : sesak nafas
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi subuh. Sesak nafas dirasakan
sejak pasien banyak minum air. Pasien juga mengeluhkan demam sejak 3 hari ini.
Sebelumnya pasien telah di HD selama 2 tahun, hari senin- kamis. Mual (+), muntah
(+)

TD : 140/ 80 mmHg
HR : 120 x/i
RR : 28 x/i
T : 37, 8oc
SpO2 : 94%

Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+)); sklera (ikterik (-/-))


Mulut : sianosis (-)
Leher : TVJ <4 cm; KGB (-)
Thoraks : Vesikuler (+/+); rhonki (+/+); wheezing (-/-)
Abdomen : soepel (+); perisaltik (8x/i)
Ekstremitas : akral (dingin (+/+)); Oedem pretibial (+/+)

Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Hb : 6,25 gr/dl
Leukosit : 24,85 ribu/uL
Trombosit : 220 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 7.54 %
Monosit : 8.43 %
RFT
Ureum : 245 mg/dl
Creatinin : 3,82 mg/dl
Asam urat : 6,23 mg/dl
KGD : 100 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Swab : Positif
Foto Thorax : Kesan Pneumonia Bilateral
Pemeriksaan Lnjutan :
LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit
Diagnosa :
CKD + Corona

Penatalaksanaan :

Non-medikamentosa :

 Threeway
 O2 Nasal Canul 3-4 L/i

Medikamentosa

 Inj. Furosemide 1 amp/ 8jam


 Inj. Omeprazole 1 vial/ 12 jam
 Inj. Ondancetron 1 amp/ 12 jam
 Inj. meropenem 1gr/ 12 jam
 Sucralfat syr 3xCI

31. Tn. D; 54 thn; 76 kg; 170 cm


Keluhan utama : sesak nafas
Pasien dirujuk dari rumah sakit swasta dengan keluhan sesak nafas sejak 10 hari ini
dan memberat 2 hari ini. Sesak nafas dirasakan terus menerus. Pasien juga
mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri dan nyeri kepala. Mual (+), muntah (+). Pasien
juga mudah lelah melakukan aktivitas sehari-hari.
RPT : HT (+) terkontrol; DM (-)
Pemeriksaan Fisik:
TD : 140/ 90 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 30 x/i
T : 38,0oc
SpO2 : 85%
Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+); ikterik(-/-))
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (+/+); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 8x/i
Extremitas : Akral hangat (+); CRT < 2 detik
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Hb : 12,25 gr/dl
Leukosit : 10,85 ribu/uL
Trombosit : 250 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 5.35 %
Monosit : 3.38 %
KGD : 98 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Swab : Positif
Foto Thorax : Kardiomegali dan kesan Pneumonia Bilateral
Pemeriksaan Lnjutan :
RFT; LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit.
Diagnosa :
Probable Covid 19+ Pneumonia Bilateral + CHF

Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD Asering 30 gtt/i
 O2 sungkup 12-14L/i
Medikamentosa:
 Drip Rispar vial 5000 mg 20 gtt
 Inj.Ceftozidine 1 gr/ 12 j
 Inj. Paracetamol /8j
 Inj. Vitamin C 1000 g/hr
 Inj. Omeprazole 1 amp/ 12j
 Inj. Furosemide 1 amp/ hr
 Lesipar tab 2x1
 Zinc tab 1x1
 Vitamin D tab 1x1
 Loratadine tab 1x1
 Azitromisin tab 500 mg 1x1
 Tamiflu tab 2x1
 Sucralfat syr 3xCII

32. Ny. R; 27 thn; 60 kg; 150 cm


Keluhan utama : sesak nafas

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan sesak
secara tiba-tiba. Sebelumnya pasien mengeluhkan demam naik turun dan sembuh ketika
minum obat. Pasien juga mengeluhkan batuk (+) berdahak bewarna putih kekuningan. Pasien
juga mengeluhkan mual dan muntah (+) dengan frekuensi 8 kali. Pasien sedang mengandung
anak kedua. Sebelumnya pasien tidak pernah merasakan gejala seperti ini. Pasien mengaku
bahwa suami pasien menderita TB paru dan dinyatakan sudah sembuh.
RPT : HT (+) terkontrol; DM (-)

Pemeriksaan Fisik:
TD : 130/ 70 mmHg
HR : 100 x/i
RR : 30 x/i
T : 38,0oc
SpO2 : 95%

Mata : Konjungtiva (Anemis (-/-); ikterik(-/-))


Thorax : Vesikuler (+/+) menurun 1/3 paru sebelah kanan; Ronkhi (+/+);
Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 8x/i
Extremitas : Akral hangat (+); CRT < 2 detik
Status Obstetri :
HPHT : 30 Desember 2020
DJJ : 154 x/i
Pemeriksaan Lanjutan :
Darah rutin
Hb : 12,25 gr/dl
Leukosit : 10,85 ribu/uL
Trombosit : 250 ribu/uL
Leucosit count
Limfosit : 5.35 %
Monosit : 3.38 %
KGD : 98 mg/dl
Rapid Antigen : Reaktif
Pemeriksaan Lnjutan :
RFT; LFT; D-dimer; AGDA; elektrolit, SWAB
Diagnosa :
Dyspnoe + Gravida + Pneumonia + Efusi paru

Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD Asering 30 gtt/i
 O2 Nasal Canul 3-4 /i
Medikamentosa:
 Drip Neurobion 1 flsh/ 12 jam
 Inj. Cefotaxime 1 gr / 12 jam
 Inj. Omeprazole 1 vial/ 12 jam
 Inj. Vit C 1000 gr/ hr
 Lesipar 2x1
 Vit D 1x1
 Codein 3x20 mg
 Natur E 2x1

33. Ny. N; 40 tahun; 58 kg; 150 cm


Keluhan utama : demam sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam naik turun.
Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 2 minggu yang lalu, batuk disertai dahak
berwana kuning kehijauan. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas (+) sesak nafas terus
menerus selama 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Mual (+), muntah (+), lemas (+)
dan nyeri ulu hati (+). Pasien menyangkal kehilangan indra penciuman dan bepergian
ke luar kota sejak beberapa bulan ini.
RPT : Diabetes Mellitus, Hipertensi dan Asma

Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 150/90 mmHg
HR : 110 x/i
RR : 30 x/i
T : 37,6oc
SpO2 : 87% dengan sungkup

Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin
 Hb : 14,5 g/dL
 Leukosit : 10.780uL
 Trombosit : 99.000 uL
LFT
 Bilirubin : 1,1 g/dL
 SGOT : 40 u/l
 SGPT : 45 u/l
RFT
 Uric acid : 10,3 mg/dl
 Ureum : 168 mg/dl
 Creatinine : 3,36 mg/dl
Glukosa
 KGDs : 305 mg/dl
Rapid test
 IgG : reaktif
 IgM : reaktif
Swab Antigen
Foto thorax : kesan pneumonia pada thorax dextra

Diagnosa : Susp. Pneumonia (susp. Covid 19)+DBD+PJK+DM Tipe 2+HHD

Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa:
 IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
 O2 10-15 L/i NRM
Medikamentosa :
 Inj. Ceftazidime 1gr/12 jam
 IVFD Vit C 200 mg/100 cc NaCl 0,9%
 Inj. Resfar 1fl/hr
 Inj. Norages 1 amp/12 jam
 Inj. Omeprazole 1 amp/12 jam
 Azithromisin 1x500 mg
 Oseltamivir 2x75 mg
 Vitamin D 2x1
 Curcuma tab 3x1
 Codein tab 3x20 mg
34. Tn. A; 27 tahun; 45 kg; 160 cm
Keluhan utama : Gangguan perilaku
Pasien datang diantar oleh polisi dan keluarganya dengan keluhan gangguan perilaku
sejak 3 hari yang lalu. Pasien sering melemparkan barang dirumah maupun di tempat
kerjanya. Pasien juga sering menganggu orang sekitar dan hampir mencelakai orang.
Pasien sering berbicara sendiri dan mengaku sering mendengar suara-suara yang tidak
dikenalnya.
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum : pasien tampak gelisah, memberontak dan kedua tangannya diikat.
Penampilan sesuai usia dan jenis kelaminnya. Mood disforik dan afek terbatas. Pasien
menjawab wawancara satu-satu kata, tidak jelas dan tidak koperatif.
TD : 120/80 mmHg
HR : 85 x/i reguler
RR : 20 x/i
SpO2 : 99%

Pemeriksaan Penunjang :
Urin rutin :
 Amphetamin : Negatif
 Benzodiazepine : Negatif
 THC : Negatif
Rapid Test : Non-reaktif
Diagnosa : Skizofrenia

Penatalaksanaan :
Medikamentosa:
 Inj. Lodomer 1 amp (ekstra)
 Inj. Diazepam 1 amp (ekstra)
 Clozapin tab 1x1
 THP 2x1
 Asam folat 2x400 mg

35. Tn. T; 22 thn; 60 kg;160 cm


Keluhan utama : luka robek pada kaki sebelah kanan.
Pasien datang dengan keluhan luka robek pada kaki sebelah kanan setelah kecelakaan
lalu lintas 2 jam yang lalu. Kaki kanan pasien terasa nyeri (+). Perdarahan aktif (+).
Demam (-), mual (-), muntah (-), ROM terbatas (-)
Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (anemis (-/-)


Thoraks : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing -/-
Abdomen : soepel (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+)
Status Lokalisata
Vulnus Laceratum a/r pedis dextra dengan ukuran 6x3x1 cm. Nyeri (+), ROM terbatas
(-).

Diagnosa : Vulnus Laceratum


Penatalaksanaan :
 Wound Toilet
 Inj. ATS ekstra
 Amoksisilin tab 3x500 mg
 Asam Mefenamat 3x500 mg
 Sucralfat syr 3xCI

36. An. E; 10 thn; 30 kg;110 cm


Keluhan utama : luka robek pada dahi sebelah kanan.
Pasien dibawa oleh ibunya karena luka robek pada dahi sebelah kanan setalah jatuh
dari pohon jambu 2 jam yang lalu. Sebelumnya pasien tidak pingsan, mual (-),
muntah(+) 1 kali. Pasien juga mengalami luka lecet pada tangan dan lutut.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (anemis (-/-)


Thoraks : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing -/-
Abdomen : soepel (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+)
Status Lokalisata
Vulnus Laceratum a/r frontale dengan ukuran 3x2x1 cm. Nyeri (+).

Diagnosa : Vulnus Laceratum


Penatalaksanaan :
 Wound Toilet
 Inj. ATS ekstra
 Amoksisilin tab 3x250 mg
 Ibuproven 3x1
 Sucralfat syr 3xCI

37. Nn. S; 19 thn; 50 kg; 150 cm


Keluhan utama : benjolan pada pergelangan tangan kanan
Pasien datang dengan keluhan benjolan di pergelangan tangan kanan. Keluhan dirasakan
sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya benjolan dirasakan sangat kecil. Namun lama kelamaan
benjolan dirasakan membesar. Karena benjolan yang membesar, dirasakan mengganggu
aktivitas. Setiap melakukan aktivitas dengan tangan kanan seperti bertani, mencuci atau
memasak pasien merasakan nyeri. Benjolan di tempat lain disangkal.

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (anemis (-/-)


Thoraks : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing -/-
Abdomen : soepel (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+)

Status lokalis
Look : tampak massa sebesar 2x2x1cm, deformitas (-), rubor (-)
Feel : nyeri tekan (+), permukaan halus, kenyal, bebas dari kulit di atasnya, tidak bisa
digerakkan dari dasarnya, kalor (-). Movement : tidak ada keterbatasan

Diagnosa : Limpoma

Penatalaksanaan :

 Wound Toilet
 Eksisi Limpoma
 Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
 Inj. Ceftriakson 1 gr / 12jam
 Sucralfat syr 3xCI

38. Tn.AG; 40 thn; 50 kg; 160 cm


Keluhan utama : batuk berdahak
Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 2 bulan ini. Batuk disertai dahak berwarna
putih kekuningan. Kadang batuk disetai dengan bercak darah beberapa hari ini. Pasien
juga mengeluhkan demam naik turun sejak 1 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan
berat badan menurun drastis. Lemas dan keringat malam juga dialami pasien.
RPT : HT (-); DM (-)

Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 150/90 mmHg
HR : 110 x/i
RR : 24 x/i
T : 38oc
SpO2 : 95%
Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin
 Hb : 14,5 g/dL
 Leukosit : 18.780uL
 Trombosit : 220.000 uL
LFT
 Bilirubin : 1,1 g/dL
 SGOT : 40 u/l
 SGPT : 45 u/l
RFT
 Uric acid : 10,3 mg/dl
 Ureum : 168 mg/dl
 Creatinine : 3,36 mg/dl
Glukosa
 KGDs : 305 mg/dl
Rapid test
 IgG : reaktif
 IgM : reaktif
Viral Marker
 HIV : Non- Reaktif
 Rapid test : Reaktif
 Swab : Negatif
Foto thorax : tampak bercak infiltrat pada apex kedua paru dengan batas
tidak tegas

Diagnosa : TB Paru

Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa:
 IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
 IVFD Aminofluid/ 12 jam
 O2 Nasal Canul 3-4 L/i
Medikamentosa :
 Inj. Ceftriakson 1gr/ 12jam
 Drip Paracetamol 1 fls/ hr
 Inj. Omeprazole 1 vial/ 12 jam
 RHZE 3 Tab 4KDT
 Lesipar 2x1
 Curcuma tab 3x1
 Codein tab 3x20 mg

39. Tn. F; 23 thn; 35 kg; 160 cm


Keluhan utama : Diare
Pasien datang dengan keluhan mencret sudah 1 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan
batuk berdahak sejak 10 hari ini. Pasien juga mengeluhkan demam naik turun dan
akan membaik jika minum obat. Pasien mengatakan bahwa berat badan nya turun
drastis dari berat semula 60 kg selama sebulan ini. Pasien juga mengatakan sering
sariawan dan mulut terasa sakit. Pasien seorang supir bus lintas. Nafsu makan seperti
biasa.
RPT : TB paru (-)
Pemeriksaan Fisik:
TD : 100/ 60 mmHg
HR : 108 x/i
RR : 22 x/i
T : 38,5oc
SpO2 : 98%
Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+); ikterik(-/-))
Mulut : bercak putih pada permukaan bagian palatum, bucal.
Thorax : Vesikuler (+/+); Ronkhi (+/+); Wheezing (-/-)
Cor : BJ I > BJ II; reguler
Abdomen : sopel (+), peristaltik : 4x/i.
Extremitas : DBN
Pemeriksaan Lanjutan :
Hb : 7,72 g/dl
Leukosit : 15.85 ribu/dl
Eosinofil : 1%
Nitrofil : 86,89
Limfosit :9.24
Monosit :3.38
NLR :9.40
KGDs : 97 mg /dl
HIV : Reaktif
Rapid : Reaktif
Diagnosa :
HIV stadium III
Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD NaCl 0,9 % 1 fls selanjutnya 30 gtt/i
 IVFD Aminofluid 1 fl/ hr
Medikamentosa:
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
 Inj. Omeprazole/ 12 jam
 Inj. Ondansetron 1 amp/ 8 jam
 Drip paracetamol 1 fls/12jam k/p
 Sucralfat syr 3xCI
 Lacbon tab 3x1
 Diaform tab 3x2

40. Ny. Nur; 28 tahun; 66 kg; 150 cm


Keluhan utama : penurunan kesadaran
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 jam yang lalu. Awalnya
pasien kejang selama 8 menit, badan, tangan serta kaki kaku. Setelah kejang pasien
lemas. Kejang sebnayak 2 kali selama seharian ini. Sebelumnya pasien mempunyai
riwayat pre eklamsi dan rutin kontrol kehamilan.
G3P2AO+ 28-30 minggu+ Janin hidup
HPHT : 11-10-2020
TTP : 18-07-2021
Pemeriksaan fisik :
GCS : E1V1M2
TD : 200/120 mmHg
HR : 130x/i
RR : 24 x/i
T : 36oc
SpO2 : 91% dengan nasal kanul

Mata : Konjungtiva (anemis (-/-)


Thorax : vesikuler (+/+) , rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen : TFU 24 cm; DJJ : 145 x/i
Kateter : 70 cc urin berwarna coklat pekat

Pemeriksaan Penunjang :
Urin rutin : Proteinuria (+++)
KGDs : 150 mg/dl

Diagnosa :Eklampsia

Penatalaksanaan:
Non-medikamentosa :
 O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa :
 Bolus MgSO4 40% 4 gr (10cc)
 Bolus MgSO4 40% 15 cc dalam infus habis dalam 6 jam
 Inj. Dexametasone 2 amp (ekstra)
 Inj. Lasix 1 amp (ekstra)
 Nifedipin 10 mg sublingual (ekstra)

41. Tn. B; 55 thn; 60 kg; 160 cm


Keluhan utama : Buah zakar membengkak
Pasien datang dengan keluhan buah zakar membengkak sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan nyeri hebat yang tidak bisa di tahan. Sebelumnya pasien
sudah pernah mengalami gejala tersebut 4 tahun yang lalu sehingga testis sebelah
kanan nya di angkat.
RPT : HT (+); DM (-)

Pemeriksaan Fisik :
TD : 120/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 oc
SpO2 : 99 %

Mata : Konjungtiva (anemis (-/-)


Thoraks : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing -/-
Abdomen : soepel (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+)
Genital : Skrotum membengkak (+); nyeri (+); rubor (+); dolor (+)

Diagnosa : Orchitis

Penatalaksanaan :

 IVFD RL 20 gttt/i
 Inj. Ketorolac 3%/ 8 jam
 Inj. Ceftriakson 1gr/12 jam
 Inj. Omeprazole 1 amp/12 jam
 Sucralfat syr 3xCI

42. An. G; 16 bulan; 16 kg; 90 cm


Keluhan utama : Akral Membiru

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya melalui IGD dengan keluhan sesak
napas sejak ± 5 hari SMRS, sesak memberat saat pasien menangis, kemudian muncul
kebiruan pada bibir dan ujung jari tangan dan kaki. Saat lahir pasien langsung
menangis dan terlihat biru. OS mulai sesak setelah umur 4 bulan, sering terbangun
malam hari karena sesak dan kemudian batuk (+), suara mengik (-), sehabis sesak dan
biru os pingsan (-)/kejang (-), nyeri dada dan dada berdebar-debar (-), bengkak
tungkai kaki (-). Pasien sering sakit setiap bulan, berat badan turun naik, bahkan
cenderung tetap, selain sesak saat berobat ke IGD os lemas (+), batuk (+) berdahak,
dahak warna putih, batuk berdarah (-), keringat malam (-), orang dewasa/tetangga
yang batuk lama/ konsumsi obat 6 bulan (-), sering main tanah (-), batuk tidak
dipengaruhi udara/obat/makanan, riwayat tersedak (-), sehabis batuk muntah (-), pilek
(+), demam (+) sejak ± 5 hari SMRS, turun naik (-), bercak kemerahan di kulit (-),
gusi berdarah (-), mimisan (-), sakit kapala (-), mual (-), muntah (-), kembung (-),
nyeri perut (-), mencret (-), menggigil (-), nyeri sendi (-), sakit tenggorok (-), sakit
saat BAK (-), BAB normal, telinga berair dan sakit (-). Ketika bayi menghisap ASI
sering terputus 4-5 kali hisap, pasien menarik napas dalam.

Pemeriksaan Fisik
HR : 120 x/i
RR : 32 x/i
T : 37,0 Oc
SpO2 : 93 %

Mata : Konjungtiva (Anemis (+/+)


Bibir : sianosis (+)
Thorax : vesikuler (+/+); rhonki (+/+); wheezing (-/-)
Cor : BJ 1> BJ II, reguler. Murmur (+)
Abdomen : peristaltik (+); soepel (+)
Ekstremitas : Akral hangat (+), sianosis (+), CRT< 2detik

Pemeriksaan lanjutan :
Foto thorax : Boot shaped (+)
Lab : Leukosit : 12.560

Diagnosa : Tetralogy of Fallot


Penatalaksanaan :
Non-medikamentosa
 O2 Nasal Canul 3-4 L/i
 IVFD NaCl 0,9% 8 gtt/i
Medikamentosa
 Inj. Ceftriakson 250 gr/12 jam
 Inj. Ranitidin ¼ amp/12 jam
 Paracetamol syr 3x0,8 gtt
 Zinc 1x1 cth
43. Tn. R; 62 thn; 50 kg; 170 cm
Keluhan utama : Penurunan kesadaran
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 3 jam sebelum masuk
rumah sakit. Menurut keluarga, pasien tinggal sendiri dan jatuh di kamar mandi.
Sebelumnya pasien Keluhan ini dialami secara tiba-tiba. Sebelumnya pasien
mengeluhkan sakit kepala pada malam harinya disertai mual dan muntah.Demam (-)
BAK dan BAB normal.
RPO : Amlodipin dan Omeprazole
RPT : Trauma kapitis (-); Hipertensi (+), Diabetes Melitus (-)
Pemeriksaan fisik:
GCS : E2 V3 M4
TD : 200/100 mmHg
HR : 85 x/i reguler
RR : 20 x/i
SpO2 : 97%

Mata : Konjugtiva (Anemis (+/+), Pupil : Isokor (2mm/2mm), Reflek


cahaya (+/+)
Thorax : Vesikuler (+/+), rhonkhi (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen : Soepel (+)
Extremitas Inf & Sup : Hemiparase sinistra. Babinski (-/+)

Pemeriksaan Penunjang :
Anjuran CT Scan
LabLaboratorium :
 Hb : 13,93 g/dl
 HCT : 20,77 %
 Ureum : 54 mg/dl
 Kreatinin : 0,4 mg/dl
 Asam urat : 14,5 mg/dl
 Kolesterol : 250 mg/dl
 KGDs : 355 mg/dl

Diagnosa : Stroke Iskemik+ Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan :
Non- Medikamentosa
 IVFD NaCl 0,9 % mikro
 O2 nasal kanul 3-4 L/i
Medikamentosa:
 Inj. Manitol 100cc/8jam
 Inj. Citicolin 500 mg/ 12 jam
 Inj. Ceftriaxone 1000 mg / 12 jam
 Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
 Inj. Amlodipine 10 mg/24 jam/NGT
 Inj. Simvastatin 20 mg/24 jam/ NGT
 Inj. Alupurinol 300 mg /24 jam/NGT
 Inj. Lantus 20 IU/24 jam

44. Ny. L; 35 thn; 48 kg; 150 cm


Keluhan utama : demam
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu dan memberat sejak 2
hari ini. Sebelumnya pasien baru dari kota Medan. Demam disertai dengan batuk
(+),sesak nafas (+) nyeri kepala (+), pilek (+), badan lemas (+), mual (+) dan muntah
(+).
RPT : HT (+); DM (-); Asma (-)

Pemeriksaan fisik :
TD : 160/100 mmHg
HR : 110 x/i
RR : 26 x/i
T : 39oc
SpO2 : 90%

Diagnosa : Susp. Pneumonia (susp. Covid 19)+ Obs. Febris


Penatalaksanaan:
Non-Medikamentosa:
 IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
 O2 Mask 6-8 L/i
Medikamentosa :
 Inj. Ceftazidime 1gr/12 jam
 IVFD Vit C 200 mg/100 cc NaCl 0,9%
 Inj. Resfar 1fl/hr
 Inj. Norages 1 amp/12 jam
 Inj. Omeprazole 1 amp/12 jam
 Azithromisin 1x500 mg
 Oseltamivir 2x75 mg
 Vitamin D 2x1
 Curcuma tab 3x1
 Codein tab 3x20 mg
 Amlodipin 1x10 mg

Anda mungkin juga menyukai