Anda di halaman 1dari 27

PAPER INTERNA

ANEMIA

Pembimbing :
dr. Siti Taqwa Fitria Lubis, Sp.PD

Disusun Oleh:
Chintia Septi Riandany 102118125
Nukilla Evanti 102118033

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
RSU HAJI MEDAN
2018
Definisi

Anemia merupakan keadaan dimana masa


eritrosit atau masa hemoglobin tidak memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan
tubuh.

Secara labratoris anemia dijabarkan sebagai


penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit
dan hematokrit dibawah normal.
Suatu kondisi dikatakan anemia bila terdapat
nilai degan kriteria sebagai berkut :
 Menurut WHO
 Laki-laki dewasa : HB <13 gr/dl
 Wanita dewasa : HB <12 gr/dl
 Ibu hamil : HB <11 gr/dl
Klasifikasi berdasarkan derajad anemia :
 Menurut WHO
 Derajad 0 : < 11 gr/dl
 Derajad 1 : 9,5-10,9 gr/dl
 Derajad 2 : 8-9,4 gr/dl
 Derajad 3 : 6,5-7,9 gr/dl
 Derajad 4 : <6,5 gr/dl
2. Klasiikasi anemia
berdasarkan penyebab
1. Anemia Aplastik
anemia yang ditandai dengan pansitopenia dan
hiposelularitas dari sumsum tulang.
 Penyebab
 Agen neoplastic/sitoplastik
 Terapi radiasi
 Obat-obatan : klorampenikol dan obat-obat kemoterapi
(busulfan)
 Bahan kimia : benzen, arsen
 Infeksi virus : Hepatitis, HIV, Sitomegalovirus
 Kehamilan
2. Anemia Defisiensi Besi
merupakan anemia yang sering sekali
ditemukan terutama di negara berkembang.
 Penyebab
 Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat
Selama menstrusi dan kehamilan
 Gangguan absorpsi (post gastrektomi)
 Kehilangan darah yang menetap (neoplasma,
polip, gastritis, hemoroid)
3. Anemia Megaloblastik
merupakan anemia yang di karenakan
abnormalitas hematopoiesis dengan karaktristik
dismaturasi nucleus dan sitoplasama sel myeloid dan
eritrosit sebagai akibat sintesis DNA.
 Penyebab
 Defisiensi vitamin B12 dan asam folat
 Malnutrisi, malabsorpsi dan penurunan instrnsik
faktor
 Infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan,
agen kemoterapeutik, infeksi cacing pita dan
pecandu alcohol.
4. Anemia Hemolitik
anemia yang disebabkan adanya peningkatan
destruksi eritrosit yang melebihi kemampuan
kompensasi eritropoesis sumsum tulang.
 Penyebab
 Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
 Penyakit limfosarkoma, myeloma multiple, leukemia
limfositik kronik
 Defek molecular hemoglobinopati atau azimtopati
 Abnormalitas struktuk dan fungsi membran
 Faktor lingkungan seperti trauma mekanik dan
autoantibodi
3. Faktor resiko

 Jenis kelamin ( perempuan > laki-laki)


 Kehamilan
 Gangguan fungsi ginjal
 Keganasan atau penyakit kronis
 Makanan ( kekurangan asupan Fe, vitamin B12
dan asam folat)
 Genetik atau keturunan
 Trauma
PENATALAKSANAAN

1. Anemia Aplastik
2. Anemia Defisiensi Besi
3. Anemia Megaloblastik
4. Anemia Hemolisis
Anemia aplastik
1. Menghindari kontak dengan toksin/penyebab
2. Menghindari kontak dengan penderita infeksi
3. Tranfusi
- PRC
- Trombosit <10.000-20.000/mm3
- Granulosit
- Penanganan infeksi
- Tranplantasi sumsum tulang
- Imunosupresif
ATG (Anti thymocyte globulin) 10-20mg/kgBB/hari
Cyclosporin A
Kombinasi ATG dan Cyclosporin A
- Stimulasi hematopoesis dan regenerasi sumsum tulang
2. Anemia defisiensi besi

 Terapi kausal : mencari penyebab, kekurangan


besi, pengobatan cacing tambang, hemoroid
dan menoragi.
 Pemberian preparat besi oral/parenteral
- oral : sulfat ferosus 3x200mg/hari selama 3-12
bulan
diberikan bersamaan vitamin C 3x100mg/hari
- parenteral : preparat ferric gluconate atau iron
sucrose ( IV atau IM )
3. ANEMIA
MEGALOBLASTIK
 Terapi suportif : - tranfusi bila ada hipoksia
- suspensi trombosit bila
trombositopeni
mengancam jiwa
 Defisiensi B12 : pemberian sinokobalamin atau
hidroksokobalamin
 Defisiensi asam folat : pemberian asam folat
1mg/hari selama 2-3 minggu kemudian dosis
pemeliharaan 0,25-0,5mg/hari
 terapi penyakit dasar
 Menghentikan obat-obat penyebab anemia
megaloblastik
4. Anemia hemolitik

1. Pencegahan syok : - jaga keseimbangan cairan dan


- cegah terjadinya gagal ginjal akut
2. Glukokortikoid : prednisone 40mg/luas permukaan tubuh 7 hari
3. Splenektomi ( pada kasus tidak berespon terhadap glukokortikoid)
4. Imunosupresif
5. Azatioprin 80mg/m2/hari
6. Siklofosfamid 60-75mg/m2/hari
7. Transfusi darah (suportif-Thalasemia)
8. Infeksi, bahan kimia, bahan fisika segera diberantas
9. Penyakit dasar diobati ( SLE, Infeksi, Malaria dan Keganasan )
10. Tranfusi berkala dan pertahankan Hb 10gr %
7. komplikasi

 Gagal jantung
 Gagal ginjal
 Hipoksia
 Hipoksia pada ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai