Anda di halaman 1dari 25

TINDAKAN ANASTESI GA-ETT

PADA OPERASI ILEUS OBSTRUKTIF

DISUSUN OLEH
• FENNY DEZZANIA Y
• MUNADIAH KARIMAH ARDA
• NADIA RAHMADANI
• NINING RAHMAWANI PUTRI
PEMBIMBING
dr.Aldreyn Asman Aboet, Sp.An
ILEUS OBSTRUKTIF EPIDEMIOLOGI

Penyebab tersering obstruksi usus di Indone


Obstruksi usus atau ileus adalah ob
sia, adalah hernia, baik sebagai penyebab ob
struksi saluran cerna tinggi artinya d
struksi sederhana (51%) maupun obstruksi u
isertai dengan pengeluaran banyak
sus strangulasi(63%).Adhesi pasca operasi ti
aliran cairan dan elektrolit baik didal
mbul setelah terjadi cedera pada permukaan
am lumen usus bagin oral dari obstr
jaringan, sebagai akibat insisi, kauterisasi, ja
uksi maupun muntah.
hitan atau mekanisme trauma lainnya.
ETIOLOGI
Menurut etiologinya, maka ileus obstruktif dibagi menjadi 3:
a) Lesi ekstrinsik (ekstraluminal) yaitu yang disebabkan oleh adh
esi (postoperative), hernia (inguinal, femoral, umbilical), neoplas
ma (karsinoma), dan abses intraabdominal.
b) Lesi intrinsik yaitu di dalam dinding usus, biasanya terjadi kare
na kelainan kongenital (malrotasi), inflamasi (Chron’s disease, di
verticulitis), neoplasma, traumatik, dan intususepsi.
c) Obstruksi menutup (intaluminal) yaitu penyebabnya dapat bera
da di dalam usus, misalnya benda asing, batu empedu
KOMPLIKASI
1. Peritonitis septicemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peradangan pada
selaput rongga perut (peritonium) yang disebabkan oleh terdapatnya bakteri dala
m darah (bakteremia).
2. Syok hypovolemia terjadi abikat terjadi dehidrasi dan kekurangan volume cair
an.
3. Perforasiusus adalah suatu kondisi yang ditandai dengan terbentuknya suatu l
ubang usus yang menyebabkan kebocoran isi usus ke dalam rongga perut. Keb
ocoran ini dapat menyebabkan peritonitis
4. Nekrosisusus adalah adanya kematian jaringan pada usus
Sepsis adalah infeksi berat di dalam darah karena adanya bakteri.
5. Abses adalah kondisi medis dimana terkumpulnya nanah didaerah anus oleh
bakteri atau kelenjar yang tersumbat pada anus.
PROGNOSIS
Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak faktor seperti umur, etiologi,te
mpat dan lamanya obstruksi. Jika umur penderita sangat muda ataupun tua ma
ka toleransinya terhadap penyakit maupun tindakan operatif yang dilakukan sa
ngat rendah sehingga meningkatkan mortalitas. Pada obstruksi kolon mortalita
snya lebih tinggi dibandingkan obstruksi usus halus.
Definisi Anastesi Umum
TRIAS ANASTESI

Anestesi umum adalah tindakan 1. Hipnotik/sedasi: hilangny


untuk menghilangkan nyeri secar a kesadaran
a sentral disertai dengan hilangn 2. Analgesia: hilangnya resp
ya kesadaran dan bersifat pulih k on terhadap nyeri
embali atau reversible. 3. Muscle relaxant: relaksasi
otot rangka
STADIUM ANASTESI

Analgesia
01 Stadium ini dimulai dengan keadaan sadar dan diakhiri dengan hilangny
a kesadaran.Tahap ini dikenal juga sebagai tahap induksi

Eksitasi atau delirium


02 Pada stadium ini terjadi kehilangan kesadaran akibat penekanan kort
eks serebri.

Surgical
03 Prosedur pembedahan biasanya dilakukan pada tahap ini.

Paralisis medular
04 Stadium ini merupakan tahap toksik dari anastesi.
Macam-macam Teknik Anastesi

Umum Umum
Berimbang
intravena inhalasi

memberikan kombinasi kombinasi obat-obatan an


menyuntikkan obat
obat anestesi inhalasi ya estesi intravena maupun o
anestesi parenteral l
ng berupa gas dan atau bat anestesi inhalasi atau
angsung ke dalam p
cairan yang mudah men kombinasi teknik anestesi
embuluh darah vena
guap dengan obat-obat umum dengan analgesia r
.
egional
Evaluasi Preoperatif
ANAMNESA

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN LABORATORIUM, RADIOLOGI, DLL

KONSULTASI DAN KOREKSI TERHADAP KELAINAN ORGAN


VITAL

MENENTUKAN PROGNOSIS PASIEN OPERASI (STATUS FISIK)


STATUS FISIK BERDASARKAN KRITERIA ASA

ASA 1 tanpa disertai penyakit sistemik.


ASA 2 disertai dengan penyakit sistemikringan sampai sedang
ASA 3 disertai dengan penyakit sistemik berat yang disebabkan karena berbagai
penyebab tetapi tidak mengancam nyawa.
ASA 4 disertai dengan penyakit sistemik berat yang secara langsung mengancam
kehidupannya.
ASA 5 disertai dengan penyakit sistemik berat yang sudah tidak mungkin ditolong
lagi, dioperasi ataupun tidak dalam24 jam pasien meninggal.
ASA 6 pasien mati batang otak yang akan menjalani transplantasi organ untuk do
nor.
E prosedur emergensi, maka status pemeriksaan diikuti “E” (Misal, “2E”)
Persiapan preoperatif di rungan perawatan
PERSIAPAN PSIKIS

PERSIAPAN FISIK

INFORM CONSENT

PERSIAPAN LAIN YANG BERSIFAT KHUSUS PRANASTESI


Persiapan preoperatif di rungan
Instalasi bedah sentral (IBS)

1. Evaluasi ulang status present dan catatan


media pasien serta perlengkapan lainnya
2. Konsultasi di tempat apabila diperlukan
3. Ganti pakaian degan pakaian khusus kamar
operasi
4. Memasang infus
5. Memberi premedikasi
PREMEDIKASI :
Tindakan pemberian obat obat pendahuluan dalam
rangka pelaksanaan anastesi dengan tujuan

Menimbulkan rasa nyaman


Memperlancar induksi
Mengurangi jumlah obat anast
esi Premedikasi
Menekan refleks yg tidak diing
inkan
Mengurangi sekresi kelenjar
saliva dan lambung
PREMEDIKASI :
Tindakan pemberian obat obat pendahuluan dalam
rangka pelaksanaan anastesi dengan tujuan
Menimbulkan rasa nyaman
Pemberian
Memperlancar induksi Premedikasi

Mengurangi jumlah obat anast 1. IM : 30-40 menit


esi sebelum induksi
2. IV : 5-10 menit
Menekan refleks yg tidak diingi sebelum induksi
nkan
Mengurangi sekresi kelenjar s
aliva dan lambung
Induksi Anastesi
Induksi merupakan saat dimasukkannya zat anestesi sampai
tercapainya stadium pembedahan yang selanjutnya diteruskan
dengan tahap pemeliharaan anestesi untuk mempertahankan atau
memperdalam stadium anestesi setelah induksi.

Pada kasus ini digunakan obat induksi :


 Propofol
 Rocuronium
Untuk persiapan induksi anastesi diperlukan
“STATICS”
SCOPE
TUBE
AIRWAY
TAPE
INTRODUCER
CONNECTOR
SUCTION
Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan anastesi mengacu pada trias anastesi
yaitu usahakan agar pasien :
- Hipnosis
- Analgesi
- Relaksasi otot

Pemeliharaan (maintenance) pada kasus ini


menggunakan :
 Nitrous Oksida (N2O)
 Sevoflurane
Intubasi Endotrakeal
• Adalah tindakan memasukkan pipa trakhea kedalam tr
akhea melalui rima glotis, sehingga ujung distalnya ber
ada kira-kira dipertengahan trakhea antara pita suara d
an bifurkasio trakhea.
• Tindakan intubasi trakhea merupakan salah satu teknik
anestesi umum inhalasi, yaitu memberikan kombinasi
obat anestesi inhalasi yang berupa gas atau cairan
01 JAGA PATENSI JALAN NAPAS

Indikasi 02 PERMUDAH VENTILASI POSITIF DAN OKSIGENASI

intubasi 03 CEGAH ASPIRASI DAN REGURGITASI


Ukuran ETT
Pipa pada orang dewasa biasa digunakan dengan diam
eter internal untuk laki-laki berkisar 8,0-9,0 mm dan pere
mpuan 7,5 -8,5 mm.
Untuk intubasi oral panjang pipa yang masuk 20-23 cm.

Pada anak anak dipakai rumus :


• diameter (mm) = 4 + Umur/4 = tube diameter (mm)
• Rumus lain: (umur + 2)/2 Ukuran panjang ET = 12 + Um
ur/2 = panjang ET (cm)
KontraIndikasi ETT

 Tumor : Higroma kistik, hemangioma, hematom


 Infeksi : Abses mandibula, peritonsiler abses, epiglotitis
 Kelainan kongenital : Piere Robin Syndrome, Syndrom Collin
teacher, atresi laring, Syndrom Goldenhar, disostosis kraniof
asial
 Trauma : Fraktur laring, fraktur maxila/ mandibula, trauma tul
ang leher
 Extensi leher yang tidak maksimal : Artritis rematik, spondilo
sis arkilosing, halo traction
TERAPI CAIRAN

PRE OPERASI DURANTE OPERASI POST OPERASI

TUJUAN :
1. Memenuhi kebutuhan cairan selama operasi
2. Mengatasi syok dan kelainan karena terapi
PEMULIHAN

RECOVERY ROOM

NILAI ALDRETTE SCORE


Aldrette Score (dewasa)
No. Kriteria Skor
1 Aktivitas Motorik  Mampu menggerakan empat ekstremitas 2
 Mampu menggerakan dua ekstremitas 1
 Tidak mampu menggerakan ekstremitas 0
2 Respirasi  Mampu napas dalam, batuk, dan tangis 2
 Sesak atau pernapasan terbatas 1
 Henti napas 0
3 Tekanan Darah  Berubah sampai 20 % dari prabedah 2
 Berubah sampai 20-50 % dari prabedah 1
 Berubah sampai > 50 % dari prabedah 0
4 Kesadaran  Sadar baik dan orientasi baik 2
 Sadar setelah dipanggil 1
 Tak ada tanggapan terhadap rangsangan 0
5 Warna Kulit  Kemerahan 2
 Pucat agak suram 1
 Sianosis 0
Steward Score (anak-anak)
No. Kriteria Skor
1 Pergerakan  Gerak bertujuan 2
 Gerak tak bertujuan 1
 Tidak bergerak 0
2 Respirasi  Batuk, menangis 2
 Pertahankan jalan napas 1
 Perlu bantuan 0
3 Kesadaran  Menangis 2
 Bereaksi terhadap rangsangan 1
 Tidak bereaksi 0

Anda mungkin juga menyukai