Anda di halaman 1dari 23

PAPER TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA

DAN LEHER

Pembimbing :
dr. Yuliani M. Lubis, Sp.THT-KL

FENNY DZ (1021180) | NADIA RAHMADANI (102118091) |NINING RP (102118030)


2
ANATOMI TONSIL

Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel


respiratori. Cincin Waldeyer merupakan jaringan limfoid yang
membentuk lingkaran di faring yang terdiri dari tonsil palatina,
tonsil faringeal (adenoid), tonsil lingual, dan tonsil tubal.

Jenis-jenis tonsil :
-Tonsil Palatina
-Tonsil Faringeal (Adenoid)
-Tonsil Lingual
3
ANATOMI TONSIL

TONSIL PALATINA

Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang


terletak di dalam fosa tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi
oleh pilar anterior dan pilar posterior.

Tonsil terletak di lateral orofaring.


Dibatasi oleh:
Lateral – muskulus konstriktor faring superior
Anterior – muskulus palatoglosus
Posterior – muskulus palatofaringeus
Superior – palatum mole
Inferior – tonsil lingual

TONSIL PALATINA
6
PENDARAHAN

Tonsil mendapat pendarahan dari cabang-cabang arteri


karotis eksterna, yaitu :
1) arteri maksilaris eksterna (arteri fasialis) dengan cabangnya
arteri tonsilaris dan arteri palatina asenden
2) arteri maksilaris interna dengan cabangnya arteri palatina
desenden
3) arteri lingualis dengan cabangnya arteri lingualis dorsal
4) arteri faringeal asenden.
7
PERSARAFAN
Persarafan Tonsil bagian bawah mendapat sensasi dari
cabang serabut saraf ke IX (nervus glosofaringeal) dan juga dari
cabang desenden lesser palatine nerves.
8
TONSILITIS KRONIK

Tonsilitis kronis umumnya terjadi akibat komplikasi tonsilitis akut yang


tidak mendapat terapi adekuat, mungkin serangan mereda tetapi kemudian dalam
waktu pendek kambuh kembali dan menjadi laten. Proses ini biasanya diikuti
dengan pengobatan dan serangan yang berulang setiap enam minggu hingga 3 – 4
bulan. Seringnya serangan merupakan faktor prediposisi timbulnya tonsilitis
kronis yang merupakan infeksi fokal.
9

Faktor predisposisi lain timbulnya tonsillitis kronis ialah


- rangsangan yang menahun dari rokok
- hygiene mulut yang buruk
- pengaruh cuaca
- kelelahan fisik.
10
ETIOLOGI

Dari Morrison yang mengutip hasil penyelidikan dari Commission on


Acute Respiration Disease bekerja sama dengan Surgeon General of the Army
America tentang tonsilitis kronis dimana dari 169 kasus didapatkan data:

- 25% disebabkan oleh Streptokokus β hemolitikus grup A


- 25% disebabkan oleh Streptokokus golongan lain
- Sisanya adalah Pneumokokus, Stafilokokus, Hemofilus influenza.
11
EPIDEMIOLOGI

 Tonsilitis paling sering terjadi di negara subtropis.


 Tonsilitis kronis sering terjadi pada anak-anak usia 2-3 tahun dan sering
meningkat pada usia 5-12 tahun.
 Penelitian yang dilakukan di RS. Serawak di Malaysia diperoleh 657 data
penderita tonsilitis kronis, didapatkan pada laki-laki 342 (52%) dan perempuan
315 (48%).
12
PATOFISIOLOGI

Epitel Mukosa & Jaringan


Proses radang
Jaringan Limfoid Limfoid diganti
berulangX
terkikis Jaringan Parut

Kripta terisi Jaringan akan


Kripta melebar
oleh Detritus Mengerut

Menembus Perlekatan di
Proses meluas
Kapsul Tonsil Fosa Tonsilaris
13
PENEGAKAN DIAGNOSIS
1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik
• Rasa sakit pada tenggorok yang terus • Demam dan pembesaran pada tonsil
menerus. • Bila dilakukan penekanan pada plika
• Sakit waktu menelan. anterior dapat keluar pus.
• Nafas bau . • Pernapasan melalui mulut serta suara
• Malaise. terendam.
• Sakit pada sendi. • Tenderness pada kelenjar getah bening
• Kadang-kadang demam dan nyeri servikal.
pada leher. • Tanda dehidrasi.
• Pembesaran unilateral pada salah satu
sisi tonsil
• Rahang kaku, kesulitan membuka
mulut serta nyeri menjalar ke telinga.
• Warna kemerahan pada plika anterior.
14
KLASIFIKASI

Derajat Pembesaran Tonsil;

T1 : Tonsil masih berada dalam fossa tonsilaris


T2 : Tonsil melewati arkus posterior hingga mencapai linea
paramediana
T3: Tonsil melewati linea paramediana hingga mencapai linea
mediana (pertengahan uvula)
T4 : Tonsil melewati linea mediana (uvula)
15
KLASIFIKASI

A. Tonsilitis Grade T1
B. Tonsilitis Grade T2
C. Tonsilitis Grade T3
D. Tonsilitis Grade T4
16
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Kultur dan uji resistensi (sensitifitas)


 Rapid Antigen Display Test (RADT).
17
DIAGNOSIS BANDING

Faringitis

Leukimia dan limfoma


18
KOMPLIKASI

Abses Peritonsil

Tonsilolith (Kalkulus Tonsil)

Kista Tonsilar
19
PROGNOSIS

Tonsilitis biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan


beristirahat dan pengobatan suportif. Menangani gejala-gejala yang
timbul dapat membuat penderita Tonsilitis lebih nyaman. Bila
antibiotika diberikan untuk mengatasi infeksi, antibiotika tersebut
harus dikonsumsi sesuai arahan demi penatalaksanaan yang lengkap.
Gejala-gejala yang tetap ada dapat menjadi indikasi bahwa penderita
mengalami infeksi saluran nafas lainnya, infeksi yang sering terjadi
yaitu infeksi pada telinga dan sinus.
20
TONSILEKTOMI
A. Indikasi Tonsilektomi
The American Academy of Otolaryngology- Head and Neck Surgery Clinical
Indicators Compendium tahun 1995 menetapkan:
1. Serangan tonsilitis lebih dari 3 kali per tahun
2. Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi
3. Sumbatan jalan napas
4. Rinitis dan sinusitis yang kronis
5. Napas bau
6. Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A streptococcus β
hemoliticus
7. Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan
8. Otitis media efusa / otitis media supuratif
21

B. Kontra-indikasi C. Teknik Operasi Tonsilektomi


1. Riwayat penyakit perdarahan 1. Guillotine
2. Risiko anestesi yang buruk atau 2. Teknik Diseksi
riwayat penyakit yang tidak 3. Teknik elektrokauter
terkontrol 4. Radio frekuensi
3. Anemia 5. Skapel harmonik
4. Infeksi akut 6. Teknik Coblation
7. Intracapsular partial
tonsillectomy
8. Laser (CO2-KTP)
22

D. Komplikasi Tonsilektomi
▸Komplikasi Anestesi
- Laringospasme
- Gelisah pasca operasi
- Mual muntah
- Kematian saat induksi pada pasien dengan hipovolemi
- Induksi intravena dengan pentotal bisa menyebabkan hipotensi dan henti jantung
- Hipersensitif terhadap obat anestesi
▸ Komplikasi Bedah
- Perdarahan
- Nyeri
23

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai