PERAN PEMERIKSAAN

KESEHATAN AWAL, BERKALA DAN

KHUSUS

Dr.Mariaman Tjendera,M.Kes
 SEJARAH KESEHATAN KERJA

Pada zaman peperangan para pekerja

adalah tawanan perang yang bekerja atas
paksaan dan hukuman yang akhirnya
meninggal oleh karena pekerjaannya.
Belum adanya yang perduli terhadap
sebab-sebab kematian para pekerja
tersebut
Hippocrates belum juga menaruh
perhatian, ia lupa memperhatikan penyakit
kaum pekerja.

2
Agricola 1556 menulis buku De Re Metalica
Paracelcus 1569 menulis buku Von der Bergsucht
und Anderen Bergkrankheiten
Keduanya-duanya menggambarkan pekerjaan- Agricola (ca 1556)

pekerjaan dalam tambang, cara pengolahan bijih,

dan tentang penyakit-penaykit yang diderita oleh
pekerja, bahkan mereka juga telah memulai gagasan
pencegahannya.
Agricola menganjurkan ventilasi dan pemakaian
tutup muka, ia menganjurkan menutup muka dengan
daun-daun bagi pekerja yang sedang mencat.
Paracelsus menguraikan panjang lebar tentang
bahan-bahan kimia, sehingga ia di anggap telah
memulai toksilogi modern.
Paracelcus 1596

3
 KESEHATAN KERJA

ADALAH :

SPESIALIS ILMU KESEHATAN YG MENDALAMI

MASALAH HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA
KESEHATAN DENGAN PEKERJAAN

MEMPERHATIKAN LINGKUNGAN KERJA DAN

KESEHATAN PEKERJA, JUGA STATUS
KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN BEKERJA

TUJUAN UTAMA : PENCEGAHAN

4
Definisi Kesehatan Kerja (ILO/WHO 1995)

1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik,

mental dan sosial dari pekerja;
2. Pencegahan gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kondisi kerja;
3. Perlindungan pekerja dari risiko faktor-
faktor yang mengganggu kesehatan;
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja
dalam lingkungan kerja yang sesuai
kemampuan fisik dan psikologis pekerja;
5. Penyesuaian setiap orang kepada
pekerjaannya.

5
UNIBA HAZARD AND RISK FACTORS IN THE WORKPLACE 2015
LINGKUNGAN KERJA :
FAKTOR-FAKTOR BAHAYA YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN TK :

1. FISIKA (BISING,GETARAN,CAHAYA,IKLIM
KERJA,RADIASI,TEKANAN)
2. KIMIA (CAIRAN, UAP, GAS, KABUT, ASAP DEBU)
3. BIOLOGI (BAKTERI, VIRUS, JAMUR,
SERANGGA,PARASIT)
4. ERGONOMI (SIKAP TUBUH, PERGERAKAN,
REPETITIVE MOVEMENT,PENCAHAYAAN, DLL)
5. PSIKOLOGI (TEKANAN KERJA,KEBOSANAN,
LEMBUR, KERJA PD HARI LIBUR, HUBUNGAN KERJA
DLL)

6
UNIBA HAZARD AND RISK FACTORS IN THE WORKPLACE 2015
 Surveillance

Surveillance is the on going and systematic collection, analysis

and interpretation of data and the appropriate dissemination of
such data.

Occupational health surveillance is the on going systematic

collection, analysis, interpretation, and dissemination of data for
the purpose of prevention.
Surveillance is essential to the planning, implementation and
evaluation of occupational health programmes and control of
work-related ill health and injuries and the protection and
promotion of workers' health.

Occupational health surveillance includes workers' health

surveillance and working environment surveillance.
International Labour Office,Technical and Ethical Guidelines for Workers Health Surveillance,Geneva, 2-9
September 1997
 Workers' health surveillance is a generic term which covers
procedures and investigations to assess workers' health in order
to detect and identify any abnormality. The results of
surveillance should be used to protect and promote the health of
the individual, collective health at the workplace, and the health of
the exposed working population. Health assessment procedures
may include, but are not limited to, medical examinations,
biological monitoring, radiological examinations,
questionnaires or a review of health records.

International Labour Office,Technical and Ethical Guidelines for Workers Health Surveillance,Geneva, 2-9
September 1997
 Surveillance of the working environment is a generic
term which includes the identification and evaluation of
environmental factors which may affect workers' health.
It covers assessments of sanitary and occupational
hygiene conditions, factors in the organization of work
which may pose risks to the health of workers, collective
and personal protective equipment, exposure of workers
to hazardous agents and control systems designed to
eliminate and reduce them. From the standpoint of
workers' health, the surveillance of the working
environment may focus on, but not be limited to,
ergonomics, accident and disease prevention,
occupational hygiene in the workplace, work
organization, and psycho-social factors in the
workplace.

International Labour Office,Technical and Ethical Guidelines for Workers Health Surveillance,Geneva, 2-9
September 1997
 MEKANISME PEMANTAUAN KESEHATAN KERJA

1. Pemantauan Lingkungan Kerja

(Environment Surveillance)

2. Pemantauana Kesehatan Tenaga Kerja

(Medical Surveillance)

HEALTH SURVEILLANCE
10
UNIBA HAZARD AND RISK FACTORS IN THE WORKPLACE 2015
Health Surveillance
ILO, Encyclopedia of Occupational Health and Safety, Fourth Edition, Volume I, Geneva, 1998
INTERAKSI PEKERJA LINGKUNGAN KERJA
(ILO,1983)

Environment
disease Diagnosis
Unhealthy

treatment
1. Mengenal faktor-2 resiko
2. Mengontrol
3. Evaluasi secara efektif

Healthy Person
 What is Biological Monitoring?

Systematic collection of body fluid or

tissue: blood, urine, breath, saliva
Analysis for parent compound,
metabo-lite, other biochemical
marker
Complementary to environmental
monitoring
 Metabolic Pathway for Toluene in
Humans

Hippuric Acid

CH3 CH2OH CHO COOH

CONHCH2COOH

OH

CH3 COOC6H9O6

o,p Cresol Benzoyl glucuronide

Yang diukur adalah kadar bahan / metabolit yang
dihasilkannya, mis :

kadar Pb dalam darah.

2,5-hexana dione dalam urine (metabolit dari n-hexana).
COHb pada paparan methylene chloride
Cholin esterase pada paparan organophosphate
zinc protoporphyrin (ZPP) pajanan Pb
delta-aminolevulinic acid dehydrase (ALA-d). pajanan
Pb
BEIs :Biological Exposure Indices (BEIs),
published by the American Conference of
Governmental Industrial Hygienists
(ACGIH),
There are 36 compounds for which BEIs
have been established
 There are 36 compounds for which BEIs have been established

Table 1. Chemicals with Established BEIs

Chemic Biological Biological

Chemical
al Specimen specimen
Acetone Urine Methanol Urine

Analine Urine or blood Methemoglobin inducers Blood

Arsenic Urine Methoxyethanol Urine

Benzene Urine Methoxyethyl acetate Urine

Cadmium Urine or blood Methyl chloroform Exhaled air, urine or blood

Carbon Methylene bis(2-

Urine Urine
disulfide chloroaniline)
Carbon
Blood or exhaled air Methyl ethyl ketone Urine
monoxide

Chlorobenzene Urine Methyl isobutyl ketone Urine

Chromium Urine Nitrobenzene Urine or blood

Cobalt Urine or blood Organophosphorus

Dimethylacetamide Urine cholinesterase inhibitors Blood

Dimethylformamide Urine Parathion Urine or blood

Ethoxyethanol Urine Pentachlorophenol Urine or blood

Ethoxyethyl acetate Urine Perchloroethylene Exhaled air, urine or blood

Ethyl benzene Urine or exhaled air Phenol Urine

Fluorides Urine Styrene Urine or blood

Furfural Urine Toluene Urine or blood

Hexane Urine or exhaled air Tricholorethylene Urine, blood or exhaled air

Lead Blood Vanadium Pentoxide Urine

Mercury Urine or blood Xylenes Urine

OSHA Standards with Medical Examination or Surveillance
Requirements, Title 29 Code of Federal Regulations (CFR) Part 1910

4-Nitrobiphenyl
alpha-Naphthylamine
Methyl chloromethyl ether
3,-Dichlorobenzidine (and its salts)
bis-Chloromethyl ether
beta-Naphthylamine
Benzidine
4-Aminodiphenyl
Ethyleneimine
beta-Propiolactone
2-Acetylaminofluorene
4-Dimethylaminoazo-benzene
N-Nitrosodimethylamine
 Vinyl chloride
Inorganic arsenic
Lead
Cadmium
Benzene
Coke oven emissions
Bloodborne pathogens
Cotton dust
1,2-dibromo-3-chlorpropane
Acrylonitrile
Ethylene oxide
Formaldehyde
Methylenedianiline
1,3-Butadiene
Methylene chloride
Occupational exposure to hazardous
chemicals in laboratories
OSHA Standards with Medical Examination or Surveillance Requirements, Title 29 Code of Federal
Regulations (CFR) Part 1910
 Dokter Umum Dokter Kesehatan Kerja

22
UNIBA HAZARD AND RISK FACTORS IN THE WORKPLACE 2015
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

Keselamatan kerja yang tinggi dapat dicapai bila al.

kesehatan kerja dalam taraf yg baik

SDM sehat produktifitas Laba perusahaan >>>

Pendapatan Kesejahteraan TK

Jaminannya ?

Pemeriksaan kesehatan TK, baik awal,

berkala atau khusus
Membentuk sumber daya manusia yang sehat dinamis dalam
rangka mencapai efektifitas dan produktifitas kerja

Jenis dan Tujuan Pemeriksaan Kesehatan :

Pemkes Sebelum Kerja :

TK yg diterima dlm kondisi kesehatan setinggi-tingginya
Tidak memiliki penyakit menular
Cocok utk pekerja yang dilakukan

Pemkes Berkala :
Mempertahankan derajat kesehatan TK dalam pekerjaan
Menilai pengaruh pekerjaan seawal mungkin
Usaha-usaha pencegahan
 Pemkes Khusus :

Dilakukan secara khusus thp TK tertentu

Dilakukan pula terhadap tenaga kerja :
mengalami kecelakaan atau penyakit yang
dirawat diatas 2 minggu
usia > 40 th/wanita/cacat/muda yang
melakukan pekerjaan tertentu diduga
mendapat gangguan kesehatan

Menilai pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap TK

tertentu
 Tehnis Pemkes TK :

Anamnese
Pemeriksaan Fisik
Laboratorium Rutin
Pemeriksaan Khusus : Thorax foto,
spirometri,Audiometri, ECG,
Tes Alergi, Kultur faeces, biological
monitoring, dll
Health Risk Assestment
 FAKTOR FISIK

Sound Level Meter BISING

Kepmenaker
13/MEN/X/2011 TAHUN 2011 >85 dB

AUDIOMETRY NIHL
 FAKTOR FISIK

Vibration Acceleration
GETARAN
Meter

Kepmenaker
13/MEN/X/2011 TAHUN 2011

Hand Vibration

Whole Body Vibration RAYNAUDS

PENOMENOM/VIBRATION
WHITE
FINGER/AKROOSTEOLISIS
VIBRATION SICKNESS : GANNGUAN SIRKULASI
GGN GASTTOINTESTINAL, DARAH
PENURUNAN VISUS, GGN
LABYRIN, DAN NYERI OTOT HEBAT

GGN SARAF DAN GGN TULANG

BELAKANG, HEMORRHOID, HERNIA
DAN GGN SALURAN URINARIA
 KIMIA

Permenaker
13/MEN/X/2011 TAHUN 2011 Gas, Uap Debu

Ggn Anatomis Paru Ggn Fungsi Paru Lead

Penurunan Hb
Darah
 Kesimpulan Pemeriksaan Awal:

I. Diterima Bekerja tanpa Syarat

II. Diterima Bekera dengan Syarat
III. Ditolak Kerja Sementara
IV. Ditolak Kerja Tetap

Kesimpulan Pemeriksaan Berkala:

I. Sehat
II. Sakit Penyakit Umum
III. Penyakit kibat Kerja
IV. Diduga Penyakit Akibat Kerja, perlu pemeriksaan
lanjutan :
Pemerksaan Khusus/Biological Monitoring
Monitoring ingkungan
 Pencatatan :

Berdasarkan Kepres RI No.22 Tahun 1993 tentang

penyakit yg timbul Karena hubungan kerja pasal 3 (2)
maka rekam medis minimal disimpan selama 3 tahun
setelah berhenti bekerja
 Pelaporan
Dr.Pemeriksa setelah melakukan pemkes. Baik awal,
berkala atau khusus harus melaporkan hasilnya ke
perusahaan

Perusahaan harus melaporkan pemeriksaan awal, berkala atau

khusus Ke kadisnaker setempat

Bila ditemukan PAK, pengurus wajib melaporkan dlm waktu

paling lama
2 x 24 jam setelah D/ dibuat

Dr.Pemkes wajib melaporkan hasil pemeriksaannya ke adisnaker

sekurang Kurangnya 6 bln sekali (Dasar SE
No.B.44/M/BW/BK/VII/89 perihal :Laporan Rutin dr.Pemkes TK)

Bentuk formulir laporan sesuai dengan Surat Keputusan

No.Kep.40/DP/1980
 Kesimpulan

1. Pemkes adalah sarana paling umum digunakan

utk menilai kes.Pekerja

2. Pemkes. TK baik awal, berkala, atau khusus

wajib dilaksanakan setiap perusahaan

3. TK yg sehat dapat meningkatkan produktifitas,

menurunkan kerugian karena kecelakaan dan PAK, yg
tentunya meningkatan keuntungan perusahaan

4. TK yg sehat dan peningkatan keuntungan

perusahaan dan memberikan Peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan TK