Anda di halaman 1dari 95

1 Data dasar Nama : BS

pasien Usia : 59 tahun


Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 50 Kg
TB : 155 cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan mengeluhkan batuk yang sudah dialami selama 4 hari
penyakit sebelum ke puskesmas. Batuk disertai dahak berwarna putih kental. pasien
juga mengeluhkan sesak saat pagi hari saat terbangun. Pasien mengakui
pernah merokok selama lebih dari 20 tahun dan sudah berhenti merokok
selama 3 bulan terakhir. Pasien menyangkal riwayat asma. Pasien menyangkal
mengalami batuk berdarah (-), berkeringat malam (-), penurunan berat badan
(-), demam (-), dan edema (-). RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 170/100 mmHg
HR : 84 x/i
Suhu : 36,1
RR: 22x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (+/+)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Edema pretibial (-/-), akral hangat (+/+)

Diagnosis PPOK

Data Salbutamol 3x2 mg


penatalaksanaa Glyceryl Guaiacolate 3x100 mg
n Vitamin B12 1x100 mg

Tindakan medis

2 Data dasar Nama : WB


pasien Usia : 8 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 36 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien mengeluhkan nyeri saat buang air keil yang sudah dirasakan sudah
penyakit dua hari terakhir. Terasa pedih saat buang air kecil disertai sulit buang air kecil.
Pasien menyangkal keluar darah atau batu-batu kecil saat buang air kecil.
Pasien juga mengeluhkan demam sejak keluhan dimulai. Pasien menyangkal
mengalami batuk (-).
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : - mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,7
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-)
Inguinal: eritema pada meatus uretra esterna (+), sekret (-) darah (-) massa (-)
Ekstremitas: Edema pretibial (-/-), akral hangat (+/+)

Diagnosis Urinary tract infection

Data Amoxicillin syrup (250 mg/5 ml) 3x2


penatalaksanaa Paracetamol syrup (125 mg/5ml) 3x2
n Vitamin C tablet 50 mg 3x1

Tindakan medis

3 Data dasar Nama : PT


pasien Usia : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 50 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati yang sudah dirasakan sejak seminggu
penyakit yang lalu. Nyeri terasa menyesak yang menjalar ke tenggorokan. Pasien juga
mengeluhkan mual-mual. Pasien mengakui sering terlambat makan dan
terkadang makan sekali sehari. Buang air besar bewarna hitam (+)
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 100/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36
RR: 20 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan
epigastrium-hipokondrium sinistra (+)
Ekstremitas: Edema pretibial (-/-), akral hangat (+/+)

Diagnosis Functional dyspepsia

Data Antasida doen tablet 3x200 mg


penatalaksanaa Lansoprazole tablet 1x30 mg
n Domperidone tablet 3x10 mg

Tindakan medis

4 Data dasar Nama : NS


pasien Usia : 25 tahun
21-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Seorang ibu hamil, G2P1A0, usia kehamilan 18 minggu, datang pukul 23.00
penyakit WIB. Pasien datang mengeluh tidak bisa buang air kecil semenjak pukul 17.00
WIB. Hal ini sduah dirasakan sudah 1 minggu ini tetapi memberat sejak sore ini.
Pasien juga mengeluhkan benjolan pada jalan lahiryang sudah dirasakan sejak
1 minggu yang lalu. Benjolan muncul bila pasien mengejan saat buang air besar
tetapi bisa kembali masuk. Tetapi sejak tadi sore, benjolan tersebut menetap
dan tidak kembali masuk lagi. Riwayat kehamilan sebulan premature (36
minggu) dan oligohidromion.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 100/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36.5
RR: 30 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (+)
Vesica urinaria: inspeksi: menonjol, palpasi: keras, full blass.
Vulva: inspeksi: tampak massa sebesar kepalan tangan, ostium uteri tertutup.
Ekstremitas: Edema pretibial (-/-), akral hangat (+/+)

Diagnosis Retention of urine + complete uterovaginal prolapse

Data Pemasangan foley catheter dan rujuk ke IGD RS TK IV Siantar


penatalaksanaa
n

Tindakan medis Pemasangan foley catheter

5 Data dasar Nama : EB


pasien Usia : 15 tahun
22-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD pukul 10.30 WIB dengan keluhan luka pada telapak
penyakit kaki kiri setelah terjatuh dari sepeda motor. Luka diakibatkan tertusuk tempat
pijakan kaki sepeda motor.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 110/70 mmHg
HR : 75 x/i
Suhu : 36,4
RR: 26 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: luka pada telapak kaki kiri ukuran 4x1x2 cm. Terdapat
perdarahan dan luka tampak kotor. Palpasi: permukaan kami hangat dan masih
teraba pulsasi pada pembuluh darah distal, CRT <2 detik.

Diagnosis Laceration NOS

Data Terapi farmakolog:


penatalaksanaa Amoxicillin 3x500 mg
n Metrodinazole 3x500 mg
Asam mefenamat 2x500 mg
Vitamin C 3x50 mg

Terapi Non-farmakologi:
Dilakukan hecting 6 jahitan
Tindakan medis Hecting 6 jahitan

6 Data dasar Nama : FS


pasien Usia : 14 tahun
24-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 37 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan luka pada punggung kaki kanan. Luka
penyakit disebabkan oleh tertusuk kayu saat pasien terjatuh di lading. Menurut
pengakuan pasien, permukaan kayu kotor. Riwayat vaksinasi tetanus tidak
diketahui.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 100/80 mmHg
HR : 74 x/i
Suhu : 36,7
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: vulnus laceratum pada dorsal pedis dextra ukuran 4x2
cm, luka tampak kotor. Palpasi: permukaan kaki hangat dan masih teraba
pulsasi pada pembuluh darah distal, CRT <2 detik.

Diagnosis Laceration NOS

Data Terapi farmakolog:


penatalaksanaa Amoxicillin 3x500 mg
n Metrodinazole 3x500 mg
Asam mefenamat 2x500 mg

Terapi Non-farmakologi:
Dilakukan wound toilet
Anjuran untuk diberikan ATS/TT
Tindakan medis Wound toilet

7 Data dasar Nama : SWS


pasien Usia : 23 tahun
25-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 59 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan luka pada jari telunjuk kanan karena tergores
penyakit pisau dapur, ukuran 3x1 cm.. Menurut pengakuan pasien, permukaan pisau
bersih dan tidak berkarat. Pasien mengaku tidak mengingat riwayat terakhir
kali divaksin tetanus. RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,5
RR: 23 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: vulnus laceratum pada distal digiti II manus dextra
ukuran 3x1 cm, luka tampak bersih. Palpasi: permukaan manus dextra hangat
dan masih teraba pulsasi pada pembuluh darah distal, CRT <2 detik.

Diagnosis Laceration NOS

Data Terapi farmakolog:


penatalaksanaa Amoxicillin 3x500 mg
n Vitamin C 3x50 mg

Terapi Non-farmakologi:
Dilakukan wound toilet
Dilakukan hecting 3 jahitan
Anjuran untuk diberikan AS/TT
Tindakan medis Wound toilet
Dilakukan hecting 3 jahitan

8 Data dasar Nama : NR


pasien Usia : 60 tahun
28-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 45 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berdahak berwarna putih yang
penyakit sudah dialami +/- 1 bulan terakhir. Pasien menyangkal batuk berdarah,
berkeringat malam dan penurunan badan. Batuk disertai pilek dan demam
yang juga sudah berlangsung +/- 1 bulan. Pasien menyangkal mengalami sesak
tetapi mengakui kehilangan penciuman sejak gejala batuk dimulai. Pasien
merupakan seorang pedagang yang sering menemui banyak orang. Pasien
hidup bersama seorang anak perempuan dan menyangkal telah melakukan
perjalanan ke luar daerah 1 bulan terakhir.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 90/60 mmHg
HR : 76 x/i
Suhu : 36,7
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 94%, Swab antigen: Reaktif


Diagnosis Coronavirus infection

Data Terapi Non-farmakologi:


penatalaksanaa Anjuran untuk dilakukan isolasi di RS
n

Tindakan medis

9 Data dasar Nama : BN


pasien Usia : 73 tahun
1-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 73 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD pukul 14.00 WIB dengan keluhan muntah-muntah
penyakit setelah dilakukan vaksinasi covid yang kedua. Pasien memuntahkan makanan
yang telah dimakannya. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada ulu hati yang
terasa pedih dan panas, menjalar hingga ke tenggorokan. Pasien mengakui
sering telat makan dan hanya minum susu saat pada pagi hari. Pasien
menyangkal mengalami nyeri dada yang menjalar ke lengan kanan/kiri serta
menyangkal mengalami sesak. Pasien juga menyangkal memiliki alergi bila di
vaksin.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 160/90 mmHg
HR : 76 x/i
Suhu : 37,2
RR: 22 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan pada epigastrium dan hipokondrium kiri.
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 98%
Diagnosis Dyspepsia

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Dilakukan pemasangan IVFD RL 500 cc
n Lansoprazole 1x30 mg
Antasida doen 3x200 mg

Terapi non-farmakologi
Anjuran untuk makan tepat waktu dan selalu mengkonsumsi nasi bila sarapan

Tindakan medis IV line


10 Data dasar Nama : DS
pasien Usia : 71 tahun
2-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 55 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri pada sendi seluruh badan. Nyeri
penyakit terasa seperti ditusuk-tusuk dan terasa kebas pada sendi-sendi. Keluhan sudah
dirasakan +/- 1 minggu terakhir. Pasien mengakui sudah berulang kali
mengeluhkan hal yang sama. Pasien juga mengakui memiliki kebiasaan makan
makanan berlemak dan minum alkohol.
RPT: Hiperurisemia + Hiperlipidemia + Hipertensi, RPO: pasien tidak mengingat
nama obat. RPK (-)

O: TD : 140/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,9
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: tophus (-). Palpasi: nyeri tekan pada proximal digiti I-II
pedis dextra et sinistra.

A: Lipid: 289 mg/dl, uric acid: 13,4 mg/dl, glucose: 116 mg/dl
Diagnosis Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous
disease + Hyperlipidaemia, unspecified + Essential (primary) hypertension
Data Terapi farmakologi
penatalaksanaa Simvastatin 1x20 mg
n Asam mefenamat 2x500 mg
Captopril 1x25 mg
Lansoprazole 1x30 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran diet rendah lemak-garam-protein.

Tindakan medis
11 Data dasar Nama : PT
pasien Usia : 56 tahun
28-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 54 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berdahak berwarna putih yang
penyakit sudah dialami +/- 1 minggu terakhir. Batuk tidak disertai pilek. Pasien
mengakui mengalami demam dan sesak yang sudah berlangsung +/- 1 minggu.
Pasien menyangkal batuk berdarah, berkeringat malam dan penurunan badan.
Pasien menyangkal mengalami penurunan penciuman dan menyangkal telah
melakukan perjalanan ke luar daerah 1 minggu terakhir.
RPT: PPOK, RPO: Salbutamol 3x1, RPK (-)

O: TD : 90/60 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 35,8
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (+/+)
Auskultasi: rongki kering (+/-) wheezing (-/-)rongki basah (-/-)
Perkusi: hiposonor (+/-) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan hangat.

A: SpO2: 76%, Swab antigen: non Reaktif


Diagnosis Bacterial pneumonia, unspecified + Chronic obstructive pulmonary disease,
unspecified
Data Terapi farmakologi:
penatalaksanaa Amoxicillin 3x500 mg
n Eritromicin 3x500 mg
Paracetamol 3x500 mg
Salbutamol 3x2 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk berdiam diri di rumah, istrahat yang cukup dan selalu memakai
masker.

Tindakan medis
12 Data dasar Nama : NS
pasien Usia : 29 tahun
6-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 47 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri ulu hati +/- 1 hari yang lalu.
penyakit Nyeri terasa pedih yang menjalar ke dada. Pasien juga mengeluhkan mual-mual
tetapi tidak muntah. Pasien mengakui sering telat makan. Melena (-).
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 90/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,4
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan pada epigastrium dan hipokondrium kiri.
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

Diagnosis Dyspepsia

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Lansoprazole 1x30 mg
n Antasida doen 3x200 mg

Terapi non-farmakologi
Anjuran untuk makan tepat waktu
Tindakan medis

13 Data dasar Nama : WB


pasien Usia : 15 tahun
5-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 39 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan mata kanan yang terasa perih dan
penyakit merah sejak 1 hari yang lalu. Mata terasa panas dan tidak nyaman saat
melihat. Pasien menyangkal bila terdapat penurunan kemampuan penglihatan.
Pasien menyangkal bila mata pernah tertusuk benda asing sebelumnya. Pasien
mengakui sebelum keluhan terjadi, pasien sering mengusap-usap mata dengan
tangan. Riwayat trauma tumpul pada mata disangkal oleh pasien.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : - mmHg
HR : 82 x/i
Suhu : 36,3
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-), sekret (+/-), konjungtiva
hiperemis (+/-), konjuntiva injection (+/-).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

Diagnosis Conjunctivitis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Gentamicin 3x2 gtt
n Cetirizine 1x10 mg

Terapi non-farmakologi
Edukasi untuk tidak mengusap-usap mata dengan tangan

Tindakan medis

14 Data dasar Nama : RS


pasien Usia : 64 tahun
7-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 76 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan luka pada kaki kanan yang sulit
penyakit sembuh. Luka tidak terasa sakit. Pasien sering merasa lelah dan berkeringat
banyak. Pasien mengakui sering merasa lapar dan bila makan porsi banyak
serta didominasi makanan yang manis.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 160/90 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,3
RR: 20 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: luka pada cruris dextra, tampak basah. Palpasi: nyeri
tekan pada luka.

A: Glucose ad random: 118 mg/dl, HbA1c: 7,2 %

Diagnosis Diabetes mellitus

Data Terapi non-farmakologi


penatalaksanaa Rujuk ke Rumah Sakit untuk diberikan terapi yang komprehensif
n

Tindakan medis

15 Data dasar Nama : WS


pasien Usia : 62 tahun
7-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 41 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berulang > 1 bulan. Batuk
penyakit disertai demam. Pasien mengakui mengalami penurunan berat badan
beberapa bulan terakhir dan sering mengalami berkeringat malam. Pasien
menyangkal mengalami batuk berdarah dan sesak. Sebelumnya pasien pernah
menderita TB paru dan pengobatannya tidak selesai karena pasien merasa
sudah sembuh meski pengobatan belum tuntas. Lama makan OAT sebelumnya
tidak diingat oleh pasien.
RPT: TB paru, RPO (-) RPK (-)

O: TD : 160/90 mmHg
HR : 82 x/i
Suhu : 36
RR: 26 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (+/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: dalam batas normal.

Diagnosis Tuberculosis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Glyceryl guaiacolate 3x100 mg
n Vitamin c 3x50 mg

Dilakukan pemeriksaan dahak SPS untuk menentukan terapi selanjutnya


Tindakan medis

16 Data dasar Nama : BT


pasien Usia : 60 tahun
8-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 92 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan gatal-gatal pada daerah selangkangan.
penyakit Gatal-gatal muncul sepanjangan waktu. Untuk menghilangkan gatal pada
selangkangan, pasien menggaruk hingga menimbulkan luka.
RPT: Diabetes Mellitus, RPO (-) RPK (-)

O: TD : 140/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 35,6
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+) wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi inguinal: tidak dilakukan. Palpasi: tidak dilakukan.

Diagnosis Candidiasis of other sites


Seborrhoeic dermatitis, unspecified
Data Terapi farmakologi:
penatalaksanaa Antifungi doen ointment 3x1
n Cetirizine 1x10 mg

Terapi non farmakologi:


Edukasi untuk menjaga kebersihan tubuh, menjaga daerah yang dikeluhkan
tetap kering dan teratur terapi DM.
Tindakan medis

17 Data dasar Nama : AS


pasien Usia : 4 tahun
9-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 20 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan saat buang air kecil terasa sulit dan
penyakit preputium membengkak sejak +/- 1 hari yang lalu. Pasien merasa saat BAK
tertahan dan lama keluar. Pada ujung preputium terasa sakit dan panas. Pasien
mengakui bahwa sebelumnya pernah terjadi tetapi sembuh sendiri. Pasien
menyangkal rasa sakit yang berlebihan saat diperiksa, demam (-).
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : - mmHg
HR : - x/i
Suhu : 36,4
RR: - x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
Inguinal: inspeksi: preputium hiperemis (+), edema (+). Palpasi: nyeri tekan (+).

Diagnosis Redundant prepuce, phimosis and paraphimosis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin 250 mg/ 5 cc 3x1
n
Terapi non-farmakologi
Anjuran untuk segera dilakukan circumcition (sunat).

Tindakan medis

18 Data dasar Nama : RS


pasien Usia : 60 tahun
9-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 66 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan luka pada kaki kanan yang susah
penyakit sembuh pada kaki kanan +/- 1 minggu. Pasien juga mengeluhkan bengkak pada
kaki yang muncul bersamaan saat luka timbul. Pasien menyangkal mengalami
demam.
RPT: PPOK, RPO (-) RPK (-)

O: TD : 150/90 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,4
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-)
Ekstremitas: inspeksi: ulcus pada cruris dextra, permukaan luka tampak basah.
Palpasi: nyeri tekan (+) minimal.

Diagnosis Unspecified diabetes mellitus

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Bacitracin ointment 3x1
n
Terapi non-farmakologi
Anjuran menjaga luka tetap bersih-kering dan melakukan pemeriksaan gula
darah puasa.

Tindakan medis

19 Data dasar Nama : TH


pasien Usia : 26 tahun
9-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 70 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan bila BAK tidak puas dan lampias +/- 5
penyakit hari ini. Pada saat BAK pasien harus sedikit mengedan untuk mengeluarkan
BAK. Pasien menyangkal terasa pedih ataupun mengeluarkan darah atau pasir
saat BAK. Pasien juga menyangkal keluar nanah saat BAK. Tidak ada pengaruh
perubahan posisi terhadap kelancaran BAK. Demam (-)
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 120/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,6
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-)
Ingunal: nyeri tekan pada region pubis setinggi vesica urinaria (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: dalam batas normal.

Diagnosis Acute cystitis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Cotrimoxazole 2x480 mg
n Paracetamol 3x500 mg

Terapi non-farmakologi
Anjuran tidak suka menahan BAK dan memperbanyak meminum air.

Tindakan medis

20 Data dasar Nama : OMS


pasien Usia : 18 tahun
9-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 58 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan bentol-bentol yang terasa sangat gatal
penyakit diseluruh tubuh sejak +/- 1 hari yang lalu. Keluhan muncul pada saat malam
hari. Pasien menyangkal memiliki riwayat alergi dengan makanan ataupun
digigit serangga. Pasien menyangkal bila keluhan ini pernah terjadi
sebelumnya. Demam (+)
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 130/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 37,7
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: hiperemis (+), ekskoriasi (+), simetris (+/+), penggunaan otot
pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: hiperemis (+), acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-)
Ekstremitas: inspeksi: hiperemis (+), ekskoriasi(+), Palpasi: terasa panas.

Diagnosis Urticaria, unspecified

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Metilprednisolone 1x4 mg
n Chlorpheniramine maleat 3x4 mg

Tindakan medis

21 Data dasar Nama : PT


pasien Usia : 53 tahun
24-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 50 Kg
TB : cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli denga keluhan nyeri ulu hati +/- 3 hari terakhir. Nyeri
penyakit terasa panas yang menjalar ke tenggorokan. Pasien mengakui terlambat makan
beberapa hari terakir. RPT: dyspepsia fungsional, RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 100/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36˚C
RR: 20 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas: tidak ada kelainan.

Diagnosis  Dyspepsia

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Lansoprazole 1x30 mg
n Antacid doen 3x200 mg

Terapi non farmakologi:


Edukasi untuk selalu tepat waktu makan
Tindakan medis

22 Data dasar Nama : SPS


pasien Usia : 29 tahun
20-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 98 Kg
TB : 180 cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk tidak berdahak yang sudah
penyakit dialami +/- 1 minggu terakhir. Pasien menyangkal batuk berdarah, berkeringat
malam dan penurunan badan. Batuk tidak disertai pilek dan demam. Pasien
menyangkal mengalami sesak tetapi mengakui kehilangan pengecapan sejak
gejala batuk dimulai. Pasien mengaku tidak ada berkunjung ke tempat
keramaian dan tidak ada keluar kota.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 100/70 mmHg
HR : 76 x/i
Suhu : 36,5
RR: 26 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 79%, Swab antigen: Reaktif


Diagnosis Coronavirus infection

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Oksigen 4 Liter/menit
n
Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk dilakukan isolasi di RS
Tindakan medis

23 Data dasar Nama : JS


pasien Usia : 71 tahun
21-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 65 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri pada jari jempol kaki kanan yang
penyakit dirasakan +/- 3 hari terakhir. Nyeri seperti ditusuk-tusuk. Nyeri berlangsung
sepanjang hari dan semakin sakit bila sedang beraktifitas.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 160/80 mmHg
HR : 78 x/i
Suhu : 37,5
RR: 22 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: thopus pada proximal digiti I pedis dextra, hiperemis (+).
Palpasi: nyeri tekan (+).
Diagnosis Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous
disease + Hypertensive diseases
Data Terapi farmakologi:
penatalaksanaa Ibuprofen tablet 3x400 mg
n Captopril tablet 3x25 mg
Lansopazole tablet 2x30 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk diet rendah protein dan rendah garam, menghindari konsumsi
alcohol serta rokok.
Tindakan medis

24 Data dasar Nama : RS


pasien Usia : 73 tahun
22-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 63 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka tusuk pada telapak yang tembus
penyakit ke punggung kaki kanan. Kaki pasien tertutuk garpu taman yag baru dibeli saat
sedang membersihkan kebun jagung pasien. Menurut pengakuan pasien
garpus taman tersebut tidak berkarat.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 140/50 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,4 ˚C
RR: 23 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: vulnus laceratum pada palmar-dorsal pedis dextra,
ukuran luka panjang 1 cm lebar 0,5 cm kedalaman luka +/- 3 cm. Palpasi: nyeri
tekan pada luka, krepitasi (-), sensibiltas (+), ROM (+), CRT < 2 detik.
Diagnosis Open wound of unspecified body region

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Metrodinazole tablet 3x500 mg
n Amoxicillin tablet 3x500 mg
Vitamin C tablet 3x50 mg
Tindakan medis Dilakukan hecting tiga jahitan

25 Data dasar Nama : SS


pasien Usia : 57 tahun
23-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 60 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam +/- 1 hari yang disertai batuk
penyakit dan pilek. Batuk tidak berdahak. Pasien mengakui hilang penciuman dan
memiliki riwayat sesak berulang. Pasien sudah berhenti merokok.
RPT: PPOK, RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 100/80 mmHg
HR : 76 x/i
Suhu : 36,5 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (+/+), mukosa
tampak merah.
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: tidak ada kelainan.

Swab antigen: non reaktif, SpO2: 97%


Diagnosis Acute nasopharyngitis + Chronic obstructive pulmonary disease, unspecified

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Eritromicin tablet 3x500 mg
n Paracetamol tablet 3x500 mg
Salbutamol tablet 3x4 mg
Vitamin C tablet 3x50 mg
Tindakan medis

26 Data dasar Nama : SS


pasien Usia : 41 tahun
20-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berdahak yang sudah dialami
penyakit +/- 2 hari terakhir. Batuk disertai pilek tetapi tidak demam. Demam juga
disertai meriang disekujur tubuh. Pasien menyangkal batuk berdarah,
berkeringat malam dan penurunan badan. Pasien menyangkal mengalami
sesak (-), penurunan penciuman (-), sesak (-).
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 100 x/i
Suhu : 36,7 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 100%, Swab antigen: Reaktif


Diagnosis Coronavirus infection

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Azitromocin tablet 1x500 mg
n Paracetamol tablet 3x500 mg prn febris 38˚C
Vitamin C tablet 1x500 mg
Zinc tablet 1x20 mg
Santa E tablet 1x200 mg
Cetirizine tablet 1x10 mg
Guaifenesin tablet 3x100 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker
Tindakan medis

27 Data dasar Nama : RS


pasien Usia : 70 tahun
27-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan muntah-muntah +/- 1 hari terakhir.
penyakit Pasien memuntahkan apa yang dimakan pasien. Pasien menyangkal batuk (-),
pilek(-), demam(-), penurunan penciuman (-), sesak (-). Pasien tidak riwayat
berpergian ke luar kota dan ke tempat keramaian.
RPT: Diabetes, RPO: lansoprazole, domperidone, amlodipine, vitamin B RPK (-)

O:
TD : 100/70 mmHg
HR : 98 x/i
Suhu : 36,6 ˚C
RR: 30 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 91%, Swab antigen: Reaktif


Diagnosis Coronavirus infection + Diabetes mellitus

Data Terapi non farmakologi


penatalaksanaa Anjuran dirujuk ke RS untuk mendapatkan terapi yang lebih lanjut
n

Tindakan medis

28 Data dasar Nama : AT


pasien Usia : 25 tahun
29-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan tertusuk duri saat bekerja di kebun
penyakit sawit +/- 1 jam yang lalu. Menurut pengakuan pasien duri tersebut masih
tertinggal di dalam. Luka tampak bersih dan terlihat luka tusuk pada telapak
kaki kanan.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 110/80 mmHg
HR : 75 x/i
Suhu : 37,5 ˚C
RR: 23 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi:luka tusuk pada plantar pedis dextra ukuran 0,2x0,2 cm.
Palpasi: nyeri tekan pada luka, terasa hangat, CRT <2 detik.
Diagnosis Open wound of unspecified body region

Data Terapi non farmakologi


penatalaksanaa Amoxicillin 3x500 mg
n Vitamin C 3x50 mg
Vitamin B12 1x50 mcg

Terapi non farmakologi:


Dilakukan wound toilet, insisi luka, ekstraksi corpus alienum dan hecting 2
jahitan pada plantar pedis dextra.
Tindakan medis Hecting 2 jahitan

29 Data dasar Nama : SS


pasien Usia : 55 tahun
31-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan pilek yang sudah dialami +/- 1 hari
penyakit terakhir. Pasien menyangkal mengalami sesak (-), batuk (-), demam
(-)penurunan penciuman (-). Pasien menyangkal berpergian keluar kota dan ke
tempat kerumunan. Di rumah, hanya pasien yang menderita hal tersebut.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,8 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (+/+),
mukosa tampak kemerahan.
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 98%, Swab antigen: Reaktif


Diagnosis Coronavirus infection

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin C tablet 1x500 mg
n Zinc tablet 1x20 mg
Santa E tablet 1x200 mg
Cetirizine tablet 1x10 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker.
Tindakan medis

30 Data dasar Nama : PH


pasien Usia : 45 tahun
5-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 67 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berulang > 3 bulan. Batuk
penyakit disertai demam. Pasien mengakui mengalami penurunan berat badan
beberapa bulan terakhir dan sering mengalami berkeringat malam. Pasien
menyangkal mengalami batuk berdarah dan sesak.
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 110/70 mmHg
HR : 82 x/i
Suhu : 36,6 ˚C
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: dalam batas normal.

A: pemeriksaan sputum SPS (+), KGDs: 242 mg/dl


Diagnosis Tuberculosis + Diabetes mellitus

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa OAT 4 tablet 4KDT (kombinasi dosis tetap)
n Metformin tablet 2x850 mg
Cetirizine tablet 1x10 mg

Terapi non farmakologi


Anjuran untuk selalu menggunakan masker dan makan makanan bergizi.
Tindakan medis

31 Data dasar Nama : AS


pasien Usia : 8 tahun
10-8-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 28 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan tertusuk paku pada telapak kaki kiri
penyakit saat bermain di halaman rumah -/+ 1 jam yang lalu. Pasien mengaku bahwa
paku belum terlepas dari kaki pasien.
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : - mmHg
HR : 82 x/i
Suhu : 36,6 ˚C
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: tampak luka masuk pada plantar pedis pedis sinistra,
tampak penonjolan corpus alienum pada dorsal pedis sinistra, luka tampak
bersih. Palpasi: nyeri pada luka, CRT<2 detik.
Diagnosis Open wound of unspecified body region

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin syrup 3x2 cth (125 mg/5 ml)
n Vitamin C 3x50 mg
Tetagam 1x1 ml (250 IU) pro IM

Terapi non farmakologi


Dilakukan insisi 2x1 cm, wound toilet, ekstrasi corpus alienum dan hecting 1
jahitan.
Tindakan medis Hecting 1 jahitan.

32 Data dasar Nama : FW


pasien Usia : 18 tahun
19-8-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 50 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan sobek pada kaki kiri saat bekerja di
penyakit kebun dengan mesin pemotong rumput -/+ 1 jam yang lalu. Luka disebakan
oleh sayatan pisau mesin pemotong rumput. Pasien mengaku bahwa pisau
tidak berkarat.
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 37,2 ˚C
RR: 23 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: tampak vulnus laceratum pada cruris inferior pedis
sinistra, tampak luka ukuan 6 cm x 3 cm x 2,5 cm , luka tampak bersih,
sensibilitas (+/+), ROM normal (+/+), pulsasi teraba kuat (+/+). Palpasi: nyeri
pada luka, CRT<2 detik.
Diagnosis Open wound of unspecified body region

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin tablet 3x500 mg
n Eritromycin tablet 3x500 mg
Pehavral tablet 1x1

Terapi non farmakologi


Dilakukan wound toilet dan hecting 10 jahitan.
Tindakan medis Hecting 10 jahitan.

33 Data dasar Nama : AKBG


pasien Usia : 71 tahun
20-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 76 Kg
TB : 153 cm
Ringkasan data S: Pasien/korban datang ke poli dengan keluhan nyeri pada paha dan betis +/-
penyakit 1 bulan terakhir. Nyeri seperti ditarik dan memberat saat melakukan aktivitas.
Pasien menyangkal pernah menderita penyakit asam urat sebelumnya.
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 120/70 mmHg
HR : 78 x/i
Suhu : 36,7˚C
RR: 22 x/i
Kepala: Dijumpai rambut berwarna hitam, lurus, pendek, panjang rambut
depan tiga sentimeter, rambut samping kanan tiga sentimeter, rambut
samping kiri tiga sentimeter, rambut belakang tiga sentimeter, tidak mudah
dicabut.
Thorax: Tidak dijumpai kelainan
Abdomen: Tidak dijumpai kelaianan
Ekstremitas: Dijumpai satu luka lecet pada lutut kanan
Diagnosis Drowning and submersion following fall into natural wate

Data Dilakukan pemeriksaan visum post mortem


penatalaksanaa
n

Tindakan medis

34 Data dasar Nama : LN


pasien Usia : 51 tahun
21-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 76 Kg
TB : 153 cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri pada paha dan betis +/- 1 bulan.
penyakit Nyeri seperti ditarik dan panas. Rasa nyeri memberat saat pasien melakukan
aktivitas.
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O: TD : 120/70 mmHg
HR : 78 x/i
Suhu : 36,7 ˚C
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: hiperemis (-), palpasi: nyeri tekan otot pada paha kanan
Diagnosis Myalgia

Data Tatalaksana farmakologi:


penatalaksanaa Asam mefenamat tablet 500 mg 3x500 mg
n Lansoprazole tablet 1x30 mg

Tindakan medis

34 Data dasar Nama : ES


pasien Usia : 51 tahun
21-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan tegang belakang kepala yang sudah
penyakit dirasakan beberapa hari terakhir. Pasien mengakui memiliki riwayat penyakit
hipertensi yang tidak terkontrol. Pasien juga mengeluhkan sulit
menggerakakkan anggota gerak kanan bawah. Gejala ini sudah dirasakan
pasien semenjak pasien menderita stroke iskemik.
RPT: stroke iskemik, hipertensi. RPO (-) RPK (-)

O: TD : 190/90 mmHg
HR : 78 x/i
Suhu : 36,6 ˚C
RR: 23 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: struma (+), peningkatan tekanan vena jugularis (-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: edema (-), palpasi: akral hangat (+), CRT<2 detik.
Diagnosis Cerebellar stroke syndrome + Hypertensive diseases

Data Tatalaksana farmakologi:


penatalaksanaa Captopril tablet 3x25 mg
n Vitamin B12 tablet 3x1
Pehavral tablet 1x1

Tatalaksana non farmakologi:


Edukasi pasien untuk mengurangi konsumsi makanan-makanan berlemak dan
tinggi garam. Serta anjuran untuk dirujuk agar mendapatkan penanganan yang
lebih lanjut.
Tindakan medis

35 Data dasar Nama : SS


pasien Usia : 41 tahun
27-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan pilek dan batuk yang sudah dialami +/-
penyakit 2 hari terakhir. Batuk tidak disertai dahak. Pasien sebelumnya juga
mengeluhkan merisng-riang +/- 1 minggu yang lalu. Pasien menyangkal
mengalami sesak (-), demam (-), penurunan penciuman (-). Pasien menyangkal
berpergian keluar kota dan ke tempat kerumunan. Di rumah, hanya pasien
yang menderita hal tersebut.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 100 x/i
Suhu : 36,7 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (+/+),
mukosa tampak kemerahan.
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 100%, Swab antigen: Reaktif


Diagnosis Coronavirus infection

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin C tablet 1x500 mg
n Zinc tablet 1x20 mg
Santa E tablet 1x200 mg
Cetirizine tablet 1x10 mg
OBH syrup 3x1

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker.
Tindakan medis

36 Data dasar Nama : BS


pasien Usia : 58 tahun
27-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berdarah +/- 1 hari. Batuk
penyakit berdarah segar sebanyak +/- 1 cangkir. Batuk tidak disertai demam. Pasien
memiliki riwayat TB paru yang sudah 5 tahun tetapi pengobatan tidak tuntas.
Pasien menyangkal mengalami batuk berdarah dan sesak.
RPT: TB paru, RPO: OAT, RPK (-)

O: TD : 100/70 mmHg
HR : 78 x/i
Suhu : 36,6 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (+/+), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (+/+)
Perkusi: sonor melemah (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: dalam batas normal.
Diagnosis Haemoptysis + Tuberculosis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Salbutamol tablet (ekstra)
n Vitamin K (ekstra)
Methylprednisolone (ekstra)

Terapi non farmakologi


Anjuran untuk dirujuk agar mendapatkan terapi yang lebih lanjut.
Tindakan medis

37 Data dasar Nama : PM


pasien Usia : 55 tahun
31-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan pilek yang sudah dialami +/- 1 hari
penyakit terakhir. Pasien menyangkal mengalami sesak (-), demam (-), penurunan
penciuman (-). Pasien menyangkal berpergian keluar kota dan ke tempat
kerumunan. Di rumah, hanya pasien yang menderita hal tersebut.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 100 x/i
Suhu : 36,7 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (+/+),
mukosa tampak kemerahan.
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 98%, Swab antigen: Reaktif


Diagnosis Coronavirus infection

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin C tablet 1x500 mg
n Zinc tablet 1x20 mg
Santa E tablet 1x200 mg
Cetirizine tablet 1x10 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker.
Tindakan medis

38 Data dasar Nama : TA


pasien Usia : 53 tahun
9-8-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 50 Kg
TB : cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli denga keluhan gatal-gatal pada kening, selangkangan
penyakit dan kedua lutut +/- 1 bulan terakhir. Gatal-gatal terasa memberat saat pasien
berkeringat. RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 100/70 mmHg
HR : 78 x/i
Suhu : 36˚C
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-), tampak skuama halus
berbatas tegas pada region frontal, central healing (+), pinggir aktif (+).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+)
Inguinal: tidak dilakukan pemriksaan.
Ekstremitas: tampak skuama-skuama halus pada kedua lutut, central healing
(+), pinggir aktif (+).

Diagnosis Dermatophytosis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Ketoconazole tablet 1x200 mg
n Miconazole ointment 3x1
Cetirizine tablet 1x10 mg

Terapi non farmakologi:


Edukasi untuk menjaga kebersihan
Tindakan medis

39 Data dasar Nama : RS


pasien Usia : 53 tahun
10-8-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli denga keluhan demam yang disertai batuk +/- 1
penyakit minggu. Demam berlangsung sepanjang hari. Batuk berdahak dengan warna
dahak hijau. Pasien juga mengeluhkan dada yang terasa panas.
RPT (-) RPO: paracetamol, amoxicillin, RPK (-)

O:
TD : 130/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 37,5 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik.
Diagnosis Coronavirus infection, unspecified site

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Azythromicin tablet 1x500 mg
n Paracetamol table 3x500 mg
Vitamin C tablet 1x500 mg
Zinc tablet 1x20 mg
Santa E tablet 1x200 mg
Cetirizine tablet 1x10 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker.
Tindakan medis

40 Data dasar Nama : RS


pasien Usia : 53 tahun
10-8-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli denga keluhan demam yang disertai batuk +/- 1
penyakit minggu. Demam berlangsung sepanjang hari. Batuk berdahak dengan warna
dahak hijau. Pasien juga mengeluhkan dada yang terasa panas.
RPT (-) RPO: paracetamol, amoxicillin, RPK (-)

O:
TD : 130/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 37,5 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik.
Diagnosis Coronavirus infection, unspecified site

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Azythromicin tablet 1x500 mg
n Paracetamol table 3x500 mg
Acetylcysteine caplet 3x200 mg
Cetirizine tablet 1x10 mg
Vitamin C tablet 1x500 mg
Zinc tablet 1x20 mg
Santa E tablet 1x200 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker.
Tindakan medis

41 Data dasar Nama : KH


pasien Usia : 10 tahun
23-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 33 Kg
TB : 139 cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli denga keluhan kelainan pada kelamin pasien yang
penyakit sudah diketahui sejak lahir.
RPT (-) RPO(-) RPK (-)

O:
TD : -mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 37,5 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: soepel (+), nyeri tekan (-)
Inguinal: penis: corpus penis tampak menyatu dengan skrotum.
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik.
Diagnosis Other congenital malformations of penis (webbed penis grade III)

Data Anjuran untuk dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih
penatalaksanaa lanjut.
n

Tindakan medis

42 Data dasar Nama : TH


pasien Usia : 46 tahun
23-7-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 62 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah +/- 3
penyakit hari terakhir. Nyeri muncul secara berkala dan sepanjang hari. Pasien juga
mengeluhkan tidak ada BAB sejak 3 hari terakhir. Pasien mengakui terdapat
benjolan pada perut bawah dekat dengan kelamin. Awalnya benjolan muncul
tiba-tiba dan bisa menghilang sendiri. Tetapi beberapa hari terakhir benjolan
itu menetap.
RPT (-) RPO(-) RPK (-)

O:
TD : 140 mmHg
HR : 98 x/i
Suhu : 37,5 ˚C
RR: 28 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), massa pada region hipogastic, auskultasi:
peristaltic (-), Palpasi: soepel (+), nyeri tekan (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik.
Diagnosis Inguinal hernia + Other and unspecified intestinal obstruction

Data Anjuran untuk dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih
penatalaksanaa lanjut.
n

Tindakan medis

43 Data dasar Nama : PSM


pasien Usia : 15 tahun
23-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 60 Kg
TB : 150 cm
Ringkasan data S: Pasien datang dibawa oleh kedua orangtua pasien. Pasien terlingat sangat
penyakit aktif dan tidak dapat tenang. Orangtua pasien mengatakan bahwa pasien
sudah mengalami hal ini selama 3 minggu terakhir ini. Sebelumnya pasien
sempat mengurung diri di kamar selama 1 minggu yang kemudian selama 2
minggu pasien tidak bisa tidur, melempar-lempar barang di rumah dan
mengancam keluarganya dengan pisau. Kejadian ini bermula saat pasien
pulang menemui teman facebooknya. Sepulang pertemuan tersebut pasien
mulai mengeluhkan hal-hal tersebut. Pasien sebelumnya mengeluhkan hal
yang sama sekitar setahun yang lalu. Pasien sudah berobat ke orang pintar
tetapi tidak ada perbaikan. Keluarga pasien menyangkal bila pasien memiliki
riwayat menggunakan obat-obatan.
RPT : Gangguan Bipolar, RPO(-) RPK: Ibu pasien memiliki riwayat kelainan jiwa
yang terkontrol.

O:
TD : - mmHg
HR : - x/i
Suhu : 36,5 ˚C
RR: 28 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), auskultasi: peristaltic (+), Palpasi: soepel (+),
nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik.
Diagnosis Bipolar affective disorder, current episode manic with psychotic symptoms

Data Terapi farmkologi:


penatalaksanaa Diazepam tablet 1x10 mg
n Risperidone tablet 2 mg

Tindakan medis

44 Data dasar Nama : NI


pasien Usia : 28 tahun
25-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 60 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang poli dengan keluhan dada yang berdebar dan tangan yang
penyakit berkeringat banyak, kepala pening dan pandangan terasa berputar. Pasien
mengeluhkan dada yang berdebar semenjak pasien mengunjungi terapis yang
mengatakan pasien menderita penyakit jantung. Pasien sudah bererkunjung ke
dokter saraf yang mendiagnosa pasien dengan vertigo dan juga sudah
melakukan pemeriksaan fungsi ginjal yang hasilnya normal. Pasien memiliki
keyakinan bahwa pasien memilki penyakit jantung. Pasien menyangkal
mendengar suara-suara bisikan.
RPT : vertigo, RPO(-) RPK (-)

O:
TD : - mmHg
HR : - x/i
Suhu : 36,5 ˚C
RR: 28 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), auskultasi: peristaltic (+), Palpasi: soepel (+),
nyeri tekan (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik.
Diagnosis Somatoform disorder, unspecified

Data Terapi farmkologi:


penatalaksanaa Diazepam tablet 1x10 mg
n Pehavral tabet 1x1

Tindakan medis

46 Data dasar Nama : NS


pasien Usia : 63 tahun
24-8-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 63 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan demam yang sudah dialami +/- 1 hari
penyakit terakhir. Pasien juga mengeluhkan batuk-batuk yang berdahak putih tetapi
tidak disertai pilek. Penurunan penciuman (-), mencret > 5x/ hari sejak 1 hari
yang lalu. Mencret tidak mengeluarkan darah dan didominasi oleh ampas.
Pasien hidup bersama dengan 2 orang keponakannya dan seorang adek
perempuan.
RPT: dyspepsia, RPO: cefadroxil, paracetamol, selcom C gold, RPK (-)

O:
TD : 130/80 mmHg
HR : 83 x/i
Suhu : 36 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.

A: SpO2: 98%, PCR covid 19: Positif


Diagnosis Coronavirus infection

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Molagit tablet 3x1
n Cotrimoxazole tablet 2x480 mg
Vitamin C tablet 1x500 mg
Zinc tablet 1x20 mg
Santa E tablet 1x200 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker.
Tindakan medis

47 Data dasar Nama : NS


pasien Usia : 71 tahun
23-8-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : - Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien menyangkal menderita batuk, pilek, sesak dan demam.
penyakit RPT (-), RPO: tiamphenicol, antacid, RPK (-)

O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 77 x/i
Suhu : 37,2 ˚C
RR: 29 x/i
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki dingin,
CRT< 2 detik.

A: SpO2: 76%, swab antigen covid 19: reaktif


Diagnosis Coronavirus infection

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin C tablet 1x500 mg
n Zinc tablet 1x20 mg
Santa E tablet 1x200 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker.
Tindakan medis

48 Data dasar Nama : ND


pasien Usia : 45 tahun
25-8-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 57 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri pinggang kanan yang dirasakan
penyakit +/- 3hari. Pasien tidak bisa tidur karena menahan nyeri pinggang. Pasien
menyangkal menderita demam. BAK berdarah-berpasir (-), BAK perih (-).
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 37,3 ˚C
RR: 20 x/i
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), tapping pain
(+/-)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat,
CRT< 2 detik.
Diagnosis Acute tubulo-interstitial nephritis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Ciprofloxacin tablet 2x500 mg
n Paracetamol tablet 3x500 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk banyak minum dan menjaga kebersihan genitalia. Serta anjuran
untuk di RS agar mendapatkan terapi konprehensif.
Tindakan medis

49 Data dasar Nama : MT


pasien Usia : 32 tahun
10-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 62 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak yang dialami kurang lebih 2
penyakit minggu yang lalu. Pasien pilek 1 minggu yang lalu, hilang penciuman kurang
lebih 1 minggu yang lalu namun telah membaik. Sesak dan demam tidak
dijumpai, riwayat berpergian keluar kota (-).
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD: 120/80 mmHg,
HR: 74 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 36,
SpO2: 99%
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat,
CRT< 2 detik.
Diagnosis Coronavirus infection, unspecified site

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Cetirizine 10 mg 1x1
n Vitamin C 500 mg 2x1
Azitromisin 500 mg 1x1
Lansoprazole 30 mg 1x1
Santa E 200 mg 2x1 (dikunyah)
Zinc 20 mg 1x1 (dilarutkan dalam air)

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi mandiri di rumah, menjaga jarak dan selalu memaki
masker.
Tindakan medis

50 Data dasar Nama : SNS


pasien Usia : 20 tahun
10-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 55 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: pasiend datang ke poli dengan keluhan batuk berdahak yang telah dialami
penyakit sejak 3 hari yang lalu. Sesak juga dikeluhkan tapi tidak terlalu berat. Pasien juga
mengeluhkan demam beberapa hari yang lalu. Hilang penciuman dan perasa
tidak dikeluhkan. Nyeri punggung dirasakan sudah sejak lama dan menjalar
sampai ke kaki kiri.
RPT (-) RPO (-) RPK (-)

O:
TD: 100/70 mmHg,
HR: 81 x/i, RR: 21 x/i,
T: 36,5,
SpO2: 98%
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat,
CRT< 2 detik.
Diagnosis Acute nasopharyngitis [common cold]

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Cetirizine tablet 1x10 mg
n Pehavral tablet 1x1
Paracetamol 3x500 mg

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk selalu memakai masker
Tindakan medis

51 Data dasar Nama : MS


pasien Usia : 20 tahun
11-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 55 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berdahak yang dialami sejak 1
penyakit bulan yang lalu. Batuk berdarah dikeluhkan 1 minggu yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan berkeringat pada malam hari dan merasa berat badannya
menurun. Nafsu makan juga dikeluhkan menurun. Sesak nafas (-). Telah
berobat ke bidan namun keluhan tidak berkurang. Riwayat merokok disangkal.
RPT (-) RPO: Paracetamol, RPK (-)

O:
TD: 130/70 mmHg,
HR: 78 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 36,9,
SpO2: 96%
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat,
CRT< 2 detik.
Diagnosis Respiratory tuberculosis unspecified, without mention of bacteriological or
histological confirmation
Data Terapi farmakologi:
penatalaksanaa Vitamin C 50 mg 3x2
n Cetirizine 1x1

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk pemeriksaan sputum SPS.
Tindakan medis

52 Data dasar Nama : JBS


pasien Usia : 23 tahun
11-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 56 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan pusing tiba-tiba satu hari ini,
penyakit pandangan seperti berputar. Mual dan muntah tidak dijumpai.
RPT (-) RPO(-) RPK (-)

O:
TD: 160/90 mmHg,
HR: 80 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 36,4
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat,
CRT< 2 detik.
Diagnosis Essential (primary) hypertension

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Captopril 25 mg 3x1
n Vit B12 3x1

Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk mengurangi makanan yang asin dan berlemak.
Tindakan medis

53 Data dasar Nama : UT


pasien Usia : 14 tahun
12-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 56 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang bersama orangtua dengan luka pada punggung kaki kanan.
penyakit Luka akibat tertusuk kayu saat pasien jatuh. Menurut pengakuan pasien,
permukaan kayu tersebut kotor.
RPT (-) RPO (-), RPK (-)

O:
TD: 100/70 mmHg,
HR: 81 x/i,
RR: 21 x/i,
T: 37
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: vulnus laceratum pada dorsal pedis dextra ukuran 4 x 2
cm, luka tampak kotor. Akral hangat, CRT < 2 detik

Diagnosis Open wound of ankle and foot

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoksisilin 500 mg 3x1
n Metronidazole 500 mg 3x1
Asam mefenamat 500 mg 2x1

Terapi Non-farmakologi:
Dilakukan wound toilet dan anjuran untuk menjaga luka tetap bersih dan
control setelah 3 hari.
Tindakan medis
54 Data dasar Nama : UT
pasien Usia : 21 tahun
12-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 61 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang keluhan luka pada jari telunjuk kanan karena tergores pisau
penyakit dapur. Menurut pengakuan pasien, permukaan pisau bersih dan tidak berkarat.
RPT (-) RPO (-), RPK (-)

O:
TD: 100/70 mmHg,
HR: 81 x/i,
RR: 21 x/i,
T: 37
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksivulnus laceratum pada distal digiti II manus dextra ukuran
3x1 cm, luka bersih. Palpasi: akral hangat (+), CRT < 2 detik
Diagnosis Open wound of wrist and hand

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Hecting 3 jahitan
n Amoxicillin 500 mg 3x1
Vitamin C 50 mg 3x1

Terapi Non-farmakologi:
Dilakukan wound toilet, hecting 3 jahitan dan anjuran untuk menjaga luka
tetap bersih dan control setelah 3 hari.
Tindakan medis Hecting 3 jahitan

55 Data dasar Nama : UT


pasien Usia : 32 tahun
12-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 61 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang keluhan keluhan sakit kepala yang telah dialami selama 2 hari
penyakit yang lalu dirasakan di bagian depan kepala saja. Sakit kepala terasa berdenyut.
Tidak ada pandangan berkunang-kunang, belakang kepala tidak terasa sakit.
Pasien mengaku kurang tidur akibat pekerjaannya sebagai supir. Batuk (-), pilek
(-), demam (-)
RPT (-) RPO (-), RPK (-)

O:
TD: 100/70 mmHg,
HR: 76 x/i,
RR: 22 x/i,
T: 36,4
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: tidak ada kelainan
Diagnosis Headache

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Asam mefenamat tablet 3x500 mg
n Vitamin C 3x50 mg
Lansoprazole tablet 1x30 mg
Tindakan medis

56 Data dasar Nama : UT


pasien Usia : 48 tahun
13-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 61 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang keluhan keluhan batuk berdarah yang telah dialami 4 hari
penyakit yang lalu. Sebelumnya pasien telah mengalami batuk berdahak selama 1 bulan.
Pasien mengaku sempat demam dan sering berkeringat pada malam hari.
Penurunan berat badan juga dikeluhkan sejak 1 bulan yang lalu sebanyak
kurang lebih 7 kg.
RPT (-) RPO (-), RPK (-)

O:
TD: 100/70 mmHg,
HR: 78 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 38
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: tidak ada kelainan
Diagnosis Respiratory tuberculosis, not confirmed bacteriologicallyor histologically

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin K 2x1
n Paracetamol tablet 3x500 mg
Cetirizine tablet 1x10 mg
Sulate Ferrous 1x325 mg

Terapi non farmakologi:


Pemeriksaan dahak SPS dan anjuran untuk selalu memakai masker serta makan
makanan bergizi.
Tindakan medis

57 Data dasar Nama : PAT


pasien Usia : 52 tahun
13-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 64 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan pusing tiba-tiba satu hari ini, pandangan
penyakit seperti berputar. Mual dan muntah tidak dijumpai.
RPT (-) RPO (-), RPK (-)

O:
TD: 160/90 mmHg,
HR: 80 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 36,4
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
mukosa tampak kemerahan.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Essential (primary) hypertension

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin K 2x1
n Captopril tablet 3x25 mg
Vit B12 tablet 3x1

Terapi non farmakologi:


Anjuran untuk mengurangi konsumsi alcohol, makanan berlemak dan asin.
Tindakan medis

58 Data dasar Nama : GPS


pasien Usia : 28 tahun
14-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 65 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien mengeluhkan nyeri saat buang air kecil yang sudah dirasakan dua hari
penyakit yang lalu. Terasa pedih dan sulit ketika buang air kecil. Keluar darah atau batu
disangkal. Pasien juga mengeluhkan demam sejak keluhan dimulai.
RPT (-) RPO (-), RPK (-)

O:
TD: 120/80 mmHg,
HR: 89 x/i,
RR: 22 x/i,
T: 36,6,
SpO2: 99%
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
nistagmus (-/-).
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Inguinal: nyeri tekan pada suprapubic (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Cystitis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Cotrimoxazole tablet 2x480 mg
n Paracetamol tablet 3x500 mg
Vitamin C 50 mg 3x1

Terapi non farmakologi:


Anjuran untuk banyak minum air dan menjaga kebersihan.
Tindakan medis

59 Data dasar Nama : CB


pasien Usia : 35 tahun
14-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 68 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang telah dialami selama 2 hari
penyakit yang lalu dirasakan di bagian depan kepala saja. Sakit kepala terasa berdenyut.
Tidak ada pandangan berkunang-kunang, belakang kepala tidak terasa sakit.
Pasien mengaku kurang tidur akibat pekerjaannya sebagai supir. Batuk (-), pilek
(-), demam (-)
RPT (-) RPO (-), RPK (-)

O:
TD: 120/80 mmHg,
HR: 89 x/i,
RR: 22 x/i,
T: 36,6,
SpO2: 99%
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
nistagmus (-/-).
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Essential (primary) hypertension

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Cotrimoxazole tablet 2x480 mg
n Paracetamol tablet 3x500 mg
Vitamin C 50 mg 3x1

Terapi non farmakologi:


Anjuran untuk banyak minum air dan menjaga kebersihan.
Tindakan medis

60 Data dasar Nama : BTS


pasien Usia : 24 tahun
14-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 62 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan batuk berdarah yang telah dialami 4 hari yang
penyakit lalu. Sebelumnya pasien telah mengalami batuk berdahak selama 1 bulan.
Pasien mengaku sempat demam dan sering berkeringat pada malam hari.
Penurunan berat badan juga dikeluhkan sejak 1 bulan yang lalu sebanyak
kurang lebih 7 kg.
RPT (-) RPO (-), RPK (-)

O:
TD: 100/70 mmHg,
HR: 78 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 38 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (+/+), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Respiratory tuberculosis, not confirmed bacteriologicallyor histologically

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin K 2x1
n Paracetamol 500 mg 3x1
Cetirizine 10 mg 1x1
Sulfate Ferrous 1x1

Terapi non farmakologi:


Anjuran untuk selalu memakai masker dan makan makanan bergizi.
Tindakan medis

61 Data dasar Nama : NKS


pasien Usia : 32 tahun
15-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 62 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang dibawa orangtua dengan keluhan mengamuk dan
penyakit menghancurkan barang di rumahnya sejak 2 tahun yang lalu. Sempat
mendapatkan pengobatan namun tidak dilanjutkan karena masalah keuangan.
Pasien juga mengaku mendengar bisikan untuk mencampakkan barang dan
melihat bayangan anaknya sering lewat di depan rumah. Pasien juga
mengatakan bahwa kedua orangtuanya bersekongkol membunuhnya. Keluhan
dikatakan orangtua pasien muncul setelah pasien dipisahkan dari anaknya oleh
ibu mertuanya.

O:
TD: 110/70 mmHg,
HR: 92 x/i,
RR: 22 x/i,
T: 36,5
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Schizophrenia

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Haloperidol 5 mg 2x1
n Risperidone 2 mg 2x1

Terapi non farmakologi:


Edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien dan jangan mengucilkan
pasien dan diberikan dukungan dan rutin kontrol untuk mengambil obat

Tindakan medis

62 Data dasar Nama : SAT


pasien Usia : 32 tahun
15-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 62 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan pipi kiri bengkak yang terasa hangat telah
penyakit dialami sejak 1 minggu yang lalu. Pipi terasa nyeri. Demam tidak dirasakan

O:
TD: 100/70 mmHg,
HR: 78 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 37
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
tampak edema pada regio zygomaticum dextra, teraba hangat. Mulut: tampak
edema pada regio buccal, karies dentis
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Gingivitis and periodontal diseases

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin 500 mg 3x1
n Methylprednisolone 4 mg 1x1
Paracetamol 500 mg 3x1
Tindakan medis

63 Data dasar Nama : SAT


pasien Usia : 32 tahun
15-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 62 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan pipi kiri bengkak yang terasa hangat telah
penyakit dialami sejak 1 minggu yang lalu. Pipi terasa nyeri. Demam tidak dirasakan

O:
TD: 100/70 mmHg,
HR: 78 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 37
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
tampak edema pada regio zygomaticum dextra, teraba hangat. Mulut: tampak
edema pada regio buccal, karies dentis
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Gingivitis and periodontal diseases

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin 500 mg 3x1
n Methylprednisolone 4 mg 1x1
Paracetamol 500 mg 3x1
Tindakan medis

64 Data dasar Nama : PTS


pasien Usia : 45 tahun
15-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 57 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak yang dialami sejak 3 minggu
penyakit yang lalu. Keringat malam hari juga dijumpai dan terdapat penurunan berat
badan akibat tidak adanya nafsu makan. Sesak dan demam tidak dijumpai.
Telah di rontgen paru dengan hasil: TB Paru Apikal, telah cek sputum dengan
hasil positif.

O:
TD: 90/60 mmHg,
HR: 80 x/i,
RR: 22 x/i,
T: 36,
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Gingivitis and periodontal diseases

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Mulai OAT fase intensif selama 2 bulan 4 tablet KDT per hari.
n Vitamin B6 2x1
Vitamin C 3x1
Antasida 3x1

Terapi non farmakologi


Anjuran menggunakan masker dan selalu makan makanan bergizi.
Tindakan medis

65 Data dasar Nama : RRM


pasien Usia : 9 tahun
15-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 18 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang bersama keluarga dengan keluhan terdapat benjolan yang
penyakit terasa gatal dan perih pada punggung yang telah dialami sejak 1 minggu yang
lalu. Pasien juga mengaku sempat demam namun sembuh setelah meminum
obat dari bidan. Awalnya benjolan hanya seperti gigitan nyamuk dan terasa
gatal, namun setelah digaruk benjolan membesar dan memerah.

Status dermatologis: nodul eritematosa soliter dengan ukuran 4 x 3 cm pada


regio lumbalis. krusta kekuningan dengan dasar eritematosa pada region
lumbalis

O:
TD: - mmHg,
HR: 90 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 36,9˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin sirup 3x1
n Paracetamol 500 mg 3x1

Terapi non farmakologi


Insisi-drainase abses dan wound toilet
Tindakan medis

66 Data dasar Nama : RRM


pasien Usia : 9 tahun
15-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 18 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang bersama keluarga dengan keluhan terdapat benjolan yang
penyakit terasa gatal dan perih pada punggung yang telah dialami sejak 1 minggu yang
lalu. Pasien juga mengaku sempat demam namun sembuh setelah meminum
obat dari bidan. Awalnya benjolan hanya seperti gigitan nyamuk dan terasa
gatal, namun setelah digaruk benjolan membesar dan memerah.

Status dermatologis: nodul eritematosa soliter dengan ukuran 4 x 3 cm pada


regio lumbalis. krusta kekuningan dengan dasar eritematosa pada region
lumbalis

O:
TD: - mmHg,
HR: 90 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 36,9˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin sirup 3x1
n Paracetamol 500 mg 3x1

Terapi non farmakologi


Insisi-drainase abses dan wound toilet
Tindakan medis

66 Data dasar Nama : RRM


pasien Usia : 9 tahun
15-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 18 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang bersama keluarga dengan keluhan terdapat benjolan yang
penyakit terasa gatal dan perih pada punggung yang telah dialami sejak 1 minggu yang
lalu. Pasien juga mengaku sempat demam namun sembuh setelah meminum
obat dari bidan. Awalnya benjolan hanya seperti gigitan nyamuk dan terasa
gatal, namun setelah digaruk benjolan membesar dan memerah.

Status dermatologis: nodul eritematosa soliter dengan ukuran 4 x 3 cm pada


regio lumbalis. krusta kekuningan dengan dasar eritematosa pada region
lumbalis

O:
TD: - mmHg,
HR: 90 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 36,9˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin sirup 3x1
n Paracetamol 500 mg 3x1

Terapi non farmakologi


Insisi-drainase abses dan wound toilet
Tindakan medis

67 Data dasar Nama : PS


pasien Usia : 38 tahun
16-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 65 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan luka terkena kaca di kaki kiri pada saat
penyakit bekerja

O:
TD: 120/70 mmHg,
HR: 78 x/i,
RR: 18 x/i,
T: 36,5 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Open wound of ankle and foot

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin 500 mg 3x1
n Asam mefenamat 500 mg 3x1
Metrodinazole tablet 3x500 mg

Terapi non farmakologi


Hecting 3 jahitan njuran untuk menjaga luka tetap bersih dan control tiga hari
lagi.
Tindakan medis Hecting 3 jahitan

68 Data dasar Nama : ABN


pasien Usia : 32 tahun
17-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 65 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada belakang kepala yang
penyakit telah dialami sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya benjolan kecil dan terasa
gatal, namun setelah digaruk benjolan membesar dan memerah.

Status dermatologis: nodul eritematosa soliter dengan ukuran 5x3 cm pada


regio oksipital dextra . Krusta kekuningan dengan dasar eritematosa pada regio
oksipital dekstra

O:
TD: 120/70 mmHg,
HR: 82 x/i,
RR: 19 x/i,
T: 37,1
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
terdapat massa dengan ukuran 5 x 3 cm pada regio lumbalis, fluktuasi (+),
mobile (+), berbatas tegas, sewarna dengan kulit.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Asam mefenamat 500 mg 3x1
n Metrodinazole tablet 3x500 mg

Terapi non farmakologi


Dilakukan insisi dan drainase abses. Anjuran untuk menjagaluka tetap bersih
dan control tiga hari lagi.
Tindakan medis Insisi dan drainase abses

69 Data dasar Nama : PN


pasien Usia : 33 tahun
17-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 65 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan muntah 2 hari yang lalu sebanyak 5 kali/hari,
penyakit yang dimuntahkan apa yang dimakan, perut terasa menghisap, terasa pahit
dan asam dimulut, dada rasa panas dan terbakar, mual (+).

O:
TD: 90/60 mmHg,
HR: 76 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 36
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan
epigastrium (+).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Gastro-oesophageal reflux disease

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Lansoprazole tablet 2x30 mg
n Domperidone tablet 3x1
Pehavral tablet 1x1

Terapi non farmakologi


Anjuran untuk tidak terlamat makan.
Tindakan medis

70 Data dasar Nama : YS


pasien Usia : 25 tahun
20-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 72 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang bersama keluarga ke Puskesmas dengan keluhan perut terasa
penyakit mules dan sakit hingga ke pinggang.

Anamnesis Kebidanan:
Menarche: 12 tahun, siklus haid teratur, lamanya ± 5 hari.
HPHT: 18 Oktober 2020
TTP: 25 Juli 2021
ANC: 2 kali di Puskesmas Tiga Dolok
Riwayat kehamilan: G3P2A0
KB (-)

O:
TD: 110/70 mmHg,
HR: 80 x/i,
RR: 24x/i,
T: 36,9
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki (--) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: bising usus normal (+), soepel (+),
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)

Status Obstetri
Leopold 1: TFU: 35 cm, teraba lunak pada bagian atas
Leopold 2: DJJ: 146 x/i, punggung teraba pada bagian kiri
Leopold 3: teraba bulat keras dan melenting pada bagian bawah
Leopold 4: kepala telah masuk PAP

Pemeriksaan dalam:
Portio tebal lunak
Promontorium
Linea inominata: tidak dapat dinilai
Pembukaan: 8 cm
Arkus pubis: >90
Penipisan: 90%
Ketuban: (+)
Hodge: IV

Pada pukul 00.00 pembukaan lengkap, perut mules dirasakan semakin cepat
dan sering dan perineum menonjol. Ibu dipimpin mengedan dan bayi lahir
spontan pada pukul 00.30, dengan jenis kelamin perempuan, BB: 3800 gram,
PB: 49 cm, LK: 34 cm. Segera diberikan oksitosin 10 IU secara IM bersamaan
dengan dilakukan peregangan tali pusat terkendali dan masase uterus.
Plasenta lahir lengkap pukul 00.40. Pukul 00.45 dilakukan jahitan dalam
sebanyak 3 jahitan dan jahitan luar sebanyak 3 jahitan dibantu oleh bidan.

Pemeriksaan Laboratorium:
HB: 14,2 mg/dl
HIV: Non Reaktif
HBsAg: Non Reaktif
Sifilis: Non Reaktif
Diagnosis Supervision of normal pregnancy

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa IVFD RL 20 gtt/i
n Inj. Oksitosin 10 IU (IM)
Amoxicillin tab 3x1
Asam Mefenamat cap 3x1
Metilergometrin tab 3x1
Vitamin K tab 1x1
Tindakan medis Menolong partus
Menjahit luka
Memasang infus
Memasang kateter
71 Data dasar Nama : TM
pasien Usia : 43 tahun
23-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 67 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada sendi seluruh badan. Nyeri seperti
penyakit ditusuk-tusuk dan terasa kebas pada sendi-sendi yang dirasakan kurang lebih 1
minggu yang lalu. Keluhan ini telah lama berulang. Pasien memiliki kebiasaan
konsumsi makanan berlemak dan minum alcohol.

O:
TD: 150/80 mmHg,
HR: 80 x/i,
RR: 21 x/i,
T: 36,7
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan
epigastrium (+).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Gastro-oesophageal reflux disease + Essential (primary) hypertension +
Disorders of lipoprotein metabolism and other lipidaemias
+ Gout
Data Terapi farmakologi:
penatalaksanaa Lansoprazole tablet 1x30 mg
n Simvastatin tablet 1x20 mg
Asam mefenamat tablet 3x500 mg
Kaptopril tablet 3x25 mg

Terapi non farmakologi


Anjuran untuk tidak terlamat makan.
Tindakan medis
72 Data dasar Nama : SAP
pasien Usia : 35 tahun
24-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 69 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan hilang penciuman kurang lebih 3 hari ini.
penyakit Batuk, pilek dan demam tidak dijumpai. 1 hari ini pasien mengeluhkan sesak
tiba-tiba. Berkurang setelah beristirahat di IGD. BAB dan BAK normal.

O:
TD: 110/80 mmHg,
HR: 100 x/i,
RR: 25 x/i,
T: 37,
SpO2: 99%
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-).

A: Pemeriksaan rapid antigen: reaktif


Diagnosis Viral pneumonia, not elsewhere classified

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin C tablet 1x500 mg
n Zinc tablet 1x1
Santa E tablet 1x1

Terapi non farmakologi


Anjuran untuk selalu memakai masker, makan makanan sehat dan isolasi di
rumah.
Tindakan medis
74 Data dasar Nama : KS
pasien Usia : 58 tahun
28-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 61 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang diantar menggunakan angkutan pribadi setelah terjatuh dari
penyakit sepeda motor. Mual (-), muntah (-), pingsan (-), sakit kepala (-), sulit bernafas
(-)

O:
TD: 150/80 mmHg,
HR: 98 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 36,7 ˚C
GCS E4M6V5
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),edema
palpebrae superior sinistra.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-),hangat, CRT < 2 detik,
vulnus ekskoriatum pada palmar sinistra Inferior: hangat, vulnus laceratum
dengan ukuran 3x2 cm pada genu dextra
Diagnosis Open wound of lower leg

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Asam mefenamat tablet 3x500 mg
n Metrodinazole tablet 3x500 mg

Terapi non farmakologi


Dilakukan hecting 5 jahitan, wound toilet dan anjuran untuk menjaga luka
tetap bersih.
Tindakan medis Hecting 5 jahitan
73 Data dasar Nama : YP
pasien Usia : 38 tahun
25-6-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 66 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan terjatuh dari sepeda motor. Luka robek pada
penyakit lutut kanan dan luka lecet pada telapak tangan kanan dan kiri

O:
TD: 120/80 mmHg,
HR: 85 x/i,
RR: 19 x/i,
T: 36,6˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-),hangat, CRT < 2 detik,
vulnus ekskoriatum pada digiti II,III dan IV manus sinistra
Diagnosis Other and unspecified injuries of head

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Paracetamol tablet 3x500 mg
n Lansoprazole tablet 1x30 mg

Terapi non farmakologi


Edukasi bila pasien menderita mual-muntah, nyeri kepala yang semakin
meningkat dan penurunan kesadaran maka pasien harus segera ke IGD
terdekat.
Tindakan medis
74 Data dasar Nama : LTS
pasien Usia : 56 tahun
27-6-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 68 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dialami 1 jam yang lalu,
penyakit batuk berdahak dialami 1 bulan yang lalu. Kepala pusing (+). Jantung berdebar-
debar (+). Pasien bekerja di ladang dan terkena matahari tanpa memakai
pelindung selama kurang lebih 8 jam.

O:
TD: 130/80 mmHg,
HR: 108 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 39,3 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/-) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-),hangat, CRT < 2 detik,
vulnus ekskoriatum pada digiti II,III dan IV manus sinistra
Diagnosis Exposure to excessive natural heat

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Paracetamol tablet 3x500 mg
n Pehavral tablet 1x1

Terapi non farmakologi


Anjuran untuk selalu memakai pakaian pelindung agar tidak terkena panas
matahari secara langsung.
Tindakan medis
75 Data dasar Nama : RS
pasien Usia : 72 tahun
27-6-2021 Jenis kelamin: Perempuan
Berat badan: 65 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD Puskesmas bersama keluarga dengan keluhan sesak
penyakit nafas yang dirasakan memberat sejak 4 jam yang lalu. Sesak nafas dirasakan
setelah pasien mencuci baju. Pasien juga mengeluhkan adanya batuk tidak
berdahak sesekali. Pasien bisa menjawab per kalimat. Dalam 1 tahun ini sesak
yang sama berulang 2 kali. Pasien memiliki alergi terhadap debu dan asap.
RPT: Asma bronkial, RPO: Salbutamol, Ventolin, Dexametasone, RPK(-)

O:
TD: 130/80 mmHg,
HR: 71 x/i,
RR: 30 x/i,
T: 36,7,
SpO2: 71%
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (+/+)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (+/+) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Asthma

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Salbutamol tablet 3 x 2 mg
n Methylprednisolone tablet 1x4 mg

Terapi non farmakologi


Anjuran unutk menghindari pemicu sesak dan selalu mengkonsumsi obat
pengontrol asma.
Tindakan medis

76 Data dasar Nama : RS


pasien Usia : 3 tahun
28-6-2021 Jenis kelamin: Perempuan
Berat badan: 12 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien mengeluhkan benjolan pada kelopak mata kiri yang telah dialami 1
penyakit bulan yang lalu. Benjolan tidak semakin membesar dan tidak terasa nyeri.
Demam (-), batuk (-). Sebelumnya terdapat luka pada kelopak mata kiri
tersebut namun tidak diobati, dan kemudian menjadi benjolan seperti keluhan.
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

O:
HR: 90 x/i,
RR: 18 x/i,
T: 36,6
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-), terdapat benjolan
berukuran 0,5x0,5 cm, immobile, berbatas tegas, teraba keras, hiperemis (-)
pada palpebra superior sinistra. Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)
Diagnosis Hordeolum and chalazion

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Vitamin C 3 x 1
n Vitamin B6 2 x 1

Terapi non farmakologi


Mengkompres luka dengan menggunakan air hangat selama 10 menit, 4 kali
sehari, menjaga kebersihan kelopak mata,jangan memegang ataupun
memencet benjolan, anjuran untuk eksisi benjolan di rumah sakit

Tindakan medis

77 Data dasar Nama : ADT


pasien Usia : 31 tahun
29-6-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 55 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan gatal seluruh tubuh kurang lebih 2 bulan yang
penyakit lalu dan terus menerus. Pasien mengaku telah menggunakan obat antialergi
namun keluhan gatal tidak berkurang. Badan terasa pegal-pegal. Tidak
dirasakan nyeri. Diare (-), penurunan berat badan drastis (-). Batuk (-), nyeri
kepala (-), pilek (-). Pasien bekerja sebagai supir. Pasien mengakui adanya
riwayat hubungan seksual dengan perempuan lain.
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

O:
TD: 110/70 mmHg
HR: 97 x/i,
RR: 23 x/i,
T: 36,8 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)

P: Test rapid HIV: Reaktif


Diagnosis Human immunodeficiency virus [HIV] disease resulting in otherconditions

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Cetirizine tablet 1x10 mg
n Vitamin C tablet 3x2
Vitamin B6 tablet 2x1
Pehavral tablet 1x1

Terapi non farmakologi


Menginformasikan mengenai penyakit yang sedang diderita pasien,
memberitahukan pada istri dan keluarga mengenai penyakit pasien,
menganjurkan pemeriksaan yang sama pada istri, menganjurkan rujukan untuk
mendapatkan pengobatan dan pemeriksaan lebih lanjut, diet tinggi
karbohidrat dan tinggi protein
Tindakan medis

78 Data dasar Nama : ADT


pasien Usia : 31 tahun
29-6-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 55 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan gatal seluruh tubuh kurang lebih 2 bulan yang
penyakit lalu dan terus menerus. Pasien mengaku telah menggunakan obat antialergi
namun keluhan gatal tidak berkurang. Badan terasa pegal-pegal. Tidak
dirasakan nyeri. Diare (-), penurunan berat badan drastis (-). Batuk (-), nyeri
kepala (-), pilek (-). Pasien bekerja sebagai supir. Pasien mengakui adanya
riwayat hubungan seksual dengan perempuan lain.
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

O:
TD: 110/70 mmHg
HR: 97 x/i,
RR: 23 x/i,
T: 36,8 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-)

P: Test rapid HIV: Reaktif


Diagnosis Human immunodeficiency virus [HIV] disease resulting in otherconditions

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Cetirizine tablet 1x10 mg
n Vitamin C tablet 3x2
Vitamin B6 tablet 2x1
Pehavral tablet 1x1

Terapi non farmakologi


Menginformasikan mengenai penyakit yang sedang diderita pasien,
memberitahukan pada istri dan keluarga mengenai penyakit pasien,
menganjurkan pemeriksaan yang sama pada istri, menganjurkan rujukan untuk
mendapatkan pengobatan dan pemeriksaan lebih lanjut, diet tinggi
karbohidrat dan tinggi protein
Tindakan medis

79 Data dasar Nama : WAG


pasien Usia : 8 bulan
29-6-2021 Jenis kelamin: Perempuan
Berat badan: - Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan bintil-bintil yang berisi cairan dan keropeng
penyakit yang dialami 1 hari ini. Pasien juga mengeluhkan demam 2 hari yang lalu. Batuk
(-). Awalnya berupa bintil-bintil berisi air yang muncul di daerah wajah lalu
menyebar ke seluruh tubuh. Kemudian bintil-bintil berisi air pecah dan menjadi
keropeng, disertai dengan munculnya bintil-bintil berisi air yang baru.

Status dermatologi:
Vesikel dengan dasar eritema berukuran miliar multipel universal
Krusta dengan dasar eritema berukuran miliar multipel universal
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

O:
HR: 100 x/i,
RR: 21 x/i,
T: 38,1
Kepala dan wajah: vesikel dengan dasar eritema berukuran miliar multipel dan
krusta dengan dasar eritema berukuran miliar multipel pada regio fascialis.
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Hidung: krusta dengan dasar eritema berukuran miliar multipel pada regio
batang hidung.
Telinga: hiperemis (-), sekret (-)
Leher: vesikel dengan dasar eritema berukuran miliar multipel dan krusta
dengan dasar eritema berukuran miliar multipel pada regio colli.
Thorax: vesikel dengan dasar eritema berukuran miliar multipel dan krusta
dengan dasar eritema berukuran miliar multipel pada regio thorakalis dan
abdomen anterior dan posterior.
Ekstremitas: Superior: : vesikel dengan dasar eritema berukuran miliar multipel
dan krusta dengan dasar eritema berukuran miliar multipel pada regio
ekstremitas superior anterior dan posterior. Inferior: : vesikel dengan dasar
eritema berukuran miliar multipel dan krusta dengan dasar eritema berukuran
miliar multipel pada regio ekstremitas inferior anterior dan posterior.

Diagnosis Varicella [chickenpox]

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa PCT sirup 3 x cth 1
n Vitamin C tab No III (pulvis 3x1)

Terapi non farmakologi


Edukasi penyakit dapat menular sehingga diharapkan mengurangi kontak
dengan orang lain, menjelaskan bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri,
menjaga kebersihan tubuh mendapatkan pengobatan dan pemeriksaan lebih
lanjut, diet tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
Tindakan medis

80 Data dasar Nama : WAG


pasien Usia : 17 tahun
29-6-2021 Jenis kelamin: Perempuan
Berat badan: 60 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan bibir pecah-pecah dan sariawan yang telah
penyakit dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan ini telah berulang selama 1 tahun,
setelah mendapatkan pengobatan tetap berulang. Pasien mengaku jarang
minum air putih dan jarang memakan buah. Sariawan terasa nyeri. Pasien juga
mengatakan nafsu makan berkurang.
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

O:
HR: 90 x/i,
RR: 18 x/i,
T: 36,7 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-).
Diagnosis Stomatitis and related lesions

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Betadine 1% gargle 3x1 (dikumur setalah makan, masing-masing 1 menit)
n Vitamin C 3 x 1
Zinc 1 x 20 mg

Terapi non farmakologi


Anjuran untuk banyak minum air dan banyak makan buah.
Tindakan medis

81 Data dasar Nama : POS


pasien Usia : 29 tahun
30-6-2021 Jenis kelamin: Perempuan
Berat badan: 70 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Ibu datang bersama suami dengan keluhan perut mules dan keluar lendir
penyakit bercampur darah dari jalan lahir pada pukul 14.30 WIB. Pergerakan janin masih
dirasakan. Keluar air dari jalan lahir tidak dirasakan. BAB dan BAK normal.
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

Anamnesis Kebidanan:
Menarche: 11 tahun, siklus haid teratur, lamanya ± 6 hari.
HPHT: 30 Agustus 2020
TTP: 6 Juni 2021
ANC: 3 kali di Puskesmas Tiga Dolok
Riwayat kehamilan: G2P1A0
KB (-)

O:
TD: 120/70 mmHg,
HR: 84 x/i,
RR: 21x/i,
T: 36,8 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-).

Status Obstetri
Leopold 1: TFU: 34 cm, teraba lunak pada bagian atas
Leopold 2: DJJ: 142 x/i, punggung teraba pada bagian kiri
Leopold 3: teraba bulat keras dan melenting pada bagian bawah
Leopold 4: kepala telah masuk PAP

Pemeriksaan dalam:
Portio tebal lunak
Promontorium, Linea inominata: tidak dapat dinilai
Pembukaan: 8 cm
Arkus pubis: >90
Penipisan: 80%
Ketuban: (+)
Hodge: IV

Pada pukul 16.00 pembukaan lengkap, perut mules dirasakan semakin cepat
dan sering dan perineum menonjol. Ibu dipimpin mengedan dan bayi lahir
spontan pada pukul 16.20, dengan jenis kelamin laki-laki, BB: 3300 gram, PB:
49 cm. Segera diberikan oksitosin 10 IU secara IM bersamaan dengan dilakukan
peregangan tali pusat terkendali dan masase uterus. Plasenta lahir lengkap
pukul 16.35. Pukul 16.50 diberikan injeksi Methergin 1 ampul. Pukul 16.55
dilakukan jahitan dalam sebanyak 8 jahitan dan jahitan luar sebanyak 6 jahitan
dibantu oleh bidan.

P:
Pemeriksaan Laboratorium:
HB: 17,5 mg/dl
HIV: Non Reaktif
HBsAg: Non Reaktif
Sifilis: Non Reaktif
Diagnosis Supervision of normal pregnancy

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa IVFD RL 20 gtt/i
n Inj. Oksitosin 10 IU (IM)
Inj. Methergin 0,2 mg/ml
Amoxicillin tab 3x1
Asam Mefenamat cap 3x1
Metilergometrin tab 3x1
Vitamin B12 tab 3x1
Tindakan medis Menolong persalinan
Memasang kateter
Menjahit luka
Menjahit luka

82 Data dasar Nama : WAG


pasien Usia : 30 tahun
30-6-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 75 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien berjenis kelamin laki-laki, mengenakan jaket berwarna cokelat,
penyakit kemeja lengan pendek bercorak berwarna orange, celana panjang berwarna
abu-abu, memakai sarung tangan dan jam berwarna hitam, sepatu dan kaus
kaki berwarna hitam datang diantar oleh polisi M. Ginting berpangkat IPTU.
Pasien mengatakan ditumbuk di bagian wajah oleh nasabah saat ingin
meminta uang. Nyeri (+), pusing (-), mual (-), muntah (-). Terdapat luka pada
pipi sebalah kanan dengan ukuran 2,5x3 cm berjarak 6,5 cm dari telinga kanan
dan 3 cm dari hidung.
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

O:
TD: 120/80 mmHg,
HR: 72 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 36,5 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-),vulnus
contussum ukuran 2,5 x 3 cm pada regio zygomaticum dextra.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-).
Diagnosis Injury of unspecified body region

Data Pembuatan visum


penatalaksanaa
n Terapi farmakologi:
Paracetamol cap 3x1
Tindakan medis
83 Data dasar Nama : RSM
pasien Usia : 21 tahun
1-7-2021 Jenis kelamin: Perempuan
Berat badan: 66 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan terdapat bintil yang terasa gatal dan panas
penyakit pada tangan dan kaki kurang lebih 1 minggu yang lalu. Pasien mengaku
mengolesi tangan dan kaki dengan kunyit, keluhan berkurang.
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

O:
TD: 90/70 mmHg,
HR: 76 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 36,4
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)..
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-),Superior: papulovesikel
eritematosa multipel pada regio antebrachii dextra et sinistra. Inferior:
papulovesikel eritematosa multipel pada regio cruris dextra et sinistra
Diagnosis Eccrine sweat disorders

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Cetirizine tab 1x1
n Bedak Caladine 2x1 selama 1 minggu

Terapi non farmakologi


Menghindari menggunakan pakaian lembab, menghindari garukan mencegah
luka dan infeksi sekunder, menganjurkan pemakaian pakaian tipis dan
menyerap keringat, menganjurkan pembelian bedak kocok untuk mengurangi
rasa gatal.
Tindakan medis
84 Data dasar Nama : SKS
pasien Usia : 18 tahun
1-7-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 60 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan kedua tangan kebas dan gatal-gatal. Hal ini
penyakit telah dialami sejak 2 minggu yang lalu. Pasien merupakan seorang pembantu
rumah tangga yang menyuci dengan menggunakan deterjen. Hal ini telah
sering berulang namun pasien hanya mencuci dengan air apabila keluhan
muncul. Pasien tidak memakai sarung tangan saat bekerja. Awalnya berupa
bintil padat kemudian digaruk dan timbul keropeng berair.

Keluhan tambahan: Pasien juga mengeluhkan sakit pada dengkul, hal ini telah
dialami sejak lama namun memberat dalam 1 minggu terakhir. . Sakit terasa
pada pagi hari dan mulai membaik pada siang hari.
RPT(-), RPO(-), RPK(-)

O:
TD: 100/60 mmHg,
HR: 80 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 35,7
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)..
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/) rongki (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-). Superior: - Papul multipel
dengan dasar eritema pada regio interphalangeal proksimal, media, dan distal
digiti II-IV. Ekskoriasi dan krusta multipel pada regio interphalangeal proksimal,
media, dan distal digiti II-IV. Inferior: krepitasi (+) pada regio genu
Diagnosis Allergic contact dermatitis

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Ibuprofen tab 2x1
n Vitamin B1 tab 2x1
Prednison tab 2x1
Cetirizine tab 1x1

Terapi non farmakologi


Menghindari kontak dengan bahan yang menyebabkan alergi dan tidak untuk
menggaruk apabila gatal.
Tindakan medis
85 Data dasar Nama : APS
pasien Usia : 42 tahun
2-7-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 70 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak 4 bulan yang lalu. Dahak
penyakit berwarna putih. Darah (-). Tidak dijumpai keringat malam dan demam. Nafsu
makan menurun. Flu (-), riwayat bepergian (-). Pasien merokok 4 batang per
hari selama 20 tahun

Keluhan tambahan: pasien juga mengeluhkan tengkuk terasa sakit dan kepala
pusing.

O:
TD: 170/90,
HR: 80 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 36,5
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)..
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-).
Diagnosis Essential (primary) hypertension + Other chronic obstructive pulmonary
disease
Data Terapi farmakologi:
penatalaksanaa Salbutamol 2 mg 2x1
n Captopril 25 mg 3x1
GG tab 3x1
Lansoprazole 2x1

Terapi non farmakologi


Berheni merokok dan mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan asin.
Tindakan medis
86 Data dasar Nama : CS
pasien Usia : 15 tahun
2-7-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 50 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang bersama orangtua dengan luka pada punggung kaki kanan.
penyakit Luka akibat tertusuk kayu saat pasien jatuh. Menurut pengakuan pasien,
permukaan kayu tersebut kotor.

O:
TD: - mmHg
HR: 80 x/i,
RR: 24 x/i,
T: 36,5
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)..
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-), Inferior: vulnus laceratum
pada dorsal pedis dextra ukuran 4 x 2 cm, luka tampak kotor.
Diagnosis Open wound of ankle and foot

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoksisilin 500 mg 3x1
n Metronidazole 500 mg 3x1
Asam mefenamat 500 mg 2x1

Terapi non farmakologi


Dilakukan hecting 3 jahitan, wound toilet dan edukasi untuk menjaga luka
tetap bersih serta control setiap 3 hari.
Tindakan medis Hecting 3 jahitan
87 Data dasar Nama : RMS
pasien Usia : 28 tahun
3-7-2021 Jenis kelamin: Perempuan
Berat badan: 50 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan tertusuk duri 1 hari yang lalu. Pasien
penyakit mengatakan duri masih tertinggal di dalam. Pasien juga mengoleskan bawang
putih yang telah dihaluskan pada sekitar luka tusukan

O:
TD: 110/70 mmHg,
HR: 85 x/i,
RR: 20 x/i,
T: 36,5
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)..
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-), Inferior: vulnus punctum
dengan ukuran 0,5x0,5 cm pada pedis sinistra. Bula dengan dasar eritematosa
multiple pada regio dorsal pedis sinistra.
Diagnosis Foreign body or object entering through skin

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoksisilin tablet 500 mg 3x1
n Vitamin C tablet 50 mg 3x2

Terapi non farmakologi


Dilakukan ekstrasi corpus alienum, hecting 2 jahitan, wound toilet dan edukasi
untuk menjaga luka tetap bersih serta control setiap 3 hari.
Tindakan medis Ektstraksi corpus alienum
Hecting 2 jahitan
88 Data dasar Nama :KPS
pasien Usia : 27 tahun
3-7-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 50 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan terjatuh dari sepeda motor. Luka robek pada
penyakit lutut kanan dan luka lecet pada telapak tangan kanan dan kiri.

O:
TD: 120/80 mmHg,
HR: 85 x/i,
RR: 19 x/i,
T: 36,6
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-)..
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-). Superior: vulnus
ekskoriatum pada palmar sinistra.Inferior: hangat, CRT < 2 detik, vulnus
laceratum dengan ukuran 4x2 cm pada genu dextra.
Diagnosis Open wound of lower leg

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Metrodinazole tablet 3x500 mg
n Amoxicillin tablet 3x500 mg
Paracetamol tablet 3x500 mg

Terapi non farmakologi


Dilakukan hecting 2 jahitan, wound toilet dan edukasi untuk menjaga luka
tetap bersih serta control setiap 3 hari.
Tindakan medis Hecting 2 jahitan
89 Data dasar Nama : AUT
pasien Usia : 4 tahun
28-8-2021 Jenis kelamin: Laki-laki
Berat badan: 13 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan keuhan luka pada kepala setelah terkena
penyakit cangkul di kepala saat bermain di kebun. Menurut pengakuan orangtua pasien,
cangkul tersebut berkarat dan kotor.

O:
TD: -mmHg,
HR: 78 x/i,
RR: 22 x/i,
T: 37,2 ˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-). Vulnus
laceratum pada parietal dextra 2x1 cm. Pinggir luka tampak rapi.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-).
Diagnosis Open wound of unspecified body region

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Amoxicillin syrup 125 mg/5cc 3x2 cth
n Paracetamol syrup 120 mg/5 cc 3x2 cth
Injeksi Tetagam

Terapi non farmakologi


Dilakukan hecting 2 jahitan, wound toilet dan edukasi untuk menjaga luka
tetap bersih serta control setiap 3 hari.
Tindakan medis Hecting 2 jahitan
90 Data dasar Nama : WS
pasien Usia : 17 tahun
21-8-2021 Jenis kelamin: Perempuan
Berat badan: 40 Kg
TB : - cm

Ringkasan data S: Pasien datang dengan keluhan luka pada telapak kaki kiri setelah terjatuh
penyakit dari sepeda motor. Luka akibat terkena pijakan kaki sepeda motor.

O:
TD: 120/80 mmHg,
HR: 78 x/i,
RR: 22 x/i,
T: 36˚C
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (-/-). Vulnus
laceratum pada parietal dextra 2x1 cm. Pinggir luka tampak rapi.
Leher: peningkatan vena jugularis (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (-/-), wheezing (-/) rongki (+/+) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, parese (-/-).hangat, CRT < 2 detik,
vulnus laceratum ukuran 4x2 cm, luka kotor.
Diagnosis Open wound of ankle and foot

Data Terapi farmakologi:


penatalaksanaa Metrodinazole tablet 3x500 mg
n Amoxicillin tablet 3x500 mg
Asam mefenamat tablet 3x500 mg
Lansoprazole tablet 3x30 mg

Terapi non farmakologi


Dilakukan hecting 5 jahitan, wound toilet dan edukasi untuk menjaga luka
tetap bersih serta control setiap 3 hari.
Tindakan medis Hecting 5 jahitan

Anda mungkin juga menyukai