TTV:
TD : 97/63 mmHg
S : 36,5⁰c
N : 104x/mnt
P : 20 x/mnt
SpO2 : 97% (tanpa 02)
Thorax:
Inspeksi : Simetris Bilateral
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis (tidak tampak)
Auskultasi: Bunyi jantung I /II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur
(-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar, jejas (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (+) regio iliaca dextra (+), defans muscular (-), massa (-)
Perkusi : timpani, nyeri ketuk CVA (-)
Ekstremitas :
Superior : hangat (+/+), edema(-/-), pembesaran KGB axilla (-/-)
Inferior : hangat (+/+), edema(-/-), pembesaran KGB inguinal (-/-)
Status lokalis :
Regio Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar, jejas (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan menurun
Palpasi : nyeri tekan McBurney (+), defans Muscular (-), rebound pain (-),
organomegali (-), massa (-)
Perkusi : timpani
USG (14/10/2023)
- appendicitis akut
- organ-organ intraabdomen lainnya yang terscan dalam batas normal
Pemeriksaan tambahan :
McBurney (+)
Psoas sign (+)
Obturatur sign (+)
Rovsign sign (+)
Blumberg sign (+)
RIPASA score :
- Jenis kelamin laki-laki : 1
- Umur <40 th : 1
- Nyeri RIF : 0.5
- migrasi nyeri ke RIF: 0
- anoreksia : 0
- mual dan muntah: 1
- durasi gejala : 1
- RIF tenderness : 1
- guarding : 0
-rebound tenderness : 1
- rovsing sign : 2
- Demam : 1
- Leukositosis : 0
- Urinalisis negatif : 0
- Kartu identitas nasional asing : 0
Skor : 9,5
(probability of acute appendicitis high)
Diagnosis :
- POH 2 Appendectomy
Terapi:
- IVFD RL 20 tpm
- ondansentron 1/2 amp/12J/IV
- omeprazole 1/2 vial/12J/IV
- pct 500 mg/8J/IV
- ceftriaxone 500 mg/12J/IV
TTV:
TD: 113/77 mmHg
S : 36.2⁰C
N : 132 x/mnt
P : 24x/mnt
SpO2 : 100% dengan o2
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis (tidak tampak)
Auskultasi: Bunyi jantung I /II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak cembung, jejas (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (+) regio umbilicus (+), suprapubic (+), lumbal sinistra (+), iliaca dextra (+),
distensi(+), massa (-)
Perkusi : hipertimpani (+), nyeri ketuk CVA (-)
Ekstremitas :
Superior : hangat (+/+), edema(-/-), pembesaran KGB axilla (-/-)
Inferior : hangat (+/+), edema(-/-), pembesaran KGB inguinal (-/-)
Status lokalis :
Inspeksi : Perut tampak cembung, jejas (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (+) regio umbilicus (+), suprapubic (+), lumbal sinistra (+), iliaca dextra (+),
distensi (+), massa (-)
Perkusi : hipertimpani (+), nyeri ketuk CVA (-)
Foto thorax AP :
- bronchopneumonia dextra
- fibrosis kedua paru susp. TB lama
Observasi urin :
18/10/23 : 200 cc (23.00)
18/10/23 : 200 cc (07.30)
Diagnosis :
- suspek retroperitoneal sarcoma
- TB Paru dd pneumonia
- ascites
- efusi pleura
- CKD
Terapi :
- IVFD B Fluid 1000 cc
-hydromal 500 cc
- ranitidin 1 amp/12j/iv
keluhan utama :
Sukar buang air besar
Keluhan sekarang :
Anamnesis terpimpin :
Seorang pasien laki-laki usia 58 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan sukar buang air besar,
keluhan sukar buang air besar pasien sudah rasakan sejak 10 tahun yang lalu, keluhan sukar
buang air besar ini pasien sadar sejak pasien ada keluhan bengkak pada kantong buah zakar
sebelah kanan, keluhan bengkak pada kantong buah zakar sebelah kanan sudah dirasakan pasien
sejak pasien masih kecil, keluhan berdasarkan pernyataan pasien bahwa benjolan yang ia
rasakan bisa keluar masuk, jika pasien mengedan keluhan bengkak pada sebelah kanan buah
zakarnya akan muncul, pasien mengeluhkan sebelum masuk rumah sakit ada sempat merasa
demam, tetapi pasien tidak sempat mengukur suhunya dirumah, keluhan seperti mual, muntah,
pusing, sakit kepala, nyeri dada, nyeri perut, dan batuk disangkal oleh pasien, riwayat BAB
terakhir kemarin dengan konsistensi lunak dan tidak ada darah ataupun lendir, berdasarkan
pernyataan pasien bahwa pasien biasa nya sebelum mau BAB terlebih dahulu mengkonsumsi
minuman untuk melancarkan BAB nya seperti vegeta atau pun obat dulcolax dalam sekali minum
2 tablet, riwayat BAK sejak 1 hari yang lalu pasien merasa kurang lancar, yaitu pasien
mengeluhkan nyeri saat berkemih, serta kurang lancar dan untuk warna urinenya warna kuning
pucat
TTV
TD :140/88 mmHg
HR : 59x/mnt
Suhu Axilla: 36,5°C
RR : 20x/menit
SpO2 : 98%
Thorax
Inspeksi : simetris bilateral
Palpasi : Vokal fremitus kiri = kanan, nyeri tekan (-), kreptasi (-)
Perkusi : sonor (+)
Auskultasi: vesikuler (+/+), rh (-/-), wz (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis (tidak tampak)
Auskultasi: Bunyi jantung I /II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, distensi abdomen (-), jejas (-),
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan Normal
Palpasi : nyeri tekan (+) regio lumbar sinistra , defans muscular (-), massa (-)
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas :
Superior: akral hangat +/+, udem -/-
Inferior sinistra :akral hangat +/+ udem (-/-)
Elektrolit (18l10/2023)
Kalium 3,27 mmol/l
Natrium : 143,73 mmol/l
Klorida 101,58 mmol/l
*Elektrolit*
Kalium : 3,07 mmol/l
Natrium : 142.60 mmol/l
Klorida : 102.95 mmol/l
• Pemeriksaan SARS-Cov-2
Antigen (17-10-2023)
Kesan : Negatif
Diagnosis :
- Konstipasi kronis
Terapi :
- Infus RL 1500cc/24 Jam
- Ranitidin 1 amp/12J/IV
- Lactulosa syr 3x2 C
TTV
TD : 129/89 mmHg
HR : 68x/mnt
Suhu Axilla: 36,5°C
RR : 20x/menit
SpO2 : 98%
Thorax
Inspeksi : simetris bilateral
Palpasi : Vokal fremitus kiri = kanan, nyeri tekan (-), kreptasi (-)
Perkusi : sonor (+)
Auskultasi: vesikuler (+/+), rh (-/-), wz (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis (tidak tampak)
Auskultasi: Bunyi jantung I /II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, distensi abdomen (-), jejas (-),
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan Normal
Palpasi : nyeri tekan (+) regio lumbar sinistra , defans muscular (-), massa (-)
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas :
Superior: akral hangat +/+, udem -/-
Inferior sinistra :akral hangat +/+ udem (-/-)
Status lokalis :
Regio Skrotum dextra
Inpeksi : tampak bengkak (+) pada scrotum dextra, hiperemis (-)
Palpasi : teraba benjolan konsistensi kenyal, teraba hangat (+), nyeri tekan (+)
Auskultasi : peristaltik (+) kesan minimal
Diagnosis IGD :
- Hernia inguinalis lateralis dextra irrepondible
Terapi IGD :
- IVFD RL 20 tpm
- Santagesic 1 amp/8 J/dripsIV
- Atur posisi anti thendelenberg