Anda di halaman 1dari 9

TB PARU

Anamnesis :
Pasien datang ke Poli Penyakit Dalam dengan mengeluh batuk-batuk sejak 1 bulan SMRS. batuk
sebelumnya sudah diobati namun belum juga membaik. pasien mengatakan batuk dirasakan
berdahak namun dahaknya agak sulit keluar. pasien mengaku sempat ada dahak yang keluar, dan
berwarna kuning kental, namun tidak bercampur dengan darah. pasien mengaku terdapat
penurunan berat badan sebanyak 3 kg sejak 1 bulan SMRS. keringat malam diakui. pasien
menyangkal adanya demam tinggi, demam dikatakan tidak terjadi setiap hari dan tidak begitu
tinggi. riwayat merokok disangkal. riwayat pernah berobat TBC sebelumnya disangkal.

pemeriksaan fisik :
KU : baik
TD : 120/80
N : 86 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,8 C
SpO2 : 98%

Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)


Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-), pembesaran tiroid (-)
Cor : BJ S1 S2 murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh+/+ minimal pada basal kedua lapang paru, wh+/+
Abdomen : datar, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
ekstremitas ; akral hangat, CRT <2s, edema (-)
diagnosis :
Susp. TB Paru

Terapi :
codein 2x1, PO
paracetamol 3x1, PO
rencana screening TB (foto toraks PA, LED, SGOT, SGPT, sputum BTA, tes cepat molekuler)
DEMAM TYPHOID
anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan demam yang hilang timbul sejak 6 hari SMRS. demam dirasakan
tidak begitu tinggi, dan lebih terasa pada sore ke malam hari. pasien juga mengeluhkan adanya
mual, namun tidak ada muntah. adanya nyeri ulu hati diakui, dan pasien menjadi kurang nafsu
makan karena terasa pahit. keluhan mencret disangkal, namun pasien mengaku jadi sulit BAB
sejak 6 hari SMRS. adanya mimisan disangkal. gusi berdarah juga disangkal. adanya bintik-
bintik di tangan ataupun kaki disangkal. riwayat memakan jajanan sembarangan di sekolah di
akui oleh pasien.

KU: baik
Kesadaran : CM
TD: 110/70
N: 84x/m
R:16x/m
S: 37,2

Pemeriksaan Fisik :
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
lidah : typhoid tongue (+)
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor : BJ S1 S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Pulmo : VBS Ka=Ki, rh -/- wh -/-
Abdomen : Datar supel BU (+) Nyeri tekan epigastrium (+) nyeri ketok CVA -/-
Ekstremitas : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Pemeriksaan penunjang :
Hb : 13,3
Ht : 40
leukosit : 5.300
trombosit :224000
Salmonella Typhi O 1/80
Salmonella Thyphi H 1/40

Diagnosis :
Demam Typhoid

Terapi :
Cefixime tab 2x100mg, PO
paracetamol 3x500 mg, PO
diet nasi tim + rendah serat
Omeprazole tab 2x1
Sucralfat syrup 3xC1, PO

ASMA BRONKIAL
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari SMRS. Pasien mengaku sudah datang ke
IGD sekitar 5 hari yang lalu dan sudah diuap, dan disarankan untuk kontrol ke poli. Dikatakan
saat sesaknya kambuh terdapat suara nyaring, dan ia lebih nyaman dalam posisi duduk. Saat
sesaknya kambuh, pasien juga mengaku hanya bisa mengucapkan beberapa kata-kata. Di
keluarga pasien memiliki riwayat asma. Batuk disangkal, mual disangkal.

Pemeriksaan fisik :
KU : baik
Kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 85 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5 C
SpO2 : 99%
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh +/+ minimal
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Terapi :
Salbutamol 2x2 mg, PO
Metilprednisolon 2x8 mg, PO

CHF FC 1
Anamnesis :
Pasien datang untuk kontrol ke poli penyakit dalam. Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit
pembesaran jantung dan sudah rutin berobat sejak sekitar 2 tahun yang lalu. Saat datang ke poli
pasien sedang tidak sesak. Saat tidur malam pasien mengaku harus menggunakan 2-3 bantal
supaya tidak sesak. Saat pasien berjalan sekitar 100 meter juga dapat terasa sesak, sehingga
pasien harus jalan perlahan supaya tidak terasa sesak. Awalnya kaki pasien juga bengkak, namun
karena rutin kontrol sekarang kakinya tidak bengkak lagi.
RPD : hipertensi (+) diakui rutin kontrol, DM (-)

Pemeriksaan Fisik :
KU : baik
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 77 x/menit
R : 16 x/menit
S : 36,5 C
SpO2 : 98%
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-)
Cor : batas jantung melebar, BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Terapi :
Furosemid 1x40 mg, PO
Captopril 3x12,5 mg, PO
KSR 1x1, PO
Laktulosa 3xC1, PO

HIPERTENSI
anamnesis :
Pasien datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan nyeri kepala belakang sejak kurang lebih
3 minggu, sehingga ia merasa kepala terasa berat. Nyeri dirasakan hilang timbul. Pasien
mengaku memiliki riwayat darah tinggi sejak sekitar 3 tahun yang lalu, namun pasien tidak
berobat rutin. riwayat adanya darah tinggi di keluarga diakui pasien. adanya penurunan
kesadaran disangkal. bicara rero disangkal.

Pemeriksaan Fisik :
KU: CM
TD: 170/100
N: 88x/menit
R:16x/menit
S: 36,7 C
Pemeriksaan Fisik :
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor : BJ S1 S2 murni reguler, murmur (-) gallop (-)
Pulmo : Vesicular Breathing Sound kanan=kiri, rh -/- wh -/-
Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)
diagnosis :
Hipertensi

Terapi :
Amlodipin 1x10 mg, PO
Diet rendah garam
VERTIGO
Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan mengeluh pusing berputar sejak 4 hari yang lalu. Pasien
mengaku berjalan sempoyongan hingga hampir terjatuh. Keluhan adanya telinga berdenging disangkal
oleh pasien. pasien mengatakan sempat muntah sebanyak 3x dikarenakan pusing berputar tersebut.

KU : tampak sakit sedang


Kesadaran : CM
TD : 150/100
N : 58 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36, 8 C
SpO2 : 98%

Kulit : tampak depigmentasi pada regio manus dan pedis yang rata dengan permukaan kulit
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), nystagmus horizontal (+)
Abdomen : cembung, supel, BU +, nyeri tekan epgastrium (+)
Tes Romberg : positif
PF lain dalam batas normal

EKG : sinus ritme

Pemeriksaan laboratorium :
Hb 13,3
Ht 41
Leukosit 8300
Trombosit 332000
GDS 125

Diagnosis
Vertigo perifer + HT grade 2 + Vitiligo

Terapi :
Injeksi ondansetron 1x1, IV (ekstra)
Injeksi OMZ 1x1, IV (ekstra)
Betahistin mesilat 3x12 mg, PO
Amlodipine 1x5 mg, PO
Observasi, bila keluhan berkurang BLPL

HEMOPTOE E.C SUSP TB PARU


Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan keluhan batuk lama. Batuk diakui terjadi sejak sekitar 1
bulan SMRS. Pasien mengaku batuk berdahak dan sempat keluar dahak bercampur dengan darah.
Keluhan penurunan berat badan diakui, pasien tidak begitu mengetahui berapa banyak penurunan berat
badannya, namun ia merasa pakaiannya menjadi longgar. Adanya keringat malam yang banyak juga
diakui pasien. pasien juga mengaku sempat merasakan demam yang tidak begitu tinggi sekitar 1 bulan
ini, namun hanya mengobatinya dengan obat warung. Riwayat merokok diakui. Riwayat di lingkungan
sekitar pasien ada yang menderita TB Paru disangkal. pasien belum pernah berobat TB Paru
sebelumnya.

KU : tampak sakit sedang


Kesadaran : CM
TD :110/ 80
N: 113 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 37,2 C
SpO2 : 89 %

PF dalam batas normal


Pulmo : VBS ka=ki, ronkhi -/-, wheezing -/-, slem -/-

Foto thorax PA : kesan infiltrate pada kedua lapang paru, coracan bronkovaskular bertambah

Infus RL 20 tpm
Injeksi Asam tranexamat 3x1 vial, IV
Injeksi vit.K 3x1, IV
Paracetamol 3x1 tab, PO
Codein 3x20 mg, PO

Rencana : screening TB

ASITES E.C SIROSIS HEPATIS


Anamnesis ;
Pasien datang dengan keluhan perut terasa membesar sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit.
2,5 bulan yang lalu, pasien pernah datang ke RS dengan keluhan yang sama dan mengaku
dilakukan pungsi pada perutnya. Perut yang membesar menyebabkan pasien merasakan sesak
napas sejak 1 bulan yang lalu dan sesak napas dirasakan semakin memberat sejak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit. Pasien mengatakan nafsu makan menurun sejak perut membesar dan pasien
merasa mudah kenyang. Pasien juga mengeluh merasa lemas dan mudah lelah sejak 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit dan semakin lemas sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
menyangkal adanya demam dan pasien mengatakan buang air kecil lancar, namun berwarna
kuning gelap seperti teh, sedangkan BAB lancar berwarna kuning. Pasien juga menyangkal
adanya perdarahan di gusi ataupun di kulit.

Pemeriksaan Fisik
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD :110/ 80
N: 113 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 37,2 C

Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)


Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor : BJ S1 S2 murni reguler, murmur (-) gallop (-)
Pulmo : Vesicular Breathing Sound kanan=kiri, rh -/- wh -/-
Abd : cembung, shifting dullness (+), BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Pemeriksaan laboratorium :
Hemoglobin : 9,0 mg/dl
Hematokrit : 27%
Leukosit : 5.500 /mm3
Trombosit : 122.000 /mm3
Eritrosit : 2.63 juta/mm3
SGOT : 64 U/L
SGPT : 38 U/L
Ureum : 62 mg/dL
Kreatinin : 1,6 mg/dL
Glukosa Darah Sewaktu : 134 mg/dl
Albumin : 1.76 g/dl
HBsAg : Positif

Terapi :
Infus D5 15 tpm
Farsix 1x2
Omeprazol 1x40 mg
Cefotaxime 2x1
Infus albumin 20%, 100 cc dalam 8 jam
KSR 600 mg 1x1
Curcuma 3x1
Vit. K 3x1
R/ Pungsi Asites

Anda mungkin juga menyukai