Anda di halaman 1dari 18

THALASSEMIA

Anamnesis :
Pasien datang untuk kontrol thalassemia. Dikatakan ibunya, pasien sudah didiagnosis
thalassemia sejak 2 tahun yang lalu dan rutin transfusi darah. Saat datang, pasien mengeluh
lemas. Keluhan mual dan muntah disangkal. keluhan mencret disangkal. adanya demam juga
disangkal. nafsu makan pasien dikatakan baik.

Pemeriksaan fisik :
KU : baik
Kesadaran : CM
N : 100x/menit
R : 22 x/menit
S : 36,5 C
Spo2 : 98%
Wajah : tampak facies coley
Mata : konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), NTE (-), teraba pembesaran lien, schuffner 2
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Hasil laboratorium :
Hb : 7,6
Ht : 22
Leukosit : 5500
Trombosit : 273000
Terapi :
Rencana transfusi PRC
Asam folat 1x1, PO
BRONKOPNEUMONIA
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan sesak. Sesak dikatakan terjadi sejak 2 hari yang lalu dan semakin
memberat sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga mengalami demam yang terjadi sepanjang hari dan
tidak begitu tinggi. Batuk sesekali dan dahak tidak dapat keluar. Riwayat perjalanan ke daerah
red zone covid 19 disangkal, riwayat kontak dengan ODP atau PDP covid 19 disangkal, riwayat
terdapat anggota keluarga atau kedatangan tamu dari daerah red zone covid 19 disangkal. riwayat
tersedak asi juga disangkal.

Pemeriksaan fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
N : 122 x/menit
R : 48 x/menit
S : 37,6 C
Spo2: 96%
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Hidung : pernafasan cuping hidung (+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh+/+, wh-/-, slem +/+
Abdomen : cembung, supel, BU (+), NTE (-)
Ekstremitas : akral hangat, crt <2s, edema (-)

Terapi :
Pro rawat inap
Foto toraks AP
O2 3lpm, nasal kanul
Infus RL 15 tpm, makro
Injeksi cefotaxime 3x500 mg, IV, skin test
Injeksi mikasin 3x50 mg, IV, skin test
Infus paracetamol 4x150 mg, IV
Puasakan
EPILEPSI
Anamnesis :
Pasien datang ke poli untuk kontrol epilepsi. Dikatakan ibunya, awalnya pasien mengalami
kejang kelojotan di seluruh tubuhnya sebanyak 3x selama sekitar <2 menit. Kejang tidak disertai
demam. Pasien sudah berobat epilepsy selama 6 bulan, dan saat kontrol diakui ibunya tidak ada
kejang. Keluhan demam disangkal. keluhan muntah, mencret, batuk dan pilek disangkal.

Pemeriksaan fisik :
KU : baik
N : 90 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-/
Abdomen : datar, supel, BU (+), NTE (-)
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Status neurologis :
Kaku kuduk : -
Brudzinski 1 : -
N.II : pupil bulat isokor 3mm, RCL +/+, RCTL -/-
N.III, IV, VI : gerak bola mata dalam batas normal
N. VII : tidak ada lateralisasi
N. XII : tidak ada lateralisasi

Refleksi Fisiologis :
Biceps +/+
Triceps +/+
Patella +/+
Achiles +/+

Refleks patologis : Babinski -/-


Motoric : 5/5

Terapi :
Asam valproate 20 mg/kgbb
CEREBRAL PALSY
Anamnesis :
Pasien datang ke poli dengan digendong ibunya dan dikatakan seluruh badannya kaku. Diakui
ibunya hal ini sudah terjadi sejak pasien kecil, namun karena masalah biaya, pasien tidak pernah
melakukan kontrol lagi ke RSHS, dan juga tidak menjalani terapi. Dikatakan ibunya, pasien
sering kejang dirumah. Kejang berlangsung selama kurang dari 1 menit dan sudah tidak terhitung
banyak terjadinya kejang. Riwayat trauma saat persalinan disangkal. riwayat trauma kepala
disangkal. riwayat demam disangkal.

Pemeriksaan fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
N : 87 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,7 C
Spo2 : 98%
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-/
Abdomen : datar, supel, BU (+), NTE (-)
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Status neurologis :
Kuduk kaku : +
Kaku kuduk : -
Brudzinski 1 : -
N.II : pupil bulat isokor 3mm, RCL +/+, RCTL -/-
N.III, IV, VI : gerak bola mata dalam batas normal
N. VII : tidak ada lateralisasi
N. XII : tidak ada lateralisasi

Refleksi Fisiologis :
Biceps ++/++
Triceps ++/++
Patella ++/++
Achiles ++/++

Refleks patologis : Babinski -/-


Motoric : 1/1

Terapi :
Rujuk RSHS untuk EEG dan tatalaksana cerebral palsy
GEA
Anamnesis :
Pasien datang dengan digendong ibunya dan dikatakan mencret sebanyak 3x sejak 1 hari SMRS.
Mencret dikatakan masih ada ampas berwarna hijau. Adanya lendir dan darah disangkal. demam
disangkal. muntah disangkal. pasien masih mau meminum ASI.
Pemeriksaan fisik :
KU : baik
Kesadaran : CM
N : 100x/menit
R : 30x/menit
S : 36,5 C
Ubun-ubun : cekung (-)
Mata : cekung (-), konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), NTE (-)
Ekstremitas : akral hangat, crt <2s
Turgor : baik

Terapi :
Oralit (setiap habis BAB)
ASI lanjutkan
Lacto B 3x1 sachet, PO
Zink syr 1x1 cth, PO (selama 10 hari)
Edukasi untuk segera dibawa ke IGD jika mencret bertambah sering, adanya darah di mencret,
anak menjadi tidak mau minum, dan ada muntah yang sering, penurunan kesadaran.
HIDROKEL
Anamnesis :
Pasien datang dengan digendong ibunya dan dikatakan adanya bengkak di buah zakarnya.
Bengkak di buah zakar terjadi sejak sekitar 1 minggu yang lalu. Keluhan demam disangkal. mual
dan muntah disangkal. pasien juga masih dapat BAB dan kentut. Dikatakan ibunya jika bengkak
tersebut disentuh, anak menjadi menangis seperti merasakan nyeri. Riwayat trauma di buah zakar
disangkal.

Pemeriksaan Fisik :
KU : baik
Kesadaran : CM
N : 98x/menit
R : 22 x/menit
S :36,8 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 reguler, murmur(-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh -/-, wh-/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), NTE (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s

Status lokalis : tampak hiperemis a/r scrotalis, transluminasi (+).

Terapi :
Paracetamol 3xcth 1, PO
Cefixime syrup 2xcth 1, PO
Konsul bedah untuk tatalaksana hidrokel
DEMAM TIFOID
11 tahun, 50 kg
Infus RL 20 tpm makro
Injeksi OMZ 1x1 vial, IV
Injeksi ondansetron 3x1, IV
Injeksi cefotaxime 3x1 gr, IV (Skin test)
Paracetamol tab 3x1, PO

Anamnesis :
Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan keluhan demam yang hilang timbul sejak 2
minggu SMRS. Demam dirasakan dari sore ke malam hari. Selain demam pasien juga mengeluh
adanya nyeri ulu hati yang tidak menjalar sejak 7 hari SMRS. Pasien juga mengeluh sulit BAB
sejak 7 hari SMRS. Mual (+), muntah (+) setiap kali makan. Lidah pasien juga terasa pahit
sehingga nafsu makan menjadi turun.
Pemeriksaan Fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 100/60
N : 125 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,9 C
SpO2 : 99%
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Lidah : typhoid tongue (+)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-
Abdomen : datar, supel, BU +, nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Hasil laboratorium :
Hb 14,2
Ht 42
Leukosit 3.400
Trombosit 352.000
S.typhi O 1/320
s.paratyphi AO 1/80
s.paratyphi BO 1/80
s. typhi H 1/160
s. paratyphi CH 1/40

diagnosis:
Demam Typhoid
DHF + DEMAM TIFOID
An. E, 5 th, 15 kg

Infus RL 1500 cc/24 jam

Injeksi cefotaxime 3x500 mg, IV

Infus PCT 3x200 mg, IV

Cek DR per 24 jam

Anamnesis :

Pasien datang dengan keluhan panas badan sejak 4 hari SMRS, dikatakan panas badan hilang timbul dan
terasa sepanjang hari. Keluhan muntah disangkal, keluhan mencret disangkal. pasien dikatakan belum
BAB selama 2 hari. Keluhan adanya mimisan dan gusi berdarah disangkal. adanya bintik-bintik merah
yang muncul di kulit juga disangkal.

Pemeriksaan fisik :

KU : tampak sakit sedang

Kesadaran : CM

N : 110 x/menit

R : 20 x/menit

S : 39,1 C

SpO2 : 99%

Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)

Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-

Abdomen : datar, supel, BU +, nyeri tekan epigastrium (-)

Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Hasil laboratorium :

Hb 9,4

Ht 28

Leukosit 11.400
Trombosit 36.000

S.typhi O 1/160

s.paratyphi AO 1/40

s.paratyphi BO 1/40

s. typhi H 1/320

s. paratyphi CH 1/40

diagnosis:

Dengue Hemorrhagic Fever grade 2

Demam Typhoid

KEJANG DEMAM KOMPLEKS


An. B, 3 th, 12 kg

Oksigen 2L/menit
Infus N4 1200 cc/24 jam
Infus paracetamol 3x120 mg, IV drip
Injeksi diazepam 4 mg, IV, bolus pelan bila kejang
Injeksi cefotaxime 3x400 mg, IV
Loading dose pental 250 mg, maintenance dose pental 2x30 mg

Anamnesis :

Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan digendong ibunya, dikatakan pasien kejang 3x di rumah
dengan posisi kedua lengan tertekuk ke arah dada dan tampak kaku. Saat kejang, mata pasien mendelik
keatas. Kejang dikatakan berlangsung sekitar <5 menit. Sebelum terjadi kejang, pasien mengalami
demam tinggi namun suhunya tidak diukur ibunya karena tidak memiliki termometer di rumah. Riwayat
adanya trauma kepala disangkal, riwayat adanya kejang tanpa didahului demam disangkal. dikatakan ibu
pasien, pasien sedang menderita batuk pilek selama 5 hari, sudah diobati namun belum sembuh.
Adanya mencret disangkal. adanya muntah disangkal.

KU : tampak sakit sedang


Kesadaran : CM
BB :12 kg
Nadi : 110 x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 38,7 C

Pemeriksaan fisik :
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)

Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-

Abdomen : datar, supel, BU +, nyeri tekan epigastrium (-)

Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Pemeriksaan neurologis : dalam batas normal

Hasil laboratorium :
Hb 13,7
Ht 40
Leukosit 12.500
Trombosit 277000
GDS 91
Diagnosis :
Kejang Demam Kompleks e.c ISPA
GEA DEHIDRASI RINGAN SEDANG
An. N, 4 th, 18 kg

Infus RL 1800 cc/24 jam


Injeksi cefotaxime 3x600 mg, IV
Lacto B 2x1 bungkus, PO
Zinc syrup 1x cth 1, PO
Domperidon 3x cth 1, PO

Anamnesis :
Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan keluhan mencret-mencret sebanyak 10x sejak 2 hari SMRS.
Dikatakan ibunya bahwa mencret pasien masih ada ampas, dan pasien masih mau minum ASI. Mencret
dikatakan tidak berlendir ataupun berdarah. Mencret juga tidak berbau busuk. Pasien dikatakan juga
ada muntah sebanyak 3x dan cairan yang keluar adalah cairan susu. 1 hari SMRS. Riwayat adanya
demam disangkal oleh ibu. Riwayat adanya batuk dan pilek juga disangkal. pasien dikatakan masih rewel
dan sering menangis serta banyak minum.

Pemeriksaan fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
N : 120 x/menit
RR : 28 x/m
S: 36,5 C
SpO2 : 99%
BB : 18 kg
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), mata cekung (+)
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)

Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-

Abdomen : datar, supel, BU +, nyeri tekan epigastrium (-)

Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Turgor kulit : baik

Pemeriksaan laboratorium :
Hb 13,8
Ht 41
Leukosit 13.400
Trombosit 325000
GDS 116
feses rutin belum dilakukan
diagnosis :
GEA dehidrasi ringan-sedang

Anda mungkin juga menyukai