Heidyana Rachma
Hapsyah Tuhepaly
Ilham Rachmat Setiawan
Dody Prasetya Adi
Stefanus Renanda
Pembimbing :
dr. Iriana Maharani, Sp.THT-KL (K)
Definisi, Faktor Resiko, Etiologi, Faktor
Predisposisi, Patofisiologi dan Klasifikasi
Rhinosinusitis
DEFINISI
Rhinosinusitis Akut Inflamasi pada cavum nasi dan
sinus paranasal yang terjadi kurang dari 4 minggu
• Akut 4 minggu
• Subakut 4 minggu-3 bulan
• Kronik >3 bulan
Local
1. Obstruksi
- Deviasi septum
- Hypertrophic turbinates (nasal concha)
- Tampon hidung
- Nasal polyposis
- Neoplasma
- Edema sinus ostium karena allergy atau Rhinitis Vasomotor
2. Kongenital : Immotile Cilia syndrome/Primary Ciliary
dyskinesia/Kartegener’s syndrome (TRIAD : Sinusitis,
bronkiektasis dan situs inversus
3. Riwayat sinusitis sebelumnya
Dhingra, 2014. Diseases of ear, Nose, and Throat
FKUI, 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Kepala & Leher
Sistemik
1. Malnutrisi
2. Diabetes mellitus
3. Immune deficiency syndromes
4. Lingkungan (lembab dan dingin, Polusi
udara, smoke, dust)
– Bakteri :
1. Streptococcus pneumonia (30-50%)
2. Haemophylus influenzae (20-40%)
3. Moraxella Catarrhalis (4%) -> Lebih sering pada anak anak,
pada anak anak sekitar 20%
FKUI, 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Kepala & Leher
PATOFISIOLOGI RHINOSINUSITIS
FKUI, 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Kepala & Leher
Penyempitan sinus ostium
- Bila terjadi edema ->
mukosa yang berhadapan
akan bertemu
- Sel goblet meningkat
Produksi mucus meningkat
- Obstruksi tekanan
negative. Bakteri mudah
masuk saat bersin atau
mengeluarkan ingus.
FKUI, 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok, Kepala & Leher
Disfungsi silia
RHINOSINUSITIS
Acute Chronic
Prinsip pengobatan :
• Membuka sumbatan di KOM sehingga drainage dan
ventilasi sinus-sinus pulih secara alami
32