Anda di halaman 1dari 25

Tn.A 43 th, 177 cm 71 kg Ny.

N 69 th 159 cm 68kg

Tn.T 73 th, 168 cm 78 kg Ny.P 47 th 167 cm 62kg

An.G 6th 19 kg 106 cm

MEDIK
Common Cold
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 hari SMRS. Demam dirasa terus menerus. Pasien juga
mengalami keluhan batuk dan pilek sejak 1 hari SMRS. Batuk tidak berdahak. Ingus encer bening.
Mual/muntah disangkal. Perdarahan disangkal. BAB/BAK normal. Makan minum baik.
KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 38,2
Pemeriksaan Fisik :
Mata : Ca -/- Si -/-
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-
Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)
(dws)
Paracetamol tab 3x500mg
Ambroxol tab 3x1
Tremenza tab 3x1
Caviplex tab 1x1
(anak)
Paracetamol syr 3xcth2
Ambroxol syr 3xcth1
Tremenza syr 3xcth1
Caviplex 1xcth1
diet bebas
Faringitis
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari SMRS. Demam dirasa terus menerus. Pasien juga
mengalami keluhan nyeri menelan sejak 1 hari SMRS. batuk dan pilek sejak 1 hari SMRS. Batuk tidak
berdahak. Ingus encer bening. Mual/muntah disangkal. Perdarahan disangkal. BAB/BAK normal. Makan
minum baik.
KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 38,2
Pemeriksaan Fisik :
Mata : Ca -/- Si -/-
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-
Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Sumagesik tab 3x600mg


Dextral tab 3x1
Methyl prednisolone tab 3x4mg
Imunos tab 1x1

Typhoid
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 6 hari SMRS. Demam hilang timbul. Meningkat sore hari.
Pasien juga mengalami keluhan perut terasa tidak nyaman. Lemas (+). Mual (+) muntah disangkal.
Perdarahan disangkal. BAB/BAK normal. Nafsu makan berkurang. Minum baik.
KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 38,2
Pemeriksaan Fisik :
Mata : Ca -/- Si -/-
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-
Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)
Pemeriksaan penunjang :
Darah Lengkap : Dalam Batas Normal
Widal : Salmonella Typhy O 1/320 , Salmonella Typhy H 1/320

Cefixime tab 2x100mg


Sumagesik tab 3x600mg diet nasi tim + rendah serat
Omeprazole tab 2x1
Domperidon tab 3x1
Imunos tab 1x1

(Ranap)
Infus RL 20 tpm makro
Ceftriaxone 2x1gram
Sanmol fls 3x1gram
Ondansetron inj 1 amp bila mual
Omeprazole inj 2x1 amp
diet lunak + rendah serat

Varisella
Pasien dating dengan keluhan lepuh-lepuh kecil kemerahan di badan dialami sejak ± 2 hari yang lalu.
Awalnya timbul bentol-bentol kemerahan pada daerah dada yang kemudian menyebar ke leher, wajah,
punggung, perut dan lengan. Bentol-bentol merah kemudian berubahmenjadi lepuh dan berisi cairan.
Penderita juga mengeluh ada rasa gatal pada daerah yang terdapat lepuh, rasa nyeri disangkal penderita
.Demam dialami pasien sejak ± 3 hari yang lalu, dan disertai dengan rasa lemah badan, sakit kepala
dan batuk. Menurut keterangan pasien, keponakan
pasien menderita penyakit yang sama 2 minggu yang lalu.
KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 38,2
Pemeriksaan Fisik :
Mata : Ca -/- Si -/-
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-
Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Regio fasialis et coli et thorakalis et abdomen et skapularis: Papulae dengandasar eritematous, vesikulae,
pustulae, erosi (+), krusta (+).Regio brachii et antebrachii dextra et sinistra : papula dengan dasar
eritematous
(dws)
Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari
Parasetamol 3 x 500 mg
Bedak salisil 2% pada lesi yang kering
Imunos tab 1x1
(anak)
Asiklovir 5 x 400 mg/hari selama 7 hari
Parasetamol forte syr 3 x cth1
Bedak salisil 2% pada lesi yang kering
Imunos syr 1xcth1
Myalgia
Pasien datang dengan keluhan sakit sakit pada punggung sejak 2 hari SMRS. Nyeri meningkat saat
melakukan gerakan. Keluhan pasien dirasa setelah pasien mengangkat barang berat setelah ada acara
upacara adat di kampungnya. Bengkak disangkal. Riwayat trauma disangkal
KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 38,2
Pemeriksaan Fisik :
Mata : Ca -/- Si -/-
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-
Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Natrium Diclofenac tab 3x1


Epirisone tab 2x1
B-complex tab 1x1
OMA
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak kurang lebih 3 hari SMRS. Nyeri timbul
diawali dengan keluhan batuk dan pilek sejak kurang lebih 4 hari SMRS. Demam (+) 2 hari SMRS.
Pendengaran baik (+) Keluar cairan dari telinga (-) Riw trauma (-)
KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 38,2
Pemeriksaan Fisik :
Mata : Ca -/- Si -/-
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-
Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-
Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Membrane timpani : Hiperemis (+) Bulging (-) retraksi (-) perforasi (-)
Serumen (-)
Otopain tetes telinga 3xgtt1 OS
Dextral tab 3x1
Sanmol tab 3x1
KIE =
hindari air masuk telinga
Tidak mengorek telinga

DYSPEPSIA

Pasien datang dengan keluhan perut terasa sakit sejak kuran lebih 10 jam SMRS. Keluhan meningkat
mendadak sejak bangun tidur. Saat ini keluhan makin parah seperti melilit. Keluhan mual (+) muntah (-).
Keluhan demam disangkal. BAB mencret disangkal. BAK normal. Nafsu makan menurun. Minum (+)

KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 36,2

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)


Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Omeprazole tab 2x1

Domperidon tab 3x1

B-Complex tab 1x1

Antasida syr 3xcth1

Hufadon syr 3xcth1

Caviplex syr 1xcth1

diet makanan lunak, rendah asam.

DM tipe 2

Pasien datang dengan keluhan terasa lemas pada seluruh tubuh yang dirasakan pasien sejak 3 minggu
terakhir. Pasien merasa mudah haus walaupun sudah banyak minum, pasien merasa cepat lapar, dan
juga sering sekali buang air kecil bisa 7-8x sehari. Keluhan nyeri berkemih atau tersendat-sendat (-)
Demam (-). Nafsu makan baik. Minum (+) . Riwayat pengobatan DM (-) Riwayat DM tipe 2 keluarga (+)
ayah dan nenek pasien.

KU: CM TD: 130/100 N: 88x/m R:16x/m S: 36,7

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

GDS = 245

Metformin tab 3x500mg

B-Complex tab 1x1

Diet rendah gula rendah karbohidrat

Hipertensi
Pasien dating dengan keluhan nyeri kepala belakang sejak kurang lebih 1 bulan. Nyeri hilang timbul.
Kepala terasa berat. Keluhan mual muntah disangkal, demam disangkal, penurunan kesadaran
disangkal. Tidak ada keluhan pendengaran. Riwayat Hipertensi keluarga (+) ayah pasien. Riwayat
meminum obat hipertensi (-)

KU: CM TD: 170/100 N: 88x/m R:16x/m S: 36,7

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Captopril tab 2 x 25mg

Sanmol tab 3 x 500mg

B-Complex tab 1 x 1

diet rendah garam rendah lemak

BEDAH
Paranokia (UNGROWING NAILS)
Pasien datang dengan keluhan bengkak nyeri pada kuku ibu jari kaki kanan sejak 5 hari SMRS.Awalnya
kurang lebih 1 minggu yang lalu pasien suka membersihkan kuku dengan mencobgkel-congkel kuku
terutama ibu jari karena terdapat banyak kotoran pada pinggir kuku tersebut.
 Kemudian daerah disekitar kuku kedua ibu jari bengkak, merah dan terasa nyeri, kemudian
pasien mencongkel-congkel sampai keluar nanah dan darah. Keluhan demam disangkal.
 Bengkak, nyeri dan bernanah hanya pada kedua ibu jari kaki, sedangkan di jari lain tidak ada.
 Pasien tidak mengalami demam sejak keluhan muncul.
 Pasien sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci pakaian, sehabis mencuci pakaian kaki pasien
Status dermatologikus
Lokasi : tepi ibu jari kaki kanan
Distribusi : simetris
Bentuk : tidak khas
Susunan : tidak khas
Batas : tidak tegas
Ukuran : numular
Effloresensi : jaringan sekitar kuku udem eritem, terdapat pus, warna kuku
tidak berubah
Ekstraksi Kuku
Cefixime tab 2x1
Asam Mefenamat tab 3x500mg
Control 2 hari lagi untuk rawat luka.
Appendicitis
Pasien dating dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari lalu dan semakin memberat 1
hari ini. Awalnya nyeri ulu hati 2 hari lalu, seperti tertusuk-tusuk, hilang timbul hingga menjalar
ke perut kanan bawah. Mual dijumpai. Muntah dijumpai, frekuensi 3x sehari, isi makanan.
Penurunan nafsu makan dijumpai. Tubuh merasa lemas dijumpai. Demam (+) 4 hari SMRS.
BAK (+) Normal. BAB (+) Normal.
KU: CM,lemah TD: 110/70 N: 96x/m R:24x/m S: 37,9

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Pemeriksaan Appendicitis : McBurney, Blumberg Sign (+), Rovsing Sign (+), Rebound tenderness
(+), defans muscular (-), Psoas Sign (-), Obturator (-)
Leukosit = 14.000
Pro x-ray foto polos abdomen & USG Abdomen
R/Appendectomy
Inf RL 20 tpm
Cefotaxime 2x1 gram (iv)
Sanmol fls 3x1 gram (iv)
Ketorolac 2x1 (iv)

BPH
Pasien datang dengan keluhan tidak bisa kencing sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien
mengeluh sulit kencing, kencing hanya menetes sedikit – sedikit. Penderita juga mengeluh kencing tidak
lampias, mengedan, dan apabila ingin kencing tidak bisa ditahan. Sejak 7 hari sebelum masuk rumah
sakit penderita mengeluh tidak bisa kencing dan terasa sakit sekali. Demam (-) Riwayat berobat (-)
Riwayat penyakit dahulu (-)
KU: CM TD: 110/70 N: 86x/m R:24x/m S: 37,1

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (+) abdomen inferior. teraba distensi pada area suprapubic. nyeri
ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Pro USG Prostat

R/ pro open prostatectomy / pro TURP


Pemasangan DC
Inf RL 20 tpm
Cefotaxime 2x1 gram
Puasa 6 jam.

Haemoroid
Pasien datang dengan keluhan keluar benjolan dari dalam anus yang tidak dapat dimasukkan
dengan sendirinya (harus dengan bantuan) sejak 1 minggu SMRS. Benjolan terasa sakit dan tidak
nyaman saat jalan maupun duduk. Pasien juga mengeluh ketika BAB terasa nyeri dan panas
disekitar anus, kadang keluar darah merah segar menetes di akhir BAB, dan tidak berlendir.
Keluhan ini dirasakan sejak kurang lebih 1 bulan.
Pasien merasakan adanya keluar benjolan dari dalam anus sekitar 1 tahun tahun yang lalu. Mula
– mula keluar benjolan kecil dan semakin lama semakin bertambah besar, saat ini benjolan dari
anusnya yang tidak dapat masuk dengan sendirinya.

KU: CM TD: 110/70 N: 86x/m R:20x/m S: 37,1


Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (+) abdomen inferior. teraba distensi pada area suprapubic. nyeri
ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Pemeriksaan Haemoroid :
Regio anorectal:
Inspeksi : Tampak benjolan diameter + 3 cm, kemerahan (-)
Palpasi : Konsistensi teraba kenyal, batas tegas, nyeri tekan (-), benjolan dapat dimasukkan.
Rectal Toucher : Tonus sphingter ani cukup, mukosa rectum licin, terdapat massa, konsistensi
kenyal, dengan diameter kurang lebih 3 cm, nyeri tekan (-) dan pada sarung tangan darah (-),
lendir (-), feses (-).

Pro Hemoroidectomy
Puasa 6 jam
Inf RL 20 tpm makro
Cefotaxime 2x1 gram
Vulnus Laceratum

Pasien datang dengan keluhan luka pada jari tangan dan kaki sejak kurang lebih 2 jam SMRS. Luka timbul
setelah terjatuh saat mengendarai motor. Nyeri (+) perdarahan (+) anggota gerak masih bisa digerakkan.

penurunan kesadaran (-) nyeri kepala (-) muntah (-)

Look : luka terbuka (+) perdarahan (+)

Feel : Krepitasi (-)

Movement : baik

(DWS)

Wound Toilet

Hecting 3 Jahitan
Cefixime tab 2x1

Asam Mefenamat tab 3x1

(ANAK)

Wound Toilet

Hecting 3 Jahitan

Amoxicylin syr 3xcth1

Sanmol forte 3xcth1

Vulnus Punctum

Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki sejak kurang lebih 1 jam SMRS karena tertusuk paku. Saat
ini luka terasa nyeri. Perdarahan (+) sedikit. Kaki masih dapat digerakkan.

Look : luka tusuk terbuka (+) perdarahan (+) minimal

Feel : Krepitasi (-)

Movement : baik

(DWS)

Wound Toilet

Explore luka

Cefixime tab 2x1

Asam Mefenamat tab 3x1

Tetagam P inj 3000 iu

(ANAK)

Cefixime syrup 2xcth1

Sanmol forte 3xcth1

Tetagam P inj 1500 iu

EMERGENCY
VOMITUS

Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah sejak kurang lebih 10 jam SMRS.Muntah kurang
lebih 6-7x sebanyak 150cc. Keluhan meningkat mendadak sejak bangun tidur. Saat ini keluhan
makin parah seperti melilit. Keluhan nyeri perut (+) Keluhan demam disangkal. BAB mencret
disangkal. BAK normal. Nafsu makan menurun. Minum sulit.

KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 36,2

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/- turgor baik

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Infus RL loading 500 cc-> maintenance 20 tpm makro

Omeprazole inj 1 amp

Ondansetron inj 1 amp

Obat pulang :

Omeprazole tab 2x1

Domperidon tab 3x1

B-Complex tab 1x1

diet makanan lunak, rendah asam.

CHF

Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak kurang lebih 1 bulan SMRS
yang semakin memberat sejak 1 hari SMRS. Sesak muncul memberat pertama kali saat
pasien selesai mandi dan kembali dari kamar mandi yang jaraknya 15 m. Sebelumnya pasien
tidak ada keluhan saat melakukan aktivitas yang sama. Sesak napas juga muncul saat pasien
berbaring sehingga harus menggunakan 3 bantal saat tidur. Di malam hari pasien sering
terbangun tiba-tiba karena sesak napas. Sesak tidak dipangaruhi cuaca dan debu. Batuk lama
disangkal, keringat dingin pada malam hari disangkal, demam lama disangkal. Nyeri dada
disangkal, keluhan dada berdebar (+) hilang timbul. Keluhan disertai bengkak pada kaki
sejak 1 minggu SMRS. Mengi (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-).
KU: CM TD: 110/70 N: 84x/m R:24x/m S: 36,2

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh basal halus +/+ wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/- turgor baik

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema tungkai +/+ ptekie (-)

EKG: Kesan : Takikardi, hipertrofi ventrikel kiri


Foto Thorax
Kesan: - Edema pulmonum - Cardiomegali
Penatalaksanaan :
Non Farmakologis :
- Oksigen 4 liter
- Bed Rest
- Urine kateter

Farmakologis :
- Vasofix
- ISDN 3x10 mg
- Furosemid tab 2 x 40 mg IV
- Captopril 3x12,5 mg
- Bisoprolol 1x2,5 mg PO
- Omeprazol 1x40 mg IV

Asma
Pasien datang dengan keluhan sejak kurang lebih 6 jam yang lalu, sesak nafas timbul
medadak, sesak timbul saat cuaca dingin dan terkena debu, tidak dipengaruhi oleh aktivitas,
posisi. Mengi (+), batuk (+) berdahak berwarna putih, encer, darah tidak ada. Demam tidak
ada. Riwayat asma (+).
KU: CM TD: 110/70 N: 86x/m R:32x/m S: 37,1 SPO2=91%

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh +/+

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (+) abdomen inferior. teraba distensi pada area suprapubic. nyeri
ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

(DWS)
O2 Nasal Canul 2-4 liter/menit
Nebulisasi dengan ventolin. 1 ampul + bisolvon 5 tetes
Salbutamol 3 x 2 mg
Ambroxol sirup 3x1 cth

(ANAK)
O2 Nasal Canul 2-4 liter/menit
Nebulisasi dengan ventolin. 1 ampul + bisolvon 5 tetes
Salbutamol 3 x 4 mg
Ambroxol sirup 3xC1

Stroke haemoragik

Pasien datang diantar keluarganya ke IGD dengan keluhan tidak sadar sejak ± 3 jam sebelum
masuk rumah sakit. Keluhan timbul mendadak pada saat pasien sedang di kamar mandi. Sebelum
tidak sadarkan diri, mata pasien sempat mendelik ke atas dan badannya kaku, keluhan dirasakan
kurang dari 5 menit. Sepuluh hari sebelumnya, pasien juga mengeluhkan hal yang sama,
ditambah terdapat kelemahan anggota gerak sebelah kanan, bicara pelo, dan mulut menjadi
mencong, namun pasien masih sadarkan diri. Sebelumnya pasien juga merasakan mual namun
tidak ada muntah, pasien mengeluhkan kepalanya sakit, buang air kecil dan buang air besar
lancar, riwayat hipertensi tidak terkontrol +.

GCS 7 (E3V1M2)
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 92 x/ menit
Pernafasan : 16x/ menit
Suhu : 36,5oC’

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-)

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Pemeriksaan N Cranialis = hemiparese N.VII dextra


Siriraj score = +2
Reflek patologis = babinski (+)
IVFD RL 20 tpm
O2 4 L/m
Injeksi citicoline 2x500 mg
Injeksi Phenitoin 3x1 amp dalam NaCL 100cc
Simvastatin 1x80 mg tab
Diet tinggi kalori tinggi protein
Pasang DC dan NGT
Pro pemeriksaan CT-Scan
Monitoring tanda-tanda vital & Intake/output cairan

Hematemesis melena ec ulkus peptikum


Pasien datang ke dengan keluhan buang air besar berwarna kehitaman seperti petis dengan
konsistensi lunak, 3-5x/hari kurang lebih sebanyak 1 gelas aqua, dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengalami mual dan muntah 1x bewarna
kehitaman yang bercampur dengan makanan seperti kopi sebanyak kira-kira 20cc.Diketahui
pasien memiliki riwayat penyakit dispepsia sejak usia 40 tahun dan memiliki kebiasaan
mengkonsumsi obat sakit kepala oskadon dan bodrex yang dibeli diwarung sejak 5 tahun yang
lalu hingga sekarang

KU: CM,lemah TD: 110/70 N: 84x/m R:16x/m S: 36,2

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (-) nyeri ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Inf. RL 20 tpm
Inj. Omeprazole 3 x30 mg
Inj. As. Tranexamat 3 x 100 mg
Inj. Vitamin K 3 x10 mg
Syr. Sucralfat 3 x cth 2
Transusi PRC 2 kolf s/d Hb >> 10 g/dL
Puasa sampai pendarahan berhenti
Diet cair
Pasang NGT

OBGYN
KET
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 2 hari yang lalu memberat 4 jam SMRS. Nyeri
dirasakan di seluruh perut bagian bawah, mendadak, dirasakan seperti tertusuk dan terjadi
terus menerus hingga os masuk rumah sakit. Nyeri tidak menghilang meskipun os mengganti
posisi tubuhnya dan mengakibatkan os tidak dapat berjalan. Keluhan nyeri seperti ini belum
pernah dirasakan sebelumnya. Pasien juga mengeluh merasa sangat lemas sejak kemarin
malam hingga os tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Kepala dirasakan sedikit pusing dan
pandangan kadang-kadang berkunang-kunang. Keluhan mual-mual ringan tanpa disertai
muntah juga dirasakan oleh os sejak awal kehamilannya
KU: CM TD: 110/70 N: 86x/m R:32x/m S: 37,1 SPO2=91%

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca +/+ Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh +/+

Abdomen : Fut ttb, distensi (+), BU (+) N, nyeri (+)


Defance musculare (+)
Tanda cairan bebas (+)  Shifting dullness (+)
Nyeri tekan (+)
Vagina (Insp) : Flx (+), fl (-), P  (-), livide (+)
(VT): Po : Flx (+), fl (-), P  (-), nyeri goyang (+)
CU : AF b/c > N
AP : massa -/-, nyeri +/+
CD : menonjol, nyeri +
Tes Kehamilan: PPT (+)
Infus RL 28 tetes/menit
Rencana Laparatomi cito
Cefotaxim 2 gram IV
Persiapan darah PRC 2 labu

PERSALINAN NORMAL
Nyeri dirasai sejak kurang lebih 1 jam SMRS. Disertai keluar lendir campur darah dari kemaluan
Tidak haid sejak ± 9 bulan yang lalu.
 ANC : kontrol teratur ke bidan mulai usia kehamilan 2 bulan. Kontrol ke RS tidak pernah.
Selama kontrol ke bidan dikatakan ibu dan anak baik serta diberikan vitamin dan tablet
tambah darah.
 RHT : Mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
 Riwayat Menstruasi : Menarche umur 12 tahun, siklus haid teratur, lamanya 5-7 hari,
banyaknya 2-3 x ganti duk/hari, nyeri haid (-)

Status Obstetrikus :
 Muka : Chloasma gravidarum (+)
 Mammae : Membesar, aerola dan papilla mammae hiperpigmentasi
(+), pembesaran kelenjar (+), kolostrum (+)
 Abdomen
 Inspeksi : Tampak membuncit sesuai dengan usia kehamilan aterm
Linea mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+), sikatrik (-)
 Palpasi :
L1 : FUT teraba 3 jari dibawah processus xyphoideus
Teraba massa besar, lunak, noduler
L2 : Teraba tahanan terbesar janin disebelah kanan
Teraba bagian-bagian kecil janin disebelah kiri
L3 : Teraba massa keras, terfiksir
L4 : Divergen
TFU : 29 cm TBA : 2790 gr His : 4x/45"/K
 Perkusi : Tympani
 Auskultasi : BU (+) N, DJJ : 150-160 x/menit

Genitalia :

 Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)


 VT : Ø 8-9 cm
Ketuban (+)
Teraba kepala UUK kiri melintang ii-iii

Rencana: Partus pervaginam

IVFD RL 22 tetes per menit


Mioma Uteri
Pasien datang dengan keluhankeluar darah dari jalan lahir secara terus-menerus kurang lebih sejak satu
bulan yang lalu. Darah yang keluar seperti darah haid yang disertai rasa nyeri pada perut bagian bawah.
Pasien mengatakan bahwa ia dapat menghabiskan ± 5 pembalut setiap hari. Sebelum mengalami
perdarahan yang terus-menerus saat ini, pasien tidak pernah mengalami masalah pada siklus
menstruasinya.Pasien menyangkal adanya rasa penuh pada perut bagian bawah, gangguan pada
salurankemih, ataupun adanya gangguan pada saluran cerna.

KU: CM TD: 110/70 N: 86x/m R:32x/m S: 37,1 SPO2=91%

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh +/+

Abd : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (+) abdomen inferior. teraba distensi pada area suprapubic. nyeri
ketok CVA -/-

Eks : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Pemeriksaan Ginekologi =

 Palpasi: Fundus uteri tidak teraba, sedikit teraba massa kenyal pada bagian bawah
perut,nyeri tekan (-).
 Inspeksi: Perdarahanmerembes, tidak aktif.
 Pemeriksaan Inspekulo: Porsio ukuran normal, warnakemerahan, permukaan erosi (-),
fluksus (+) merembes, livide (-),Ø (-), fluor albus (-), dinding vagina normal, massa
(-),peradangan (-).
 Pemeriksaan Dalam (VT): Dinding vagina normal, massa (-); portio licin, kenyal, Ø (-), nyeri
goyang (-); corpus uteri antefleksi, bentuk dan konsistensi sesuai umur kehamilan 13-14
minggu; parametrium kanan-kiri tidak teraba massa, nyeri (-); adneksa &cavum douglas
nyeri (-), massa (-).
Pemeriksaan USG:
 Uterus membesar dengan gambaran miomatik, ukuran 10 x 9 cm.
 Diagnosis: mioma uteri
Terapi :
 Observasi tanda-tanda vital pasien.
 Infus RL 20 tetes/menit.
 Observasi perdarahan.
 Cari tanggal untuk operasi elektif
 sedia PRC 4 kolv

Solusio Plasenta
Pasien mulai merasakan pengeluaran darah pervaginam sejak 1 hari SMRS disertai mulas hebat pada
perut. Perdarahan berupa darah segar. Perdarahan semakin banyak 10 jam SMRS disertai nyeri perut
yang semakin memberat dan pusing mengambang. Pasien merasakan pergerakan janin berkurang dan
pergerakan  janin terakhir dirasakan 5 jam SMRS. Pada saat usia kehamilan 6 bulan pasien pernah
mengalami perdarahan pervaginam setelah melakukan pijat urut dengan dukun.

Riwayat Obstetrik. 

Pasien dengan status G7P6A0. Kehamilan pertama hingga keenam pasien melahirkan dibantu oleh
dukun dengan hasil kehamilan aterm dan jenis persalinan spontan.

KU: CM TD: 80/60 N: 110x/m R:32x/m S: 37,1 SPO2=91%

Pemeriksaan Fisik :

Mata : Ca -/- Si -/-

Leher : pembesaran KGB (-)

Thorax : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)

Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh +/+

Pemeriksaan Obstetrik

Abdomen = distensi

Leopold = Teraba bagian bokong (lunak) dari janin pada  bagian Fundus uteri. Teraba bagian punggung
(keras dan memanjang) pada sisi kiri abdomen. Teraba  bagian kepala (keras dan melenting) pada sisi
bawah abdomen. Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul

TFU = 38cm (1 jari di bawah processus Xiphoideus)

DJJ =sulit dinilai

His = sulit dinilai ;

TBJJ = 4030

Pemeriksaan dalam = tidak dilakukan

Hb =6,3 g/dl
Terapi

Inf NACL 0,9 % loading 500 cc -> 20 tpm

O2 5 lpm

Transfuse PRC hingga HB 10

Rencana Sectio Caesaria (sedia PRC 4 kolv)

JIWA
Bipolar
Keluhan mengamuk dialami 1 hari yang lalu. Pasien mengamuk dan marah-marah mengancam
keluarga mau memukul orang tuanya di rumah, tapi tidak melukai orang-orang disekitarnya, hal
ini dikarenakan pasien merasa terganggu dengan orang-orang disekitanya ia merasa orang-orang
disekitarnya selalu bercerita tentang dirinya. Pasien juga sulit tidur di malam hari sehingga sibuk
mondar-mandir dalam rumah dan terlihat sibuk sendiri dan berbicara sendiri tanpa ada tujuan
atau penyebabnya dan tidak diketahui ia berbicara dengan siapa. Perubahan perilaku ini
sebenarnya terjadi sejak ± 7 bulan yang lalu.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan :Tampak seorang perempuan tubuh pendek ,terlihat bersih dan rapi, wajah
sesuai umur, cara berjalan biasa.

2. Kesadaran : Berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor :Hiperaktif
4. Pembicaraan :Pasien berbicara lancar, spontan dengan intonasi sedang
5. Sikap terhadap pemeriksa :Kooperatif.
B. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati,perhatian:
1. Mood : Saat ini belum dapat dinilai
2.Afek : Hipertimia
3.Keserasian :Tidak serasi
.Empati :Tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (kognitif):
1. Taraf pendidikan : Sesuai dengan taraf pendidikan
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi : Baik
4. Daya ingat : Jangka panjang, jangka pendek, jangka segera : Baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri :Cukup
D. Gangguan persepsi :
1. Halusinasi : Tidak ada

2. Ilusi :Tidak ada


3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses berpikir :
1. Arus pikiran :
a. Produktivitas : Membanjir
b. Kontiniuitas : kadang irelevan
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran,
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Waham kebesaran.

G.Daya Nilai
1. Norma Sosial : Terganggu
2. Uji daya Nilai : Terganggu
3. Penilaian Realitas : Terganggu
H. Tilikan (insight) : Derajat 1 (Penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit)
I. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
Psikofarmaka :
 Depakote 250 mg 3x1 tab
 Haloperidol 1,5mg 3x1 tab

- Psikoterapi supportif
- Ventilasi : Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan keluhan dan isi
hati serta perasaan sehingga pasien merasa lega.
- Konseling : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien agar memahami
penyakitnya dan bagaimana cara menghadapinya. Serta memotivasinya untuk rajin
melakukan pengobatan.

c. Sosioterapi :Memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan orang-orang


di sekitarnya. Sehingga dapat menerima dan menciptakan suasana lingkungan yang
membantu proses penyembuhan dan melakukan kunjungan berkala.

Skizofrenia
Mengamuk dialami sejak 3 minggu. Saat mengamuk pasien melempar asbak dan parang dan
mengancam. Hal ini dilakukakan karena pasien mendengar bisikan bisikan, isi bisikan bisikan
tersebut terakhir berupa nama “jennah” dan sesekali ada bisikan ingin membunuh pasien . Pasien
juga pernah melihat bayangan yang berbentuk orang yang berasal dari ayat ayat alquran. Gejala
inin dirasakan pertama kali pada tahun 2010 sepulang dari malaysia
I. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
 Penampilan :
Tampak seorang pria wajah sesuai usia, perawakan sedang. Kulit sawo matang,
rambut panjang bergelombang, dan perawakan kurus kecil.
 Kesadaran : Terganggu
 Perilaku dan aktivitas motorik : Tenang
 Pembicaraan : Lancar, spontan, dan relevan
 Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. Keadaan afektif (mood), perasaan, dan empati
 Mood : Sedih. Karena tidak bertemu dengan anaknya.
 Afek : Restriktif
 Empati : Tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual
 Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan : sesuai taraf pendidikan
 Daya konsentrasi : Baik
 Orientasi
Waktu : Baik
Tempat : Baik
Orang : Terganggu. Pasien tidak tahu siapa yang membawanya ke
RS.
 Daya ingat
Jangka panjang : baik
Jangka sedang : baik
Jangka pendek : baik
Jangka segera : baik
 Pikiran abstrak : baik
 Bakat kreatif : Tidak ada
 Kemampuan menolong diri sendiri : Kurang
D. Gangguan Persepsi
 Halusinasi : - Halusinas auditorik (+) pasien mendengar bisikan suara
Perempuan yang menyebut nama “jannnah”
-Halusinasi Visual (+) pasien melihat bayangan bayangan
mawar
 Ilusi : Ada (pasien melihat tembok yang retak dan mengatakan

 Depersonalisasi : Tidak ada


 Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berfikir
 Arus pikiran
Produktivitas : Cukup
Kontinuitas : Irelevan, asosiasi longgar
Hendaya berbahasa : Tidak ada
 Isi pikiran
Preokupasi : Tidak ada
Gangguan isi pikir : Waham kebesaran (+), mengaku bias menyembuhkan
orang sakit.
F. Pengendalian Impuls : Terganggu
G. Daya nilai
 Normo sosial : Terganggu
 Uji daya nilai : Terganggu
 Penilaian realitas : Terganggu
a. Tilikan (insight) : Derajat 2 (Pasien merasa dirinya tidak sakit tetapi
pada saat yang sama menyangkal)
H. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
Terapi :
1. Psikofarmaka
 Hapoperidol 1,5 mg 3 x 1
2. Psikoterapi Supportif
- Ventilasi: memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaan dan keluhannya sehingga pasien merasa lega.

- Konseling: membantu pasien untuk memahami penyakitnya, dan membantu


mengatasi atau menghadapi stressor tersebut dan menganjurkan untuk berobat
teratur.

3. Sosioterapi
Memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan orang sekitar pasien untuk
memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan yang kondusif

Anda mungkin juga menyukai