Anda di halaman 1dari 20

BPH

Anamnesis :
Pasien datang ke Poli Bedah dengan keluhan sulit kencing sejak 2 minggu SMRS, diakui pasien
kencing hanya menetes sedikit – sedikit. Penderita juga mengeluh kencing tidak lampias,
mengedan, dan apabila ingin kencing tidak bisa ditahan. Sejak 7 hari sebelum masuk rumah
sakit penderita mengeluh tidak bisa kencing dan terasa sakit sekali. adanya demam disangkal.
adanya rasa panas saat kencing disangkal. adanya keluar nanah ataupun darah saat kencing
disangkal.

Pemeriksaan Fisik :
KU: CM
TD: 110/70 mmHg
N: 86x/menit
R:20 x/menit
S: 37,1 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Pulmo : Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-
Abdomen : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (+) abdomen inferior. teraba distensi pada area
suprapubic. nyeri ketok CVA -/-
Ekstremitas : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Rectal Touche :
Inspeksi : Tidak tampak adanya benjolan, tidak tampak adanya massa, kemerahan (-)
Palpasi : Konsistensi teraba kenyal, batas tegas, nyeri tekan (-).
Rectal Toucher : Tonus sphingter ani cukup, mukosa rectum licin, tidak teraba massa, pool atas
prostat tidak teraba, nyeri tekan (-) dan pada sarung tangan darah (-), lendir (-), feses (-).
diagnosis :
Susp. BPH

Terapi :
Pro USG Prostat
Pasang Kateter
Harnal 1x1, PO
HEMOROID
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan keluar benjolan dari dalam anus yang tidak dapat dimasukkan
dengan sendirinya (harus dengan bantuan) sejak 1 minggu SMRS. Benjolan terasa sakit dan tidak
nyaman saat jalan maupun duduk. Pasien juga mengeluh ketika BAB terasa nyeri dan panas
disekitar anus, kadang keluar darah merah segar menetes di akhir BAB, dan tidak berlendir.
Pasien merasakan adanya keluar benjolan dari dalam anus sekitar 1 tahun tahun yang lalu. Mula
– mula keluar benjolan kecil dan semakin lama semakin bertambah besar, saat ini benjolan dari
anusnya yang tidak dapat masuk dengan sendirinya. pasien mengaku jarang memakan makanan
yang tinggi serat seperti sayuran ataupun buah-buahan, pasien juga mengatakan jika BAB harus
mengedan keras supaya BAB dapat keluar.

Pemeriksaan Fisik :
KU: CM
TD: 110/70
N: 86x/m
R:20x/m
S: 36,6 C

Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)


Leher : pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor : Bunyi Jantung S1&S2 reguler murmur (-) gallop (-)
Pulmo : Vesicular Breathing Sound kanan=kiri rh -/- wh -/-
Abdomen : Datar supel BU (+) Nyeri tekan (+) abdomen inferior. teraba distensi pada area
suprapubic. nyeri ketok CVA -/-
Ekstremitas : Akral Hangat (+) CRT < 2s. Edema (-) ptekie (-)

Rectal Touche :
Inspeksi : Tampak benjolan diameter sekitar 2 cm, kemerahan (-)
Palpasi : Konsistensi teraba kenyal, batas tegas, nyeri tekan (-), benjolan dapat dimasukkan.
Rectal Toucher : Tonus sphingter ani cukup, mukosa rectum licin, terdapat massa, konsistensi
kenyal, dengan diameter kurang lebih 2 cm, nyeri tekan (-) dan pada sarung tangan darah (-),
lendir (-), feses (-).

diagnosis :
Hemoroid grade 2

Terapi :
Pro Hemoroidectomy
cek lab pre operasi
foto toraks PA
EKG
infus RL 20 tpm, makro
injeksi ketorolak 3x1, IV
injeksi ceftriaxon 2x1 gr, IV
APPENDISITIS
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah sejak 2 hari SMRS. Nyeri perut
dirasakan mengganggu aktivitas, dan nyeri terasa terus menerus sepanjang hari. Pasien
mengatakan awalnya terasa nyeri pada ulu hati kemudian menjalar ke perut kanan bawah. Pasien
juga sempat merasa adanya demam. Pasien juga mengeluhkan adanya mual dan muntah. Nafsu
makan pasien menurun.

Pemeriksaan Fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 100x/menit
R : 22 x/menit
S : 37,2 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-
Abdomen : datar, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (+), mcburney sign (+), dunphy sign
(+), rovsing sign (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)
Psoas sign (+), obturator sign (+)

Diagnosis : Susp. Appendisitis Akut


Terapi :
R/ appendektomi
Cek lab pre-operasi (darah rutin, urin rutin, SGOT, SGPT, hBsAg, ureum, kreatinin, GDS)
Ro thorax PA
Infus RL 20 tpm, makro
Injeksi ceftriaxone 2x1 gr, IV, skin test
Injeksi ketorolac 3x1, IV
HERNIA INGUINALIS LATERALIS INKARSERATA SINISTRA
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan di paha kiri sejak sekitar 2 bulan yang lalu.
Namun sekitar 3 hari SMRS benjolan dirasakan semakin membesar dan tidak dapat masuk
kembali. Awalnya benjolan dapat masuk kembali. Pasien mengeluhkan adanya mual, muntah
disangkal. pasien juga mengeluhkan adanya nyeri di pahanya. Keluhan tidak bisa BAB
disangkal. pasien memiliki riwayat sering mengangkut barang-barang berat.

Pemeriksaan Fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 97 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36, 5C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-), valsava tes (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Terapi :
Rencana Hernioraphy Cito
Cek lab pre-operasi
Foto thoraks PA
EKG
Infus RL 20 tpm, makro
Injeksi ceftriaxone 2x1 gr, IV, skin test
Injeksi dexketoprofen 3x1 ampul, IV
Konsul anestesi

HERNIA INGUINALIS LATERALIS SINISTRA IRREPONIBEL


Pasien datang ke RSUD Soreang dengan keluhan adanya benjolan di lipat paha kanan sejak sekitar 1
bulan SMRS. Awalnya benjolan diakui hilang timbul, benjolan dirasakan timbul bila pasien batuk,
mengejan, dan tidur terlentang. Namun sekitar 1 minggu SMRS, benjolan menjadi timbul terus menerus.
Benjolan dikatakan tidak semakin membesar, nyeri pada benjolan juga disangkal. Adanya mual muntah
disangkal. adanya keluhan sulit BAB atau tidak bisa kentut juga disangkal. Pasien mengaku sering
mengangkat barang-barang yang berat.

Pemeriksaan Fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 97 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36, 5C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-), valsava tes (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

status lokalis : a/r inguinalis dextra teraba massa berukuran 3x2 cm, valsava test (+),
transluminasi test (-)
Terapi :
Rencana Repair Hernia
Cek lab pre-operasi
Foto thoraks PA
EKG
Infus RL 20 tpm, makro
Injeksi ceftriaxone 2x1 gr, IV, skin test
Injeksi dexketoprofen 3x1 ampul, IV
Konsul anestesi
CA MAMMAE
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan di payudara kanan yang dirasakan sejak 2 bulan
yang lalu. Benjolan di payudara dirasakan semakin lama semakin membesar. Benjolan dirasakan
keras dan tidak dapat digerakkan. Selain itu, sempat keluar cairan berwarna kuning dari putting
payudara kanan. Demam disangkal. mual muntah disangkal. pasien mengatakan tantenya juga
memiliki keluhan seperti ini dan telah didiagnosis mengalami kanker payudara dan sedang
menjalani kemoterapi.
Pemeriksaan Fisik :
KU : baik
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,6 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Status lokalis :
Inspeksi : a/r mammae dextra didapatkan peau d’orange, discharge (-)
Palpasi : teraba benjolan berukuran sekitar 3x2x1 cm di regio superolateral mammae dextra,
terfiksir, permukaan tidak rata, nyeri tekan (+)

Terapi :
rencana biopsy
dexketoprofen 3x1, PO
cefixime 2x100 mg, PO
EPIDIDIMITIS
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan adanya bengkak di buah zakarnya. Bengkak dikatakan sudah
terjadi sejak sekitar 3 hari SMRS. Bengkak terasa nyeri. Pasien juga mengeluh juga terdapat
demam yang tidak begitu tinggi sejak 3 hari yang lalu dan demam terasa sepanjang hari. Keluhan
adanya nanah atau darah saat BAK disangkal. riwayat berganti-ganti pasangan seksual disangkal.
nyeri saat BAK disangkal. pasien mengaku memiliki riwayat gondongan.

Pemeriksaan fisik :
KU : baik
Kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 87 x/menit
R : 20 x/menit
S : 37,0 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Status lokalis :
a/r scrotalis dextra tampak hiperemis, edema, nyeri tekan (+), massa (-), valsava tes (-),
transluminasi tes (-), phren test (+)
terapi :
ciprofloxacin 2x500 mg, PO
asam mefenamat 3x1, PO
ULKUS DM
Anamnesis :
Pasien datang dengan mengeluh adanya borok pada perutnya yang sudah dirasakan sejak sekitar
2 minggu yang lalu. Borok di perutnya dikatakan juga ada nanah. Adanya darah di borok
disangkal. pasien mengaku tidak sadar kapan adanya borok di perutnya tersebut. diakui pula
bahwa borok tersebut susah sembuh. Pasien juga mengeluhkan gatal. Demam disangkal. mual
muntah disangkal.
RPD : DM (+) tidak kontrol teratur, HT (+) tidak kontrol teratur

Pemeriksaan fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 190/100 mmHg
N : 74 x/menit
R : 16 x/menit
S : 36,8 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Status lokalis :
a/r abdominal terdapat multiple ulkus dengan pus (+)

terapi :
kompres basah ulkus
cefixime 2x200 mg, PO
cek lab darah rutin, GDS, GDPP
konsul IPD untuk tatalaksana DM dan HT
LIMFADENOPATI COLLI

Anamnesis :

Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di leher kiri sejak sekitar 3 bulan yang lalu. Benjolan
dikatakan awalnya kecil lalu lama-kelamaan menjadi membesar, nyeri disangkal. adanya rasa panas di
benjolan dan kemerahan disangkal. pasien menyangkal sedang berobat flek paru. Demam disangkal.
adanya nanah yang keluar dari benjolan tersebut disangkal.

Pemeriksaan fisik :

KU : tampak sakit sedang


Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 74 x/menit
R : 16 x/menit
S : 36,8 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (+) di leher kiri, ukuran sekitar 2x2 cm, hiperemis (-), nyeri tekan (-),
mobile (+), konsistensi kenyal
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Diagnosis : limfadenopati colli sinistra

Terapi :
Pro eksisi
Cek DR, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, BT, CT, HBsAg, toraks foto
Konsul anestesi
SARCOMA SHOULDER DEXTRA

Anamnesis :

Pasien datang dengan keluhan benjolan di pundak bagian kanan sejak sekitar 1 tahun yang lalu. Benjolan
dirasakan semakin membesar dan membuat postur tubuh pasien jadi seperti membungkuk. Benjolan
dikatakan keras, nanah (-), darah (-), nyeri tekan disangkal. keluhan demam disangkal. riwayat adanya
trauma disangkal. pasien merasa pegal sejak ada benjolan tersebut.

Pemeriksaan fisik :

KU : tampak sakit sedang


Kesadaran : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 84 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Status lokalis :
a/r shoulder dextra tampak massa konsistensi keras berukuran sekitar 15x10x7cm, nyeri tekan
(-), pus (-), darah (-), terfiksir.
Diagnosis : suspek Sarcoma shoulder dextra
Terapi :
Pro biopsy
Cek toraks foto, EKG, lab persiapan operasi lengkap
Konsul anestesi
TUMOR PEDIS
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan yang lunak di punggung kaki kiri sejak sekitar 5
bulan yang lalu. Benjolan dirasakan tidak membesar dan tidak nyeri. Adanya nanah ataupun
darah yang keluar dari benjolan disangkal. demam disangkal. riwayat adanya trauma pada lokasi
yang sama disangkal.

Pemeriksaan fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 130/90 mmHg
N : 78 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,4 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)
Status lokalis :
a/r dorsum pedis sinistra tampak massa konsistensi kenyal, mobile, nyeri tekan (-), pus (-), darah
(-), hiperemis (-)
diagnosis : tumor dorsum pedis sinistra
terapi :
pro eksisi
cek EKG, toraks foto, lab lengkap operasi
konsul anestesi
PEMASANGAN WSD
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak sekitar 5 hari yang lalu. Pasien mengatakan sedang
berobat TBC sekitar 3 bulan. Jika pasien tidur miring ke kiri akan terasa semakin sesak, jika tidur
miring ke kanan pasien mengaku lebih nyaman. Pasien mengaku sudah tidak ada batuk-batuk.
Nafsu makan sudah kembali menjadi baik. Keringat malam tidak ada. Berat badan sudah mulai
naik perlahan.

Pemeriksaan fisik ;
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 140/90 mmHg
N : 82 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36,7 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh+/-, wh -/-, slem +/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

Foto toraks : kesan efusi pleura dextra


Diagnosis : efusi pleura dextra e.c TB Paru on OAT
Terapi :
Pro pemasangan WSD
Infus RL 1500 cc/24 jam
Injeksi ceftizoxyme 2x1 gr, IV
Injeksi ketorolac 3x1 ampul, IV
OAT lanjutkan

CHOLELITHIASIS
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 4 hari SMRS. Nyeri dirasakan hilang
timbul. Nyeri dirasakan dari perut kanan atas hingga bagian ulu hati dan menjalar sampai ke
punggung. Nyeri dirasakan bertambah apabila pasien menarik napas dalam. Pasien juga
mengeluhkan mual dan muntah. Pasien muntah 2 kali, isi makanan, darah (-). Pasien mengaku
suka mengonsumsi makanan berlemak, seperti makanan bersantan, jeroan, dan gorengan. Pasien
juga mengatakan mengalami demam sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan terus menerus, naik-
turun, dan tidak disertai menggigil. Demam meningkat terutama saat nyeri muncul.

pemeriksaan fisik :
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 74 x/menit
R : 16 x/menit
S : 36,8 C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : pembesaraan KGB (-), peningkatan JVP (-)
Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh -/-
Abdomen : cembung, supel, BU (+), nyeri tekan epigastrium (+), murphy sign (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2s, edema (-)

USG : kesan multiple cholelithiasis


Diagnosis :
Multiple cholelithiasis

TERAPI :
pro kolesistektomi
cek lab pre-operasi lengkap
toraks foto
konsul anestesi
Infus RL 1000 cc/24 jam
injeksi ketorolak 3x1 ampul, IV
injeksi ondansetron 3x1 ampul, IV
injeksi ceftizoxyme 2x1 gr, IV
injeksi omeprazol 1x1 vial, IV

Anda mungkin juga menyukai