Anda di halaman 1dari 48

BORANG BARU LANJUTAN

7. Tn. E, 54 th, 155 cm, 45 kg

S: pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS. Demam (+) mual (+).
BAB dan BAK dalam batas normal. Muntah, batuk, pilek, nyeri tenggorokan disangkal.

Riwayat sakit serupa : disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat HT : disangkal

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis, GCS 15: E4V5M6

TTV : TD : 130/90mmHg

Nadi : 90 x/m,

Respirasi : 22 x/m,

Suhu : 38,4 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: BU (+), NT (-), mc burney sign (+), psoas sign (+) obturator sign (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13,5 g/dl, leukosit 12,1 ribu/mm3, Eritrosit 4,55 juta/mm3, HT 42%, Trombosit
274 ribu/mm3.
Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 46%, Limfo 20%, Mono 3%
EKG : Normal sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: abdominal pain ec susp app acute

P: IVFD RL 20 tpm

Inj cefotaxime 1 gr 2x1 amp

Inj ketorolac 10 mg 2x1 amp


Inj ranitidine 50mg 2x1 amp

Konsul Sp. B

8. Ny. D, 45 tahun, 158 cm, 64 kg

S: Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai mual
dan muntah. Muntah 2 kali sehari berisi sedikit makanan. Tidak ada keluhan gangguan pada
telinga. Pasien memiliki riwayat penyakit yang sama 1 tahun yang lalu. Pasien memiliki
riwayat tekanan darah tinggi dan rutin minum obat captopril 25 mg 2 x 1
O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 170/90mmHg

Nadi : 97 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 38,4 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+) epigastrium,

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 11,5 g/dl, leukosit 6,1 ribu/mm3, Eritrosit 4,12 juta/mm3, HT 35%, Trombosit
237 ribu/mm3.
Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 40%, Limfo 19%, Mono 2%
EKG : Normal sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Vertigo perifer + HT grade II + nausea & vomitus

P: Konsul dr. Sp. S, advis:


IVFD RL 16 tpm + Neurobion 1 kalf
Inj pantoprazole 40 mg 2 x 1 amp

p.o ondansetron 4 mg 3 x 1 tab

p.o betaserc 24 mg 2 x 1 tab

Obat hipertensi diteruskan (p.o captopril 25 mg 2 x 1 tab )

9. Ny. L, 69 tahun, 10 cm, 55kg

S:
Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah sejak 4 hari SMRS. Keluhan disertai dengan mual, BAB
cair dan lemas badan. BAB darah (-) lendir (-) Keluhan sesak dan nyeri dada disangkal. Pasien memiliki
riwayat CAD dan sempat dirawat di RS Ciremai oleh dr. Sp.Jp. Pengobatan CAD dengan candesartan,
CPG

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis, GCS 15: E4V5M6

TD : 170/110 mmHg

Nadi : 73 x/m,

Respirasi : 21 x/m,

Suhu : 36,7 C

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+) epigastrium,

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 12,4 g/dl, leukosit 5,8 ribu/mm3, Eritrosit 3,94 juta/mm3, HT 38%, Trombosit
252 ribu/mm3.
Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 41%, Limfo 20%, Mono 1%
EKG : Atrial fibrilasi
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif
A:
HHD + vomitus profus

P:
Advis dr. Sp.JP :
IVFD NaCl 0.9% 16 tpm
Inj ondansetron 4 mg 2x1 amp
Inj pantoprazole 40 mg 2x1 amp
p.o candoten 8 mg 1x1 tab 0-0-1
p.o clopidogrel 75 mg 1x1 tab 1-0-0

10. Tn. H, 36 tahun, 170 cm, 73 kg


S:
Pasien datang dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan
bahwa keluhannya disertai dengan demam dan keluar darah. Keluhan keluar nanah disangkal oleh
pasien. Pasien mengatakan bahwa sehari-hari jarang minum air putih. Pasien baru mengalami keluhan
ini dan baru pertama kali berobat ke dokter. Riwayat penggunaan obat TB disangkal, riwayat di
keluarga dengan keluhan serupa disangkal.

O:

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis, GCS 15: E4V5M6

TD : 130/80 mmhg

Nadi : 90 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 38.5 C

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+), nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 12,5 g/dl, leukosit 13,3 ribu/mm3, Eritrosit 4,17 juta/mm3, HT 42%, Trombosit
289 ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 48%, Limfo 21%, Mono 2%
EKG : Normal sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A:
Infeksi Saluran Kemih

P:
Paracetamol 1 gr inj 3x1
Ranitidine 25 mg inj 2x1
Ketorolac inj 2x1
Cefobactam 1gr inj 2x1
Urotractin 400mg tab p.o 2x1
Konsul Sp. PD rencana cek urin midstream

11. Ny. A 35 Th; 155 cm; 57 kg

DIAGNOSIS :

S91 - Open wound of ankle and foot -

TINDAKAN MEDIS :

MENJAHIT LUKA

BEDAH MINOR

DATA PENATALAKSANAAN :

A:

Bersihkan luka dgn Nacl 0,9%

• p.o asam mefenamat tab 500 mg 3 x 1 tab

• p.o cefadroxil tab 500 mg 2 x 1 tab

DATA RINGKASAN PENYAKIT :

Pasien datang ke igd dengan keluhan luka robek di kaki kiri sejak setengah jam yang lalu, luka terjadi
akibat tidak sengaja menginjak saringan penggorengan yang jatuh hingga saringan pun robek. Luka
mengenai telapak ibu jari kaki kiri. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+).

Riwayat sakit serupa : disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat HT : disangkal
O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 128/70

Nadi : 88 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,8OC,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Terdapat VL at regio digiti 1 pedis sinistra. Fraktur (-) Darah (+) Nyeri tekan (+). ROM aktif

A: Vulnus laceratum

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 12,5 g/dl, leukosit 5,3 ribu/mm3, Eritrosit 4,2 juta/mm3, HT 42%, Trombosit 199
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 45%, Limfo 21%, Mono 2%
EKG : Normal sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

12. Ny. D; 25 Th; 83 Kg; 158 cm

DIAGNOSIS :

O42 - Premature rupture of membranes -

TINDAKAN MEDIS :

MEMASANG INFUS

DATA PENATALAKSANAAN :
P: advis dr. Sp.OG

Ivfd Rl 16 tpm

Drip oxitosin ½ amp dalam 500 cc (20 tpm)

Inj cefotaxime 1 gr 2x1 amp (skin test)

Observasi Ku, TTV, His dan Djj

DATA RINGKASAN PENYAKIT :

S: Pasien datang dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak 7 jam SMRS. Keluhaan keluar air-
air dirasakan cukup banyak dan masih merembes. Air yg keluar berwarna jernih dan tidak berbau.
Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang semakin lama semakin
kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir disangkal. Demam (-). Pasien mengaku hamil
anak kedua, usia kandungan 37-38 minggu. Gerakan bayi masih dirasakan. Sebelum hamil, siklus
haid normal. Usia anak pertama 2 tahun, riwayat persalinan normal.

HPHT: 24 juni 2021

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 122/70 mmHg

Nadi : 88 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 12,1 g/dl, leukosit 4,3 ribu/mm3, Eritrosit 4,0 juta/mm3, HT 42%, Trombosit 200
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 41%, Limfo 21%, Mono 2%
EKG : Normal sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif
Status lokalis:

Leopold 1: TFU 29 cm

Leopold 2: punggung kiri

Leopold 3: kepala

Leopold 4: sudah masuk PAP

His (-), DJJ 130 x/m

VT: Pembukaan (-), ketuban (-)

A: G2P1A0 gravida 37-38 minggu dengan KPD

Tgl 14/3/2022

13. Tn. D, 70 tahun, BB: 65 kg, TB: 168 cm

S: pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu yang lalu. Sebelumnya pasien mengatakan
tidak bisa BAB selama 1 minggu, namun pagi tadi BAB dengan feses banyak, konsistensi lunak,
berwarna cokelat kehitaman. Keluhan disertai demam bila malam hari dan pusing sejak 1 minggu
yang lalu. Mual, muntah, mimisan, keluar darah spontan, terkena luka lalu berdarah disangkal.
Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 150/80 mmHg

Nadi : 105 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 38,5 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral pucat, Oedem -/-, CRT > 2”


Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 3,3 g/dl, leukosit 2,7 ribu/mm3, Eritrosit 1,08 juta/mm3, HT 8,8%, Trombosit 258
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 0%, NB 1%, NS 57%, Limfo 38%, Mono 4%
EKG : sinus arrythmia
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: anemia gravis + melena + hipertensi grade 1

P: konsul Sp.PD

Advis: cek morfolologi darah tepi

Transfusi PRC 3 labu

Inj furosemid 40 mg pre transfusi 1x1 amp

Inj pantoprazole 40 mg 2x1 amp

Inj ondansetron 4 mg 2x1 amp

p.o amlodipine 5 mg 1x1 tab

14. Ny. N, 46 th, BB: 58 kg, TB: 158 cm

S: pasien datang dengan keluhan sesak sejak 3 bulan SMRS. Sesak dirasakan semakin memberat.
Keluhan disertai dengan batuk sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasa tidak nyaman saat posisi
tiduran, lebih nyaman saat duduk. Nafsu makan menurun. Kadang terasa nyeri ulu hati. Pilek (-) BAB
dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat penyakit asma (+)

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 130/90 mmHg

Nadi : 156 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 38,5 C,

SPO2 : 94%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh +/+

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)


Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 10,5 g/dl, leukosit 13.3 ribu/mm3, Eritrosit 4.37 juta/mm3, HT 32.9 %, Trombosit
231 ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 0%, NB 2%, NS 85%, Limfo 6%, Mono 7%
EKG : sinus arrythmia
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif
Ro. Thorax: batas jantung kanan suram, sinus kanan tumpul, sinus kiri dan diafragma kiri normal.
Pulmo: hili normal
Coracan paru bertambah
Tampak perbercakan lunak pada lapangan tengah dan bawah paru kanan
Kesan: pleuropneumonia kanan

A: pleuropneumonia dextra

P:

Advis Sp.P:

O2 dengan nasal kanul 2-3 lpm

IVFD RL 20 tpm

Inj cefoperazon sulbactam 1 gr 2x1 amp

p.o codein 20 mg 1x1 tab

p.o hecosan syr 3x1 cth

Tgl 15/3/2022

POLI

15. Ny. I, 38 tahun, BB 63 kg, TB 157 cm

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
mual dan pusing kepala. Keluhan tidak disertai dengan muntah ataupun muntah darah.
Keluhan pada BAK dan BAB tidak ada. Tidak ada rasa asam di mulut atau rasa ingin muntah.
Riwayat penyakit maagh sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan jika pasien memakan
masakan pedas, asam dan jika pasien telat makan. Riwayat hipertensi (-) Riwayat diabetes
melitus (-). Pasien sudah mengonsumsi Antasid 3x sehari sebelum makan dan Ranitidine 2x
sehari. Pasien hanya meminum obat-obat ini jika sakitnya kambuh.
O:

Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6


TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 95 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) epigastrium

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

A: dispepsia
P:
p.o omeprazole 20 mg 2x1 tab
p.o antasida 200mg 3x1 tab
p.o Vit.B complex 1x1 tab
- Penjelasan mengenai penyakit dan obat yang diberikan
- Istirahat yang cukup
- Kontrol ulang
- Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya keluhan, yaitu
makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil, dan hindari makanan yang dapat
meningkatkan asam lambung seperti kopi, teh, makanan pedas, dan kol.

16. An. S 9 bulan, BB: 7.8kg, TB 72 cm

S: Pasien datang digendong ibunya dengan keluhan batuk sejak 3 hari lalu. Batuk terus
menerus sepanjang hari. Batuk berdahak, namun pasien masih kesulitan untuk mengeluarkan
dahaknya sehingga kadang-kadang menimbulkan sesak. Dahak berwarna bening. Ibu pasien
tidak tahu apakah keluhan sesak disertai dengan tarikan dinding dada atau tidak. Keluhan
disertai demam sejak 1 hari lalu. Demam dirasakan langsung meninggi pada malam hari,
namun ibu pasien tidak mengukur suhu pasien. Pilek (+) sejak 1 hari yang lalu. Cairan dari
hidung pasien berwarna bening. Kejang (-) muncul bintik merah (-). Menurut ibu pasien,
nafsu makan pasien berkurang. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Tidak ada yang mengalami
keluhan yang sama di keluarga.
Pasien lahir cukup bulan dengan BB 2.95 kg dan PB 43cm. Pasien dilahirkan normal.
Selama tumbuh kembangnya, pasien selalu rutin dibawa ke posyandu oleh ibu pasien dan
tumbuh kembangnya baik dan sesuai untuk usianya. Pasien sekarang sedang belajar untuk
duduk. Pasien hanya mengonsumsi bubur bayi dan ASI dari ibu. Imunisasi lengkap sesuai
usia.
O:
Ku: Compos mentis E4V5M6
Kes: Tampak Sakit ringan
Tekanan Darah: tidak diukur
Nadi: 100x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu: 37.9 C
Head to toe: dbn
A: ISPA e.c viral dd/ bakteri
P: p.o paracetamol syr drops 3x1
Ambroxol 1
CTM 1
Vit C 1
Mf. Pulv. Dd. No X
3dd1
- Penjelasan mengenai penyakit dan obat yang diberikan
- Istirahat yang cukup
- Kontrol ulang
- Asi tetap dilanjutkan

17. Ny. E, 49 th, BB 70 kg, TB: 157 cm

S: Pasien datang dengan keluhan gatal di leher bagian depan sejak satu bulan yang lalu disertai
kulit kering dan kemerahan. Gatal mengganggu aktivitas sehari-hari dan pasien sering
menggaruknya.

Kurang lebih satu bulan yang lalu, pasien pertama kali berjualan soerabi di pasar dari
pagi hingga sore (sampai dagangan habis). Pada siang harinya, pasien mulai merasa gatal di
bagian leher. Pasien menggaruk di bagian yang gatal.
Tiga minggu yang lalu, pasien mengaku mulai menyadari bahwa di leher bagian
depan kulitnya kering dan merah namun hanya satu garis pada lipatan leher. Semakin hari
gatal semakin bertambah diikuti dengan kulit kering kemerahan yang semakin melebar. Gatal
bertambah bila terpapar asap apapun, terkena panas, dan berkeringat. Pasien mengaku sering
pilek di malam hari apabila cuaca dingin atau sehabis hujan.

O:

Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 90 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-) lihat status dermatologis

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

Status dermatologis lesi: susunan linear melingkar +- 10-20 cm dengan lebar +- 2 cm ,


ukuran plakat, batas sirkumskrip, bentuk tidak teratur, permukaan rata, penyebaran regional
ad regio colli anterior sinistra
Eflorosensi: eritema, plak, skuama, hiperkeratosis
A: Dermatitis Atopik
P:
• Loratadin tab 10mg 1 x 1
• Metil prednisolone tab 4 mg 3 x 1
• Betamethasone cream 0,1% 5 mg 1 x 1 (sebelum beraktivitas)
• Gentamycin sulfate 1 mg 2 x 1 (setelah mandi)
- Penjelasan mengenai penyakit dan obat yang diberikan
- Istirahat yang cukup
- Kontrol ulang

Tgl 16/3/2022

POLI

18. Ny. S, 57 tahun, BB 60, TB 158 cm


S: Pasien datang dengan keluhan gatal di sekitar ketiak dan siku sejak ± 3 minggu yang
lalu disertai dengan kelainan kulit berupa kulit kering dan kemerahan yang berupa lingkaran-
lingkaran. Kelainan kulit dirasakan pasien semakin melebar. Gatal mengganggu aktivitas
sehari-hari dan pasien sering menggaruknya.
Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk. Di sekitar rumah pasien banyak
terdapat kucing kampung yang kadang masuk ke dalam rumah dan akhir-akhir ini pasien
pernah beberapa kali memegang maupun menggendongnya. Pasien belum pernah
mengalami keluhan yang sama sebelumnya.

O:

Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 88 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,7 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-) lihat status lokalis

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”. Lihat status dermatologis

Status dermatologis lesi: susunan berkelompok, konfluens berukuran diameter 2-3 cm,
ukuran lenticular, nummular, plakat, central healing (+) batas sirkumskrip, bentuk tidak
teratur, permukaan rata, penyebaran regional ad axilaris bilateral, regional ad cubiti anterior
dextra
A: tinea korporis
P: p.o cetirizine tab 10mg 1 x 1
Salep betamethasone + miconazole cream 2 x 1 ue
Menjaga hygiene
Kurangi kontak dengan binatang yang dapat menjadi penularan penyakit (anjing, kucing, sapi
atau hewan berbulu lainnya)
Menganjurkan pasien untuk tidur yang cukup dan mengurangi faktor stress

19. Tn. H, 55 tahun, BB 68 kg, TB 170 cm

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri sendi selama 1 bulan terakhir yang dirasakan hilang
timbul dan semakin parah sejak 2 hari ini. Nyeri sendi dirasakan di seluruh tubuh dimulai dari
bahu hingga ke kaki, khususnya di bagian punggung. Nyeri sendi mengganggu kenyamanan
pasien dalam beraktivitas.
Keluhan tidak disertai dengan kaku pada sendi di pagi hari saat bangun tidur dan
bengkak di daerah sendi. Keluhan tidak membaik atau bertambah parah dengan aktivitas.
Panas badan disangkal. Tidak ada kemerahan di daerah wajah saat terkena sinar matahari.
Gangguan BAK dan BAB disangkal. Perasaan mudah lelah dan lemas
disangkal. Mati rasa atau kesemutan di daerah kaki disangkal.
O:
Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 170/90 mmHg

Nadi : 100 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,6 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-) lihat status lokalis

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”.

Pemeriksaan lab: Kolesterol 240/as. Urat 8


A: Arthritis ad regio lumbal+Hipertensi+Dislipidemia
P:
p.o piroxicam 20 mg 2x1 tab
p.o amlodipin 10 1x1 tab
p.o allopurinol 100 mg 2x1 tab
p.o simvastatin 10 mg 1x1 tab
p.o vit. B complex 1x1
- Penjelasan mengenai penyakit dan obat yang diberikan
- Istirahat yang cukup
- Kontrol ulang
20. Ny. T, 29 tahun, BB 53 kg, TB 158 cm

S: Pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 1 hari yang lalu.Muntah berisi makanan
yang baru dimakan. Nafsu makan menurun karena rasa mual. Pasien pernah beberapa kali
mengalami keluhan yang sama. Keluhan dirasakan jika pasien telat makan. Dua hari yang
lalu pasien bekerja lembur sehingga telat makan malam. Riwayat hipertensi (-) Riwayat
diabetes melitus (-). BAB dan BAK normal.
O:

Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 110/80 mmHg

Nadi : 97 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) epigastrium

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

A: dispepsia
P:
p.o omeprazole 20 mg 2x1 tab
p.o antasida 200mg 3x1 tab
p.o sucralfate syr 3x1 cth
p.o Vit.B complex 1x1 tab
- Penjelasan mengenai penyakit dan obat yang diberikan
- Istirahat yang cukup
- Kontrol ulang
- Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya keluhan, yaitu
makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil, dan hindari makanan yang dapat
meningkatkan asam lambung seperti kopi, teh, makanan pedas, dan kol.
Tgl 17/3/2022

21. Tn. R, 58 th, BB: 66 kg, TB: 165 cm

S: pasien datang dengan keluhan benjolan pada pergelangan tangan kiri sejak 3 tahun. Awalnya kecil
namun sekarang sebesar kelereng. Benjolan berwarna sama dengan kulit. Benjolan tidak nyeri saat
diraba.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 94 x/m,

Respirasi : 21 x/m,

Suhu : 36,4 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Pemeriksaan tonsil:

• Besar : T3/T3

• Warna : Hiperemis -/-

• Kripta : Melebar +/+

• Detritus: Tidak ada

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”


Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13.5 g/dl, leukosit 5.2 ribu/mm3, Eritrosit 5.8 juta/mm3, HT 35.7 %, Trombosit 218
ribu/mm3.

status lokalis: terdapat benjolan berdiameter +- 2,5cm, permukaan licin, berwarna seperti warna
kulit, imobile, tidak nyeri, ad wrist joint sinistra
Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 40%, Limfo 2%, Mono 4%
EKG : normo sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: ganglion ad wrist joint sinistra

P: IVFD 16 tpm

Konsul Sp. B

Rencana eksisi ganglion

inf ciprofloxacin 2x1 vial (pre op)

inj ketorolac 30 mg 2x1 amp (post op)

IVFD 16 tpm

Konsul Sp. B

Rencana eksisi ganglion

22. An. R, 9 th, BB 30 kg, TB 135 cm

S: Pasien datang keluhan amandel yang semakin membesar sejak ± 3 tahun yang lalu. Pasien
merasakan seperti ada yang mengganjal ditenggorokan terutama saat makan padat. Nyeri
menelan sering dirasakan bersamaan dengan keluhan demam. Keluhan tersebut dirasakan
pasien minimal 1 kali dalam sebulan. Saat ini nyeri menelan (-), demam (-), batuk (-), pilek (-),
suara serak (-), sulit membuka mulut (-), dan sesak nafas (-). Beberapa bulan terakhir terkadang
pasien tidur mendengkur dan sulit tidur.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 120/80 mmHg

Nadi : 94 x/m,

Respirasi : 21 x/m,

Suhu : 36,4 C,

SPO2 : 98%,
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Pemeriksaan tonsil:

• Besar : T3/T3

• Warna : Hiperemis -/-

• Kripta : Melebar +/+

• Detritus: Tidak ada

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13.5 g/dl, leukosit 5.2 ribu/mm3, Eritrosit 5.8 juta/mm3, HT 35.7 %, Trombosit 218
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 40%, Limfo 2%, Mono 4%
EKG : normo sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: tonsillitis kronik hipertrofi

P: tonsilektomi

23. Ny. N, 45 tahun, BB 50 kg, TB 158 cm

S: Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari SMRS. Keluhan sesak muncul
saat beraktivitas dan mereda ketika istirahat. Keluhan disertai jantung berdebar dan lemah
badan. Semalam pasien tidur dengan 2 bantal. Keluhan mual muntah, batuk, pilek, dan
nyeri tenggorokan disangkal. BAB dan BAK normal. Pasien memiliki riwayat penyakit
jantung. Riwayat penyakit darah tinggi dan diabetes melitus disangkal
O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 130/80 mmHg

Nadi : 94 x/m,

Respirasi : 21 x/m,

Suhu : 36,4 C,
SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 14.2 g/dl, leukosit 4.8 ribu/mm3, Eritrosit 5.5 juta/mm3, HT 35.1 %, Trombosit 210
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 37%, Limfo 2%, Mono 3%
EKG : sinus arrythmia + LVH
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Aritmia + CHF
P: Advis Sp. JP
Infus NaCl 16 tpm
Inj furosemide 40 mg 2 x 2 amp
p.o spironolactone 25 mg 1x1 tab 0 – 1 – 0
p.o digoxin 0,25 mg 1x1 tab 0 – 1 – 0
p.o ramipril 2,5 mg 1x1 tab 0 – 0 – 1
p.o warfarin 2 mg 1x1 tab 0 – 0 – 1

Tgl 18/3/2022

24. Ny. S, 46 tahun, BB 62 kg, TB 155 cm


S: Pasien perempuan 46 tahun datang ke igd dengan keluhan bengkak pada lutut sebelah kiri
sejak 2 hari yang lalu, sebelumnya pasien post jatuh dan dijahit pada lututnya 5 hari yang
lalu. Keluhan disertai nyeri (+), demam (+). Keluhan kemerahan disangkal. BAK dan BAB
tidak ada keluhan
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat DM : (+) 2 tahun yang lalu, tidak rutin minum obat, minum obat jika ada
keluhan saja ( tidak terkontrol)
Riwayat HT : disangkal
Riwayat merokok : disangkal

O:
Ku : Tampak sakit sedang
Kes : Compos mentis GCS E4V5M6
TTV : TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/m,
Respirasi : 20 x/m,
Suhu : 37,8OC,
SPO2 : 98%,
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Leher : Pembesara KGB (-)
Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-
Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)
Abdomen: BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,
Status Lokalis:
At regio genue sinistra oedem (+), hiperemis (-) fluktuasi (+)
Nyeri tekan (+)

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 12.2 g/dl, leukosit 12.8 ribu/mm3, Eritrosit 6.5 juta/mm3, HT 33.1 %, Trombosit 223
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 35%, Limfo 2%, Mono 3%
GDS: 358 mg/dl

EKG : normo sinus ryhtm


Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Abses

P:
Advis Sp.PD
Infus Nacl 0,9 % 15 tpm
Inj cefotaxim 1 gr 2 x 1 amp (Skin test)
Inj ondancetron 4 mg 2 x 1 amp
Inj ketorolac 30 mg 3x1 amp
p.o metronidazol 500 mg 3 x 1 tab
p.o metformin 500 mg 3 x 1 tab
Konsul Sp.B

25. Tn. J, 71 tahun, 56 kg, 165 cm


S: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu. Keluahn sesak nafas
dirasakan semakin memberat 3 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus dan
semakin memberat jika dibawa berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika
duduk guna mengurangi sesak. Sesak nafas juga semakin memberat jika beraktifitas dan saat
pasien batuk. Pasien mengeluh batuk kering sejak 3 minggu yang lalu. Pasien menyangkal
pernah menjalani pengobatan selama 6 bulan, pasien juga menyangkal pernah sering
berkeringat pada malam hari, demam yang lama, dan nafsu makan yang berkurang. Riwayat
asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan trauma pada dada. Riwayat
hipertensi dan diabetes mellitus disangkal. BAK dan BAB normal. Sebelumnya 3 minggu
yang lalu pasien sempat mengeluhkan gejala yang sama dan sudah pergi ke dokter dan
membawa hasil foto rongten thorax dengan hasil adanya cairan di selaput parunya.

O:
Ku : Tampak sakit sedang
Kes : Compos mentis
TTV : TD : 100/80 mmHg
Nadi: 82 x/m,
Respirasi : 26 x/m,
Suhu : 36,5OC,
SPO2 : 98%,
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Leher : Pembesara KGB (-)
Thorak : Pulmo
 Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri
Gerak pernafasan hemithorak kanan tertinggal dengan yang kiri
Palpasi : vocal fremitus melemah pada hemithorak kanan
 Perkusi : redup pada hemithorak kanan dan sonor pada hemithorak kiri
 Auskultasi: hemithorax kanan vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kana
Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
 Perkusi : batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen:
 Inspeksi : datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)
 Auskultasi : BU (+) normal
 Perkusi : timpani
 Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,
Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13.2 g/dl, leukosit 11.2 ribu/mm3, Eritrosit 6.5 juta/mm3, HT 35 %, Trombosit 223
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 41 %, Limfo 2%, Mono 3%

EKG : normo sinus rhytm


Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Pleural effusion sinistra

P: Oksigen 2-3 lpm


IUVD RL 8 tpm
Inj cefotaxim 1 gr 2 x 1 amp (Skin test)
Inj ondancetron 4 mg 2 x 1 amp
Inj ketorolac 30 mg 3x1 amp
Konsul dr. Sp.P advis:
Rencana thoracosintesis (punksi cairan pleura)
Usg Thorak marker

26. Tn. S, 60 tahun, BB 66 kg, TB 162 cm


S: Pasien datang dengan keluhan lemah pada lengan dan tungkai kiri sejak ± 4 jam SMRS.
Keluhan timbul mendadak saat pasien bangun tidur pagi hari. Pasien masih dapat menggeser
tangan dan mengangkat ke atas sedikit sekitar beberapa sentimeter namun tidak dapat
menggenggam dan mengangkat tangannya lebih jauh dari 10 sentimeter. Pasien masih
dapat berjalan ke kamar mandi dengan dipegangi salah satu keluarganya karena takut jatuh.
Pasien mengeluh nyeri pada seluruh bagian kepala. Mata kanan pasien terlihat mengecil,
tidak bisa terbuka sempurna namun tidak terdapat gangguan penglihatan. Penurunan
kesadaran, sakit kepala, demam, mual, muntah, bicara pelo, kesemutan, maupun kejang
disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi sejak ± 3 tahun yang lalu
Riwayat diabetes mellitus ± 3 tahun yang lalu
Riwayat trauma kepala pada ± 2 tahun yang lalu
Riwayat penyakit jantung disangkal
Pasien rutin konsumsi amlodipine 10mg 1x1 dan glimepiride 1 mg 1x1.

O:
Ku : Tampak sakit sedang
Kes : Compos mentis GCS E4V5M6
TTV : TD : 150/90 mmHg
Nadi : 88 x/m,
Respirasi : 20 x/m,
Suhu : 37,8OC,
SPO2 : 98%,
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Leher : Pembesara KGB (-)
Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-
Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)
Abdomen: BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,
Motorik : D 5/5, S 3/3
Siriraj Skor Pasien
((2.5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + ( 0.1 x 80) – (3 x 1) – 12 = -5  Stroke non hemoragik

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13.2 g/dl, leukosit 7.2 ribu/mm3, Eritrosit 6.3 juta/mm3, HT 33 %, Trombosit 246
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 41 %, Limfo 2%, Mono 3%

EKG : sinus arrythmia + LVH


Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Stroke infark dd hemoragik + Suspek CHF

P:
Pasang kateter
Advis Sp. S:
Infus NaCl 0,9% 16 gtt
inj citicolin 500 mg 3 x 1 amp
inj ondansetron 4 mg 3x1 amp
p.o clopidogrel 75 mg tab 1 x 1
CT-Scan kepala di ruangan

Konsul Sp. JP,


Inj furosemide 40 mg 1 x 1 amp
p.o amlodipine 10mg 1x1 tab
Rontgen thoraks

Tgl 19/2/2022

27. Tn. A, 26 tahun, BB 67 kg, TB 168


S : Pasien datang ke igd dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, keluhan disertai nyeri
perut. Mual (+), muntah (+) 2x isi makanan. BAB cair 1x lendir (-), darah (-). BAK tidak ada
keluhan
Riwayat sakit serupa : disangkal
O:
Ku : Tampak sakit sedang
Kes : GCS 15 (E4 V5 M6)
TTV: TD : 120/70mmHg
Nadi : 88 x/m,
Respirasi : 20 x/m,
Suhu : 38,3 C,
SPO2 : 98%
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Leher : Pembesara KGB (-)
Thorak : Paru : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-
Cor : BJ I=II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+), NT (+) Epigastrium
Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13,5 g/dl, leukosit 13,1 ribu/mm3, Eritrosit 4,41 juta/mm3, HT 42%, Trombosit
235 ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 47%, Limfo 21%, Mono 1%
EKG : Normal sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Obs Febris e.c Bakterial infection + Dyspepsi


K30 - Dyspepsia -
R50 - Fever of unknown origin

P: Ivfd RL 20 tpm
Antrain inj 3x1 Amp IV
Ondancetron inj 3x1 Amp IV
Omeprazole inj 2x1 Amp IV
Ceftriakson 1gr 2x1 amp iv (skin test)
Konsul SP.PD

17 maret

28. Tn. M, 61 tahun, BB 67 kg, TB 165 cm


S: Pasien datang dengan keluhan lemah pada lengan dan tungkai kanan sejak ± 6 jam SMRS.
Keluhan timbul mendadak saat pasien bangun tidur pagi hari. Pasien masih dapat menggeser
tangan dan mengangkat ke atas sedikit sekitar beberapa sentimeter, dapat menggenggam
benda namun tidak sempurna, tangan dan kaki tidak bisa digerakan maksimal. Pasien masih
dapat berjalan ke kamar mandi dengan berpegangan pada dinding. Pasien mengeluh nyeri
pada seluruh bagian kepala. Mata kanan pasien terlihat mengecil, tidak bisa terbuka
sempurna namun tidak terdapat gangguan penglihatan. Penurunan kesadaran, sakit kepala,
demam, mual, muntah, bicara pelo, kesemutan, maupun kejang disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi sejak ± 4 tahun yang lalu
Riwayat diabetes mellitus ± 2 tahun yang lalu
Riwayat penyakit jantung disangkal
Pasien rutin konsumsi amlodipine 10mg 1x1 dan glimepiride 1 mg 1x1.

O:
Ku : Tampak sakit sedang
Kes : Compos mentis GCS E4V5M6
TTV : TD : 160/90 mmHg
Nadi : 90 x/m,
Respirasi : 20 x/m,
Suhu : 37,8OC,
SPO2 : 98%,
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Leher : Pembesara KGB (-)
Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-
Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)
Abdomen: BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,
Motorik : D 5/5, S 3/3
Siriraj Skor Pasien
((2.5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + ( 0.1 x 90) – (3 x 1) – 12 = -4  Stroke non hemoragik

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13 g/dl, leukosit 7.5 ribu/mm3, Eritrosit 5.8 juta/mm3, HT 33 %, Trombosit 252
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 40 %, Limfo 2%, Mono 2%

EKG : sinus arrythmia + LVH


Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Stroke infark dd hemoragik + Suspek CHF

P:
Pasang kateter
Advis Sp. S:
Infus NaCl 0,9% 16 gtt
inj citicolin 500 mg 3 x 1 amp
inj ondansetron 4 mg 3x1 amp
p.o clopidogrel 75 mg tab 1 x 1
CT-Scan kepala di ruangan

Konsul Sp. JP,


Inj furosemide 40 mg 1 x 1 amp
p.o amlodipine 10mg 1x1 tab
Rontgen thoraks

Tn. S, 68 th, 167 cm, 67 kg

S: Pasien datang dengan keluhan jari ke 5 kanan terluka post KLL 1 jam yang lalu. Kecelakaan motor
dgn mobil. Pasien mengendarai motor. Pasien terjatuh dengan posisi kaki kanan miring menjadi
tumpuan pada jari ke 5 menyentuh dan tergesek aspal dengan keras. Terdapat luka terbuka di jari ke
5 kaki kanan.. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala, muntah, dan penurunan
kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien.

O:
Ku : Tampak sakit sedang
Kes : Compos mentis GCS E4V5M6
TTV : TD : 130/90 mmHg
Nadi : 88 x/m,
Respirasi : 20 x/m,
Suhu : 36,8OC,
SPO2 : 98%,
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Leher : Pembesara KGB (-)
Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-
Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,
Status lokalis:

Look : Terdapat VL at regio digiti 5 pedis dextra. 5 x 8x 3 batas irreguler, dasar tulang, kotor,
Darah (+), deformitas (+)

Feel : nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)

Move : ROM Terbatas

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 12 g/dl, leukosit 10.5 ribu/mm3, Eritrosit 5.8 juta/mm3, HT 33 %, Trombosit 250
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 38 %, Limfo 2%, Mono 2%

EKG : sinus arrythmia + LVH


Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

Ro pedis dextra:

Diskontinuitas os phalang proximal digiti 5 pedis dextra displace

A: S92 - Fracture of foot, except ankle -

TINDAKAN MEDIS :

MEMASANG INFUS

BEDAH MINOR

DATA PENATALAKSANAAN :

P: Konsul dr.Sp.OT advis:

IVFD NaCL 0.9% 15 tpm


• Inj ketorolak 30 mg 2 x 1 amp

• Inj ondancentron 4 mg 2 x 1 amp

• Inj cefotaxime 1 gr 2 x 1 amp iv (skin test)

Rencana ORIF

15. Tn. A, 38 tahun, BB 68 kg, TB 168 cm

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
mual dan muntah. Muntah berisi makanan. Napsu makan menurun. Keluhan pada BAK dan
BAB tidak ada. Keluhan dirasakan jika pasien memakan masakan pedas, asam dan jika
pasien telat makan. Dua hari yang lalu pasien makan sambal. Riwayat hipertensi (-) Riwayat
diabetes melitus (-).
O:

Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 120/70 mmHg

Nadi : 92 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) epigastrium

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

A: dispepsia
P:
p.o omeprazole 20 mg 2x1 tab
p.o sucralfate syr 3x1 cth
p.o Vit.B complex 1x1 tab
- Penjelasan mengenai penyakit dan obat yang diberikan
- Istirahat yang cukup
- Kontrol ulang
- Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya keluhan, yaitu
makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil, dan hindari makanan yang dapat
meningkatkan asam lambung seperti kopi, teh, makanan pedas, dan kol.

Ny. A, 35 th, 65 kg, 160 cm


S: pasien datang dengan keluhan mata terasa gatal sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan mata berair, merah, dan kadang terasa perih. Di rumah pasien sedang ada renovasi
rumah sehingga rumah banyak debu dari serbuk kayu dan bahan lainnya. Pasien tidak
pernah mengalami keluhan yang sama. Pasien tidak memiliki riwayat alergi.

O:

Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 120/70 mmHg

Nadi : 92 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Mata: Visus 6/6 ODS, palpebra ptosis (-) hiperemis (-) edema (-) ODS, Konjungtiva hiperemis (+) ODS,
injeksi konjungtiva
(+) ODS, secret (+) ODS, hiperemis (+) ODS, sikatrik (-) ODS, kornea
jernih ODS, iris bulat-regular-berwarna coklat ODS, pupil bulat isokor ODS, reflex cahaya (+) ODS,
lensa jernih ODS

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

A: konjungtivitis bacterial
P: erlamycetin eye drop 3 dd 2 gtt ODS
Edukasi kepada pasien untuk menjaga kebersihan mata, jangan mengucek mata dengan
tangan, dapat memakai kacamata untuk melindungi dari debu serbukan kayu di rumah.
Ny.TT; 36th; 160cm; 55kg ( G44 - Other headache syndromes - OTHER HEADACHE
SYNDROMES)
S: pasien datang dengan keluhan kepala pusing berputar,mual dan muntah di rasakan pasien. Pasien
juga mengeluhkan nyeri ulu hati.

O:ku cm td:110/80 n:100 r:20 s:36.5 spo2:99


Abdomen : NTE (+)

A: Vertigo

P:konsul dr sp.s
Advis
-ivfd rl 20tpm
-betahistin hcl 8mg 3x1 po

Ny. T, 51 tahun, 63 kg, 158 cm,


S: Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 3 hari yang lalu. Keluhan dirasakan
memberat saat berdiri lalu berjalan, membaik saat pasien duduk menyandar atau tiduran.
Pasien mengatakan dirinya kurang tidur beberapa hari ini. Keluhan disertai mual dan muntah.
Muntah 1 hari yang lalu sebanyak 1 kali. Pasien memiliki riwayat penyakit yang sama 3
bulan yang lalu. Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal.
O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 130/90mmHg

Nadi : 97 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 38,4 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)


Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+) epigastrium,

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

A: vertigo + dyspepsia

P: p.o betahistine 8 mg 3x1 tab

p.o omeprazole 20 mg 2x1 tab

edukasi kepada pasien untuk memberikan waktu saat perubahan posisi dan memilih posisi yang
nyaman

menyarankan pasien untuk mengatur pola tidur dengan menerangan sleep hygiene

menyarakan pasien untuk makan tepat waktu

Nn. F, 21 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
mual namun tidak muntah. Napsu makan menurun. Batuk (-) pilek (-) nyeri tenggorokan (-)
Keluhan pada BAK dan BAB tidak ada. Keluhan dirasakan setalah pasien telat makan. Pasien
pernah mengalami keluhan yang sama. Riwayat hipertensi (-) Riwayat diabetes melitus (-).
O:

Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 120/70 mmHg

Nadi : 90 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) epigastrium

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”

A: dispepsia
P:
p.o antasida 200 mg 2x1 tab ac
p.o ranitidine 150 mg 2x1 tab pc
p.o Vit.B complex 1x1 tab
- Penjelasan mengenai penyakit dan obat yang diberikan
- Istirahat yang cukup
- Kontrol ulang
- Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya keluhan, yaitu
makan tepat waktu.

An. F., 8 tahun, BB 45 kg, TB 135 cm

S: Pasien datang dengan keluhan gatal di sekitar paha belakang, lipatan lutut bagian
dalam, dan betis belakang sejak ± 1 minggu yang lalu disertai dengan kelainan kulit berupa
kemerahan yang berupa lingkaran-lingkaran. Kelainan kulit dirasakan pasien semakin
melebar. Gatal mengganggu aktivitas sehari-hari dan pasien sering menggaruknya.
Pasien adalah seorang anak yang gemar bermain bola Bersama teman-temannya.
Saat bermain bola, pasien biasanya memakai celana panjang training berbahan kaos tebal,
kadang pasien tidak mandi dan memakai baju + celana yang sama untuk tidur sampai
keesokan harinya. Di keluarga tidak ada yang menderita keluhan yang sama. Pasien belum
pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.

O:

Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : Nadi : 88 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,7 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-) lihat status lokalis

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”. Lihat status dermatologis
Status dermatologis lesi: susunan berkelompok, konfluens berukuran diameter 4-6 cm,
ukuran lenticular, nummular, plakat, central healing (+) batas sirkumskrip, bentuk tidak
teratur, permukaan rata, penyebaran regional ad femoralis posterior bilateral, genus posterior
bilateral, cruris posterior bilateral.
A: tinea cruris
P: p.o cetirizine syr 2 x 5ml
Salep ketoconazole cream 3 x 1 ue
Menjaga hygiene
Edukasi kepada pasien untuk mandi dan mengganti pakaian sehabis bermain bola
Kontrol kembali jika belum membaik

Tn. B, 58 tahun, BB 68 kg, TB 170 cm


S: Pasien datang dengan keluhan kepala terasa berat sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan
disertai dengan pusing seperti berdenyut di seluruh bagian kepala. Pasien mengaku sedang
banyak pikiran. Pasien sudah mengonsumsi obat sakit kepala yang dibeli di warung namun
belum membaik, padahal biasanya membaik. Pasien pernah beberapa kali merasakan keluhan
yang sama dan selalu membaik dengan obat warung. Batuk, pilek, nyeri tenggorokan
disangkal. BAK dan BAB dalam batas normal.
Riwayat hipertensi tidak diketahui. Pasien jarang periksan kesehatan.
O:
Ku : Tampak sakit ringan

Kes : Compos mentis E4V5M6

TTV : TD : 160/90 mmHg

Nadi : 100 x/m,

Respirasi : 20 x/m,

Suhu : 36,6 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesara KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2”.


A: Hipertensi grade 2
P: p.o amlodipin 10 1x1 tab
p.o vit. B complex 1x1
- Edukasi kepada pasien untuk istirahat yang cukup dan mengurangi faktor stress
- Kontrol ulang bila belum membaik

An. D, 10 th, BB 35 kg, TB 138 cm


S: Demam sejak 4 hari SMRS. Demam naik turun sepanjang hari. Keluhan disertai dengan
mimisan 2 kali, semalam sekitar 1 tissue, tadi pagi 2 jam SMRS hanya sedikit. Semalam
muntah 1 x berisi makanan. Nyeri perut (+) Batuk (+) sejak 4 hari yang lalu, pilek (-) BAK
normal, belum BAB sejak 4 hari yang lalu. Pasien sudah berobat 3 hari yang lalu ke klinik,
diberikan paracetamol syr, cetirizine syr, ambroxol syr, dan vitamin syr namun belum
membaik.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 100/60mmHg

Nadi : 100 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 38,7 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+) epigastrium,

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2, ptekie (+)

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13.2 g/dl, leukosit 6.2 ribu/mm3, Eritrosit 4.33 juta/mm3, HT 37.8 %, Trombosit 220
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 8%, Eusi 0%, NB 1%, NS 59 %, Limfo 19%, Mono 13%
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: DHF Grade 2
P: ---konsul Sp.A, advis :
guyur RL 700 cc, selanjutnya 30 tpm
sanbe hes 500 cc/24jam
transfusi tombosit 3 labu
pre transfusi inj. dexametasone 1 amp, post transfusi inj. lasix 20 mg,
inj. kalnex 3 x 250mg
inj. Ranitidine 50 mg 2 x 1 amp,
inj. ondancentron 4 mg 2 x 1/2 amp,
cek ulang Haematokrit dan trombosit per 6 jam,
hitung balance, bila deuresis sedikit inj. lasix 3 x 20 mg,
Rawat ICU

Ny. K, 69 tahun, BB 60 kg, TB 156 cm


S: pasien datang dengan membawa rujukan dari dr., Sp.PD dengan keluhan BAB hitam sudah
3 hari SMRS, frekuensi 1-2 kali sehari, nyeri ulu hati, mual namun tidak muntah, badan
lemas, pusing.
pasien sudah cek Hb dengan hasil 6,3 g/dL. Demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan
disangkal.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 120/60mmHg

Nadi : 100 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 36,7 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+) NTE (+) epigastrium


Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 7 g/dl, leukosit 11.4 ribu/mm3, Eritrosit 2.54 juta/mm3, HT 19.6 %, Trombosit 365
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 3%, NB 2%, NS 70 %, Limfo 20%, Mono 5%


EKG: sinus arrytmia, ST depresi
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: - Anemia
- Melena
- Gastritis erosif

P: terapi sementara :
inf RL 20 tpm,
---Konsul Sp.PD, advis :
inj. omeprazole 2 x 40mg
inj. ondancentron 2 x 4 mg
inj. kalnex 2 x1 amp

Inj cefotaxime 1 gr 2 x 1 amp iv (skin test)

Sucralfat 3 x 10 cc
Cek MDT dulu, transfusi PRC 1 labu
premedikasi inj. lasix 1 amp

Ny. V, 39 tahun, BB 78 kg, TB 158 cm


S: pasien hamil 39 minggu datang dengan keluhan keluar air-air jernih sejak jam 3 jam SMRS.
belum ada mules. Bloodslym (+). Saat ini merupakan kehamilan ke 5, jumlah anak hidup 1.
Tanda-tanda impending : mual (-), muntah (-), pusing (-), mata berkunang (-).
USG terakhir di RS Ciremai tanggal 21/3/2022 ditemukan hasil IUGR.
HPHT : 23/6/2021.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 140/90mmHg

Nadi : 100 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 36,7 C,
SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

TFU : 29 cm.
DJJ : 146 x/menit, puki.
His : (-).
PD : v/v : t.ak, portio : tebal/lunak, ketuban : (-), pembukaan : 1 cm, penurunan kepala : H 1.

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13 g/dl, leukosit 7.8 ribu/mm3, Eritrosit 4.03 juta/mm3, HT 37.9%, Trombosit 136
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 0%, NB 2%, NS 71 %, Limfo 19%, Mono 8%


EKG: normo sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: G5P1A3 parturient aterm kala 1 fase laten dengan HDK + KPD + IUGR.

P: konsul Sp. OG advis :


- observasi ku, ttv, his, djj, kemajuan persalinan.
- cek lab, EKG, rontgen, CTG (ada hasil lapor).
- Infus RL = 12 tpm.
- inj. cefotaxime 1 gr extra IV.
- p.o amlodipin 1 x 5 mg
- p.o dopamet 3 x 250 mg
- rencana SC nanti malam pukul 19.00 WIB.

Konsul Sp. An advis:


- ACC tindakan.
- Kolaborasi Sp. PD untuk pemberian terapi Gula Darah.

Konsul Sp. PD advis:


Novorapid 6 unit SC.

Tn. K, 56 tahun, BB 65 kg, TB 165 cm


S: Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 1 hari SMRS yang dirasakan semakin
memberat. Keluhan disertai batuk 2 hari, keluar keringat terus menerus. Demam, nyeri
dada, nyeri tenggorokan disangkal. BAK dan BAB normal. Riwayat asma (+) selama ini hanya
kontrol ke klinik, konsumsi obat inhaler dan obat minum namun pasien tidak tahu obatnya.

O:
Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 130/80mmHg

Nadi : 124 x/m,

Respirasi: 28 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 92% room air, 96% dengan nasal kanul 3 lpm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing +/+, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 15.3 g/dl, leukosit 5.6 ribu/mm3, Eritrosit 4.93 juta/mm3, HT 44.7%, Trombosit 214
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 1%, Eusi 7%, NB 2%, NS 71 %, Limfo 13%, Mono 6%


EKG: sinus tachycardia, prolong QT
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Asma eksaserbasi akut

P: O2 nasal kanul 2-3 lpm


Nebu combivent 1 resp
IVFD RL 16 tpm
Konsul Sp.P, advis:
Nebu combivent 1 resp/4 jam
Inj metilprednisolon 40 mg 3x1 amp
Inj ondansetron 8 mg 3x1 amp
Inj ranitidine 50 mg 2x1 amp
Inj furosemide 20 mg 2x1 amp
p.o vectrine 300 mg 3x1 tab 1-1-1

An. F, 10 th, 25 tahun, 125 cm


S: Pasien datang dengan keluhan demam terus menerus selama 5 hari, disertai pusing, mual
tapi tidak muntah, nyeri ulu hati dan nafsu makan berkurang. Terdapat bitnik-bintik merah
di tangan dan kaki. Keluhan lain (-).
Riwayat penyakit dahulu : (-)
Alergi : (-)
O:
Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 130/80mmHg

Nadi : 125 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu : 38 C,

SPO2 : 99% room air

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+) NTE (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2. Ptekie (+)

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 14 g/dl, leukosit 4.9 ribu/mm3, Eritrosit 5.11 juta/mm3, HT 42 %, Trombosit 134
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 1%, Eusi 0%, NB 1%, NS 59 %, Limfo 30 %, Mono 9%


Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: DHF grade 1

P: Tatalaksana sementara di IGD :


- IVFD RL 500cc/24jam
- Inj Paracetamol 250mg IV
- Inj Ondansetron 2.5mg IV
Konsul Sp.A, advis :
- Ondansentron 3x4 mg iv
- Trolit 2x1 sach
- Paracetamol 4x300 mg iv
- Pasien dianjurkan untuk banyak minum air mineral
- cek serial darah rutin/24 jam

Tn. D, 36 tahun, BB 68 kg, TB 170 cm


S: pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kiri menjalar sampai ke tungkai
bawah sejak semalam, nyeri pinggang kanan lebih sakit, nyeri dirasakan sampai tidak bisa
duduk dan berjalan, keluhan timbul setelah pasien salah posisi dari berbaring ke duduk.
riw. jatuh disangkal. riw mengangkat benda berat disangkal.
5 tahun yang lalu pasien pernah mengalami keluhan seperti ini

O:
Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 128/83mmHg

Nadi : 125 x/m,

Respirasi: 20 x/m,

Suhu : 36.3 C,

SPO2 : 97% room air

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2.

st. neurologi :

laseque sign +/-

patrick (-), kontrapatric (-),

bragard (-), sicard (-)

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 14.6 g/dl, leukosit 9.4 ribu/mm3, Eritrosit 4.8 juta/mm3, HT 44 %, Trombosit
238 ribu/mm3.

Diff-count : Baso 1%, Eusi 3%, NB 1%, NS 60 %, Limfo 26 %, Mono 9%


EKG: normo sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif
A: LBP akut
P: konsul SP.S, advis :

drip tramadol 3x100mg iv dlm NaCl 0,9% 100cc


inj. omeprazole 40mg 2x1 amp

p.o gabapentin 300mg1x1 caps


p.o myores 2 mg 2x1 tab

Tn. K, 34 tahun, BB 80 kg, TB 170 cm


S: Pasien datang dengan keluhan lemah pada lengan dan tungkai kiri sejak ± 4 jam SMRS.
Keluhan timbul mendadak saat pasien bangun tidur pagi hari. Pasien masih dapat menggeser
tangan dan mengangkat ke atas sedikit sekitar beberapa sentimeter. Pasien terlihat lemas
dan hanya berbaring sejak 4 jam SMRS. Pasien susah diajak komunikasi. Sakit kepala,
demam, mual, muntah, bicara pelo, kesemutan, maupun kejang disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi sudah lama, keluarga pasien tidak mengetahui sejak kapan.
Hipertensi tidak terkontrol

O:
Ku : Tampak sakit sedang
Kes : somnolen GCS E3V3M5
TTV : TD : 180/90 mmHg
Nadi : 88 x/m,
Respirasi : 20 x/m,
Suhu : 37,8OC,
SPO2 : 98%,
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Leher : Pembesara KGB (-)
Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-
Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)
Abdomen: BU (+), NT (-)
Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Status neurologi:
PNC VII sin central
PNC XII (-)
kekuatan motorik inferior : dextra 5/ sinistra 2
kekuatan motorik superior : dextra 5/ sinistra 2
Siriraj Skor Pasien
((2.5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) + ( 0.1 x 80) – (3 x 1) – 12 = -5  Stroke non hemoragik

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13.2 g/dl, leukosit 6.2 ribu/mm3, Eritrosit 6.3 juta/mm3, HT 33 %, Trombosit 246
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 41 %, Limfo 2%, Mono 3%

EKG : sinus arrythmia + LVH


Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Stroke infark dd hemoragik + Suspek CHF

P:
Pasang kateter
Advis Sp. S:
Infus NaCl 0,9% 16 gtt
inj citicolin 500 mg 3 x 1 amp
inj ondansetron 4 mg 3x1 amp
p.o clopidogrel 75 mg tab 1 x 1
CT-Scan kepala di ruangan

Konsul Sp. JP,


Inj furosemide 40 mg 1 x 1 amp
p.o amlodipine 10mg 1x1 tab
Rontgen thoraks

Ny. L, 22 tahun, BB 56 kg, TB 147 cm

S: pasien hamil anak pertama, usia kehamilan 38-39 minggu datang dengan keluhan keluar air
ketuban sejak 12 jam SMRS warna jernih, lendir darah (+). Kadang pasien merasa mules kadang
tidak. Pasien masih dapat melakukan aktivitas sejak keluar air. HPHT : 27-06-2021

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 120/85mmHg
Nadi : 100 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 36,7 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Tfu : 30 cm

Djj : 147x/menit puki

His: (-)

PD : V/V t. a. k portio tipis lunak pembukaan 2 jari longgar, penurunan kepala hoogde 1-2

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 12.2 g/dl, leukosit 14.3 ribu/mm3, Eritrosit 3.8 juta/mm3, HT 27%, Trombosit 228
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 0%, NB 2%, NS 83 %, Limfo 19%, Mono 8%


EKG: normo sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: G1P0A0 parturien aterm kala 1 fase laten dengan KPD 12 jam

P: Konsul Sp. OG advis:

Pasang infus RL +drip oxytocin 5unit 12tpm

Cek RO, CTG bila ada hasil lapor

Inj anbacim 1 gr extra

Obs. His, djj

Obs. Kemajuan persalinan

Rencana partus pervaginam


Ny. U, 38 tahun, BB 66 kg, TB 158 cm

S: Pasien datang dengan rujukan bidan, pasien mengatakan keluar darah seperti haid sejak tgl
20/03/2022, keluar gumpalan darah seperti jaringan sejak hari ini +- 2-3 jam SMRS, mulas setelah
keluar darah . Pasien mengatakan tidak tahu bahwa sedang hamil. PP test hasil positif hari ini di
bidan. HPHT 10/01/2022. Pasien pernah keguguran 1 kali saat kehamilan pertama di usia kandungan
8 minggu. Persalinan anak kedua sampai keempat normal per vaginam.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 100/80mmHg

Nadi : 100 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 36,7 C,

SPO2 : 98%,

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

- TFU ballotement tidak teraba.

- PD : v/v t.a.k, pembukaan 1cm, terdapat stolsel didepan portio, perdarahan banyak.

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 12.4 g/dl, leukosit 9 ribu/mm3, Eritrosit 4.27 juta/mm3, HT 38%, Trombosit 175
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 78 %, Limfo 16%, Mono 3%


EKG: normo sinus rhytm
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: G5P3A1 gravida 11 minggu dengan abortus inkomplit


P: Konsul Sp. OG, advis :

- Monitoring KU, TTV.

- Infus RL + oxytocin 1 amp/kolf

- observasi.

- Kurretage besok jam 08.00

- Inj anbacim 1 gr extra (prekurretage)

Tanggal 7

1. Ny. L, 50 tahun, 70 kg, 170 cm


S: Pasien datang dengan keluhan mual muntah tiap isi makanan sejak +- 3 minggu yang lalu.
Keluhan disertai pusing (+) lemas (+). Belum BAB 5 hari (+). Keluhan demam, batuk, pilek,
disangkal. dan BAK tidak ada keluhan.
pasien post ranap 1 bulan yang lalu dengan DPJP dr. Ressi, Sp. OT dengan HNP namun pasien
menolak untuk dilakukan operasi

O:
Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 130/90mmHg

Nadi : 86 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 38 C,

SPO2 : 98% room air

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : BU (+) NTE (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2.

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 11.7 g/dl, leukosit 5.4 ribu/mm3, Eritrosit 3.75 juta/mm3, HT 34.4 %, Trombosit 214
ribu/mm3.
Ureum: 20.4, kreatinin: 2.14
Diff-count : Baso 0%, Eusi 0%, NB 2%, NS 67 %, Limfo 29 %, Mono 2%
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: Dispepsia
AKI

P:
Terapi Sementara:
-Inf. Loading RL 1000 cc selanjutnya 20 tpm
-Inj. Omeprazole 2x40mg
-Inj. Ondancetrone 2x4mg
-Inj. Antrain 1 amp extra

Konsul Sp. PD advis


Inf. Loading RL 1000 cc selanjutnya 20 tpm (acc)
p.o bicnat 3x1 tab
p.o asam folat 1x1 tab
p.o prorenal 4x1 tab
inj pantoprazole 1x1 amp iv
inj ondancentron 2x4 mg iv
Cek urine

2. Tn. J, 50 tahun, 90 kg, 160 cm


S: pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak +- 10 jam SMRS. Nyeri dirasakan
tiba-tiba, BAK keluar sedikit-sedikit dan menetes, rasa ingin BAK (+), BAB normal. Pasien
pernah didiagnosis infeksi saluran kemih 4 tahun yang lalu namun sudah membaik setelah
pengobatan. Riwayat hipetensi, diabetes mellitus dan penyakit lainnya disangkal.

O:
Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos menti, GCS 15: E4V5M6

TD : 110/80mmHg

Nadi : 84 x/m,

Respirasi: 20 x/m,

Suhu : 36.7 C,

SPO2 : 98% room air

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)


Abdomen: BU (+) CVA kiri (+)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2.

Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 11.7 g/dl, leukosit 6.4 ribu/mm3, Eritrosit 5.54 juta/mm3, HT 48.8 %, Trombosit 230
ribu/mm3.
Diff-count : Baso 0%, Eusi 0%, NB 2%, NS 88%, Limfo 9 %, Mono 1%
Swab antigen SARS CoV 2 : Negatif

A: colic renal susp batu ureter kiri

P: konsul Sp.U advis


inf RL 16 tpm,
inj ketorolac 2x1 amp,
inj ranitidin 2x1 amp,
USG KUB + prostat, urinalisis, BNO

Anda mungkin juga menyukai