P:
Infus RL 15 tpm
S: Sdr M usia 21 tahun datang datang ke igd dengan keluhan panas badan sejak 4 hari yang lalu.
Keluhan disertai adanya nyeri di daerah ulu hati. Keluhan mual (+), muntah (+) 2 x isi cairan dan
makanan. Mencret 1x lendir (-), darah (-). BAK tidak ada keluhan. Riwayat sakit serupa sebelumnya
disangkal.
O:
BB 55 Kg; 172 cm
Nadi: 86 x/m,
Respirasi: 20 x/m,
Suhu: 38,7 C,
SPO2: 98%
Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13,1 g/dl, leukosit 14,3 ribu/mm3, Eritrosit 4,57 juta/mm3, HT 42%, Trombosit 279
ribu/mm3.
Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 49%, Limfo 21%, Mono 2%
Tes widal: -
P:
O:
Nadi: 94 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu: 36,4OC,
Abdomen:
•Perkusi: timpani
•Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Status lokalis:
Look: Terdapat VL at regio digiti 4 dan 5 pedis sinistra. 4 x 5x 2 batas irreguler, dasar tulang, kotor,
Darah (+), deformitas (+)
EKG: normorythm
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 45%, Limfo 20%, mono 2%
P:
Infus RL 15 tpm
S: Ny. A usia 32 tahun datang dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan bening dirasakan cukup banyak sampai merembes. Cairan yg keluar berwarna
jernih dan tidak berbau. Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang
semakin lama semakin kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir juga disangkal. Demam
(-). Pasien mengaku usia kehamilan 37-38 minggu dan pasien mengaku gerakan janin masih dirasakan.
HPHT: 20 novomber 2021
Status lokalis:
Leopold 1: TFU 33 cm
Leopold 3: Kepala
Pemeriksaan Lab:
Darah Rutin: Hb 13,1 g /dl, Leukosit 6,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,45 juta/mm3, Ht 35,7 %, Trombosit 320
ribu/mm3.
GDS 99 mg/dl
P:
S: An. I usia 10 bulan datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi pagi SMRS. Keluhan sesak disertai
panas 3 hari dan batuk (+), batuk disertai dengan dahak. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada
mencret. Riwayat sakit dengan keluhan yg sama sebelumnya disangkal.
O:
Kesadaran: CM
TTV :
Respirasi: 64 x/m,
Suhu: 39,3 C,
SPO2: 98%
Bb: 8kg TB 65cm
Pemeriksaan Penunjang:
GDS : 96
A: Bronkopneumonia
P:
Infus RL 15 tpm
Ketorolac 2 x 1 amp iv
Rencana operasi
Cefotaxime 2x1 gr iv (skin test)
S: An. Z usia 15 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak berhenti. Nyeri perut dirasakan pertama kali pada daerah
pusar kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan menetap. Keluhan disertai adanya demam
(+) sejak 2 hari, mual (+), muntah (+), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku belum pernah
sakit seperti ini sebelumnya.
O:
TTV : TD : 100/60
Nadi : 90 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu : 38,5 C,
Pemeriksaan Penunjang:
GDS : 96
Status lokalis:
Perkusi : timpani
Palpasi: nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign (+), obturator sign
(+), blumberg sign (+), rovsing sign (+)
A: acute appendicitis
Puasakan pasien
Infus RL 20 tpm
S: ny.k usia 62 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut sejak 1 hari yg lalu,
nyeri perut berawal dari kanan bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak
berhenti. Ny.k minum obat penahan nyeri yaitu parasetamol tetapi tidak ada perubahan. Nyeri perut
dirasakan pertama kali pada daerah pusar kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan
menetap. Keluhan disertai adanya demam (+) sejak 2 hari, mual (+), muntah (+), BAB dan BAK tidak
ada keluhan. Pasien mengaku belum pernah sakit seperti ini sebelumnya.
O:
KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)
TTV : TD : 100/60
Nadi : 90 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu : 38,5 C,
Pemeriksaan Penunjang:
GDS : 96
Status lokalis:
Perkusi : timpani
Palpasi: defans muscular (+) nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign
(+), obturator sign (+), blumberg sign (+), rovsing sign (+)
A: peritonitis ec appendicitis perforasi
29/8/2022
Infus RL 20 tpm
Antrain 3x500mg IV
Tes PCR
S: Sdr. E usia 16 tahun datang diantar ibunya ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu,
demam dikatakan naik turun, turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku nyeri
kepala, nyeri otot dan sendi (+). Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Ibu pasien mengatakan bahwa disekitar tempat tinggalnya banyak anak yang terkena penyakit
demam berdarah.
O:
Nadi: 88 x/m,
Respirasi: 20 x/m,
Suhu: 38,7OC,
SPO2: 98%
Tourniquet test: +
Hasil lab:
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 40%, Limfo 20%, mono 1%
A: Dengue fever
P:
Infus RL 8 tpm
S: Ny. L usia 75 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 10 hari yang lalu. Keluhan
sesak nafas dirasakan semakin memberat 4 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus
dan semakin memberat jika dibawa berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika duduk guna
mengurangi sesak. Sesak nafas juga semakin memberat jika beraktivitas dan saat pasien batuk. Pasien
mengeluh batuk kering sejak 2 bulan yang lalu. Pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan
selama 6 bulan, pasien juga menyangkal pernah sering berkeringat pada malam hari, demam yang
lama, dan nafsu makan yang berkurang. Riwayat asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan
trauma pada dada. Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal. Tidak ada keluhan BAK dan
BAB.
O:
Nadi: 80 x/m,
Respirasi: 30x/m,
Suhu: 36,9OC,
Thorak: Pulmo
Perkusi: redup pada hemithorak kiri dan sonor pada hemithorak kanan
Auskultasi: hemithorax kiri vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kiri
Abdomen:
Perkusi: timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Hasil Lab:
Darah Rutin :Hb 9,8 g/dk, Ht 39%, Trombo 264 rb/mm3, Leukosit 9,9 ribu/mm3
Diff-count : baso 1%, Eusi 1%, NB 2%, NS48%, Limfo 22%, mono 1%
GDS : 121
Ro thorak:
Sinus costophrenicus tumpul sinistra, meniscus sign (+) di bagian thorax sinistra
P:
Infus RL 15 tpm
Drip oxitosin ½ amp dalam 500 cc (20 tpm)
S: Ny. A usia 32 tahun datang dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan bening dirasakan cukup banyak sampai merembes. Cairan yg keluar berwarna
jernih dan tidak berbau. Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang
semakin lama semakin kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir juga disangkal. Demam
(-). Pasien mengaku usia kehamilan 37-38 minggu dan pasien mengaku gerakan janin masih dirasakan.
Status lokalis:
Leopold 1: TFU 33 cm
Leopold 3: Kepala
Pemeriksaan Lab:
Rontgen thorax: tidak ada kelainan
Darah Rutin: Hb 13,1 g /dl, Leukosit 6,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,45 juta/mm3, Ht 35,7 %, Trombosit 320
ribu/mm3.
GDS 99 mg/dl
30/8/2022
Nama: nn. R
Usia: 20 Tahun
Pekerjaan: Mahasiswi
P: na diclof 2x 25 mg po
vitbc 1x1
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu, keluhan nyeri kepala terasa
seperti diikat dari bagian depan kepala hingga belakang kepala. Keluhan nyeri kepala dirasa hilang
timbul, keluhan timbul bila pasien terlalu banyak mengerjakan tugas kuliah. Keluhan nyeri kepala
timbul sekitar 30 menit kemudian mereda. Keluhan berkurang dengan istirahat. Keluhan nyeri kepala
tidak terasa pada salah satu sisi kepala. Keluhan nyeri kepala tidak terasa pada sekitar mata yang
disertai mata merah dan hidung berair. Pasien tidak memiliki gigi berlubang. Pasien tidak memiliki
riwayat hidung sering beringus, nyeri kepala tidak bertambah saat posisi menunduk. Keluhan seperti
ini sudah pernah dirasakan sebelumnya beberapa minggu yang lalu. Untuk keluhan saat ini pasien
belum menkonsumsi obat apapun.
O: Keadaan umum: compos mentis
N: 72 x/m
S: 36,8ºC
R: 20x/m
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
A: Headache
#Tension Type Headache episodik infrekuen
2. Nama: Nn.U
Usia: 21 tahun
Pekerjaan: mahasiswi
P:
Non-farmakologi:
Farmakologi:
Omeprazole 2 x1 tablet po ac
Ranitidine 2x 150 mg po pc
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. Keluhan nyeri ulu hati dirasa
terus menerus. Keluhan nyeri ulu hati disertai dengan perasaan mual, tetapi tidak muntah. Pasien
tidak memiliki riwayat BAB hitam atau muntah hitam seperti kopi. Pasien tidak mengeluhkan nyeri
bertambah saat makan atau setelah makan. Pasien tidak mengeluhkan sering terbangun saat malam
hari karena nyeri ulu hati. Pasien memiliki kebiasaan makan 2x sehari pada siang dan malam, memiliki
kebiasaan menkonsumsi kopi 1-2 gelas per hari dan menkonsumsi makanan pedas. Keluhan nyeri ulu
hati timbul terutama saat pasien telat makan, saat setelah konsumsi kopi dan setelah konsumsi
makanan pedas. Keluhan seperti ini sering dirasa oleh pasien, dan keluhan berkurang setelah pasien
menkonsumsi obat maag cair di warung. Untuk keluhan saat ini pasien telah menkonsumsi obat maag
cair tetapi tidak ada perubahan.
R: 18x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
A :Dispepsia funsional
Nama: nn. D
Usia 23 tahun
Pekerjaan: mahasiswi
P: mertigo 2x 6 mg po
Flunarizin 1x 5mg po
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala. Keluhan dirasa sejak 2 hari yang lalu. Keluhan nyeri
kepala dirasa hanya pada sisi kiri dan terasa berdenyut, keluhan nyeri kepala dirasa memberat ketika
ada suara bising dan pasien menjadi silau ketika melihat cahaya, sehingga pasien lebih senang berada
pada ruangan yang redup. Keluhan tidak disertai dengan mual dan muntah. Keluhan nyeri kepala
tidak diawali dengan perasaan seperti mendengan suara, tidak diawali dengan melihat kilatan cahaya,
tidak diawali dengan mencium bau-bauan aneh. Keluhan nyeri kepala tidak dirasa seperti terikat.
Keluhan nyeri kepala tidak terasa pada sekitar mata yang disertai mata merah dan hidung berair.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini.
N: 76 x/m
S: 36,8ºC
R: 20x/m
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
31/8/2022
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 6 hari SMRS. Keluhan pusing berputar dirasakan
semakin memberat. Keluhan disertai dengan mual(+) dan muntah(+). Keluhan tidak disertai telinga
berdenging dan tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Saat ini pasien belum mengobati keluhan
nya. Pasien sebelumnya memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan rutin kontrol ke puskesmas.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Hb 12,5 g/dl
Hematokrit 34,4 %
Diagnosis
Penatalaksanaan
- Infus RL 16 tpm
- Omeprazole 1 x 1 amp iv
Ondacentron 3x4mg iv
- Dipenhidramin 2 x 1 amp iv
- Betaserc 2 x 24 mg PO
- Frego 2 x 5 mg PO
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. keluhan disertai
panas badan dan batuk sejak 2 minggu yang lalu. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Tidak ada
keluhan penurunan berat badan dan keringat pada malam hari.
TD : 100/80 mmHg,
N: 110 kali/menit,
R : 30 kali/menit,
S : 38,9 ◦c,
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 14,2 g/dl
Hematokrit 38 %
EKG : Normal
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Infus RL 20 tpm
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari SMRS, dengan frekuensi BAB >8x/hari, tidak ada
ampas, darah maupun lender. Keluhan juga disertai dengan adanya demam sejak 2 hari SMRS,
demam dirasakan terus menerus dan hanya turun bila pasien minum obat paracetamol, setelah itu
demam naik kembali. meminum asi tampak menurun, anak menjadi lebih rewel dan tampak lemas.
Tidak ada batuk pilek.
Nadi: 150x/menit
Respirasi: 30x/menit
Suhu: 38 ºC
Saturasi: 99%
BB: 10,5 kg
Kepala: conjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, ubun-ubun tidak tampak cekung, mata tampak
cekung (+/+), air mata (-/-), mukosa bibir tampak kering
Pemeriksaan Penunjang
Ht:34.4%
Leu:15.500/mm3
Tromb: 300.000/mm3
Diagnosis
Infus RL 300 cc habis dalam 1 jam, lanjut 700 cc habis dalam 5 jam
PCT iv 150 mg
Zinc 1x5 ml po
Lacto B 2x1 po
1/9/2022
Nama: ny. T
Usia 56 tahun
Pekerjaan: IRT
P: Non Farmakologi:
Farmakologi:
Na diclofenac 2x50 mg po
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang bagian bawah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan nyeri
pinggang disertai perasaan nyeri yang menjalar dari pinggang kanan, bokong hingga kaki kanan. Sejak
1 bulan yang lalu keluhan hilang timbul keluhan awalnya hanya terbatas pada pinggang sisi kanan dan
semakin lama terdapat penjalaran nyeri hingga kaki kiri, dan dirasa semakin memberat. Keluhan nyeri
pinggang tidak disertai gangguan saat BAK dan BAB. Keluhan tidak diawali dengan adanya benturan
pada pinggang atau jatuh yang bertumpu pada pinggang. Tidak ada keluhan batuk lama. Pekerjaan
pasien hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengerjakan pekerjaan rumah. Keluhan nyeri pinggang
dirasa memberat ketika aktivitas, batuk, perubahan posisi dari duduk ke berdiri dan dirasa berkurang
saat istirahat. pasien belum memeriksakan keluhan ini ke dokter, sejak 1 bulan yang lalu hanya
menkonsumsi jamu-jamuan tetapi tidak ada perbaikan.
N: 80 x/m
S: 36,7ºC
R: 20x/m
Pemeriksaan Neurologi:
Rangsang Meningeal:
Kaku kuduk (-),Brudzunski 1 (-), brudzunski 2 (-), brudzunski 3 (-), leaseque kanan dan kiri < 70º, kernig
(-)
Reflek Patologis:
Test Babinski (-), Test Chadock (-), Test Offenheim (-), test Gordon (-)
Motorik 5 5 | 5 5
Usia: 9 tahun
P: Non farmakologi:
1. Hindari garukan
2. Mandi 2x sehari
Farmakologi:
Krim Permetin 5% 1x1 ue (dioles ke seluruh tubuh, didiamkan 10 jam. Diulang 1 minggu kemudian)
S : Pasien datang diantar orang tuanya dengan bruntus-bruntus pada sela-sela jari kedua tangan.
Keluhan dirasa sejak 7 hari yang lalu. Keluhan diawali pada sela-sela jari yang kemudian meluas pada
perut, punggung, kedua lipat siku, kedua lipat ketiak, bokong dan kedua lipat paha. Keluhan disertai
dengan rasa gatal, dan terasa lebih gatal pada malam hari sehingga pasien sulit tidur. Keluhan
bruntus-bruntus tidak disertai dengan demam, keluhan tidak disertai dengan borok berkeropeng atau
gelembung berisi nanah. keluhan serupa pada anggota serumah tidak ada. Pasien merupakan siswa
pesantren, teman satu kamar pasien dan beberapa teman pasien memiliki keluhan serupa. Pasien
telah berobat dengan diberikan bedak tabur yang dibeli di apotek, tetapi keluhan tidak membaik.
O: Keadaan umum: compos mentis
N: 80 x/m
R: 18x/m
S: 36,7ºC
BB: 34 Kg
TB: 135 cm
Thorax:
Distribusi: Generalisata
Ad Regio: Hampir seluruh tubuh terutama sela-sela jari kedua tangan, permukaan volar kedua
pergelangan tangan, kedua lipat ketiak dan sekitarnya, perut sekitar pusar, perut bagian bawah,
punggung, kedua lipat paha, dan bokong (Sirkulus Von Hebra)
Lesi: Multipel, sebagian besar diskret, bentuk sebagian besar teratur, ukuran milier hingga lentikuler,
batas sebagian tegas sebagian tidak tegas, menimbul dari permukaan, kering.
Efloresensi: Papula eritem, papula hiperpigmentasi dengan sedikit skuama halus diatasnya,
kanalikuli sulit ditemukan.
A :Skabies
Usia: 76 tahun
Pekerjaan: Pensiunan
P : Non- farmakologi:
1. Rujuk Sp.PD untuk tensi dan Rujuk Sp.M untuk ekstraksi katarak + Intra Ocular Lens (IOL)
S : Pasien datang dengan keluhan mata kanan buram sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan mata buram
dirasakan berangsur-angsur dan semakin memberat hingga mengganggu aktivitas pasien. Pasien
mengatakan pandangan pasien seperti melihat asap, penglihatan terasa silau pada siang hari atau
melihat cahaya. Keluhan tidak disertai mata merah, nyeri, mual dan muntah. Keluhan tidak dirasakan
seperti pandangan tertutup tirai. Keluhan mata buram tidak membaik dengan memicingkan mata.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi, kontrol teratur ke puskesmas. Riwayat kencing manis tidak ada.
Riwayat keluhan serupa pada anggota keluarga tidak ada
N: 84 x/m
R: 20x/m
S: 36,7ºC
Status Oftalmicus:
OD:
TIO: -
OS:
TIO: -
Lensa: jernih
A : Katarak senilis imatur OD + Hipertensi essensial grade I
Nama: an. RN
Usia: 18 tahun
Pekerjaan: pelajar
P: Non-farmakologi
Farmakologi:
1. Amoxicillin 3x500mg po
2. Dexametason 3x0,5mg po
3. Paracetamol 3x500mg po
4. Ambroxol 3x30mg po
S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari. keluhan demam disertai dengan nyeri
menelan, batuk disertai dahak warna kuning, terkadang sulit dikeluarkan dan terasa pegal-pegal pada
seluruh badan. Keluhan demam dirasa terutama pada sore-malam hari secara perlahan dan tidak
terlalu tinggi. Keluhan tidak disertai serak. Keluhan tidak disertai perasaan mengganjal pada
tenggorokan, keluhan tidak disertai sesak, keluhan tidak disertai sulit menelan. Pasien menyukai
konsumsi makan pedas dan gurih pada akhir-akhir ini, keluhan membaik ketika minum air hangat.
Keluhan ini sudah 2 kali dirasakan oleh pasien pada tahun ini. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini
N: 78 x/m
R: 18 x/m
S: 37,2ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
2/9/2022
Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. keluhan batuk disertai
dengan dahak kental berwarna putih, darah (-). keluhan disertai dengan sesak yang mulai dirasakan
kurang lebih sejak 7 hari yang lalu. Demam (-), Pilek (-), nyeri dada (-). Pasien merupakan perokok,
sejak usia 20 tahun, dalam 1 hari dapat menghabiskan rokok 1 bungkus.
Pemeriksaan Fisik
TD : 120/80 mmHg,
N: 90 kali/menit,
R : 26 kali/menit,
S : 36,5 ◦c,
SpO2 : 98%
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 14 g/dl
EKG : Normal
DIAGNOSIS
Bronkhitis Kronik
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 15 tpm
An. M, 7 tahun
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan luka di pelipis kanan. Keluhan disertai dengan nyeri (+) pada luka,
darah (+). Luka terjadi setelah pasien terbentur ujung meja disekolah. Keluhan disertai dengan adanya
nyeri pada luka, darah (+). Keluhan pingsan saat jatuh, muntah, nyeri kepala hebat, keluar darah dari
hidung dan telinga disangkal. Riwayat sakit sebelumnya disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Respirasi: 21 x/m,
Suhu: 36,5ºC,
SPO2: 98%
Status Lokalis:
Look :a/r Frontalis dextra terdapat VL 4 cm, reguler, dasar dermis, bersih, darah (+)
Diagnosis
Penatalaksanaan
Hecting
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri panggul kiri yang dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. keluhan
disertai dengan nyeri pada ekstremitas sebelah kiri dan menjalar sampai ketulang belakang. pasien
tidak bisa bangun dan berjalan karena nyeri.
Pemeriksaan Fisik
TTV:
N: 98 x/m
RR:20x/m
T: 36,5C
Sp02: 98 %
Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin
Hb : 12,5 g/dl
Hematokrit : 34%
EKG : Normal
Diagnosis
Myelopati Lumbal
Penatalaksanaan:
- IVFD RL 16 gtt
-Terapi lanjut
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan lemas badan yang dirasakan sejak 2 hari SMRS. Keluhan lemas sampai
mengganggu aktivitas sehari hari. Keluhan disertai mual (+) muntah (-) , BAB tidak lancar (+) nafsu
makan menurun (+), pusing(+) bila pasien duduk , demam (-), sesak (-). pasien pernah BAB berwana
hitam, namun belangan initidak pernah lagi. Riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 4 g/dl
Hematokrit 34 %
EKG : Normal
Diagnosis
- IVFD RL
- Inj Pantoprazol 2 x 1 iv
- Inj Ondansetron 2 x 1 iv
- Sucralfat Syrp 3 x 10 cc po
- Transfusi PRC 2 labu/24 jam, premedikasi furosemid 1 amp setiap sebelum transfusi
3 sept 2022
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. keluhan disertai dengan nyeri saat
menelan dan nyeri pada tenggorokan. pasien juga mengeluhkan sulit masuk makanan karena rasa
nyeri.batuk pilek tidak ada. mual dan muntah (+) 2 x sejak kemarin. keluhan disertai dengan nyeri
kepala. Riwayat penyakit tidak ada. riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
TD: 110/90 mmHg, N : 120 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 38,5 oC, SpO2 : 98%
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 12,5 g/dl
Leukosit : 11 ribu/mm3
Hematokrit : 34 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan
- IVFD RL 20 tpm
- PCT 3 x 1 gr iv
- IVFD RL 15 tpm
- sucralfat 3x 1 po
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan sakit di perut bagian bawah. keluhan disertai dengan scrotum kanan
yang membesar dan teraba seperti ada benjolan sejak kurang lebih 6 bln yang lalu. awalnya benjolan
tersebut dapat keluar masuk sendiri, namun sejak tadi sore benjolan tidak dapat masuk kembali.
Riwayat penyakit hipertensi, pasien jarang kontrol karena dirasa tidak ada keluhan. riwayat alergi
obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13,5 g/dl
Hematokrit : 35,4 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan
- IVFD RL 20 tpm
- Amplodipine 1 x 10 mg po
-terapi lanjut
Anamnesis
Pasien dibawa ke IGD RS Ciremai setelah mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar 30 menit SMRS.
pasien sedang mengendarai sepeda motor, kemudian menabrak mobil karena menghindari motor
dari berlawanan arah saat pasien sedang berbelok arah. kemudian tangan pasien sebelah kanan
tertimpa motor dengan posisi tangan menahan tubuh. pasien merasa tangan kanan baal (+), nyeri (+).
Penurunan kesadaran (-),mual muntah (-), pingsan (-). pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sebelumnya. riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Airway : Clear
Breathing: Clear
Circulation: Clear
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13 g/dl
Hematokrit : 34,4 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan
- Pembersihan luka
- RL 16 tpm
4 sept 2022
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke kedua kaki.keluhan disertai dengan sulit
berjalan (+), mual (+) dan nyeri pada ulu hati yang dirasakn secara terus menerus.. sejak 2 minggu
terakhir keluhan makin memberat. BAB dan BAK normal. pasien memiliki riwayat HNP dan control
rutin ke dokter, namun pasien menolak untuk operasi. pasien rutin mengkonsumsi obat meloxicam,
eperison HCL, namun tidak ada perbaikan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13 g/dl
Hematokrit : 34,2 %
Diagnosis
LBP ec HNP
Penatalaksanaan
- Inj Pantoprazol 1 x 1 iv
- Inj Ondansetron 1 x 1 iv
- Gabapentin 2 x 100 mg PO
- Eperison HCL 2 x 50 mg PO
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah, nyeri ulu hati, mual, keluhan dirasa sejak 5
hari yang lalu, keluhan dirasa hilang timbul, dan dirasakan nyeri sekali pada hari ini. pasien sudah 3
hari tidak bisa BAB. demam (+) sejak hari ini.mual (+), muntah (-). riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
TD: 110/70 mmHg, N : 110 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 38,9 oC, SpO2 : 98%
Abd : BU (+) normal, NTE (+), Mcburney sign (+), Obturator Sign (+), Psoas
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 12,7 g/dl
Hematokrit : 34,4 %
EKG : Normal
Diagnosis
Apendicitis akut
Penatalaksanaan
- IVFD RL 20 tpm
- Pasien dipuasakan
- rencana operasi
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 3 hari SMRS. keluhan disertai
dengan perut terasa begah, kembung dan mual. keluhan tidak disertai dengan muntah, rasa terbakar
di dada, sesak. sebelumnya psien sudah meminum obat Mylanta dari apotek, namun tidak ada
perubahan. BAK dan BAB normal. Riwayat penyakit sebelumnya tidak adariwayat alergi obat tidak
ada.
Pemeriksaan Fisik
TD: 110/80 mmHg, N : 102 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 36,2 oC, SpO2 : 98%
Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13 g/dl
Hematokrit : 34,4 %
EKG : Normal
Diagnosis
Dyspepsia
Penatalaksanaan
- IVFD RL 20 tpm
- Inj pantoprazole 2 x 1 iv
- Inj ondansetron 2 x 1 iv
- sucralfat syrp 3 x 10 cc po
- terapi lanjut
5 sept 2022
Nama: Tn. RD
Usia 38 tahun
P: Non-farmakologi:
Farmakologi:
S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada anus. benjolan pada anus dirasa terutama saat
mengedan buang air besar yang disertai dengan keluarnya darah yang berwarna merah segar.
awalnya benjolan pada anus dapat keluar masuk sejak 1 tahun yang lalu, tetapi 2 hari terahir perlu
bantuan jari untuk masuk, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Benjolan pada anus tidak
disertai nyeri dan gatal pada anus. pasien bekerja sebagai buruh bangunan yang mengharuskan
mengangkat beban berat, pasien kurang menyikukai konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
O: Keadaan umum: compos mentis
N: 88 x/m
R: 20 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Rectal Toucher:
palpasi: tonus sphingter ani baik, teraba benjolan pada arah jam 11, konsistensi lunak, permukaan
licin, nyeri tekan (-). lendir (-), feses(+), darah(+) pada sarung tangan
Usia: 55 tahun
S: Non-Farmakologi:
1. Mengurangi makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan pucuk-pucuk an, kacang-kacangan,
3. Berhenti merokok
Farmakologi:
Allupurinol 1x300 mg po
Na diclofenac 2x50 mg po
Amlodipine 1x5 mg po
S: Pasien datang dengan keluhan bengkak pada ibu jari kaki kanan dan kedua ibu jari tangan.
Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan bengkak disertai dengan rasa nyeri dan sulit
digerakan. Keluhan pertama kali dirasa pada ibu jari kaki kanan dan 2 hari terakhir terasa pada kedua
ibu jari tangan. Keluhan bengkak timbul setelah pasien makan jeroan di acara keluarga.
Keluhan tidak disertai kekakuan pada sendi yang bengkak pada pagi hari.
Pasien pernah mengalami keluhan serupa sekitar 4 bulan yang lalu tetapi keluhan berkurang setelah
berobat ke puskesmas, dikatakan oleh dokter pasien memiliki asam urat yang tinggi. Setelah keluhan
menghilang pasien tidak rutin kontrol kembali dan tidak mengatur pola makan.
Pasien memiliki kebiasaan merokok sekitar 1 bungkus per hari dan menkonsumsi kopi 3-4 gelas per
hari.
N: 92 x/m
R: 20 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Status lokalis:
a/r MTP-1 dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
a/r digiti 1 manus sinistra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
a/r digiti 1 manus dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
Usia: 24 tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non-Farmakologi:
Farmakologi:
Omeperazole 2x20 mg tb po ac
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri uluhati sejak 3 hari yang lalu.
Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati yang dirasa terus menerus. Keluhan nyeri ulu hati disertai dengan
perasaan mual, tetapi tidak muntah dan terasa panas pada bagian dada dan tenggorokan. Keluhan
nyeri ulu hati disertai nafsu makan berkurang karena pasien merasakan tidak nyaman bila makan.
Keluhan nyeri ulu hati bertambah bila pasien telat makan, atau makan makanan pedas.
Keluhan nyeri ulu hati tidak disertai nyeri pada dada dan sesak. Pasien tidak memiliki riwayat muntah
berwarna hitam seperti kopi. Pasien tidak memiliki riwayat BAB hitam.
Pasien memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari, dan sering menkonsumsi makanan pedas, pasien telah
mengurangi konsumsi kopi dari sebelumnya. Pasien gemar makan camilan dalam posisi tidur.
Pasien memiliki riwayat nyeri ulu hati berulang dalam setahun terakhir, pasien hanya menkonsumsi
obat maag yang dibeli di apotek bila keluhan timbul, tetapi utuk saat ini tidak ada perubahan.
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
A: GERD
6 sept 2022
S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 15 mnt yg lalu,
pasien sebelumnya kejang tadi pagi seperti ini, kemudian setelah kejang pasien menangis kencang.
keluhan disertai dengan demam sejak 1 hari yang lalu, batuk (+) dan pilek (+). BAB dan BAK tidak ada
kelaian. riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal.
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 38,2 C
SpO2 : 98 %
BB : 11kg
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 11,9 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 18,1 ribu/mm3 , Trombosit 291 ribu/mm3,
Ery 5,43 jta/mm3
GDS : 99 mg/dl
A:
KDK
P:
- MEMASANG INFUS
- terapi lanjut
- Hecosan 3 x 2,5 ml po
S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. demam dirasa
terus menerus. keluhan disertai dengan muntah lebih dari 5 x/ hari berisi cairan. BAB cair >5x/hari ,
lender (-) darah (-). minum asi tampak berkurang. pasien belum berobat. riwayt penyakit disangkal
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 38,7 C
SpO2 : 98 %
BB : 9kg
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 12,6 g/dl, Hematokrit 40,5 %, Leukosit 11,4 ribu/mm3 , Trombosit 302 ribu/mm3,
Ery 5,22 jta/mm3
GDS : 63 mg/dl
Feses :
- warna : cokelat
- konsistensi : lembek
- lender, darah, amuba, kista, telor cacing, bakteri, karbohidrat,sisa daging : negative
- leukosit : 0-2
- erytrosit 0-1
A:
P:
Terapi awal :
- Infus RL 16 tpm iv
- Injeksi ondancetron 2 x 1 mg iv
-terapi lanjut
S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan mual muntah hebat sejak 3 hari yang lalu dengan
frekuensi muntah lebih dari 10 x/ hari. keluhan disertai dengan nyeri ulu hati (+), lemas (+). pasien
sedang hamil dengan usia kehamilan 9-10 minggu. riwayat penyakit disangkal.
HPHT : 26/5/2022
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 66 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,2 C
SpO2 : 98 %
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NTE (-), tfu : belum teraba, djj belum dapat dinilai
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 13,9 g/dl, Hematokrit 42,5 %, Leukosit 9,4 ribu/mm3 , Trombosit 257ribu/mm3, Ery
4,93 jta/mm3
GDS : 75 mg/dl
A:
- MEMASANG INFUS
- Injeksi ondancetron 2 x 8 mg IV
- Injeksi omeprazole 2 x 20 mg IV
8 sept 2022
P:
S: Tn. O usia 67 tahun datang ke IGD diantar ojek online dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak 15 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan antara motor dengan motor. Terdapat
luka terbuka di jari ke 3 dan 4 tangan kiri. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala,
muntah, dan penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah
tinggi atau kencing manis.
O:
Nadi: 94 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu: 36,4OC,
Abdomen:
•Perkusi: timpani
•Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Status lokalis:
Look: Terdapat VL at regio digiti 3 dan 4 manus sinistra. 3 x 3 x 2 batas irreguler, dasar tulang, kotor,
Darah (+), deformitas (+)
EKG: normorythm
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 45%, Limfo 20%, mono 2%
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 4 hari SMRS. Keluhan pusing berputar dirasakan
semakin memberat. Keluhan disertai dengan mual(+) dan muntah(+). Keluhan tidak disertai telinga
berdenging dan tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Saat ini pasien belum mengobati keluhan
nya. Pasien sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 13,5 g/dl
Hematokrit 34,4 %
Diagnosis
Vertigo Perifer
Terapi awal
- Infus RL 16 tpm iv
- Dipenhidramin 2 x 1 amp iv
- Betaserc 2 x 24 mg PO
- Frego 2 x 5 mg PO
Penatalaksanaan :
Tindakan : memasang infus, memasang kateter
Terapi awal :
Infus RL 20 tpm iv
Konsul dr.Sp.OT
Anamnesis
Tn. usia 26 tahun datang ke IGD diantar warga sekitar dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak 30 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan motor. Terdapat luka terbuka di bagian
paha kaki kiri pasien. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala, muntah, dan
penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah tinggi atau
kencing manis.
Penatalaksanaan
Nadi: 95 x/m,
Respirasi: 22 x/m,
Suhu: 36,6OC,
SPO2: 98%,
Abdomen:
Perkusi: timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Status lokalis:
Look: Terdapat VL at regio 1/3 medial femur sinistra. Luka 5 x 3 x 3 cm batas irreguler, dasar tulang,
kotor, Darah (+), deformitas (+)
EKG: normorythm
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 40%, Limfo 20%, mono 2%
9 sept 2022
Nama: nn. H
Usia: 24 tahun
Pekerjaan: IRT
P: Non-Farmakologi:
Hindari pajanan deterjen secara langsung, dapat menggunakan sepatu boot dan sarung tangan karet
saat mencuci dengan deterjen.
Farmakologi:
Cetrizine 1x10 mg po
Dexametasone 3x0,5 mg po
S: Pasien datang dengan keluhan bercak merah pada kedua kaki dan kedua tangan sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan dirasa perih, panas dan gatal. Keluhan awalnya timbul saat setelah pasien mencuci
pakaian menggunakan deterjen, keluhan hanya berupa kemerahan dan terasa sedikit panas.
Sebelumnya pasien mencuci menggunakan deterjen yang sama tetapi tidak ada keluhan. Pasien
belum pernah mengobati untuk keluhan saat ini.
N: 80 x/m
R: 18x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Status Dermatologikus:
Distribusi: regioner
Ad regio: kedua sela-sela jari kaki, kedua telapak kaki dan kedua punggung kaki
Lesi: multipel, Sebagian diskret Sebagian konfluens, bentuk tidak teratur, nummular hingga plakat,
batas tegas, menimbul dari permukaan, kering
Nama: Nn. TH
Usia: 18 Tahun
Pekerjaan: pelajar
P: Non-Farmakologi:
1. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit dengan mata tertutup
Farmakologi:
Dexamethasone 3x0,5 mg po
Cetrizine 1x 10 mg po
S : Pasien datang dengan benjolan di kelopak bawah mata kanan. Keluhan benjolan pada mata dirasa
sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya benjolan berukuran kecil kemerahan kemudian semakin lama
semakin besar, hingga kelopak bawah mata kanan menjadi bengkak dan merah. Kelohan benjolan
disertai dengan rasa nyeri, terutama bila benjolan tersentuh dan terasa gatal. Pasien juga merasa
seperti ada yang mengganjal pada kelopak bawah mata kanan. Pasien tidak pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya. Selama sakit pasien belum pernah mengobati untuk keluhan ini.
Riwayat terkena benda asing atau bahan kimia pada mata tidak ada.
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
Status Oftalmicus:
OD:
TIO: -
Palpebra superior: tenang
Konjungtiva tarsal inferior: edema (+), ukuran 1cm x 1cm, hiperemis (+), nyeri tekan (+)
Lensa: jernih
OS:
TIO: -
Lensa: jernih
A: Hordeolum interna OD
Nama: Ny. K
Usia 42 tahun
P: Non farmakologi:
Farmakologi:
Na diclofenac 2x50 mg po
Dexamethasone 3x0,5 mg po
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kanan. Keluhan dirasa sejak 1
minggu terakhir. Keluhan sudah dirasa sekitar 2 bulan terakhir tetapi hanya berupa kesemutan pada
tangan. Keluhan dirasakan hilang timbul, keluhan timbul saat pasien terlalu lama bekerja, dan
menghilang dengan istirahat atau menkibas-kibaskan tangannya.
Keluhan nyeri pada pergelangan tangan tidak berpindah-pindah. Keluhan terjatuh atau terkena benda
tidak ada.
N: 84 x/m
R: 20 x/m
S: 36,6ºC
Thorax:
Wheezing -/-, ronkhi -/-
Abdomen:
Akral: tinnel test (-), phallen test (+), flick sign (+), atrofi (-)
10sept 2022
P:
S: Tn. B usia 69 tahun datang ke IGD diantar oleh anaknya dengan keluhan kelemahan anggota tubuh
sebelah kanan sejak 2 jam yang lalu. Keluhan dirasakan terus-menerus. Keluhan disertai berbicara
tidak jelas (+) dan muka tidak simetris (+) sejak 2 jam yang lalu. Keluhan nyeri kepala hebat, muntah
dan penurunan kesadaran disangkal.
Nadi: 90 x/m,
Respirasi: 22 x/m,
Thorak: Pulmo
Perkusi: sonor
Cor:
Abdomen:
Perkusi: timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Hasil Lab:
Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 54%, Limfo 21%, mono 2%
GDS : 118
CT scan kepala:
P:
Terapi awal:
S: Tn. J usia 66tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 5 hari yang lalu. Keluhan sesak
nafas dirasakan semakin memberat 2 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus dan
semakin memberat jika dibawa posisi berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika duduk atau
diganjal bantal guna mengurangi sesak, atau tidur menghadap ke kanan. Sesak nafas juga semakin
memberat jika beraktivitas dan saat pasien batuk. Pasien mengeluh batuk kering sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan selama 6 bulan, pasien juga menyangkal
pernah sering berkeringat pada malam hari, demam yang lama, dan nafsu makan yang berkurang.
Riwayat asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan trauma pada dada. Riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal. Tidak ada keluhan BAK dan BAB.
O:
Nadi: 80 x/m,
Respirasi: 32x/m,
Suhu: 36,9OC,
Thorak: Pulmo
Perkusi: redup pada hemithorak kanan dan sonor pada hemithorak kiri
Auskultasi: hemithorax kanan vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kanan
Abdomen:
Perkusi: timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Hasil Lab:
Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 7,7 ribu/mm3
Diff-count : baso 1%, Eusi 1%, NB 2%, NS44%, Limfo 21%, mono 1%
GDS : 113
Ro thorak:
Sinus costophrenicus tumpul dextra, meniscus sign (+) di bagian thorax destra
P:
S: Nn. A usia 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam dikatakan
tidak selalu tinggi, naik turun, dikatakan turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku
nyeri kepala bagian belakang, nyeri otot dan sendi (+), nyeri belakang bola mata (+), pasien mengaku
semalam mimisan 1x, darah tidak terlalu banyak. Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK
tidak ada keluhan.
O:
Nadi: 82 x/m,
Respirasi: 22 x/m,
SPO2: 99%
Tourniquet test: +
Hasil lab:
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 39%, Limfo 23%, mono 1%
A: DHF grade I
11/9/2022
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke kedua kaki.keluhan disertai dengan sulit
berjalan (+), mual (+) dan nyeri pada ulu hati yang dirasakn secara terus menerus. sejak 3 minggu
terakhir keluhan makin memberat. BAB dan BAK normal. pasien memiliki riwayat HNP dan control
rutin ke dokter, namun pasien menolak untuk operasi. pasien rutin mengkonsumsi obat meloxicam,
eperison HCL, namun tidak ada perbaikan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13 g/dl
Hematokrit : 34,2 %
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- Inj Pantoprazol 1 x 1 iv
- Inj Ondansetron 1 x 1 iv
- Gabapentin 2 x 100 mg PO
- Eperison HCL 2 x 50 mg PO
- terapj lanjut
S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan mual muntah hebat sejak 3 hari yang lalu dengan
frekuensi muntah lebih dari 10 x/ hari. keluhan disertai dengan nyeri ulu hati (+), lemas (+). pasien
sedang hamil dengan usia kehamilan 15-16 minggu. riwayat penyakit disangkal.
HPHT : 27/5/2022
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 66 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,2 C
SpO2 : 98 %
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NTE (-), tfu : belum teraba, djj belum dapat dinilai
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 13,6 g/dl, Hematokrit 42,4%, Leukosit 9,4 ribu/mm3 , Trombosit 256ribu/mm3, Ery
4,93 jta/mm3
GDS : 88 mg/dl
A:
P:
- Injeksi omeprazole 2 x 20 mg IV
- Injeksi ondancetron 2 x 8 mg IV
S: An. K usia 9 bulan datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi pagi SMRS. Keluhan sesak disertai
panas 2 hari dan batuk (+), batuk disertai dengan dahak. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada
mencret. Riwayat sakit dengan keluhan yg sama sebelumnya disangkal.
O:
Kesadaran: CM
TTV :
Respirasi: 63 x/m,
Suhu: 39,3 C,
SPO2: 98%
Bb 8 kg; Tb 62 cm
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Pemeriksaan Penunjang:
GDS : 97
A: Bronkopneumonia
12 sept 2022
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan luka di belakang kepala. Keluhan disertai dengan nyeri (+) pada luka,
darah (+). Luka terjadi setelah pasien tertimpa tiang gawang di kampus 30 mnt yang lalu. Keluhan
disertai dengan adanya nyeri pada luka, darah (+). Keluhan pingsan saat jatuh, muntah, nyeri kepala
hebat, keluar darah dari hidung dan telinga disangkal. Riwayat sakit sebelumnya disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Ku : Tampak sakit sedang
Respirasi: 21 x/m,
Suhu: 36,5ºC,
SPO2: 98%
Status Lokalis:
Look :a/r oksipital terdapat VL 6 cm, reguler, dasar dermis, bersih, darah (+)
Diagnosis
Penatalaksanaan
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri panggul kanan yang dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. keluhan
disertai dengan nyeri pada ekstremitas sebelah kanan dan menjalar sampai ketulang belakang. pasien
tidak bisa bangun dan berjalan karena nyeri.
Pemeriksaan Fisik
TTV:
N: 98 x/m
RR:20x/m
T: 36,5C
Sp02: 98 %
Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin
Hb : 12,4 g/dl
Hematokrit : 34%
EKG : Normal
Diagnosis
Myelopati Lumbal
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- IVFD RL 16 gtt iv
- Inj Ketorolac 2 x 1 iv
-Terapi lanjut
Tn. F; 27 Th; 166 cm; 62 kg
Penatalaksanaan :
Terapi awal :
Infus RL 20 tpm iv
- inj ceftriaxone amp 1 gr, 1x2 gr iv ( skin test ) premedikasi sebelum operasi
Anamnesis
Tn. F usia 27 tahun datang ke IGD diantar warga sekitar dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak kurang lebih 30 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan motor. Terdapat luka
terbuka di bagian paha kaki kanan pasien. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala,
muntah, dan penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah
tinggi atau kencing manis. Riwayat alergi obat disangkal.
Penatalaksanaan
Nadi: 98 x/m,
Respirasi: 23 x/m,
Suhu: 36,6OC,
SPO2: 98%,
TB 166 cm; BB 62 kg
Abdomen:
Perkusi: timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Status lokalis:
Look: Terdapat VL at regio 1/3 medial femur dextra. Luka 6 x 3 x 3 cm batas irreguler, dasar tulang,
kotor, Darah (+), deformitas (+)
EKG: normorythm
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 40%, Limfo 20%, mono 2%
13 sept 2022
S : alloanamnesis
Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 15 mnt yg lalu,
pasien sebelumnya kejang tadi pagi seperti ini, kemudian setelah kejang pasien menangis kencang.
keluhan disertai dengan demam sejak 3 hari yang lalu, batuk (-) dan pilek (-). BAB dan BAK tidak ada
kelaian. riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit jantung bawaan tidak ada.
Pasien dilahirkan spontan di rumah sakit usia kehamilan 38-39 minggu, ketuban jernih, dengan BB
bayi 3,5 kg, saat lahir pasien langsung menangis mencang, gerak aktif. Golongandarah ibu dan ayag
B+.
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 38,2 C
SpO2 : 98 %
BB : 11kg
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 11,6 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 17,1 ribu/mm3 , Trombosit 291 ribu/mm3,
Ery 5,43 jta/mm3
GDS : 97 mg/dl
A:
KDK
P:
Terapi awal :
- terapi lanjut
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan benjolam disekitar paha kanan yangb tidak dapat dimasukan kembali
dan terasa nyeri, memberat 6 jam yang lalu. Keluham seperti ada benjolan sejak kurang lebih 1 tahun
yang lalu. awalnya benjolan tersebut dapat keluar masuk sendiri, namun sejak 4 hari lalu benjolan
tidak dapat masuk kembali. BAB tidak ada kelainan, flatus (+). Keluhan demam tidak ada. Riwayat
penyakit darah tinggi tidak ada, riwayat kencing manis tidak ada, riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
TB 169 cm, BB 66 Kg
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13,1 g/dl
Hematokrit : 35,4 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan:
Terapi awal :
- IVFD RL 20 tpm
- puasakan pasien
Anamnesis
Pasien dibawa ke IGD RS Ciremai setelah mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar 30 menit SMRS.
pasien sedang mengendarai sepeda motor, kemudian menabrak mobil karena menghindari motor
dari berlawanan arah saat pasien sedang berbelok arah. kemudian tangan pasien sebelah kiri
tertimpa motor dengan posisi tangan menahan tubuh. pasien merasa tangan kiri baal (+), nyeri (+).
Penurunan kesadaran (-),mual muntah (-), pingsan (-). pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sebelumnya. riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Airway : Clear
Breathing: Clear
Circulation: Clear
TB 156 cm, BB 55 Kg
A/r brachi sinistra : ROM tidak terbatas , nyeri tekan (-), krepitasi (-), deformitas (-)
A/r antebrachi sinistra : ROM tidak terbatas , nyeri tekan (+), krepitasi (-), deformitas (-)
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 12,7 g/dl
Hematokrit : 34,4 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- pembersihan luka
- RL 16 tpm iv
- Inj ketorolac 3 x 1 amp iv
- terapi lanjut
15 sept 2022
Nama: Ny. A
Usia 36 tahun
Pekerjaan: IRT
P: Non farmakologi:
1. Edukasi bahwa penyakit bersifat hilang timbul dan tidak dapat sembuh, pengobatan hanya
bertujuan untuk memperingan. penyebab berasal dari beban pikiran/stress
2. Edukasi untuk bercerita mengenai beban pikiran yang mengganggu, untuk memperingan beban
pikiran
Farmakologi:
Betametasone valerat 0,1% cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis pada kedua punggung kaki)
S : Pasien datang dengan keluhan terdapat ruam pada kedua punggung kaki dirasakan apabila pasien
sedang tidak ada kegiatan seperti malam hari. Keluhan ruam pada punggung kaki disertai dengan rasa
gatal Keluhan sudah ada sejak 1 tahun yang lalu hilang timbul, dan keluhan memberat 5 hari terakhir.
Keluhan awalnya hanya berupa gatal pada kedua punggung kaki sehingga pasien menggaruknya
bahkan hingga berdarah, akibat sering digaruk timbul ruam yang awalnya hanya sebesar koin Rp.500
pada punggung kaki kanan, kemudian meluas pada punggung kaki kanan dan kiri hingga saat ini
menjadi sebesar telapak tangan orang dewasa. Pasien telah berobat ke dokter pada tahun lalu tetapi
dirasa keluhannya sudah membaik dan tidak berobat kembali. Tetapi keluhan dirasa timbul kembali.
1 tahun yang lalu pasien kehilangan suami pasien karena Covid-19, dan saat ini pasien harus
menghidupi keluarga dan membiayai anak terakhir pasien yang masih kuliah.
N: 80 x/m
R: 18x/m
S: 36,7ºC
BB: 34 Kg
TB: 135 cm
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
CRT <2 detik, akral hangat
Status Dermatologikus:
Distribusi: regioner
Lesi: multiple, sebagian diskret Sebagian konfluens, ukurat plakat, bentuk tidak teratur, berbatas
tegas, menimbul dari permukaan, kering.
Nama: Ny. A
Usia: 24 Tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non-Farmakologi:
Farmakologi:
S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata atas kiri sisi luar.
Keluhan dirasa sejak 4 hari yang lalu, keluhan dirasa semakin memberat dan benjolan dirasa semakin
membesar.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini, pasien hanya menkompres benjolan dengan air hangat
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
Status Oftalmicus:
OD:
TIO: -
Lensa: jernih
OS:
TIO: -
Palpebra superior: edema, ukuran 1cm x 1cm, eritema(+), Nyeri tekan (+), S lead appearance (+)
Lensa: jernih
A: dakrioadenitis sinistra
Nama: ny.H
Usia: 26 tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non-Farmakologi:
Farmakologi:
Kloramfenikol eye drop 3 x gtt 2 OD ( 2 tetes pada mata sebelah kanan)
Keluhan mata merah dirasa sejak 2 hari yang lalu. Keluhan mata merah disertai mata terasa gatal
sehingga pasien sering menggosok-gosok matanya. Keluhan disertai terdapat kotoran mata yang
cukup banyak pada saat bangun tidur.
Keluhan mata merah tidak disertai nyeri. Keluhan tidak disertai mata buram. Riwayat mata terkena
benda asing tidak ada.keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
Status Oftalmicus:
OD:
TIO: -
Lensa: jernih
OS:
TIO: -
Lensa: jernih
16 sept 2022
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
TD : 100/80 mmHg,
N: 110 kali/menit,
R : 30 kali/menit,
S : 38,9 ◦c,
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 14,2 g/dl
Hematokrit 38 %
SGOT 18,8 U/L
GDS 120
EKG : Normal
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Terapi awal :
- infus RL 20 tpm iv
- PCT 3x 500 mg iv
-Terapi lanjut
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari SMRS, dengan frekuensi BAB >8x/hari, tidak ada
ampas, darah maupun lender. Keluhan juga disertai dengan adanya demam sejak 2 hari SMRS,
demam dirasakan terus menerus dan hanya turun bila pasien minum obat paracetamol, setelah itu
demam naik kembali. meminum asi tampak menurun, anak menjadi lebih rewel dan tampak lemas.
Tidak ada batuk pilek.
Pemeriksaan Fisik
Nadi: 150x/menit
Respirasi: 30x/menit
Suhu: 38,5 ºC
Saturasi: 99%
BB: 10,5 kg
Kepala: conjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, ubun-ubun tidak tampak cekung, mata tampak
cekung (+/+), air mata (-/-), mukosa bibir tampak kering
Pemeriksaan Penunjang
Leu:15.800/mm3
Tromb: 300.000/mm3
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- Infus RL 300 cc habis dalam 1 jam, lanjut 700 cc habis dalam 5 jam
- PCT 3 x 150 mg iv
-terapi lanjut
- Zinc 1x5 ml po
- Lacto B 2x1 po
P:
Konsul dr. Maman Sp.OG
Infus RL 15 tpm
S: Ny. B usia 32 tahun datang dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan lahir sejak 6 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan bening dirasakan cukup banyak sampai merembes. Cairan yg keluar berwarna
jernih dan tidak berbau. Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang
semakin lama semakin kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir juga disangkal. Demam
(-). Pasien mengaku usia kehamilan 38-39 minggu dan pasien mengaku gerakan janin masih dirasakan.
Status lokalis:
Leopold 1: TFU 33 cm
Leopold 3: Kepala
Pemeriksaan Lab:
Darah Rutin: Hb 13,1 g /dl, Leukosit 6,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,45 juta/mm3, Ht 35,7 %, Trombosit 320
ribu/mm3.
GDS 99 mg/dl
17 sept 2022
P:
Terapi awal:
Infus RL 15 tpm
Konsul SP.PD
- terapi lanjut
O:
BB 55 Kg; 172 cm
Nadi: 86 x/m,
Respirasi: 20 x/m,
Suhu: 38,7 C,
SPO2: 98%
Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13,1 g/dl, leukosit 14,3 ribu/mm3, Eritrosit 4,57 juta/mm3, HT 42%, Trombosit 279
ribu/mm3.
Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 49%, Limfo 21%, Mono 2%
Tes widal: -
A: Obs Febris e.c Bakterial infection + Dyspepsia
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 3 hari SMRS. keluhan disertai
dengan perut terasa begah, kembung dan mual. keluhan tidak disertai dengan muntah, rasa terbakar
di dada, sesak. sebelumnya psien sudah meminum obat Mylanta dari apotek, namun tidak ada
perubahan. BAK dan BAB normal. Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada. riwayat alergi obat tidak
ada.
Pemeriksaan Fisik
TD: 110/80 mmHg, N : 102 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 36,2 oC, SpO2 : 98%
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13 g/dl
Hematokrit : 34,4 %
EKG : Normal
Diagnosis
Dyspepsia
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- IVFD RL 20 tpm iv
- terapi lanjut
Asam mefenamat tab 500 mg, 3 x 1 tab p.c (p.o) diminum sesudah makan
Cefadroxil tab 500 mg, 2 x 1 tab p.c (p.o) diminum sesudah makan
S: Tn. U usia 44 tahun datang ke IGD dengan keluhan luka robek di kaki kiri sejak 2 jam yang lalu,
pasien mengatakan luka akibat terseret jarring saat hendak membereskan jaring saat selesai bekerja.
Luka mengenai kuku ibu jari kaki kiri. Keluhan disertai nyeri (+) dan darah (+). Riwayat kencing manis
dan darah tinggi disangkal pasien.
TTV: TD : 100/70
Nadi : 98 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu : 36,5OC,
Terdapat VL at regio digiti 1 pedis sinistra. Darah (+), Nyeri tekan (+). ROM aktif
18 sept 2022
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 3 minggu SMRS. keluhan batuk disertai
dengan dahak kental berwarna putih, darah (-). keluhan disertai dengan sesak yang mulai dirasakan
kurang lebih sejak 7 hari yang lalu. Demam (-), Pilek (-), nyeri dada (-). Pasien merupakan perokok,
sejak usia 20 tahun, dalam 1 hari dapat menghabiskan rokok 1 bungkus.
Pemeriksaan Fisik
TD : 120/80 mmHg,
N: 90 kali/menit,
R : 26 kali/menit,
S : 36,5 ◦c,
SpO2 : 98%
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 14 g/dl
Hematokrit 37 %
DIAGNOSIS
Bronkhitis Kronik
PENATALAKSANAAN
Terapi awal :
IVFD RL 15 tpm
P:
S: Ny. K usia 62 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan keluhan kelemahan anggota
tubuh sebelah kiri sejak 5 jam yang lalu. Keluhan disertai berbicara menjadi tidak jelas (+) dan muka
tidak mencong sebelah (+) sejak 5 jam yang lalu. Keluhan nyeri kepala hebat, muntah dan penurunan
kesadaran disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Nadi : 84 x/m,
Respirasi: 20 x/m,
Thorak : Pulmo
Perkusi : sonor
Cor :
Abdomen:
Inspeksi : datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)
Perkusi : timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Hasil Lab:
Darah Rutin :Hb 13,1 g/dk, Ht 37%, Trombo 211 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 52%, Limfo 21%, mono 2%
GDS : 98
CT scan kepala:
P:
Tindakan medis : memasang infus
Terapi awal :
Infus RL 20 tpm
S: Tn. L usia 26 tahun Pasien datang dengan keluhan nyeri di bahu sebelah kanan setelah jatuh dari
motor karena KLL. Saat pasien jatuh dada sebelah kanan terbentur stang motor. Pasien mengatakan
sejak kecelakan sampai sekarang pasien tidak pernah pingsan dan kepala tidak terbentur keras karena
pasien menggunakan helm. Pasien menyangkal adanya mual, muntah, dan nyeri kepala sejak
kecelakaan terjadi. Pasien mengatakan nyeri hanya dirasakan didaerah bahu kiri saja. Dan terdapat
beberapa luka lecet di tangan dan kaki.
O:
TTV : TD : 100/70
Nadi : 96 x/m,
Respirasi: 22 x/m,
Suhu : 36,7OC,
• Perkusi : timpani
• Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Status lokalis
Diskontinuitas os clavicula dextra 1/3 lateral displace, fraktur tidak komplit (+)
EKG: normorythm
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 44%, Limfo 24%, mono 2%
19 sept 2022
Nama: Tn. K
Usia 20 tahun
Pekerja: karyawan
P:
Non farmakologi:
1. Edukasi apabila penyakit dapat timbul apabila keadaan suhu yang lembab
2. Edukasi apabila akan memakai sepatu kaki harus dalam keadaan kering
3. Edukasi apabila sepatu atau kaos kaki dalam keadaan basah segera diganti
Farmakologi:
Ketokonazole cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis di sela sela kaki kanan dan kiri)
S: Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela-sela jari kaki kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu.
Gatal pada kaki disertai bercak berwarna kemerahan. Pasien mengeluhkan gatal yang hilang timbul,
timbul terutama apabila kaki pasien dalam keadaan basah atau sedang berkeringat. Karena keluhan
gatal sehingga pasien menggaruknya, akibat digaruk bercak merah pada kaki berubah menjadi
bersisik berwarna putih. Pasien sebelumnya sudah mengobati keluhannya 3 hari yang lalu dengan
membeli salep yang dibelinya di apotek dipakai selama 3 hari tetapi keluhan tidak membaik, bahkan
meluas. pasien tidak memiliki penyakit DM, tidak ada riwayat terpapar sabun cuci secara terus
menerus. Pasien merupakan pegawai restaurant pasien diharuskan kerja cepat sehingga pasien
apabila setelah beribadah langsung menggunakan sepatu dengan keadaan kaki yang cukup basah.
GCS 15 (E 4 V5 M6)
N: 80 x/m
R: 18x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Status Dermatologikus:
Distribusi: regioner
Lesi: multipel, diskret, bentuk tidak teratur, tidak menimbul, berbatas tegas, kering
A : tinea pedis
Nama: Ny. US
Usia: 28 tahun
Pekerjaan: IRT
P: Non-farmakologi:
1. edukasi untuk konsumsi air minum > 2 L per hari / 8 gelas perhari
Farmakologi:
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sisi kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan nyeri
pinggang dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan nyeri saat berkemih, saat berkemih
terasa panas dan perih.
Keluhan tidak disertai demam, keluhan tidak disertai mual dan muntah. Saat buang air kecil tidak
disertai perasaan tidak lampias.
Keluhan nyeri pinggang tidak menjalar ke bagian lipat paha. Keluhan nyeri pinggang tidak disertai
adanya ruam pada pinggang. Riwayat terbentuk atau terjatuh bertumpu pada pinggang tidak ada.
riwayat kencing berpasir tidak ada.
Pasien tidak sering menkonsumsi air putih. Pasien terkadang menahan kencing saat bekerja.
N: 76 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
Nama: Ny. U
Usia: 68 tahun
Pekerjaan: IRT
P: Non-farmakologi:
Farmakologi:
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut kiri sejak 4 hari yang lalu. Keluhan nyeri dirasakan hilang
timbul. Keluhan timbul bila beraktivitas dan berkurang bila istirahat. keluhan nyeri dirasakan cukup
mengganggu sehingga terkadang mengganggu aktivitas pasien. Keluhan seperti ini sudah dirasakan
oleh pasien sekitar 2 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien bekerja sebagai penjual makanan keliling.
Pasien memiliki riwayat kencing manis, berobat teratur ke puskesmas. Riwayat darah tinggi tidak ada,
riwayat alergi obat tidak ada.
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
A: OA
20 sept 2022
Nama: Tn. RD
Usia 38 tahun
P: Non-farmakologi:
Farmakologi:
S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada anus. benjolan pada anus dirasa terutama saat
mengedan buang air besar yang disertai dengan keluarnya darah yang berwarna merah segar.
awalnya benjolan pada anus dapat keluar masuk sejak 1 tahun yang lalu, tetapi 2 hari terahir perlu
bantuan jari untuk masuk, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Benjolan pada anus tidak
disertai nyeri dan gatal pada anus. pasien bekerja sebagai buruh bangunan yang mengharuskan
mengangkat beban berat, pasien kurang menyikukai konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
N: 88 x/m
R: 20 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
CRT <2 detik, akral hangat
Rectal Toucher:
palpasi: tonus sphingter ani baik, teraba benjolan pada arah jam 11, konsistensi lunak, permukaan
licin, nyeri tekan (-). lendir (-), feses(+), darah(+) pada sarung tangan
Nama: Tn. TS
Usia: 55 tahun
S: Non-Farmakologi:
1. Mengurangi makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan pucuk-pucuk an, kacang-kacangan,
3. Berhenti merokok
Farmakologi:
Allupurinol 1x300 mg po
Na diclofenac 2x50 mg po
Amlodipine 1x5 mg po
S: Pasien datang dengan keluhan bengkak pada ibu jari kaki kanan dan kedua ibu jari tangan.
Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan bengkak disertai dengan rasa nyeri dan sulit
digerakan. Keluhan pertama kali dirasa pada ibu jari kaki kanan dan 2 hari terakhir terasa pada kedua
ibu jari tangan. Keluhan bengkak timbul setelah pasien makan jeroan di acara keluarga.
Keluhan tidak disertai kekakuan pada sendi yang bengkak pada pagi hari.
Pasien pernah mengalami keluhan serupa sekitar 4 bulan yang lalu tetapi keluhan berkurang setelah
berobat ke puskesmas, dikatakan oleh dokter pasien memiliki asam urat yang tinggi. Setelah keluhan
menghilang pasien tidak rutin kontrol kembali dan tidak mengatur pola makan.
Pasien memiliki kebiasaan merokok sekitar 1 bungkus per hari dan menkonsumsi kopi 3-4 gelas per
hari.
N: 92 x/m
R: 20 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Status lokalis:
a/r MTP-1 dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
a/r digiti 1 manus sinistra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
a/r digiti 1 manus dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
Nama: Nn. S
Usia: 24 tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non-Farmakologi:
Farmakologi:
Omeperazole 2x20 mg tb po ac
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri uluhati sejak 3 hari yang lalu.
Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati yang dirasa terus menerus. Keluhan nyeri ulu hati disertai dengan
perasaan mual, tetapi tidak muntah dan terasa panas pada bagian dada dan tenggorokan. Keluhan
nyeri ulu hati disertai nafsu makan berkurang karena pasien merasakan tidak nyaman bila makan.
Keluhan nyeri ulu hati bertambah bila pasien telat makan, atau makan makanan pedas.
Keluhan nyeri ulu hati tidak disertai nyeri pada dada dan sesak. Pasien tidak memiliki riwayat muntah
berwarna hitam seperti kopi. Pasien tidak memiliki riwayat BAB hitam.
Pasien memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari, dan sering menkonsumsi makanan pedas, pasien telah
mengurangi konsumsi kopi dari sebelumnya. Pasien gemar makan camilan dalam posisi tidur.
Pasien memiliki riwayat nyeri ulu hati berulang dalam setahun terakhir, pasien hanya menkonsumsi
obat maag yang dibeli di apotek bila keluhan timbul, tetapi utuk saat ini tidak ada perubahan.
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
A: GERD
21 sept 2022
P:
Terapi awal:
Infus RL 15 tpm
- terapi lanjut
S: An. M usia 17 tahun datang datang ke igd dengan keluhan panas badan sejak 4 hari yang lalu.
Keluhan tidak disertai adanya nyeri di daerah ulu hati. Keluhan mual (-), muntah (-). Mencret 1x lendir
(-), darah (-). BAK tidak ada keluhan. Riwayat sakit serupa sebelumnya disangkal. Sudah berobat ke
puskesmas tidak ada perubahan di berikan pct dan amoxicillin.
O:
BB 50 Kg; 166 cm
Nadi: 86 x/m,
Respirasi: 20 x/m,
Suhu: 38,7 C,
SPO2: 98%
Pem. Penunjang :
Darah rutin : HB 13,1 g/dl, leukosit 14,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,57 juta/mm3, HT 42%, Trombosit 279
ribu/mm3.
Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 49%, Limfo 21%, Mono 2%
Tes widal: -
P:
Terapi awal :
Infus RL 20 tpm
Terapi lanjut
S: Tn. L usia 16 tahun Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lengan bawah sebelah kiri setelah
terjatuh dari sepedanya 1 jam yg lalu, pasien sedang bermain dengan temannya. Pasien jatuh ke
sebelah kiri menahan dengan tengan kiri. Pasien mengatakan sejak terjatuh sampai sekarang pasien
tidak pernah pingsan dan kepala tidak terbentur keras karena pasien menggunakan helm sepeda.
Pasien menyangkal adanya mual, muntah, dan nyeri kepala sejak terjatuh terjadi. Pasien mengatakan
nyeri hanya dirasakan didaerah lengan bawah tangan kiri. Dan terdapat beberapa luka lecet dilengan
bawah tangan kiri.
TTV : TD : 100/70
Nadi : 96 x/m,
Respirasi: 22 x/m,
Suhu : 36,7OC,
Abdomen:
• Perkusi : timpani
• Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Diskontinuitas os radius ulna 1/3 distal displace, fraktur tidak komplit (+)
EKG: normorythm
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 44%, Limfo 24%, mono 2%
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. keluhan disertai
dengan perut terasa begah, kembung dan mual. keluhan tidak disertai dengan muntah, rasa terbakar
di dada, mulut terasa pait, keluha sesak tidak ada, sebelumnya pasien sudah meminum obat promag
membeli sendiri, namun tidak ada perubahan. BAK dan BAB normal. Riwayat penyakit sebelumnya
tidak ada. riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
TD: 100/70 mmHg, N : 102 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 36,2 oC, SpO2 : 98%
Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 12 g/dl
Hematokrit : 34,6 %
EKG : Normal
Diagnosis
Dyspepsia
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- IVFD RL 20 tpm iv
- terapi lanjut
22 sept 2022
S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 5 mnt yg lalu,
pasien sebelumnya pernah mengalami kejang 2hari lalu, tetapi dibawa ke puskesmas diberi obat
dimasukan melewati dubur kemhdian pasien dibawa pulang kembali. Keluhan disertai dengan demam
sejak 2 hari yang lalu, batuk (-) dan pilek (-). BAB dan BAK tidak ada kelaian. riwayat keluhan serupa
sebelumnya disangkal.
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 38,5 C
SpO2 : 98 %
BB : 12kg
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 12 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 16,1 ribu/mm3 , Trombosit 261 ribu/mm3, Ery
5,33 jta/mm3
GDS : 99 mg/dl
A:
KDS
P:
Terapi awal :
- terapi lanjut
- cefotaxim 2 x 550 mg (skin test) iv
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari SMRS, dengan frekuensi BAB >5x/hari, tidak ada
ampas, darah maupun lender, meminum asi tampak menurun, anak menjadi lebih rewel dan tampak
lemas. Keluhan demam batuk dan pilek tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Nadi: 150x/menit
Respirasi: 30x/menit
Suhu: 38,5 ºC
Saturasi: 99%
BB: 10,1 kg
Kepala: conjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, ubun-ubun tidak tampak cekung, mata tampak cekung
(+/+), air mata (-/-), mukosa bibir tampak kering
Ht:34.4%
Leu:15.800/mm3
Tromb: 300.000/mm3
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- Infus RL 300 cc habis dalam 1 jam, lanjut 700 cc habis dalam 5 jam
-terapi lanjut
- Zinc 1x5 ml po
- Lacto B 2x1 po
HPHT : 25/5/2022
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 75 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,2 C
SpO2 : 98 %
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NTE (-), tfu : belum teraba, djj belum dapat dinilai
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 13,6 g/dl, Hematokrit 42,4%, Leukosit 9,4 ribu/mm3 , Trombosit 256ribu/mm3, Ery
4,93 jta/mm3
Diff count : 0/0/2/60/34/4
GDS : 90 mg/dl
A:
P:
- Injeksi omeprazole 2 x 20 mg IV
- Injeksi ondancetron 2 x 8 mg IV
24 sept 2022
P:
Terapi awal :
P: Infus RL 15 tpm
Ketorolac inj 2 x 1 amp iv
S: An. Z usia 15 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari yang lalu.
Nyeri dirasakan terus-menerus tidak berhenti. Nyeri perut dirasakan pertama kali pada daerah pusar
kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan menetap. Keluhan disertai adanya demam (+) sejak 2
hari, mual (-), muntah (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku belum pernah sakit seperti
ini sebelumnya.
O:
TTV : TD : 110/80
Nadi : 90 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu : 38,5 C,
Pemeriksaan Penunjang:
GDS : 96
Status lokalis:
Perkusi : timpani
Palpasi: nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign (+), obturator sign (+),
blumberg sign (+), rovsing sign (+)
A: acute appendicitis
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan lemas badan yang dirasakan sejak 4 hari SMRS. Keluhan lemas sampai
mengganggu aktivitas sehari hari. Keluhan disertai mual (+) muntah (-) , BAB tidak lancar (+) nafsu
makan menurun (+), pusing(+) bila pasien duduk , demam (-), sesak (-). pasien pernah BAB berwana
hitam, namun belangan initidak pernah lagi. Riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
TD : 100/90 mmHg, N : 86 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98% Kepala : conjungtiva
anemis (+/+) sklera ikterik (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 4 g/dl
Hematokrit 34 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- IVFD RL
- Inj Pantoprazol 2 x 1 iv
- Inj Ondansetron 2 x 1 iv
- Sucralfat Syrp 3 x 10 cc po
- Transfusi PRC 2 labu/24 jam, premedikasi furosemid 1 amp setiap sebelum transfusi
P:
Terapi awal:
Infus RL 8 tpm iv
S: Tn. J usia 65tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 7 hari yang lalu. Keluhan sesak
nafas dirasakan semakin memberat 2 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus dan
semakin memberat jika dibawa posisi berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika duduk atau
diganjal bantal guna mengurangi sesak, atau tidur menghadap ke kanan. Sesak nafas juga semakin
memberat jika beraktivitas dan saat pasien batuk. Pasien mengeluh batuk kering sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan selama 6 bulan, pasien juga menyangkal
pernah sering berkeringat pada malam hari, demam yang lama, dan nafsu makan yang berkurang.
Riwayat asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan trauma pada dada. Riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal. Tidak ada keluhan BAK dan BAB.
O:
Nadi: 80 x/m,
Respirasi: 32x/m,
Suhu: 36,9OC,
Thorak: Pulmo
Perkusi: redup pada hemithorak kanan dan sonor pada hemithorak kiri
Auskultasi: hemithorax kanan vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kanan
Abdomen:
Perkusi: timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 16,2 ribu/mm3
Diff-count : baso 1%, Eusi 1%, NB 2%, NS80%, Limfo 21%, mono 1%
GDS : 113
Ro thorak:
Sinus costophrenicus tumpul dextra, meniscus sign (+) di bagian thorax destra
25 sept 2022
P:
S: Nn. A usia 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam dikatakan
tidak selalu tinggi, naik turun, dikatakan turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku
nyeri kepala bagian belakang, nyeri otot dan sendi (+), nyeri belakang bola mata (+), pasien mengaku
semalam mimisan 1x, darah tidak terlalu banyak. Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK
tidak ada keluhan.
O:
Nadi: 82 x/m,
Respirasi: 22 x/m,
SPO2: 99%
Tourniquet test: +
Hasil lab:
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 39%, Limfo 23%, mono 1%
A: DHF grade I
Pasien datang dengan keluhan nyeri punggung menjalar ke kedua kaki.keluhan disertai dengan sulit
berjalan (+), mual (+) dan nyeri pada ulu hati yang dirasakn secara terus menerus. sejak 3 minggu
terakhir keluhan makin memberat. BAB dan BAK normal. pasien memiliki riwayat HNP dan control
rutin ke dokter, namun pasien menolak untuk operasi. pasien rutin mengkonsumsi obat meloxicam,
eperison HCL, namun tidak ada perbaikan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13 g/dl
Hematokrit : 34,2 %
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- Gabapentin 2 x 100 mg PO
- terapi lanjut
- gabapentin stop
- Pregabalin 2 x 75 mg PO
- Eperison HCL 2 x 50 mg PO
- terapi lanjut
S: Pasien dibawa ke IGD oleh warga sekitar setelah mengalami KLL sekitar 30 menit yang lalu. Warga
mengatakan kecelakaan terjadi saat pasien sedang mengendarai sepeda motor kemudian tertabrak oleh
pengendara sepeda motor lain di perempatan jalan. Pasien mengalami luka terbuka di daerah jari ke 1
kaki kanan dan luka-luka lecet di daerah kaki dan tangan. Keluhan disertai dengan nyeri, pasien tidak
berani menggerakan jari kaki karena nyeri. Pasien mengatakan kepala tidak terbentur karena
menggunakan helm. Riwayat penurunan kesadaran setelah kecelakaan (-), nyeri kepala (-), muntah (-).
Riwayat darah tinggi dan kencing manis tidak ada. Alergi obat tidak ada.
O: Kesan sakit : Tampak Sakit Sedang
GCS 15 (E4V5M6)
TD: 120/80
S: 36,5 ºC
N: 89x/menit
R: 24x/menit
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, VE multiple pada kaki dan tangan.
Stat. Lokalis a/r pedis dextra: VL a/r digiti 1 pedis dextra ukuran 3x6x1 cm, batas irregular, dasar tulang,
deformitas (+), nyeri tekan (+) pada daerah sekitar luka, rom aktif dan pasif terbatas.
Darah rutin:
P:
Wound Toilet
26 sept
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan sakit di perut bagian bawah. keluhan disertai dengan scrotum kanan
yang membesar dan teraba seperti ada benjolan sejak kurang lebih 6 bln yang lalu. awalnya benjolan
tersebut dapat keluar masuk sendiri, namun sejak tadi sore benjolan tidak dapat masuk kembali.
Riwayat penyakit hipertensi, pasien jarang kontrol karena dirasa tidak ada keluhan. riwayat alergi
obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Lab Darah
Hb : 13,5 g/dl
Hematokrit : 35,4 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi awal
- IVFD RL 20 tpm
- Amplodipine 1 x 10 mg po
-terapi lanjut
Tn. R; 69 Tahun; TB: 163 Cm; BB: 55 Kg
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. keluhan batuk disertai
dengan dahak kental berwarna putih, darah (-). keluhan disertai dengan sesak yang mulai dirasakan
kurang lebih sejak 7 hari yang lalu. Demam (-), Pilek (-), nyeri dada (-). Pasien merupakan perokok,
sejak usia 20 tahun, dalam 1 hari dapat menghabiskan rokok 1 bungkus.
Pemeriksaan Fisik
TD : 150/80 mmHg,
N: 90 kali/menit,
R : 26 kali/menit,
S : 36,5 ◦c,
SpO2 : 98%
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 14 g/dl
Leukosit 7,5 ribu/mm3
Hematokrit 37 %
EKG : Normal
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Terapi awal :
IVFD RL 15 tpm
Amlodipin 5 mg 1x1 po
P:
S: Tn. B usia 55 tahun datang ke IGD diantar oleh anaknya dengan keluhan kelemahan anggota tubuh
sebelah kanan sejak 2 jam yang lalu. Keluhan dirasakan terus-menerus. Keluhan disertai berbicara tidak
jelas (+) dan muka tidak simetris (+) sejak 2 jam yang lalu. Keluhan nyeri kepala hebat, muntah dan
penurunan kesadaran disangkal.
Nadi: 90 x/m,
Respirasi: 22 x/m,
Thorak: Pulmo
Cor:
Abdomen:
Perkusi: timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Hasil Lab:
Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 54%, Limfo 21%, mono 2%
GDS : 118
CT scan kepala:
27 sept
Nama: nn. T
Usia: 22 Tahun
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 5 hari yang lalu, keluhan nyeri kepala terasa seperti
diikat dari bagian depan kepala hingga belakang kepala. Keluhan nyeri kepala dirasa hilang timbul,
keluhan timbul bila pasien terlalu banyak mengerjakan tugas kuliah. Keluhan nyeri kepala timbul sekitar
30 menit kemudian mereda. Keluhan berkurang dengan istirahat. Keluhan nyeri kepala tidak terasa pada
salah satu sisi kepala. Pasien tidak memiliki gigi berlubang. Pasien tidak memiliki riwayat hidung sering
beringus, nyeri kepala tidak bertambah saat posisi menunduk. Keluhan seperti ini sudah pernah
dirasakan sebelumnya beberapa minggu yang lalu. Untuk keluhan saat ini pasien sudah menkonsumsi
obat paracetamol tetapi tidak ada perubahan
N: 72 x/m
S: 36,8ºC
R: 20x/m
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
A: Headache
Usia 19 tahun
Pekerjaan: mahasiswi
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala. Keluhan dirasa sejak 4hari yang lalu. Keluhan nyeri
kepala dirasa hanya pada sisi kiri dan terasa berdenyut, keluhan nyeri kepala dirasa memberat ketika
ada suara bising dan pasien menjadi silau ketika melihat cahaya, sehingga pasien lebih senang berada
pada ruangan yang redup. Keluhan tidak disertai dengan mual dan muntah. Keluhan nyeri kepala
tidak diawali dengan perasaan seperti mendengan suara, tidak diawali dengan melihat kilatan cahaya,
tidak diawali dengan mencium bau-bauan aneh. Keluhan nyeri kepala tidak dirasa seperti terikat.
Keluhan nyeri kepala tidak terasa pada sekitar mata yang disertai mata merah dan hidung berair.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini.
N: 76 x/m
S: 36,8ºC
R: 20x/m
Kepala:
Thorax:
Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-
Abdomen:
Ekstremitas:
A : Headache
Nama: ny.b
Usia: 35 tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non-Farmakologi:
Farmakologi:
Keluhan mata merah tidak disertai nyeri. Keluhan tidak disertai mata buram. Riwayat mata terkena
benda asing tidak ada.keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
Status Oftalmicus:
OD:
TIO: -
Lensa: jernih
OS:
TIO: -
Lensa: jernih
28 sept
Nama: Ny. K
Usia 25 tahun
Pekerja: karyawan
P:
Non farmakologi:
1. Edukasi apabila penyakit dapat timbul apabila keadaan suhu yang lembab
2. Edukasi apabila akan memakai sepatu kaki harus dalam keadaan kering
3. Edukasi apabila sepatu atau kaos kaki dalam keadaan basah segera diganti
Farmakologi:
Ketokonazole cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis di sela sela kaki kanan dan kiri)
S: Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela-sela jari kaki kanan dan kiri sejak 5 minggu yang lalu.
Gatal pada kaki disertai bercak berwarna kemerahan. Pasien mengeluhkan gatal yang hilang timbul,
timbul terutama apabila kaki pasien dalam keadaan basah atau sedang berkeringat. Karena keluhan
gatal sehingga pasien menggaruknya, akibat digaruk bercak merah pada kaki berubah menjadi
bersisik berwarna putih. Pasien sebelumnya sudah mengobati keluhannya 3 hari yang lalu dengan
membeli salep yang dibelinya di apotek dipakai selama 3 hari tetapi keluhan tidak membaik, bahkan
meluas. pasien tidak memiliki penyakit kencing manis, tidak ada riwayat terpapar sabun cuci secara
terus menerus. Pasien merupakan pegawai restaurant pasien diharuskan kerja cepat sehingga pasien
apabila setelah beribadah langsung menggunakan sepatu dengan keadaan kaki yang cukup basah.
GCS 15 (E 4 V5 M6)
N: 80 x/m
R: 18x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Status Dermatologikus:
Distribusi: regioner
Lesi: multipel, diskret, bentuk tidak teratur, tidak menimbul, berbatas tegas, kering
A : tinea pedis
Nama: Ny. S
Usia: 44 tahun
Pekerjaan: IRT
P: Non-farmakologi:
1. edukasi untuk konsumsi air minum > 2 L per hari / 8 gelas perhari
Farmakologi:
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sisi kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan nyeri
pinggang dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan nyeri saat berkemih, saat berkemih
terasa panas dan perih.
Keluhan tidak disertai demam, keluhan tidak disertai mual dan muntah. Saat buang air kecil tidak
disertai perasaan tidak lampias.
Keluhan nyeri pinggang tidak menjalar ke bagian lipat paha. Keluhan nyeri pinggang tidak disertai
adanya ruam pada pinggang. Riwayat terbentuk atau terjatuh bertumpu pada pinggang tidak ada.
riwayat kencing berpasir tidak ada.
Pasien tidak sering menkonsumsi air putih. Pasien terkadang menahan kencing saat bekerja.
N: 76 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
A: ISK
Nama: Ny. B
Usia: 36 Tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non-Farmakologi:
Farmakologi:
S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata atas kiri sisi luar.
Keluhan dirasa sejak 4 hari yang lalu, keluhan dirasa semakin memberat dan benjolan dirasa semakin
membesar.
Keluhan tidak disertai demam. Keluhan tidak disertai mata merah. Keluhan tidak disertai penglihatan
menjadi buram. Riwayat mata terkena benda asing tidak ada.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini, pasien hanya menkompres benjolan dengan air hangat
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
Status Oftalmicus:
OD:
Visus: tidak dilakukan pemeriksaan
TIO: -
Lensa: jernih
OS:
TIO: -
Palpebra superior: edema, ukuran 1cm x 1cm, eritema(+), Nyeri tekan (+), S lead appearance (+)
Lensa: jernih
A: dakrioadenitis sinistra
30 sept
P:
S: Tn. K, 61 thn tahun datang ke IGD diantar ojek online dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak 25 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan antara motor dengan motor. Terdapat
luka terbuka di jari ke 3 dan 4 kaki kiri. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala,
muntah, dan penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah
tinggi atau kencing manis.
O:
Nadi: 94 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu: 36,4OC,
Abdomen:
•Perkusi: timpani
•Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Status lokalis:
Look: Terdapat VL at regio digiti 3 dan 4 pedis sinistra. 4 x 5x 2 batas irreguler, dasar tulang, kotor,
Darah (+), deformitas (+)
EKG: normorythm
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 45%, Limfo 20%, mono 2%
Pasien datang dengan keluhan luka di pelipis kiri. Keluhan disertai dengan nyeri (+) pada luka, darah
(+). Luka terjadi setelah pasien terbentur ujung meja disekolah. Keluhan disertai dengan adanya nyeri
pada luka, darah (+). Keluhan pingsan saat jatuh, muntah, nyeri kepala hebat, keluar darah dari
hidung dan telinga disangkal. Riwayat sakit sebelumnya disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Respirasi: 21 x/m,
Suhu: 36,5ºC,
SPO2: 98%
Status Lokalis:
Look :a/r Frontalis sinistra terdapat VL 4 cm, reguler, dasar dermis, bersih, darah (+)
Diagnosis
P:
S: pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam dikatakan tidak selalu
tinggi, naik turun, dikatakan turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku nyeri kepala
bagian belakang, nyeri otot dan sendi (+), nyeri belakang bola mata (+), pasien mengaku semalam
mimisan 1x, darah tidak terlalu banyak. Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
O:
Respirasi: 22 x/m,
SPO2: 99%
Tourniquet test: +
Hasil lab:
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 39%, Limfo 23%, mono 1%
A: DHF grade I
1 okt 2022
P:
Terapi awal:
Oksigen 2-3 lpm nasal kanul
Infus RL 8 tpm iv
S: pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 8 hari yang lalu. Keluhan sesak nafas
dirasakan semakin memberat 3 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus dan
semakin memberat jika dibawa posisi berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika duduk atau
diganjal bantal guna mengurangi sesak, atau tidur menghadap ke kanan. Sesak nafas juga semakin
memberat jika beraktivitas dan saat pasien batuk. Pasien mengeluh batuk kering sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan selama 6 bulan, pasien juga menyangkal
pernah sering berkeringat pada malam hari, demam yang lama, dan nafsu makan yang berkurang.
Riwayat asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan trauma pada dada. Riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal. Tidak ada keluhan BAK dan BAB.
O:
Nadi: 83 x/m,
Respirasi: 32x/m,
Suhu: 36,9OC,
Thorak: Pulmo
Perkusi: redup pada hemithorak kanan dan sonor pada hemithorak kiri
Auskultasi: hemithorax kanan vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kanan
Abdomen:
Perkusi: timpani
Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Hasil Lab:
Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 16,2 ribu/mm3
Diff-count : baso 1%, Eusi 1%, NB 2%, NS80%, Limfo 21%, mono 1%
GDS : 113
Ro thorak:
Sinus costophrenicus tumpul dextra, meniscus sign (+) di bagian thorax destra
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan luka terbuka pada lengan kanan. Keluhan terjadi setelah pasien terjatuh
akibat terserempet oleh motor di dekat terminal harjamukti.
Pemeriksaan Fisik
TD : 120/80 mmHg, N : 100 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 ◦c, SpO2 : 98 % Kepala : conjungtiva
anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)
Lengan kanan : Luka robek ukuran 5 x 1 x 1 cm, dengan Bentuk luka tidak teratur, tampak jembatan
jaringan kedua tepi luka dan bentuk dasar luka tidak beraturan.
Diagnosis
Penatalaksanaan
˗ Perawatan Luka
˗ Hecting
S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan mual muntah hebat sejak 2 hari yang lalu dengan
frekuensi muntah lebih dari 11 x/ hari. keluhan disertai dengan nyeri ulu hati (+), lemas (+). pasien
sedang hamil dengan usia kehamilan 6-7minggu minggu. riwayat penyakit disangkal.
HPHT : 2/9/2022
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 75 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,2 C
SpO2 : 98 %
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Abdomen : BU (+) normal, NTE (-), tfu : belum teraba, djj belum dapat dinilai
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 13,6 g/dl, Hematokrit 42,4%, Leukosit 9,4 ribu/mm3 , Trombosit 256ribu/mm3, Ery
4,93 jta/mm3
GDS : 98 mg/dl
A:
P:
- Injeksi omeprazole 2 x 20 mg IV
- Injeksi ondancetron 2 x 8 mg IV
2 okt 2022
Alloanamnesis
S: pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi pagi SMRS. Keluhan sesak disertai panas 4 hari
dan batuk (+), batuk disertai dengan dahak. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada mencret.
Riwayat sakit dengan keluhan yg sama sebelumnya disangkal.
O:
Kesadaran: CM
TTV :
Respirasi: 63 x/m,
Suhu: 39,3 C,
SPO2: 98%
Bb 10 kg; Tb 62 cm
Pemeriksaan Penunjang:
GDS : 97
A: Bronkopneumonia
S: Pasien dibawa ke IGD oleh warga sekitar setelah mengalami KLL sekitar 30 menit yang lalu. Warga
mengatakan kecelakaan terjadi saat pasien sedang mengendarai sepeda motor kemudian tertabrak
oleh pengendara sepeda motor lain di perempatan jalan. Pasien mengalami luka terbuka di daerah
jari ke 1 sampai 3 kaki kiri dan luka-luka lecet di daerah kaki. Keluhan disertai dengan nyeri, pasien
tidak berani menggerakan jari kaki kiri karena nyeri. Pasien mengatakan kepala tidak terbentur
karena menggunakan helm. Riwayat penurunan kesadaran setelah kecelakaan (-), nyeri kepala (-),
muntah (-). Riwayat darah tinggi dan kencing manis tidak ada. Alergi obat tidak ada.
GCS 15 (E4V5M6)
TD: 120/80
S: 36,5 ºC
N: 89x/menit
R: 24x/menit
SpO2 99% room air
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, VE multiple pada kaki dan tangan.
Stat. Lokalis a/r pedis sinistra: VL a/r digiti 1,2 dan 3 pedis sjnistra ukuran 3x7x1 cm, batas irregular,
dasar tulang, deformitas (+), nyeri tekan (+) pada daerah sekitar luka, rom aktif dan pasif terbatas.
Darah rutin:
Rontgen pedis sin: Diskontinuitas os phalang proximal digiti 1,2 dan 3 pedis sinistra
P:
Wound Toilet
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut kiri . Nyeri dirasakan kurang lebih sejak 6 bulanyang lalu.
Nyeri dirasa hilang timbul, saat ini semakin memberat jika sedang beraktivitas dan berkurang jika
istirahat. Pasien mengaku sering merasa kaku lututnya saat pagi hari saat bangun tidur. Sebelumnya
pasien sudah berobat anti nyeri namun tidak membaik. Pasien tidak memiliki riwayat Diabetes Militus
dan Hipertensi.
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36 C
SpO2 : 99%
Kepala :
Thoraks :
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Status Lokalis :
Regio Genu sinistra :
Pemeriksaan Penunjang :
- Hematokrit 35,5%,
- Leukosit 6.500/mm3,
- Foto Genu (Sinistra) : kesan osteoarthritis terdapat gambaran penyemipitan celah sendi (+), osteofit
(+)
Diagnosis :
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- Inf. RL 20 tpm
- terapj lanjut
3 okt 2022
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan luka terbuka pada kaki kanan. Keluhan terjadi setelah pasien terkena
linggis saat sedang bekerja.
Pemeriksaan Fisik
TD : 120/80 mmHg, N : 103 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 ◦c, SpO2 : 98 % Kepala : conjungtiva
anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)
a/r pedis dextra : Luka robek ukuran 4 x 1 x 2 cm, dengan Bentuk luka tidak teratur, tampak jembatan
jaringan kedua tepi luka dan bentuk dasar luka tidak beraturan.
Diagnosis
Penatalaksanaan
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. keluhan batuk disertai
dengan dahak kental berwarna putih, darah (-). keluhan disertai dengan sesak yang mulai dirasakan
kurang lebih sejak 7 hari yang lalu. Demam (-), Pilek (-), nyeri dada (-). Pasien merupakan perokok,
sejak usia 20 tahun, dalam 1 hari dapat menghabiskan rokok 1 bungkus.
Pemeriksaan Fisik
TD : 120/80 mmHg,
N: 90 kali/menit,
R : 26 kali/menit,
S : 36,5 ◦c,
SpO2 : 98%
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 14 g/dl
Hematokrit 37 %
EKG : Normal
DIAGNOSIS
Bronkhitis Kronik
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 15 tpm
Alloanamnesis
S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 15mnt yg lalu,
keluhan serupa dialami pasien kemari malam, seyelah kejang pasien menangis kencang, keluhan
disertai dengan demam sejak 2 hari yang lalu, batuk (-) dan pilek (-). BAB dan BAK tidak ada kelaian.
riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal.
O:
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS : E4V5M6
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 38,2 C
SpO2 : 98 %
BB : 11,5 kg
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 12 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 16,1 ribu/mm3 , Trombosit 291 ribu/mm3, Ery
5,43 jta/mm3
GDS : 99 mg/dl
A:
KDK
P:
- terapi lanjut
4 okt 2022
Nama: ny.f
Usia: 68 tahun
Pekerjaan: Pensiunan
P : Non- farmakologi:
1. Rujuk Sp.PD untuk kencing manis dan Rujuk Sp.M untuk ekstraksi katarak + Intra Ocular Lens (IOL)
S : Pasien datang dengan keluhan mata kanan buram sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan mata buram
dirasakan berangsur-angsur dan semakin memberat hingga mengganggu aktivitas pasien. Pasien
mengatakan pandangan pasien seperti melihat asap, penglihatan terasa silau pada siang hari atau
melihat cahaya. Keluhan tidak disertai mata merah, nyeri, mual dan muntah. Keluhan tidak dirasakan
seperti pandangan tertutup tirai. Keluhan mata buram tidak membaik dengan memicingkan mata.
Pasien memiliki riwayat kencinb manis, kontrol teratur ke puskesmas. Riwayat darah tinggii tidak ada.
Riwayat keluhan serupa pada anggota keluarga tidak ada
N: 84 x/m
R: 20x/m
S: 36,7ºC
Status Oftalmicus:
OD:
TIO: -
TIO: -
Lensa: jernih
Nama: an. RN
Usia: 18 tahun
Pekerjaan: pelajar
P: Non-farmakologi
Farmakologi:
S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari. keluhan demam disertai dengan nyeri
menelan, batuk disertai dahak warna kuning, terkadang sulit dikeluarkan dan terasa pegal-pegal pada
seluruh badan. Keluhan demam dirasa terutama pada sore-malam hari secara perlahan dan tidak
terlalu tinggi. Keluhan tidak disertai serak. Keluhan tidak disertai perasaan mengganjal pada
tenggorokan, keluhan tidak disertai sesak, keluhan tidak disertai sulit menelan. Pasien menyukai
konsumsi makan pedas dan gurih pada akhir-akhir ini, keluhan membaik ketika minum air hangat.
Keluhan ini sudah 2 kali dirasakan oleh pasien pada tahun ini. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini.mimjsan dan gusi berdarah tidak ada.
N: 78 x/m
R: 18 x/m
S: 38,2ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Nama: Ny. S
Usia: 30 tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non-farmakologi:
1. edukasi untuk konsumsi air minum > 2 L per hari / 8 gelas perhari
Farmakologi:
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sisi kiri sejak 3 hari yang lalu. Keluhan nyeri pinggang
dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan nyeri saat berkemih, saat berkemih terasa panas
dan perih.
Keluhan tidak disertai demam, keluhan tidak disertai mual dan muntah. Saat buang air kecil tidak
disertai perasaan tidak lampias.
Keluhan nyeri pinggang tidak menjalar ke bagian lipat paha. Keluhan nyeri pinggang tidak disertai
adanya ruam pada pinggang. Riwayat terbentuk atau terjatuh bertumpu pada pinggang tidak ada.
riwayat kencing berpasir tidak ada.
Pasien tidak sering menkonsumsi air putih. Pasien terkadang menahan kencing saat bekerja.
N: 76 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
A: ISK
6 okt 2022
Nama: Tn. RD
Usia 40 tahun
P: Non-farmakologi:
S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada anus. benjolan pada anus dirasa terutama saat
mengedan buang air besar yang disertai dengan keluarnya darah yang berwarna merah segar. awalnya
benjolan pada anus dapat keluar masuk sejak 2 tahun yang lalu, tetapi 2 hari terahir perlu bantuan jari
untuk masuk, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Benjolan pada anus tidak disertai nyeri dan
gatal pada anus. pasien bekerja sebagai buruh bangunan yang mengharuskan mengangkat beban berat,
pasien kurang menyikukai konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
N: 88 x/m
R: 20 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Ekstremitas:
Rectal Toucher:
palpasi: tonus sphingter ani baik, teraba benjolan pada arah jam 11, konsistensi lunak, permukaan licin,
nyeri tekan (-). lendir (-), feses(+), darah(+) pada sarung tangan
Nama: ny. TS
Usia: 50 tahun
S: Non-Farmakologi:
1. Mengurangi makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan pucuk-pucuk an, kacang-kacangan,
3. Berhenti merokok
Farmakologi:
Allupurinol 1x300 mg po
Na diclofenac 2x50 mg po
S: Pasien datang dengan keluhan bengkak pada ibu jari kaki kanan dan kedua ibu jari tangan.
Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan bengkak disertai dengan rasa nyeri dan sulit
digerakan. Keluhan pertama kali dirasa pada ibu jari kaki kanan dan 2 hari terakhir terasa pada kedua
ibu jari tangan. Keluhan bengkak timbul setelah pasien makan jeroan di acara keluarga.
Keluhan tidak disertai kekakuan pada sendi yang bengkak pada pagi hari.
Pasien pernah mengalami keluhan serupa sekitar 4 bulan yang lalu tetapi keluhan berkurang setelah
berobat ke puskesmas, dikatakan oleh dokter pasien memiliki asam urat yang tinggi. Setelah keluhan
menghilang pasien tidak rutin kontrol kembali dan tidak mengatur pola makan.
Pasien memiliki kebiasaan merokok sekitar 1 bungkus per hari dan menkonsumsi kopi 3-4 gelas per
hari.
N: 92 x/m
R: 20 x/m
S: 36,7ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Status lokalis:
a/r MTP-1 dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
a/r digiti 1 manus sinistra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
a/r digiti 1 manus dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)
Nama: Nn. TH
Usia: 18 Tahun
Pekerjaan: pelajar
P: Non-Farmakologi:
1. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit dengan mata tertutup
Farmakologi:
Dexamethasone 3x0,5 mg po
Kloramfenikol tetes 3 x 2gtt (tetes) OD
Cetrizine 1x 10 mg po
S : Pasien datang dengan benjolan di kelopak bawah mata kanan. Keluhan benjolan pada mata dirasa
sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya benjolan berukuran kecil kemerahan kemudian semakin lama
semakin besar, hingga kelopak bawah mata kanan menjadi bengkak dan merah. Kelohan benjolan
disertai dengan rasa nyeri, terutama bila benjolan tersentuh dan terasa gatal. Pasien juga merasa
seperti ada yang mengganjal pada kelopak bawah mata kanan. Pasien tidak pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya. Selama sakit pasien belum pernah mengobati untuk keluhan ini.
Riwayat terkena benda asing atau bahan kimia pada mata tidak ada.
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
Status Oftalmicus:
OD:
TIO: -
Konjungtiva tarsal inferior: edema (+), ukuran 1cm x 1cm, hiperemis (+), nyeri tekan (+)
Lensa: jernih
OS:
TIO: -
Lensa: jernih
A: Hordeolum interna OD
7 okt 2022
P:
Terapi awal :
P: Infus RL 15 tpm
Ketorolac inj 2 x 1 amp iv
S: An. Z usia 15 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak berhenti. Nyeri perut dirasakan pertama kali pada daerah
pusar kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan menetap. Keluhan disertai adanya demam
(-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku belum pernah sakit seperti
ini sebelumnya.
O:
TTV : TD : 110/80
Nadi : 90 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu : 36,5 C,
Pemeriksaan Penunjang:
GDS : 96
Status lokalis:
Perkusi : timpani
Palpasi: nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign (+), obturator sign
(+), blumberg sign (+), rovsing sign (+)
A: acute appendicitis
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan lemas badan yang dirasakan sejak 4 hari SMRS. Keluhan lemas sampai
mengganggu aktivitas sehari hari. Keluhan disertai mual (+) muntah (-) , BAB tidak lancar (+) nafsu
makan menurun (+), pusing(+) bila pasien duduk , demam (-), sesak (-). pasien pernah BAB berwana
hitam, namun belangan initidak pernah lagi. Riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
TD : 100/90 mmHg, N : 86 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98% Kepala : conjungtiva
anemis (+/+) sklera ikterik (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb 4 g/dl
Hematokrit 34 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- IVFD RL
- Inj Pantoprazol 2 x 1 iv
- Inj Ondansetron 2 x 1 iv
- Sucralfat Syrp 3 x 10 cc po
- Transfusi PRC 2 labu/24 jam, premedikasi furosemid 1 amp setiap sebelum transfusi
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. keluhan disertai dengan nyeri saat
menelan dan nyeri pada tenggorokan. pasien juga mengeluhkan sulit masuk makanan karena rasa
nyeri.batuk pilek tidak ada. mual dan muntah (+) 2 x sejak kemarin. keluhan disertai dengan nyeri
kepala. Riwayat penyakit tidak ada. riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
TD: 110/90 mmHg, N : 120 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 38,5 oC, SpO2 : 98%
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 12,5 g/dl
Leukosit : 13 ribu/mm3
Hematokrit : 34 %
EKG : Normal
Diagnosis
Penatalaksanaan
- IVFD RL 20 tpm
- PCT 3 x 1 gr iv
- Tantum hisap 4 x 1 po
- IVFD RL 15 tpm
8 okt 2022
An. B, 9 bulan, BB 10 kg
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari SMRS, dengan frekuensi BAB >8x/hari, tidak ada
ampas, darah maupun lender. Keluhan juga disertai dengan adanya demam sejak 2 hari SMRS,
demam dirasakan terus menerus dan hanya turun bila pasien minum obat paracetamol, setelah itu
demam naik kembali. meminum asi tampak menurun, anak menjadi lebih rewel dan tampak lemas.
Tidak ada batuk pilek.
Pemeriksaan Fisik
Nadi: 150x/menit
Respirasi: 30x/menit
Suhu: 36,6 ºC
Saturasi: 99%
BB: 10,5 kg
Kepala: conjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, ubun-ubun tidak tampak cekung, mata tampak
cekung (+/+), air mata (-/-), mukosa bibir tampak kering
Pemeriksaan Penunjang
Ht:34.4%
Leu:15.500/mm3
Tromb: 300.000/mm3
Diagnosis
Penatalaksanaan
Infus RL 300 cc habis dalam 1 jam, lanjut 700 cc habis dalam 5 jam
Zinc 1x5 ml po
Lacto B 2x1 po
Infus RL 15 tpm
S: Ny. A usia 32 tahun datang dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan bening dirasakan cukup banyak sampai merembes. Cairan yg keluar berwarna
jernih dan tidak berbau. Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang
semakin lama semakin kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir juga disangkal. Demam (-).
Pasien mengaku usia kehamilan 38-39 minggu dan pasien mengaku gerakan janin masih dirasakan.
Status lokalis:
Leopold 1: TFU 33 cm
Leopold 3: Kepala
Leopold 4: Sudah masuk PAP
Pemeriksaan Lab:
Darah Rutin: Hb 13,1 g /dl, Leukosit 6,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,45 juta/mm3, Ht 35,7 %, Trombosit 320
ribu/mm3.
GDS 99 mg/dl
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. keluhan disertai
dengan perut terasa begah, kembung dan mual. keluhan tidak disertai dengan muntah, rasa terbakar
di dada, mulut terasa pait, keluha sesak tidak ada, sebelumnya pasien sudah meminum obat promag
membeli sendiri, namun tidak ada perubahan. BAK dan BAB normal. Riwayat penyakit sebelumnya
tidak ada. riwayat alergi obat tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
TD: 100/70 mmHg, N : 102 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 36,2 oC, SpO2 : 98%
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 12 g/dl
Hematokrit : 34,6 %
EKG : Normal
Diagnosis
Dyspepsia
Penatalaksanaan
Terapi awal :
- IVFD RL 20 tpm iv
- terapi lanjut
9 okt 2022
S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 5 mnt yg lalu,
pasien sebelumnya pernah mengalami kejang 2hari lalu, tetapi dibawa ke puskesmas diberi obat
dimasukan melewati dubur kemhdian pasien dibawa pulang kembali. Keluhan disertai dengan demam
sejak 2 hari yang lalu, batuk (-) dan pilek (-). BAB dan BAK tidak ada kelaian. riwayat keluhan serupa
sebelumnya disangkal.
O:
Pemeriksaan Fisik :
GCS : E4V5M6
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 38,5 C
SpO2 : 98 %
BB : 12kg
Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rurtin : Hb 12 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 16,1 ribu/mm3 , Trombosit 261 ribu/mm3, Ery
5,33 jta/mm3
GDS : 99 mg/dl
A:
KDS
P:
Terapi awal :
- terapi lanjut
- cefotaxim 2 x 550 mg (skin test) iv
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang dirasakan sejak 1 minggu SMRS. keluhan disertai
panas badan dan batuk sejak 2 minggu yang lalu. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Tidak ada
keluhan penurunan berat badan dan keringat pada malam hari.
Pemeriksaan Fisik
TD : 100/80 mmHg,
N: 110 kali/menit,
R : 30 kali/menit,
S : 38,9 ◦c,
Lab Darah
Hb 14,2 g/dl
Hematokrit 38 %
GDS 120
EKG : Normal
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Terapi awal :
- infus RL 20 tpm iv
- PCT 3x 500 mg iv
Konsultasi dr. Dicky Sp.P, terapi:
-Terapi lanjut
Puasakan pasien
Infus RL 20 tpm
S: ny.k usia 62 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut sejak 1 hari yg lalu,
nyeri perut berawal dari kanan bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak
berhenti. Ny.k minum obat penahan nyeri yaitu parasetamol tetapi tidak ada perubahan. Nyeri perut
dirasakan pertama kali pada daerah pusar kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan menetap.
Keluhan disertai adanya demam (+) sejak 2 hari, mual (+), muntah (+), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Pasien mengaku belum pernah sakit seperti ini sebelumnya.
O:
Nadi : 90 x/m,
Respirasi: 24 x/m,
Suhu : 38,5 C,
Pemeriksaan Penunjang:
GDS : 96
Status lokalis:
Perkusi : timpani
Palpasi: defans muscular (+) nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign
(+), obturator sign (+), blumberg sign (+), rovsing sign (+)
Infus RL 20 tpm
Antrain 3x500mg IV
Tes PCR
S: Sdr. E usia 16 tahun datang diantar ibunya ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu,
demam dikatakan naik turun, turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku nyeri kepala,
nyeri otot dan sendi (+). Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan. Ibu pasien
mengatakan bahwa disekitar tempat tinggalnya banyak anak yang terkena penyakit demam berdarah.
O:
Nadi: 88 x/m,
Respirasi: 20 x/m,
Suhu: 38,7OC,
SPO2: 98%
Tourniquet test: +
Hasil lab:
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 40%, Limfo 20%, mono 1%
A: Dengue fever
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke kedua kaki.keluhan disertai dengan sulit
berjalan (+), mual (+) dan nyeri pada ulu hati yang dirasakn secara terus menerus.. sejak 2 minggu
terakhir keluhan makin memberat. BAB dan BAK normal. pasien memiliki riwayat HNP dan control
rutin ke dokter, namun pasien menolak untuk operasi. pasien rutin mengkonsumsi obat meloxicam,
eperison HCL, namun tidak ada perbaikan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah
Hb : 13 g/dl
Hematokrit : 34,2 %
Diagnosis
LBP ec HNP
Penatalaksanaan
- Inj Ondansetron 1 x 1 iv
- Gabapentin 2 x 100 mg PO
- Eperison HCL 2 x 50 mg PO
P:
Terapi awal :
Infus RL 20 tpm
S: Tn. L usia 26 tahun Pasien datang dengan keluhan nyeri di bahu sebelah kanan setelah jatuh dari
motor karena KLL. Saat pasien jatuh dada sebelah kanan terbentur stang motor. Pasien mengatakan
sejak kecelakan sampai sekarang pasien tidak pernah pingsan dan kepala tidak terbentur keras karena
pasien menggunakan helm. Pasien menyangkal adanya mual, muntah, dan nyeri kepala sejak
kecelakaan terjadi. Pasien mengatakan nyeri hanya dirasakan didaerah bahu kiri saja. Dan terdapat
beberapa luka lecet di tangan dan kaki.
O:
KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)
TTV : TD : 100/70
Nadi : 96 x/m,
Respirasi: 22 x/m,
Suhu : 36,7OC,
Abdomen:
• Perkusi : timpani
• Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Status lokalis
Diskontinuitas os clavicula dextra 1/3 lateral displace, fraktur tidak komplit (+)
EKG: normorythm
Hb 13,3 g/dk, Ht 35%, Trombo 355 rb/mm3, Leukosit 5,8 ribu/mm3
Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 44%, Limfo 24%, mono 2%
12 okt 2022
Nama: ny. M
Usia 35 tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non Farmakologi:
Farmakologi:
Na diclofenac 2x50 mg po
S : Pasien datang dengan keluhan nyeri punggang bagian bawah sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan nyeri
punggang disertai perasaan nyeri yang menjalar dari punggung, ke bokong hingga kaki kanan. Sejak 1
bulan yang lalu keluhan hilang timbul keluhan awalnya hanya terbatas pada punggang dan semakin lama
terdapat penjalaran nyeri hingga kaki kanan, dan dirasa semakin memberat. Keluhan nyeri pinggang
tidak disertai gangguan saat BAK dan BAB. Keluhan tidak diawali dengan adanya benturan pada
punggang. Pekerjaan pasien hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengerjakan pekerjaan rumah.
Keluhan nyeri punggang dirasa memberat ketika aktivitas, batuk, perubahan posisi dari duduk ke berdiri
dan dirasa berkurang saat istirahat. pasien belum memeriksakan keluhan ini ke dokter, sejak 1 bulan
yang lalu hanya menkonsumsi jamu-jamuan tetapi tidak ada perbaikan.
O : Keadaan umum: compos mentis GCS 15 (E4V5M6)
N: 88 x/m
S: 36,7ºC
R: 20x/m
Pemeriksaan Neurologi:
Rangsang Meningeal:
Kaku kuduk (-),Brudzunski 1 (-), brudzunski 2 (-), brudzunski 3 (-), leaseque kanan dan kiri < 70º, kernig
(-)
Reflek Patologis:
Test Babinski (-), Test Chadock (-), Test Offenheim (-), test Gordon (-)
Motorik 5 5 | 5 5
Nama: Ny.B
Usia 31 tahun
Pekerjaan: IRT
P: Non farmakologi:
1. Edukasi bahwa penyakit bersifat hilang timbul dan tidak dapat sembuh, pengobatan hanya bertujuan
untuk memperingan. penyebab berasal dari beban pikiran/stress
2. Edukasi untuk bercerita mengenai beban pikiran yang mengganggu, untuk memperingan beban
pikiran
Farmakologi:
Betametasone valerat 0,1% cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis pada kedua punggung kaki)
S : Pasien datang dengan keluhan terdapat ruam pada kedua punggung kaki dirasakan apabila pasien
sedang tidak ada kegiatan seperti malam hari. Keluhan ruam pada punggung kaki disertai dengan rasa
gatal Keluhan sudah ada sejak 1 tahun yang lalu hilang timbul, dan keluhan memberat 5 hari terakhir.
Keluhan awalnya hanya berupa gatal pada kedua punggung kaki sehingga pasien menggaruknya bahkan
hingga berdarah, akibat sering digaruk timbul ruam yang awalnya hanya sebesar koin Rp.500 pada
punggung kaki kanan, kemudian meluas pada punggung kaki kanan dan kiri hingga saat ini menjadi
sebesar telapak tangan orang dewasa. Pasien telah berobat ke dokter pada tahun lalu tetapi dirasa
keluhannya sudah membaik dan tidak berobat kembali. Tetapi keluhan dirasa timbul kembali.
1 tahun yang lalu pasien kehilangan suami pasien karena penyakit jantung, dan saat ini pasien harus
menghidupi keluarga dan membiayai anak terakhir pasien yang masih kuliah.
N: 80 x/m
R: 18x/m
S: 36,7ºC
BB: 55 Kg
TB: 166 cm
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Status Dermatologikus:
Distribusi: regioner
Lesi: multiple, sebagian diskret Sebagian konfluens, ukurat plakat, bentuk tidak teratur, berbatas tegas,
menimbul dari permukaan, kering.
Nama: Ny. C
Usia: 24 Tahun
Pekerjaan: karyawan
P: Non-Farmakologi:
Farmakologi:
S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata atas kanansisi luar.
Keluhan dirasa sejak 6 hari yang lalu, keluhan dirasa semakin memberat dan benjolan dirasa semakin
membesar. Keluhan disertai nyeri dan perasaan mengganjal pada mata.
Keluhan tidak disertai demam. Keluhan tidak disertai mata merah. Keluhan tidak disertai penglihatan
menjadi buram. Riwayat mata terkena benda asing tidak ada.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini, pasien hanya menkompres benjolan dengan air hangat
N: 80 x/m
R: 18 x/m
S: 36,6ºC
Status Oftalmicus:
OD:
TIO: -
Lensa: jernih
OS:
TIO: -
Palpebra superior: edema, ukuran 1cm x 1cm, eritema(+), Nyeri tekan (+), S lead appearance (+)
Lensa: jernih
A: dakrioadenitis sinistra
Nama: tn. WN
Usia: 42 tahun
Non-farmakologi:
1. Edukasi kontrol teratur minimal 1x/bulan, dan konsumsi obat setiap hari, apabila obat telah habis
kontrol kembali
4. Meluangkan waktu 30 menit/hari selama 3-4 kali dalam seminggu untuk olahraga
Farmakologi:
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala, nyeri kepala dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan
nyeri kepala disertai dengan pegal-pegal pada bagian tengkuk. Keluhan nyeri kepala dirasakan terus
menerus dan semakin memberat. Keluhan nyeri kepala tidak disertai dengan sesak dan nyeri dada.
Keluhan tidak disertai dengan lemas anggota tubuh salah satu sisi. Keluhan tidak disertai dengan buram
penglihatan. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien sudah menkonsumsi obat warung untuk nyeri
kepala tetapi keluhan tidak membaik. Pasien merupakan seorang supir angkot dan merupakan perokok
sejak10 tahun, saat ini pasien merokok 10-12 batang per hari, pasien menyukai konsumsi kopi 4-5 gelas
per hari untuk menemani bekerja dan pasien tidak rutin berolah raga. Pasien memiliki riwayat darah
tinggi, konsumsi amlodipine 1x5mg tetapi sudah 2 bulan tidak minum obat karena tidak ada waktu
untuk kontrol ke dokter.
Keadaan umum: compos mentis
GCS 15 (E4V5M6)
N: 92 x/m
R: 20 x/m
S: 36,8ºC
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Nama: nn. D
Usia 23 tahun
Pekerjaan: mahasiswi
P: mertigo 2x 6 mg po
Flunarizin 1x 5mg po
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala. Keluhan dirasa sejak 2 hari yang lalu. Keluhan nyeri
kepala dirasa hanya pada sisi kiri dan terasa berdenyut, keluhan nyeri kepala dirasa memberat ketika
ada suara bising dan pasien menjadi silau ketika melihat cahaya, sehingga pasien lebih senang berada
pada ruangan yang redup. Keluhan tidak disertai dengan mual dan muntah. Keluhan nyeri kepala tidak
diawali dengan perasaan seperti mendengan suara, tidak diawali dengan melihat kilatan cahaya, tidak
diawali dengan mencium bau-bauan aneh. Keluhan nyeri kepala tidak dirasa seperti terikat. Keluhan
nyeri kepala tidak terasa pada sekitar mata yang disertai mata merah dan hidung berair. Keluhan seperti
ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk keluhan saat ini.
N: 76 x/m
S: 36,8ºC
R: 20x/m
Kepala:
Thorax:
Abdomen:
Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal
Ekstremitas:
A : Headache
13 okt 2022