Anda di halaman 1dari 228

27/8/2022

Sdr. M; 21 Th; 55 Kg; 172 cm

P:

Tindakan medis : memasang infus

Infus RL 15 tpm

Injek Antrain, 3x1 Amp IV (Skin test)

Injek Ondancentron 4mg, 2x1 Amp IV

Injek Omeprazol, 2x1 Amp IV

Konsul dr. Rizka Husna Sp.PD

Metronidazole tab 500 mg, 3 x 1 tab p.o

Cotrimoksazole tab 480 mg, 2 x 2 tab p.o

S: Sdr M usia 21 tahun datang datang ke igd dengan keluhan panas badan sejak 4 hari yang lalu.
Keluhan disertai adanya nyeri di daerah ulu hati. Keluhan mual (+), muntah (+) 2 x isi cairan dan
makanan. Mencret 1x lendir (-), darah (-). BAK tidak ada keluhan. Riwayat sakit serupa sebelumnya
disangkal.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 120/70

BB 55 Kg; 172 cm

Nadi: 86 x/m,

Respirasi: 20 x/m,

Suhu: 38,7 C,

SPO2: 98%

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-


Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) Epigastrium

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :

Darah rutin : HB 13,1 g/dl, leukosit 14,3 ribu/mm3, Eritrosit 4,57 juta/mm3, HT 42%, Trombosit 279
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 49%, Limfo 21%, Mono 2%

Tes Swab Antigen : Non-Reaktif

Tes widal: -

A: Obs Febris e.c Bakterial infection + Dyspepsia

Tn. O; 67 Th; 168 cm; 57 kg

P:

Konsul dr. Widiyatmiko Sp.OT

Infus Nacl 0,9% 15 tpm

Inj ketorolax amp, 2 x 1 amp iv

Injek ondancentron amp, 2 x 1 amp iv

Injek cefotaxim amp 1 gr, 2 x 1 amp iv (skin test)

Rencana operasi ORIF


S: Tn. O usia 67 tahun datang ke IGD diantar ojek online dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak 25 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan antara motor dengan motor. Terdapat
luka terbuka di jari ke 4 dan 5 kaki kiri. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala,
muntah, dan penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah
tinggi atau kencing manis.

O:

KU: Tampak sakit sedang, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kes: Compos mentis

TTV: TD: 100/70

Nadi: 94 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu: 36,4OC,

SPO2: 99%, BB:57 Kg, TB: 168 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

•Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

•Auskultasi: BU (+) normal

•Perkusi: timpani

•Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, oedem -/-, CRT < 2.

Status lokalis:

Look: Terdapat VL at regio digiti 4 dan 5 pedis sinistra. 4 x 5x 2 batas irreguler, dasar tulang, kotor,
Darah (+), deformitas (+)

Feel: nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)


Move: ROM Terbatas

Foto rontgen pedis sinistra:

Diskontinuitas os phalang proximal digiti 4 dan 5 pedis sinistra displace

EKG: normorythm

Hb 10,8 g/dk, Ht 41%, Trombo 322 rb/mm3, Leukosit 7,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 45%, Limfo 20%, mono 2%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Rapid test Covid-19 (IgG&IgM): Non reaktif

A: open fracture digiti 4 dan 5 pedis sinistra

9. Ny. A; 32 Th; 79 Kg; 154 cm (12-03-22)

P:

Tindakan medis : memasang infus

Konsul dr. Maman Sp.OG

Infus RL 15 tpm

Drip oxitosin ½ amp dalam 500 cc (20 tpm)

Inj Cefotaxime 2x1 gr iv (skin test)

Observasi KU, TTV, His dan DJJ

S: Ny. A usia 32 tahun datang dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan bening dirasakan cukup banyak sampai merembes. Cairan yg keluar berwarna
jernih dan tidak berbau. Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang
semakin lama semakin kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir juga disangkal. Demam
(-). Pasien mengaku usia kehamilan 37-38 minggu dan pasien mengaku gerakan janin masih dirasakan.
HPHT: 20 novomber 2021

O: KU: Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis

TD: 120/70 N: 88 x/m R: 22 x/m S: 36,4 C Spo2: 98 %

Mata: conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Thorak P: VBS +/+, wh -/-, rh -/-

C: BJ I/II reg, murmur (-), Gallop (-)

Absomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, CRT <2

Status lokalis:

Leopold 1: TFU 33 cm

Leopold 2: Punggung kiri

Leopold 3: Kepala

Leopold 4: Sudah masuk PAP

His (-), DJJ 136 x/m

VT: Pembukaan (-), ketuban (-)

Pemeriksaan Lab:

Rontgen thorax: tidak ada kelainan

Darah Rutin: Hb 13,1 g /dl, Leukosit 6,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,45 juta/mm3, Ht 35,7 %, Trombosit 320
ribu/mm3.

GDS 99 mg/dl

Rapid test IGg & IGM : -

A: G2P1A0 gravida 37-38 minggu dengan KPD


28/8/2022

An. I; 10 bulan: 8 kg; 65 cm

P:

Tindakan medis : memasang infus

konsul dr, Tuti Atikah Sp.A

Ivfd RL 10 tpm makro

Inj. Cefotaxime 2x350 mg iv (skin test)

Inj. Gentamissin 2x17,5 mg iv (skin test)

Inj. Santagesik 4x 100 mg iv (skin test)

Nebu combivent ½ respul tiap 8 jam

Ambroxol 3x0,8 ml p.o

Edorisan 3x 0,8 ml p.o

S: An. I usia 10 bulan datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi pagi SMRS. Keluhan sesak disertai
panas 3 hari dan batuk (+), batuk disertai dengan dahak. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada
mencret. Riwayat sakit dengan keluhan yg sama sebelumnya disangkal.

O:

KU: Tampak sakit sedang, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: CM

TTV :

Nadi: 126 x/m,

Respirasi: 64 x/m,

Suhu: 39,3 C,

SPO2: 98%
Bb: 8kg TB 65cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh +/+

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang:

Ro Thorax: infiltrat dikedua lapang paru

Rapid test : Non reaktif

Darah rutin : Hb 11,1 / Ht 31 / leukosit 10.200 / trombosit 260.000

Hitung jenis: 0%/0%/1%/62%/22%/5%

GDS : 96

A: Bronkopneumonia

An. Z; 15 tahun: 42 Kg; 148 cm

P:

Infus RL 15 tpm

Ketorolac 2 x 1 amp iv

Ondancentron inj 4mg, 2 x1 amp iv

Konsul dr Tresnawaty Sp.B

Rencana operasi
Cefotaxime 2x1 gr iv (skin test)

S: An. Z usia 15 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak berhenti. Nyeri perut dirasakan pertama kali pada daerah
pusar kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan menetap. Keluhan disertai adanya demam
(+) sejak 2 hari, mual (+), muntah (+), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku belum pernah
sakit seperti ini sebelumnya.

O:

KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis

TTV : TD : 100/60

Nadi : 90 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu : 38,5 C,

SPO2 : 98%, BB: 42 Kg, TB: 148 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) perut kanan bawah

Ekstremitas: akral hangat, oedem -/-, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang:

Ro Thorax: tidak ada kelainan

Rapid test : Non reaktif

Darah rutin : Hb 13,1 / Ht 37 / leukosit 14.500 / trombosit 275.000

Hitung jenis: 1%/1%/3%/65%/35%/2%

GDS : 96
Status lokalis:

Inspeksi: datar, perut distensi (-), ascites (-), massa (-)

Auskultasi: Bising usus (+) normal

Perkusi : timpani

Palpasi: nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign (+), obturator sign
(+), blumberg sign (+), rovsing sign (+)

A: acute appendicitis

Ny. K, usia 65 tahun,65 kg, 159 cm

P : tindakan medis : memasang infus, memasang kateter

Konsul dr Tresnawaty Sp.B

Puasakan pasien

Infus RL 20 tpm

Ketorolac inj 2 x 1 amp iv

Ondancentron inj 4mg, 2 x1 amp iv

Ceftriaxone 1x2 gr iv (skin test)

Metronidazole 3x500mg iv (skin test)

S: ny.k usia 62 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut sejak 1 hari yg lalu,
nyeri perut berawal dari kanan bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak
berhenti. Ny.k minum obat penahan nyeri yaitu parasetamol tetapi tidak ada perubahan. Nyeri perut
dirasakan pertama kali pada daerah pusar kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan
menetap. Keluhan disertai adanya demam (+) sejak 2 hari, mual (+), muntah (+), BAB dan BAK tidak
ada keluhan. Pasien mengaku belum pernah sakit seperti ini sebelumnya.

O:
KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis

TTV : TD : 100/60

Nadi : 90 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu : 38,5 C,

SPO2 : 98%, BB: 42 Kg, TB: 148 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) perut kanan bawah

Ekstremitas: akral hangat, oedem -/-, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang:

Ro Thorax: tidak ada kelainan

Rapid test : Non reaktif

Darah rutin : Hb 13,1 / Ht 37 / leukosit 15.500 / trombosit 275.000

Hitung jenis: 1%/1%/3%/65%/35%/2%

GDS : 96

Status lokalis:

Inspeksi: datar, perut distensi (-), ascites (-), massa (-)

Auskultasi: Bising usus (+) normal

Perkusi : timpani

Palpasi: defans muscular (+) nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign
(+), obturator sign (+), blumberg sign (+), rovsing sign (+)
A: peritonitis ec appendicitis perforasi

29/8/2022

8. Sdr. E; 16tahun; 165 cm; 50kg

P: tindakan medis : memasang infus

Infus RL 20 tpm

Antrain 3x500mg IV

Konsul dr. Tuti Atikah Sp.A, dng advice:

Tes PCR

Apusan darah tepi

Imboost force 3x1 tab po

Psidii syr 3x1 sendok makan

S: Sdr. E usia 16 tahun datang diantar ibunya ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu,
demam dikatakan naik turun, turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku nyeri
kepala, nyeri otot dan sendi (+). Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Ibu pasien mengatakan bahwa disekitar tempat tinggalnya banyak anak yang terkena penyakit
demam berdarah.

O:

KU : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 110/70

Nadi: 88 x/m,

Respirasi: 20 x/m,

Suhu: 38,7OC,
SPO2: 98%

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak:Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-) Epigastrium

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Tourniquet test: +

Hasil lab:

Hb 13 g/dk, Ht 47,9%, Trombo 144 rb/mm3, Leukosit 5,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 40%, Limfo 20%, mono 1%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Rapid test Covid-19 (IgG&IgM): Non reaktif

A: Dengue fever

9. Ny. L; 75 Th; 54 Kg; 167 cm (18/03/2022)

P:

Oksigen 2-3 lpm

Infus RL 8 tpm

Konsul dr. Adhi M Sp.P advis:

Rencana thoracosintesis (punksi cairan pleura)

S: Ny. L usia 75 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 10 hari yang lalu. Keluhan
sesak nafas dirasakan semakin memberat 4 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus
dan semakin memberat jika dibawa berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika duduk guna
mengurangi sesak. Sesak nafas juga semakin memberat jika beraktivitas dan saat pasien batuk. Pasien
mengeluh batuk kering sejak 2 bulan yang lalu. Pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan
selama 6 bulan, pasien juga menyangkal pernah sering berkeringat pada malam hari, demam yang
lama, dan nafsu makan yang berkurang. Riwayat asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan
trauma pada dada. Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal. Tidak ada keluhan BAK dan
BAB.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 100/70 mmHg

Nadi: 80 x/m,

Respirasi: 30x/m,

Suhu: 36,9OC,

SPO2: 97%, BB:54 Kg, TB: 167 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo

Inspeksi: Bentuk dada simetris kanan dan kiri

Gerak pernafasan hemithorak kiri tertinggal dengan yang kanan

Palpasi: vocal fremitus melemah pada hemithorak kiri

Perkusi: redup pada hemithorak kiri dan sonor pada hemithorak kanan

Auskultasi: hemithorax kiri vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kiri

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi: batas jantung dalam batas normal


Auskultasi: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi: timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Hasil Lab:

Darah Rutin :Hb 9,8 g/dk, Ht 39%, Trombo 264 rb/mm3, Leukosit 9,9 ribu/mm3

Diff-count : baso 1%, Eusi 1%, NB 2%, NS48%, Limfo 22%, mono 1%

GDS : 121

Swab antigen: Non-reaktif

Ro thorak:

Efusi pleura sinistra

Sinus costophrenicus tumpul sinistra, meniscus sign (+) di bagian thorax sinistra

Kesan: Efusi pleura sinistra

A: Efusi Pleura sinistra

Ny. A; 32 Th; 79 Kg; 154 cm (12-03-22)

P:

Konsul dr. Maman Sp.OG

Infus RL 15 tpm
Drip oxitosin ½ amp dalam 500 cc (20 tpm)

Inj Cefotaxime 2x1 gr iv (skin test)

Observasi KU, TTV, His dan DJJ

S: Ny. A usia 32 tahun datang dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan bening dirasakan cukup banyak sampai merembes. Cairan yg keluar berwarna
jernih dan tidak berbau. Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang
semakin lama semakin kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir juga disangkal. Demam
(-). Pasien mengaku usia kehamilan 37-38 minggu dan pasien mengaku gerakan janin masih dirasakan.

HPHT: 22 novomber 2021

O: KU: Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis

TD: 120/70 N: 88 x/m R: 22 x/m S: 36,4 C Spo2: 98 %

Mata: conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Thorak P: VBS +/+, wh -/-, rh -/-

C: BJ I/II reg, murmur (-), Gallop (-)

Absomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, CRT <2

Status lokalis:

Leopold 1: TFU 33 cm

Leopold 2: Punggung kiri

Leopold 3: Kepala

Leopold 4: Sudah masuk PAP

His (-), DJJ 136 x/m

VT: Pembukaan (-), ketuban (-)

Pemeriksaan Lab:
Rontgen thorax: tidak ada kelainan

EKG : Sinus rhythm

Darah Rutin: Hb 13,1 g /dl, Leukosit 6,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,45 juta/mm3, Ht 35,7 %, Trombosit 320
ribu/mm3.

GDS 99 mg/dl

Rapid test IGg & IGM : -

A: G2P1A0 gravida 37-38 minggu dengan KPD

30/8/2022

Nama: nn. R

Usia: 20 Tahun

Pekerjaan: Mahasiswi

P: na diclof 2x 25 mg po

vitbc 1x1

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu, keluhan nyeri kepala terasa
seperti diikat dari bagian depan kepala hingga belakang kepala. Keluhan nyeri kepala dirasa hilang
timbul, keluhan timbul bila pasien terlalu banyak mengerjakan tugas kuliah. Keluhan nyeri kepala
timbul sekitar 30 menit kemudian mereda. Keluhan berkurang dengan istirahat. Keluhan nyeri kepala
tidak terasa pada salah satu sisi kepala. Keluhan nyeri kepala tidak terasa pada sekitar mata yang
disertai mata merah dan hidung berair. Pasien tidak memiliki gigi berlubang. Pasien tidak memiliki
riwayat hidung sering beringus, nyeri kepala tidak bertambah saat posisi menunduk. Keluhan seperti
ini sudah pernah dirasakan sebelumnya beberapa minggu yang lalu. Untuk keluhan saat ini pasien
belum menkonsumsi obat apapun.
O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 110/80 mmHg

N: 72 x/m

S: 36,8ºC

R: 20x/m

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-

Nyeri ketok sinus frontalis -/-

Nyeri ketok sinus etmoidalis -/-

Nyeri ketok sinus maksilaris -/-

Hidung: rinore -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A: Headache
#Tension Type Headache episodik infrekuen

2. Nama: Nn.U

Usia: 21 tahun

Pekerjaan: mahasiswi

P:

Non-farmakologi:

1. Mempunyai jadwal jam makan, agar tidak terlambat makan

2. Mengurangi/menghindari makanan pedas, kopi dan asam

Farmakologi:

Omeprazole 2 x1 tablet po ac

Ranitidine 2x 150 mg po pc

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. Keluhan nyeri ulu hati dirasa
terus menerus. Keluhan nyeri ulu hati disertai dengan perasaan mual, tetapi tidak muntah. Pasien
tidak memiliki riwayat BAB hitam atau muntah hitam seperti kopi. Pasien tidak mengeluhkan nyeri
bertambah saat makan atau setelah makan. Pasien tidak mengeluhkan sering terbangun saat malam
hari karena nyeri ulu hati. Pasien memiliki kebiasaan makan 2x sehari pada siang dan malam, memiliki
kebiasaan menkonsumsi kopi 1-2 gelas per hari dan menkonsumsi makanan pedas. Keluhan nyeri ulu
hati timbul terutama saat pasien telat makan, saat setelah konsumsi kopi dan setelah konsumsi
makanan pedas. Keluhan seperti ini sering dirasa oleh pasien, dan keluhan berkurang setelah pasien
menkonsumsi obat maag cair di warung. Untuk keluhan saat ini pasien telah menkonsumsi obat maag
cair tetapi tidak ada perubahan.

O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 100/70 mmHg


N: 80 x/m

R: 18x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan epigastrium (+), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A :Dispepsia funsional

Nama: nn. D

Usia 23 tahun

Pekerjaan: mahasiswi

P: mertigo 2x 6 mg po

Flunarizin 1x 5mg po
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala. Keluhan dirasa sejak 2 hari yang lalu. Keluhan nyeri
kepala dirasa hanya pada sisi kiri dan terasa berdenyut, keluhan nyeri kepala dirasa memberat ketika
ada suara bising dan pasien menjadi silau ketika melihat cahaya, sehingga pasien lebih senang berada
pada ruangan yang redup. Keluhan tidak disertai dengan mual dan muntah. Keluhan nyeri kepala
tidak diawali dengan perasaan seperti mendengan suara, tidak diawali dengan melihat kilatan cahaya,
tidak diawali dengan mencium bau-bauan aneh. Keluhan nyeri kepala tidak dirasa seperti terikat.
Keluhan nyeri kepala tidak terasa pada sekitar mata yang disertai mata merah dan hidung berair.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini.

O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 76 x/m

S: 36,8ºC

R: 20x/m

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat


A : Headache

#Mirgraine tanpa aura (Common Migraine)

31/8/2022

Tn. W; 65 Tahun; TB: 155 Cm; BB: 60 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 6 hari SMRS. Keluhan pusing berputar dirasakan
semakin memberat. Keluhan disertai dengan mual(+) dan muntah(+). Keluhan tidak disertai telinga
berdenging dan tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Saat ini pasien belum mengobati keluhan
nya. Pasien sebelumnya memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan rutin kontrol ke puskesmas.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 140/80 mmHg, N : 90 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5oC, SpO2 : 98 %

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah (11/03/2022)

Hb 12,5 g/dl

Leukosit 6,5 ribu/mm3

Erytrosit 4,5 juta/mm3


Thrombosit 280 ribu/mm3

Hematokrit 34,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

Diagnosis

Vertigo Perifer + Hipertensi Grade I

Penatalaksanaan

Tindakan medjs : memasang infus

- Infus RL 16 tpm

- Omeprazole 1 x 1 amp iv

Ondacentron 3x4mg iv

Konsultasi dr. dr. Diamanta Sp. S, terapi

- Dipenhidramin 2 x 1 amp iv

- Betaserc 2 x 24 mg PO

- Frego 2 x 5 mg PO

Tn. K; 25 Tahun; TB: 175 Cm; BB: 61 Kg

Anamnesis

Keluhan utama : Sesak napas

Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. keluhan disertai
panas badan dan batuk sejak 2 minggu yang lalu. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Tidak ada
keluhan penurunan berat badan dan keringat pada malam hari.

Riwayat penyakit tidak ada

Riwayat alergi obat tidak ada


Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 100/80 mmHg,

N: 110 kali/menit,

R : 30 kali/menit,

S : 38,9 ◦c,

SpO2 : 93% --> 98% dengan O2 4 lpm

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh +/+, Whz +/+

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 14,2 g/dl

Leukosit 12,5 ribu/mm3

Erytrosit 4,5 juta/mm3

Thrombosit 262 ribu/mm3

Hematokrit 38 %

SGOT 18,8 U/L

SGPT 14,2 U/L

Ureum 39,4 mg%

Creatinin 1,12 mg/dl


GDS 120

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Foto Rontgen : Gambaran inhomogen pada lobus dextra dan sinistra

DIAGNOSIS

Pneumonia lobaris dextra et sinistra

PENATALAKSANAAN

Konsultasi dr. Dicky Sp.P, terapi

Infus RL 20 tpm

Nebu ventolin 1 resp/8 jam

Levofloxacin 750 mg/24 jam iv

Pct 500 mg tab 4 x 1

Vectrine 300 mg 3 x 1 caps

An. A, 1 tahun, BB 10,5 kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari SMRS, dengan frekuensi BAB >8x/hari, tidak ada
ampas, darah maupun lender. Keluhan juga disertai dengan adanya demam sejak 2 hari SMRS,
demam dirasakan terus menerus dan hanya turun bila pasien minum obat paracetamol, setelah itu
demam naik kembali. meminum asi tampak menurun, anak menjadi lebih rewel dan tampak lemas.
Tidak ada batuk pilek.

Riwayat Alergi: Tidak ada

RPD: Tidak ada


Pemeriksaan Fisik

Kesan sakit: Tampak sakit sedang

Kesadaran: Compos mentis, GCS 15 (E4M6V5)

Nadi: 150x/menit

Respirasi: 30x/menit

Suhu: 38 ºC

Saturasi: 99%

BB: 10,5 kg

Kepala: conjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, ubun-ubun tidak tampak cekung, mata tampak
cekung (+/+), air mata (-/-), mukosa bibir tampak kering

Thorax: VBS +/+, rh -/-, wh -/-, BJM S1=S2 murmur (-)

Abd: cembung, BU + meningkat, soepel, turgor kembali lambat

Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik

Pemeriksaan Penunjang

Hb: 12,8 g/dl

Ht:34.4%

Leu:15.500/mm3

Eri: 4,5 jt/mm3

Tromb: 300.000/mm3

Rapid Tes Antigen SAR-COV.2: Negatif

Diagnosis

GEA non disentri dengan dehidrasi sedang-berat + Obs Febris


Penatalaksanaan

Tindakan medis :memasang infus

Infus RL 300 cc habis dalam 1 jam, lanjut 700 cc habis dalam 5 jam

PCT iv 150 mg

Konsul dr. Sp.A, advice

Cefotaksim 3x500mg iv (skin test)

Zinc 1x5 ml po

Lacto B 2x1 po

cek feses rutin

1/9/2022

Nama: ny. T

Usia 56 tahun

Pekerjaan: IRT

P: Non Farmakologi:

1. Hindari aktivitas yang terlalu lama

2. Hindari aktivitas mengangkat beban berat

Farmakologi:

Na diclofenac 2x50 mg po

Vitamin B complex 1x1 po

S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang bagian bawah sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan nyeri
pinggang disertai perasaan nyeri yang menjalar dari pinggang kanan, bokong hingga kaki kanan. Sejak
1 bulan yang lalu keluhan hilang timbul keluhan awalnya hanya terbatas pada pinggang sisi kanan dan
semakin lama terdapat penjalaran nyeri hingga kaki kiri, dan dirasa semakin memberat. Keluhan nyeri
pinggang tidak disertai gangguan saat BAK dan BAB. Keluhan tidak diawali dengan adanya benturan
pada pinggang atau jatuh yang bertumpu pada pinggang. Tidak ada keluhan batuk lama. Pekerjaan
pasien hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengerjakan pekerjaan rumah. Keluhan nyeri pinggang
dirasa memberat ketika aktivitas, batuk, perubahan posisi dari duduk ke berdiri dan dirasa berkurang
saat istirahat. pasien belum memeriksakan keluhan ini ke dokter, sejak 1 bulan yang lalu hanya
menkonsumsi jamu-jamuan tetapi tidak ada perbaikan.

O : Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

S: 36,7ºC

R: 20x/m

Pemeriksaan Neurologi:

Rangsang Meningeal:

Kaku kuduk (-),Brudzunski 1 (-), brudzunski 2 (-), brudzunski 3 (-), leaseque kanan dan kiri < 70º, kernig
(-)

Reflek Patologis:

Test Babinski (-), Test Chadock (-), Test Offenheim (-), test Gordon (-)

Test Bragard (-), Test Sicard (-)

Patrick -/- kontra Patrick -/-

Valsava test (+)

Motorik 5 5 | 5 5

Test Sensibilitas: Kanan = kiri

A: Unspecified injury nerve low segment abdomen & hip


#Low back pain e.c suspect HNP

11. Nama: an. RZ

Usia: 9 tahun

Pekerjaan: siswa pesantren

P: Non farmakologi:

1. Hindari garukan

2. Mandi 2x sehari

3. Menjemur Kasur, guling, bantal, selimut, dibawah sinar matahari

4. Mengganti sprei minimal 1x/minggu

5. Tidak menggunakan pakainan/handuk secara bersamaan

6. Edukasi orang tua untuk pengobatan ke seluruh anggota serumah

Farmakologi:

Krim Permetin 5% 1x1 ue (dioles ke seluruh tubuh, didiamkan 10 jam. Diulang 1 minggu kemudian)

Cetirizine sirup 1x1cth

S : Pasien datang diantar orang tuanya dengan bruntus-bruntus pada sela-sela jari kedua tangan.
Keluhan dirasa sejak 7 hari yang lalu. Keluhan diawali pada sela-sela jari yang kemudian meluas pada
perut, punggung, kedua lipat siku, kedua lipat ketiak, bokong dan kedua lipat paha. Keluhan disertai
dengan rasa gatal, dan terasa lebih gatal pada malam hari sehingga pasien sulit tidur. Keluhan
bruntus-bruntus tidak disertai dengan demam, keluhan tidak disertai dengan borok berkeropeng atau
gelembung berisi nanah. keluhan serupa pada anggota serumah tidak ada. Pasien merupakan siswa
pesantren, teman satu kamar pasien dan beberapa teman pasien memiliki keluhan serupa. Pasien
telah berobat dengan diberikan bedak tabur yang dibeli di apotek, tetapi keluhan tidak membaik.
O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 100/70 mmHg

N: 80 x/m

R: 18x/m

S: 36,7ºC

BB: 34 Kg

TB: 135 cm

IMT: 18,6 Status gizi normal

Mata: konjungtiva anemi -/-, sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Axilla: KGB tidak membesar

Thorax:

Paru: VBS kanan=kiri, ronkhi-/-, wheezing-/-

Jantung: BJ 1,2 murni regular, murmur (-)

Abdomen: datar, soepel, BU (+) normal

Inguinale: KGB tidak teraba

Ekstremitas: CRT <2 detik, akral hangat

Distribusi: Generalisata

Ad Regio: Hampir seluruh tubuh terutama sela-sela jari kedua tangan, permukaan volar kedua
pergelangan tangan, kedua lipat ketiak dan sekitarnya, perut sekitar pusar, perut bagian bawah,
punggung, kedua lipat paha, dan bokong (Sirkulus Von Hebra)

Lesi: Multipel, sebagian besar diskret, bentuk sebagian besar teratur, ukuran milier hingga lentikuler,
batas sebagian tegas sebagian tidak tegas, menimbul dari permukaan, kering.
Efloresensi: Papula eritem, papula hiperpigmentasi dengan sedikit skuama halus diatasnya,
kanalikuli sulit ditemukan.

A :Skabies

12. Nama: Tn. S

Usia: 76 tahun

Pekerjaan: Pensiunan

P : Non- farmakologi:

1. Rujuk Sp.PD untuk tensi dan Rujuk Sp.M untuk ekstraksi katarak + Intra Ocular Lens (IOL)

S : Pasien datang dengan keluhan mata kanan buram sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan mata buram
dirasakan berangsur-angsur dan semakin memberat hingga mengganggu aktivitas pasien. Pasien
mengatakan pandangan pasien seperti melihat asap, penglihatan terasa silau pada siang hari atau
melihat cahaya. Keluhan tidak disertai mata merah, nyeri, mual dan muntah. Keluhan tidak dirasakan
seperti pandangan tertutup tirai. Keluhan mata buram tidak membaik dengan memicingkan mata.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi, kontrol teratur ke puskesmas. Riwayat kencing manis tidak ada.
Riwayat keluhan serupa pada anggota keluarga tidak ada

O : Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 150/90 mmHg

N: 84 x/m

R: 20x/m

S: 36,7ºC

Status Oftalmicus:
OD:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: keruh, shadow test (+)

OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih
A : Katarak senilis imatur OD + Hipertensi essensial grade I

Nama: an. RN

Usia: 18 tahun

Pekerjaan: pelajar

P: Non-farmakologi

1. Hindari konsumsi makanan pedas, gurih, dingin, dan gorengan

2. Konsumsi air mineral 2 liter per hari

Farmakologi:

1. Amoxicillin 3x500mg po

2. Dexametason 3x0,5mg po

3. Paracetamol 3x500mg po

4. Ambroxol 3x30mg po

S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari. keluhan demam disertai dengan nyeri
menelan, batuk disertai dahak warna kuning, terkadang sulit dikeluarkan dan terasa pegal-pegal pada
seluruh badan. Keluhan demam dirasa terutama pada sore-malam hari secara perlahan dan tidak
terlalu tinggi. Keluhan tidak disertai serak. Keluhan tidak disertai perasaan mengganjal pada
tenggorokan, keluhan tidak disertai sesak, keluhan tidak disertai sulit menelan. Pasien menyukai
konsumsi makan pedas dan gurih pada akhir-akhir ini, keluhan membaik ketika minum air hangat.
Keluhan ini sudah 2 kali dirasakan oleh pasien pada tahun ini. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini

O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan


TD: 110/70 mmHg

N: 78 x/m

R: 18 x/m

S: 37,2ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-

Mulut: mukuosa bukal: tenang, gigi geligi: karies (-)

Tonsil: T2/T2 tenang, kripta (-), detritus (-)

Faring: hiperemis (+) granul (+), post nasal drip (-)

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A : Faringitis akut e.c suspect bacterial infection

2/9/2022

Tn. R; 69 Tahun; TB: 163 Cm; BB: 55 Kg


Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. keluhan batuk disertai
dengan dahak kental berwarna putih, darah (-). keluhan disertai dengan sesak yang mulai dirasakan
kurang lebih sejak 7 hari yang lalu. Demam (-), Pilek (-), nyeri dada (-). Pasien merupakan perokok,
sejak usia 20 tahun, dalam 1 hari dapat menghabiskan rokok 1 bungkus.

Riwayat penyakit tidak ada

Riwayat alergi obat tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 120/80 mmHg,

N: 90 kali/menit,

R : 26 kali/menit,

S : 36,5 ◦c,

SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Vbs +/+, Rh +/+, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 14 g/dl

Leukosit 7,5 ribu/mm3

Erytrosit 5,2 juta/mm3

Thrombosit 262 ribu/mm3


Hematokrit 37 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Foto Rontgen : Corakan bronkhovaskular meningkat

DIAGNOSIS

Bronkhitis Kronik

PENATALAKSANAAN

tindakan medis : memasang infus

IVFD RL 15 tpm

Konsul dr Putri Sp.PD: advis:

Combivent tiap 6 jam

Ceftriaxone 2x1gr (skin test)

Vectrin 3x1 tab po

An. M, 7 tahun

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan luka di pelipis kanan. Keluhan disertai dengan nyeri (+) pada luka,
darah (+). Luka terjadi setelah pasien terbentur ujung meja disekolah. Keluhan disertai dengan adanya
nyeri pada luka, darah (+). Keluhan pingsan saat jatuh, muntah, nyeri kepala hebat, keluar darah dari
hidung dan telinga disangkal. Riwayat sakit sebelumnya disangkal.

Pemeriksaan Fisik

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS (E4M6V5)


TTV: Nadi: 100 x/m,

Respirasi: 21 x/m,

Suhu: 36,5ºC,

SPO2: 98%

BB:28 Kg, TB: 1130 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesara KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Status Lokalis:

Look :a/r Frontalis dextra terdapat VL 4 cm, reguler, dasar dermis, bersih, darah (+)

Feel : nyeri tekan (+), sensibilitas (+), krepitasi (-)

Diagnosis

Vulnus Laceratum Frontalis dextra

Penatalaksanaan

tindakan medis : hecting a/r frontalis dextra

Bersihkan luka dgn Nacl 0,9%

Hecting

Asam mefenamat tab 500 mg: 3 x ½ tab P.O (P.C)

Amoxicillin tab 500 mg: 3 x ½ tab P.O (P.C)


14. Ny. Z; 70 Tahun; TB: 150 Cm; BB: 45 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri panggul kiri yang dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. keluhan
disertai dengan nyeri pada ekstremitas sebelah kiri dan menjalar sampai ketulang belakang. pasien
tidak bisa bangun dan berjalan karena nyeri.

Riwayat penyakit disangkal.

Riw alergi obat disangkal

Pemeriksaan Fisik

Ku: Tampak sakit sedang

kesadaran: composmetis, GCS : 15 (E4M6V5)

TTV:

TD: 120/80 mmHg

N: 98 x/m

RR:20x/m

T: 36,5C

Sp02: 98 %

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Pulmo : VBS (+/+), wheezing (-/-), Rhonchi (-/-)

Cor : s1s2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-),

Ext kiri : ROM terbatas (+) karena nyeri

Pemeriksaan laboratorium:
Darah rutin

Hb : 12,5 g/dl

Leukosit : 6,2 ribu/mm3

Eritrosit : 4,5 juta/mm3

Hematokrit : 34%

Trombosit : 265 ribu/mm3

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Myelopati Lumbal

Penatalaksanaan:

tindakan medis :memasang infus

- IVFD RL 16 gtt

- Inj ONdancetron 2 x 1 amp iv

- Inj Ketorolac 2 x 1 amp iv

Konsul dr. Ressi SpOT. Advice :

-Terapi lanjut

Ny.M, 60 thn, 60 kg, 155 cm.

Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan lemas badan yang dirasakan sejak 2 hari SMRS. Keluhan lemas sampai
mengganggu aktivitas sehari hari. Keluhan disertai mual (+) muntah (-) , BAB tidak lancar (+) nafsu
makan menurun (+), pusing(+) bila pasien duduk , demam (-), sesak (-). pasien pernah BAB berwana
hitam, namun belangan initidak pernah lagi. Riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 100/90 mmHg, N : 86 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (+/+) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 4 g/dl

Leukosit 5,7 ribu/mm3

Erytrosit 4,5 juta/mm3

Thrombosit 260 ribu/mm3

Hematokrit 34 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Anemia ec melena ec susp gastritis erosive


Penatalaksanaa

Tindakan medis : memasang infus

- IVFD RL

- Inj Pantoprazol 2 x 1 iv

- Inj Ondansetron 2 x 1 iv

- Sucralfat Syrp 3 x 10 cc po

Konsul dr Rizka SpPD. Advis :

- Cek MDT sebelum transfuse

- Transfusi PRC 2 labu/24 jam, premedikasi furosemid 1 amp setiap sebelum transfusi

- Setelah masuk 4 labu PRC, cek ulang HB

3 sept 2022

An.N, 18 thn, 59 kg, 160 cm.

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. keluhan disertai dengan nyeri saat
menelan dan nyeri pada tenggorokan. pasien juga mengeluhkan sulit masuk makanan karena rasa
nyeri.batuk pilek tidak ada. mual dan muntah (+) 2 x sejak kemarin. keluhan disertai dengan nyeri
kepala. Riwayat penyakit tidak ada. riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 110/90 mmHg, N : 120 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 38,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)


Mulut: Tonsil T2/T2, faring hiperemis (+), Tonsilar exudate (+)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 12,5 g/dl

Leukosit : 11 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 265 ribu/mm3

Hematokrit : 34 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Obs Febris + Dysfagia ec Tonsilitis akut

Penatalaksanaan

tindakan medis : memasang infus

- IVFD RL 20 tpm

- PCT 3 x 1 gr iv

- Inj omeprazole 2 x 1iv


- Tantum hisap 4 x 1 po

Konsul dr putri SpPD. Advis :

- IVFD RL 15 tpm

- inj cefobactam 1 g/12 jam iv

- drip lansoprazol 30 mg/12 jam dalam NS 100 cc iv

- Inf PCT 1 g/8 jam iv

- inj metoclorpramide 10 mg/8j iv

- inj dexametason 1 amp/8j iv

- drip neurobat 1 amp/24j iv

- sucralfat 3x 1 po

19. Tn. D, 70 tahun, TB 168 cm, BB 67 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan sakit di perut bagian bawah. keluhan disertai dengan scrotum kanan
yang membesar dan teraba seperti ada benjolan sejak kurang lebih 6 bln yang lalu. awalnya benjolan
tersebut dapat keluar masuk sendiri, namun sejak tadi sore benjolan tidak dapat masuk kembali.
Riwayat penyakit hipertensi, pasien jarang kontrol karena dirasa tidak ada keluhan. riwayat alergi
obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 190/100 mmHg, N : 88 kali/menit, R : 24 kali/menit, S : 36,7 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-


Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal,

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13,5 g/dl

Leukosit : 6,7 ribu/mm3

Erytrosit : 5,2 juta/mm3

Thrombosit : 265 ribu/mm3

Hematokrit : 35,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Hernia Irreponible, HT grade II

Penatalaksanaan

tindakan medis : memasang infus

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. ketorolac 3 x 1 amp iv

- Inj. ranitidine 2 x 1 amp iv

- Amplodipine 1 x 10 mg po

Konsul dr.SpB, advice :

- Rencana Operasi pukul 10.00


konsul dr. Sp.PD

-terapi lanjut

Nn. D, 21 tahun, TB 160 cm, BB 52 Kg

Anamnesis

Pasien dibawa ke IGD RS Ciremai setelah mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar 30 menit SMRS.
pasien sedang mengendarai sepeda motor, kemudian menabrak mobil karena menghindari motor
dari berlawanan arah saat pasien sedang berbelok arah. kemudian tangan pasien sebelah kanan
tertimpa motor dengan posisi tangan menahan tubuh. pasien merasa tangan kanan baal (+), nyeri (+).
Penurunan kesadaran (-),mual muntah (-), pingsan (-). pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sebelumnya. riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

Airway : Clear

Breathing: Clear

Circulation: Clear

Disability: nyeri tekan pada tangan kanan (+)

TD: 110/80 mmHg, N : 98 kali/menit, R : 24 kali/menit, S : 37,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera subikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal, NTE (-),

Ext : akral hangat (+),


a/r humerus dextra: ROM terbatas karena nyeri (+), krepitasi (-)

a/r pedis dextra: vulnus ekskoriatum 3 x 2 cm

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13 g/dl

Leukosit : 6,1 ribu/mm3

Erytrosit : 5,3 juta/mm3

Thrombosit : 283 ribu/mm3

Hematokrit : 34,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Radiologi manus dextra: fraktur metacarpal dextra

Diagnosis

Fraktur metakarpal dextra

Penatalaksanaan

tindakan medis : memasang jnfus

- Pembersihan luka

- RL 16 tpm

- Inj ketorolac 3 x 1 amp iv

- Inj Omeprazol 2 x 1 amp iv

- Inj neminos 1 x 1 (skin test)

- tramadol drip ekstra


konsul dr. SpOT, advice :

- Rencana ORIF besok pukul 07.30

4 sept 2022

17. Ny.L, 48 thn, 68 kg, 159 cm.

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke kedua kaki.keluhan disertai dengan sulit
berjalan (+), mual (+) dan nyeri pada ulu hati yang dirasakn secara terus menerus.. sejak 2 minggu
terakhir keluhan makin memberat. BAB dan BAK normal. pasien memiliki riwayat HNP dan control
rutin ke dokter, namun pasien menolak untuk operasi. pasien rutin mengkonsumsi obat meloxicam,
eperison HCL, namun tidak ada perbaikan.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 120/90 mmHg, N : 96 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+), CVA (+/-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Laseq (+), bragard (+), Patrick (+), kontrapatrick (+)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah
Hb : 13 g/dl

Leukosit : 6,2 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 275 ribu/mm3

Hematokrit : 34,2 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : sinus rhythm

Diagnosis

LBP ec HNP

Penatalaksanaan

tindakan medis : memasang infus

- IVFD NaCL 0,9 % 20 tpm

- Drip Tramadol 100 mg IV dalam Nacl 0,9 % 100 cc

- Inj Pantoprazol 1 x 1 iv

- Inj Ondansetron 1 x 1 iv

- Gabapentin 2 x 100 mg PO

Konsul dr Ludmilla Sp.S. Advis :

- gabapentin diganti dengan Pregabalin 2 x 75 mg PO

- Eperison HCL 2 x 50 mg PO

Nn. P, 19 tahun, TB 161 cm, BB 52 Kg

Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah, nyeri ulu hati, mual, keluhan dirasa sejak 5
hari yang lalu, keluhan dirasa hilang timbul, dan dirasakan nyeri sekali pada hari ini. pasien sudah 3
hari tidak bisa BAB. demam (+) sejak hari ini.mual (+), muntah (-). riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 110/70 mmHg, N : 110 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 38,9 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal, NTE (+), Mcburney sign (+), Obturator Sign (+), Psoas

Sign (+), Rovsing sign (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 12,7 g/dl

Leukosit : 14,5 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 277 ribu/mm3

Hematokrit : 34,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal
Diagnosis

Apendicitis akut

Penatalaksanaan

tindskan medis : memasang infus

- IVFD RL 20 tpm

- Inj Antrain 3 x 1 amp iv (skin test)

- Inj Ranitidin 2 x 1 amp iv

- Inj Ondancentron 2 x1 amp iv

Konsul dr. Tresnawaty SpB, advive :

- Cefotaxim 2 x 1 g iv (skin test)

- Pasien dipuasakan

- rencana operasi

Ny. L , 30 tahun, TB 156 cm, BB 45 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 3 hari SMRS. keluhan disertai
dengan perut terasa begah, kembung dan mual. keluhan tidak disertai dengan muntah, rasa terbakar
di dada, sesak. sebelumnya psien sudah meminum obat Mylanta dari apotek, namun tidak ada
perubahan. BAK dan BAB normal. Riwayat penyakit sebelumnya tidak adariwayat alergi obat tidak
ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 110/80 mmHg, N : 102 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 36,2 oC, SpO2 : 98%
Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal, NTE

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13 g/dl

Leukosit : 6,2 ribu/mm3

Erytrosit : 4,7 juta/mm3

Thrombosit : 252 ribu/mm3

Hematokrit : 34,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Dyspepsia

Penatalaksanaan

tindakan medis : memasang infus

- IVFD RL 20 tpm

- Inj pantoprazole 2 x 1 iv
- Inj ondansetron 2 x 1 iv

- sucralfat syrp 3 x 10 cc po

Konsul dr . putri SpPD, advive :

- terapi lanjut

5 sept 2022

Nama: Tn. RD

Usia 38 tahun

Pekerjaan: buruh bangunan

P: Non-farmakologi:

1. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran,

2. Edukasi saat BAB agar tidak mengedan terlalu keras

3. Untuk sementara hindari mengangkat beban yang terlalu berat

Farmakologi:

Anti hemmoroid supp 1x1

Asam tranexamat 500mg 3x1

Ambeven 3x2 kap po

S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada anus. benjolan pada anus dirasa terutama saat
mengedan buang air besar yang disertai dengan keluarnya darah yang berwarna merah segar.
awalnya benjolan pada anus dapat keluar masuk sejak 1 tahun yang lalu, tetapi 2 hari terahir perlu
bantuan jari untuk masuk, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Benjolan pada anus tidak
disertai nyeri dan gatal pada anus. pasien bekerja sebagai buruh bangunan yang mengharuskan
mengangkat beban berat, pasien kurang menyikukai konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 130/80 mmHg

N: 88 x/m

R: 20 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Rectal Toucher:

inspeksi: permukaan tenang, benjolan (-), fisura (-)

palpasi: tonus sphingter ani baik, teraba benjolan pada arah jam 11, konsistensi lunak, permukaan
licin, nyeri tekan (-). lendir (-), feses(+), darah(+) pada sarung tangan

A: hemoroid interna grade 3


Nama: Tn. TS

Usia: 55 tahun

Pekerjaan Supir angkot

S: Non-Farmakologi:

1. Mengurangi makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan pucuk-pucuk an, kacang-kacangan,

2. Mengurangi asupan garam dan kopi

3. Berhenti merokok

Farmakologi:

Allupurinol 1x300 mg po

Na diclofenac 2x50 mg po

Amlodipine 1x5 mg po

S: Pasien datang dengan keluhan bengkak pada ibu jari kaki kanan dan kedua ibu jari tangan.

Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan bengkak disertai dengan rasa nyeri dan sulit
digerakan. Keluhan pertama kali dirasa pada ibu jari kaki kanan dan 2 hari terakhir terasa pada kedua
ibu jari tangan. Keluhan bengkak timbul setelah pasien makan jeroan di acara keluarga.

Keluhan tidak disertai kekakuan pada sendi yang bengkak pada pagi hari.

Pasien pernah mengalami keluhan serupa sekitar 4 bulan yang lalu tetapi keluhan berkurang setelah
berobat ke puskesmas, dikatakan oleh dokter pasien memiliki asam urat yang tinggi. Setelah keluhan
menghilang pasien tidak rutin kontrol kembali dan tidak mengatur pola makan.

Pasien memiliki kebiasaan merokok sekitar 1 bungkus per hari dan menkonsumsi kopi 3-4 gelas per
hari.

O:Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan


TD: 150/90 mmHg

N: 92 x/m

R: 20 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Status lokalis:

a/r MTP-1 dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

a/r digiti 1 manus sinistra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

a/r digiti 1 manus dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

A: Gout artritis kronik + hipertensi stage I JNC VII


Nama: Nn. S

Usia: 24 tahun

Pekerjaan: karyawan

P: Non-Farmakologi:

1. Mempunyai jadwal jam makan agar tidak terlambat makan

2. Menghindari makanan pedas, kopi dan asam

3. Menghindari kebiasaan makan camilan sembari posisi tidur

Farmakologi:

Omeperazole 2x20 mg tb po ac

Ranitidine 2x 150 mg tab po pc

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri uluhati sejak 3 hari yang lalu.

Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati yang dirasa terus menerus. Keluhan nyeri ulu hati disertai dengan
perasaan mual, tetapi tidak muntah dan terasa panas pada bagian dada dan tenggorokan. Keluhan
nyeri ulu hati disertai nafsu makan berkurang karena pasien merasakan tidak nyaman bila makan.

Keluhan nyeri ulu hati bertambah bila pasien telat makan, atau makan makanan pedas.

Keluhan nyeri ulu hati tidak disertai nyeri pada dada dan sesak. Pasien tidak memiliki riwayat muntah
berwarna hitam seperti kopi. Pasien tidak memiliki riwayat BAB hitam.

Pasien memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari, dan sering menkonsumsi makanan pedas, pasien telah
mengurangi konsumsi kopi dari sebelumnya. Pasien gemar makan camilan dalam posisi tidur.

Pasien memiliki riwayat nyeri ulu hati berulang dalam setahun terakhir, pasien hanya menkonsumsi
obat maag yang dibeli di apotek bila keluhan timbul, tetapi utuk saat ini tidak ada perubahan.

O:Keadaan umum: compos mentis


Kesan sakit: sakit ringan

TD: 110/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan epigastrium (+), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A: GERD

6 sept 2022

An. M U; Usia 1 th; 11 kg (010622)

S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 15 mnt yg lalu,
pasien sebelumnya kejang tadi pagi seperti ini, kemudian setelah kejang pasien menangis kencang.
keluhan disertai dengan demam sejak 1 hari yang lalu, batuk (+) dan pilek (+). BAB dan BAK tidak ada
kelaian. riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal.

O:
Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

Nadi : 144 x/menit

Respirasi : 24 x/menit

Suhu : 38,2 C

SpO2 : 98 %

BB : 11kg

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-)

Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

status neurologis : dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 11,9 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 18,1 ribu/mm3 , Trombosit 291 ribu/mm3,
Ery 5,43 jta/mm3

Diff count : 0/2/4/64/28/2

GDS : 99 mg/dl

Natrium : 133,5 mmol/L

Kalium : 4.96 mmol/L

Clorida : 104 mmol/L


calsium :9,11 mmol/L

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

KDK

P:

- MEMASANG INFUS

DPJP : dr. Sp.A

- pasang O2 nasal kanul 2lpm

- diazepam per rektal 10 mg

- pasang Infus RL 15 tpm

- Injeksi paracetamol 4 x 150 mg

- Injeksi diazepam 3,3 mg iv bolus pelan jika kejang

Konsul dr. Sp.A, advice :

- terapi lanjut

- cefotaxim 2 x 550 mg (skin test) iv

- Hecosan 3 x 2,5 ml po

- Rhinos syr 2 x 2,5 ml po

- diazepam 3 x 2 mg PO jika suhu lebih dari 38

2. An.Q; Usia 1 th; 9 kg

S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. demam dirasa
terus menerus. keluhan disertai dengan muntah lebih dari 5 x/ hari berisi cairan. BAB cair >5x/hari ,
lender (-) darah (-). minum asi tampak berkurang. pasien belum berobat. riwayt penyakit disangkal

O:
Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

Nadi : 140 x/menit

Respirasi : 24 x/menit

Suhu : 38,7 C

SpO2 : 98 %

BB : 9kg

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-)

Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 12,6 g/dl, Hematokrit 40,5 %, Leukosit 11,4 ribu/mm3 , Trombosit 302 ribu/mm3,
Ery 5,22 jta/mm3

Diff count : 0/0/5/36/48/11

GDS : 63 mg/dl

Feses :

- warna : cokelat

- konsistensi : lembek

- lender, darah, amuba, kista, telor cacing, bakteri, karbohidrat,sisa daging : negative
- leukosit : 0-2

- erytrosit 0-1

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

Observasi Febris + GEA

P:

- tindakan medis : MEMASANG INFUS

Terapi awal :

- Infus RL 16 tpm iv

- Injeksi paracetamol 3 x 100 mg iv

- Injeksi ondancetron 2 x 1 mg iv

- Lacto B 2x1 sacset po

- zinc syrp 1 x 1 cth po

Konsul dr. Atikah Sp.A

-terapi lanjut

- cefotaxim 2x450mg (skin test) iv

3. Ny. D P; Usia 24 th; 43 kg, 154 cm

S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan mual muntah hebat sejak 3 hari yang lalu dengan
frekuensi muntah lebih dari 10 x/ hari. keluhan disertai dengan nyeri ulu hati (+), lemas (+). pasien
sedang hamil dengan usia kehamilan 9-10 minggu. riwayat penyakit disangkal.

HPHT : 26/5/2022

O:

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

TD : 100/80 mmHg

Nadi : 66 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,2 C

SpO2 : 98 %

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-), tfu : belum teraba, djj belum dapat dinilai

Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

genitalia : PD tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 13,9 g/dl, Hematokrit 42,5 %, Leukosit 9,4 ribu/mm3 , Trombosit 257ribu/mm3, Ery
4,93 jta/mm3

Diff count : 0/0/2/60/34/4

GDS : 75 mg/dl

HBsAg dan Anti HIV : non reaktif

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

G1P0A0 gravida 14-15 minggu dengan HEG


P:

- MEMASANG INFUS

DPJP : dr. M Sp.OG

Konsul dr maman Sp.OG, advice :

- Observasi KU,ttv, cek lab, ekg (bila ada hasil lapor)

- Infus RL + N5000/kolf= 12 tpm IV

- Injeksi ondancetron 2 x 8 mg IV

- Injeksi omeprazole 2 x 20 mg IV

- PAsien di rawat inap

8 sept 2022

Ny. O; 50Th; 160 cm; 55kg

P:

Tindakan mrdis : memasang infus

Konsul dr. Widiyatmiko Sp.OT, advice :

Infus Nacl 0,9% 15 tpm

Inj ketorolac amp, 2 x 1 amp iv

Injek ondancentron amp, 2 x 1 amp iv

Injek cefotaxim amp 1 gr, 2 x 1 amp iv (skin test)

Rencana operasi ORIF

S: Tn. O usia 67 tahun datang ke IGD diantar ojek online dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak 15 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan antara motor dengan motor. Terdapat
luka terbuka di jari ke 3 dan 4 tangan kiri. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala,
muntah, dan penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah
tinggi atau kencing manis.

O:

KU: Tampak sakit sedang, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kes: Compos mentis

TTV: TD: 110/70

Nadi: 94 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu: 36,4OC,

SPO2: 99%, BB:57 Kg, TB: 168 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

•Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

•Auskultasi: BU (+) normal

•Perkusi: timpani

•Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, oedem -/-, CRT < 2.

Status lokalis:

Look: Terdapat VL at regio digiti 3 dan 4 manus sinistra. 3 x 3 x 2 batas irreguler, dasar tulang, kotor,
Darah (+), deformitas (+)

Feel: nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)

Move: ROM Terbatas


Foto rontgen pedis sinistra:

Diskontinuitas os phalang proximal digiti 3 dan 4 manus sinistra displace

EKG: normorythm

Hb 10,6 g/dk, Ht 43%, Trombo 322 rb/mm3, Leukosit 7,4 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 45%, Limfo 20%, mono 2%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Rapid test Covid-19 (IgG&IgM): Non reaktif

A: open fracture digiti 3 dan 4 manus sinistra

Tn. W; 65 Tahun; TB: 155 Cm; BB: 66 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 4 hari SMRS. Keluhan pusing berputar dirasakan
semakin memberat. Keluhan disertai dengan mual(+) dan muntah(+). Keluhan tidak disertai telinga
berdenging dan tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Saat ini pasien belum mengobati keluhan
nya. Pasien sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 120/80 mmHg, N : 90 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5oC, SpO2 : 98 %

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah

Hb 13,5 g/dl

Leukosit 6,4 ribu/mm3

Erytrosit 4,4 juta/mm3

Thrombosit 284 ribu/mm3

Hematokrit 34,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

Diagnosis

Vertigo Perifer

Tindakan medis : memasang infus

DPJP : dr. Diamanta Sp.S

Terapi awal

- Infus RL 16 tpm iv

- inj Omeprazole 1 x 1 amp iv

- inj Ondacentron 2x4mg iv

Konsultasi dr. dr. Diamanta Sp. S, terapi :

- Dipenhidramin 2 x 1 amp iv

- Betaserc 2 x 24 mg PO

- Frego 2 x 5 mg PO

Tn. D; 26 Th; 168 cm; 60 kg

Penatalaksanaan :
Tindakan : memasang infus, memasang kateter

Konsul dr. Widiyatmiko Sp.OT

Terapi awal :

Infus RL 20 tpm iv

Inj ketorolax amp, 2 x 1 amp iv

Injek ondancentron amp, 2 x 1 amp iv

Injek cefotaxim amp 1 gr, 2 x 1 amp iv (skin test)

Konsul dr.Sp.OT

- Rencana operasi CITO

Anamnesis

Tn. usia 26 tahun datang ke IGD diantar warga sekitar dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak 30 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan motor. Terdapat luka terbuka di bagian
paha kaki kiri pasien. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala, muntah, dan
penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah tinggi atau
kencing manis.

Penatalaksanaan

KU: Tampak sakit sedang, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kes: Compos mentis

TTV: TD: 110/80 mmHg

Nadi: 95 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu: 36,6OC,

SPO2: 98%,

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)


Thorak: Pulmo: VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi: timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, oedem -/-, CRT < 2.

Status lokalis:

Look: Terdapat VL at regio 1/3 medial femur sinistra. Luka 5 x 3 x 3 cm batas irreguler, dasar tulang,
kotor, Darah (+), deformitas (+)

Feel: nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)

Move: ROM Terbatas

Foto rontgen femur sinistra:

Diskontinuitas os femur 1/3 medial sinistra displace, fraktur komplit (+)

EKG: normorythm

Hb 13,0 g/dl, Ht 35%, Trombo 295 rb/mm3, Leukosit 7,5 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 40%, Limfo 20%, mono 2%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Swab antigen: Non reaktif

A: open fracture 1/3 medial femur sinistra

9 sept 2022

Nama: nn. H
Usia: 24 tahun

Pekerjaan: IRT

P: Non-Farmakologi:

Hindari pajanan deterjen secara langsung, dapat menggunakan sepatu boot dan sarung tangan karet
saat mencuci dengan deterjen.

Farmakologi:

Betametasone valerat 0,1% cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis)

Cetrizine 1x10 mg po

Dexametasone 3x0,5 mg po

S: Pasien datang dengan keluhan bercak merah pada kedua kaki dan kedua tangan sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan dirasa perih, panas dan gatal. Keluhan awalnya timbul saat setelah pasien mencuci
pakaian menggunakan deterjen, keluhan hanya berupa kemerahan dan terasa sedikit panas.
Sebelumnya pasien mencuci menggunakan deterjen yang sama tetapi tidak ada keluhan. Pasien
belum pernah mengobati untuk keluhan saat ini.

Keadaan umum: compos mentis GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-


Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Status Dermatologikus:

Distribusi: regioner

Ad regio: kedua sela-sela jari kaki, kedua telapak kaki dan kedua punggung kaki

Lesi: multipel, Sebagian diskret Sebagian konfluens, bentuk tidak teratur, nummular hingga plakat,
batas tegas, menimbul dari permukaan, kering

Efloresensi: macula eritema

A : Dermatitis kontak iritan

Nama: Nn. TH

Usia: 18 Tahun

Pekerjaan: pelajar

P: Non-Farmakologi:

1. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit dengan mata tertutup

2. Jangan memecahkan atau menggaruk benjolan

3. Hindari pemakaian make-up pada mata, karena kemungkinan hal itu


menjadi penyebab infeksi

4. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea

Farmakologi:

Asam Mefenamat 3x500 mg po

Dexamethasone 3x0,5 mg po

Kloramfenikol tetes 3 x 2gtt (tetes) OD

Cetrizine 1x 10 mg po

S : Pasien datang dengan benjolan di kelopak bawah mata kanan. Keluhan benjolan pada mata dirasa
sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya benjolan berukuran kecil kemerahan kemudian semakin lama
semakin besar, hingga kelopak bawah mata kanan menjadi bengkak dan merah. Kelohan benjolan
disertai dengan rasa nyeri, terutama bila benjolan tersentuh dan terasa gatal. Pasien juga merasa
seperti ada yang mengganjal pada kelopak bawah mata kanan. Pasien tidak pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya. Selama sakit pasien belum pernah mengobati untuk keluhan ini.
Riwayat terkena benda asing atau bahan kimia pada mata tidak ada.

Keadaan umum: compos mentis GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Status Oftalmicus:

OD:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -
Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: edema (+), hiperemis (-), nyeri tekan (+)

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: edema (+), ukuran 1cm x 1cm, hiperemis (+), nyeri tekan (+)

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

A: Hordeolum interna OD
Nama: Ny. K

Usia 42 tahun

Pekerjaan: Pembantu Rumah Tangga

P: Non farmakologi:

1. Istirahatkan tangan yang nyeri

2. Dapat dilakukan kompres es untuk mengurangi nyeri

Farmakologi:

Na diclofenac 2x50 mg po

Vitamin B complex 1x1 po

Dexamethasone 3x0,5 mg po

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kanan. Keluhan dirasa sejak 1
minggu terakhir. Keluhan sudah dirasa sekitar 2 bulan terakhir tetapi hanya berupa kesemutan pada
tangan. Keluhan dirasakan hilang timbul, keluhan timbul saat pasien terlalu lama bekerja, dan
menghilang dengan istirahat atau menkibas-kibaskan tangannya.

Keluhan nyeri pada pergelangan tangan tidak berpindah-pindah. Keluhan terjatuh atau terkena benda
tidak ada.

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E:4 V:5 M:6)

TD: 120/80 mmHg

N: 84 x/m

R: 20 x/m

S: 36,6ºC

Thorax:
Wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen:

BU (+) normal, soepel, nyeri tekan (-)

Akral: tinnel test (-), phallen test (+), flick sign (+), atrofi (-)

A: carpal tunnel syndrome

10sept 2022

Tn. B; 69 Th; 172 cm; 50 Kg

P:

Tindakan : memasang infus, memasangkateter

DPJP: dr Diamanta Sp.S

Konsul dr. Diamanta Sp.S, advis :

Infus Nacl 0,9 %, 1000 cc/24 jam iv

Injeksi Citicolin 2 x 500 mg IV

Injeksi Mecobalamin 3x1 ampul IV

Injeksi Omeprazol 1x40 mg IV

S: Tn. B usia 69 tahun datang ke IGD diantar oleh anaknya dengan keluhan kelemahan anggota tubuh
sebelah kanan sejak 2 jam yang lalu. Keluhan dirasakan terus-menerus. Keluhan disertai berbicara
tidak jelas (+) dan muka tidak simetris (+) sejak 2 jam yang lalu. Keluhan nyeri kepala hebat, muntah
dan penurunan kesadaran disangkal.

Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol sejak 10 tahun yang lalu

Riwayat diabetes disangkal

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)


TTV: TD kanan: 150/90 mmHg

TD kiri : 160/90 mmHg

Nadi: 90 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu: 36,7 OC,

SPO2: 98%, BB:50 Kg, TB: 172 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo

Inspeksi: Bentuk dada simetris kanan dan kiri

Gerak pernafasan simetris kanan dan kiri

Palpasi: vocal fremitus simetris kanan dan kiri kanan

Perkusi: sonor

Auskultasi: VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor:

Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi: batas jantung dalam batas normal

Auskultasi: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi: timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2.


Motorik ekstremitas atas: 3/5

Motorik ekstremitas bawah: 3/5

Hasil Lab:

Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 54%, Limfo 21%, mono 2%

GDS : 118

EKG : sinus rhythm

Swab antigen: Non-reaktif

CT scan kepala:

Tampak lesi hipodens di hemisfer sinistra

Sulci corticalis dan fisura sylvii dalam batas normal

Pons dan cerebellum dalam batas normal

Tidak tampak fraktur pada tulang cranium

Kesimpulan: Stroke Infark Hemisfer Sinistra

EKG : sinus rhythm

A: Stroke Infark dengan hemiparesis dextra

Tn. J; 66Th; 55Kg; 170 cm (24/03/2022)

P:

Tindakan : memasang infus

Terapi awal:

Oksigen 2-3 lpm nasal kanul


Infus RL 8 tpm iv

Konsul dr. Dicki Sp.P advis:

Rencana thoracosintesis (punksi cairan pleura)

S: Tn. J usia 66tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 5 hari yang lalu. Keluhan sesak
nafas dirasakan semakin memberat 2 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus dan
semakin memberat jika dibawa posisi berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika duduk atau
diganjal bantal guna mengurangi sesak, atau tidur menghadap ke kanan. Sesak nafas juga semakin
memberat jika beraktivitas dan saat pasien batuk. Pasien mengeluh batuk kering sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan selama 6 bulan, pasien juga menyangkal
pernah sering berkeringat pada malam hari, demam yang lama, dan nafsu makan yang berkurang.
Riwayat asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan trauma pada dada. Riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal. Tidak ada keluhan BAK dan BAB.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 120/70 mmHg

Nadi: 80 x/m,

Respirasi: 32x/m,

Suhu: 36,9OC,

SPO2: 96%, BB:55 Kg, TB: 170 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo

Inspeksi: Bentuk dada simetris kanan dan kiri

Gerak pernafasan hemithorak Kanan tertinggal dengan yang kiri

Palpasi: vocal fremitus melemah pada hemithorak kanan

Perkusi: redup pada hemithorak kanan dan sonor pada hemithorak kiri
Auskultasi: hemithorax kanan vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kanan

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi: batas jantung dalam batas normal

Auskultasi: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi: timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Hasil Lab:

Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 7,7 ribu/mm3

Diff-count : baso 1%, Eusi 1%, NB 2%, NS44%, Limfo 21%, mono 1%

GDS : 113

Swab antigen: Non-reaktif

Ro thorak:

Efusi pleura dextra

Sinus costophrenicus tumpul dextra, meniscus sign (+) di bagian thorax destra

Kesan: Efusi pleura dextra

A: Efusi Pleura dextra


Nn. A; 22 tahun; 160 cm; 61 kg (03/04/22)

P:

Tindakan medis : memasang infus

Konsul dr. Rizka Sp.PD, advice:

Infus RL 20 tpm, tapi pantau terus tanda vital

Paracetamol 3x1 gram IV

Psidii sirup 3x1 sendok makan

Imboost force 3x1 tab per oral

S: Nn. A usia 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam dikatakan
tidak selalu tinggi, naik turun, dikatakan turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku
nyeri kepala bagian belakang, nyeri otot dan sendi (+), nyeri belakang bola mata (+), pasien mengaku
semalam mimisan 1x, darah tidak terlalu banyak. Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK
tidak ada keluhan.

O:

KU : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 120/80

Nadi: 82 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu: 38,9 OC,

SPO2: 99%

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak:Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-


Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-) Epigastrium

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Tourniquet test: +

Hasil lab:

Hb 10,3 g/dk, Ht 46,4%, Trombo 99 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 39%, Limfo 23%, mono 1%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Swab antigen: Non reaktif

A: DHF grade I

11/9/2022

17. Ny.K, 44 thn, 65 kg, 159 cm.

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke kedua kaki.keluhan disertai dengan sulit
berjalan (+), mual (+) dan nyeri pada ulu hati yang dirasakn secara terus menerus. sejak 3 minggu
terakhir keluhan makin memberat. BAB dan BAK normal. pasien memiliki riwayat HNP dan control
rutin ke dokter, namun pasien menolak untuk operasi. pasien rutin mengkonsumsi obat meloxicam,
eperison HCL, namun tidak ada perbaikan.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

BB 65 kg, TB 159 cm.

TD: 110/90 mmHg, N : 96 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-


Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+), CVA (-/-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Laseq (+), bragard (+), Patrick (+), kontrapatrick (+)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13 g/dl

Leukosit : 6,2 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 275 ribu/mm3

Hematokrit : 34,2 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : sinus rhythm

Diagnosis

LBP ec HNP + dyspepsia

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD NaCL 0,9 % 20 tpm

- Drip Tramadol 100 mg IV dalam Nacl 0,9 % 100 cc

- Inj Pantoprazol 1 x 1 iv
- Inj Ondansetron 1 x 1 iv

- Gabapentin 2 x 100 mg PO

Konsul dr. Diamanta Sp.S Advis :

- gabapentin digantj dengan Pregabalin 2 x 75 mg PO

- Eperison HCL 2 x 50 mg PO

Konsul dr rizka sp.pd advice

- terapj lanjut

Ny. BN; Usia 24 th; 43 kg, 154 cm

S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan mual muntah hebat sejak 3 hari yang lalu dengan
frekuensi muntah lebih dari 10 x/ hari. keluhan disertai dengan nyeri ulu hati (+), lemas (+). pasien
sedang hamil dengan usia kehamilan 15-16 minggu. riwayat penyakit disangkal.

HPHT : 27/5/2022

O:

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

TD : 100/80 mmHg

Nadi : 66 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,2 C

SpO2 : 98 %

Status Generalis :
Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-), tfu : belum teraba, djj belum dapat dinilai

Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

genitalia : PD tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 13,6 g/dl, Hematokrit 42,4%, Leukosit 9,4 ribu/mm3 , Trombosit 256ribu/mm3, Ery
4,93 jta/mm3

Diff count : 0/0/2/60/34/4

GDS : 88 mg/dl

HBsAg dan Anti HIV : non reaktif

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

G1P0A0 gravida 15-16 minggu dengan HEG

P:

Tindakan medis :MEMASANG INFUS

DPJP : dr. Maman Sp.OG

Konsul dr. Maman Sp.OG, advice :

- Observasi KU,ttv, cek lab, ekg (bila ada hasil lapor)

- Infus RL + N5000/kolf= 12 tpm IV

- Injeksi omeprazole 2 x 20 mg IV
- Injeksi ondancetron 2 x 8 mg IV

- Pasien di rawat inap

An. TF; 9 bulan: 8 kg; 62 cm

P: tindakan medis : memasang infus

konsul dr. Atikah Sp.A

Ivfd RL 10 tpm makro iv

Inj. Cefotaxime 2x350 mg iv (skin test)

Inj. Gentamissin 2x17,5 mg iv (skin test)

Inj. Santagesik 4x 100 mg iv (skin test)

Nebu combivent ½ respul tiap 8 jam

Ambroxol 3x0,8 ml p.o

Edorisan 3x 0,8 ml p.o

S: An. K usia 9 bulan datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi pagi SMRS. Keluhan sesak disertai
panas 2 hari dan batuk (+), batuk disertai dengan dahak. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada
mencret. Riwayat sakit dengan keluhan yg sama sebelumnya disangkal.

O:

KU: Tampak sakit sedang, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: CM

TTV :

Nadi: 125 x/m,

Respirasi: 63 x/m,

Suhu: 39,3 C,

SPO2: 98%

Bb 8 kg; Tb 62 cm
Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh +/+

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang:

Ro Thorax: infiltrat dikedua lapang paru

Rapid test : Non reaktif

Darah rutin : Hb 11,3 / Ht 31 / leukosit 10.500 / trombosit 261.000

Hitung jenis: 0%/0%/1%/62%/22%/5%

GDS : 97

A: Bronkopneumonia

12 sept 2022

Tn. M, 20 tahun BB:61 Kg, TB: 168 cm!

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan luka di belakang kepala. Keluhan disertai dengan nyeri (+) pada luka,
darah (+). Luka terjadi setelah pasien tertimpa tiang gawang di kampus 30 mnt yang lalu. Keluhan
disertai dengan adanya nyeri pada luka, darah (+). Keluhan pingsan saat jatuh, muntah, nyeri kepala
hebat, keluar darah dari hidung dan telinga disangkal. Riwayat sakit sebelumnya disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS (E4M6V5)

TTV: Nadi: 100 x/m,

Respirasi: 21 x/m,

Suhu: 36,5ºC,

SPO2: 98%

BB:61 Kg, TB: 168 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesara KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Status Lokalis:

Look :a/r oksipital terdapat VL 6 cm, reguler, dasar dermis, bersih, darah (+)

Feel : nyeri tekan (+), sensibilitas (+), krepitasi (-)

Diagnosis

Vulnus Laceratum a/r oksipital

Penatalaksanaan

Tindakan medis : Bersihkan luka dgn Nacl 0,9%

Melakukan hecting a/r oksipital

Asam mefenamat tab 500 mg: 3 x 1 tab peroral (sesudah makan)

Cefadroxil cap 500 mg: 2 x 1 tab per oral (sesudah makan)


Ny. A; 71 Tahun; TB: 150 Cm; BB: 47 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri panggul kanan yang dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. keluhan
disertai dengan nyeri pada ekstremitas sebelah kanan dan menjalar sampai ketulang belakang. pasien
tidak bisa bangun dan berjalan karena nyeri.

Riwayat penyakit darah tinggi dan kencing manis disangkal.

Riw alergi obat disangkal

Pemeriksaan Fisik

Ku: Tampak sakit sedang

kesadaran: composmetis, GCS : 15 (E4M6V5)

TTV:

TD: 120/80 mmHg

N: 98 x/m

RR:20x/m

T: 36,5C

Sp02: 98 %

TB: 150 Cm; BB: 47 Kg

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Pulmo : VBS (+/+), wheezing (-/-), Rhonchi (-/-)

Cor : s1s2 reguler, murmur (-), gallop (-)


Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-),

Ext kiri : ROM terbatas (+) karena nyeri

Pemeriksaan laboratorium:

Darah rutin

Hb : 12,4 g/dl

Leukosit : 6,1 ribu/mm3

Eritrosit : 4,4 juta/mm3

Hematokrit : 34%

Trombosit : 262 ribu/mm3

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Myelopati Lumbal

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD RL 16 gtt iv

- Inj Ketorolac 2 x 1 iv

- inj ondancetron 2x1 amp iv

Konsul dr. Ressi SpOT. Advice :

-Terapi lanjut
Tn. F; 27 Th; 166 cm; 62 kg

Penatalaksanaan :

Tindakan : memasang infus

Konsul dr. Widiyatmiko Sp.OT

Terapi awal :

Infus RL 20 tpm iv

Inj ketorolax amp, 2 x 1 amp iv

Inj ondancetron 2 x 1 amp iv

Konsul dr. Ressi Sp.OT advice :

- inj ceftriaxone amp 1 gr, 1x2 gr iv ( skin test ) premedikasi sebelum operasi

- Rencana operasi CITO

Anamnesis

Tn. F usia 27 tahun datang ke IGD diantar warga sekitar dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak kurang lebih 30 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan motor. Terdapat luka
terbuka di bagian paha kaki kanan pasien. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala,
muntah, dan penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah
tinggi atau kencing manis. Riwayat alergi obat disangkal.

Penatalaksanaan

KU: Tampak sakit sedang, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kes: Compos mentis

TTV: TD: 120/90 mmHg

Nadi: 98 x/m,
Respirasi: 23 x/m,

Suhu: 36,6OC,

SPO2: 98%,

TB 166 cm; BB 62 kg

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi: timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, oedem -/-, CRT < 2.

Status lokalis:

Look: Terdapat VL at regio 1/3 medial femur dextra. Luka 6 x 3 x 3 cm batas irreguler, dasar tulang,
kotor, Darah (+), deformitas (+)

Feel: nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)

Move: ROM Terbatas

Foto rontgen femur dextra:

Diskontinuitas os femur 1/3 medial dextra displace, fraktur komplit (+)

EKG: normorythm

Hb 13,1 g/dl, Ht 35%, Trombo 293 rb/mm3, Leukosit 7,4 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 40%, Limfo 20%, mono 2%

Ro Thorak: paru dan jantung normal


Swab antigen: Non reaktif

A: open fracture 1/3 medial femur dextra

13 sept 2022

An. W U; Usia 1 tahun; 11 kg

S : alloanamnesis

Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 15 mnt yg lalu,
pasien sebelumnya kejang tadi pagi seperti ini, kemudian setelah kejang pasien menangis kencang.
keluhan disertai dengan demam sejak 3 hari yang lalu, batuk (-) dan pilek (-). BAB dan BAK tidak ada
kelaian. riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit jantung bawaan tidak ada.

Pasien dilahirkan spontan di rumah sakit usia kehamilan 38-39 minggu, ketuban jernih, dengan BB
bayi 3,5 kg, saat lahir pasien langsung menangis mencang, gerak aktif. Golongandarah ibu dan ayag
B+.

O:

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

Nadi : 144 x/menit

Respirasi : 24 x/menit

Suhu : 38,2 C

SpO2 : 98 %

BB : 11kg

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)


Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-)

Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

status neurologis : dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 11,6 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 17,1 ribu/mm3 , Trombosit 291 ribu/mm3,
Ery 5,43 jta/mm3

Diff count : 0/2/4/64/28/2

GDS : 97 mg/dl

Natrium : 133,5 mmol/L

Kalium : 4.96 mmol/L

Clorida : 104 mmol/L

calsium :9,11 mmol/L

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

KDK

P:

- tindakan medis : MEMASANG INFUS

Terapi awal :

- pasang O2 nasal kanul 2lpm

- diazepam per rektal 10 mg

- pasang Infus RL 15 tpm

- Injeksi paracetamol 4 x 150 mg


- Injeksi diazepam 3,3 mg iv bolus pelan jika kejang

Konsul dr. Bambang Sp.A, advice :

- terapi lanjut

- cefotaxim 2 x 550 mg (skin test) iv

- diazepam 3 x 2 mg PO jika suhu lebih dari 38

Tn. R, 66 tahun, TB 169 cm, BB 66 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan benjolam disekitar paha kanan yangb tidak dapat dimasukan kembali
dan terasa nyeri, memberat 6 jam yang lalu. Keluham seperti ada benjolan sejak kurang lebih 1 tahun
yang lalu. awalnya benjolan tersebut dapat keluar masuk sendiri, namun sejak 4 hari lalu benjolan
tidak dapat masuk kembali. BAB tidak ada kelainan, flatus (+). Keluhan demam tidak ada. Riwayat
penyakit darah tinggi tidak ada, riwayat kencing manis tidak ada, riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 120/80mmHg, N : 88 kali/menit, R : 24 kali/menit, S : 36,7 oC, SpO2 : 98%

TB 169 cm, BB 66 Kg

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : distensi (-), BU (+) normal.


A/r ingunal dextra massa (+) uk 6x4x2 cm, konsistensi keras, nyeri tekan (-), BU (+), manuver valsava
(+) , finger test teraba diujung jari (+).

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13,1 g/dl

Leukosit : 6,5 ribu/mm3

Erytrosit : 5,1 juta/mm3

Thrombosit : 264 ribu/mm3

Hematokrit : 35,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Hernia inguinalis dextra

Penatalaksanaan:

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. ketorolac 3 x 1 amp iv

- inj ondancetron 4mg 3 x 1 amp iv

Konsul dr. Tresnawaty Sp.B, advice :

- puasakan pasien

- Inj ceftriaxone 1 gr amp, 2 x 1 amp iv (skin test) premedikasi operasi


- Rencana Operasi besok pagi

Nn. E, 23 tahun, TB 156 cm, BB 55 Kg

Anamnesis

Pasien dibawa ke IGD RS Ciremai setelah mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar 30 menit SMRS.
pasien sedang mengendarai sepeda motor, kemudian menabrak mobil karena menghindari motor
dari berlawanan arah saat pasien sedang berbelok arah. kemudian tangan pasien sebelah kiri
tertimpa motor dengan posisi tangan menahan tubuh. pasien merasa tangan kiri baal (+), nyeri (+).
Penurunan kesadaran (-),mual muntah (-), pingsan (-). pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sebelumnya. riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

Airway : Clear

Breathing: Clear

Circulation: Clear

Disability: nyeri tekan pada tangan kanan (+)

TB 156 cm, BB 55 Kg

TD: 110/80 mmHg, N : 98 kali/menit, R : 24 kali/menit, S : 37,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera subikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal, NTE (-),

Ext : akral hangat (+),


a/r manus sinistra: ROM terbatas karena nyeri (+), krepitasi (+), deformitas (-)

A/r brachi sinistra : ROM tidak terbatas , nyeri tekan (-), krepitasi (-), deformitas (-)

A/r antebrachi sinistra : ROM tidak terbatas , nyeri tekan (+), krepitasi (-), deformitas (-)

a/r pedis sinistra: ROM tidak terbatas,vulnus ekskoriatum 3 x 3 cm

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 12,7 g/dl

Leukosit : 6,4 ribu/mm3

Erytrosit : 5,3 juta/mm3

Thrombosit : 283 ribu/mm3

Hematokrit : 34,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Radiologi a/r antebrachi sinistra : tidak ada kelainan

Radiologi manus sinitra: fraktur metacarpal digiti 3, 4 dan 5 medial sinistra

Diagnosis

Fraktur metakarpal digiti 3, 4 dan 5 medial sinistra

Penatalaksanaan

Tindakan medis : Memasang infus

Terapi awal :

- pembersihan luka

- RL 16 tpm iv
- Inj ketorolac 3 x 1 amp iv

- inj ondancetron 4 mg 3x1 amp iv

konsul dr. Widiyatmiko SpOT, advice :

- terapi lanjut

- Inj ceftriaxone amp 1 gr, 2 x 1 amp iv (skin test) premedikasi operasi

- Rencana ORIF besok pagi

15 sept 2022

Nama: Ny. A

Usia 36 tahun

Pekerjaan: IRT

P: Non farmakologi:

1. Edukasi bahwa penyakit bersifat hilang timbul dan tidak dapat sembuh, pengobatan hanya
bertujuan untuk memperingan. penyebab berasal dari beban pikiran/stress

2. Edukasi untuk bercerita mengenai beban pikiran yang mengganggu, untuk memperingan beban
pikiran

Farmakologi:

Cetrizine 1x10 mg po (diminum pada malam hari)

Betametasone valerat 0,1% cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis pada kedua punggung kaki)

S : Pasien datang dengan keluhan terdapat ruam pada kedua punggung kaki dirasakan apabila pasien
sedang tidak ada kegiatan seperti malam hari. Keluhan ruam pada punggung kaki disertai dengan rasa
gatal Keluhan sudah ada sejak 1 tahun yang lalu hilang timbul, dan keluhan memberat 5 hari terakhir.
Keluhan awalnya hanya berupa gatal pada kedua punggung kaki sehingga pasien menggaruknya
bahkan hingga berdarah, akibat sering digaruk timbul ruam yang awalnya hanya sebesar koin Rp.500
pada punggung kaki kanan, kemudian meluas pada punggung kaki kanan dan kiri hingga saat ini
menjadi sebesar telapak tangan orang dewasa. Pasien telah berobat ke dokter pada tahun lalu tetapi
dirasa keluhannya sudah membaik dan tidak berobat kembali. Tetapi keluhan dirasa timbul kembali.

1 tahun yang lalu pasien kehilangan suami pasien karena Covid-19, dan saat ini pasien harus
menghidupi keluarga dan membiayai anak terakhir pasien yang masih kuliah.

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E:4 V:5 M:6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 100/70 mmHg

N: 80 x/m

R: 18x/m

S: 36,7ºC

BB: 34 Kg

TB: 135 cm

IMT: 18,6 Status gizi normal

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normalL

Ekstremitas:
CRT <2 detik, akral hangat

Status Dermatologikus:

Distribusi: regioner

Ad regio: kedua punggung kaki

Lesi: multiple, sebagian diskret Sebagian konfluens, ukurat plakat, bentuk tidak teratur, berbatas
tegas, menimbul dari permukaan, kering.

Efloresensi, plak, likenifikasi

A : Neurodermatitis sirkumskripta (Liken Simpleks Kronis)

Nama: Ny. A

Usia: 24 Tahun

Pekerjaan: karyawan

P: Non-Farmakologi:

1. Kompres air hangat 3x sehari

Farmakologi:

Cefadroxil 500 mg 2x1 per oral (sesudah makan)

Asam mefenamat 3x500 mg per oral (sesudah makan)

S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata atas kiri sisi luar.

Keluhan dirasa sejak 4 hari yang lalu, keluhan dirasa semakin memberat dan benjolan dirasa semakin
membesar.

Keluhan disertai nyeri dan perasaan mengganjal pada mata.


Keluhan tidak disertai demam. Keluhan tidak disertai mata merah. Keluhan tidak disertai penglihatan
menjadi buram. Riwayat mata terkena benda asing tidak ada.

Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini, pasien hanya menkompres benjolan dengan air hangat

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E:4 V:5 M:6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Status Oftalmicus:

OD:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih
OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: edema, ukuran 1cm x 1cm, eritema(+), Nyeri tekan (+), S lead appearance (+)

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

A: dakrioadenitis sinistra

Nama: ny.H

Usia: 26 tahun

Pekerjaan: karyawan

P: Non-Farmakologi:

1. Menjaga kebersihan mata dengan tidak menggosok-gosok mata

2. Menggunakan kaca mata apabila keluar ruangan

Farmakologi:
Kloramfenikol eye drop 3 x gtt 2 OD ( 2 tetes pada mata sebelah kanan)

Cetrizine 1x10 mg po (diminum pada malam hari)

S: Pasien datang dengan keluhan mata kanan merah.

Keluhan mata merah dirasa sejak 2 hari yang lalu. Keluhan mata merah disertai mata terasa gatal
sehingga pasien sering menggosok-gosok matanya. Keluhan disertai terdapat kotoran mata yang
cukup banyak pada saat bangun tidur.

Keluhan mata merah tidak disertai nyeri. Keluhan tidak disertai mata buram. Riwayat mata terkena
benda asing tidak ada.keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E:4 V:5 M:6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Status Oftalmicus:

OD:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: injeksi konjungtiva (+)


COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

A: Konjungtivitis bakterialis akut OD

16 sept 2022

Ny. MN ; 25 Tahun; TB: 160 Cm; BB: 50 Kg

Anamnesis

Keluhan utama : Sesak napas


Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang dirasakan sejak 1 minggu SMRS. keluhan disertai
panas badan dan batuk sejak 2 minggu yang lalu. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Tidak ada
keluhan penurunan berat badan dan keringat pada malam hari.

Riwayat penyakit tidak ada

Riwayat alergi obat tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 100/80 mmHg,

N: 110 kali/menit,

R : 30 kali/menit,

S : 38,9 ◦c,

SpO2 : 93% --> 98% dengan O2 3 lpm

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh +/+, Whz +/+

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 14,2 g/dl

Leukosit 13,5 ribu/mm3

Erytrosit 4,5 juta/mm3

Thrombosit 262 ribu/mm3

Hematokrit 38 %
SGOT 18,8 U/L

SGPT 14,2 U/L

Ureum 39,4 mg%

Creatinin 1,12 mg/dl

GDS 120

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Foto Rontgen : Gambaran inhomogen pada lobus dextra dan sinistra

DIAGNOSIS

Pneumonia lobaris dextra et sinistra

PENATALAKSANAAN

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- O2 3 lpm nasal kanul

- infus RL 20 tpm iv

- PCT 3x 500 mg iv

Konsultasi dr. Dicky Sp.P, terapi:

-Terapi lanjut

-Nebu ventolin 1 resp/8 jam

-Levofloxacin 750 mg/24 jam iv ( skin test )

-Vectrine 300 mg 3 x 1 caps

An. E, 1 tahun, BB 10,5 kg


Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari SMRS, dengan frekuensi BAB >8x/hari, tidak ada
ampas, darah maupun lender. Keluhan juga disertai dengan adanya demam sejak 2 hari SMRS,
demam dirasakan terus menerus dan hanya turun bila pasien minum obat paracetamol, setelah itu
demam naik kembali. meminum asi tampak menurun, anak menjadi lebih rewel dan tampak lemas.
Tidak ada batuk pilek.

Riwayat Alergi: Tidak ada

RPD: Tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesan sakit: Tampak sakit sedang

Kesadaran: Compos mentis, GCS 15 (E4M6V5)

Nadi: 150x/menit

Respirasi: 30x/menit

Suhu: 38,5 ºC

Saturasi: 99%

BB: 10,5 kg

Kepala: conjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, ubun-ubun tidak tampak cekung, mata tampak
cekung (+/+), air mata (-/-), mukosa bibir tampak kering

Thorax: VBS +/+, rh -/-, wh -/-, BJM S1=S2 murmur (-)

Abd: cembung, BU + meningkat, soepel, turgor kembali lambat

Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik

Pemeriksaan Penunjang

Hb: 12,8 g/dl


Ht:34.4%

Leu:15.800/mm3

Eri: 4,5 jt/mm3

Tromb: 300.000/mm3

Rapid Tes Antigen SAR-COV.2: Negatif

Diagnosis

GEA non disentri dengan dehidrasi sedang-berat + Obs Febris

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- Infus RL 300 cc habis dalam 1 jam, lanjut 700 cc habis dalam 5 jam

- PCT 3 x 150 mg iv

Konsul dr. Atikah Sp.A, advice

-terapi lanjut

- Cefotaksim 3x500mg iv (skin test)

- Zinc 1x5 ml po

- Lacto B 2x1 po

- cek feses rutin

Ny. B; 32 Th; 78 Kg; 154 cm

P:
Konsul dr. Maman Sp.OG

Infus RL 15 tpm

Drip oxitosin ½ amp dalam 500 cc (20 tpm)

Inj Cefotaxime 2x1 gr iv (skin test)

Observasi KU, TTV, His dan DJJ

S: Ny. B usia 32 tahun datang dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan lahir sejak 6 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan bening dirasakan cukup banyak sampai merembes. Cairan yg keluar berwarna
jernih dan tidak berbau. Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang
semakin lama semakin kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir juga disangkal. Demam
(-). Pasien mengaku usia kehamilan 38-39 minggu dan pasien mengaku gerakan janin masih dirasakan.

HPHT: 24 desember 2021

O: KU: Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis

TD: 120/70 N: 88 x/m R: 22 x/m S: 36,4 C Spo2: 98 %

Mata: conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Thorak P: VBS +/+, wh -/-, rh -/-

C: BJ I/II reg, murmur (-), Gallop (-)

Absomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, CRT <2

Status lokalis:

Leopold 1: TFU 33 cm

Leopold 2: Punggung kiri

Leopold 3: Kepala

Leopold 4: Sudah masuk PAP

His (-), DJJ 136 x/m


VT: Pembukaan (-), ketuban (-)

Pemeriksaan Lab:

Rontgen thorax: tidak ada kelainan

EKG : Sinus rhythm

Darah Rutin: Hb 13,1 g /dl, Leukosit 6,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,45 juta/mm3, Ht 35,7 %, Trombosit 320
ribu/mm3.

GDS 99 mg/dl

Rapid test IGg & IGM : -

A: G2P1A0 gravida 38-39 minggu dengan KPD

17 sept 2022

Sdr. M; 21 Th; 55 Kg; 172 cm

P:

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal:

Infus RL 15 tpm

Injek Antrain, 3x1 Amp IV (Skin test)

Injek Ondancentron 4mg, 2x1 Amp IV

Injek Omeprazol 2x1 Amp IV

Konsul SP.PD

- terapi lanjut

- inj ceftriaxone 2x1 gr ( skin test ) iv


S: Sdr M usia 21 tahun datang datang ke igd dengan keluhan panas badan sejak 4 hari yang lalu.
Keluhan disertai adanya nyeri di daerah ulu hati. Keluhan mual (+), muntah (+) 2 x isi cairan dan
makanan. Mencret 1x lendir (-), darah (-). BAK tidak ada keluhan. Riwayat sakit serupa sebelumnya
disangkal.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 120/70

BB 55 Kg; 172 cm

Nadi: 86 x/m,

Respirasi: 20 x/m,

Suhu: 38,7 C,

SPO2: 98%

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) Epigastrium

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :

Darah rutin : HB 13,1 g/dl, leukosit 14,3 ribu/mm3, Eritrosit 4,57 juta/mm3, HT 42%, Trombosit 279
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 49%, Limfo 21%, Mono 2%

Tes Swab Antigen : Non-Reaktif

Tes widal: -
A: Obs Febris e.c Bakterial infection + Dyspepsia

Ny. L , 30 tahun, TB 156 cm, BB 45 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 3 hari SMRS. keluhan disertai
dengan perut terasa begah, kembung dan mual. keluhan tidak disertai dengan muntah, rasa terbakar
di dada, sesak. sebelumnya psien sudah meminum obat Mylanta dari apotek, namun tidak ada
perubahan. BAK dan BAB normal. Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada. riwayat alergi obat tidak
ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 110/80 mmHg, N : 102 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 36,2 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal, NTE

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13 g/dl

Leukosit : 6,2 ribu/mm3


Erytrosit : 4,7 juta/mm3

Thrombosit : 252 ribu/mm3

Hematokrit : 34,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Dyspepsia

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD RL 20 tpm iv

- Inj pantoprazole 2 x 1 amp iv

- Inj ondansetron 4mg, 2 x 1amp iv

Konsul dr. Rizka SpPD, advive :

- terapi lanjut

Tn. U; 44 Th; 165 cm; 66 kg (10-03-22)

P: tindakan medis : Ekstraksi kuku

Wound and toilet

Asam mefenamat tab 500 mg, 3 x 1 tab p.c (p.o) diminum sesudah makan

Cefadroxil tab 500 mg, 2 x 1 tab p.c (p.o) diminum sesudah makan
S: Tn. U usia 44 tahun datang ke IGD dengan keluhan luka robek di kaki kiri sejak 2 jam yang lalu,
pasien mengatakan luka akibat terseret jarring saat hendak membereskan jaring saat selesai bekerja.
Luka mengenai kuku ibu jari kaki kiri. Keluhan disertai nyeri (+) dan darah (+). Riwayat kencing manis
dan darah tinggi disangkal pasien.

O: KU : Tampak sakit sedang

Kesadaran: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD : 100/70

Nadi : 98 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu : 36,5OC,

SPO2 : 98%, BB:66 Kg, TB: 165 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak :Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)

Abdomen: BU (+), NT epigastrium (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Terdapat VL at regio digiti 1 pedis sinistra. Darah (+), Nyeri tekan (+). ROM aktif

A: VL at regio digiti I pedis sinistra

18 sept 2022

Tn. R; 69 Tahun; TB: 163 Cm; BB: 55 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 3 minggu SMRS. keluhan batuk disertai
dengan dahak kental berwarna putih, darah (-). keluhan disertai dengan sesak yang mulai dirasakan
kurang lebih sejak 7 hari yang lalu. Demam (-), Pilek (-), nyeri dada (-). Pasien merupakan perokok,
sejak usia 20 tahun, dalam 1 hari dapat menghabiskan rokok 1 bungkus.

Riwayat penyakit tidak ada

Riwayat alergi obat tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 120/80 mmHg,

N: 90 kali/menit,

R : 26 kali/menit,

S : 36,5 ◦c,

SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Vbs +/+, Rh +/+, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 14 g/dl

Leukosit 7,5 ribu/mm3

Erytrosit 5,2 juta/mm3

Thrombosit 262 ribu/mm3

Hematokrit 37 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif


EKG : Normal

Foto Rontgen : Corakan bronkhovaskular meningkat

DIAGNOSIS

Bronkhitis Kronik

PENATALAKSANAAN

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

IVFD RL 15 tpm

Konsul dr Putri Sp.PD: advis:

Combivent tiap 6 jam

Ceftriaxone 2x1gr (skin test)

Vectrin 3x1 tab po

Ny. K ; 62 Th; 160 cm; 64 Kg

P:

Tindakan medis : memasang infus

Konsul dr ludmilla Sp.S, Advis

Infus Nacl 0,9 %, 1500 cc/24 jam

Injeksi Citicolin 2 x 500 mg IV

Injeksi Mecobalamin 3x1 ampul IV

S: Ny. K usia 62 tahun datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan keluhan kelemahan anggota
tubuh sebelah kiri sejak 5 jam yang lalu. Keluhan disertai berbicara menjadi tidak jelas (+) dan muka
tidak mencong sebelah (+) sejak 5 jam yang lalu. Keluhan nyeri kepala hebat, muntah dan penurunan
kesadaran disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol sejak muda

Riwayat diabetes disangkal

Ku : Tampak sakit sedang

Kes : Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV : TD kanan: 160/80 mmHg

TD kiri : 150/70 mmHg

Nadi : 84 x/m,

Respirasi: 20 x/m,

Suhu : 36,7 OC,

SPO2 : 98%, BB:64 Kg, TB: 160 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo

Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri

Gerak pernafasan simetris kanan dan kiri

Palpasi : vocal fremitus simetris kanan dan kiri kanan

Perkusi : sonor

Auskultasi: VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor :

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

Perkusi : batas jantung dalam batas normal

Auskultasi: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:
Inspeksi : datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi : timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2.

Motorik ekstremitas atas: 5/2

Motorik ekstremitas bawah: 5/2

Hasil Lab:

Darah Rutin :Hb 13,1 g/dk, Ht 37%, Trombo 211 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 52%, Limfo 21%, mono 2%

GDS : 98

Swab antigen: Non-reaktif

CT scan kepala:

Tampak lesi hipodens di hemisfer dextra

Sulci corticalis dan fisura sylvii dalam batas normal

Pons dan cerebellum dalam batas normal

Tidak tampak fraktur pada tulang cranium

Kesimpulan: Stroke Infark Hemisfer Dextra

A: Stroke Infark hemiparesisi sinistra

Tn. L; 26 Th; 173 cm; 67 kg

P:
Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

Infus RL 20 tpm

Inj ketorolax amp, 2 x 1 amp iv

Injek ondancentron amp, 2 x 1 amp iv

Konsul dr widiyatmiko Sp.OT advice :

Injek cefotaxim amp 1 gr, 2 x 1 amp iv (skin test)

Rencana operasi ORIF

S: Tn. L usia 26 tahun Pasien datang dengan keluhan nyeri di bahu sebelah kanan setelah jatuh dari
motor karena KLL. Saat pasien jatuh dada sebelah kanan terbentur stang motor. Pasien mengatakan
sejak kecelakan sampai sekarang pasien tidak pernah pingsan dan kepala tidak terbentur keras karena
pasien menggunakan helm. Pasien menyangkal adanya mual, muntah, dan nyeri kepala sejak
kecelakaan terjadi. Pasien mengatakan nyeri hanya dirasakan didaerah bahu kiri saja. Dan terdapat
beberapa luka lecet di tangan dan kaki.

O:

KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kes : Compos mentis

TTV : TD : 100/70

Nadi : 96 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 36,7OC,

SPO2 : 98%, BB:67 Kg, TB: 173 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor : bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)


Abdomen:

• Inspeksi : datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

• Auskultasi: BU (+) normal

• Perkusi : timpani

• Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, oedem -/-, CRT < 2.

Status lokalis

Look : Bengkak, deformitas (+), luka terbuka (-)

Feel : nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)

Move : ROM aktif dan pasif terbatas

Foto rontgen clavicula dextra:

Diskontinuitas os clavicula dextra 1/3 lateral displace, fraktur tidak komplit (+)

EKG: normorythm

Hb 13,3 g/dk, Ht 35%, Trombo 355 rb/mm3, Leukosit 5,8 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 44%, Limfo 24%, mono 2%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Swab antigen: Non reaktif

A: Close fracture os clavicula 1/3 lateral dextra

19 sept 2022

Nama: Tn. K

Usia 20 tahun

Pekerja: karyawan
P:

Non farmakologi:

1. Edukasi apabila penyakit dapat timbul apabila keadaan suhu yang lembab

2. Edukasi apabila akan memakai sepatu kaki harus dalam keadaan kering

3. Edukasi apabila sepatu atau kaos kaki dalam keadaan basah segera diganti

Farmakologi:

Ketoconazole 2x200 mg per oral

Ketokonazole cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis di sela sela kaki kanan dan kiri)

S: Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela-sela jari kaki kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu.
Gatal pada kaki disertai bercak berwarna kemerahan. Pasien mengeluhkan gatal yang hilang timbul,
timbul terutama apabila kaki pasien dalam keadaan basah atau sedang berkeringat. Karena keluhan
gatal sehingga pasien menggaruknya, akibat digaruk bercak merah pada kaki berubah menjadi
bersisik berwarna putih. Pasien sebelumnya sudah mengobati keluhannya 3 hari yang lalu dengan
membeli salep yang dibelinya di apotek dipakai selama 3 hari tetapi keluhan tidak membaik, bahkan
meluas. pasien tidak memiliki penyakit DM, tidak ada riwayat terpapar sabun cuci secara terus
menerus. Pasien merupakan pegawai restaurant pasien diharuskan kerja cepat sehingga pasien
apabila setelah beribadah langsung menggunakan sepatu dengan keadaan kaki yang cukup basah.

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E 4 V5 M6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18x/m

S: 36,7ºC

Kepala:
Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Status Dermatologikus:

Distribusi: regioner

Ad regio: kedua sela-sela jari kaki

Lesi: multipel, diskret, bentuk tidak teratur, tidak menimbul, berbatas tegas, kering

Efloresensi: macula eritematous, skuama halus berwarna putih

A : tinea pedis

Nama: Ny. US

Usia: 28 tahun

Pekerjaan: IRT

P: Non-farmakologi:
1. edukasi untuk konsumsi air minum > 2 L per hari / 8 gelas perhari

2. edukasi untuk tidak menahan air kencing saat bekerja

Farmakologi:

Ciprofloksasin 2x500 mg per oral(diminum sesudah makan)

Ibuprofen tab 3x400 mg per oral (diminum sesudah makan)

S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sisi kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan nyeri
pinggang dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan nyeri saat berkemih, saat berkemih
terasa panas dan perih.

Keluhan tidak disertai demam, keluhan tidak disertai mual dan muntah. Saat buang air kecil tidak
disertai perasaan tidak lampias.

Keluhan nyeri pinggang tidak menjalar ke bagian lipat paha. Keluhan nyeri pinggang tidak disertai
adanya ruam pada pinggang. Riwayat terbentuk atau terjatuh bertumpu pada pinggang tidak ada.
riwayat kencing berpasir tidak ada.

Pasien tidak sering menkonsumsi air putih. Pasien terkadang menahan kencing saat bekerja.

Pasien telah menikah selama 4 tahun.

Kesadaran: Compos mentis

GCS 15 (E4 V5 M6)

TD: 120/80 mmHg

N: 76 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Thorax: wheezing -/-. Ronkhi -/-

Abdomen: BU (+) normal, soepel, nyeri tekan (-), CVA +/-,

Ekstremitas: akral hangat


A: ISK

Nama: Ny. U

Usia: 68 tahun

Pekerjaan: IRT

P: Non-farmakologi:

1. Istirahat, hindari aktivitas yang terlalu berat

Farmakologi:

Na diclofenac 2x50 mg per oral (sesudah makan)

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut kiri sejak 4 hari yang lalu. Keluhan nyeri dirasakan hilang
timbul. Keluhan timbul bila beraktivitas dan berkurang bila istirahat. keluhan nyeri dirasakan cukup
mengganggu sehingga terkadang mengganggu aktivitas pasien. Keluhan seperti ini sudah dirasakan
oleh pasien sekitar 2 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien bekerja sebagai penjual makanan keliling.
Pasien memiliki riwayat kencing manis, berobat teratur ke puskesmas. Riwayat darah tinggi tidak ada,
riwayat alergi obat tidak ada.

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E4 V5 M6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/70 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:
Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A: OA

20 sept 2022

Nama: Tn. RD

Usia 38 tahun

Pekerjaan: buruh bangunan

P: Non-farmakologi:

1. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran,

2. Edukasi saat BAB agar tidak mengedan terlalu keras

3. Untuk sementara hindari mengangkat beban yang terlalu berat

Farmakologi:

Anti hemmoroid supp 1x1


Asam tranexamat 500mg 3x1

Ambeven 3x2 kap po

S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada anus. benjolan pada anus dirasa terutama saat
mengedan buang air besar yang disertai dengan keluarnya darah yang berwarna merah segar.
awalnya benjolan pada anus dapat keluar masuk sejak 1 tahun yang lalu, tetapi 2 hari terahir perlu
bantuan jari untuk masuk, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Benjolan pada anus tidak
disertai nyeri dan gatal pada anus. pasien bekerja sebagai buruh bangunan yang mengharuskan
mengangkat beban berat, pasien kurang menyikukai konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 130/80 mmHg

N: 88 x/m

R: 20 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:
CRT <2 detik, akral hangat

Rectal Toucher:

inspeksi: permukaan tenang, benjolan (-), fisura (-)

palpasi: tonus sphingter ani baik, teraba benjolan pada arah jam 11, konsistensi lunak, permukaan
licin, nyeri tekan (-). lendir (-), feses(+), darah(+) pada sarung tangan

A: hemoroid interna grade 3

Nama: Tn. TS

Usia: 55 tahun

Pekerjaan Supir angkot

S: Non-Farmakologi:

1. Mengurangi makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan pucuk-pucuk an, kacang-kacangan,

2. Mengurangi asupan garam dan kopi

3. Berhenti merokok

Farmakologi:

Allupurinol 1x300 mg po

Na diclofenac 2x50 mg po

Amlodipine 1x5 mg po

S: Pasien datang dengan keluhan bengkak pada ibu jari kaki kanan dan kedua ibu jari tangan.

Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan bengkak disertai dengan rasa nyeri dan sulit
digerakan. Keluhan pertama kali dirasa pada ibu jari kaki kanan dan 2 hari terakhir terasa pada kedua
ibu jari tangan. Keluhan bengkak timbul setelah pasien makan jeroan di acara keluarga.
Keluhan tidak disertai kekakuan pada sendi yang bengkak pada pagi hari.

Pasien pernah mengalami keluhan serupa sekitar 4 bulan yang lalu tetapi keluhan berkurang setelah
berobat ke puskesmas, dikatakan oleh dokter pasien memiliki asam urat yang tinggi. Setelah keluhan
menghilang pasien tidak rutin kontrol kembali dan tidak mengatur pola makan.

Pasien memiliki kebiasaan merokok sekitar 1 bungkus per hari dan menkonsumsi kopi 3-4 gelas per
hari.

O:Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 150/90 mmHg

N: 92 x/m

R: 20 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Status lokalis:
a/r MTP-1 dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

a/r digiti 1 manus sinistra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

a/r digiti 1 manus dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

A: Gout artritis kronik + hipertensi stage I JNC VII

Nama: Nn. S

Usia: 24 tahun

Pekerjaan: karyawan

P: Non-Farmakologi:

1. Mempunyai jadwal jam makan agar tidak terlambat makan

2. Menghindari makanan pedas, kopi dan asam

3. Menghindari kebiasaan makan camilan sembari posisi tidur

Farmakologi:

Omeperazole 2x20 mg tb po ac

Ranitidine 2x 150 mg tab po pc

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri uluhati sejak 3 hari yang lalu.

Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati yang dirasa terus menerus. Keluhan nyeri ulu hati disertai dengan
perasaan mual, tetapi tidak muntah dan terasa panas pada bagian dada dan tenggorokan. Keluhan
nyeri ulu hati disertai nafsu makan berkurang karena pasien merasakan tidak nyaman bila makan.

Keluhan nyeri ulu hati bertambah bila pasien telat makan, atau makan makanan pedas.
Keluhan nyeri ulu hati tidak disertai nyeri pada dada dan sesak. Pasien tidak memiliki riwayat muntah
berwarna hitam seperti kopi. Pasien tidak memiliki riwayat BAB hitam.

Pasien memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari, dan sering menkonsumsi makanan pedas, pasien telah
mengurangi konsumsi kopi dari sebelumnya. Pasien gemar makan camilan dalam posisi tidur.

Pasien memiliki riwayat nyeri ulu hati berulang dalam setahun terakhir, pasien hanya menkonsumsi
obat maag yang dibeli di apotek bila keluhan timbul, tetapi utuk saat ini tidak ada perubahan.

O:Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 110/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan epigastrium (+), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A: GERD
21 sept 2022

An. M; 17 Th; 50 Kg; 166 cm

P:

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal:

Infus RL 15 tpm

Inj Antrain, 3x500mg IV (Skin test)

Konsul dr rizka Sp.PD advice

- terapi lanjut

- inj ceftriaxone 2x1 gr ( skin test ) iv

S: An. M usia 17 tahun datang datang ke igd dengan keluhan panas badan sejak 4 hari yang lalu.
Keluhan tidak disertai adanya nyeri di daerah ulu hati. Keluhan mual (-), muntah (-). Mencret 1x lendir
(-), darah (-). BAK tidak ada keluhan. Riwayat sakit serupa sebelumnya disangkal. Sudah berobat ke
puskesmas tidak ada perubahan di berikan pct dan amoxicillin.

Riwayat alergi obat tidak ada

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 120/70

BB 50 Kg; 166 cm

Nadi: 86 x/m,

Respirasi: 20 x/m,

Suhu: 38,7 C,
SPO2: 98%

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) Epigastrium

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Pem. Penunjang :

Darah rutin : HB 13,1 g/dl, leukosit 14,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,57 juta/mm3, HT 42%, Trombosit 279
ribu/mm3.

Diff-count : Baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 49%, Limfo 21%, Mono 2%

Tes Swab Antigen : Non-Reaktif

Tes widal: -

A: Obs Febris e.c Bakterial infection

An. L; 16 Th; 165 cm; 60 kg

P:

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

Infus RL 20 tpm

Inj ketorolak, 2 x 1 amp iv

Inj ondancentron amp, 2 x 1 amp iv

Konsul dr Ressi Sp.OT advice :


Rencana operasi ORIF

Inj cefotaxim amp 1 gr, 2 x 1 amp iv (skin test)

Terapi lanjut

S: Tn. L usia 16 tahun Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lengan bawah sebelah kiri setelah
terjatuh dari sepedanya 1 jam yg lalu, pasien sedang bermain dengan temannya. Pasien jatuh ke
sebelah kiri menahan dengan tengan kiri. Pasien mengatakan sejak terjatuh sampai sekarang pasien
tidak pernah pingsan dan kepala tidak terbentur keras karena pasien menggunakan helm sepeda.
Pasien menyangkal adanya mual, muntah, dan nyeri kepala sejak terjatuh terjadi. Pasien mengatakan
nyeri hanya dirasakan didaerah lengan bawah tangan kiri. Dan terdapat beberapa luka lecet dilengan
bawah tangan kiri.

KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kes : Compos mentis

TTV : TD : 100/70

Nadi : 96 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 36,7OC,

SPO2 : 98%, BB:67 Kg, TB: 173 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor : bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

• Inspeksi : datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

• Auskultasi: BU (+) normal

• Perkusi : timpani

• Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, oedem -/-, CRT < 2.


Status lokalis a/r antebrachi sinistra

Look : Bengkak, deformitas (+), luka terbuka (-)

Feel : nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)

Move : ROM aktif dan pasif terbatas

Foto rontgen antebrachii sinistra :

Diskontinuitas os radius ulna 1/3 distal displace, fraktur tidak komplit (+)

EKG: normorythm

Hb 13,3 g/dk, Ht 35%, Trombo 355 rb/mm3, Leukosit 5,8 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 44%, Limfo 24%, mono 2%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Swab antigen: Non reaktif

A: Close fracture os radius ulna 1/3 distal sinistra

Tn. P , 33 tahun, TB 156 cm, BB 59Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. keluhan disertai
dengan perut terasa begah, kembung dan mual. keluhan tidak disertai dengan muntah, rasa terbakar
di dada, mulut terasa pait, keluha sesak tidak ada, sebelumnya pasien sudah meminum obat promag
membeli sendiri, namun tidak ada perubahan. BAK dan BAB normal. Riwayat penyakit sebelumnya
tidak ada. riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 100/70 mmHg, N : 102 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 36,2 oC, SpO2 : 98%
Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 12 g/dl

Leukosit : 6,1 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 255 ribu/mm3

Hematokrit : 34,6 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Dyspepsia

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD RL 20 tpm iv

- Inj pantoprazole 2 x 1 amp iv


- Inj ondansetron 4mg, 2 x 1amp iv

Konsul dr. Rizka SpPD, advive :

- terapi lanjut

22 sept 2022

An. W U; Usia 1 tahun; 12 kg

S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 5 mnt yg lalu,
pasien sebelumnya pernah mengalami kejang 2hari lalu, tetapi dibawa ke puskesmas diberi obat
dimasukan melewati dubur kemhdian pasien dibawa pulang kembali. Keluhan disertai dengan demam
sejak 2 hari yang lalu, batuk (-) dan pilek (-). BAB dan BAK tidak ada kelaian. riwayat keluhan serupa
sebelumnya disangkal.

O:

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

Nadi : 140 x/menit

Respirasi : 24 x/menit

Suhu : 38,5 C

SpO2 : 98 %

BB : 12kg

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-)


Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

status neurologis : dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 12 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 16,1 ribu/mm3 , Trombosit 261 ribu/mm3, Ery
5,33 jta/mm3

Diff count : 0/2/4/66/28/2

GDS : 99 mg/dl

Natrium : 132,5 mmol/L

Kalium : 4.91 mmol/L

Clorida : 103 mmol/L

calsium :9,11 mmol/L

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

KDS

P:

- tindakan medis : MEMASANG INFUS

Terapi awal :

- pasang O2 nasal kanul 2lpm

- diazepam per rektal 10 mg

- pasang Infus RL 15 tpm

- Injeksi paracetamol 4 x 150 mg

- Injeksi diazepam 3,6 mg iv bolus pelan jika kejang

Konsul dr. Bambang Sp.A, advice :

- terapi lanjut
- cefotaxim 2 x 550 mg (skin test) iv

- diazepam 3 x 2 mg PO jika suhu lebih dari 38

An. T, 11 bulan, BB 10,1 kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari SMRS, dengan frekuensi BAB >5x/hari, tidak ada
ampas, darah maupun lender, meminum asi tampak menurun, anak menjadi lebih rewel dan tampak
lemas. Keluhan demam batuk dan pilek tidak ada.

Riwayat Alergi: Tidak ada

RPD: Tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesan sakit: Tampak sakit sedang

Kesadaran: Compos mentis, GCS 15 (E4M6V5)

Nadi: 150x/menit

Respirasi: 30x/menit

Suhu: 38,5 ºC

Saturasi: 99%

BB: 10,1 kg

Kepala: conjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, ubun-ubun tidak tampak cekung, mata tampak cekung
(+/+), air mata (-/-), mukosa bibir tampak kering

Thorax: VBS +/+, rh -/-, wh -/-, BJM S1=S2 murmur (-)

Abd: cembung, BU + meningkat, soepel, turgor kembali lambat

Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik


Pemeriksaan Penunjang

Hb: 12,8 g/dl

Ht:34.4%

Leu:15.800/mm3

Eri: 4,5 jt/mm3

Tromb: 300.000/mm3

Rapid Tes Antigen SAR-COV.2: Negatif

Diagnosis

GEA non disentri dengan dehidrasi sedang-berat

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- Infus RL 300 cc habis dalam 1 jam, lanjut 700 cc habis dalam 5 jam

Konsul dr. Atikah Sp.A, advice

-terapi lanjut

- Cefotaksim 3x500mg iv (skin test)

- Zinc 1x5 ml po

- Lacto B 2x1 po

- cek feses rutin

Ny. M; Usia 24 th; 55 kg, 154 cm


S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan mual muntah hebat sejak 2 hari yang lalu dengan
frekuensi muntah lebih dari 11 x/ hari. keluhan disertai dengan nyeri ulu hati (+), lemas (+). pasien
sedang hamil dengan usia kehamilan 18-19 minggu. riwayat penyakit disangkal.

HPHT : 25/5/2022

O:

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

TD : 110/80 mmHg

Nadi : 75 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,2 C

SpO2 : 98 %

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-), tfu : belum teraba, djj belum dapat dinilai

Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

genitalia : PD tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 13,6 g/dl, Hematokrit 42,4%, Leukosit 9,4 ribu/mm3 , Trombosit 256ribu/mm3, Ery
4,93 jta/mm3
Diff count : 0/0/2/60/34/4

GDS : 90 mg/dl

HBsAg dan Anti HIV : non reaktif

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

G1P0A0 gravida 18-19 minggu dengan HEG

P:

Tindakan medis :MEMASANG INFUS

DPJP : dr. Maman Sp.OG

Konsul dr. Maman Sp.OG, advice :

- Observasi KU,ttv, cek lab, ekg (bila ada hasil lapor)

- Infus RL + N5000/kolf= 12 tpm IV

- Injeksi omeprazole 2 x 20 mg IV

- Injeksi ondancetron 2 x 8 mg IV

- Pasien di rawat inap

24 sept 2022

An. Z; 15 tahun: 42 Kg; 148 cm

P:

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

P: Infus RL 15 tpm
Ketorolac inj 2 x 1 amp iv

Ondancetron inj 2 x 1 amp iv

Konsul dr Trenawaty Sp.B

Rencana operasi besok

Cefotaxim 2 x 1 gr iv (skin test) premedikasi

S: An. Z usia 15 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari yang lalu.
Nyeri dirasakan terus-menerus tidak berhenti. Nyeri perut dirasakan pertama kali pada daerah pusar
kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan menetap. Keluhan disertai adanya demam (+) sejak 2
hari, mual (-), muntah (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku belum pernah sakit seperti
ini sebelumnya.

O:

KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis

TTV : TD : 110/80

Nadi : 90 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu : 38,5 C,

SPO2 : 98%, BB: 42 Kg, TB: 148 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) perut kanan bawah

Ekstremitas: akral hangat, oedem -/-, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang:

Ro Thorax: tidak ada kelainan


Rapid test : Non reaktif

Darah rutin : Hb 13,1 / Ht 37 / leukosit 14.500 / trombosit 275.000

Hitung jenis: 1%/1%/3%/65%/35%/2%

GDS : 96

Status lokalis:

Inspeksi: datar, perut distensi (-), ascites (-), massa (-)

Auskultasi: Bising usus (+) normal

Perkusi : timpani

Palpasi: nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign (+), obturator sign (+),
blumberg sign (+), rovsing sign (+)

A: acute appendicitis

Ny.U, 61 thn, 60 kg, 155 cm.

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan lemas badan yang dirasakan sejak 4 hari SMRS. Keluhan lemas sampai
mengganggu aktivitas sehari hari. Keluhan disertai mual (+) muntah (-) , BAB tidak lancar (+) nafsu
makan menurun (+), pusing(+) bila pasien duduk , demam (-), sesak (-). pasien pernah BAB berwana
hitam, namun belangan initidak pernah lagi. Riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 100/90 mmHg, N : 86 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98% Kepala : conjungtiva
anemis (+/+) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-


Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 4 g/dl

Leukosit 5,7 ribu/mm3

Erytrosit 4,5 juta/mm3

Thrombosit 260 ribu/mm3

Hematokrit 34 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Anemia ec melena ec susp gastritis erosive

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD RL

- Inj Pantoprazol 2 x 1 iv

- Inj Ondansetron 2 x 1 iv

- Sucralfat Syrp 3 x 10 cc po

Konsul dr Rizka SpPD. Advis :


- terapi lanjut

- Cek MDT sebelum transfuse

- Transfusi PRC 2 labu/24 jam, premedikasi furosemid 1 amp setiap sebelum transfusi

- Setelah masuk 4 labu PRC, cek ulang HB

Tn. J; 76Th; 65Kg; 170 cm (24/03/2022)

P:

Tindakan : memasang infus

Terapi awal:

Oksigen 2-3 lpm nasal kanul

Infus RL 8 tpm iv

Konsul dr. Dicki Sp.P advis:

Levofloxacin 1 x 750mg iv (skin test) iv

Rencana thoracosintesis (punksi cairan pleura)

S: Tn. J usia 65tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 7 hari yang lalu. Keluhan sesak
nafas dirasakan semakin memberat 2 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus dan
semakin memberat jika dibawa posisi berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika duduk atau
diganjal bantal guna mengurangi sesak, atau tidur menghadap ke kanan. Sesak nafas juga semakin
memberat jika beraktivitas dan saat pasien batuk. Pasien mengeluh batuk kering sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan selama 6 bulan, pasien juga menyangkal
pernah sering berkeringat pada malam hari, demam yang lama, dan nafsu makan yang berkurang.
Riwayat asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan trauma pada dada. Riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal. Tidak ada keluhan BAK dan BAB.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)


TTV: TD: 120/70 mmHg

Nadi: 80 x/m,

Respirasi: 32x/m,

Suhu: 36,9OC,

SPO2: 96%, BB:55 Kg, TB: 170 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo

Inspeksi: Bentuk dada simetris kanan dan kiri

Gerak pernafasan hemithorak Kanan tertinggal dengan yang kiri

Palpasi: vocal fremitus melemah pada hemithorak kanan

Perkusi: redup pada hemithorak kanan dan sonor pada hemithorak kiri

Auskultasi: hemithorax kanan vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kanan

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi: batas jantung dalam batas normal

Auskultasi: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi: timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,


Hasil Lab:

Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 16,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 1%, Eusi 1%, NB 2%, NS80%, Limfo 21%, mono 1%

GDS : 113

Swab antigen: Non-reaktif

Ro thorak:

Efusi pleura dextra

Sinus costophrenicus tumpul dextra, meniscus sign (+) di bagian thorax destra

Kesan: Efusi pleura dextra

A: Efusi Pleura dextra

25 sept 2022

Nn. A; 22 tahun; 160 cm; 61 kg

P:

Tindakan medis : memasang infus

Konsul dr. Rizka Sp.PD, advice:

Infus RL 20 tpm, tapi pantau terus tanda vital

Paracetamol 3x1 gram IV

Psidii sirup 3x1 sendok makan

Imboost force 3x1 tab per oral

S: Nn. A usia 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam dikatakan
tidak selalu tinggi, naik turun, dikatakan turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku
nyeri kepala bagian belakang, nyeri otot dan sendi (+), nyeri belakang bola mata (+), pasien mengaku
semalam mimisan 1x, darah tidak terlalu banyak. Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK
tidak ada keluhan.

O:

KU : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 120/80

Nadi: 82 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu: 38,9 OC,

SPO2: 99%

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak:Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-) Epigastrium

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Tourniquet test: +

Hasil lab:

Hb 10,3 g/dk, Ht 46,4%, Trombo 99 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 39%, Limfo 23%, mono 1%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Swab antigen: Non reaktif

A: DHF grade I

Ny.K, 44 thn, 65 kg, 159 cm.


Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri punggung menjalar ke kedua kaki.keluhan disertai dengan sulit
berjalan (+), mual (+) dan nyeri pada ulu hati yang dirasakn secara terus menerus. sejak 3 minggu
terakhir keluhan makin memberat. BAB dan BAK normal. pasien memiliki riwayat HNP dan control
rutin ke dokter, namun pasien menolak untuk operasi. pasien rutin mengkonsumsi obat meloxicam,
eperison HCL, namun tidak ada perbaikan.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

BB 65 kg, TB 159 cm.

TD: 150/90 mmHg, N : 96 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+), CVA (-/-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Laseq (+), bragard (+), Patrick (+), kontrapatrick (+)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13 g/dl

Leukosit : 6,2 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 275 ribu/mm3

Hematokrit : 34,2 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif


EKG : sinus rhythm

Diagnosis

LBP ec HNP + hipertensi grade 1

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD NaCL 0,9 % 20 tpm

- Drip Tramadol 100 mg IV dalam Nacl 0,9 % 100 cc

- Gabapentin 2 x 100 mg PO

- amlodipin 1x 5 mg per oral

Konsul dr. Diamanta Sp.S Advis :

- terapi lanjut

- gabapentin stop

- Pregabalin 2 x 75 mg PO

- Eperison HCL 2 x 50 mg PO

Konsul dr rizka sp.pd advice

- terapi lanjut

Tn. T; 65 tahun BB 67kg, TB 167cm

S: Pasien dibawa ke IGD oleh warga sekitar setelah mengalami KLL sekitar 30 menit yang lalu. Warga
mengatakan kecelakaan terjadi saat pasien sedang mengendarai sepeda motor kemudian tertabrak oleh
pengendara sepeda motor lain di perempatan jalan. Pasien mengalami luka terbuka di daerah jari ke 1
kaki kanan dan luka-luka lecet di daerah kaki dan tangan. Keluhan disertai dengan nyeri, pasien tidak
berani menggerakan jari kaki karena nyeri. Pasien mengatakan kepala tidak terbentur karena
menggunakan helm. Riwayat penurunan kesadaran setelah kecelakaan (-), nyeri kepala (-), muntah (-).
Riwayat darah tinggi dan kencing manis tidak ada. Alergi obat tidak ada.
O: Kesan sakit : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran Compos mentis

GCS 15 (E4V5M6)

TD: 120/80

S: 36,5 ºC

N: 89x/menit

R: 24x/menit

SpO2 99% room air

BB: 67 Kg; TB 167 Cm

Kepala: CA -/- SI -/- luka (-) hematom (-)

Leher pembesaran KGB (-) luka (-) hematom (-)

Thorax: BJM S1=S2, murmur (-), VBS +/+ rh -/- wh -/-

Abdomen: BU +, soepel, Nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, VE multiple pada kaki dan tangan.

Stat. Lokalis a/r pedis dextra: VL a/r digiti 1 pedis dextra ukuran 3x6x1 cm, batas irregular, dasar tulang,
deformitas (+), nyeri tekan (+) pada daerah sekitar luka, rom aktif dan pasif terbatas.

Darah rutin:

Hb:12.4 g/dl Ht:39% Leu:6.000/mm3 Eri:5 jt/mm3 Trom: 270.000/mm3;

Antigen SARS-COV.2: Negatif

Rontgen pedis dextra: Diskontinuitas os phalang proximal digiti 1 pedis dextra

P:

Tindakan medis : memasang infus

Wound Toilet

IVFD NaCl 0.9% 15 tpm


Inj Ketorolac 2x1 amp iv

Inj ondancetron 2x1 amp iv

Konsul dr Ressi Sp.OT, advis:

Cefotaxim inj 2x1gr (skin test) iv,

Rencana ORIF besok.

A: Open Fracture os phalang proximal digiti 1 pedis dextra

26 sept

19. Tn. D, 70 tahun, TB 168 cm, BB 67 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan sakit di perut bagian bawah. keluhan disertai dengan scrotum kanan
yang membesar dan teraba seperti ada benjolan sejak kurang lebih 6 bln yang lalu. awalnya benjolan
tersebut dapat keluar masuk sendiri, namun sejak tadi sore benjolan tidak dapat masuk kembali.
Riwayat penyakit hipertensi, pasien jarang kontrol karena dirasa tidak ada keluhan. riwayat alergi
obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 190/100 mmHg, N : 88 kali/menit, R : 24 kali/menit, S : 36,7 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal,

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)


Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13,5 g/dl

Leukosit : 6,7 ribu/mm3

Erytrosit : 5,2 juta/mm3

Thrombosit : 265 ribu/mm3

Hematokrit : 35,4 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Hernia Irreponible, HT grade II

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. ketorolac 3 x 1 amp iv

- Inj. Ondancetron 2 x 1 amp iv

- Amplodipine 1 x 10 mg po

Konsul dr.SpB, advice :

- Rencana Operasi pukul 10.00

konsul dr. Sp.PD

-terapi lanjut
Tn. R; 69 Tahun; TB: 163 Cm; BB: 55 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. keluhan batuk disertai
dengan dahak kental berwarna putih, darah (-). keluhan disertai dengan sesak yang mulai dirasakan
kurang lebih sejak 7 hari yang lalu. Demam (-), Pilek (-), nyeri dada (-). Pasien merupakan perokok,
sejak usia 20 tahun, dalam 1 hari dapat menghabiskan rokok 1 bungkus.

Riwayat darah tinggi teratur kontrolke puskesmas.

Riwayat alergi obat tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 150/80 mmHg,

N: 90 kali/menit,

R : 26 kali/menit,

S : 36,5 ◦c,

SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Vbs +/+, Rh +/+, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 14 g/dl
Leukosit 7,5 ribu/mm3

Erytrosit 5,2 juta/mm3

Thrombosit 262 ribu/mm3

Hematokrit 37 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Foto Rontgen : Corakan bronkhovaskular meningkat

DIAGNOSIS

Bronkhitis Kronik + HT grade 1

PENATALAKSANAAN

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

IVFD RL 15 tpm

Konsul dr putri Sp.PD: advis:

Nebu Combivent tiap 6 jam

Ceftriaxone 2x1gr iv (skin test)

Vectrin 3x1 tab po

Amlodipin 5 mg 1x1 po

Tn. RR, Usia 55 thn BB 58kg, TB 166 cm

P:

Tindakan : memasang infus


DPJP: dr Diamanta Sp.S

Konsul dr. Diamanta Sp.S, advis :

Infus Nacl 0,9 %, 1000 cc/24 jam iv

Injeksi Citicolin 2 x 500 mg IV

Injeksi Mecobalamin 3x1 ampul IV

Injeksi Omeprazol 1x40 mg IV

S: Tn. B usia 55 tahun datang ke IGD diantar oleh anaknya dengan keluhan kelemahan anggota tubuh
sebelah kanan sejak 2 jam yang lalu. Keluhan dirasakan terus-menerus. Keluhan disertai berbicara tidak
jelas (+) dan muka tidak simetris (+) sejak 2 jam yang lalu. Keluhan nyeri kepala hebat, muntah dan
penurunan kesadaran disangkal.

Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol sejak 10 tahun yang lalu

Riwayat diabetes disangkal

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD kanan: 150/90 mmHg

TD kiri : 160/90 mmHg

Nadi: 90 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu: 36,7 OC,

SPO2: 98%, BB 58kg, TB 166 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo

Inspeksi: Bentuk dada simetris kanan dan kiri

Gerak pernafasan simetris kanan dan kiri

Palpasi: vocal fremitus simetris kanan dan kiri kanan


Perkusi: sonor

Auskultasi: VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor:

Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi: batas jantung dalam batas normal

Auskultasi: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi: timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2.

Motorik ekstremitas atas: 3/5

Motorik ekstremitas bawah: 3/5

Hasil Lab:

Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 54%, Limfo 21%, mono 2%

GDS : 118

EKG : sinus rhythm

Swab antigen: Non-reaktif

CT scan kepala:

Tampak lesi hipodens di hemisfer sinistra

Sulci corticalis dan fisura sylvii dalam batas normal


Pons dan cerebellum dalam batas normal

Tidak tampak fraktur pada tulang cranium

Kesimpulan: Stroke Infark Hemisfer Sinistra

EKG : sinus rhythm

A: Stroke Infark dengan hemiparesis dextra

27 sept

Nama: nn. T

Usia: 22 Tahun

Pekerjaan: karyawan swasta

P: meloxicam 2x1 mg per oral

Flunarizin 1x 5 mg per oral

vitbc 1x1 per oral

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 5 hari yang lalu, keluhan nyeri kepala terasa seperti
diikat dari bagian depan kepala hingga belakang kepala. Keluhan nyeri kepala dirasa hilang timbul,
keluhan timbul bila pasien terlalu banyak mengerjakan tugas kuliah. Keluhan nyeri kepala timbul sekitar
30 menit kemudian mereda. Keluhan berkurang dengan istirahat. Keluhan nyeri kepala tidak terasa pada
salah satu sisi kepala. Pasien tidak memiliki gigi berlubang. Pasien tidak memiliki riwayat hidung sering
beringus, nyeri kepala tidak bertambah saat posisi menunduk. Keluhan seperti ini sudah pernah
dirasakan sebelumnya beberapa minggu yang lalu. Untuk keluhan saat ini pasien sudah menkonsumsi
obat paracetamol tetapi tidak ada perubahan

O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan


TD: 110/80 mmHg

N: 72 x/m

S: 36,8ºC

R: 20x/m

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-

Nyeri ketok sinus frontalis -/-

Nyeri ketok sinus etmoidalis -/-

Nyeri ketok sinus maksilaris -/-

Hidung: rinore -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A: Headache

#Tension Type Headache episodik infrekuen


Nama: nn. T

Usia 19 tahun

Pekerjaan: mahasiswi

P: mertigo 2x 6 mg per oral

Flunarizin 1x 5mg per oral

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala. Keluhan dirasa sejak 4hari yang lalu. Keluhan nyeri
kepala dirasa hanya pada sisi kiri dan terasa berdenyut, keluhan nyeri kepala dirasa memberat ketika
ada suara bising dan pasien menjadi silau ketika melihat cahaya, sehingga pasien lebih senang berada
pada ruangan yang redup. Keluhan tidak disertai dengan mual dan muntah. Keluhan nyeri kepala
tidak diawali dengan perasaan seperti mendengan suara, tidak diawali dengan melihat kilatan cahaya,
tidak diawali dengan mencium bau-bauan aneh. Keluhan nyeri kepala tidak dirasa seperti terikat.
Keluhan nyeri kepala tidak terasa pada sekitar mata yang disertai mata merah dan hidung berair.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini.

O: Keadaan umum: compos mentis GCS 15 ( E4V5M6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 76 x/m

S: 36,8ºC

R: 20x/m

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:
Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A : Headache

#Mirgraine tanpa aura (Common Migraine)

Nama: ny.b

Usia: 35 tahun

Pekerjaan: karyawan

P: Non-Farmakologi:

1. Menjaga kebersihan mata dengan tidak menggosok-gosok mata

2. Menggunakan kaca mata apabila keluar ruangan

Farmakologi:

Kloramfenikol eye drop 3 x gtt 2 OS ( 2 tetes pada mata sebelah kanan)

Cetrizine 1x10 mg per oral (diminum pada malam hari)

S: Pasien datang dengan keluhan mata kiri merah.


Keluhan mata merah dirasa sejak 2 hari yang lalu. Keluhan mata merah disertai mata terasa gatal
sehingga pasien sering menggosok-gosok matanya. Keluhan disertai terdapat kotoran mata yang
cukup banyak pada saat bangun tidur.

Keluhan mata merah tidak disertai nyeri. Keluhan tidak disertai mata buram. Riwayat mata terkena
benda asing tidak ada.keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E:4 V:5 M:6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Status Oftalmicus:

OD:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih
OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: injeksi konjungtiva (+)

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

A: Konjungtivitis bakterialis akut OS

28 sept

Nama: Ny. K

Usia 25 tahun

Pekerja: karyawan

P:

Non farmakologi:

1. Edukasi apabila penyakit dapat timbul apabila keadaan suhu yang lembab

2. Edukasi apabila akan memakai sepatu kaki harus dalam keadaan kering
3. Edukasi apabila sepatu atau kaos kaki dalam keadaan basah segera diganti

Farmakologi:

Ketoconazole 2x200 mg per oral

Ketokonazole cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis di sela sela kaki kanan dan kiri)

S: Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela-sela jari kaki kanan dan kiri sejak 5 minggu yang lalu.
Gatal pada kaki disertai bercak berwarna kemerahan. Pasien mengeluhkan gatal yang hilang timbul,
timbul terutama apabila kaki pasien dalam keadaan basah atau sedang berkeringat. Karena keluhan
gatal sehingga pasien menggaruknya, akibat digaruk bercak merah pada kaki berubah menjadi
bersisik berwarna putih. Pasien sebelumnya sudah mengobati keluhannya 3 hari yang lalu dengan
membeli salep yang dibelinya di apotek dipakai selama 3 hari tetapi keluhan tidak membaik, bahkan
meluas. pasien tidak memiliki penyakit kencing manis, tidak ada riwayat terpapar sabun cuci secara
terus menerus. Pasien merupakan pegawai restaurant pasien diharuskan kerja cepat sehingga pasien
apabila setelah beribadah langsung menggunakan sepatu dengan keadaan kaki yang cukup basah.

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E 4 V5 M6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-


Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Status Dermatologikus:

Distribusi: regioner

Ad regio: kedua sela-sela jari kaki

Lesi: multipel, diskret, bentuk tidak teratur, tidak menimbul, berbatas tegas, kering

Efloresensi: macula eritematous, skuama halus berwarna putih

A : tinea pedis

Nama: Ny. S

Usia: 44 tahun

Pekerjaan: IRT

P: Non-farmakologi:

1. edukasi untuk konsumsi air minum > 2 L per hari / 8 gelas perhari

2. edukasi untuk tidak menahan air kencing saat bekerja

Farmakologi:

Ciprofloksasin 2x500 mg per oral(diminum sesudah makan)


Asam mefenamat 3x500 mg per oral (diminum sesudah makan)

S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sisi kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan nyeri
pinggang dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan nyeri saat berkemih, saat berkemih
terasa panas dan perih.

Keluhan tidak disertai demam, keluhan tidak disertai mual dan muntah. Saat buang air kecil tidak
disertai perasaan tidak lampias.

Keluhan nyeri pinggang tidak menjalar ke bagian lipat paha. Keluhan nyeri pinggang tidak disertai
adanya ruam pada pinggang. Riwayat terbentuk atau terjatuh bertumpu pada pinggang tidak ada.
riwayat kencing berpasir tidak ada.

Pasien tidak sering menkonsumsi air putih. Pasien terkadang menahan kencing saat bekerja.

Pasien telah menikah selama 4 tahun.

Kesadaran: Compos mentis

GCS 15 (E4 V5 M6)

TD: 120/80 mmHg

N: 76 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Thorax: wheezing -/-. Ronkhi -/-

Abdomen: BU (+) normal, soepel, nyeri tekan (-), CVA +/-,

Ekstremitas: akral hangat

A: ISK

Nama: Ny. B

Usia: 36 Tahun

Pekerjaan: karyawan
P: Non-Farmakologi:

1. Kompres air hangat 3x sehari

Farmakologi:

Cefadroxil 500 mg 2x1 per oral (sesudah makan)

Asam mefenamat 3x500 mg per oral (sesudah makan)

S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata atas kiri sisi luar.

Keluhan dirasa sejak 4 hari yang lalu, keluhan dirasa semakin memberat dan benjolan dirasa semakin
membesar.

Keluhan disertai nyeri dan perasaan mengganjal pada mata.

Keluhan tidak disertai demam. Keluhan tidak disertai mata merah. Keluhan tidak disertai penglihatan
menjadi buram. Riwayat mata terkena benda asing tidak ada.

Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini, pasien hanya menkompres benjolan dengan air hangat

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E:4 V:5 M:6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Status Oftalmicus:

OD:
Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: edema, ukuran 1cm x 1cm, eritema(+), Nyeri tekan (+), S lead appearance (+)

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih
A: dakrioadenitis sinistra

30 sept

Tn. K; 61 Th; 168 cm; 57 kg

P:

Konsul dr. Sp.OT

Infus Nacl 0,9% 15 tpm

Inj ketorolax amp, 2 x 1 amp iv

Injek ondancentron amp, 2 x 1 amp iv

Injek cefotaxim amp 1 gr, 2 x 1 amp iv (skin test)

Rencana operasi ORIF

S: Tn. K, 61 thn tahun datang ke IGD diantar ojek online dengan keluhan luka setelah kecelakaan lalu
lintas sejak 25 menit yang lalu. Pasien mengalami kecelakaan antara motor dengan motor. Terdapat
luka terbuka di jari ke 3 dan 4 kaki kiri. Keluhan disertai nyeri (+), darah (+). Keluhan nyeri kepala,
muntah, dan penurunan kesadaran pada saat kejadian disangkal pasien. Tidak ada riwayat darah
tinggi atau kencing manis.

O:

KU: Tampak sakit sedang, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kes: Compos mentis

TTV: TD: 100/70

Nadi: 94 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu: 36,4OC,

SPO2: 99%, BB:57 Kg, TB: 168 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-


Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

•Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

•Auskultasi: BU (+) normal

•Perkusi: timpani

•Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, oedem -/-, CRT < 2.

Status lokalis:

Look: Terdapat VL at regio digiti 3 dan 4 pedis sinistra. 4 x 5x 2 batas irreguler, dasar tulang, kotor,
Darah (+), deformitas (+)

Feel: nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)

Move: ROM Terbatas

Foto rontgen pedis sinistra:

Diskontinuitas os phalang proximal digiti 3 dan 4 pedis sinistra displace

EKG: normorythm

Hb 10,8 g/dk, Ht 41%, Trombo 322 rb/mm3, Leukosit 7,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 45%, Limfo 20%, mono 2%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Rapid test Covid-19 (IgG&IgM): Non reaktif

A: open fracture digiti 3 dan 4 pedis sinistra

An. M, 17 tahun, BB: 55 Kg, TB: 155 cm


Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan luka di pelipis kiri. Keluhan disertai dengan nyeri (+) pada luka, darah
(+). Luka terjadi setelah pasien terbentur ujung meja disekolah. Keluhan disertai dengan adanya nyeri
pada luka, darah (+). Keluhan pingsan saat jatuh, muntah, nyeri kepala hebat, keluar darah dari
hidung dan telinga disangkal. Riwayat sakit sebelumnya disangkal.

Pemeriksaan Fisik

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS (E4M6V5)

TTV: Nadi: 100 x/m,

Respirasi: 21 x/m,

Suhu: 36,5ºC,

SPO2: 98%

BB: 55 Kg, TB: 155 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesara KGB (-)

Thorak: Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Status Lokalis:

Look :a/r Frontalis sinistra terdapat VL 4 cm, reguler, dasar dermis, bersih, darah (+)

Feel : nyeri tekan (+), sensibilitas (+), krepitasi (-)

Diagnosis

Vulnus Laceratum ar frontalis sinistra


Penatalaksanaan

Tindakan medis : hecting ar frontalis sinistra

Bersihkan luka dgn Nacl 0,9%

Ibu profen 3 x 400 mg per oral sesudah makan

Cefadroxil 2x500 mg per oral sesudzh makan

Nn. A; 22 tahun; 160 cm; 61 kg

P:

Tindakan medis : memasang infus

Konsul dr. Rizka Sp.PD, advice:

Infus RL 20 tpm, tapi pantau terus tanda vital

Paracetamol 3x1 gram IV

Psidii sirup 3x1 sendok makan

Imboost force 3x1 tab per oral

S: pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam dikatakan tidak selalu
tinggi, naik turun, dikatakan turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku nyeri kepala
bagian belakang, nyeri otot dan sendi (+), nyeri belakang bola mata (+), pasien mengaku semalam
mimisan 1x, darah tidak terlalu banyak. Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK tidak ada
keluhan.

O:

KU : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 120/80


Nadi: 82 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu: 38,9 OC,

SPO2: 99%

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak:Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-) Epigastrium

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Tourniquet test: +

Hasil lab:

Hb 10,3 g/dk, Ht 46,4%, Trombo 99 rb/mm3, Leukosit 6,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 39%, Limfo 23%, mono 1%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Swab antigen: Non reaktif

A: DHF grade I

1 okt 2022

Ny. J; 70Th; 65Kg; 170 cm

P:

Tindakan : memasang infus

Terapi awal:
Oksigen 2-3 lpm nasal kanul

Infus RL 8 tpm iv

Konsul dr. Dicki Sp.P advis:

Levofloxacin 1 x 750mg iv (skin test) iv

Rencana thoracosintesis (punksi cairan pleura)

S: pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 8 hari yang lalu. Keluhan sesak nafas
dirasakan semakin memberat 3 hari yang lalu. Sesak yang dirasakan pasien terus menerus dan
semakin memberat jika dibawa posisi berbaring sehingga posisi pasien lebih nyaman jika duduk atau
diganjal bantal guna mengurangi sesak, atau tidur menghadap ke kanan. Sesak nafas juga semakin
memberat jika beraktivitas dan saat pasien batuk. Pasien mengeluh batuk kering sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan selama 6 bulan, pasien juga menyangkal
pernah sering berkeringat pada malam hari, demam yang lama, dan nafsu makan yang berkurang.
Riwayat asma disangkal. Tidak ada riwayat merokok dan trauma pada dada. Riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal. Tidak ada keluhan BAK dan BAB.

O:

Ku : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 110/80 mmHg

Nadi: 83 x/m,

Respirasi: 32x/m,

Suhu: 36,9OC,

SPO2: 96%, BB:65 Kg, TB: 170 cm

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak: Pulmo

Inspeksi: Bentuk dada simetris kanan dan kiri

Gerak pernafasan hemithorak Kanan tertinggal dengan yang kiri


Palpasi: vocal fremitus melemah pada hemithorak kanan

Perkusi: redup pada hemithorak kanan dan sonor pada hemithorak kiri

Auskultasi: hemithorax kanan vesikuler melemah, Ronkhi (+) basal paru kanan

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi: batas jantung dalam batas normal

Auskultasi: bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Perkusi: timpani

Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2,

Hasil Lab:

Darah Rutin :Hb 11,8 g/dk, Ht 38%, Trombo 260 rb/mm3, Leukosit 16,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 1%, Eusi 1%, NB 2%, NS80%, Limfo 21%, mono 1%

GDS : 113

Swab antigen: Non-reaktif

Ro thorak:

Efusi pleura dextra

Sinus costophrenicus tumpul dextra, meniscus sign (+) di bagian thorax destra

Kesan: Efusi pleura dextra


A: Efusi Pleura dextra

Tn. A; 25 Tahun; TB: 170 Cm; BB: 62 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan luka terbuka pada lengan kanan. Keluhan terjadi setelah pasien terjatuh
akibat terserempet oleh motor di dekat terminal harjamukti.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 120/80 mmHg, N : 100 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 ◦c, SpO2 : 98 % Kepala : conjungtiva
anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Lengan kanan : Luka robek ukuran 5 x 1 x 1 cm, dengan Bentuk luka tidak teratur, tampak jembatan
jaringan kedua tepi luka dan bentuk dasar luka tidak beraturan.

Diagnosis

Vulnus Laceratum ad regio antebrachii dextra

Penatalaksanaan

Tindakan Medis : Bedah minor , Hecting ar antebrachii dextra

˗ Perawatan Luka

˗ Hecting

˗ Asam mefenamat 3 x 1 tab per oral sesudah makan


˗ Ciprofloxacin 2 x 1 tab peroral sesudah makan

Ny. T; Usia 28 th; 59 kg, 154 cm

S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan mual muntah hebat sejak 2 hari yang lalu dengan
frekuensi muntah lebih dari 11 x/ hari. keluhan disertai dengan nyeri ulu hati (+), lemas (+). pasien
sedang hamil dengan usia kehamilan 6-7minggu minggu. riwayat penyakit disangkal.

HPHT : 2/9/2022

O:

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

TD : 110/80 mmHg

Nadi : 75 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,2 C

SpO2 : 98 %

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-), tfu : belum teraba, djj belum dapat dinilai
Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

genitalia : PD tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 13,6 g/dl, Hematokrit 42,4%, Leukosit 9,4 ribu/mm3 , Trombosit 256ribu/mm3, Ery
4,93 jta/mm3

Diff count : 0/0/2/60/34/4

GDS : 98 mg/dl

HBsAg dan Anti HIV : non reaktif

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

G1P0A0 gravida 6-7 minggu dengan HEG

P:

Tindakan medis :MEMASANG INFUS

DPJP : dr. Maman Sp.OG

Konsul dr. Maman Sp.OG, advice :

- Observasi KU,ttv, cek lab, ekg (bila ada hasil lapor)

- Infus RL + N5000/kolf= 12 tpm IV

- Injeksi omeprazole 2 x 20 mg IV

- Injeksi ondancetron 2 x 8 mg IV

2 okt 2022

An. F; 10 bulan: 10 kg; 62 cm

P: tindakan medis : memasang infus

konsul dr. Atikah Sp.A


Ivfd RL 10 tpm makro iv

Inj. Cefotaxime 2x350 mg iv (skin test)

Inj. Gentamissin 2x17,5 mg iv (skin test)

Inj. Santagesik 4x 100 mg iv (skin test)

Nebu combivent ½ respul tiap 8 jam

Ambroxol 3x0,8 ml p.o

Edorisan 3x 0,8 ml p.o

Alloanamnesis

S: pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi pagi SMRS. Keluhan sesak disertai panas 4 hari
dan batuk (+), batuk disertai dengan dahak. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada mencret.
Riwayat sakit dengan keluhan yg sama sebelumnya disangkal.

O:

KU: Tampak sakit sedang, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: CM

TTV :

Nadi: 125 x/m,

Respirasi: 63 x/m,

Suhu: 39,3 C,

SPO2: 98%

Bb 10 kg; Tb 62 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh +/+

Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-)


Abdomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang:

Ro Thorax: infiltrat dikedua lapang paru

Rapid test : Non reaktif

Darah rutin : Hb 11,3 / Ht 31 / leukosit 10.500 / trombosit 261.000

Hitung jenis: 0%/0%/1%/62%/22%/5%

GDS : 97

A: Bronkopneumonia

Tn. O; 16 tahun BB 55kg, TB 167cm

S: Pasien dibawa ke IGD oleh warga sekitar setelah mengalami KLL sekitar 30 menit yang lalu. Warga
mengatakan kecelakaan terjadi saat pasien sedang mengendarai sepeda motor kemudian tertabrak
oleh pengendara sepeda motor lain di perempatan jalan. Pasien mengalami luka terbuka di daerah
jari ke 1 sampai 3 kaki kiri dan luka-luka lecet di daerah kaki. Keluhan disertai dengan nyeri, pasien
tidak berani menggerakan jari kaki kiri karena nyeri. Pasien mengatakan kepala tidak terbentur
karena menggunakan helm. Riwayat penurunan kesadaran setelah kecelakaan (-), nyeri kepala (-),
muntah (-). Riwayat darah tinggi dan kencing manis tidak ada. Alergi obat tidak ada.

O: Kesan sakit : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran Compos mentis

GCS 15 (E4V5M6)

TD: 120/80

S: 36,5 ºC

N: 89x/menit

R: 24x/menit
SpO2 99% room air

BB: 55 Kg; TB 167 Cm

Kepala: CA -/- SI -/- luka (-) hematom (-)

Leher pembesaran KGB (-) luka (-) hematom (-)

Thorax: BJM S1=S2, murmur (-), VBS +/+ rh -/- wh -/-

Abdomen: BU +, soepel, Nyeri tekan (-)

Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, VE multiple pada kaki dan tangan.

Stat. Lokalis a/r pedis sinistra: VL a/r digiti 1,2 dan 3 pedis sjnistra ukuran 3x7x1 cm, batas irregular,
dasar tulang, deformitas (+), nyeri tekan (+) pada daerah sekitar luka, rom aktif dan pasif terbatas.

Darah rutin:

Hb:12.4 g/dl Ht:39% Leu:6.000/mm3 Eri:5 jt/mm3 Trom: 270.000/mm3;

Antigen SARS-COV.2: Negatif

Rontgen pedis sin: Diskontinuitas os phalang proximal digiti 1,2 dan 3 pedis sinistra

P:

Tindakan medis : memasang infus

Wound Toilet

IVFD NaCl 0.9% 15 tpm

Inj Ketorolac 2x1 amp iv

Inj ondancetron 2x1 amp iv

Konsul dr Ressi Sp.OT, advis:

Cefotaxim inj 2x1gr (skin test) iv,

Rencana ORIF besok.

A: Open Fracture os phalang proximal digiti 1,2 dan 3 pedis sinistrq


51. Ny. W; Usia 56 th; 155cm; 78kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut kiri . Nyeri dirasakan kurang lebih sejak 6 bulanyang lalu.
Nyeri dirasa hilang timbul, saat ini semakin memberat jika sedang beraktivitas dan berkurang jika
istirahat. Pasien mengaku sering merasa kaku lututnya saat pagi hari saat bangun tidur. Sebelumnya
pasien sudah berobat anti nyeri namun tidak membaik. Pasien tidak memiliki riwayat Diabetes Militus
dan Hipertensi.

Pemeriksaan Fisik :

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

Tekanan Darah : 130/90 mmHg

Nadi : 82 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36 C

SpO2 : 99%

Kepala :

Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :

Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal

Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

Status Lokalis :
Regio Genu sinistra :

Look : deformitas (-), edema (+), kemerahan (+)

Feel : teraba hangat (+), krepitasi (+)

Movement : nyeri gerak aktif dan pasif (+)

Pemeriksaan Penunjang :

- Darah Rutin : Hb 13,5 gr/dl,

- Hematokrit 35,5%,

- Leukosit 6.500/mm3,

- Trombosit 276 ribu/mm3

- EKG : Normal Sinus Rhytm

- Swab Antigen SARS Cov-2 : Negatif

- Foto Genu (Sinistra) : kesan osteoarthritis terdapat gambaran penyemipitan celah sendi (+), osteofit
(+)

Diagnosis :

Osteoarthritis Genu Sinistra

Penatalaksanaan

Terapi awal :

- Inf. RL 20 tpm

- Inj. Ketorolac 3x1 amp iv

- inj ondancetron 2 x 4mg iv

Konsul dokter Sp.OT :

- terapj lanjut
3 okt 2022

Tn. Y; 28 Tahun; TB: 168 Cm; BB: 72 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan luka terbuka pada kaki kanan. Keluhan terjadi setelah pasien terkena
linggis saat sedang bekerja.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 120/80 mmHg, N : 103 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 ◦c, SpO2 : 98 % Kepala : conjungtiva
anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

a/r pedis dextra : Luka robek ukuran 4 x 1 x 2 cm, dengan Bentuk luka tidak teratur, tampak jembatan
jaringan kedua tepi luka dan bentuk dasar luka tidak beraturan.

Diagnosis

Vulnus Laceratum ad regio pedis dextra

Penatalaksanaan

Tindakan medis : -Perawatan Luka

- hecting ar pedis dextra

˗ Asam mefenamat 3 x 1 tab po sesudah makan

˗ Ciprofloxacin 2 x 1 tab po sesudah makan


Ny. Y; 55 Tahun; TB: 163 Cm; BB: 55 Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan batuk yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. keluhan batuk disertai
dengan dahak kental berwarna putih, darah (-). keluhan disertai dengan sesak yang mulai dirasakan
kurang lebih sejak 7 hari yang lalu. Demam (-), Pilek (-), nyeri dada (-). Pasien merupakan perokok,
sejak usia 20 tahun, dalam 1 hari dapat menghabiskan rokok 1 bungkus.

Riwayat penyakit tidak ada

Riwayat alergi obat tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 120/80 mmHg,

N: 90 kali/menit,

R : 26 kali/menit,

S : 36,5 ◦c,

SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Vbs +/+, Rh +/+, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 14 g/dl

Leukosit 7,5 ribu/mm3


Erytrosit 5,2 juta/mm3

Thrombosit 262 ribu/mm3

Hematokrit 37 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Foto Rontgen : Corakan bronkhovaskular meningkat

DIAGNOSIS

Bronkhitis Kronik

PENATALAKSANAAN

tindakan medis : memasang infus

IVFD RL 15 tpm

Konsul dr Rizka Sp.PD: advis:

Combivent tiap 6 jam

Ceftriaxone 2x1gr (skin test) iv

Vectrin 3x1 tab po

An. B U; Usia 1 th; 11,5 kg

Alloanamnesis

S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 15mnt yg lalu,
keluhan serupa dialami pasien kemari malam, seyelah kejang pasien menangis kencang, keluhan
disertai dengan demam sejak 2 hari yang lalu, batuk (-) dan pilek (-). BAB dan BAK tidak ada kelaian.
riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal.

O:

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

Nadi : 144 x/menit

Respirasi : 24 x/menit

Suhu : 38,2 C

SpO2 : 98 %

BB : 11,5 kg

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-)

Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

status neurologis : dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 12 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 16,1 ribu/mm3 , Trombosit 291 ribu/mm3, Ery
5,43 jta/mm3

Diff count : 0/2/4/84/28/2

GDS : 99 mg/dl

Natrium : 133,5 mmol/L

Kalium : 4.96 mmol/L

Clorida : 104 mmol/L

calsium :9,11 mmol/L


Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

KDK

P:

- tindakan medis : MEMASANG INFUS

- pasang O2 nasal kanul 2lpm

- diazepam per rektal 10 mg

- pasang Infus RL 15 tpm

- Injeksi paracetamol 4 x 150 mg

- Injeksi diazepam 3,3 mg iv bolus pelan jika kejang

Konsul dr. Sp.A, advice :

- terapi lanjut

- cefotaxim 2 x 550 mg (skin test) iv

- diazepam 3 x 2 mg PO jika suhu lebih dari 38

4 okt 2022

Nama: ny.f

Usia: 68 tahun

Pekerjaan: Pensiunan

P : Non- farmakologi:

1. Rujuk Sp.PD untuk kencing manis dan Rujuk Sp.M untuk ekstraksi katarak + Intra Ocular Lens (IOL)

S : Pasien datang dengan keluhan mata kanan buram sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan mata buram
dirasakan berangsur-angsur dan semakin memberat hingga mengganggu aktivitas pasien. Pasien
mengatakan pandangan pasien seperti melihat asap, penglihatan terasa silau pada siang hari atau
melihat cahaya. Keluhan tidak disertai mata merah, nyeri, mual dan muntah. Keluhan tidak dirasakan
seperti pandangan tertutup tirai. Keluhan mata buram tidak membaik dengan memicingkan mata.
Pasien memiliki riwayat kencinb manis, kontrol teratur ke puskesmas. Riwayat darah tinggii tidak ada.
Riwayat keluhan serupa pada anggota keluarga tidak ada

O : Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/90 mmHg

N: 84 x/m

R: 20x/m

S: 36,7ºC

Status Oftalmicus:

OD:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: keruh, shadow test (+)


OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

A : Katarak senilis imatur OD + dm tipe 2

Nama: an. RN

Usia: 18 tahun

Pekerjaan: pelajar

P: Non-farmakologi

1. Hindari konsumsi makanan pedas, gurih, dingin, dan gorengan

2. Konsumsi air mineral 2 liter per hari

Farmakologi:

1. Cefadroxil 2x500mg per oral


2. Dexametason 3x0,5mg per oral

3. Paracetamol 3x500mg per oral

S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari. keluhan demam disertai dengan nyeri
menelan, batuk disertai dahak warna kuning, terkadang sulit dikeluarkan dan terasa pegal-pegal pada
seluruh badan. Keluhan demam dirasa terutama pada sore-malam hari secara perlahan dan tidak
terlalu tinggi. Keluhan tidak disertai serak. Keluhan tidak disertai perasaan mengganjal pada
tenggorokan, keluhan tidak disertai sesak, keluhan tidak disertai sulit menelan. Pasien menyukai
konsumsi makan pedas dan gurih pada akhir-akhir ini, keluhan membaik ketika minum air hangat.
Keluhan ini sudah 2 kali dirasakan oleh pasien pada tahun ini. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini.mimjsan dan gusi berdarah tidak ada.

O: Keadaan umum: compos mentis GCS : E4V5M6

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 110/70 mmHg

N: 78 x/m

R: 18 x/m

S: 38,2ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-

Mulut: mukuosa bukal: tenang, gigi geligi: karies (-)

Tonsil: T2/T2 tenang, kripta (-), detritus (-)

Faring: hiperemis (+) granul (+), post nasal drip (-)

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-


Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A : Faringitis akut e.c suspect bacterial infection

Nama: Ny. S

Usia: 30 tahun

Pekerjaan: karyawan

P: Non-farmakologi:

1. edukasi untuk konsumsi air minum > 2 L per hari / 8 gelas perhari

2. edukasi untuk tidak menahan air kencing saat bekerja

Farmakologi:

Ciprofloksasin 2x500 mg per oral(diminum sesudah makan)

Asam mefenamat 3x500 mg per oral (diminum sesudah makan)

S : Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sisi kiri sejak 3 hari yang lalu. Keluhan nyeri pinggang
dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan nyeri saat berkemih, saat berkemih terasa panas
dan perih.

Keluhan tidak disertai demam, keluhan tidak disertai mual dan muntah. Saat buang air kecil tidak
disertai perasaan tidak lampias.
Keluhan nyeri pinggang tidak menjalar ke bagian lipat paha. Keluhan nyeri pinggang tidak disertai
adanya ruam pada pinggang. Riwayat terbentuk atau terjatuh bertumpu pada pinggang tidak ada.
riwayat kencing berpasir tidak ada.

Pasien tidak sering menkonsumsi air putih. Pasien terkadang menahan kencing saat bekerja.

Kesadaran: Compos mentis

GCS 15 (E4 V5 M6)

TD: 120/80 mmHg

N: 76 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Thorax: wheezing -/-. Ronkhi -/-

Abdomen: BU (+) normal, soepel, nyeri tekan (-), CVA -/+,

Ekstremitas: akral hangat

A: ISK

6 okt 2022

Nama: Tn. RD

Usia 40 tahun

Pekerjaan: buruh bangunan

P: Non-farmakologi:

1. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran,

2. Edukasi saat BAB agar tidak mengedan terlalu keras

3. Untuk sementara hindari mengangkat beban yang terlalu berat


Farmakologi:

Anti hemmoroid supp 1x1

Asam tranexamat 500mg 3x1

Ambeven 3x2 kap po

S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada anus. benjolan pada anus dirasa terutama saat
mengedan buang air besar yang disertai dengan keluarnya darah yang berwarna merah segar. awalnya
benjolan pada anus dapat keluar masuk sejak 2 tahun yang lalu, tetapi 2 hari terahir perlu bantuan jari
untuk masuk, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Benjolan pada anus tidak disertai nyeri dan
gatal pada anus. pasien bekerja sebagai buruh bangunan yang mengharuskan mengangkat beban berat,
pasien kurang menyikukai konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

O: Keadaan umum: compos mentisGCS 15 (E4 V5 M6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 130/80 mmHg

N: 88 x/m

R: 20 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)


Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Rectal Toucher:

inspeksi: permukaan tenang, benjolan (-), fisura (-)

palpasi: tonus sphingter ani baik, teraba benjolan pada arah jam 11, konsistensi lunak, permukaan licin,
nyeri tekan (-). lendir (-), feses(+), darah(+) pada sarung tangan

A: hemoroid interna grade 3

Nama: ny. TS

Usia: 50 tahun

Pekerjaan Supir angkot

S: Non-Farmakologi:

1. Mengurangi makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan pucuk-pucuk an, kacang-kacangan,

2. Mengurangi asupan garam dan kopi

3. Berhenti merokok

Farmakologi:

Allupurinol 1x300 mg po

Na diclofenac 2x50 mg po

S: Pasien datang dengan keluhan bengkak pada ibu jari kaki kanan dan kedua ibu jari tangan.
Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan bengkak disertai dengan rasa nyeri dan sulit
digerakan. Keluhan pertama kali dirasa pada ibu jari kaki kanan dan 2 hari terakhir terasa pada kedua
ibu jari tangan. Keluhan bengkak timbul setelah pasien makan jeroan di acara keluarga.

Keluhan tidak disertai kekakuan pada sendi yang bengkak pada pagi hari.

Pasien pernah mengalami keluhan serupa sekitar 4 bulan yang lalu tetapi keluhan berkurang setelah
berobat ke puskesmas, dikatakan oleh dokter pasien memiliki asam urat yang tinggi. Setelah keluhan
menghilang pasien tidak rutin kontrol kembali dan tidak mengatur pola makan.

Pasien memiliki kebiasaan merokok sekitar 1 bungkus per hari dan menkonsumsi kopi 3-4 gelas per
hari.

O:Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E4 V5 M6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/90 mmHg

N: 92 x/m

R: 20 x/m

S: 36,7ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal


Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Status lokalis:

a/r MTP-1 dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

a/r digiti 1 manus sinistra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

a/r digiti 1 manus dextra: edema (+), eritema (-), Nyeri tekan (+), deformitas (-), ROM (+)

A: Gout artritis kronik

Nama: Nn. TH

Usia: 18 Tahun

Pekerjaan: pelajar

P: Non-Farmakologi:

1. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit dengan mata tertutup

2. Jangan memecahkan atau menggaruk benjolan

3. Hindari pemakaian make-up pada mata, karena kemungkinan hal itu

menjadi penyebab infeksi

4. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea

Farmakologi:

Asam Mefenamat 3x500 mg po

Dexamethasone 3x0,5 mg po
Kloramfenikol tetes 3 x 2gtt (tetes) OD

Cetrizine 1x 10 mg po

S : Pasien datang dengan benjolan di kelopak bawah mata kanan. Keluhan benjolan pada mata dirasa
sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya benjolan berukuran kecil kemerahan kemudian semakin lama
semakin besar, hingga kelopak bawah mata kanan menjadi bengkak dan merah. Kelohan benjolan
disertai dengan rasa nyeri, terutama bila benjolan tersentuh dan terasa gatal. Pasien juga merasa
seperti ada yang mengganjal pada kelopak bawah mata kanan. Pasien tidak pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya. Selama sakit pasien belum pernah mengobati untuk keluhan ini.
Riwayat terkena benda asing atau bahan kimia pada mata tidak ada.

Keadaan umum: compos mentis GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Status Oftalmicus:

OD:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: edema (+), hiperemis (-), nyeri tekan (+)

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: edema (+), ukuran 1cm x 1cm, hiperemis (+), nyeri tekan (+)

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)


Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

A: Hordeolum interna OD

7 okt 2022

An. Z; 15 tahun: 42 Kg; 148 cm

P:

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

P: Infus RL 15 tpm
Ketorolac inj 2 x 1 amp iv

Ondancetron inj 2 x 1 amp iv

Konsul dr Trenawaty Sp.B

Rencana operasi besok

Cefotaxim 2 x 1 gr iv (skin test) premedikasi

S: An. Z usia 15 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak berhenti. Nyeri perut dirasakan pertama kali pada daerah
pusar kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan menetap. Keluhan disertai adanya demam
(-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku belum pernah sakit seperti
ini sebelumnya.

O:

KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis

TTV : TD : 110/80

Nadi : 90 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu : 36,5 C,

SPO2 : 98%, BB: 42 Kg, TB: 148 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) perut kanan bawah

Ekstremitas: akral hangat, oedem -/-, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang:

Ro Thorax: tidak ada kelainan


Rapid test : Non reaktif

Darah rutin : Hb 13,1 / Ht 37 / leukosit 14.500 / trombosit 275.000

Hitung jenis: 1%/1%/3%/65%/35%/2%

GDS : 96

Status lokalis:

Inspeksi: datar, perut distensi (-), ascites (-), massa (-)

Auskultasi: Bising usus (+) normal

Perkusi : timpani

Palpasi: nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign (+), obturator sign
(+), blumberg sign (+), rovsing sign (+)

A: acute appendicitis

Ny.U, 61 thn, 60 kg, 155 cm.

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan lemas badan yang dirasakan sejak 4 hari SMRS. Keluhan lemas sampai
mengganggu aktivitas sehari hari. Keluhan disertai mual (+) muntah (-) , BAB tidak lancar (+) nafsu
makan menurun (+), pusing(+) bila pasien duduk , demam (-), sesak (-). pasien pernah BAB berwana
hitam, namun belangan initidak pernah lagi. Riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 100/90 mmHg, N : 86 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98% Kepala : conjungtiva
anemis (+/+) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-


Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 4 g/dl

Leukosit 5,7 ribu/mm3

Erytrosit 4,5 juta/mm3

Thrombosit 260 ribu/mm3

Hematokrit 34 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Anemia ec melena ec susp gastritis erosive

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD RL

- Inj Pantoprazol 2 x 1 iv

- Inj Ondansetron 2 x 1 iv

- Sucralfat Syrp 3 x 10 cc po

Konsul dr Rizka SpPD. Advis :


- terapi lanjut

- Cek MDT sebelum transfuse

- Transfusi PRC 2 labu/24 jam, premedikasi furosemid 1 amp setiap sebelum transfusi

- Setelah masuk 4 labu PRC, cek ulang HB

An.N, 18 thn, 59 kg, 160 cm.

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. keluhan disertai dengan nyeri saat
menelan dan nyeri pada tenggorokan. pasien juga mengeluhkan sulit masuk makanan karena rasa
nyeri.batuk pilek tidak ada. mual dan muntah (+) 2 x sejak kemarin. keluhan disertai dengan nyeri
kepala. Riwayat penyakit tidak ada. riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 110/90 mmHg, N : 120 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 38,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Mulut: Tonsil T2/T2, faring hiperemis (+), Tonsilar exudate (+)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah
Hb : 12,5 g/dl

Leukosit : 13 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 265 ribu/mm3

Hematokrit : 34 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Obs Febris + Dysfagia ec Tonsilitis akut

Penatalaksanaan

tindakan medis : memasang infus

- IVFD RL 20 tpm

- PCT 3 x 1 gr iv

- Inj omeprazole 2 x 1iv

- Tantum hisap 4 x 1 po

Konsul dr putri SpPD. Advis :

- IVFD RL 15 tpm

- inj cefobactam 1 g/12 jam iv (skin test)

- drip lansoprazol 30 mg/12 jam dalam NS 100 cc iv

- Inf PCT 1 g/8 jam iv

- inj metoclorpramide 10 mg/8j iv

- inj dexametason 1 amp/8j iv


- sucralfat 3x 1 po

8 okt 2022

An. B, 9 bulan, BB 10 kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari SMRS, dengan frekuensi BAB >8x/hari, tidak ada
ampas, darah maupun lender. Keluhan juga disertai dengan adanya demam sejak 2 hari SMRS,
demam dirasakan terus menerus dan hanya turun bila pasien minum obat paracetamol, setelah itu
demam naik kembali. meminum asi tampak menurun, anak menjadi lebih rewel dan tampak lemas.
Tidak ada batuk pilek.

Riwayat Alergi: Tidak ada

RPD: Tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesan sakit: Tampak sakit sedang

Kesadaran: Compos mentis, GCS 15 (E4M6V5)

Nadi: 150x/menit

Respirasi: 30x/menit

Suhu: 36,6 ºC

Saturasi: 99%

BB: 10,5 kg

Kepala: conjungtiva anemis -/-, sclera icteric -/-, ubun-ubun tidak tampak cekung, mata tampak
cekung (+/+), air mata (-/-), mukosa bibir tampak kering

Thorax: VBS +/+, rh -/-, wh -/-, BJM S1=S2 murmur (-)

Abd: cembung, BU + meningkat, soepel, turgor kembali lambat


Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik

Pemeriksaan Penunjang

Hb: 12,8 g/dl

Ht:34.4%

Leu:15.500/mm3

Eri: 4,5 jt/mm3

Tromb: 300.000/mm3

Rapid Tes Antigen SAR-COV.2: Negatif

Diagnosis

GEA non disentri dengan dehidrasi sedang-berat

Penatalaksanaan

Tindakan medis :memasang infus

Infus RL 300 cc habis dalam 1 jam, lanjut 700 cc habis dalam 5 jam

Konsul dr. Sp.A, advice

Cefotaksim 3x500mg iv (skin test)

Zinc 1x5 ml po

Lacto B 2x1 po

cek feses rutin

Ny. A; 32 Th; 79 Kg; 154 cm


P:

Tindakan medis : memasang infus

Konsul dr. Maman Sp.OG

Infus RL 15 tpm

Drip oxitosin ½ amp dalam 500 cc (20 tpm)

Inj Cefotaxime 2x1 gr iv (skin test)

Observasi KU, TTV, His dan DJJ

S: Ny. A usia 32 tahun datang dengan keluhan keluar cairan bening dari jalan lahir sejak 5 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan bening dirasakan cukup banyak sampai merembes. Cairan yg keluar berwarna
jernih dan tidak berbau. Keluhan ini tidak disertai keluhan sakit perut yang menjalar ke pinggang yang
semakin lama semakin kuat, keluhan keluar darah dan lendir dari jalan lahir juga disangkal. Demam (-).
Pasien mengaku usia kehamilan 38-39 minggu dan pasien mengaku gerakan janin masih dirasakan.

HPHT: 9 januari 2022

O: KU: Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis

TD: 120/70 N: 88 x/m R: 22 x/m S: 36,4 C Spo2: 98 %

Mata: conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Thorak P: VBS +/+, wh -/-, rh -/-

C: BJ I/II reg, murmur (-), Gallop (-)

Absomen: BU (+), NT (-)

Ekstremitas: akral hangat, CRT <2

Status lokalis:

Leopold 1: TFU 33 cm

Leopold 2: Punggung kiri

Leopold 3: Kepala
Leopold 4: Sudah masuk PAP

His (-), DJJ 146 x/m

VT: Pembukaan (-), ketuban (-)

Pemeriksaan Lab:

Rontgen thorax: tidak ada kelainan

Darah Rutin: Hb 13,1 g /dl, Leukosit 6,8 ribu/mm3, Eritrosit 4,45 juta/mm3, Ht 35,7 %, Trombosit 320
ribu/mm3.

GDS 99 mg/dl

Rapid test IGg & IGM : -

Test lakmus : positif

A: G2P1A0 gravida 38-39 minggu dengan KPD

Tn. P , 33 tahun, TB 156 cm, BB 59Kg

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 5 hari SMRS. keluhan disertai
dengan perut terasa begah, kembung dan mual. keluhan tidak disertai dengan muntah, rasa terbakar
di dada, mulut terasa pait, keluha sesak tidak ada, sebelumnya pasien sudah meminum obat promag
membeli sendiri, namun tidak ada perubahan. BAK dan BAB normal. Riwayat penyakit sebelumnya
tidak ada. riwayat alergi obat tidak ada.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD: 100/70 mmHg, N : 102 kali/menit, R : 22 kali/menit, S : 36,2 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)


Leher: KGB tidak teraba

Thoraks : VBS +/+, Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) normal, NTE (+)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 12 g/dl

Leukosit : 6,1 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 255 ribu/mm3

Hematokrit : 34,6 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Diagnosis

Dyspepsia

Penatalaksanaan

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- IVFD RL 20 tpm iv

- Inj pantoprazole 2 x 1 amp iv

- Inj ondansetron 4mg, 2 x 1amp iv


Konsul dr. Rizka SpPD, advive :

- terapi lanjut

9 okt 2022

An. W U; Usia 1 tahun; 12 kg

S : Pasien datang ke IGD RS Ciremai dengan keluhan saat ini kejang seluruh tubuh sejak 5 mnt yg lalu,
pasien sebelumnya pernah mengalami kejang 2hari lalu, tetapi dibawa ke puskesmas diberi obat
dimasukan melewati dubur kemhdian pasien dibawa pulang kembali. Keluhan disertai dengan demam
sejak 2 hari yang lalu, batuk (-) dan pilek (-). BAB dan BAK tidak ada kelaian. riwayat keluhan serupa
sebelumnya disangkal.

O:

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4V5M6

Nadi : 140 x/menit

Respirasi : 24 x/menit

Suhu : 38,5 C

SpO2 : 98 %

BB : 12kg

Status Generalis :

Kepala : Mata : Conjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Mata Cekung (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-/-), Peningkatan JVP (-)

Thoraks :Pulmo : VBS (+/+); Wheezing (-/-); Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung S1/S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen : BU (+) normal, NTE (-)


Ekstremitas Atas & Bawah : Akral hangat (+/+), oedema (-/-), CRT <2detik (+/+), turgor kulit lambat (-)

status neurologis : dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang :

Darah Rurtin : Hb 12 g/dl, Hematokrit 37,9 %, Leukosit 16,1 ribu/mm3 , Trombosit 261 ribu/mm3, Ery
5,33 jta/mm3

Diff count : 0/2/4/66/28/2

GDS : 99 mg/dl

Natrium : 132,5 mmol/L

Kalium : 4.91 mmol/L

Clorida : 103 mmol/L

calsium :9,11 mmol/L

Rapid Antigen SARS Cov-2 : Negatif

A:

KDS

P:

- tindakan medis : MEMASANG INFUS

Terapi awal :

- pasang O2 nasal kanul 2lpm

- diazepam per rektal 10 mg

- pasang Infus RL 15 tpm

- Injeksi paracetamol 4 x 150 mg

- Injeksi diazepam 3,6 mg iv bolus pelan jika kejang

Konsul dr. Bambang Sp.A, advice :

- terapi lanjut
- cefotaxim 2 x 550 mg (skin test) iv

- diazepam 3 x 2 mg PO jika suhu lebih dari 38

Ny. MN ; 25 Tahun; TB: 160 Cm; BB: 50 Kg

Anamnesis

Keluhan utama : Sesak napas

Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang dirasakan sejak 1 minggu SMRS. keluhan disertai
panas badan dan batuk sejak 2 minggu yang lalu. Sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Tidak ada
keluhan penurunan berat badan dan keringat pada malam hari.

Riwayat penyakit tidak ada

Riwayat alergi obat tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)

TD : 100/80 mmHg,

N: 110 kali/menit,

R : 30 kali/menit,

S : 38,9 ◦c,

SpO2 : 93% --> 98% dengan O2 3 lpm

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh +/+, Whz +/+

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)


Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb 14,2 g/dl

Leukosit 13,5 ribu/mm3

Erytrosit 4,5 juta/mm3

Thrombosit 262 ribu/mm3

Hematokrit 38 %

SGOT 18,8 U/L

SGPT 14,2 U/L

Ureum 39,4 mg%

Creatinin 1,12 mg/dl

GDS 120

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : Normal

Foto Rontgen : Gambaran inhomogen pada lobus dextra dan sinistra

DIAGNOSIS

Pneumonia lobaris dextra et sinistra

PENATALAKSANAAN

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

- O2 3 lpm nasal kanul

- infus RL 20 tpm iv

- PCT 3x 500 mg iv
Konsultasi dr. Dicky Sp.P, terapi:

-Terapi lanjut

-Nebu ventolin 1 resp/8 jam

-Levofloxacin 750 mg/24 jam iv ( skin test )

-Vectrine 300 mg 3 x 1 caps

Ny. K, usia 65 tahun,65 kg, 159 cm

P : tindakan medis : memasang infus, memasang kateter

Konsul dr Tresnawaty Sp.B

Puasakan pasien

Infus RL 20 tpm

Ketorolac inj 2 x 1 amp iv

Ondancentron inj 4mg, 2 x1 amp iv

Ceftriaxone 1x2 gr iv (skin test)

Metronidazole 3x500mg iv (skin test)

S: ny.k usia 62 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri seluruh lapang perut sejak 1 hari yg lalu,
nyeri perut berawal dari kanan bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus tidak
berhenti. Ny.k minum obat penahan nyeri yaitu parasetamol tetapi tidak ada perubahan. Nyeri perut
dirasakan pertama kali pada daerah pusar kemudian berpindah pada perut kanan bawah dan menetap.
Keluhan disertai adanya demam (+) sejak 2 hari, mual (+), muntah (+), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Pasien mengaku belum pernah sakit seperti ini sebelumnya.

O:

KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kesadaran: Compos mentis


TTV : TD : 100/60

Nadi : 90 x/m,

Respirasi: 24 x/m,

Suhu : 38,5 C,

SPO2 : 98%, BB: 42 Kg, TB: 148 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor : BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (+) perut kanan bawah

Ekstremitas: akral hangat, oedem -/-, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang:

Ro Thorax: tidak ada kelainan

Rapid test : Non reaktif

Darah rutin : Hb 13,1 / Ht 37 / leukosit 15.500 / trombosit 275.000

Hitung jenis: 1%/1%/3%/65%/35%/2%

GDS : 96

Status lokalis:

Inspeksi: datar, perut distensi (-), ascites (-), massa (-)

Auskultasi: Bising usus (+) normal

Perkusi : timpani

Palpasi: defans muscular (+) nyeri tekan (+) pada titik mc.burney, nyeri lepas mc.burney (+), psoas sign
(+), obturator sign (+), blumberg sign (+), rovsing sign (+)

A: peritonitis ec appendicitis perforasi


10 okt

Sdr. E; 16tahun; 165 cm; 50kg

P: tindakan medis : memasang infus

Infus RL 20 tpm

Antrain 3x500mg IV

Konsul dr. Tuti Atikah Sp.A, dng advice:

Tes PCR

Apusan darah tepi

Imboost force 3x1 tab po

Psidii syr 3x1 sendok makan

S: Sdr. E usia 16 tahun datang diantar ibunya ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu,
demam dikatakan naik turun, turun setelah minum obat penurun panas. Pasien mengaku nyeri kepala,
nyeri otot dan sendi (+). Pasien mengaku mual muntah (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan. Ibu pasien
mengatakan bahwa disekitar tempat tinggalnya banyak anak yang terkena penyakit demam berdarah.

O:

KU : Tampak sakit sedang

Kes: Compos mentis, GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

TTV: TD: 110/70

Nadi: 88 x/m,

Respirasi: 20 x/m,

Suhu: 38,7OC,

SPO2: 98%

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-


Leher: Pembesaran KGB (-)

Thorak:Pulmo: VBS +/+, Wheezing -/-, Rh -/-

Cor: BJ I/II reguler, M (-), G(-)

Abdomen: BU (+), NT (-) Epigastrium

Ekstremitas: akral Hangat, Oedem -/-, CRT < 2

Tourniquet test: +

Hasil lab:

Hb 13 g/dk, Ht 47,9%, Trombo 144 rb/mm3, Leukosit 5,2 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 3%, NS 40%, Limfo 20%, mono 1%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Rapid test Covid-19 (IgG&IgM): Non reaktif

A: Dengue fever

17. Ny.L, 48 thn, 68 kg, 159 cm.

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke kedua kaki.keluhan disertai dengan sulit
berjalan (+), mual (+) dan nyeri pada ulu hati yang dirasakn secara terus menerus.. sejak 2 minggu
terakhir keluhan makin memberat. BAB dan BAK normal. pasien memiliki riwayat HNP dan control
rutin ke dokter, namun pasien menolak untuk operasi. pasien rutin mengkonsumsi obat meloxicam,
eperison HCL, namun tidak ada perbaikan.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM, GCS : 15 (E 4, V 5, M 6)


TD: 120/90 mmHg, N : 96 kali/menit, R : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, SpO2 : 98%

Kepala : conjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)

Thoraks : Rh -/-, Whz -/-

Cor : s1s2 reguler. murmur (-) gallop (-)

Abd : BU (+) nornal, NTE (+), CVA (+/-)

Ext : akral hangat (+), edema (-/-)

Laseq (+), bragard (+), Patrick (+), kontrapatrick (+)

Pemeriksaan Penunjang

Lab Darah

Hb : 13 g/dl

Leukosit : 6,2 ribu/mm3

Erytrosit : 4,5 juta/mm3

Thrombosit : 275 ribu/mm3

Hematokrit : 34,2 %

Swab Antigen Covid-19 : Non Reaktif

EKG : sinus rhythm

Diagnosis

LBP ec HNP

Penatalaksanaan

tindakan medis : memasang infus

- IVFD NaCL 0,9 % 20 tpm

- Drip Tramadol 100 mg IV dalam Nacl 0,9 % 100 cc


- Inj Pantoprazol 1 x 1 iv

- Inj Ondansetron 1 x 1 iv

- Gabapentin 2 x 100 mg PO

Konsul dr Ludmilla Sp.S. Advis :

- gabapentin diganti dengan Pregabalin 2 x 75 mg PO

- Eperison HCL 2 x 50 mg PO

Tn. L; 26 Th; 173 cm; 67 kg

P:

Tindakan medis : memasang infus

Terapi awal :

Infus RL 20 tpm

Inj ketorolax amp, 2 x 1 amp iv

Injek ondancentron amp, 2 x 1 amp iv

Konsul dr widiyatmiko Sp.OT advice :

Injek cefotaxim amp 1 gr, 2 x 1 amp iv (skin test)

Rencana operasi ORIF

S: Tn. L usia 26 tahun Pasien datang dengan keluhan nyeri di bahu sebelah kanan setelah jatuh dari
motor karena KLL. Saat pasien jatuh dada sebelah kanan terbentur stang motor. Pasien mengatakan
sejak kecelakan sampai sekarang pasien tidak pernah pingsan dan kepala tidak terbentur keras karena
pasien menggunakan helm. Pasien menyangkal adanya mual, muntah, dan nyeri kepala sejak
kecelakaan terjadi. Pasien mengatakan nyeri hanya dirasakan didaerah bahu kiri saja. Dan terdapat
beberapa luka lecet di tangan dan kaki.

O:
KU : Tampak sakit sedang , GCS: 15 (E: 4; V: 5; M: 6)

Kes : Compos mentis

TTV : TD : 100/70

Nadi : 96 x/m,

Respirasi: 22 x/m,

Suhu : 36,7OC,

SPO2 : 98%, BB:67 Kg, TB: 173 cm

Kepala : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorak : Pulmo : VBS +/+, Ronkhi -/-, Whezing -/-

Cor : bunyi jantung S1/S2 Normal, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen:

• Inspeksi : datar, venektasi (-), inflamasi (-), scar (-)

• Auskultasi: BU (+) normal

• Perkusi : timpani

• Palpasi: supel, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas: akral Hangat, oedem -/-, CRT < 2.

Status lokalis

Look : Bengkak, deformitas (+), luka terbuka (-)

Feel : nyeri tekan (+), krepitasi (+), sensibilitas (+)

Move : ROM aktif dan pasif terbatas

Foto rontgen clavicula dextra:

Diskontinuitas os clavicula dextra 1/3 lateral displace, fraktur tidak komplit (+)

EKG: normorythm
Hb 13,3 g/dk, Ht 35%, Trombo 355 rb/mm3, Leukosit 5,8 ribu/mm3

Diff-count : baso 0%, Eusi 1%, NB 2%, NS 44%, Limfo 24%, mono 2%

Ro Thorak: paru dan jantung normal

Swab antigen: Non reaktif

A: Close fracture os clavicula 1/3 lateral dextra

12 okt 2022

Nama: ny. M

Usia 35 tahun

Pekerjaan: karyawan

P: Non Farmakologi:

1. Hindari aktivitas yang terlalu lama

2. Hindari aktivitas mengangkat beban berat

Farmakologi:

Na diclofenac 2x50 mg po

Vitamin B complex 1x1 po

S : Pasien datang dengan keluhan nyeri punggang bagian bawah sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan nyeri
punggang disertai perasaan nyeri yang menjalar dari punggung, ke bokong hingga kaki kanan. Sejak 1
bulan yang lalu keluhan hilang timbul keluhan awalnya hanya terbatas pada punggang dan semakin lama
terdapat penjalaran nyeri hingga kaki kanan, dan dirasa semakin memberat. Keluhan nyeri pinggang
tidak disertai gangguan saat BAK dan BAB. Keluhan tidak diawali dengan adanya benturan pada
punggang. Pekerjaan pasien hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengerjakan pekerjaan rumah.
Keluhan nyeri punggang dirasa memberat ketika aktivitas, batuk, perubahan posisi dari duduk ke berdiri
dan dirasa berkurang saat istirahat. pasien belum memeriksakan keluhan ini ke dokter, sejak 1 bulan
yang lalu hanya menkonsumsi jamu-jamuan tetapi tidak ada perbaikan.
O : Keadaan umum: compos mentis GCS 15 (E4V5M6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 88 x/m

S: 36,7ºC

R: 20x/m

Pemeriksaan Neurologi:

Rangsang Meningeal:

Kaku kuduk (-),Brudzunski 1 (-), brudzunski 2 (-), brudzunski 3 (-), leaseque kanan dan kiri < 70º, kernig
(-)

Reflek Patologis:

Test Babinski (-), Test Chadock (-), Test Offenheim (-), test Gordon (-)

Test Bragard (-), Test Sicard (-)

Patrick -/- kontra Patrick -/-

Valsava test (+)

Motorik 5 5 | 5 5

Test Sensibilitas: Kanan = kiri

A: Unspecified injury nerve low segment abdomen & hip

#Low back pain e.c suspect HNP

Nama: Ny.B

Usia 31 tahun
Pekerjaan: IRT

P: Non farmakologi:

1. Edukasi bahwa penyakit bersifat hilang timbul dan tidak dapat sembuh, pengobatan hanya bertujuan
untuk memperingan. penyebab berasal dari beban pikiran/stress

2. Edukasi untuk bercerita mengenai beban pikiran yang mengganggu, untuk memperingan beban
pikiran

Farmakologi:

Cetrizine 1x10 mg po (diminum pada malam hari)

Betametasone valerat 0,1% cream 3x1 ue extend ten (oles tipis-tipis pada kedua punggung kaki)

S : Pasien datang dengan keluhan terdapat ruam pada kedua punggung kaki dirasakan apabila pasien
sedang tidak ada kegiatan seperti malam hari. Keluhan ruam pada punggung kaki disertai dengan rasa
gatal Keluhan sudah ada sejak 1 tahun yang lalu hilang timbul, dan keluhan memberat 5 hari terakhir.
Keluhan awalnya hanya berupa gatal pada kedua punggung kaki sehingga pasien menggaruknya bahkan
hingga berdarah, akibat sering digaruk timbul ruam yang awalnya hanya sebesar koin Rp.500 pada
punggung kaki kanan, kemudian meluas pada punggung kaki kanan dan kiri hingga saat ini menjadi
sebesar telapak tangan orang dewasa. Pasien telah berobat ke dokter pada tahun lalu tetapi dirasa
keluhannya sudah membaik dan tidak berobat kembali. Tetapi keluhan dirasa timbul kembali.

1 tahun yang lalu pasien kehilangan suami pasien karena penyakit jantung, dan saat ini pasien harus
menghidupi keluarga dan membiayai anak terakhir pasien yang masih kuliah.

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E:4 V:5 M:6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 100/70 mmHg

N: 80 x/m

R: 18x/m
S: 36,7ºC

BB: 55 Kg

TB: 166 cm

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normalL

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

Status Dermatologikus:

Distribusi: regioner

Ad regio: kedua punggung kaki

Lesi: multiple, sebagian diskret Sebagian konfluens, ukurat plakat, bentuk tidak teratur, berbatas tegas,
menimbul dari permukaan, kering.

Efloresensi, plak, likenifikasi

A : Neurodermatitis sirkumskripta (Liken Simpleks Kronis)

Nama: Ny. C
Usia: 24 Tahun

Pekerjaan: karyawan

P: Non-Farmakologi:

1. Kompres air hangat 3x sehari

Farmakologi:

Cefadroxil 2x500mg per oral (sesudah makan)

Asam mefenamat 3x500 mg per oral (sesudah makan)

S: Pasien datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata atas kanansisi luar.

Keluhan dirasa sejak 6 hari yang lalu, keluhan dirasa semakin memberat dan benjolan dirasa semakin
membesar. Keluhan disertai nyeri dan perasaan mengganjal pada mata.

Keluhan tidak disertai demam. Keluhan tidak disertai mata merah. Keluhan tidak disertai penglihatan
menjadi buram. Riwayat mata terkena benda asing tidak ada.

Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk
keluhan saat ini, pasien hanya menkompres benjolan dengan air hangat

Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E:4 V:5 M:6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/m

R: 18 x/m

S: 36,6ºC

Status Oftalmicus:
OD:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: tenang

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih

OS:

Visus: tidak dilakukan pemeriksaan

TIO: -

Palpebra superior: edema, ukuran 1cm x 1cm, eritema(+), Nyeri tekan (+), S lead appearance (+)

Palpebra inferior: tenang

Konjungtiva tarsal superior: tenang

Konjungtiva tarsal inferior: tenang

Konjungtiva bulbi: tenang

COA: sedang, jernih

Iris: sinekia (-)

Pupil: bulat, ishokor, RC (+), Ø 3 mm

Lensa: jernih
A: dakrioadenitis sinistra

Nama: tn. WN

Usia: 42 tahun

Pekerjaan: supir angkot

Non-farmakologi:

1. Edukasi kontrol teratur minimal 1x/bulan, dan konsumsi obat setiap hari, apabila obat telah habis
kontrol kembali

2. Hindari konsumsi kopi dan makanan tinggi garam

3. Stop kebiasaan merokok

4. Meluangkan waktu 30 menit/hari selama 3-4 kali dalam seminggu untuk olahraga

Farmakologi:

Amlodipin 1x5mg per oral

Meloxicam 2x7,5mg per oral

Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala, nyeri kepala dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan
nyeri kepala disertai dengan pegal-pegal pada bagian tengkuk. Keluhan nyeri kepala dirasakan terus
menerus dan semakin memberat. Keluhan nyeri kepala tidak disertai dengan sesak dan nyeri dada.
Keluhan tidak disertai dengan lemas anggota tubuh salah satu sisi. Keluhan tidak disertai dengan buram
penglihatan. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien sudah menkonsumsi obat warung untuk nyeri
kepala tetapi keluhan tidak membaik. Pasien merupakan seorang supir angkot dan merupakan perokok
sejak10 tahun, saat ini pasien merokok 10-12 batang per hari, pasien menyukai konsumsi kopi 4-5 gelas
per hari untuk menemani bekerja dan pasien tidak rutin berolah raga. Pasien memiliki riwayat darah
tinggi, konsumsi amlodipine 1x5mg tetapi sudah 2 bulan tidak minum obat karena tidak ada waktu
untuk kontrol ke dokter.
Keadaan umum: compos mentis

GCS 15 (E4V5M6)

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 160/100 mmHg

N: 92 x/m

R: 20 x/m

S: 36,8ºC

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-, injeksi konjungtiva -/-

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:

Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat, edema -/-

A: Hipertensi essensial stage 2 JNC VII

Nama: nn. D

Usia 23 tahun

Pekerjaan: mahasiswi
P: mertigo 2x 6 mg po

Flunarizin 1x 5mg po

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala. Keluhan dirasa sejak 2 hari yang lalu. Keluhan nyeri
kepala dirasa hanya pada sisi kiri dan terasa berdenyut, keluhan nyeri kepala dirasa memberat ketika
ada suara bising dan pasien menjadi silau ketika melihat cahaya, sehingga pasien lebih senang berada
pada ruangan yang redup. Keluhan tidak disertai dengan mual dan muntah. Keluhan nyeri kepala tidak
diawali dengan perasaan seperti mendengan suara, tidak diawali dengan melihat kilatan cahaya, tidak
diawali dengan mencium bau-bauan aneh. Keluhan nyeri kepala tidak dirasa seperti terikat. Keluhan
nyeri kepala tidak terasa pada sekitar mata yang disertai mata merah dan hidung berair. Keluhan seperti
ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien belum menkonsumsi obat untuk keluhan saat ini.

O: Keadaan umum: compos mentis

Kesan sakit: sakit ringan

TD: 120/80 mmHg

N: 76 x/m

S: 36,8ºC

R: 20x/m

Kepala:

Mata: konjungtiva anemi -/-,

Sklera ikterik -/-

Leher: KGB tidak membesar

Thorax:

Pulmo: gerak simetris, VBS +/+ kanan=kiri. Ronkhi -/-, wheezing-/-

Cor: BJ 1,2 murni regular, mumur(-)

Abdomen:
Datar soepel, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Ekstremitas:

CRT <2 detik, akral hangat

A : Headache

#Mirgraine tanpa aura (Common Migraine)

13 okt 2022

Anda mungkin juga menyukai