Pasien Lama : 5
Pasien Baru : 0
TOTAL PASIEN : 5
Usia : 42 tahun
keluhan sekarang : nyeri pada luka post operasi, perdarahan pada luka jam 3 pagi saat hendak BAB
Anamnesis Terpimpin :
Seorang laki-laki berusia 42 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada tangan kiri, lutut dan
pinggang sebelah kiri. Nyeri dirasakan sejak pasien di bacok pada tangan kiri, lutut dan pinggang kiri
sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sebelumnya di rawat dan dioperasi karena luka pembacokan yang
dialami di RS Sindu trisnu. Namun pasien di pulangkan dan mengalami perdarahan pada luka bekas
operasi. Mual (-), muntah (-), pusing (-), riwayat pingsan (-).
Mekanisme Trauma :
Pada tanggal 27/12/2022, pasien dibacok oleh seorang kenalan pasien, dalam posisi yang berhadapan
pelaku menyerang pasien menggunakan golok, namun pasien menghalau serangan menggunakan
tangan kiri setelah pelaku mengayunkan golok 2x ke arah pasien. Pasien terjatuh dan kembali di serang.
Serangan pertama mengenai lutut dan serangan kedua mengenai pinggang kiri dengan luka tusuk.
Pasien mengalami pendarahan sampai akhirnya dilarikan ke RS terdekat kemudian tidak sadarkan diri.
- Resusitasi (-)
B. Breathing
- respirasi 20x/mnt
- suara nafas :
-Resusitasi (-)
D. Disability
E4V5M6
E. Exposure
GCS : E4V5M6
TTV
TD : 94/60 mmHg
HR : 82 x/m
RR : 22x/m
S : 36,5 C
SpO2 : 98%
Kepala
Mata : racoon eye (-/-), pupil isokor, RCL (+/+), Conjunctiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Thorax
Palpasi : krepitasi (-), nyeri tekan (-), Retraksi dinding dada (-/-), Jejas (-)
Jantung
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Tampak datar, distensi abdomen (-), defans muscular (-), jejas (-)
Ekstremitas :
- wrist joint sinistra : tampak luka bekas operasi pada pergelangan tangan kiri. Kedua ujung luka lancip.
Luka irreguler. Berbatas tegas. Tepi luka rata. Ukuran luka -/+ 10 cm.
-genu dextra : vulnus laceratum ukuran -/+ 5x2.5 cm
- carpal sinistra : jari I, II, III, & IV : tampak vulnus scisum seperti garis lurus berbagai ukuran 0.2 x 0.5 cm
- 3 cm pada jari 1 melingkar. 1.5 cm pada jari II, III, & IV. Tidak ada perdarahan
Status Lokalis :
- Iliaca sinistra : Tampak luka bekas operasi pada regio iliac sinistra, ujung-ujung luka lancip. Tepi luka
berbatas tegas. Perdarahan (+) merembes
RS Sindu Trisnu
MCV : 86.9 fL
MCH : 28.4 pg
- Negatif
RS Sindhu Trisnu
1. PH :5.0-7.5
2. BJ : 1.015 - 1.025
3. Protein : negatif
4. Reduksi : Negatif
5. Urobilinogen : negatif
6. Bilirubin : negatif
7. Keton :Negatif
8. Nitrit : Negatif
9.Blood : negatif
10. Sedimen
- leukosit : 0-1
-Eritrosit : 1-2
- kristal : negatif
- granula : negatif
HCT : 28.5 %
MCH : 28.8 pg
MCHC : 33 g/dL
Trombositosis reaktif
-SGOT : 21 U/L
-SGPT : 19 U/L
-Ureum : 18 mg/dL
-GDS: 96 mg/dL
HCT : 25,7% ⬇️
MCH : 29 pg
MCHC : 32,3 g/dL ⬇️
HCT : 22,3% ⬇️
MCH : 29,2 pg
HCT : 13,0 % ⬇️
MCV : 91 fL
MCH : 27,5 pg
HCT : 19,9 % ⬇️
MCH : 29,5 pg
Terapi :
- IVFD RL 20 tpm
- Inbumin 2x1
Terapi (31/01/2023)
Terapi (01/02/2023) :
- IVFD RL
- Paracetamol drips 1 gr / IV
Terapi Ortho :
- Meloxicam 15 mg/2x1
Usia : 45 tahun
Seorang laki-laki usia 45 tahun masuk RS dengan keluhan benjolan pada lipatan paha kanan. Keluhan ini
dirasakan kurang lebih 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien mengeluhkan nyeri pada
perut bagian atas, kemudian nyeri berpinda ke perut bagian bawah hingga timbul benjolan pada lipatan
paha kanan. Mual (+), muntah (+) 3 kali dirumah. Sebelum sakit perut pasien BAB 2 kali, setelah itu
pasien belum BAB lagi semenjak di RS. Demam (-), keluhan lain tidak ada
Riwayat penyakit : -
Riwayat alergi : -
GCS : E4V5M6
Kesadaran : Compos Mentis
Gizi : Baik
S :36,6 °C
N : 63 x/menit
P : 20x/menit
SpO2 : 98%
VAS : 2
Thorax :
Jantung
Auskultasi: Bunyi jantung I /II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) minimal hampir diseluruh abdomen terutama di regio umbiolical
Ekstremitas :
Status Lokalis :
Pemeriksaan tambahan :
Pemeriksaan penunjang :
MCV : 83,8 fL
MCH : 28,8 pg
Elektrolit (31/01/2023)
(31/01/2023)
SGOT : 28 U/L
SGPT : 44 U/L
Urea : 44 mg /dL ⬆️
Creatinin : 1,02 mg / dL
PT : 15.1 detik
CT : 2’00” menit
BT : 7’00” menit
(31/01/2023)
HBsAg : non reaktif
31/01/2023
Diagnosis IGD :
Terapi IGD :
- IVFD RL 16 tPm
- Inj. Ondansentron 4 mg
- Pasang NGT
Terapi Bedah :
- IVFD RL 20 tpm
- Aff NGT
Keluhan sekarang : nyeri pada luka bekas jahitan, rencana operasi hari ini jam 8 pagi
Anamnesis Terpimpin :
Seorang laki-laki usia 30 tahun masuk RS dengan keluhan luka bernanah pada pinggang kiri bawah yang
dialami kurang lebih 1 bulan yang lalu. Luka tersebut merupakan luka yang terjadi karena pasien sempat
jatuh dari atas pohon sekitar 1 bulan yang lalu dan tidak bisa berjalan. Luka tersebut dijahit di
puskesmas. 2 minggu terakhir luka tersebut keluar nanah yang cukup banyak. Riwayat demam (+)
setelah 2 minggu jatuh dari pohon, batuk (-), sesak (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Mekanisme Trauma
Tanggal 24 Desember 2022 pasien jatuh dari pohon nangka pada saat hendak menebang pohon
tersebut. Tiba-tiba pasien jatuh dan terkena ranting pohon pada pinggang kiri bawah. Pingsan (-), pasien
masih mengingat kejadian. Muntah (-).
A. Airway : bebas
- Resusitasi (-)
B. Breathing
- respirasi 20x/mnt
- suara nafas :
- Saturasi 99%
C. Circulation :
-Resusitasi (-)
D. Disability
E4V5M6
E. Exposure
GCS : E4V5M6
KU : Sakit sedang
TTV
TD : 147/98 mmHg
RR : 21 x/m
S : 36,5 °C
SpO2 : 96%
Kepala
Mata : racoon eye (-/-), pupil isokor, RCL (+), Conjunctiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Thorax
Inspeksi : Simetris bilateral (+), Retraksi dinding dada (-/-), Jejas (-)
Jantung
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Tampak datar, tampak bekas jahitan ukuran 23 cm memanjang dari regio hipokondrium
sinistra hingga pinggang kiri bawah, distensi abdomen (-), defans muscular (-), jejas (-)
Ekstremitas :
Status Lokalis :
Regio Flank :
Inspeksi : Bekas jahitan dengan ukuran 23 cm, ulkus (+), pus (+), darah (-).
MCV : 83,4 fL
MCH : 27,8 pg
- Ureum : 26 mg/dL
- SGOT : 22 u/L
- SGPT : 20 u/L
Elektrolit :
(03/02/2023) :
- CT : 7.00 menit
- BT : 2.30 menit
- PT : 16.3 detik
Diagnosis IGD :
Terapi IGD:
- Rawat Luka
- IVFD RL 20 tpm
- Gabaxa 100 cc dalam NaCl 0,9% 400 cc drips pelan habis dalam 10 jam/hari
- Masuk ruangan
Terapi :
- RL 20 tpm
Usia : 65 Tahun
Keluhan Sekarang :
Keluhan utama: Nyeri ulu hati dan nyeri pada luka bekas operasi
Anamnesis Terpimpin:
Seorang pasien laki-laki usia 65 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri ulu hati dan nyeri pada luka bekas
operasi yang dirasakan kurang lebih 1 bulan dan memberat 3 hari terakhir sebelum masuk Rumah Sakit.
Nyeri dirasakan hilang timbul terutama bila pasien batuk. Pasien riwayat operasi laparotomy
appendisitis 4 bulan yang lalu di RS Samarithan. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah sudah 2
kali. Riwayat pengobatan TB paru tidak tuntas 10 tahun yang lalu dan pernah dirawat di Ruang Pipit RS
Anutapura. Riwayat demam dirumah 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. BAB dan BAK biasa
Riwayat penyakit : -
Riwayat Keluarga : -
GCS : E4V5M6
Kesadaran : Compos Mentis
KU : Sakit sedang
TTV
TD : 101/60 mmHg
HR : 70x/mnt
S : 36,6 C
RR : 20x/menit
SpO2 : 97%
VAS : 4-5
Thorax
Palpasi : Vokal fremitus kiri = kanan, nyeri tekan (-), kreptasi (-)
Jantung
Auskultasi: Bunyi jantung I /II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak cekung, distensi abdomen (-), jejas (-) darm steifung (-), darm contour (-)
Palpasi : nyeri tekan (+) regio epigastrium, hipokondrium dextra dan inguinal dextra, teraba seperti
benjolan pada hipokondrium dextra konsistensi lunak
Ekstremitas :
Status lokalis :
Regio Epigastrium
Inspeksi : tampak cekung, tampak bekas jahitan operasi dengan ukuran kurang lebih 9 cm.
WBC : 10 x 10^3 uL
MCV : 73,9 fL ⬇️
MCH : 23,6 pg ⬇️
MCHC : 32 g/dl ⬇️
02/02/2023
Diagnosis IGD :
- Invaginasi
- Observasi Febris
Terapi IGD :
- IVFD RL 18 tpm
Terapi Bedah :
- RL 20 tpm
- Ondansentron 1 amp/KP
Usia : 59 tahun
Anamnesis Terpimpin:
Seorang laki laki berusia 59 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada anus yang di alami
sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu. Keluhan ini sudah lama di alami namun memberat akhir akhir ini
dan terdapat pula benjolan di bagian anus yang tidak bisa di masukkan kembali yang menyebabkan
pasien sulit duduk karna nyeri. Pasien memiliki riwayat nyeri ulu hati yang setiap kali kambuh pasien
akan muntah saat makan. Pasien hanya bisa makan sayur labu siam dan nasi setiap harinya karena tidak
bisa memakan makanan lain. Riwayat demam (-), riwayat hipertensi (+) meminum obat kaptopril dan
amlodipin. Riwayat Diabetes melitus (-). Pasien memiliki riwayat sulit BAB dan harus meminum dulcolax
untuk bisa BAB namun BAK biasa .
Riwayat penyakit :
-Hipertensi
Riwayat Keluarga : -
GCS : E4V5M6
KU : Sakit sedang
TTV
TD : 181/103 mmHg
HR :69 x/mnt
S : 36,6°C
RR : 20x/menit
SpO2 : 96%
VAS : 3-4
Thorax
Palpasi : Vokal fremitus kiri = kanan, nyeri tekan (-), kreptasi (-)
Jantung
Auskultasi: Bunyi jantung I /II murni reguler, bising jantung (-), gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung, distensi abdomen (-), jejas (-) darm steifung (-), darm contour (-)
Ekstremitas :
Status lokalis :
Regio Rectal
HCT : 39,2%⬇️
MCV : 85,8 fL
MCH : 29,1 pg
MCHC : 33,9 g/dL
Kesan : Negatif
Diagnosis IGD :
- Hemmorhoid
Terapi IGD:
IVFD RL 20 tpm
Amlodipine 10 mg 1x1
Diagnosis Bedah :
- Hipertensi
Terapi :
- IVFD RL 18 tpm
- Cefotaxime 1 gr/12 jam
- Ketorolac 1 amp/8jam
- Amlodipine 10 mg / 0-0-1
- Captopril 25 mg / 1-0-0