Anda di halaman 1dari 3

Kenapa perokok pasif lebih bahaya daripada perokok

aktif?
Semakin

tahun

berjalan,

semakin

bertambah

masyarakat

yang

merokok di sekitar kita. Tidak hanya orang dewasa, bahkan remaja-remaja


disekitar kita yang merokok. Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif
terdiri dari gabungan asap dari rokok yang dibakar oleh perokok aktif dan
asap rokok yang dihembuskan oleh para perokok aktif. Asap dari tembakau
yang

dibakar

mempunyai

konsentrasi

karsinogen

yang

lebih

tinggi

berbanding asap yang diekshalasi oleh perokok. Ia juga mengandungi


partikel-partikel yang lebih kecil, yang memudahkan ia masuk ke dalam selsel tubuh. Selain itu juga menghirup asap rokok yang terdiri dari nikotin dan
bahan toksik lainnya dari tembakau dalam jumlah yang sama dengan
perokok aktif. Hal ini amat merugikan karena semakin banyak mereka
terpapar, semakin meningkat bahan toksik tersebut di dalam badan mereka
tanpa mereka sedari.
Asap rokok pasif memiliki kandungan lebih daripada 4000 komponen
kimia, dan tidak kurang daripada 200 daripada komponen ini yang
berbahaya pada kesehatan tubuh manusia. Asap rokok dapat merangsang
silia yaitu bulu-bulu halus yang terdapat pada permukaan saluran napas,
sehingga secret mukus meningkat menjadi 30-50%. Hal ini mengakibatkan
silia tersebut akan mengalami kerusakan dan mengakibatkan menurunnya
fungsi ventilasi paru. Sherman melaporkan, asap rokok dapat mengakibatkan
menurunnya imum respon pada penduduk terhadap bahan-bahan yang
dihisap dari luar. Kerusakan dari saluran napas disertai dengan menurunnya
imunitas tubuh menyebabkan mudahnya terjadi infeksi pada saluran napas
seperti bronchitis kronis (COPD), empisema paru dan lain-lain sampai
terjadinya kanker terutama kanker paru. Pada perempuan COPD lebih sering
terjadi dibandingkan laki-laki, ha1 ini disebabkan karena diameter saluran
pernapasan pada perempuan lebih sempit dibandingkan dengan laki-laki.

Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif memiliki kandungan


Karbon monoksida (CO), nikotin dan bahan-bahan kimia lainnya yang
berbahaya bagi tubuh. Karbon monoksida (CO) yang dihasilkan oleh asap
rokok dan dapat menyebabkan pembuluh darah kramp, sehingga tekanan
darah naik, dinding pembuluh darah dapat robek. Gas CO dapat pula
menurunkan langsung peredaran oksigen untuk jaringan seluruh tubuh . CO
menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan
oksigen, dan mempercepat arterosklerosis

(pengapuran atau penebalan

dinding pembuluh darah). Selain zat CO merokok juga mengandung nikotin.


Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan meningkatnya kebutuhan
oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga
merangsang peningkatan tekanan darah. Nikotin mengaktifkan trombosit
dengan akibat timbulnya penggumpalan ke dinding pembuluh darah. Nikotin,
CO dan bahan lainnya dalam asap rokok terbukti merusak dinding pembuluh
endotel (dinding dalam pembuluh darah), mempermudah penggumpalan
darah sehingga dapat merusak pembuluh darah perifer.
Selain itu juga, asap rokok juga menghasilkan radikal bebas yang akan
membuat bahaya bagi tubuh kita. Peningkatan senyawa oksidan pada tubuh
yang disebabkan oleh asap rokok diantaranya melalui paparan oksidan
secara langsung yang terdapat pada asap rokok, secara tidak langsung asap
rokok mengaktifkan makrofag

dan neutrofil yang akan mengeluarkan

senyawa oksidan eksogen dan senyawa radikal oksidan eksogen sudah


dibentuk secara fisiologis melalui rantai pernapasan mitokondria.
Tenaga yang dihasilkan oleh radikal bebas ini dapat merusak jaringan
normal dan menimbulkan stress oksidatif melalui mekanisme peroksidasi lipid,
pengrusak DNA dan protein jika kadar radikal bebas ini terdapat dalam jumlah
yang melebih batas normal. Reaksi stress oksidatif tersebut menimbulkan
terbentuknya senyawa senyawa toksik yang dilepaskan ke dalam darah
contohnya Malondialdehyde (MDA) dan 9-hidroksi nonena. Kadar MDA yang
tinggi merupakan indikasi kerusakan membrane sel yang tinggi dan juga
sebagai petanda aktivitas radikal bebas secara tidak langsung. Selain itu

berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa paparan asap rokok dapat


meningkatkan aktivitas radikal bebas pada sel hepar tikus wistar yang dilihat
dengan indikator peningkatan kadar MDA.

Anda mungkin juga menyukai